PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pasar modal pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan pasar traditional, dimana pada pasar modal ada pembeli, penjual, dan juga ada transaksi tawar menawar. Kegiatan pasar modal saat ini menjadi salah satu perhatian masyarakat Indonesia karena memberikan keuntungan bagi para investornya. Adanya pasar modal memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan, Investor, dan juga Pemerintah. Bagi perusahaan, pasar modal dapat memudahkan dalam menerbitkan sahamnya dan juga surat hutang (obligasi) untuk mendapatkan bantuan dana yang dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan. Untuk para investor yang memiliki dana akan medapatkan keuntungan dari pembelian saham maupun surat hutang. Sedangkan bagi pemerintah akan mendapatkan keuntungan berupa sumber pendapatan negara.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar memberikan informasi dan penyuluhan terhadap masyarakat tentang kegiatan pasar modal yang akan memberikan efek pertumbuhan ekonomi dan juga menjadikan sumber pendapatan negara. Dari lantai bursa, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, mengungkapkan Presiden Jokowi bakal meluncurkan inovasi baru untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia. Yakni, peningkatan dana jaminan perlindungan investor yang dilakukan oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI), dengan penggantian jumlah ganti rugi investor maksimal hingga Rp 100 juta. Sehingga, setiap kerugian investor di pasar modal gara-gara fraud atau penggelapan dana oleh broker nakal bisa diganti. ( http://www.beritasatu.com/pasar-modal/297813-jokowi-buka-perdagangan-di-hut-pasar-modal-ke38.html)


(2)

diketahui oleh masyarakat kuhusnya pihak investor. Menurut Darmadji dan menurut Fahmi (2013 : 270) menyatakan bahwa :

“Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.”

Saham sewaktu – waktu akan mengalami penurunan maupun kenaikan tergantung dari banyaknya permintaan dan penawaran yang terjadi. Jika permintaan akan saham lebih besar dibandingkan dengan penawaran saham maka akan mengakibatkan harga saham mengalami kenaikan dan jika permintaan lebih kecil dibandingkan dengan penawarannya maka harga saham akan mengalami penurunan.

Perusahaan yang menerbitkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dikategorikan kedalam 9 indeks harga saham sektoral. Salah satu sektor yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia yaitu Pertambangan. Sektor pertambangan di bagi menjadi 4 subsektor yaitu Batubara, Minyak dan gas bumi, Logam dan mineral lainnya, dan Batu – batuan. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlihat bahwa sektor Pertambangan sedang mengalami penurunan yang terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menurun. Penurunan IHSG ini ternyata dipimpin oleh sektor Pertambangan dengan penurunan yang tajam yaitu sebesar -1,56%.

( http://www.britama.com/index.php/2016/08/ihsg-turun-009-sektor-pertambangan-anjlok-paling-dalam/)

Akibat adanya perlambatan perekonomian dan berkurangnya permintaan ekspor sangat berdampak pada industri Pertambangan yang di dalamnya terdapat subsektor Batu bara yang mengalami penurunan. Pada industri keramik penjualan pada tahun 2012 mengalami penurunan sekitar 19 %.


(3)

tambang-merosot-karena-harga-anjlok)

Adapun harga saham sektor pertambangan periode tahun 2011-2015 yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. 1

Rata-rata Harga Saham Perushaan Sektor Pertambangan di BEI Periode 2011-2015

(dalam Rupiah) Sektor

Pertambangan Harga Saham

Subsektor 2011 2012 2013 2014 2015

Batubara 8.078,45 6.652 5.391 2.961 1.872,63

Minyak dan Gas

bumi 887,17 422,67 497,33 837,33 550,33

logam dan mineral 1121,00 788,00 778,00 681,80 381,40

batu batuan 61,00 70,50 69,50 126,00 95,00

rata – rata 2536,90 1983,29 1665,95 1151,53 724,84 Sumber: www.finance.yahoo.com (data diolah kembali)

Pada tabel 1.1. rata-rata harga saham pada subsektor Batubara dan Logam dan mineral mengalami penurunan, sedangkan subsektor lainnya yaitu subsektor Minyak dan gas bumi, dan Batu- batuan mengalami penurunan dan kenaikan. Penurunan pada subsektor Batubara lebih besar dibandingkan dengan subsektor Logam dan mineral . Pada Subsektor Batubara dari tahun 2014 – 2015 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.872,63 sedangkan untuk subsektor Logam dan mineral mengalami penurunan dati rahun 2014 – 2015 sebesar Rp. 300,40. Subsektor Batubara juga mengalami penurunan harga saham dari tahun 2011 – 2015. Adapun harga saham pada perusahaan subsektor Batubara yaitu sebagai berikut:


(4)

Harga Saham Subsektor Batubara di BEI Periode 2011 – 2015 (dalam Rupiah)

Subsektor Batubara Harga Saham

NO Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Adaro Energy Tbk 1.770 1.590 1.090 1.040 515

2 Atlas Resources Tbk 1.520 1.510 850 448 400

3 Bayan Resources Tbk 18.000 8.450 8.500 6.650 7875

4 Darma Henwa Tbk 78 50 50 50 50

5

Delta Dunia Makmur

Tbk 670 153 92 193 54

6

Golden Energy Mines

Tbk 2.725 2.375 2.175 2.000 1.400

7

Garda Tujuh Buana

Tbk 580 3.900 1.550 363 260

8

Indo Tambangraya

Megah Tbk 38.650 41.150 28.500 15.375 4.810

9

Resource Alam

Indoensia Tbk 6.450 2.475 2.050 1.005 420

10

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk 15.100 10.200 12.500 4.525 4.525

11 Petrosea Tbk 3.320 1.320 1.150 925 290

RATA – RATA 8.078,45 6.652 5.319 2.961 1.872,6 Sumber: www.finance.yahoo.com (data diolah kembali)

Dari tabel 1.2 dapat dilihat pada tahun 2011 rata – rata harga saham perusahaan subsektor Batubara adalah Rp. 8.078,45 . Pada tahun 2012 menurun menjadi Rp 6.652. Kemudian ditahun 2013 turun menjadi Rp. 5.319. Di tahun 2014 turun menjadi Rp. 2.961. Sedangkan di tahun 2015 mengalami kembali penurunan menjadi Rp. 1.872,6 Adapun pergerakan rata-rata harga saham perusahaan subsektor Batubara tergambar pada gambar 1.1. sebagai berikut:


(5)

Rata-rata Harga Saham Subsektor Batubara Periode 2011 - 2015

Dari Grafik 1.1. rata-rata harga saham pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Dalam menjalankan analisis investasi digunakan penilaian kinerja keuangan. Analisis kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai pasar, Leverage dan growth.

Menurut Fahmi (2013: 82), menyatakan bahwa :

“Rasio nilai pasar yaitu rasio yang mampu menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.”

Rasio yang digunakan untuk mengukur nilai pasar Price to Book Value (PBV) dan juga Earning Per Sahre (EPS). Adapun data dari rasio Price to Book Value (PBV) pada perusahaan subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

0 2000 4000 6000 8000 10000

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata Harga Saham

Rata-rata Harga Saham


(6)

Nilai Pasar (PBV) Perusahaan Subsektor Batubara di BEI Periode 2011 – 2015

(dalam x)

Subsektor Batubara PBV

NO Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Adaro Energy Tbk 2,87 33,23 0,96 0,81 0,33

2 Atlas Resources Tbk 7,86 3,28 1,65 0,94 0,92

3 Bayan Resources Tbk 14,35 4,15 3,60 4,29 7,90

4 Darma Henwa Tbk 0,62 0,37 0,37 0,41 0,33

5

Delta Dunia Makmur

Tbk 5,55 1,40 0,79 1,43 0,33

6

Golden Energy Mines

Tbk 21,41 4,68 11,42 12,13 1,31

7

Garda Tujuh Buana

Tbk 4,48 6,37 5,02 1,06 0,73

8

Indo Tambangraya

Megah Tbk 5,47 5,21 2,73 1,47 0,49

9

Resource Alam

Indoensia Tbk 11,14 3,59 2,34 1,13 0,39

10

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk 5,96 4,11 3,52 3,53 1,10

11 Petrosea Tbk 3,25 0,88 0,51 0,39 0,11

RATA -RATA 7,54 6,12 2,99 2,51 1,27

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari tabel 1.3. rata – rata price to Book Value (PBV) perusahaan- perusahaan subsektor Batubara pada tahun 2011 berada pada nilai 7,54x, kemudian menurun di tahun 2012 menjadi 6,12x. Pada tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat signifikan menajdi 2,99x. Pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 2,51x. Dan pada tahun 2015 kembali turun menjadi 1,27x. Rata – rata Price to Book Value (PBV) perusahaan – perusahaan Subsektor Batubara ini mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan selama tahun 2011 – 2015. Ini menunjukan bahwa penilaian investor kurang baik karena nilai PBV yang cenderung menurun. Adapun pergerakan nilai pasar yang diukur dengan Price to Book Value (PBV) terlihat pada gambar 1.2 sebagai berikut:


(7)

Rata-rata Nilai Pasar (Price to Book Value) Subsektor Batubara di BEI Periode 2011-2015

Selain Price to Book Value (PBV), dalam nilai pasar ini juga digunakan Earning Per Share(EPS). Menurut Murhardi (2013:64) menyatakan bahwa “ Earning Per Share adalah pendapatan perlembar saham yang dapat dilihat di laporan laba rugi. EPS mencerminkan pendapatan tiap lembar saham yang akan diperoleh pemegang saham, bila semua pendapatan tersebut dibagikan dalam bentuk dividen.” Semakin tinggi EPS maka akan semakin baik bagi investor dan begitupun sebaliknya. Dengan demikian jika EPS yang dihasilkan Perusahaan kecil maka akan mempengaruhi Harga Saham. Adapun data dari Earning Per Sahre sebagai berikut :

0 1 2 3 4 5 6 7 8

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata Nilai Pasar PBV

Rata-rata Nilai Pasar PBV


(8)

Nilai Pasar (EPS) PerusahaanSubsektor Batubara di BEI Periode 2011-2015 (dalam Rp) Subsektor Batubara Earning Per Shares

NO Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015

1 Adaro Energy Tbk 136 50 48 112 110

2

Atlas Resources

Tbk 33 -42 -63 -91 -109

3

Bayan Resources

Tbk 585 241 -125 -114 -159

4 Darma Henwa Tbk 0,25 -6 -12 -2 0,08

5

Delta Dunia

Makmur Tbk -46 -8 -25 33 -11

6

Golden Energy

Mines Tbk 55 40 29 0,41 -16

7

Garda Tujuh

Buana Tbk 46 642 13 -2 -61

8

Indo Tambangraya

Megah Tbk 3.769 4.110 2.526 2.433 1.435 9

Resource Alam

Indoensia Tbk 459 291 279 130 80

10

Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk 1.346 1.277 7.220 915 871

11 Petrosea Tbk 3.852 392 254 50 -26

RATA -RATA 930,48 635,18 331,27 314,95 192,19 Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari tabel 1.7. rata-rata Earning Per Shares (EPS) pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 mengalami Fluktuasi. Pada tahun 2011 memiliki EPS sebesar Rp930,48. Sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp635,18. Kemudian di tahun 2013 terjadi penurunan menjadi Rp. 331,27. Di tahun 2014 mengalami penurunan menajdi Rp.331,27. Dan di tahun 2015 kembali lagi mengalami penurunan menjadi Rp 192,19. Adapun pergerakan Earning Per Shares (EPS) terlihat pada gambar 1.3 sebagai berikut :


(9)

Rata-rata Nilai Pasar (Earning Per Share) Subsektor Batubara di BEI Periode 2011-2015

Dari pergerakan grafik diatas. Menunujukan bahwa setiap tahunnya mengalami penurunan yang akan mengakibatkan respon negatif dari pihak investor yang akan menyebabkan harga saham tidak stabil dan cenderung turun.

Selain nilai pasar, digunakan juga Rasio Leverage. Menurut Fahmi (2013:72) menyatakan bahwa “ Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang”. Rasio yang digunakan untuk menghitung leverage adalah Debt to Equity Ratio (DER). Ketika Debt to Equity Ratio (DER) cukup tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin buruk, karena tingkat ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar semakin besar. Dengan demikian jika hutang perusahaan semakin tinggi, maka ada kemungkinan harga saham akan menurun. Adapun data dari Debt to Equity Ratio pada perusahaan subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut:

0 200 400 600 800 1000

2011 2012 2013 2014 2015

Rata - rata Nilai Pasar EPS

Rata - rata Earning Per Shares


(10)

Leverage (DER) Perusahaan Subsektor Batubara di BEI Periode 2011 – 2015

(dalam x)

Subsektor Batubara DER

NO Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Adaro Energy Tbk 1,34 0,08 1,12 1,23 0,83

2 Atlas Resources Tbk 1,56 1,08 1,48 1,84 3,02

3

Bayan Resources

Tbk 1,65 1,52 1,77 2,33 3,40

4 Darma Henwa Tbk 0,13 0,52 0,59 0,65 0,70

5

Delta Dunia Makmur

Tbk 8,92 12,20 12,50 9,24 8,42

6

Golden Energy

Mines Tbk 0,62 0,18 0,23 0,55 0,83

7

Garda Tujuh Buana

Tbk 0,29 0,08 0,14 0,21 0,15

8

Indo Tambangraya

Megah Tbk 0,68 0,73 0,48 0,47 0,44

9

Resource Alam

Indoensia Tbk 0,53 0,45 0,45 0,35 0,28

10

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk 0,39 0,38 0,70 0,72 0,70

11 Petrosea Tbk 1,15 1,98 2,18 1,45 1,32

RATA -RATA 1,57 1,75 1,97 1,73 1,83

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari tabel (1.5) rata – rata Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan – perusahaan Subsektor Batubara pada tahun 2011 berada pada 1,57x. Kemudian naik pada tahun 2012 dengan nila 1,75x. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 1,97x. Di tahun 2014 mengalami penurunan dengan nila 1,73x. Dan di tahun 2015 naik kembali menjadi 1,83x. Rata – rata Debt to Equtiy Ratio (DER) ini mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami kenaikan. Ini menunjukan bahwa perusahaan hampir setiap tahunnya melakukan peminjaman hutang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.menurut Kasmir (2012:156) “Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.” Adapun pergerakan Rasio


(11)

1.4 sebagai berikut :

Grafik 1. 4

Rata-rata Rasio Leverage (Debt to Equity Ratio) Subsektor Batubara di BEI Periode 2011-2015

Selain Nilai pasar yang menggunakan Price to Book Value (PBV) dan Earning Per Share (EPS) serta Leverage dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), digunakan juga kinerja keuangan berupa Pertumbuhan. Jenis pertumbuhan yang akan digunakan yaitu pertumbuhan penjualan atau Sales Growth. Menurut Harahap (2015:310) menyatakan bahwa “Pertumbuhan penjualan adalah rasio yang menunjukkan pertumbuhan dari penjualan perusahaan pada tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya.” Dengan demikian jika pertumbuhan penjualan mengalami peningkatan akan berpengaruh terhadap harga saham dimana para investor akan merespon dengan positif. Begitupun sebaliknya jika pertumbuhan penjualan mengalami penurunan maka akan di respon negative oleh pihak investor yang akan berdampak pada penurunan harga saham. Adapun data dari Sales Growth pada perusahaan subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut:

0 0,5 1 1,5 2 2,5

2011 2012 2013 2014 2015

rata-rata DER


(12)

Pertumbuhan (Sales Growth) Perusahaan Subsektor Batubara di BEI Periode 2011 – 2015

(dalam x)

Subsektor Batubara Sales Growth

NO Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Adaro Energy Tbk 0,42 -0,94 17,65 0,08 0,01

2 Atlas Resources Tbk 0,34 1,07 0,61 -0,67 -0,16

3

Bayan Resources

Tbk 0,51 0,12 -0,04 -0,18 -0,47

4 Darma Henwa Tbk 0,41 0,26 -0,15 0,06 -0,41

5

Delta Dunia Makmur

Tbk 0,18 0,17 0,06 -0,10 0,09

6

Golden Energy

Mines Tbk 2,00 1,33 -0,99 -0,37 0,64

7

Garda Tujuh Buana

Tbk -0,96 8,10 -0,87 0,52 -0,28

8

Indo Tambangraya

Megah Tbk 0,33 0,17 0,11 -0,04 -0,99

9

Resource Alam

Indoensia Tbk 1,42 -0,01 0,02 -0,26 -0,10

10

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk 0,31 0,12 -0,06 0,18 0,08

11 Petrosea Tbk 0,34 0,01 0,90 0,02 -0,25

RATA -RATA 0,48 0,95 1,57 -0,07 -0,17

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari tabel 1.6. rata-rata Sales Growth pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 – 2015 mengalami flkutuasi. Pada tahun 2011 nilai dari sales growth 0,48x. Sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 0,95x. Kemudian di tahun 2013 kembali mengalami kenaik menjadi 1,57x. Di tahun 2014 terjadi penurunan yang sangat signifikan yaitu menjadi -0,07x Dan kembali turun di tahun 2015 menjadi -0,17x. Adapun pergerakan growth yang diukur dengan sales growth terlihat pada gambar 1.5. sebagai berikut:


(13)

Rata-rata Growth (Sales Growth) Subsektor Batubara di BEI Periode 2011-2015

Dari pergerakan grafik diatas. Menunujukan bahwa cenderung lebih banyak penurunan yang akan mengakibatkan respon negatif dari pihak investor yang akan menyebabkan harga saham tidak stabil dan cenderung turun.

Dalam Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Dewi (2013) dengan judul “ Pengaruh EPS, DER, dan PBV terhadap Harga Saham” menyatakan bahwa EPS dan PBV berpengaruh Signifikan Positif sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. Sedangkan menurut Dwipratama (2009) dengan judul “ Pengaruh PBV, DER, EPS, dan ROA terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI) menyatakan bahwa PBV, DER,EPS, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Hadianto Bram (2008) dengan judul “ Pengaruh Earning Per Share Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar Dan Ritel Pada periode 2000-2005 Di Bursa Efek Indoneisa” Menyatakan Bahwa EPS dan PER berpengaruh positif terhadap harga saham sektor perdaganan besar dan ritel di bursa efek indoesia. Sedangkan menurut Pranowo Bambang (2009) dengan judul “Pengaruh Beberapa Kinerja

-0,5 0 0,5 1 1,5 2

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata Sales Growth

Rata-rata Sales Growth


(14)

kelima variabel independen penelitian (DFL, EPS, PER, ERR, DP, DY) berpengaruh negatif sangat meyakinkan (α= 0%) terhadap harga saham (H). Artinya, perubahan yang terjadi dalam lima variabel indpenden penelitian di atas, berbanding terbalik dengan perubahan harga. Jika kelima variabel penelitian bertambah besar, akan diikuti perubahan harga yang kecil.

Pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Kusmawardani (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA Pada Harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2005 –2009” menyatakan bahwa EPS, PER, ROE, DER, dan ROA berpengaruh positif sedangkan FL dan CR berpengaruh negatif terhadap harga saham. Sedangkan dalam penelitian Nurfadillah (2011). Dalam judul “Analisis Pengarus EPS, DER,ROE terhadap Harga Saham PT. Unilever Indonesia Tbk” Menujukan bahwa hanya EPS dan ROE yang berbengaruh secara signifikan sedangkan DER tidak berpengaruh secara signifikan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Utama (2014) dengan judul “ Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal dan Harga saham” menyatakan bahwa Profitabilitas dan Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap Harga Saham, Sedangkan Struktur modal tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan dalam penelitian Djauharotun (2005) dengan judul Pengaruh EPS dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEJ membuktikan bahwa variabel EPS (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham (Y) sedangkan pertumbuhan penjualan (X2) tidak berpengaruh terhadap harga saham (Y).

Sejalan dengan pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa, Price to Book Value (PBV),Earning Per Share(EPS) Debt to Equity Ratio (DER), dan Sales Growth adalah positif berpengaruh terhadap harga saham, artinya Price to Book Value (PBV),Earning Per Share (EPS) Debt to Equity Ratio (DER), dan Sales Growth mempengaruhi Harga Saham. Berdasarkan fenomena penurunan


(15)

Indonesia serta Nilai Pasar yang diukur dengan Price Book to Value (PBV)dan Earning Per Share (EPS), Leverage diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan juga Pertumbuhan diukur dengan Sales Growth, maka peneliti tertarik untuk

meneliti tentang ” PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN

PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 –2015.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat di identifikasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian sebagai berikut :

1. Seberapa besar Perkembangan Nilai Pasar, Leverage, Pertumbuhan dan Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

2. Seberapa besar Pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial

3. Seberapa besar Pengaruh Leverage terhadap Harga Saham pada

perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

4. Seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

5. Seberapa besar pengaruh Nilai Pasar, Leverage, Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara simultan.


(16)

Pasar yaitu Price to Book Value(PBV) dan Earning Per Sahre(EPS), Leverage menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), dan Pertumbuhan mengginakan Sales Grwoth.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Seberapa besar Perkembangan Nilai Pasar, Leverage, Pertumbuhan dan Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

2. Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial

3. Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Leverage terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

4. Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

5. Mengetahui Seberapa besar pengaruh Nilai Pasar, Leverage, Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara simultan. 1.4 Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasil yang dilakukan dapat berguna bagi berbagai pihak – pihak sebagai berikut :

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai


(17)

masa yang akan datang. 2. Investor

Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan – perusahaan yang di publikasikan dan dalam rangka membantu untuk pengambilan keputusan Investasi.

3. Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan positif dalam aspek teoritis dan juga hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademisi khususnya yang berhubungan dalam bidang keuangan.

4. Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan secara teoritis dan dikaitkan dengan kondisi yang ada di lapangan dan juga menambah wawasan serta pengalaman dalam ilmu manajemen keuangan.

1.5 Sistematika Penelitian

Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika yang disusun dalam lima bagian sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Pada bab Pendahuluan ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, Manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

2. Tinjauan Pustaka

Pada bab Tinjauan Pustaka ini menjelaskan tentang teori – teori yang digunakan untuk mendukung penelitian dan juga terdiri dari landasan teori, kajian penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, dan hipotesis.


(18)

Pada bab Metode penelitian ini menjelaskan tentang objek penelitian, unit analisis, populasi dan teknik sampling, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, operasional veriable, dan metode analisis data.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan tentang hasil dan analisis yang dikatikan dengan perbandingan penelitian terdahulu.

5. Kesimpulan dan Saran.

Pada bab kesimpulan dan saran ini membahas kesimpulan tentang apa yang telah diperoleh dan membahas tentang saran bagi pihak yang terkait dalam penelitian.


(1)

Grafik 1. 5

Rata-rata Growth (Sales Growth) Subsektor Batubara di BEI Periode 2011-2015

Dari pergerakan grafik diatas. Menunujukan bahwa cenderung lebih banyak penurunan yang akan mengakibatkan respon negatif dari pihak investor yang akan menyebabkan harga saham tidak stabil dan cenderung turun.

Dalam Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Dewi (2013) dengan judul “ Pengaruh EPS, DER, dan PBV terhadap Harga Saham” menyatakan bahwa EPS dan PBV berpengaruh Signifikan Positif sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap Harga Saham. Sedangkan menurut Dwipratama (2009) dengan judul “ Pengaruh PBV, DER, EPS, dan ROA terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI) menyatakan bahwa PBV, DER,EPS, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Hadianto Bram (2008) dengan judul “ Pengaruh Earning Per Share Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar Dan Ritel Pada periode 2000-2005 Di Bursa Efek Indoneisa” Menyatakan Bahwa EPS dan PER berpengaruh positif terhadap harga saham sektor perdaganan besar dan ritel di bursa efek indoesia. Sedangkan menurut Pranowo Bambang (2009) dengan judul “Pengaruh Beberapa Kinerja

-0,5 0 0,5 1 1,5 2

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata Sales Growth

Rata-rata Sales Growth


(2)

Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan” menyatakan bahwa Terbukti kelima variabel independen penelitian (DFL, EPS, PER, ERR, DP, DY) berpengaruh negatif sangat meyakinkan (α= 0%) terhadap harga saham (H). Artinya, perubahan yang terjadi dalam lima variabel indpenden penelitian di atas, berbanding terbalik dengan perubahan harga. Jika kelima variabel penelitian bertambah besar, akan diikuti perubahan harga yang kecil.

Pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Kusmawardani (2010) dengan judul “Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA Pada Harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2005 –2009” menyatakan bahwa EPS, PER, ROE, DER, dan ROA berpengaruh positif sedangkan FL dan CR berpengaruh negatif terhadap harga saham. Sedangkan dalam penelitian Nurfadillah (2011). Dalam judul “Analisis Pengarus EPS, DER,ROE terhadap Harga Saham PT. Unilever Indonesia Tbk” Menujukan bahwa hanya EPS dan ROE yang berbengaruh secara signifikan sedangkan DER tidak berpengaruh secara signifikan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Utama (2014) dengan judul “ Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal dan Harga saham” menyatakan bahwa Profitabilitas dan Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap Harga Saham, Sedangkan Struktur modal tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan dalam penelitian Djauharotun (2005) dengan judul Pengaruh EPS dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEJ membuktikan bahwa variabel EPS (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham (Y) sedangkan pertumbuhan penjualan (X2) tidak berpengaruh terhadap harga saham (Y).

Sejalan dengan pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa, Price to Book Value (PBV),Earning Per Share(EPS) Debt to Equity Ratio (DER), dan

Sales Growth adalah positif berpengaruh terhadap harga saham, artinya Price to Book Value (PBV),Earning Per Share (EPS) Debt to Equity Ratio (DER), dan


(3)

harga saham pada perusahaan subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta Nilai Pasar yang diukur dengan Price Book to Value (PBV)dan

Earning Per Share (EPS), Leverage diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan juga Pertumbuhan diukur dengan Sales Growth, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang ” PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 –2015.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat di identifikasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian sebagai berikut :

1. Seberapa besar Perkembangan Nilai Pasar, Leverage, Pertumbuhan dan Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

2. Seberapa besar Pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial

3. Seberapa besar Pengaruh Leverage terhadap Harga Saham pada

perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

4. Seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

5. Seberapa besar pengaruh Nilai Pasar, Leverage, Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara simultan.


(4)

Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk menghitung Nilai Pasar yaitu Price to Book Value(PBV) dan Earning Per Sahre(EPS),

Leverage menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), dan Pertumbuhan mengginakan Sales Grwoth.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Seberapa besar Perkembangan Nilai Pasar, Leverage,

Pertumbuhan dan Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.

2. Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial

3. Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Leverage terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

4. Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara parsial.

5. Mengetahui Seberapa besar pengaruh Nilai Pasar, Leverage,

Pertumbuhan terhadap Harga Saham pada perusahaan Subsektor Batubara yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 secara simultan. 1.4 Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasil yang dilakukan dapat berguna bagi berbagai pihak – pihak sebagai berikut :

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai


(5)

bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya untuk masa yang akan datang.

2. Investor

Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan – perusahaan yang di publikasikan dan dalam rangka membantu untuk pengambilan keputusan Investasi.

3. Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan positif dalam aspek teoritis dan juga hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademisi khususnya yang berhubungan dalam bidang keuangan.

4. Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan secara teoritis dan dikaitkan dengan kondisi yang ada di lapangan dan juga menambah wawasan serta pengalaman dalam ilmu manajemen keuangan.

1.5 Sistematika Penelitian

Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika yang disusun dalam lima bagian sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Pada bab Pendahuluan ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, Manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

2. Tinjauan Pustaka

Pada bab Tinjauan Pustaka ini menjelaskan tentang teori – teori yang digunakan untuk mendukung penelitian dan juga terdiri dari landasan teori, kajian penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, dan hipotesis.


(6)

3. Metode Penelitian

Pada bab Metode penelitian ini menjelaskan tentang objek penelitian, unit analisis, populasi dan teknik sampling, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, operasional veriable, dan metode analisis data.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan tentang hasil dan analisis yang dikatikan dengan perbandingan penelitian terdahulu.

5. Kesimpulan dan Saran.

Pada bab kesimpulan dan saran ini membahas kesimpulan tentang apa yang telah diperoleh dan membahas tentang saran bagi pihak yang terkait dalam penelitian.


Dokumen yang terkait

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 3

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 1 6

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 1 36

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 1

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 1

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 1

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 2

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 3

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015

0 0 3

PENGARUH NILAI PASAR, LEVERAGE, DAN PERTUMBUHAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 – 2015 Cover.

0 0 1