KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (1)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN DANA DESA
TA 2016
Disampaikan oleh:
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI
1
DASAR HUKUM
PP 43/2014
tentang Peraturan
Pelaksanaan
UU 6/2014
UU 6/2014
tentang
Desa
PP 47/2015 tentang
Perubahan atas PP
43/2014
PP 60/2014
tentang Dana Desa
Bersumber dari APBN
PP 22/2015 tentang
Perubahan atas PP 60/2014
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan
Kepala Desa
3. Permendagri No. 113/2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
4.
Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa
PERMENDES:
1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman
Kewenangan Lokal Berskala Desa
2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa
3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan
Desa
4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran
BUMDes
5. Permendes No.21/2015 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa TA 2016
PMK Nomor 257/PMK.07/2015
Tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana
Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD
PMK Nomor 247/PMK.07/2015
Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
2
SUMBER‐SUMBER PENDAPATAN DESA
Pendapatan asli Desa
Alokasi APBN :
hibah dan
sumbangan
pihak ke=ga
bantuan
keuangan dari
APBD Prov/Kab/
Kota
• Dari realokasi
anggaran pusat
berbasis desa
• 10% dari dan diluar
dana transfer ke
daerah secara
bertahap
1
Lain‐lain
Pendapatan
yang sah
7
2
3
6
5
4
Bagian dari PDRD
kabupaten/kota
• Paling sedikit 10%
Alokasi Dana Desa (ADD)
• Paling sedikit 10% dari dari
dana perimbangan yang
diterima kab/kota dikurangi
DAK
• Pemerintah dapat menunda
dan/atau mengurangi dana
perimbangan jika kab/kota
@dak mengalokasikan ADD
3
EVALUASI PELAKSANAAN DANA DESA TA 2015
Penyebab Lambat dan Rendahnya Realisasi Penyaluran Dana Desa dari Kab/kota ke Desa:
1. Sebagian Daerah belum memasukkan Dana Desa dalam APBD induK.
2. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/perwali tentang pengalokasian
Dana Desa per Desa.
3. Sebagian Daerah harus mengubah penetapan alokasi Dana Desa per desa karena
jumlah desanya berbeda dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri.
4. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/Perwali tentang Pedoman
pengalolaan Keuangan Desa dan tentang pengadaan barang/jasa di Desa.
5. Sebagian Daerah menambahkan persyaratan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke
Rekening Kas Desa, berupa dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang semakin
menyulitkan bagi desa untuk segera menerima Dana Desa.
6. Sebagian Daerah memeriksa dokumen pertanggungjawaban Dana Desa sebagai
syarat penyaluran tahapan.
7. Terdapat Daerah belum berani menyalurkan Dana Desa ke Desa dan sebagian desa
belum berani menggunakan dana desa karena belum ada pendamping desa.
8. Kekhawa@ran perangkat desa terjerat kasus hukum karena kesalahan administrasi.
4
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
DANA DESA & ALOKASI DANA DESA
DANA DESA
ALOKASI DANA
DESA
PMK
247/PMK.07/2015
PMK
257/PMK.07/2015
Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan dan Evaluasi
Dana Desa.
Tata Cara Penundaan dan/
atau Pemotongan Dana
Perimbangan terhadap
Daerah Yang Tidak
Memenuhi ADD.
5
PENGALOKASIAN DANA DESA
(PASAL 2‐10 PMK 247/2015)
APBN
Transfer ke
Daerah dan
Dana Desa
MENTERI KEUANGAN
BUPATI/WALIKOTA
DANA DESA PER
KAB/KOTA
DANA DESA PER
DESA
90%
Alokasi Dasar
10 %
Formula
25% x Jumlah
Penduduk Desa
Dana Desa
35% x Jumlah
Penduduk Miskin Desa
10% x Luas Wilayah
Desa
30% x IKK
Alokasi Dasar
Formula=PAGU DD
‐ ALOKASI DASAR
25% x Jumlah
Penduduk Desa
Rp565,64
Jt/DESA
X
JUMLAH
DESA
35% x Jumlah
Penduduk Miskin Desa
10% x Luas Wilayah
Desa
30% x IKG
Keterangan:
Khusus desa pemekaran, data jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, dan luas wilayah desa yang belum
tersedia datanya dapat digunakan data desa induk secara proporsional sebesar 50%, sedangkan untuk data @ngkat
kesulitan geografis digunakan data yang sama dengan desa induk atau data yang bersumber dari pemerintah daerah.
6
Mengapa 90:10??
Hasil Simulasi Dana Desa
TA 2015
Rp20,7 Triliun
Proporsi
TA 2016
Rp46,9 Triliun
(Alokasi
Dasar:
Formula)
Rata‐rata/
Desa
(juta)
Alokasi
max
(juta)
Alokasi
min
(juta)
Rasio
90:10
80: 20
75: 25
Murni
Formula
0:100
280
280
280
1.121
1.961
2.382
254
228
215
1:4,4
1:8,6
1:11,1
280
5.204
16
1:325,3
Rata‐rata/
Desa
Alokasi Alokasi
max
min
(juta)
(juta)
Rasio
628
628
628
2.221
3.813
4.610
570
512
483
1:3,9
1:7,4
1:9,5
628
16.554
48
1:340,1
(juta)
Dari hasil simulasi tersebut, maka:
• tahun 2015 dipilih proporsi 90:10, dimana alokasi rata‐rata per desa Rp280 juta,
dengan alokasi terendah Rp254 juta dan alokasi ter@nggi Rp1,12 miliar, dengan rasio
kesenjangan terendah 1 : 4,4.
• tahun 2016 secara konsisten dipilih proporsi 90:10,dimana alokasi rata‐rata per desa
Rp628 juta, dengan alokasi terendah Rp570 juta dan alokasi ter@nggi Rp2,22 miliar,
dengan rasio kesenjangan terendah 1 : 3,9.
7
Simulasi Kertas Kerja Alokasi Dana Desa Kab XYZ
Pagu Dana Desa Dalam Perpres: Rp7.500.000.000,‐
Jumlah Desa: 10 Desa
Alokasi Dasar : Rp565.640.000 x 10 Desa = Rp5.656.400.000,‐
Alokasi Formula: Rp7.500.000.000 ‐ Rp5.656.400.000 = Rp1.843.600,‐
8
PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA
(PASAL 7 PMK 247/2015)
Jumlah Desa di
Kab/Kota
Tidak
Sama
Jumlah Desa di
Permendagri
Bupa=/Walikota
melaporkan kepada
Kemendagri dan
tembusan ke DJPK
Lengkapi
persyaratan
9
PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA
(PASAL 7 PMK 247/2015)
Jumlah Desa di
Kab/Kota
Lebih
sedikit
Jumlah Desa di
Permendagri
Alokasi DD Dalam
Perbup/Wali
Sesuai dengan
jumlah Desa di
Kab/Kota
Jumlah Desa di
Kab/Kota
Lebih
banyak
Jumlah Desa di
Permendagri
Alokasi DD Dalam
Perbup/Wali
Sesuai dengan
jumlah Desa di
Permendagri
10
PENYALURAN DANA DESA
Pasal 14 PMK 247
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
40%
40%
20%
Paling Lambat
Paling Lambat
Agustus Minggu II
April Minggu II
Paling Lambat
Oktober Minggu II
• Melalui cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD
untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD
• Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa
diterima di RKUD
11
PENYALURAN DANA DESA TA 2016
n
Exis6
g
Dana
Desa
Rp
46,9T
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
40%
40%
20%
Rp18,76 T
Rp18,76 T
Rp9,38 T
Paling Lambat
Paling Lambat
Agustus Minggu II
April Minggu II
Paling Lambat
Oktober Minggu II
RENCANA PERUBAHAN
TAHAP I
TAHAP II
60%
40%
Rp28,14 T
Rp18,76 T
Maret
Agustus
• Melalui
cara
pemindah‐
bukuan dari
RKUN ke
RKUD untuk
selanjutnya
dari RKUD
ke RKD
• Penyaluran
Dana Desa
dari RKUD
ke RKD
dilakukan
paling
lambat 7
(tujuh) hari
kerja
setelah
Dana Desa
diterima di
RKUD
MENGAPA PENYALURAN
BERTAHAP
Mengurangi
Dana Idle
Cash
Management
Prinsip
Keha=‐ha=an
DD diprioritaskan untuk pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat
Pada triwulan I proses pembangunan
diperkirakan masih dalam proses
perencanaan/persiapan
Kebutuhan pembayaran terbesar (80%)
diperkirakan pada bulan April‐Agustus
Penyaluran berdasarkan kebutuhan riil di
desa agar DD =dak menjadi penambah dana
idle di daerah
Mengurangi beban Kas Negara, karena
diawal tahun pemerintah juga harus
mentransfer dana perimbangan dan transfer
ke daerah lainnya, sementara pada awal
tahun penerimaan Negara belum op=mal.
Selain DD, Desa juga akan mengelola
sumber‐sumber pendapatan lain (ADD, BH
PDRD dll).
Disisi lain kapasitas SDM di Desa masih
terbatas.
Agar sumber pendanaan yang besar
tersebut tdk kontrapruduk=f, perlu
diberikan secara bertahap
Dana Idle
PENYALURAN
BERTAHAP
Prinsip
Cash
Keha=‐
Management
ha=an
13
MENGAPA TIDAK LANGSUNG
KE KAS DESA
Berdasarkan Penjelasan Pasal 72 huruf b UU No 6/2014 Dana Desa adalah dana
yang bersumber dari APBN, yang ditransfer melalui APBD kab/kota yg digunakan
untuk mendanai kegiatan pembangunan desa, pemberdayaan, pemerintahan
desa dan kemasyarakatan.
Meskipun Desa mempunyai hak untuk mengelola kewenangannya, namun
demikian desa tetap merupakan bagian dari kabupatenkota (bukan merupakan
daerah otonom tersendiri).
Ke depan, jumlah dana yang mengalir ke desa akan semakin besar, sementara
kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan desa belum cukup memadai.
Penyaluran dilakukan melalui kabupaten/kota,
agar pengawasan dan akuntabilitas tetap terjaga
14
PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUN KE RKUD
Pasal 15-17 PMK 247
Perda mengenai APBD TA berjalan
Perkada mengenai tata cara pembagian dan
penetapan rincian Dana Desa se=ap Desa
laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi
penggunaan DD TA sebelumnya
Laporan penyaluran
Tahap I dan Tahap II
telah disampaikan oleh
bupa=/walikota ke DJPK
paling lambat bulan
minggu IV September
Paling kurang 50% DD
Tahap I dan II telah
disalurkan ke RKD.
TAHAP I
KINERJA
PENYALURAN
DANA DESA DI
KAB/KOTA
TAHAP III
TAHAP II
Laporan penyaluran
Tahap I telah
disampaikan oleh bupa=/
walikota ke DJPK paling
lambat minggu IV Juli
Paling kurang 50% DD
Tahap I telah disalurkan
ke RKD.
15
PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUD KE RKD
Pasal 19-21 PMK 247
Perdes APB Desa disampaikan kepada
bupa=/walikota paling lambat minggu II
Maret
laporan realisasi penggunaan Dana Desa
tahun anggaran sebelumnya
TAHAP I
KINERJA
PENGGUNAAN
DANA DESA
DI DESA
Laporan penggunaan DD
Tahap I dan II telah
disampaikan oleh kades
ke bupa=/walikota
paling lambat minggu II
September
Paling kurang 50% DD
Tahap I dan II telah
digunakan
TAHAP III
TAHAP II
Laporan penggunaan DD
Tahap I telah
disampaikan oleh kades
ke bupa=/walikota paling
lambat minggu II Juli
Paling kurang 50% DD
Tahap I telah digunakan
16
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 25 PMK 247
• Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
yang pelaksanaanya diutamakan secara
swakelola dengan menggunakan sumber
daya/bahan baku lokal, dan diupayakan
dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja
dari masyarakat desa setempat
• Penggunaan Dana Desa dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Menteri Desa
17
PEMANTAUAN DANA DESA
Pasal 29‐33 PMK 247
• Penetapan
perkada
mengenai tata
cara
pembagian dan
penetapan DD
setiap Desa
Untuk
menghindari
keterlambatan
penetapan
perkada
• Penyaluran
DD Dari
RKUD ke
RKD
Untuk
memastikan
penyaluran DD
tepat waktu dan
tepat jumlah
• Laporan
Realisasi
Penyaluran
dan
Konsolidasi
Penggunaan
DD
Untuk menghidari
penundaan
penyaluran DD
tahap berikutnya
• Sisa DD di
RKUD
Untuk mengetahui
besaran DD yg
belum disalurkan
dari RKUD ke RKD
TA sebelumnya
*** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT
18
SISA DANA DESA DI KAS NEGARA (RKUN)
Pasal 40 PMK 247
Sisa Dana
Desa di
RKUN
Apabila kab/kota blm
menyampaikan laporan
penyaluran Dana Desa
tahap I dan II sampai
dengan batas waktu
penyampaian laporan
(18 Desember 2015)
• Dana Desa tahap III
@dak dapat disalurkan.
• Dana Desa yang @dak
disalurkan tsb menjadi
sisa Dana Desa di
RKUN.
• Sisa Dana Desa tsb
merupakan Sisa
Anggaran Lebih (SAL)
APBN
19
SISA DANA DESA DI KAS DAERAH (RKUD)
Pasal 33 PMK 247
Terjadi karena :
Sampai dengan akhir TA DD belum disalurkan dari RKUD ke RKD karena Desa @dak
memenuhi persyaratan penyaluran Dana Desa
Desember
2015
Januari ‐ Maret
2016
• Sisa DD dianggarkan
dalam APBD TA 2016
• Melaporkan Sisa DD
ke Dirjen PK
• Jika APBD 2016 telah
ditetapkan, dilakukan
perubahan penjabaran
APBD 2016, kemudian
dimasukkan dalam
APBD‐P
• Menyalurkan ke RKD
jika Kades telah
menyampaikan
persyaratan
• Dicatat dlm LRA jika
@dak ada APBD‐P
• Melaporkan
penyaluran Sisa DD
kepada Dirjen PK
April ‐ Agustus
Setelah Agustus
2016
2016
• Transfer Tahap I
dikurangi sebesar
Sisa DD 2015 yang
belum disalurkan
• Sisa DD 2015 di
RKUD yang @dak
disalurkan
menjadi SAL di
RKUN
• Menyalurkan
kembali DD yang
diperhitungkan
berdasarkan
permintaan
bupa@/walikota
Mulai berlaku
TA 2017
20
SISA DANA DESA DI KAS DESA (RKD)
Pasal 41 PMK 247
Sisa
Dana
Desa di
RKD
Apabila Sisa Dana
Desa di RKD
kurang dari/sama
dengan 30%
Apabila Sisa Dana
Desa di RKD lebih
dari 30%
Dana Desa tahap I TA
berikutnya disalurkan sesuai
besaran dan waktu yg
ditentukan
Dana Desa tahap I TA
berikutnya ditunda
penyalurannya sebesar
nilai sisa di atas 30% tsb
Dana Desa tahap I yg
ditunda, dapat
disalurkan kembali
sebelum Agustus TA
berikutnya apabila Sisa
Dana Desa tsb telah
digunakan sehingga
sisanya kurang dari
30%
Apabila sampai
Agustus TA berikutnya
Sisa Dana Desa masih
lebih besar dari 30%,
maka Dana Desa tahap
I yang ditunda tsb
disalurkan bersamaan
dengan penyaluran
Dana Desa tahap II.
21
EVALUASI DANA DESA
Pasal 34 PMK 247
• DJPK melakukan evaluasi terhadap:
a. Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa
oleh kabupaten/kota; dan
b. realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa.
• Evaluasi terhadap tata cara pembagian dan penetapan rincian
Dana Desa se@ap Desa oleh kabupaten/kota dilakukan untuk
memas@kan pembagian Dana Desa se@ap Desa dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan
• Evaluasi terhadap realisasi penyaluran dan konsolidasi
penggunaan Dana Desa dilakukan untuk mengetahui realisasi
penggunaan DD
22
SANKSI
Pasal 39‐45 PMK 247
PEMBERI
SANKSI
JENIS PELANGGARAN
Bupa@/walikota @dak menyalurkan Dana Desa tepat
waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan
MENKEU
Bupa@/walikota @dak menyampaikan persyaratan
penyaluran se@ap Tahap;
Bupa@/walikota @dak menyampaikan perubahan
perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan
rincian Dana Desa se@ap Desa yang dalam perkada
sebelumnya @dak sesuai ketentuan.
Bupa@/walikota @dak dapat memenuhi persyaratan
penyaluran Tahap III sampai dengan berakhirnya
tahun anggaran
Laporan penundaan penyaluran dari bupa=/walikota;
Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupa=/
walikota
BUPATI/
WALIKOTA
Kepala Desa =dak menyampaikan Peraturan Desa
mengenai APB Desa;
Kepala Desa =dak menyampaikan laporan realisasi
penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan
Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional
daerah.
Terdapat Sisa Dana Desa > 30% selama 2 tahun berturut‐turut
Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan
ditemukan penyimpangan berupa SiLPA =dak wajar
JENIS SANKSI
Penundaan DAU dan/atau
DBH Kab./Kota sebesar
selisih kewajiban DD yg
harus disalurkan ke Desa
Penundaan Penyaluran
Dana Desa Kab./Kota
Sisa angggaran DD Tahap III
menjadi SAL pada RKUN dan
@dak disalurkan kembali
Pemotongan
Dana Desa
Penundaan Penyaluran
Dana Desa ke Desa
Pemotongan
Dana Desa ke Desa
23
Roadmap Alokasi Dana Desa TA 2015 – 2019
2015
URAIAN
APBN
Transfer ke Daerah
% Dana Desa
Dana Desa (miliar)
Rata‐rata per desa
(juta)
Alokasi Dana Desa‐
ADD (miliar)
APBN‐P
637.975,1 643.834,6
2016
2017
2018
2019
APBN
APBN
APBN
APBN
723.191,2
811.843,7
1.037.911,6
1.118.401,7
1,42%
3,23%
6,40%
10,00%
10,00%
10,00%
9.066,2
20.766,2
46.982.1
81.184,3
103.791,1
111.840,2
1.095,7 1.400,8
1.509,5
122,4
280,3 628,5
33.430,8
2.091,1
32.666,4
2.091,0
36.723,9
2.650,4
42.285,9
2.733,8
55.939,8
3.055,3
60.278,0
3.376,7
Total (DD+ADD+BH
PDRD)
44.589,0
55.523,6
86.356,4
126.204,2
162.786,3
175.494,9
Rata‐rata per desa
(juta)
601,8
749,4
1.115,2
1.703,3
2.197,1
2.368,6
Bagi Hasil PDRD (miliar)
Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung
berdasarkan jumlah kab/kota yang memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No.
56/2015) naik sebanyak 661 desa sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun
2019 tidak bertambah.
PEMEKARAN DESA PER PROVINSI
(Termasuk Pemekaran Jumlah Desa pada 2015)
Aceh
6474
Kepri
275
Kaltara
447
Sumut
5389 ‐> 5418
Sulut
1491‐>1506
Sulteng
1838‐1841
Riau
1592
Sumbar
880
Gorontalo
657
Kalbar
1908‐>1977
PaBar
1628‐>1744
Papua
5090‐>5391
Kal@m
833‐>836
Kalteng
1434
Jambi
1398 ‐> 1399
Babel
309
Bengkulu
1341
Kalsel
1864‐>1866
Sulbar
576
Sulsel
2253
Sumsel
2817 ‐> 2859
Sultra
1820‐>1846
Maluku
1191‐>1198
Lampung
2435
Banten
1238
Malut
1064‐>1065
Jabar
5319
Jateng
7809
DIY
392
Ja@m
7723‐>7724
Bali
634
NTB
995
NTT
2931‐>2976
Jumlah Desa
74.093 (2015)
74.754 (2016)
DAMPAK PENAMBAHAN DESA
DAN PERLUNYA UPAYA PENGENDALIAN
• Besaran dana yang akan diterima oleh se@ap desa dari
Dana Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), dan bagian hasil
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan semakin kecil.
• Menambah beban APBN bila dikaitkan dengan target
agar Dana Desa bisa mencapai Rp1 miliar/desa.
• Akan menambah beban biaya pendampingan,
pela@han, dan pembinaan.
• Perlunya komitmen moratorium penambahan desa
26
PMK 257/2015
TATA CARA PENUNDAAN DAN/ATAU
PEMOTONGAN DANA PERIMBANGAN
TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI
ALOKASI DANA DESA
Dasar Hukum : Pasal 96 PP 47 Tahun 2015
• Pemerintah daerah kabupaten/kota mengalokasikan ADD
dalam APBD kabupaten/kota se=ap tahun
• ADD dialokasikan paling sedikit 10% dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota dikurangi DAK
• Pengalokasian dan Pembagian ADD kepada se=ap Desa diatur
dengan Peraturan Bupa=/Walikota
• Peraturan bupa=/walikota disampaikan kepada Menteri
Keuangan paling lambat bulan Oktober TA berjalan dengan
tembusan Kemendes dan Kemendagri
• Kementerian Keuangan dapat menunda dan/atau memotong
sebesar alokasi yang seharusnya disalurkan ke Desa bagi
kabupaten/kota yang =dak mengalokasikan paling sedikit 10%
RUANG LINGKUP
• Besaran ADD paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari DAU
dan DBH.
• Penundaan atau pemotongan dana perimbangan (DAU ditambah
DBH) dikenakan terhadap pemerintah kabupaten/kota yang
=dak menganggarkan ADD dalam APBD se=ap tahun anggaran.
• Besaran pemotongan adalah sebesar selisih kewajiban ADD
dengan yang telah dianggarakan dalam APBD/APBD‐P.
MEKANISME PEMOTONGAN DAU
DAN/ATAU DBH
• Sanksi pemotongan DAU dan/atau DBH diberikan setelah berkoordinasi
dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Ter=nggal dan Transmigrasi antara lain dengan
memper=mbangkan kapasitas fiskal daerah.
• Terdapat kriteria yang digunakan untuk mengukur kemampuan fiskal,
agar daerah yang =dak menganggarkan ADD sesuai dengan ketentuan,
dapat dikenakan sanksi (kriteria evaluasi dalam proses).
• DAU/DBH yang dipotong akan disalurkan ke Provinsi pada bulan
Desember, dan Provinsi paling lambat 7 hari kerja menyalurkan ke RKD.
TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP
DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD
PMK 257/PMK.07/2015
DJPK
Melakukan evaluasi I thd
penganggaran ADD dalam
perkada / APBD
KAB/KOTA
Menyampaikan
perkada/perubahan
perkada tentang ADD
• Memenuhi 10 %
dari DAU + DBH
• Surat
Pemberitahuan
• Kurang dari 10 %
dari DAU + DBH
• Surat Peringatan
• Surat Komitmen
• Tidak
menyampaikan
komitmen
• Menunda
penyaluran DAU/
DBH
Melakukan evaluasi II thd
pengalokasian ADD dalam
pekada/perkada‐P/APBD‐P
Menyampaikan
perkada/perkada‐P
tentang ADD
ADD dalam P‐APBD
kurang dari 10% dari
DAU+DBH
• Memotong DAU/
DBH
PROVINSI
• Menampung
dalam rekening
transito
• Menyalurkan ke
RKD
DESA
• Mencatat
Penerimaan APB
Desa
Keterangan:
• Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD
dilakukan bulan Jan‐April
• Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil
evaluasi Perbup/Perwali
• Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I
bulan September dan tahap II bulan Oktober
• Pemotongan DAU/DBH bulan November
setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu,
Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan
dari RKUN ke RKUD Provinsi.
• Gubernyur menyalurkan dana hasil
pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan
Desember dan melaporkan kepada DJPK
CONTOH ADD KABUPATEN XYZ
KAB XYZ
DJPK
PROVINSI
DESA
• DAU Rp70M+ DBH
Rp30M=Rp100M
• ADD dlm APBD dan
Perbup/Perwali=
Rp8M (8%)
• Kekurangan
ADD=Rp2M (2%)
Evaluasi APBD dan
Perbup Nilai
ADD
KEBIJAKAN DANA DESA
TA 2016
Disampaikan oleh:
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI
1
DASAR HUKUM
PP 43/2014
tentang Peraturan
Pelaksanaan
UU 6/2014
UU 6/2014
tentang
Desa
PP 47/2015 tentang
Perubahan atas PP
43/2014
PP 60/2014
tentang Dana Desa
Bersumber dari APBN
PP 22/2015 tentang
Perubahan atas PP 60/2014
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan
Kepala Desa
3. Permendagri No. 113/2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
4.
Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa
PERMENDES:
1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman
Kewenangan Lokal Berskala Desa
2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa
3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan
Desa
4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran
BUMDes
5. Permendes No.21/2015 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa TA 2016
PMK Nomor 257/PMK.07/2015
Tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana
Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD
PMK Nomor 247/PMK.07/2015
Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
2
SUMBER‐SUMBER PENDAPATAN DESA
Pendapatan asli Desa
Alokasi APBN :
hibah dan
sumbangan
pihak ke=ga
bantuan
keuangan dari
APBD Prov/Kab/
Kota
• Dari realokasi
anggaran pusat
berbasis desa
• 10% dari dan diluar
dana transfer ke
daerah secara
bertahap
1
Lain‐lain
Pendapatan
yang sah
7
2
3
6
5
4
Bagian dari PDRD
kabupaten/kota
• Paling sedikit 10%
Alokasi Dana Desa (ADD)
• Paling sedikit 10% dari dari
dana perimbangan yang
diterima kab/kota dikurangi
DAK
• Pemerintah dapat menunda
dan/atau mengurangi dana
perimbangan jika kab/kota
@dak mengalokasikan ADD
3
EVALUASI PELAKSANAAN DANA DESA TA 2015
Penyebab Lambat dan Rendahnya Realisasi Penyaluran Dana Desa dari Kab/kota ke Desa:
1. Sebagian Daerah belum memasukkan Dana Desa dalam APBD induK.
2. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/perwali tentang pengalokasian
Dana Desa per Desa.
3. Sebagian Daerah harus mengubah penetapan alokasi Dana Desa per desa karena
jumlah desanya berbeda dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri.
4. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/Perwali tentang Pedoman
pengalolaan Keuangan Desa dan tentang pengadaan barang/jasa di Desa.
5. Sebagian Daerah menambahkan persyaratan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke
Rekening Kas Desa, berupa dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang semakin
menyulitkan bagi desa untuk segera menerima Dana Desa.
6. Sebagian Daerah memeriksa dokumen pertanggungjawaban Dana Desa sebagai
syarat penyaluran tahapan.
7. Terdapat Daerah belum berani menyalurkan Dana Desa ke Desa dan sebagian desa
belum berani menggunakan dana desa karena belum ada pendamping desa.
8. Kekhawa@ran perangkat desa terjerat kasus hukum karena kesalahan administrasi.
4
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
DANA DESA & ALOKASI DANA DESA
DANA DESA
ALOKASI DANA
DESA
PMK
247/PMK.07/2015
PMK
257/PMK.07/2015
Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan dan Evaluasi
Dana Desa.
Tata Cara Penundaan dan/
atau Pemotongan Dana
Perimbangan terhadap
Daerah Yang Tidak
Memenuhi ADD.
5
PENGALOKASIAN DANA DESA
(PASAL 2‐10 PMK 247/2015)
APBN
Transfer ke
Daerah dan
Dana Desa
MENTERI KEUANGAN
BUPATI/WALIKOTA
DANA DESA PER
KAB/KOTA
DANA DESA PER
DESA
90%
Alokasi Dasar
10 %
Formula
25% x Jumlah
Penduduk Desa
Dana Desa
35% x Jumlah
Penduduk Miskin Desa
10% x Luas Wilayah
Desa
30% x IKK
Alokasi Dasar
Formula=PAGU DD
‐ ALOKASI DASAR
25% x Jumlah
Penduduk Desa
Rp565,64
Jt/DESA
X
JUMLAH
DESA
35% x Jumlah
Penduduk Miskin Desa
10% x Luas Wilayah
Desa
30% x IKG
Keterangan:
Khusus desa pemekaran, data jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, dan luas wilayah desa yang belum
tersedia datanya dapat digunakan data desa induk secara proporsional sebesar 50%, sedangkan untuk data @ngkat
kesulitan geografis digunakan data yang sama dengan desa induk atau data yang bersumber dari pemerintah daerah.
6
Mengapa 90:10??
Hasil Simulasi Dana Desa
TA 2015
Rp20,7 Triliun
Proporsi
TA 2016
Rp46,9 Triliun
(Alokasi
Dasar:
Formula)
Rata‐rata/
Desa
(juta)
Alokasi
max
(juta)
Alokasi
min
(juta)
Rasio
90:10
80: 20
75: 25
Murni
Formula
0:100
280
280
280
1.121
1.961
2.382
254
228
215
1:4,4
1:8,6
1:11,1
280
5.204
16
1:325,3
Rata‐rata/
Desa
Alokasi Alokasi
max
min
(juta)
(juta)
Rasio
628
628
628
2.221
3.813
4.610
570
512
483
1:3,9
1:7,4
1:9,5
628
16.554
48
1:340,1
(juta)
Dari hasil simulasi tersebut, maka:
• tahun 2015 dipilih proporsi 90:10, dimana alokasi rata‐rata per desa Rp280 juta,
dengan alokasi terendah Rp254 juta dan alokasi ter@nggi Rp1,12 miliar, dengan rasio
kesenjangan terendah 1 : 4,4.
• tahun 2016 secara konsisten dipilih proporsi 90:10,dimana alokasi rata‐rata per desa
Rp628 juta, dengan alokasi terendah Rp570 juta dan alokasi ter@nggi Rp2,22 miliar,
dengan rasio kesenjangan terendah 1 : 3,9.
7
Simulasi Kertas Kerja Alokasi Dana Desa Kab XYZ
Pagu Dana Desa Dalam Perpres: Rp7.500.000.000,‐
Jumlah Desa: 10 Desa
Alokasi Dasar : Rp565.640.000 x 10 Desa = Rp5.656.400.000,‐
Alokasi Formula: Rp7.500.000.000 ‐ Rp5.656.400.000 = Rp1.843.600,‐
8
PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA
(PASAL 7 PMK 247/2015)
Jumlah Desa di
Kab/Kota
Tidak
Sama
Jumlah Desa di
Permendagri
Bupa=/Walikota
melaporkan kepada
Kemendagri dan
tembusan ke DJPK
Lengkapi
persyaratan
9
PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA
(PASAL 7 PMK 247/2015)
Jumlah Desa di
Kab/Kota
Lebih
sedikit
Jumlah Desa di
Permendagri
Alokasi DD Dalam
Perbup/Wali
Sesuai dengan
jumlah Desa di
Kab/Kota
Jumlah Desa di
Kab/Kota
Lebih
banyak
Jumlah Desa di
Permendagri
Alokasi DD Dalam
Perbup/Wali
Sesuai dengan
jumlah Desa di
Permendagri
10
PENYALURAN DANA DESA
Pasal 14 PMK 247
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
40%
40%
20%
Paling Lambat
Paling Lambat
Agustus Minggu II
April Minggu II
Paling Lambat
Oktober Minggu II
• Melalui cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD
untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD
• Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilakukan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa
diterima di RKUD
11
PENYALURAN DANA DESA TA 2016
n
Exis6
g
Dana
Desa
Rp
46,9T
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
40%
40%
20%
Rp18,76 T
Rp18,76 T
Rp9,38 T
Paling Lambat
Paling Lambat
Agustus Minggu II
April Minggu II
Paling Lambat
Oktober Minggu II
RENCANA PERUBAHAN
TAHAP I
TAHAP II
60%
40%
Rp28,14 T
Rp18,76 T
Maret
Agustus
• Melalui
cara
pemindah‐
bukuan dari
RKUN ke
RKUD untuk
selanjutnya
dari RKUD
ke RKD
• Penyaluran
Dana Desa
dari RKUD
ke RKD
dilakukan
paling
lambat 7
(tujuh) hari
kerja
setelah
Dana Desa
diterima di
RKUD
MENGAPA PENYALURAN
BERTAHAP
Mengurangi
Dana Idle
Cash
Management
Prinsip
Keha=‐ha=an
DD diprioritaskan untuk pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat
Pada triwulan I proses pembangunan
diperkirakan masih dalam proses
perencanaan/persiapan
Kebutuhan pembayaran terbesar (80%)
diperkirakan pada bulan April‐Agustus
Penyaluran berdasarkan kebutuhan riil di
desa agar DD =dak menjadi penambah dana
idle di daerah
Mengurangi beban Kas Negara, karena
diawal tahun pemerintah juga harus
mentransfer dana perimbangan dan transfer
ke daerah lainnya, sementara pada awal
tahun penerimaan Negara belum op=mal.
Selain DD, Desa juga akan mengelola
sumber‐sumber pendapatan lain (ADD, BH
PDRD dll).
Disisi lain kapasitas SDM di Desa masih
terbatas.
Agar sumber pendanaan yang besar
tersebut tdk kontrapruduk=f, perlu
diberikan secara bertahap
Dana Idle
PENYALURAN
BERTAHAP
Prinsip
Cash
Keha=‐
Management
ha=an
13
MENGAPA TIDAK LANGSUNG
KE KAS DESA
Berdasarkan Penjelasan Pasal 72 huruf b UU No 6/2014 Dana Desa adalah dana
yang bersumber dari APBN, yang ditransfer melalui APBD kab/kota yg digunakan
untuk mendanai kegiatan pembangunan desa, pemberdayaan, pemerintahan
desa dan kemasyarakatan.
Meskipun Desa mempunyai hak untuk mengelola kewenangannya, namun
demikian desa tetap merupakan bagian dari kabupatenkota (bukan merupakan
daerah otonom tersendiri).
Ke depan, jumlah dana yang mengalir ke desa akan semakin besar, sementara
kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan desa belum cukup memadai.
Penyaluran dilakukan melalui kabupaten/kota,
agar pengawasan dan akuntabilitas tetap terjaga
14
PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUN KE RKUD
Pasal 15-17 PMK 247
Perda mengenai APBD TA berjalan
Perkada mengenai tata cara pembagian dan
penetapan rincian Dana Desa se=ap Desa
laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi
penggunaan DD TA sebelumnya
Laporan penyaluran
Tahap I dan Tahap II
telah disampaikan oleh
bupa=/walikota ke DJPK
paling lambat bulan
minggu IV September
Paling kurang 50% DD
Tahap I dan II telah
disalurkan ke RKD.
TAHAP I
KINERJA
PENYALURAN
DANA DESA DI
KAB/KOTA
TAHAP III
TAHAP II
Laporan penyaluran
Tahap I telah
disampaikan oleh bupa=/
walikota ke DJPK paling
lambat minggu IV Juli
Paling kurang 50% DD
Tahap I telah disalurkan
ke RKD.
15
PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUD KE RKD
Pasal 19-21 PMK 247
Perdes APB Desa disampaikan kepada
bupa=/walikota paling lambat minggu II
Maret
laporan realisasi penggunaan Dana Desa
tahun anggaran sebelumnya
TAHAP I
KINERJA
PENGGUNAAN
DANA DESA
DI DESA
Laporan penggunaan DD
Tahap I dan II telah
disampaikan oleh kades
ke bupa=/walikota
paling lambat minggu II
September
Paling kurang 50% DD
Tahap I dan II telah
digunakan
TAHAP III
TAHAP II
Laporan penggunaan DD
Tahap I telah
disampaikan oleh kades
ke bupa=/walikota paling
lambat minggu II Juli
Paling kurang 50% DD
Tahap I telah digunakan
16
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 25 PMK 247
• Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
yang pelaksanaanya diutamakan secara
swakelola dengan menggunakan sumber
daya/bahan baku lokal, dan diupayakan
dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja
dari masyarakat desa setempat
• Penggunaan Dana Desa dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Menteri Desa
17
PEMANTAUAN DANA DESA
Pasal 29‐33 PMK 247
• Penetapan
perkada
mengenai tata
cara
pembagian dan
penetapan DD
setiap Desa
Untuk
menghindari
keterlambatan
penetapan
perkada
• Penyaluran
DD Dari
RKUD ke
RKD
Untuk
memastikan
penyaluran DD
tepat waktu dan
tepat jumlah
• Laporan
Realisasi
Penyaluran
dan
Konsolidasi
Penggunaan
DD
Untuk menghidari
penundaan
penyaluran DD
tahap berikutnya
• Sisa DD di
RKUD
Untuk mengetahui
besaran DD yg
belum disalurkan
dari RKUD ke RKD
TA sebelumnya
*** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT
18
SISA DANA DESA DI KAS NEGARA (RKUN)
Pasal 40 PMK 247
Sisa Dana
Desa di
RKUN
Apabila kab/kota blm
menyampaikan laporan
penyaluran Dana Desa
tahap I dan II sampai
dengan batas waktu
penyampaian laporan
(18 Desember 2015)
• Dana Desa tahap III
@dak dapat disalurkan.
• Dana Desa yang @dak
disalurkan tsb menjadi
sisa Dana Desa di
RKUN.
• Sisa Dana Desa tsb
merupakan Sisa
Anggaran Lebih (SAL)
APBN
19
SISA DANA DESA DI KAS DAERAH (RKUD)
Pasal 33 PMK 247
Terjadi karena :
Sampai dengan akhir TA DD belum disalurkan dari RKUD ke RKD karena Desa @dak
memenuhi persyaratan penyaluran Dana Desa
Desember
2015
Januari ‐ Maret
2016
• Sisa DD dianggarkan
dalam APBD TA 2016
• Melaporkan Sisa DD
ke Dirjen PK
• Jika APBD 2016 telah
ditetapkan, dilakukan
perubahan penjabaran
APBD 2016, kemudian
dimasukkan dalam
APBD‐P
• Menyalurkan ke RKD
jika Kades telah
menyampaikan
persyaratan
• Dicatat dlm LRA jika
@dak ada APBD‐P
• Melaporkan
penyaluran Sisa DD
kepada Dirjen PK
April ‐ Agustus
Setelah Agustus
2016
2016
• Transfer Tahap I
dikurangi sebesar
Sisa DD 2015 yang
belum disalurkan
• Sisa DD 2015 di
RKUD yang @dak
disalurkan
menjadi SAL di
RKUN
• Menyalurkan
kembali DD yang
diperhitungkan
berdasarkan
permintaan
bupa@/walikota
Mulai berlaku
TA 2017
20
SISA DANA DESA DI KAS DESA (RKD)
Pasal 41 PMK 247
Sisa
Dana
Desa di
RKD
Apabila Sisa Dana
Desa di RKD
kurang dari/sama
dengan 30%
Apabila Sisa Dana
Desa di RKD lebih
dari 30%
Dana Desa tahap I TA
berikutnya disalurkan sesuai
besaran dan waktu yg
ditentukan
Dana Desa tahap I TA
berikutnya ditunda
penyalurannya sebesar
nilai sisa di atas 30% tsb
Dana Desa tahap I yg
ditunda, dapat
disalurkan kembali
sebelum Agustus TA
berikutnya apabila Sisa
Dana Desa tsb telah
digunakan sehingga
sisanya kurang dari
30%
Apabila sampai
Agustus TA berikutnya
Sisa Dana Desa masih
lebih besar dari 30%,
maka Dana Desa tahap
I yang ditunda tsb
disalurkan bersamaan
dengan penyaluran
Dana Desa tahap II.
21
EVALUASI DANA DESA
Pasal 34 PMK 247
• DJPK melakukan evaluasi terhadap:
a. Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa
oleh kabupaten/kota; dan
b. realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa.
• Evaluasi terhadap tata cara pembagian dan penetapan rincian
Dana Desa se@ap Desa oleh kabupaten/kota dilakukan untuk
memas@kan pembagian Dana Desa se@ap Desa dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan
• Evaluasi terhadap realisasi penyaluran dan konsolidasi
penggunaan Dana Desa dilakukan untuk mengetahui realisasi
penggunaan DD
22
SANKSI
Pasal 39‐45 PMK 247
PEMBERI
SANKSI
JENIS PELANGGARAN
Bupa@/walikota @dak menyalurkan Dana Desa tepat
waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan
MENKEU
Bupa@/walikota @dak menyampaikan persyaratan
penyaluran se@ap Tahap;
Bupa@/walikota @dak menyampaikan perubahan
perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan
rincian Dana Desa se@ap Desa yang dalam perkada
sebelumnya @dak sesuai ketentuan.
Bupa@/walikota @dak dapat memenuhi persyaratan
penyaluran Tahap III sampai dengan berakhirnya
tahun anggaran
Laporan penundaan penyaluran dari bupa=/walikota;
Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupa=/
walikota
BUPATI/
WALIKOTA
Kepala Desa =dak menyampaikan Peraturan Desa
mengenai APB Desa;
Kepala Desa =dak menyampaikan laporan realisasi
penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan
Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional
daerah.
Terdapat Sisa Dana Desa > 30% selama 2 tahun berturut‐turut
Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan
ditemukan penyimpangan berupa SiLPA =dak wajar
JENIS SANKSI
Penundaan DAU dan/atau
DBH Kab./Kota sebesar
selisih kewajiban DD yg
harus disalurkan ke Desa
Penundaan Penyaluran
Dana Desa Kab./Kota
Sisa angggaran DD Tahap III
menjadi SAL pada RKUN dan
@dak disalurkan kembali
Pemotongan
Dana Desa
Penundaan Penyaluran
Dana Desa ke Desa
Pemotongan
Dana Desa ke Desa
23
Roadmap Alokasi Dana Desa TA 2015 – 2019
2015
URAIAN
APBN
Transfer ke Daerah
% Dana Desa
Dana Desa (miliar)
Rata‐rata per desa
(juta)
Alokasi Dana Desa‐
ADD (miliar)
APBN‐P
637.975,1 643.834,6
2016
2017
2018
2019
APBN
APBN
APBN
APBN
723.191,2
811.843,7
1.037.911,6
1.118.401,7
1,42%
3,23%
6,40%
10,00%
10,00%
10,00%
9.066,2
20.766,2
46.982.1
81.184,3
103.791,1
111.840,2
1.095,7 1.400,8
1.509,5
122,4
280,3 628,5
33.430,8
2.091,1
32.666,4
2.091,0
36.723,9
2.650,4
42.285,9
2.733,8
55.939,8
3.055,3
60.278,0
3.376,7
Total (DD+ADD+BH
PDRD)
44.589,0
55.523,6
86.356,4
126.204,2
162.786,3
175.494,9
Rata‐rata per desa
(juta)
601,8
749,4
1.115,2
1.703,3
2.197,1
2.368,6
Bagi Hasil PDRD (miliar)
Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung
berdasarkan jumlah kab/kota yang memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No.
56/2015) naik sebanyak 661 desa sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun
2019 tidak bertambah.
PEMEKARAN DESA PER PROVINSI
(Termasuk Pemekaran Jumlah Desa pada 2015)
Aceh
6474
Kepri
275
Kaltara
447
Sumut
5389 ‐> 5418
Sulut
1491‐>1506
Sulteng
1838‐1841
Riau
1592
Sumbar
880
Gorontalo
657
Kalbar
1908‐>1977
PaBar
1628‐>1744
Papua
5090‐>5391
Kal@m
833‐>836
Kalteng
1434
Jambi
1398 ‐> 1399
Babel
309
Bengkulu
1341
Kalsel
1864‐>1866
Sulbar
576
Sulsel
2253
Sumsel
2817 ‐> 2859
Sultra
1820‐>1846
Maluku
1191‐>1198
Lampung
2435
Banten
1238
Malut
1064‐>1065
Jabar
5319
Jateng
7809
DIY
392
Ja@m
7723‐>7724
Bali
634
NTB
995
NTT
2931‐>2976
Jumlah Desa
74.093 (2015)
74.754 (2016)
DAMPAK PENAMBAHAN DESA
DAN PERLUNYA UPAYA PENGENDALIAN
• Besaran dana yang akan diterima oleh se@ap desa dari
Dana Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), dan bagian hasil
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan semakin kecil.
• Menambah beban APBN bila dikaitkan dengan target
agar Dana Desa bisa mencapai Rp1 miliar/desa.
• Akan menambah beban biaya pendampingan,
pela@han, dan pembinaan.
• Perlunya komitmen moratorium penambahan desa
26
PMK 257/2015
TATA CARA PENUNDAAN DAN/ATAU
PEMOTONGAN DANA PERIMBANGAN
TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI
ALOKASI DANA DESA
Dasar Hukum : Pasal 96 PP 47 Tahun 2015
• Pemerintah daerah kabupaten/kota mengalokasikan ADD
dalam APBD kabupaten/kota se=ap tahun
• ADD dialokasikan paling sedikit 10% dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota dikurangi DAK
• Pengalokasian dan Pembagian ADD kepada se=ap Desa diatur
dengan Peraturan Bupa=/Walikota
• Peraturan bupa=/walikota disampaikan kepada Menteri
Keuangan paling lambat bulan Oktober TA berjalan dengan
tembusan Kemendes dan Kemendagri
• Kementerian Keuangan dapat menunda dan/atau memotong
sebesar alokasi yang seharusnya disalurkan ke Desa bagi
kabupaten/kota yang =dak mengalokasikan paling sedikit 10%
RUANG LINGKUP
• Besaran ADD paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari DAU
dan DBH.
• Penundaan atau pemotongan dana perimbangan (DAU ditambah
DBH) dikenakan terhadap pemerintah kabupaten/kota yang
=dak menganggarkan ADD dalam APBD se=ap tahun anggaran.
• Besaran pemotongan adalah sebesar selisih kewajiban ADD
dengan yang telah dianggarakan dalam APBD/APBD‐P.
MEKANISME PEMOTONGAN DAU
DAN/ATAU DBH
• Sanksi pemotongan DAU dan/atau DBH diberikan setelah berkoordinasi
dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Ter=nggal dan Transmigrasi antara lain dengan
memper=mbangkan kapasitas fiskal daerah.
• Terdapat kriteria yang digunakan untuk mengukur kemampuan fiskal,
agar daerah yang =dak menganggarkan ADD sesuai dengan ketentuan,
dapat dikenakan sanksi (kriteria evaluasi dalam proses).
• DAU/DBH yang dipotong akan disalurkan ke Provinsi pada bulan
Desember, dan Provinsi paling lambat 7 hari kerja menyalurkan ke RKD.
TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP
DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD
PMK 257/PMK.07/2015
DJPK
Melakukan evaluasi I thd
penganggaran ADD dalam
perkada / APBD
KAB/KOTA
Menyampaikan
perkada/perubahan
perkada tentang ADD
• Memenuhi 10 %
dari DAU + DBH
• Surat
Pemberitahuan
• Kurang dari 10 %
dari DAU + DBH
• Surat Peringatan
• Surat Komitmen
• Tidak
menyampaikan
komitmen
• Menunda
penyaluran DAU/
DBH
Melakukan evaluasi II thd
pengalokasian ADD dalam
pekada/perkada‐P/APBD‐P
Menyampaikan
perkada/perkada‐P
tentang ADD
ADD dalam P‐APBD
kurang dari 10% dari
DAU+DBH
• Memotong DAU/
DBH
PROVINSI
• Menampung
dalam rekening
transito
• Menyalurkan ke
RKD
DESA
• Mencatat
Penerimaan APB
Desa
Keterangan:
• Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD
dilakukan bulan Jan‐April
• Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil
evaluasi Perbup/Perwali
• Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I
bulan September dan tahap II bulan Oktober
• Pemotongan DAU/DBH bulan November
setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu,
Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan
dari RKUN ke RKUD Provinsi.
• Gubernyur menyalurkan dana hasil
pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan
Desember dan melaporkan kepada DJPK
CONTOH ADD KABUPATEN XYZ
KAB XYZ
DJPK
PROVINSI
DESA
• DAU Rp70M+ DBH
Rp30M=Rp100M
• ADD dlm APBD dan
Perbup/Perwali=
Rp8M (8%)
• Kekurangan
ADD=Rp2M (2%)
Evaluasi APBD dan
Perbup Nilai
ADD