globalisasi keragaman dan etika budaya

1)globalisasi, keragaman dan etika
Globalisasi organisasi
-Bisakah Indonesia tidak ikut dalam proses globalisasi ? Walaupun bisa
menolak, namun tidaklah mudah, karena globalisasi merupakan sebuah
kenyataan yang tidak bisa dihindarkan, apalagi negara kita sudah terbelit
utang dan juga masih memerlukan pinjaman dari negara-negara yang
nota bene tergabung dalam WTO, di mana kita juga menjadi anggotanya.
- Bagaimana daya tahan hidup bisnis lokal dalam ekonomi global, sangat
tergantung pada kinerja organisasinya. Organisasi harus kompetitif atau
mampu bersaing. Organisasi yang kompetitif dicirikan oleh produktivitas,
fleksibilitas, kecepatan, kualitas yang memadai, dan berfokus pada
pelanggan. Tuntutan agar perusahaan harus lebih kompetitif telah
menggiring perusahaan untuk melakukan perubahan dalam cara
pengorganisasian dan pengelolaan perusahaan. Beberapa cara yang telah
dilakukan oleh perusahan-perusahan yang cukup ternama antara lain
adalah :
a. Pengubahan struktur organisasi.
b. Pemberdayaan Pegawai.
c. Organisasi yang datar makin menjadi norma umum.
d. Kerja semakin dirancang dalam bentuk “teams”, ketimbang terspedalam satu fungsi saja.
e. Landasan kekuatan perusahaan berubah.

f. Manajer masa kini harus mampu membangun komitmen.
g. Orientasi pada “human-capital”

Keragaman Organisasi
-Keragaman adalah suatau kondisi pada kehidupan masyarakat.
perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya, dan
gender. keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan
keindahan bangsa.
Keragaman dalam organisasi (Diversity in Organization) merupakan suatu
hal yang sangat penting saat ini, Diversity in Organization adalah
keragaman atau perbedaan didalam suatu organisasi. Dengan
keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan,

kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi
atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektifitas perusahaan.

-Keanekaragaman dalam organisasi memiliki manfaat sebagai :
·

Akses perubahan pasar


·

Transformasi bisnis dalam skala besar

·

Pelayanan konsumen kualitas prima

·

Pemberdayaan tempat kerja

·

Kualitas total (Total Quality)

·

Sumber-sumber rekanan(partenership)


·

keberlanjutan proses belajar

Etika organisasi
-Etika berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, betul dantidak,
bohong dan jujur. Dalam berinteraksi dengan lingkungannyaorang-orang
dapat menunjukkan perilaku yang dinilai baik atau buruk,benar atau salah
ketika melakukan suatu tindakan. Hal tersebut sangatbergantung kepada
nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan di manaorang-orang berfungsi.
Tidak jarang terdapat penilaian yang berbedaterhadap suatu perilaku
dalam lingkungan yang berbeda.Etika menggambarkan suatu kode
perilaku yang berkaitan dengannilai tentang mana yang benar dan mana
yang salah yang berlakusecara obyektif dalam masyarakat.

2) persepsi dan pengambilan keputusan individu
Apa itu Persepsi?
suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan di sekitar

mereka. Namun, apa yang kita rasakan dapat secara substansial berbeda
dari realitas objektif.contohnya, semua karyawan dalam sebuah
perusahaan mengaggap sebagai tempat yang kondisinya bagus untuk
bekerja, tugas pekerjaan yang menarik, upah yang
baik, manajemen pengertian dan bertanggung jawab. Tetapi seperti yang
kita tahu bahwa sangat sulit untuk menemukan hal-hal itu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Faktor situasi :


Waktu



Lingkungan kerja



Lingkungan sosial


Faktor target :


Hal hal baru (Novelty)



Pergerakan



Ukuran



Suara



Latar belakang




Persamaan



Kemungkinan

Faktor penerima :


Sikap



Motivasi




Ketertarikan



Pengalaman



Dugaan

-Individu-individu dalam organisasi mengambil keputusan. Yaitu, mereka
membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan individual merupakan suatu bagian penting
dalam perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu-individu dalam
organisasi mengambil keputusan, dan kualitas dari pilihan terakhir
mereka, sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi-persepsi mereka.
-BAGAIMANA KEPUTUSAN HENDAKNYA DIAMBIL?
Proses Pengambilan Keputusan Rasional
Pengambil keputusan yang optimal harus rasional. Artinya dia membuat
pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten daam batas-batas tertentu.

Pilihan dibuat mengikuti model pengambilan keputusan rasional.
Langkah-Langkah dalam Model Pengambilan Keputusan Rasional
1. Tetapkan masalah.
2. Identifikasikan kriteria keputusan.
3. Alokasikan bobot pada kriteria.
4. Kembangkan alternatif.
5. Evaluasilah alternatif.
6. Pililah alternatif terbaik.

3) kepribadian dan nilai-nilai
-Para psikolog cenderung mengartikan kepribadian sebagai suatu konsep
dinamis yang mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan seluruh
sistem psikologis seseorang
-Faktor yang memperngaruhi Kepribadian
1. Faktor keturunan 2. Faktor lingkungan

-MENILAI KEPRIBADIAN
Alasan kenapa seorang menejerial perlu mengetahui bagaimana cara
menilai pekerjaan adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes
kepribadian sangat berguna salam membuat keputusan perekrutan. Nilai

kepribadian juga dapat digunakan untuk meramalkan calon terbaik untuk
suatu pekerjaan disamping agar lebih memahami dan lebih baik dalam
mengatur individu yang bekerja pada mereka.

Ada 3 cara utama untuk menilai kepribadian:
1. Survei Mandiri
Survey mandiri adalah survey yang umum digunakan yaitu dengan
mengisi sendiri form pengisian.
2. Survey peringkat oleh pengamat
Survey peringkat bisa dilakukan dengan melakukan penilaian yang
dilakukan teman sejawat, survey ini bisa dijadikan pertimbangan yang
lebih baik atas keberhasilan suatu pekerjaan.
3. Ukuran proyeksi (Rorschach Inkbolt test dan Thematic Apperception
test-TAT)
Rorschach Inkbolt test adalah individu diminta unutk menyatakan
menyerupai apakah inkblot dan Thematic Apperception test-TAT adalah
individu dimintai menuliskan kisah dari serangkaian gambar pada kartu.
Akan tetapi cara ini jarang digunakan dikarenakan adanya ketidak
seragaman mengartikan.
-Nilai (Value) menunjukkan alas an dasar bahwa “cara pelaksanaan atau

keadaan akhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau social
dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan”.
Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang
individu mengenai hal-hal yang bener, baik atau diinginkan.
-Pentingnya Nilai
Nilai sangat penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena
menjadi dasar pemahaman dan motivasi individu, dan dikarenakan
berpengaruh juga pada persepsi kita. Secara umum nilai mempengaruhi
sikap dan perilaku
-Ringkasan Dan Implikasi Untuk Menajer
Kepribadian. Pada peneliti pada pertengahan tahun 1980-an berusaha
mencari keterkaitan antara kepribadian dan prektasi kerja. “Hasil
penelitian selama lebih dari 80 tahun tersebut adalah kepribadian dan
pretasi kerja tidak terkait secata berarti dalam semua sifat atau situasi”.
Tetapi terkait dengan upaya di tempat kerja terdapat bukti yang impresif
bahwa individu yang mendapat nilai tinggi dalam sikap berhati-hati,
ekstraversi, dan stabilitas emosi cenderung merupakan karyawan yang
bermotivasi tinggi. Tentu saja, faktor – faktor seperti situasional perlu
dipertimbangkan.
Nilai. Menilai individu sangat penting walaupun tidak memiliki pengaruh

langsung terhadap perilaku, tapi nilai sangat memengaruhi sekap,
perilaku, presepsi seseorang. Dengan beranggapan bahwa nilai-nilai

setiap individu berbeda, manajer dapat menggunakan RVS untuk menilai
apakah nilai-nilai mereka sejalan dengan nilai-nilai dominan organisasi.
Prestasi kerja dan kepuasan kerja para karyawan cenderung lebih tinggi
bila nilai-nilai mereka sangat sesuai dengan organisasi. Hal ini member
alasan bagi para manajer untuk berusaha keras selama penyeleksian
karyawan guna mencari kandidat yang tidak hanya memiliki kemampuan,
pengalaman, dan motiivasi untuk bekerja tetapi juga sistem nilai yang
sesuai dengan sistem nilai organisasi.