Bisnis dan Media Bisnis dan Media

1

Bisnis dan Media
Y. Lilik Rudianto
Email: [email protected]
Kepemilikan Media dan Tanggungjawab
Media adalah komunikasi bermakna yang mempunyai jangkauan luas
danmempengaruhi orang. Industri media termasuk perusahaan yang bergerak di:
1. Teknologi broadcast (pengiriman dan penerimaan pesan/image melalui
alattranmisi, saluran kabel, wireless dan receivers).
2. Broadcasting content (berita, entertain, filint) dan
3. Jasa pengiriman (cable companies, teater, video stores)
Etika Media dan Tanggungjawab Sosial
Konsentrasi industri media tertuju pada pentingnya etika dan tanggung
jawab sosial. Media mempunyai etika dan tanggung jawab sehubungan dengan
kekuatan yang luar biasa dalam membentuk nilai dan tingkah laku sosial terutama
dengan meningkatnyafrekuensi media seperti televisi, musik, internet dan lainlain. Kebanyakan dari kita memperoleh “nilai” dari pengalaman hidup
sebelumnya, dari keluarga atau meneliti yang lain dan tingkah lakunya.
Media mempunyai kemampuan untuk menginformasikan, menghiburdan
mempromosikan penjualan barang dan jasa. Sebagai sumber nilai, media
elektronik cenderung bertindak sebagai orang tua, sekolah, Gereja, panutan dan

penasehat. Kehadiran dan dampak dari kekerasan di televisi dan bioskop telah
menjadi perdebatan dalam dekade ini. Dengan memboomingnya video games
maka semakin meningkatnya kekerasan dalam masyarakat.
Keragaman Bangsa Dan Persamaan Gender di Media
Salah satu isu penting yang timbul ketika mendiskusikan etika dan tanggung
jawab sosial media adalah apakah media melukiskan variasi kelompok dalam
lingkungan dan bias dari diskriminasi.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa pada kebanyakan televisi komersial
menampilkan wanita muda, putih, cantik, menyenangkan. Wanita juga seringkali
ditampilkan pasif, mereka dilukiskan dengan pen ampilannya dan bermain dengan
boneka daripada komputer atau video games. Sedangkan laki-laki lebih aktif,
agresif dan perhatian pada olahraga, permainan pedang, dan hanya mempunyai
teman-teman laki.
Issue Keadilan dan Keseimbangan
The fairness and balance issue adalah tentang bagaimana media melaporkan
aktivitas bisnis. Para bisnisman yakin media tidak menyediakan kepada
penggunaannya, informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang rasional

2
mengenai isu kontrovensional. Hal tersebut disebabkan bahwa sedikit wartawan

yang mempunyai ketrampilan baik dalam masalah keuangan dan finansial.
Sedangkan alasan lainnya adalah kebanyakan jurnalis cenderung meninggalkan
pandangan sosial dan politik, walaupun beberapa televisi menampilkan topik
kontroversial yang meyakinkan pandangan liberal dan konservatif ditampilkan.
Iklan Yang Menipu dan Kebebasan Berbicara
Penipuan pengiklanan terjadi ketika iklan menyesatkan pelanggan dengan
tidak memberikan informasi yang relevant, atau menciptakan perkiraan yang tidak
masuk akal. penipuan ini sering mempengaruhi keputusan pelanggan dalam
membeli produk atau jasa.
Prinsip etis yang menyebabkan penipuan dalam pengiklanan adalah
kebebasan berbicara. Kebebasan berbicara adalah bagaimana menemukan
keseimbangan antara hak konstitusional untuk bebas berekspresi dan informasi
terpercaya yang digunakan oleh stakeholders untuk memutuskan membeli,
mencari pegawai, dan mengambil aksi lainnya.
Special Issue: Regulasi Pemerintah Tentang Iklan Rokok
Salah satu hal penting yang berkaitan dengan penggunaan media iklan
adalah iklan rokok. Terdapat beberapa pembatasan dalam Man untuk memasarkan
produk rokok, yaitu, antara lain:
1. Melarang semua iklan dengan target pasar anak muda.
2. Larangan menggunakan tokoh karton dalam Man.

3. Melarang semua merek produk rokok pada acara-acara pertandingan anak
muda, menghentikan pemasaran melalui logo pada pakaian.
4. Larangan seperti merokok dapat menyebabkan wanita hamil menjadi prematur.
Bagaimana Bisnis Mempengaruhi How Businesses Influence Their Public
Image
Dengan bertumbuhnya kekuatan media mempengaruhi masyarakat, bisnis
harus lebih memperhatikan pada bagaimana cara media dapat mempengaruhi.
Pandanganmasyarakat.
Public Relations Society of America (PSRA)
PSRA adalah asosiasi profesional dari public relation. PSRA berkomitmen
pada nilai dasar dari martabat individu dan hak manusia. PSRA didedikasikan
pada tujuan komunikasi yang lebih baik, pengertian dan kerjasama antara individu
yang berbeda, kelompok dan institusi dari masyarakat. PSRA menyajikan enam
nilai profesional utama untuk anggotanya dan profesi public relation, yaitu:
1. Pembelaan
Melayani kepentingan masyarakat dengan bertindak sebagai pembela yang
bertanggungjawab dari mereka yang diwakili.
2. Kejujuran
Meletakkan standar yang paling tinggi dari akurasi dan kebenaran dari mereka
yang diwakili.

3. Keahlian

3
Memperoleh dan menggunakan pengetahuan dan keahlian secara
bertanggungjawab.
4. Kebebasan
Menyediakan nasehat yang obyektif dari mereka yang diwakili.
5. Kesetiaan
Dapat dipercaya dari mereka yang diwakili, menghormati kewajiban melayani
kepentingan masyarakat.
6. Fairness
Membuat perjanjian yang fair dengan klien, pegawai, pesaing, pemasok,media
dan masyarakat umum dan menghargai semua opini dan mendukung hak
kebebasan berekspresi.
Public Relations
Program public relations yang baik memberikan arus konstan informasi dari
perusahaan kepada stakeholders yang hidupnya dipengaruhi oleh operasi
perusahaan. Program public relations harus proaktif, bukan reaktif. Penghubung
komunikasi dengan media harus dibentuk dengan berkelanjutan, bukan setelah
masalah muncul.

Perusahaan dapat menjadikan media sebagai kekuatan positif yang dapat
membantu perusahaan berkomunikasi dengan masyarakat.
Media Training of Employee
Bisnis strategi media yang lain memberikan pelatihan kepada eksekutif uang
pegawai yang sering; berhubungan dengan media. Pelatihan penting karena
komunikasi dengan media tidak sama dengan berbicara dengan teman.
Sebagai perwakilan perusahaan, pegawai diasumsikan berbicara untuk
perusahaan atau diharapkan mempunyai pengetahuan khusus dari kegiatan
perusahaan.