S PPB 1006775 Appendix2
Tabel 1.3
Rencana Operasional Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Perilaku Merokok Siswa Kelas IX
SMP Negeri 1 Anyer-Banten Tahun Ajaran 2015/2016
No
1
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Materi
Waktu
Siswa/i Kelas IX dan
-
Oktober 2015
Angket perilaku merokok
Oktober 2015
Pelaksanaan Need
Untuk
Assesment (analisis
perilaku merokok siswa sehingga pengajar SMP Negeri
kebutuhan)
dapat menyusun program dengan
mengetahui
gambaran
1 Anyer-Banten
sesuai kebutuhan siswa/i
2
Penyusunan
Untuk
mengukur
perilaku
Peneliti
merokok siswa/i
3
Analisis
Kebutuhan Untuk
Menyebarkan
Pengolahan Data
gambaran Siswa/i Kelas IX dan Menyebar angket mengenai Desember
Angket perilaku merokok siswa sehingga pengajar SMP Negeri perilaku merokok, Obeservasi 2015
Perilaku Merokok
4
mengetahui
dapat menyusun program dengan 1 Anyer-Banten
KBM dan wawancara dengan
sesuai kebutuhan siswa/i
pengajar
Hasil menyebar angket dianalisis Peneliti
Analisis hasil angket
kemudian menentukan layanan
yang akan diberikannya
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Januari 2016
5
Penyusunan
Program Agar kegiatan bimbingan sesuai Peneliti
Hasil analisis berdasarkan dari Januari 2016
bimbingan Pribadi Sosial dengan kebutuhan siswa/i dan
angket
tersusun secara sistematis
6
Sosialisasi Program
Memberikan informasi mengenai Siswa/i Kelas IX dan Program Perilaku Merokok
pelaksanaan program
pengajar SMP Negeri
1 Anyer-Banten
7
Pelaksanaan
a. Layanan Dasar
Membantu
siswa
dalam Siswa/i
pemberian informasi mengenai SMP
dampak
negative
Kelas
IX Materi tersusun dalam Satuan
Negeri
1 Kegiatan Layanan Bimbingan
yang Anyer-Banten
dan Konseling (SKLBK) yang
diakibatkan atau disebabkan oleh
dikelompokkan
perilaku merokok
prioritas
berdasarkan
utama
kebutuhan
peserta didik sebagai berikut
ini :
a. Materi
bimbingan
disampaikan
aspek
perokok,
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang
berdasarkan
tahapan
menjadi
Januari 2016
b. Materi
bimbingan
disampaikan
aspek
yang
bedasarkan
faktor
yang
mempengaruhi
c. Materi
bimbingan
disampaikan
yang
berdasarkan
aspek dampak negative dari
rokok
b. Layanan Responsif
Membantu mereduksi 10 siswa Personel
yang mengkonsumsi rokok
c. Perenanaan Indiidual Membantu menetapkan tujuan
untuk dapat berhenti merokok
BK, Konseling
orangtua siswa, dan
menggunakan
staf sekolah
behavior
Personel
kelompok
terapi
BK,
orangtua siswa, dan
Konseling
menggunakan
staf sekolah inti
kelompok
terapi
behavior
Personel
d. Dukungan Sistem
Membantu
BK,
mengoptimalkan orangtua siswa, dan Kolaborasi bersama orangtua
jalannya program agar tujuan staf sekolah inti
siswa dan para staf sekolah
yang ingin didapat tercapai
inti
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan baik
8
Evaluasi
Penyesuaian antara program yang Personel BK dan staf Mengetahui
dibuat
dengan
sekolah, wali kelas, terhadap perilaku merokok
guru mata pelajaran)
Tindak Lanjut
disekolah tersebut
Mengidentifikasi hambatan yang Personel BK dan staf Mengetahui
ada
dalam
pembuatan
pelaksanaan program
jauh
pelaksanaan sekolah inti (kepala program dapat berpengaruh
program di lapangan
9
seberapa
dan sekolah inti (kepala akan
tindakan
dilakukan
yang
sesudah
sekolah, wali kelas, terlaksananya program ini
guru mata pelajaran)
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.4
Pengembangan Tema Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Perilaku Merokok Siswa Kelas IX
SMP Negeri 1 Anyer-Banten Tahun Ajaran 2015/2016
No
1
Aspek
Tahapan
menjadi Mampu
perokok
Indikator
Indikator
Pencapaian
menerima
Topik
a. Siswa memiliki “Katakan
Teknik
Media
Strategi
Bimbingan
Bimbingan
Layanan
tidak Materi
pengetahuan
dampak negatif dari
mengenai
sedotan,
rokok
tehapan menjadi
pasir, kerikil,
seorang
kapas,
akan
membentuk
seseorang
menjadi
perokok
perokok,
dan simulasi
infocus,
informasi mengenai
yang
untuk rokok”
diskusi Power point, Bimbingan
agar
Waktu
1
x
Kelompok
Pertemuan
Bimbingan
1
betadin, dan
tidak
tinta
mengkonsumsi
rokok
2
Faktor
yang Mampu mengenali
a. Siswa
mampu “Siapakah aku?”
Materi diskusi
Laptop,
memahami
Power point, Klasikal
dapat dengan pintar
perasaan tentang
infocus
memilih baik dan
dirinya sendiri
mempengaruhi
dirinya
untuk merokok
sehingga
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
Pertemuan
buruk dari apa yang
akan ditirunya
b.Siswa
mampu Manajemen
merancang
Materi diskusi
Bimbingan
Power point, Klasikal
kegiatan
1
x
Pertemuan
infocus
tujuan dalam hal
yang
Laptop,
akan
dilakukannya
3
Dampak negative
Mampu
memiliki
pengetahun
dan
kepercayaan
mengenai
rokok
sehingga
dapat
a. Siswa
dapat Inilah rokok
Kertas,
Bimbingan
1
menyebutkan
Pulpen,
Klasikal
Pertemuan
baik dan buruk
Laptop,
tentang rokok
Power point,
mengendalikan
dirinya untuk tidak
merokok
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Materi diskusi
infocus
x
b. Siswa
Kertas,
Bimbingan
1
memilih hal apa menolak perilaku
Pulpen,
Kelompok
Pertemuan
saja yang dapat merokok
Laptop,
dilakukannya
Power point,
untuk terhindar
infocus
dari
dapat Antisipasi dalam Materi diskusi
perilaku
merokok
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(1)
Pertemuan
1
Tema
“Katakan tidak untuk rokok”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Peserta didik mengetahui dan meyakini akan bayara dari
mengkonsumsi merokok
Kompetensi Dasar
Indikator
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
1. Mampu mengenali hal-hal negative yang ditimbulkan
rokok
2. Mampu menahan dirinya agar tidak merokok
Tujuan
1. Siswa mengetahui bahaya rokok secara lebih mendalam
2. Siswa mampu meyakini dirinya agar tidak merokok
Materi
Bahaya rokok
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Simulasi
Alat/Bahan
Power point, infocus, sedotan, pasir, kerikil, kapas, betadin,
dan tinta
Kelas
IX di SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Proses Kegiatan
Langkah-langkah
1. Tahap Awal (beginning)
a. Konselor membuka pertemuan dengan ucapan salam
dan menanyakan kabar peserta didik. Peserta didik
dikondisikan dengan konselor mulai untuk memimpin
berdoa dan melakukan absen kehadiran. Konselor
mengemukakan, “Assalamualaikum. Bagaimana kabar
kalian semua? Sebelum memulai kegiatan, silakan
ketua kelas untuk memimpin doa. Apakah hari ini
semuanya hadir?.
b. Peserta didik memperhatikan konselor menjelaskan
tujuan dari sesi ini, hal yang akan dilakukan, durasi
waktu yang digunakan, serta tugas yaPraktikan
menenangkan siswa agar tidak ribut,ng har dikerjakan
peserta
didik.
Konselor
mengemukakan,
“Pada
kegiatan kali ini ibu meminta partisipasi kalian untuk
bersama-sama
memainkan
permainan
mengenai
rokok”
2. Tahap Inti
a. Konselor menciptakan suasana interaksi yang kondusif
untuk mencapai tujuan permainan
b. Konselor mengembangkan komitmen agar permaianan
dapat berlangsung dengan baik
c. Konselor menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang bahaya rokok
d. Konselor memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yang belum jelas
e. Praktikan mulai simulasi dengan mempersilahkan
siswa memegang sedotan, bagian bawahnya diberikan
kapas dan memasukkan pasir, krikil, betadin, tinta
secara bergantian
f. Praktikan membacakan arti dari simulasi yang
dilakukan
3. Tahap Akhir
a. Kegiatan diakhiri dengan konselor mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan peserta didik
dalam kegiatan serta menginformasikan mengenai
kegiatan
berikutnya.
Konselor
mengemukakan,
“Terimakasih atas bantuannya. Kegiatan berikutnya
akan Ibu sampaikan nanti.”
Evaluasi
lanjut
dan
Tindak
a. Proses
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti petunjuk yang
diarahkan oleh konselor?
2. Apakah seluruh peserta didik mengikuti permainan
dengan baik?
b. Hasil
1. Apakah ada rencana yang ingin anda lakukan setelah
anda mengenal bahaya rokok?
2. Langkah apa yang akan anda lakukan setelah anda
mengenali bahaya dari rokok?
b. Melanjutkan ke sesi selanjutnya
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://alviescoot.blogspot.co.id/2014/09/makalahbahayanya-rokok.html
Lampiran (1)
Permainan
Alat :
Beberapa buah sedotan,
Pasir secukupnya,
Kerikil secukupnya,
Kapas secukupnya,
Betadin secukupnya, dan
Tinta secukupnya
Cara bermain :
Pertama-tama pegang ujung sedotan dan masukan sedikit kapas, taruh paling bawah
yang ada kapasnya dan tahan. Setelah itu masukkan krikil, pasir, betadin dan tinta
secara bergantian hingga sedotan penuh. Lalu angkat dan sedot bagian yang ada
kapasnya secara perlahan.
Evaluasi :
Dari simulasi diatas diibaratkan bahwa sedotan adalah kertas bagian pembungkus
rokok, selanjutnya kapas adalah filter atau gabus yang ada dirokok, sedangkan tinta,
betadin, pasir, dan kerikil adalah sebagian zat-zat yang terkandung didalam rokok.
Dapat dibayangkan betapa bahayanya dari rokok, sekalipun rokok itu berfilter tetapi
tetap saja zat-zat itu akan tembus dan terhisap ke dalam tubuh.
Materi
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahaya Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis
diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga
memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau
juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal,
kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa
menyebabkan
penyakit
jantung, hipertensi,
risiko
stroke, menopause dini,
osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok
yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran
tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok mengandung sejumlah zat yang
berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen,
ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini
akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap
rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih
dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.
Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang tuanya
merokok lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-anak yang orang
tuanya tidak merokok. Orang tua yang menderita penyakit infeksi pernafasan, anaknya
dua kali lebih banyak menderita bronkitis dan pneumonia pada umur dibawah satu
tahun. Anak-anak dari ibu yang merokok tidak saja mengalami risiko pada masa
sebelum dilahirkan, tetapi selama berumur kurang dari satu tahun juga dalam risiko
yang lebih besar untuk menderita penyakit serius. Meningkatnya kalangan perokok
pada wanita, memperlihatkan intensitas kanker paru di kalangan wanita makin
meningkat.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(2)
Pertemuan
2
Tema
“Siapakah Aku?”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Peserta didik mampu menghargai diri sendiri dan orang lain
Kompetensi Dasar
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
Indikator
1. Mampu mengenali diri sendiri dan orang lain secara
lebih mendalam,
2. Mampu mengidentifikasi sikap, kelemahan dan
kekuatan pribadi didalam dirinya
Tujuan
Siswa mampu mengenali dan mengidentifikasi sikap,
kelemahan, dan kekuatan yang dimiliki dirinya dan orang
lain
Materi
Mengenal kepribadian
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Simulasi
Alat/Bahan
Power point, infocus, Kertas, Pulpen, Leptop
Kelas
IX di SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Proses Kegiatan
Langkah-langkah
1. Tahap Awal (beginning)
a. Konselor membuka pertemuan dengan ucapan salam
dan menanyakan kabar peserta didik. Peserta didik
dikondisikan dengan konselor mulai untuk memimpin
berdoa dan melakukan absen kehadiran. Konselor
mengemukakan, “Assalamualaikum. Bagaimana kabar
kalian semua? Sebelum memulai kegiatan, silakan
ketua kelas untuk memimpin doa. Apakah hari ini
semuanya hadir?.
b. Peserta didik memperhatikan konselor menjelaskan
tujuan dari sesi ini, hal yang akan dilakukan, durasi
waktu yang digunakan, serta tugas yang harus
dikerjakan peserta didik. Konselor mengemukakan,
“Pada kegiatan kali ini ibu meminta partisipasi kalian
untuk bersama-sama memainkan permainan kokologi”
2. Tahap Inti
a. Konselor menciptakan suasana interaksi yang kondusif
untuk mencapai tujuan permainan
b. Konselor mengembangkan komitmen agar permaianan
dapat berlangsung dengan baik
c. Konselor menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang pemahaman diri
d. Konselor memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
siswa yang belum jelas
e. Konselor
mulai
simulasi
dengan
membacakan
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa soal dengan jelas dan peserta didik
menuliskan jawaban pada kertas,
f. Praktikan membacakan arti dari simulasi yang
dilakukan
3. Tahap Akhir
a. Kegiatan diakhiri dengan konselor mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan peserta didik
dalam kegiatan serta menginformasikan mengenai
kegiatan
berikutnya.
Konselor
mengemukakan,
“Terimakasih atas bantuannya. Kegiatan berikutnya
akan Ibu sampaikan nanti.”
Evaluasi
lanjut
dan
Tindak
1. Proses
a. Apakah seluruh peserta didik mengikuti petunjuk
yang diarahkan oleh konselor?
b. Apakah seluruh peserta didik mengikuti permainan
dengan baik?
2. Hasil
a. Apakah ada rencana yang ingin anda lakukan
setelah anda mengenal bahaya rokok?
b. Langkah apa yang akan anda lakukan setelah anda
mengenali bahaya dari rokok?
3. Melanjutkan ke sesi selanjutnya
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Endy Santoso, Vincentius. 2008. 100 permainan kreatif.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
http://haselmon.blogspot.co.id/2013/05/tes-kepribadian-1kokology.html
Lampiran (SKLBK 2)
Materi
Pemahaman Diri
Clara R Pudjijogyanti (1995: 2) berpendapat bahwa konsep diri merupakan
salah satu faktor yang menentukan apakah seseorang akan berperilaku negatif atau
tidak, sebab perilaku negatif merupakan perwujudan adanya gangguan dalam usaha
pencapaian harga diri. Apabila seseorang remaja gagal dalam pencapaian harga diri,
maka ia akan merasa kecewa terhadap keadaan diri dan lingkungannya. Ia akan
memandang dirinya dengan sikap negatif, sebaliknya apabila seorang remaja berhasil
dalam mencapai harga dirinya, maka ia akan merasa puas dengan dirinya maupun
terhadap lingkungannya. Hal ini akan membuat ia bersikap positif terhadap dirinya.
Persepsi mengenai tindakan yang mempengaruhi cara atau pandangan hidup,
sehingga suatu pemahaman mengenai konsep diri seseorang merupakan dasar yang
sangat berguna untuk meramalkan bagaimana seseorang itu akan bertindak.
Ada tiga alasan pentingnya konsep diri dalam menentukan perilaku seperti
yang diungkapkan Clara R Pudjijogyanti (1995: 5):
1. Konsep diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keseluruhan batin.
Apabila timbul perasaan, pikiran dan persepsi yang tidak seimbang atau saling
bertentangan satu sama lain, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak
menyenangkan. Untuk menyeimbangkan dan menghilangkan ketidakselarasan
tersebut, individu akan mengubah perilakunya.
2. Seluruh sikap, pandangan individu terhadap dirinya akan mempengaruhi individu
dalam menafsirkan pengalamannya. Sebuah kejadian akan ditafsirkan berbeda
antara individu yang satu dengan individu lainnya dikarenakan masing-masing
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individu mempunyai sikap dan pandangan yang berbeda terhadap dirinya.
3. Konsep diri menentukan pengharapan individu. Pengharapan ini merupakan inti
dari konsep diri. Sikap dan pandangan negatif terhadap kemampuan diri akan
menyebabkan individu tidak mempunyai motivasi untuk mencapai prestasi yang
gemilang.
Kuis Kokology
Kokology adalah seri permainan psikologi yang menarik dan penuh
kesenangan, dirancang untuk menyingkap emosi dan sifat tingkah laku seseorang,
istilah populer untuk tingkah laku manusia atau respon situasional. Kokology meminta
Anda untuk menjawab pertanyaan seputar topik-topik yang menghibur, kemudian
menyingkapi atas jawaban yang Anda katakan tentang Anda. Kokology menawarkan
pendekatan unik terhadap penemuan diri. Ketika dimainkan bersama orang lain, akan
memberikan masukan yang bagus tentang diri Anda yang tidak pernah mereka
ketahui.
Cara memainkan Kokology :
1. Katakan hal pertama yang muncul di kepala Anda,
2. Jangan berusaha mengira-ngira jawaban,
3. Jujurlah dengan diri sendiri, dan
4. Jangan berpikir terlalu lama atau bertanya kepada orang lain.
Pertanyaan :
1. Bayangkan diri Anda sedang berjalan menyusuri kota. Hari itu sangat indah. Anda
sedang berangan-angan. Anda berbelok ke arah jalan yang tidak pernah dilewati
sebelumnya. Selagi berjalan, Anda melewati rumah yang indah diseberang jalan.
Anda berhenti sejenak untuk mengagumi rumah yang indah itu dan
memperhatikan pintunya terbuka setengah. Mengapa pintu itu sedikit terbuka?
a. Rumah itu dirampok
b. Pemiliknya lupa mengunci
c. Pemiliknya berada di dalam,sedang menyapu rumah
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sebuah pot tanaman yang ada di balkon jatuh. Anda segera keluar untuk melihat
kerusakannya. Apa yang Anda lihat?
a. Tanaman jatuh dan tetap utuh
b. Pot rusak, tapi tanaman tidak rusak
c. Pot dan tanaman rusak tanpa dapat diperbaiki
d. Karena alasan tertentu, pot dan tanaman tidak terlihat
3. Bayangkan Anda sedang tersesat di hutan yang gelap dan mulai merasa lapar
ketika tiba-tiba bertemu dengan rumah yang terbuat dari permen. Setelah
memeriksa daerah itu untuk memastikan tidak ada nenek sihir yang bersembunyi,
Anda mulai siap mengambilnya. Bagaimana Anda menyantap rumah permen itu?
a. Saya mulai makan apa saja yang kelihatan
b. Saya berusaha mencoba sebanyak mungkin permen yang kujumpai
c. Saya menemukan permen kesukaan dan tetap akan makan itu saja
d. Saya tidak suka permen
4. Suatu hari seekor burung berwarna biru tiba-tiba masuk ke kamar Anda melalui
jendela dan terperangkap di dalam. Anda memutuskan untuk memeliharanya,
namun Anda terkejut karena esoknya burung tersebut berubah warna. Dari biru
menjadi kuning! Esoknya Anda menemukannya telah berubah warna menjadi
merah terang. Dan pada hari keempat, warna burung menjadi hitam. Warna apa
burung akan berubah ketika Anda bangun di hari kelima?
a. Burung tidak berubah warna, tetap hitam.
b. Burung berubah warna menjadi biru
c. Burung berubah warna menjadi putih
d. Burung berubah warna menjadi emas
5. Bayangkan Anda ada disebuah dataran dengan langit yang begitu biru,
dan sekali lagi bayangkan sebuah tempat dimana Anda merasa nyaman dan
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentram, Pilih salah satu dari 4 tempat dibawah ini.
a. Dataran yang dipenuhi salju putih.
b. Lautan biru.
c. Gunung yang hijau.
d. Padang yang dipenuhi bungan bewarna kuning.
6. Bayangkan Anda sedang berdiri tidak jauh dari gunung berapi yang sedang
meletus. Dari pilihan di bawah ini, mana yang memberikan penjelasan terbaik
mengenai pikiran Anda saat menyaksikan peristiwa tersebut?
a. “mungkin ini adalah cara alam memperingatkan kita untuk berhenti
mengancurkan bumi”
b. “aku rasa tekanannya terlalu tinggi di dalam sana”
c. “wow, pemandangannya mengagumkan. Aku sangat terkesan!”
d. “gunung meletus. Itu sudah wajar, biasa saja”
7. Bayangkan Anda sedang memancing. Seekor ikan tersangkut di pancing. Saat
Anda menggulung pancing untuk menarik ikan keluar dari air, ikan melompat
mengenai Anda. Bagian mana tubuh Anda yang terkena ikan? (tidak ada pilihan
jawaban. Bayangkanlah dan jawab seperti yang ada di pikiran Anda)
Jawaban
1. Dalam alam bawah sadar, alasan mengapa membayangkan pintu terbuka
berhubungan dengan cara membuka diri dan menyingkap kelemahan Anda
terhadap orang lain.
a.
Rumah itu dirampok.
Anda cepat mengambil anggapan terburuk di setiap situasi. Sifat ini terlihat
sebagai bukti yang jelas ketika ternyata benar-benar terjadi sesuatu. Anda tidak
pernah bingung dalam menghadapi saat-saat genting, tetapi hanya terlalu sibuk
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena panik. Jadi lain kali jika bencana datang, miliki pikiran jernih. Ingatlah
selalu untuk terlebih dahulu mengambil napas panjang dan menghitung sampai
sepuluh. Baru Anda boleh pingsan.
b. Pemiliknya lupa mengunci.
Anda bukan tipe orang yang terhanyut dalam situasi genting. Sebaliknya, Anda
sangat santai, bahkan tidak memperhatikan situasi genting muncul. Kesalahan
yang Anda buat lebih banyak disebabkan kelalaian, bukannya maksud yang buruk.
Tapi hasil akhirnya bagi Anda (dan orang lain) adalah sama.
c. Pemiliknya berada di dalam, sedang menyapu pintu masuk.
Anda mungkin nampak seperti orang yang santai. Tapi tidak pernah membiarkan
diri lengah. Memiliki kesiagaan konstan seperti itulah yang membuat diri Anda
menjadi dewasa seperti sekarang. Tentu saja Anda masih memiliki kelemahan
yang bersifat manusiawi, hanya saja jangan memperlihatkannya ke seluruh dunia.
2. Kehidupan pot bunga yang terjaga berhubungan dengan sisi karakter tersembunyi
Anda yang terjaga. Selain itu juga berhubungan dengan cara Anda menahan dunia
memasuki kehidupan sosial Anda.
a. Tanaman jatuh dan tetap utuh
Anda terlihat kuat dan percaya diri serta selalu ingin mendemonstrasikan
ketenangan di tengah-tengah masalah. Dibalik wajah yang keras, Anda adalah
seseorang yang lebih peduli menjaga citra.
b. Pot rusak, tapi tanaman tidak rusak.
Anda nampak tenang dan tidak dapat diganggu orang lain. Kenyataannya Anda
tidak suka menunjukkan emosi. Perasaan yang tertutup semakin besar. Tidak ada
pot yang dapat menampung mereka selamanya.
c. Pot dan tanaman rusak tanpa dapat diperbaiki
Anda nampak pandai bicara dan tidak mau menonjolkan diri. Tapi “pendengar
alamiah’ itu sedang berteriak meminta kesempatan bersinar di panggung utama.
Anda hanya menunggu kesempatan untuk keluar dari tempat yang mengurung
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anda.
d. Karena alasan tertentu, pot dan tanaman tidak terlihat
Anda pintar menciptakan kesenangan dan membuat orang lain tertawa. Anda fasih
menyembunyikan keseriusan. Bahkan sisi pemalu Anda tidak ditunjukkan kepada
dunia.
3. Dalam tingkat perilaku, cara mendekati rumah permen menyingkap pendekatan
Anda terhadap persahabatan.
a. Saya mulai makan apa saja yang kelihatan
Anda selalu berterus terang dalam berurusan dengan dunia. Nyaris seperti seorang
anak yang polos. Pendekatan langsung ini membuat Anda mudah dimengerti dan
diterima orang lain. Sadari bahwa tidak semua orang memiliki sifat polos dan jujur
seperti Anda. Kadang-kadang kejujuran membuat Anda sedikit terlalu dapat
dipercaya. Anda dikenal sebagai orang yang terburu-buru.
b. Saya berusaha mencoba sebanyak mungkin permen yang kujumpai
Dunia penuh dengan manusia. Anda tidak keberatan bertemu dengan mereka
semua. Anda ahli menemukan kualitas yang baik dalam diri orang lain. Tapi
keinginan Anda mencicipi sedikit juga dapat dinilai sebagai ketidaksediaan terlibat
terlalu dalam dengan satu orang. Memang bagus dapat menikmati segala jenis
rasa. Ada saatnya Anda akhirnya harus mengaku kepada seseorang “kau adalah
orang yang paling baik dari semuanya”.
c. Saya menemukan permen kesukaan dan tetap akan makan itu saja
Jika dapat menemukan satu orang saja di dunia yang punya minat, selera, dan
aspirasi seperti Anda, itu sudah cukup. Dapat menemukan seseorang yang melihat
dunia sama seperti Anda adalah suatu hal yang indah. Tapi dengan membatasi diri
dengan satu rasa dalam hubungan, Anda mungkin sedang menjauhkan diri dari
pengalaman indah diseluruh dunia.
d. Saya tidak suka permen
Anda mempunyai pandangan bahwa mundur dari kerumunan orang banyak adalah
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sangat baik buat diri sendiri. Dalam berusaha memisahkan diri, Anda kadang
terlihat sebagai seseorang yang terlalu keras untuk terlihat berbeda. Ingat, orang
yang paling takut dianggap sebagai orang biasa adalah mereka yang cocok dengan
deskripsi tersebut, yaitu dianggap sebagai orang biasa.
4. Jawaban keempat
a. Mereka yang mengatakan burung tetap hitam memiliki pandangan pesimis.
Apakah Anda cenderung percaya bahwa sekali situasi buruk maka akan terus
menerus buruk dan tidak akan kembali menjadi normal? Ingatlah, tidak ada hujan
yang tidak berhenti, dan tak ada malam yang selalu gelap tanpa munculnya fajar.
b. Mereka yang berkata burung berubah biru adalah orang optimis.
Anda percaya bahwa hidup adalah campuran antara baik dan buruk. Tak ada
gunanya melawan kenyataan. Anda menerima kemalangan dengan tenang dan
membiarkan segala sesuatunya berjalan sesuai jalur tanpa stres atau kuatir.
Harapan ini membuat Anda menjalani gelombang kemalangan tanpa terhanyut di
dalamnya
c. Mereka yang berkata burung berubah warna putih adalah orang tenang dan
tegas di bawah tekanan.
Anda tidak perlu menghabiskan waktu hanya untuk resah. Jika situasi memburuk,
Anda merasa lebih baik membuang kekalahan dan mencari cara baru mencapai
sasaran daripada berhenti dalam kesedihan yang tidak perlu.
d. Mereka yang berkata burung berubah menjadi warna emas dapat digambarkan
sebagai orang yang tidak memiliki rasa takut.
Anda tidak mengenal tekanan. Bagi Anda, setiap krisis adalah sebuah kesempatan.
Anda dapat dibandingkan dengan Napoleon yang berkata “tidak ada kata
‘mustahil’ dalam hidupku”. Tapi berhati-hatilah untuk tidak membiarkan
kepercayaan diri itu mengalahkan Anda, karena sangat tipis batasnya antara orang
yang tidak memiliki takut dengan pembabi buta.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Jawaban kelima
a. Dataran yang dipenuhi salju putih.
Anda diberkati oleh sensitivitas khusus yang membuat Anda mengerti dengan
pandangan sekilas dan menguraikan masalah yang rumit tanpa membutuhkan bukti
atau penjelasan. Anda memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan
bahkan menjadi seorang Visioner. Percayailah selalu intuisi Anda yang pertama,
mereka akan menuntun Anda dengan baik.
b. Lautan biru.
Anda memiliki bakat alami untuk hubungan antar pribadi. Orang-orang
menghormati kemampuan Anda berkomunikasi dengan orang lain dan cara Anda
membantu bermacam-macam kelompok bersama-sama. Hanya dengan berada
disana, Anda membantu orang lain bekerja dengan lebih lancar dan efisien,
membuat Anda menjadi seorang anggota yang sangat berharga dalam suatu proyek
atau tim. Ketika Anda berkata “bagus, teruskan kerja Anda yang baik,” orangorang tahu Anda mengatakan yang sebenarnya. jadi kata-kata itu sangat berarti
bagi mereka yang mendengarkannya.
c. Gunung yang hijau.
Bakat Anda adalah berkomunikasi yang ekspresif. Anda selalu dapat menemukan
kata-kata untuk mengekspresikan apa yang dirasakan. Orang-orang segera
menyadari itu juga sama persis dengan yang mereka rasakan. Mereka berkata
bahwa berbagi kebahagiaan semakin menjadi berlipat ganda, sementara berbagi
duka membuat kita semakin terpisah. Anda nampak selalu dapat menolong orang
lain dan menemukan sisi yang benar dalam komunikasi.
d. Padang yang dipenuhi bunga bewarna kuning.
Anda adalah sumber pengetahuan dan kreativitas, penuh dengan gagasan dan
potensi yang hampir tak terbatas. Tetaplah menyesuaikan diri terhadap perasaan
orang lain dan jangan pernah berhenti membangun mimpi. Tidak ada apapun yang
tidak bisa Anda capai.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Pikiran yang Anda bayangkan mengenai gunung berapi berhubungan dengan cara
Anda bereaksi terhadap kekuatan yang bersifat meledak-ledak. Khususnya
kemarahan orang yang lebih berkuasa dari kita. Kita semua pernah bertemu
dengan bos, guru, pelatih, atau orangtua yang kadang-kadang melemparkan
kemarahannya. Skenario ini menunjukkan bagaimana Anda berurusan dengan
ledakan seperti itu.
a. “Mungkin ini adalah cara alam memperingatkan kita untuk berhenti
mengancurkan bumi”
Anda mengetahui kapan bertanggungjawab atas kemarah orang lain dan bersedia
dipersalahkan. Sensivitas dan sikap dewasa yang sama membuat Anda dapat
menyelesaikan masalah apapun yang mungkin Anda timbulkan.
b. “aku rasa tekanannya terlalu tinggi di dalam sana”
Anda melemparkan tanggung jawab terhadap masalah apa saja pada orang lain.
Lagipula jika Anda pikir sedang melakukan sesuatu yang salah, tentu tidak akan
melakukannya kan?
c. “wow, pemandangannya mengagumkan. Aku sangat terkesan!”
Anda menerima kritik yang positif. Tapi itu tidak berarti Anda menganggap enteng
kritik itu. Pandangan yang baik sudah pasti membuat kesan yang baik pada
pengkritik itu dalam jangka panjang. Setelah mereka lupa apapun yang mereka
teriakkan sebelumnya.
d. “gunung meletus. Itu sudah wajar, biasa saja”
Kata-kata kasar, kemarahan dan kritik pedas tidak terlalu mengganggu. Mungkin
karena Anda tidak mendengarkannya. Tentu saja itu adalah cara mudah
mengurangi stres. Tapi membuat Anda tidak pernah belajar dari kesalahan.
Mungkin Anda harus mulai lebih memperhatikan semua suara dan kemarahan.
7. Ikan yang melompat dapat diartikan sebagai serangan balik akhir. Tubuh yang
terkena ikan adalah bagian yang khusus ingin Anda lindungi. Kebenaran dalam
psikologi manusia adalah kita sering membayangkan bahwa hal-hal yang ingin
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disembunyikan akan ketahuan dan hal-hal yang dilindungi akan diserang. Jadi,
bagian tubuh yang disebutkan sebenarnya adalah bagian tubuh yang tidak aman
atau sensitif.
a. Apakah Anda terkena wajah? Berkacalah, mungkin Anda perlu banyak
tersenyum.
b. Apakah terkena perut? Mungkin alam bawah sadar Anda ingin memberitahu
bahwa ini saatnya untuk diet.
c. Di bagian antara kaki? Yah, kita semua merasa sedikit sensitif di bagian sana
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(3)
Pertemuan
3
Tema
“Manjemen Kegiatan?”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Peserta didik mampu mengatur kegiatan dengan efektif dan
efisien
Kompetensi Dasar
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
Indikator
Peserta didik mampu mengatur kegiatan secara efektif dan
efisien sesuai dengan kegiatan yang menjurus kedalam hal
yang positif
Tujuan
Peserta didik diharapkan dapat mengisi waktunya dengan
hal-hal yang berdampak positif
Materi
Mengenal dan memanaj kegiatan positif
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Simulasi
Alat/Bahan
Power point, infocus, Kertas, Pulpen, Leptop
Kelas
IX di SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Proses Kegiatan
Langkah-langkah
4. Tahap Awal (beginning)
c. Konselor membuka pertemuan dengan ucapan salam
dan menanyakan kabar peserta didik. Peserta didik
dikondisikan dengan konselor mulai untuk memimpin
berdoa dan melakukan absen kehadiran. Konselor
mengemukakan, “Assalamualaikum. Bagaimana kabar
kalian semua? Sebelum memulai kegiatan, silakan
ketua kelas untuk memimpin doa. Apakah hari ini
semuanya hadir?.
d. Peserta didik memperhatikan konselor menjelaskan
tujuan dari sesi ini, hal yang akan dilakukan, durasi
waktu yang digunakan, serta tugas yang harus
dikerjakan peserta didik. Konselor mengemukakan,
“Pada kegiatan kali ini ibu meminta partisipasi kalian
untuk bersama-sama memainkan permainan kokologi”
5. Tahap Inti
a. Konselor menciptakan suasana interaksi yang kondusif
untuk mencapai tujuan permainan
b. Konselor mengembangkan komitmen agar permaianan
dapat berlangsung dengan baik
c. Konselor menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang pemahaman diri
d. Konselor memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
siswa yang belum jelas
e. Konselor
mulai
simulasi
dengan
membacakan
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa soal dengan jelas dan peserta didik
menuliskan jawaban pada kertas,
f. Praktikan membacakan arti dari simulasi yang
dilakukan
6. Tahap Akhir
b. Kegiatan diakhiri dengan konselor mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan peserta didik
dalam kegiatan serta menginformasikan mengenai
kegiatan
berikutnya.
Konselor
mengemukakan,
“Terimakasih atas bantuannya. Kegiatan berikutnya
akan Ibu sampaikan nanti.”
Evaluasi
lanjut
dan
Tindak
4. Proses
c. Apakah seluruh peserta didik mengikuti petunjuk
yang diarahkan oleh konselor?
d. Apakah seluruh peserta didik mengikuti permainan
dengan baik?
5. Hasil
c. Apakah ada rencana yang ingin anda lakukan
setelah anda mengenal bahaya rokok?
d. Langkah apa yang akan anda lakukan setelah anda
mengenali bahaya dari rokok?
6. Melanjutkan ke sesi selanjutnya
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Endy Santoso, Vincentius. 2008. 100 permainan kreatif.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
http://haselmon.blogspot.co.id/2013/05/tes-kepribadian-1kokology.html
Lampiran (3)
Permainan
Alat :
1buah toples kecil
Beras secukupnya
8buah bola pingpong
Cara bermainnya :
1. Masukkan bola pingpong dalam toples sebanyak 2 buah,
2. Kemudian diisi dengan butiran beras,
3. Isi lagi dengan bola pingpong kembali,
4. Teruskan sampai toples terisi penuh dan tidak ada beras yang tersisa,
5. Usahakan siswa melakukannya sendiri tanpa diberitahu caranya oleh guru,
6. Coba dengan cara lain, masukkan beras terlebih dahulu kemudian bola
pingpong, apa yang terjadi? Butiran beras tidak akan masuk semuannya dan
akan ada sisa.
Evaluasi :
Permainan analogi ini diibaratkan toples adalah jumlah kegiatan, bola pingpong adalah
kegiatan utama seperti, belajar, sekolah, les, mengaji, bimbingan belajar. Beras adalah
kegiatan selingan seperti, main ps, main computer, merokok, nonton tv. Apabila kita
memasukkan beras terlebih dahulu lalu bola pingpong maka toples tidak akan bisa
ditutup. Dengan demikian dalam kegiatan sehari-hari kita harus mengerjakan kegiatan
yang utama terlebih dahulu kemudian diisi dengan kegiatan selingan sehingga kita
dapat memanajemen kegiatan dengan baik.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(5)
Pertemuan
5
Tema
“Cara menolak rokok”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Dapat mengetahui semua hal negatif yang ditimbulkan oleh
rokok sehingga dapat yakin untuk dapat menolak agar tidak
mengkonsumsi rokok
Kompetensi Dasar
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
Indikator
Mampu memiliki pengetahun dan kepercayaan mengenai
rokok sehingga dapat mengendalikan dirinya dan menolak
ajakan orang untuk tidak merokok
Tujuan
Siswa dapat yakin menolak ajakan orang unuk merokok
Materi
Kiat menolak ajakan teman untuk merokok
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Permainan
Alat dan Media
Laptop, Power point, infocus
Peserta
Siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Langkah-Langkah
Tahap Awal
a. Praktikan dengan penuh semangat mengucapkan
salam, berdoa dan berusaha mendapatkan perhatian
siswa.
b. Praktikan menenangkan siswa agar tidak ribut,
c. Praktikan menjelaskan tujuan dan langkah-langkah
tentang kegiatan dan tugas yang diberikan,
d. Praktikan
mengembangkan
komitmen
agar
permaianan dapat berlangsung dengan baik
Tahap inti
a. Praktikan menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang kekurangan atau hal-hal negative dari rokok,
b. Praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa : (1)
apa kesulitan kalian dalam menolak untuk tidak
merokok? (2) Menurut kalian, hal positif apa yang
kalian dapat jika kalian dapat menolak ajakan unuk
tidak merokok?
c. Praktikan memerintahkan siswa untuk satu orang
menuliskan satu hal negative dan hal positif, dimulai
dari siswa paling depan sampai siswa paling akhir
dibelakang.
d. Praktikan mengajak siswa untuk dapat menghindar
dari perilaku merokok,
Tahap Akhir
Praktikan menanyakan kepada siswa tentang :
a) manfaat yang dirasakan tentang bimbingan?
b) Setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat mengatur
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
waktu secara efektif dan efisien.
Evaluasi
Praktikan
dan
siswa
menyimpulkan
hasil
kegiatan
bimbingan yang telah dilaksanakan
Siswa menjadi lebih paham mengenai kekurangan atau halhal negative yang ditimbulkan oleh rokok
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Lampiran (5)
Lembar Kerja
No
Cara Menolak Rokok
Hal positif yang di dapat dari
Menolak merokok
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rencana Operasional Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Perilaku Merokok Siswa Kelas IX
SMP Negeri 1 Anyer-Banten Tahun Ajaran 2015/2016
No
1
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Materi
Waktu
Siswa/i Kelas IX dan
-
Oktober 2015
Angket perilaku merokok
Oktober 2015
Pelaksanaan Need
Untuk
Assesment (analisis
perilaku merokok siswa sehingga pengajar SMP Negeri
kebutuhan)
dapat menyusun program dengan
mengetahui
gambaran
1 Anyer-Banten
sesuai kebutuhan siswa/i
2
Penyusunan
Untuk
mengukur
perilaku
Peneliti
merokok siswa/i
3
Analisis
Kebutuhan Untuk
Menyebarkan
Pengolahan Data
gambaran Siswa/i Kelas IX dan Menyebar angket mengenai Desember
Angket perilaku merokok siswa sehingga pengajar SMP Negeri perilaku merokok, Obeservasi 2015
Perilaku Merokok
4
mengetahui
dapat menyusun program dengan 1 Anyer-Banten
KBM dan wawancara dengan
sesuai kebutuhan siswa/i
pengajar
Hasil menyebar angket dianalisis Peneliti
Analisis hasil angket
kemudian menentukan layanan
yang akan diberikannya
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Januari 2016
5
Penyusunan
Program Agar kegiatan bimbingan sesuai Peneliti
Hasil analisis berdasarkan dari Januari 2016
bimbingan Pribadi Sosial dengan kebutuhan siswa/i dan
angket
tersusun secara sistematis
6
Sosialisasi Program
Memberikan informasi mengenai Siswa/i Kelas IX dan Program Perilaku Merokok
pelaksanaan program
pengajar SMP Negeri
1 Anyer-Banten
7
Pelaksanaan
a. Layanan Dasar
Membantu
siswa
dalam Siswa/i
pemberian informasi mengenai SMP
dampak
negative
Kelas
IX Materi tersusun dalam Satuan
Negeri
1 Kegiatan Layanan Bimbingan
yang Anyer-Banten
dan Konseling (SKLBK) yang
diakibatkan atau disebabkan oleh
dikelompokkan
perilaku merokok
prioritas
berdasarkan
utama
kebutuhan
peserta didik sebagai berikut
ini :
a. Materi
bimbingan
disampaikan
aspek
perokok,
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang
berdasarkan
tahapan
menjadi
Januari 2016
b. Materi
bimbingan
disampaikan
aspek
yang
bedasarkan
faktor
yang
mempengaruhi
c. Materi
bimbingan
disampaikan
yang
berdasarkan
aspek dampak negative dari
rokok
b. Layanan Responsif
Membantu mereduksi 10 siswa Personel
yang mengkonsumsi rokok
c. Perenanaan Indiidual Membantu menetapkan tujuan
untuk dapat berhenti merokok
BK, Konseling
orangtua siswa, dan
menggunakan
staf sekolah
behavior
Personel
kelompok
terapi
BK,
orangtua siswa, dan
Konseling
menggunakan
staf sekolah inti
kelompok
terapi
behavior
Personel
d. Dukungan Sistem
Membantu
BK,
mengoptimalkan orangtua siswa, dan Kolaborasi bersama orangtua
jalannya program agar tujuan staf sekolah inti
siswa dan para staf sekolah
yang ingin didapat tercapai
inti
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan baik
8
Evaluasi
Penyesuaian antara program yang Personel BK dan staf Mengetahui
dibuat
dengan
sekolah, wali kelas, terhadap perilaku merokok
guru mata pelajaran)
Tindak Lanjut
disekolah tersebut
Mengidentifikasi hambatan yang Personel BK dan staf Mengetahui
ada
dalam
pembuatan
pelaksanaan program
jauh
pelaksanaan sekolah inti (kepala program dapat berpengaruh
program di lapangan
9
seberapa
dan sekolah inti (kepala akan
tindakan
dilakukan
yang
sesudah
sekolah, wali kelas, terlaksananya program ini
guru mata pelajaran)
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.4
Pengembangan Tema Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Perilaku Merokok Siswa Kelas IX
SMP Negeri 1 Anyer-Banten Tahun Ajaran 2015/2016
No
1
Aspek
Tahapan
menjadi Mampu
perokok
Indikator
Indikator
Pencapaian
menerima
Topik
a. Siswa memiliki “Katakan
Teknik
Media
Strategi
Bimbingan
Bimbingan
Layanan
tidak Materi
pengetahuan
dampak negatif dari
mengenai
sedotan,
rokok
tehapan menjadi
pasir, kerikil,
seorang
kapas,
akan
membentuk
seseorang
menjadi
perokok
perokok,
dan simulasi
infocus,
informasi mengenai
yang
untuk rokok”
diskusi Power point, Bimbingan
agar
Waktu
1
x
Kelompok
Pertemuan
Bimbingan
1
betadin, dan
tidak
tinta
mengkonsumsi
rokok
2
Faktor
yang Mampu mengenali
a. Siswa
mampu “Siapakah aku?”
Materi diskusi
Laptop,
memahami
Power point, Klasikal
dapat dengan pintar
perasaan tentang
infocus
memilih baik dan
dirinya sendiri
mempengaruhi
dirinya
untuk merokok
sehingga
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
Pertemuan
buruk dari apa yang
akan ditirunya
b.Siswa
mampu Manajemen
merancang
Materi diskusi
Bimbingan
Power point, Klasikal
kegiatan
1
x
Pertemuan
infocus
tujuan dalam hal
yang
Laptop,
akan
dilakukannya
3
Dampak negative
Mampu
memiliki
pengetahun
dan
kepercayaan
mengenai
rokok
sehingga
dapat
a. Siswa
dapat Inilah rokok
Kertas,
Bimbingan
1
menyebutkan
Pulpen,
Klasikal
Pertemuan
baik dan buruk
Laptop,
tentang rokok
Power point,
mengendalikan
dirinya untuk tidak
merokok
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Materi diskusi
infocus
x
b. Siswa
Kertas,
Bimbingan
1
memilih hal apa menolak perilaku
Pulpen,
Kelompok
Pertemuan
saja yang dapat merokok
Laptop,
dilakukannya
Power point,
untuk terhindar
infocus
dari
dapat Antisipasi dalam Materi diskusi
perilaku
merokok
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(1)
Pertemuan
1
Tema
“Katakan tidak untuk rokok”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Peserta didik mengetahui dan meyakini akan bayara dari
mengkonsumsi merokok
Kompetensi Dasar
Indikator
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
1. Mampu mengenali hal-hal negative yang ditimbulkan
rokok
2. Mampu menahan dirinya agar tidak merokok
Tujuan
1. Siswa mengetahui bahaya rokok secara lebih mendalam
2. Siswa mampu meyakini dirinya agar tidak merokok
Materi
Bahaya rokok
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Simulasi
Alat/Bahan
Power point, infocus, sedotan, pasir, kerikil, kapas, betadin,
dan tinta
Kelas
IX di SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Proses Kegiatan
Langkah-langkah
1. Tahap Awal (beginning)
a. Konselor membuka pertemuan dengan ucapan salam
dan menanyakan kabar peserta didik. Peserta didik
dikondisikan dengan konselor mulai untuk memimpin
berdoa dan melakukan absen kehadiran. Konselor
mengemukakan, “Assalamualaikum. Bagaimana kabar
kalian semua? Sebelum memulai kegiatan, silakan
ketua kelas untuk memimpin doa. Apakah hari ini
semuanya hadir?.
b. Peserta didik memperhatikan konselor menjelaskan
tujuan dari sesi ini, hal yang akan dilakukan, durasi
waktu yang digunakan, serta tugas yaPraktikan
menenangkan siswa agar tidak ribut,ng har dikerjakan
peserta
didik.
Konselor
mengemukakan,
“Pada
kegiatan kali ini ibu meminta partisipasi kalian untuk
bersama-sama
memainkan
permainan
mengenai
rokok”
2. Tahap Inti
a. Konselor menciptakan suasana interaksi yang kondusif
untuk mencapai tujuan permainan
b. Konselor mengembangkan komitmen agar permaianan
dapat berlangsung dengan baik
c. Konselor menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang bahaya rokok
d. Konselor memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yang belum jelas
e. Praktikan mulai simulasi dengan mempersilahkan
siswa memegang sedotan, bagian bawahnya diberikan
kapas dan memasukkan pasir, krikil, betadin, tinta
secara bergantian
f. Praktikan membacakan arti dari simulasi yang
dilakukan
3. Tahap Akhir
a. Kegiatan diakhiri dengan konselor mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan peserta didik
dalam kegiatan serta menginformasikan mengenai
kegiatan
berikutnya.
Konselor
mengemukakan,
“Terimakasih atas bantuannya. Kegiatan berikutnya
akan Ibu sampaikan nanti.”
Evaluasi
lanjut
dan
Tindak
a. Proses
1. Apakah seluruh peserta didik mengikuti petunjuk yang
diarahkan oleh konselor?
2. Apakah seluruh peserta didik mengikuti permainan
dengan baik?
b. Hasil
1. Apakah ada rencana yang ingin anda lakukan setelah
anda mengenal bahaya rokok?
2. Langkah apa yang akan anda lakukan setelah anda
mengenali bahaya dari rokok?
b. Melanjutkan ke sesi selanjutnya
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://alviescoot.blogspot.co.id/2014/09/makalahbahayanya-rokok.html
Lampiran (1)
Permainan
Alat :
Beberapa buah sedotan,
Pasir secukupnya,
Kerikil secukupnya,
Kapas secukupnya,
Betadin secukupnya, dan
Tinta secukupnya
Cara bermain :
Pertama-tama pegang ujung sedotan dan masukan sedikit kapas, taruh paling bawah
yang ada kapasnya dan tahan. Setelah itu masukkan krikil, pasir, betadin dan tinta
secara bergantian hingga sedotan penuh. Lalu angkat dan sedot bagian yang ada
kapasnya secara perlahan.
Evaluasi :
Dari simulasi diatas diibaratkan bahwa sedotan adalah kertas bagian pembungkus
rokok, selanjutnya kapas adalah filter atau gabus yang ada dirokok, sedangkan tinta,
betadin, pasir, dan kerikil adalah sebagian zat-zat yang terkandung didalam rokok.
Dapat dibayangkan betapa bahayanya dari rokok, sekalipun rokok itu berfilter tetapi
tetap saja zat-zat itu akan tembus dan terhisap ke dalam tubuh.
Materi
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahaya Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia, 200 jenis
diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang merusak gen dalam tubuh sehingga
memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau
juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal,
kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa
menyebabkan
penyakit
jantung, hipertensi,
risiko
stroke, menopause dini,
osteoporosis, kemandulan, dan impotensi.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok
yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran
tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok mengandung sejumlah zat yang
berbahaya seperti benzen, nikotin, nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen,
ammonia, oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini
akan mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh. Endapan asap
rokok juga mudah melekat di benda- benda di ruangan dan bisa bertahan sampai lebih
dari 3 tahun, dengan tetap berbahaya.
Beberapa penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang tuanya
merokok lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-anak yang orang
tuanya tidak merokok. Orang tua yang menderita penyakit infeksi pernafasan, anaknya
dua kali lebih banyak menderita bronkitis dan pneumonia pada umur dibawah satu
tahun. Anak-anak dari ibu yang merokok tidak saja mengalami risiko pada masa
sebelum dilahirkan, tetapi selama berumur kurang dari satu tahun juga dalam risiko
yang lebih besar untuk menderita penyakit serius. Meningkatnya kalangan perokok
pada wanita, memperlihatkan intensitas kanker paru di kalangan wanita makin
meningkat.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(2)
Pertemuan
2
Tema
“Siapakah Aku?”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Peserta didik mampu menghargai diri sendiri dan orang lain
Kompetensi Dasar
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
Indikator
1. Mampu mengenali diri sendiri dan orang lain secara
lebih mendalam,
2. Mampu mengidentifikasi sikap, kelemahan dan
kekuatan pribadi didalam dirinya
Tujuan
Siswa mampu mengenali dan mengidentifikasi sikap,
kelemahan, dan kekuatan yang dimiliki dirinya dan orang
lain
Materi
Mengenal kepribadian
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Simulasi
Alat/Bahan
Power point, infocus, Kertas, Pulpen, Leptop
Kelas
IX di SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Proses Kegiatan
Langkah-langkah
1. Tahap Awal (beginning)
a. Konselor membuka pertemuan dengan ucapan salam
dan menanyakan kabar peserta didik. Peserta didik
dikondisikan dengan konselor mulai untuk memimpin
berdoa dan melakukan absen kehadiran. Konselor
mengemukakan, “Assalamualaikum. Bagaimana kabar
kalian semua? Sebelum memulai kegiatan, silakan
ketua kelas untuk memimpin doa. Apakah hari ini
semuanya hadir?.
b. Peserta didik memperhatikan konselor menjelaskan
tujuan dari sesi ini, hal yang akan dilakukan, durasi
waktu yang digunakan, serta tugas yang harus
dikerjakan peserta didik. Konselor mengemukakan,
“Pada kegiatan kali ini ibu meminta partisipasi kalian
untuk bersama-sama memainkan permainan kokologi”
2. Tahap Inti
a. Konselor menciptakan suasana interaksi yang kondusif
untuk mencapai tujuan permainan
b. Konselor mengembangkan komitmen agar permaianan
dapat berlangsung dengan baik
c. Konselor menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang pemahaman diri
d. Konselor memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
siswa yang belum jelas
e. Konselor
mulai
simulasi
dengan
membacakan
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa soal dengan jelas dan peserta didik
menuliskan jawaban pada kertas,
f. Praktikan membacakan arti dari simulasi yang
dilakukan
3. Tahap Akhir
a. Kegiatan diakhiri dengan konselor mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan peserta didik
dalam kegiatan serta menginformasikan mengenai
kegiatan
berikutnya.
Konselor
mengemukakan,
“Terimakasih atas bantuannya. Kegiatan berikutnya
akan Ibu sampaikan nanti.”
Evaluasi
lanjut
dan
Tindak
1. Proses
a. Apakah seluruh peserta didik mengikuti petunjuk
yang diarahkan oleh konselor?
b. Apakah seluruh peserta didik mengikuti permainan
dengan baik?
2. Hasil
a. Apakah ada rencana yang ingin anda lakukan
setelah anda mengenal bahaya rokok?
b. Langkah apa yang akan anda lakukan setelah anda
mengenali bahaya dari rokok?
3. Melanjutkan ke sesi selanjutnya
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Endy Santoso, Vincentius. 2008. 100 permainan kreatif.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
http://haselmon.blogspot.co.id/2013/05/tes-kepribadian-1kokology.html
Lampiran (SKLBK 2)
Materi
Pemahaman Diri
Clara R Pudjijogyanti (1995: 2) berpendapat bahwa konsep diri merupakan
salah satu faktor yang menentukan apakah seseorang akan berperilaku negatif atau
tidak, sebab perilaku negatif merupakan perwujudan adanya gangguan dalam usaha
pencapaian harga diri. Apabila seseorang remaja gagal dalam pencapaian harga diri,
maka ia akan merasa kecewa terhadap keadaan diri dan lingkungannya. Ia akan
memandang dirinya dengan sikap negatif, sebaliknya apabila seorang remaja berhasil
dalam mencapai harga dirinya, maka ia akan merasa puas dengan dirinya maupun
terhadap lingkungannya. Hal ini akan membuat ia bersikap positif terhadap dirinya.
Persepsi mengenai tindakan yang mempengaruhi cara atau pandangan hidup,
sehingga suatu pemahaman mengenai konsep diri seseorang merupakan dasar yang
sangat berguna untuk meramalkan bagaimana seseorang itu akan bertindak.
Ada tiga alasan pentingnya konsep diri dalam menentukan perilaku seperti
yang diungkapkan Clara R Pudjijogyanti (1995: 5):
1. Konsep diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keseluruhan batin.
Apabila timbul perasaan, pikiran dan persepsi yang tidak seimbang atau saling
bertentangan satu sama lain, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak
menyenangkan. Untuk menyeimbangkan dan menghilangkan ketidakselarasan
tersebut, individu akan mengubah perilakunya.
2. Seluruh sikap, pandangan individu terhadap dirinya akan mempengaruhi individu
dalam menafsirkan pengalamannya. Sebuah kejadian akan ditafsirkan berbeda
antara individu yang satu dengan individu lainnya dikarenakan masing-masing
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individu mempunyai sikap dan pandangan yang berbeda terhadap dirinya.
3. Konsep diri menentukan pengharapan individu. Pengharapan ini merupakan inti
dari konsep diri. Sikap dan pandangan negatif terhadap kemampuan diri akan
menyebabkan individu tidak mempunyai motivasi untuk mencapai prestasi yang
gemilang.
Kuis Kokology
Kokology adalah seri permainan psikologi yang menarik dan penuh
kesenangan, dirancang untuk menyingkap emosi dan sifat tingkah laku seseorang,
istilah populer untuk tingkah laku manusia atau respon situasional. Kokology meminta
Anda untuk menjawab pertanyaan seputar topik-topik yang menghibur, kemudian
menyingkapi atas jawaban yang Anda katakan tentang Anda. Kokology menawarkan
pendekatan unik terhadap penemuan diri. Ketika dimainkan bersama orang lain, akan
memberikan masukan yang bagus tentang diri Anda yang tidak pernah mereka
ketahui.
Cara memainkan Kokology :
1. Katakan hal pertama yang muncul di kepala Anda,
2. Jangan berusaha mengira-ngira jawaban,
3. Jujurlah dengan diri sendiri, dan
4. Jangan berpikir terlalu lama atau bertanya kepada orang lain.
Pertanyaan :
1. Bayangkan diri Anda sedang berjalan menyusuri kota. Hari itu sangat indah. Anda
sedang berangan-angan. Anda berbelok ke arah jalan yang tidak pernah dilewati
sebelumnya. Selagi berjalan, Anda melewati rumah yang indah diseberang jalan.
Anda berhenti sejenak untuk mengagumi rumah yang indah itu dan
memperhatikan pintunya terbuka setengah. Mengapa pintu itu sedikit terbuka?
a. Rumah itu dirampok
b. Pemiliknya lupa mengunci
c. Pemiliknya berada di dalam,sedang menyapu rumah
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sebuah pot tanaman yang ada di balkon jatuh. Anda segera keluar untuk melihat
kerusakannya. Apa yang Anda lihat?
a. Tanaman jatuh dan tetap utuh
b. Pot rusak, tapi tanaman tidak rusak
c. Pot dan tanaman rusak tanpa dapat diperbaiki
d. Karena alasan tertentu, pot dan tanaman tidak terlihat
3. Bayangkan Anda sedang tersesat di hutan yang gelap dan mulai merasa lapar
ketika tiba-tiba bertemu dengan rumah yang terbuat dari permen. Setelah
memeriksa daerah itu untuk memastikan tidak ada nenek sihir yang bersembunyi,
Anda mulai siap mengambilnya. Bagaimana Anda menyantap rumah permen itu?
a. Saya mulai makan apa saja yang kelihatan
b. Saya berusaha mencoba sebanyak mungkin permen yang kujumpai
c. Saya menemukan permen kesukaan dan tetap akan makan itu saja
d. Saya tidak suka permen
4. Suatu hari seekor burung berwarna biru tiba-tiba masuk ke kamar Anda melalui
jendela dan terperangkap di dalam. Anda memutuskan untuk memeliharanya,
namun Anda terkejut karena esoknya burung tersebut berubah warna. Dari biru
menjadi kuning! Esoknya Anda menemukannya telah berubah warna menjadi
merah terang. Dan pada hari keempat, warna burung menjadi hitam. Warna apa
burung akan berubah ketika Anda bangun di hari kelima?
a. Burung tidak berubah warna, tetap hitam.
b. Burung berubah warna menjadi biru
c. Burung berubah warna menjadi putih
d. Burung berubah warna menjadi emas
5. Bayangkan Anda ada disebuah dataran dengan langit yang begitu biru,
dan sekali lagi bayangkan sebuah tempat dimana Anda merasa nyaman dan
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentram, Pilih salah satu dari 4 tempat dibawah ini.
a. Dataran yang dipenuhi salju putih.
b. Lautan biru.
c. Gunung yang hijau.
d. Padang yang dipenuhi bungan bewarna kuning.
6. Bayangkan Anda sedang berdiri tidak jauh dari gunung berapi yang sedang
meletus. Dari pilihan di bawah ini, mana yang memberikan penjelasan terbaik
mengenai pikiran Anda saat menyaksikan peristiwa tersebut?
a. “mungkin ini adalah cara alam memperingatkan kita untuk berhenti
mengancurkan bumi”
b. “aku rasa tekanannya terlalu tinggi di dalam sana”
c. “wow, pemandangannya mengagumkan. Aku sangat terkesan!”
d. “gunung meletus. Itu sudah wajar, biasa saja”
7. Bayangkan Anda sedang memancing. Seekor ikan tersangkut di pancing. Saat
Anda menggulung pancing untuk menarik ikan keluar dari air, ikan melompat
mengenai Anda. Bagian mana tubuh Anda yang terkena ikan? (tidak ada pilihan
jawaban. Bayangkanlah dan jawab seperti yang ada di pikiran Anda)
Jawaban
1. Dalam alam bawah sadar, alasan mengapa membayangkan pintu terbuka
berhubungan dengan cara membuka diri dan menyingkap kelemahan Anda
terhadap orang lain.
a.
Rumah itu dirampok.
Anda cepat mengambil anggapan terburuk di setiap situasi. Sifat ini terlihat
sebagai bukti yang jelas ketika ternyata benar-benar terjadi sesuatu. Anda tidak
pernah bingung dalam menghadapi saat-saat genting, tetapi hanya terlalu sibuk
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena panik. Jadi lain kali jika bencana datang, miliki pikiran jernih. Ingatlah
selalu untuk terlebih dahulu mengambil napas panjang dan menghitung sampai
sepuluh. Baru Anda boleh pingsan.
b. Pemiliknya lupa mengunci.
Anda bukan tipe orang yang terhanyut dalam situasi genting. Sebaliknya, Anda
sangat santai, bahkan tidak memperhatikan situasi genting muncul. Kesalahan
yang Anda buat lebih banyak disebabkan kelalaian, bukannya maksud yang buruk.
Tapi hasil akhirnya bagi Anda (dan orang lain) adalah sama.
c. Pemiliknya berada di dalam, sedang menyapu pintu masuk.
Anda mungkin nampak seperti orang yang santai. Tapi tidak pernah membiarkan
diri lengah. Memiliki kesiagaan konstan seperti itulah yang membuat diri Anda
menjadi dewasa seperti sekarang. Tentu saja Anda masih memiliki kelemahan
yang bersifat manusiawi, hanya saja jangan memperlihatkannya ke seluruh dunia.
2. Kehidupan pot bunga yang terjaga berhubungan dengan sisi karakter tersembunyi
Anda yang terjaga. Selain itu juga berhubungan dengan cara Anda menahan dunia
memasuki kehidupan sosial Anda.
a. Tanaman jatuh dan tetap utuh
Anda terlihat kuat dan percaya diri serta selalu ingin mendemonstrasikan
ketenangan di tengah-tengah masalah. Dibalik wajah yang keras, Anda adalah
seseorang yang lebih peduli menjaga citra.
b. Pot rusak, tapi tanaman tidak rusak.
Anda nampak tenang dan tidak dapat diganggu orang lain. Kenyataannya Anda
tidak suka menunjukkan emosi. Perasaan yang tertutup semakin besar. Tidak ada
pot yang dapat menampung mereka selamanya.
c. Pot dan tanaman rusak tanpa dapat diperbaiki
Anda nampak pandai bicara dan tidak mau menonjolkan diri. Tapi “pendengar
alamiah’ itu sedang berteriak meminta kesempatan bersinar di panggung utama.
Anda hanya menunggu kesempatan untuk keluar dari tempat yang mengurung
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anda.
d. Karena alasan tertentu, pot dan tanaman tidak terlihat
Anda pintar menciptakan kesenangan dan membuat orang lain tertawa. Anda fasih
menyembunyikan keseriusan. Bahkan sisi pemalu Anda tidak ditunjukkan kepada
dunia.
3. Dalam tingkat perilaku, cara mendekati rumah permen menyingkap pendekatan
Anda terhadap persahabatan.
a. Saya mulai makan apa saja yang kelihatan
Anda selalu berterus terang dalam berurusan dengan dunia. Nyaris seperti seorang
anak yang polos. Pendekatan langsung ini membuat Anda mudah dimengerti dan
diterima orang lain. Sadari bahwa tidak semua orang memiliki sifat polos dan jujur
seperti Anda. Kadang-kadang kejujuran membuat Anda sedikit terlalu dapat
dipercaya. Anda dikenal sebagai orang yang terburu-buru.
b. Saya berusaha mencoba sebanyak mungkin permen yang kujumpai
Dunia penuh dengan manusia. Anda tidak keberatan bertemu dengan mereka
semua. Anda ahli menemukan kualitas yang baik dalam diri orang lain. Tapi
keinginan Anda mencicipi sedikit juga dapat dinilai sebagai ketidaksediaan terlibat
terlalu dalam dengan satu orang. Memang bagus dapat menikmati segala jenis
rasa. Ada saatnya Anda akhirnya harus mengaku kepada seseorang “kau adalah
orang yang paling baik dari semuanya”.
c. Saya menemukan permen kesukaan dan tetap akan makan itu saja
Jika dapat menemukan satu orang saja di dunia yang punya minat, selera, dan
aspirasi seperti Anda, itu sudah cukup. Dapat menemukan seseorang yang melihat
dunia sama seperti Anda adalah suatu hal yang indah. Tapi dengan membatasi diri
dengan satu rasa dalam hubungan, Anda mungkin sedang menjauhkan diri dari
pengalaman indah diseluruh dunia.
d. Saya tidak suka permen
Anda mempunyai pandangan bahwa mundur dari kerumunan orang banyak adalah
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sangat baik buat diri sendiri. Dalam berusaha memisahkan diri, Anda kadang
terlihat sebagai seseorang yang terlalu keras untuk terlihat berbeda. Ingat, orang
yang paling takut dianggap sebagai orang biasa adalah mereka yang cocok dengan
deskripsi tersebut, yaitu dianggap sebagai orang biasa.
4. Jawaban keempat
a. Mereka yang mengatakan burung tetap hitam memiliki pandangan pesimis.
Apakah Anda cenderung percaya bahwa sekali situasi buruk maka akan terus
menerus buruk dan tidak akan kembali menjadi normal? Ingatlah, tidak ada hujan
yang tidak berhenti, dan tak ada malam yang selalu gelap tanpa munculnya fajar.
b. Mereka yang berkata burung berubah biru adalah orang optimis.
Anda percaya bahwa hidup adalah campuran antara baik dan buruk. Tak ada
gunanya melawan kenyataan. Anda menerima kemalangan dengan tenang dan
membiarkan segala sesuatunya berjalan sesuai jalur tanpa stres atau kuatir.
Harapan ini membuat Anda menjalani gelombang kemalangan tanpa terhanyut di
dalamnya
c. Mereka yang berkata burung berubah warna putih adalah orang tenang dan
tegas di bawah tekanan.
Anda tidak perlu menghabiskan waktu hanya untuk resah. Jika situasi memburuk,
Anda merasa lebih baik membuang kekalahan dan mencari cara baru mencapai
sasaran daripada berhenti dalam kesedihan yang tidak perlu.
d. Mereka yang berkata burung berubah menjadi warna emas dapat digambarkan
sebagai orang yang tidak memiliki rasa takut.
Anda tidak mengenal tekanan. Bagi Anda, setiap krisis adalah sebuah kesempatan.
Anda dapat dibandingkan dengan Napoleon yang berkata “tidak ada kata
‘mustahil’ dalam hidupku”. Tapi berhati-hatilah untuk tidak membiarkan
kepercayaan diri itu mengalahkan Anda, karena sangat tipis batasnya antara orang
yang tidak memiliki takut dengan pembabi buta.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Jawaban kelima
a. Dataran yang dipenuhi salju putih.
Anda diberkati oleh sensitivitas khusus yang membuat Anda mengerti dengan
pandangan sekilas dan menguraikan masalah yang rumit tanpa membutuhkan bukti
atau penjelasan. Anda memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan
bahkan menjadi seorang Visioner. Percayailah selalu intuisi Anda yang pertama,
mereka akan menuntun Anda dengan baik.
b. Lautan biru.
Anda memiliki bakat alami untuk hubungan antar pribadi. Orang-orang
menghormati kemampuan Anda berkomunikasi dengan orang lain dan cara Anda
membantu bermacam-macam kelompok bersama-sama. Hanya dengan berada
disana, Anda membantu orang lain bekerja dengan lebih lancar dan efisien,
membuat Anda menjadi seorang anggota yang sangat berharga dalam suatu proyek
atau tim. Ketika Anda berkata “bagus, teruskan kerja Anda yang baik,” orangorang tahu Anda mengatakan yang sebenarnya. jadi kata-kata itu sangat berarti
bagi mereka yang mendengarkannya.
c. Gunung yang hijau.
Bakat Anda adalah berkomunikasi yang ekspresif. Anda selalu dapat menemukan
kata-kata untuk mengekspresikan apa yang dirasakan. Orang-orang segera
menyadari itu juga sama persis dengan yang mereka rasakan. Mereka berkata
bahwa berbagi kebahagiaan semakin menjadi berlipat ganda, sementara berbagi
duka membuat kita semakin terpisah. Anda nampak selalu dapat menolong orang
lain dan menemukan sisi yang benar dalam komunikasi.
d. Padang yang dipenuhi bunga bewarna kuning.
Anda adalah sumber pengetahuan dan kreativitas, penuh dengan gagasan dan
potensi yang hampir tak terbatas. Tetaplah menyesuaikan diri terhadap perasaan
orang lain dan jangan pernah berhenti membangun mimpi. Tidak ada apapun yang
tidak bisa Anda capai.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Pikiran yang Anda bayangkan mengenai gunung berapi berhubungan dengan cara
Anda bereaksi terhadap kekuatan yang bersifat meledak-ledak. Khususnya
kemarahan orang yang lebih berkuasa dari kita. Kita semua pernah bertemu
dengan bos, guru, pelatih, atau orangtua yang kadang-kadang melemparkan
kemarahannya. Skenario ini menunjukkan bagaimana Anda berurusan dengan
ledakan seperti itu.
a. “Mungkin ini adalah cara alam memperingatkan kita untuk berhenti
mengancurkan bumi”
Anda mengetahui kapan bertanggungjawab atas kemarah orang lain dan bersedia
dipersalahkan. Sensivitas dan sikap dewasa yang sama membuat Anda dapat
menyelesaikan masalah apapun yang mungkin Anda timbulkan.
b. “aku rasa tekanannya terlalu tinggi di dalam sana”
Anda melemparkan tanggung jawab terhadap masalah apa saja pada orang lain.
Lagipula jika Anda pikir sedang melakukan sesuatu yang salah, tentu tidak akan
melakukannya kan?
c. “wow, pemandangannya mengagumkan. Aku sangat terkesan!”
Anda menerima kritik yang positif. Tapi itu tidak berarti Anda menganggap enteng
kritik itu. Pandangan yang baik sudah pasti membuat kesan yang baik pada
pengkritik itu dalam jangka panjang. Setelah mereka lupa apapun yang mereka
teriakkan sebelumnya.
d. “gunung meletus. Itu sudah wajar, biasa saja”
Kata-kata kasar, kemarahan dan kritik pedas tidak terlalu mengganggu. Mungkin
karena Anda tidak mendengarkannya. Tentu saja itu adalah cara mudah
mengurangi stres. Tapi membuat Anda tidak pernah belajar dari kesalahan.
Mungkin Anda harus mulai lebih memperhatikan semua suara dan kemarahan.
7. Ikan yang melompat dapat diartikan sebagai serangan balik akhir. Tubuh yang
terkena ikan adalah bagian yang khusus ingin Anda lindungi. Kebenaran dalam
psikologi manusia adalah kita sering membayangkan bahwa hal-hal yang ingin
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disembunyikan akan ketahuan dan hal-hal yang dilindungi akan diserang. Jadi,
bagian tubuh yang disebutkan sebenarnya adalah bagian tubuh yang tidak aman
atau sensitif.
a. Apakah Anda terkena wajah? Berkacalah, mungkin Anda perlu banyak
tersenyum.
b. Apakah terkena perut? Mungkin alam bawah sadar Anda ingin memberitahu
bahwa ini saatnya untuk diet.
c. Di bagian antara kaki? Yah, kita semua merasa sedikit sensitif di bagian sana
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(3)
Pertemuan
3
Tema
“Manjemen Kegiatan?”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Peserta didik mampu mengatur kegiatan dengan efektif dan
efisien
Kompetensi Dasar
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
Indikator
Peserta didik mampu mengatur kegiatan secara efektif dan
efisien sesuai dengan kegiatan yang menjurus kedalam hal
yang positif
Tujuan
Peserta didik diharapkan dapat mengisi waktunya dengan
hal-hal yang berdampak positif
Materi
Mengenal dan memanaj kegiatan positif
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Simulasi
Alat/Bahan
Power point, infocus, Kertas, Pulpen, Leptop
Kelas
IX di SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Proses Kegiatan
Langkah-langkah
4. Tahap Awal (beginning)
c. Konselor membuka pertemuan dengan ucapan salam
dan menanyakan kabar peserta didik. Peserta didik
dikondisikan dengan konselor mulai untuk memimpin
berdoa dan melakukan absen kehadiran. Konselor
mengemukakan, “Assalamualaikum. Bagaimana kabar
kalian semua? Sebelum memulai kegiatan, silakan
ketua kelas untuk memimpin doa. Apakah hari ini
semuanya hadir?.
d. Peserta didik memperhatikan konselor menjelaskan
tujuan dari sesi ini, hal yang akan dilakukan, durasi
waktu yang digunakan, serta tugas yang harus
dikerjakan peserta didik. Konselor mengemukakan,
“Pada kegiatan kali ini ibu meminta partisipasi kalian
untuk bersama-sama memainkan permainan kokologi”
5. Tahap Inti
a. Konselor menciptakan suasana interaksi yang kondusif
untuk mencapai tujuan permainan
b. Konselor mengembangkan komitmen agar permaianan
dapat berlangsung dengan baik
c. Konselor menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang pemahaman diri
d. Konselor memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
siswa yang belum jelas
e. Konselor
mulai
simulasi
dengan
membacakan
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa soal dengan jelas dan peserta didik
menuliskan jawaban pada kertas,
f. Praktikan membacakan arti dari simulasi yang
dilakukan
6. Tahap Akhir
b. Kegiatan diakhiri dengan konselor mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan peserta didik
dalam kegiatan serta menginformasikan mengenai
kegiatan
berikutnya.
Konselor
mengemukakan,
“Terimakasih atas bantuannya. Kegiatan berikutnya
akan Ibu sampaikan nanti.”
Evaluasi
lanjut
dan
Tindak
4. Proses
c. Apakah seluruh peserta didik mengikuti petunjuk
yang diarahkan oleh konselor?
d. Apakah seluruh peserta didik mengikuti permainan
dengan baik?
5. Hasil
c. Apakah ada rencana yang ingin anda lakukan
setelah anda mengenal bahaya rokok?
d. Langkah apa yang akan anda lakukan setelah anda
mengenali bahaya dari rokok?
6. Melanjutkan ke sesi selanjutnya
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Endy Santoso, Vincentius. 2008. 100 permainan kreatif.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
http://haselmon.blogspot.co.id/2013/05/tes-kepribadian-1kokology.html
Lampiran (3)
Permainan
Alat :
1buah toples kecil
Beras secukupnya
8buah bola pingpong
Cara bermainnya :
1. Masukkan bola pingpong dalam toples sebanyak 2 buah,
2. Kemudian diisi dengan butiran beras,
3. Isi lagi dengan bola pingpong kembali,
4. Teruskan sampai toples terisi penuh dan tidak ada beras yang tersisa,
5. Usahakan siswa melakukannya sendiri tanpa diberitahu caranya oleh guru,
6. Coba dengan cara lain, masukkan beras terlebih dahulu kemudian bola
pingpong, apa yang terjadi? Butiran beras tidak akan masuk semuannya dan
akan ada sisa.
Evaluasi :
Permainan analogi ini diibaratkan toples adalah jumlah kegiatan, bola pingpong adalah
kegiatan utama seperti, belajar, sekolah, les, mengaji, bimbingan belajar. Beras adalah
kegiatan selingan seperti, main ps, main computer, merokok, nonton tv. Apabila kita
memasukkan beras terlebih dahulu lalu bola pingpong maka toples tidak akan bisa
ditutup. Dengan demikian dalam kegiatan sehari-hari kita harus mengerjakan kegiatan
yang utama terlebih dahulu kemudian diisi dengan kegiatan selingan sehingga kita
dapat memanajemen kegiatan dengan baik.
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(5)
Pertemuan
5
Tema
“Cara menolak rokok”
Bidang Layanan
Layanan Dasar
Jenis Bimbingan
Akademik
Strategi
Bimbingan Klasikal
Standar Kompetensi
Dapat mengetahui semua hal negatif yang ditimbulkan oleh
rokok sehingga dapat yakin untuk dapat menolak agar tidak
mengkonsumsi rokok
Kompetensi Dasar
Peserta didik memiliki keterampilan untuk belajar
Indikator
Mampu memiliki pengetahun dan kepercayaan mengenai
rokok sehingga dapat mengendalikan dirinya dan menolak
ajakan orang untuk tidak merokok
Tujuan
Siswa dapat yakin menolak ajakan orang unuk merokok
Materi
Kiat menolak ajakan teman untuk merokok
Waktu
1x45 menit
Metode dan Teknik
Materi Diskusi dan Permainan
Alat dan Media
Laptop, Power point, infocus
Peserta
Siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyer-Banten
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semester
Genap
Langkah-Langkah
Tahap Awal
a. Praktikan dengan penuh semangat mengucapkan
salam, berdoa dan berusaha mendapatkan perhatian
siswa.
b. Praktikan menenangkan siswa agar tidak ribut,
c. Praktikan menjelaskan tujuan dan langkah-langkah
tentang kegiatan dan tugas yang diberikan,
d. Praktikan
mengembangkan
komitmen
agar
permaianan dapat berlangsung dengan baik
Tahap inti
a. Praktikan menjelaskan secara singkat kepada siswa
tentang kekurangan atau hal-hal negative dari rokok,
b. Praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa : (1)
apa kesulitan kalian dalam menolak untuk tidak
merokok? (2) Menurut kalian, hal positif apa yang
kalian dapat jika kalian dapat menolak ajakan unuk
tidak merokok?
c. Praktikan memerintahkan siswa untuk satu orang
menuliskan satu hal negative dan hal positif, dimulai
dari siswa paling depan sampai siswa paling akhir
dibelakang.
d. Praktikan mengajak siswa untuk dapat menghindar
dari perilaku merokok,
Tahap Akhir
Praktikan menanyakan kepada siswa tentang :
a) manfaat yang dirasakan tentang bimbingan?
b) Setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat mengatur
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
waktu secara efektif dan efisien.
Evaluasi
Praktikan
dan
siswa
menyimpulkan
hasil
kegiatan
bimbingan yang telah dilaksanakan
Siswa menjadi lebih paham mengenai kekurangan atau halhal negative yang ditimbulkan oleh rokok
sumber
Suwarjo & Eliasa, Eva Imania. 2011. Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramita.
Lampiran (5)
Lembar Kerja
No
Cara Menolak Rokok
Hal positif yang di dapat dari
Menolak merokok
Fajar Aris Andriani, 2016
PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu