Analisis Kinerja Jaringan local Area Network Menggunakan Cisco Packet Tracer pada Satuan Brimob Polisi Daerah Sumatera Utara

BAB II
TEORI DASAR
2.1

Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan adalah kumpulan dari beberapa perangkat yang terkoneksi oleh

sebuah media pengiriman data, mekanisme yang memungkinkan perangkat yang
terdistribusi dan penggunanya untuk saling berkomunikasi dan berbagi sumber
daya. Suatu perangkat dapat berupa komputer, smartphone, printer, scanner
maupun perangkat keras lainnya yang dapat mengirim dan atau menerima data dari
perangkat keras lainnya yang terhubung di dalam jaringan. Jaringan komputer bisa
juga merupakan dua atau lebih komputer yang saling terkoneksi untuk dapat bisa
melakukan suatu pekerjaan organisasi. Dua komputer dikatakan saling terkoneksi
apabila keduanya dapat saling bertukar informasi atau data. Jaringan komputer saat
ini terdapat beberapa kategori, dimana ada jaringan yang hanya digunakan di
dalam satu ruangan sampai jaringan untuk saling bertukar informasi antar gedung
ataupun antar kota. Biasanya jaringan-jaringan tersebut saling terkoneksi untuk
membentuk jaringan komputer yang lebih besar, dan terhubung dengan internet
yang merupakan contoh dari sebuah jaringan yang paling dikenal.
Kebanyakan jaringan sekarang menggunakan processing terdistribusi,

dimana sebuah pekerjaan dilakukan dengan dibagi atas beberapa komputer. Di
dalam terdapat sebuah mesin utama yang bertanggung jawab atas semua aspek dari
sebuah proses, komputer lainnya akan menangani sebuah subnet. Sebuah jaringan
bisa dikatakan efektif apabila memenuhi beberapa kriteria. Beberapa diantaranya
yang dianggap paling penting adalah performance, reliability, dan security[3].
Performance di sini adalah waktu yang diperlukan sebuah pesan untuk
sampai di tempat tujuan dari tempat asal pesan tersebut (transittime) dan waktu
yang terpakai pada saat melakukan permintaan sampai permintaan tersebut
direspon (response time). Performa dari sebuah jaringan tergantung dari beberapa
faktor, diantaranya adalah jumlah pengguna dari jaringan tersebut, media transmisi
yang digunakan pada jaringan, kapabilitas dari perangkat keras yang terkoneksi,
dan efesiensi dari software jaringan digunakan. Reliability diperlukan agar tingkat

Universitas Sumatera Utara

akurasi dari sebuah jaringan dapat lebih optimal, network reliability dapat diukur
dengan frekuensi jaringan yang gagal, waktu yang terpakai oleh sebuah link yang
rusak agar kembali bekerja dengan baik.
Sedangkan security (keamanan)diperlukan di dalam sebuah jaringan untuk
menjaga data dari akses yang tidak dikenal, mengamankan data dari serangan dan

manipulasi, menjaga implementing policies dan prosedur-prosedur untuk
mengembalikan data yang hilang [3] .

2.2

Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Jenis jaringan berdasarkan jarak terbagi tiga yaitu Local Area Network

(LAN), Metropolitan Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN) [4].

2.2.1Local Area Network(LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan suatu jaringan komputer yang
menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain untuk pemakaian
bersamaan dengan jarak yang terbatas. LAN memungkingkan user untuk berbagai
akses file yang sama dan membentuk komunikasi internal serta pemakaian
bersama perangkat elektronik seperti printer dan scan sehingga lebih efisien.
Gambar 2.1 merupakan topologi jaringan LAN [4].

Gambar 2.1Topologi jaringan LAN


Universitas Sumatera Utara

Setiap personal computer (PC) yang menggunakan LAN membutuhkan
Network interface Card (NIC). Card ini berfungsi untuk memindahkan data dari
PC ke jaringan dan jaringan ke PC. Ukuran LAN dapat ditentukan dengan
pembatasan jumlah user per software, atu dengan pembatasan jumlah pengguna
untuk mengakses sistem operasi. Selain ukuran, LAN dibedakan dari jenis jaringan
lainnya oleh media transmisi dan topologi, secara umum, LAN tertentu akan
menggunakan hanya satu media transmsi. Dan secara khusus, LAN memiliki
jangkauan kecepatan data sebesar 4-16 Mbps, akan tetapi sangat umum untuk
LAN untuk memilik kecepatan data sebesar 100 Mbps.
Biasanya, LAN menggunakan pendekatan jaringan broadcast lebih dari
pada pendekatan switching. Dengan broadcast communication network, tidak ada
node-node

penengah

padamasing-masing

station


terdapat

sebuah

transmiter/receiver yangmenghubungkan media dengan station lain. Sebuah
transmisi dari suatu station disiarkan dan diterima oleh semua station-station
lain.Data biasanya ditransmisikan dalam bentuk paket.

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Metropoloitan Area Network (MAN) adalah jaringan dengan ukuran berada
di antara LAN dan WAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
letaknya berdekatan atau juga antar kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel. MAN adalah suatu rangkaian geografi yang luas
gabungan dari beberapa LAN dan WAN pada suatu lokasi kepada satu LAN dan
WAN pada lokasi yang lain dengan penyambungakn kepada backbone yang
dijalankan oleh standar telekomunikasi Jaringan MAN mampu mencapai antara 10
hingga 50 km.

Keunggulan dari MAN itu sendiri, MAN dapat mentransfer data dengan
berkecepatan tinggi, yang dapat menghubungkan berbagai lokasi contoh seperti
kampus, perkantoran, pemerintahan dan sebagai transaksi yang real time. Kerugian

Universitas Sumatera Utara

dari MAN itu sendiri biaya operasi mahal, rumitnya jika terjadi trouble jaringan
(network trouble shooting).Gambar 2.2 merupakan topologi jaringan MAN [4].

Gambar 2.2 Topologi jaringan MAN

2.2.3 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer jarak jauh untuk
transmisi data, gambar, audio dan informasi video melalui area geografis yang
besar yang mungkin terdiri dari suatu negara, sebuah benua, atau bahkan seluruh
dunia. Gambar 2.3 merupakan topologi jaringan WAN [4].

Gambar 2.3 Topologi jaringan WAN

Universitas Sumatera Utara


Biasanya, WAN diimplementasikan menggunakan satu dari dua teknologi
iniCircuit Switching dan Packet switching.Circuit Switching merupakan jalur
komunikasi yang tepat di bangun diantara dua station melewati node atau
persimpangan jaringan. Jalur yang dimaksud adalah suatu rangkain jaringan fisik
yang terhubung diantara node. Pada masing-masing jaringan, suatu logical channel
dimasukkan kedalam proses koneksi ini. Data yang dikirimkan oleh sumber station
ditransmisikan sepanjang jalur yang tepat secara mungkin. Pada setiap node, data
yang masuk diarahkan atau dialihkan ke channel keluar yang tepat tanpa
mengalami penundaaan sama sekali. Contoh yang paling umum dalam hal circuit
switching adalah jaringan telepon.
Untuk jaringan packet switching menggunakan pendekatan yang berbeda.
Dalam hal ini, tidak perlu menggunakan kapasitas transmisi sepanjang jalur
melewati jaringan. Cukup dengan data dikirim keluar dengan menggunakan
rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan, yang disebut packet. Masingmasing packet melewati jaringan dari suatu node ke node yang lain sepanjang jalur
yang membentang dari sumber ke tujuan pada setiap node, seluruh packet diterima,
disimpan dengcan cepat, dan ditransimisikan kenode berikutnya. Jaringan packet
switching umumnya dipergunakan untuk komunikasi dari terminal ke komputer
dan komputer ke komputer [4].


2.3

TopologiJaringan
Topologi jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang menggambarkan

penempatan komputer-komputer di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik
untuk menghubungkan komputer-komputer tersebut. Berikut adalah jenis-jenis
topologi jaringan [4].

2.3.1 Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node.Topologi bus menggunakan
sebuah kabel backbone dan semua host terhubung langsung pada kabel tersebut
[4]. Karakteristik topologi bus :

Universitas Sumatera Utara

• Node dihubungkan secara serial sepanjang kabel dan pada kedua ujung
kabel ditutup dengan terminator.


• Sangat sederhana dalam instalasi dan biaya lebih murah.

• Apabila salah satu node rusak, maka keseluruhan jaringan akan lambat,
sehingga node tidak berkomunikasi dalam jaringan [4].
Topologi Bus ditunjukkan pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Topologi Bus

2.3.2 TopologiRing
Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node.
Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya
collision, sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Topologi Ring ditunjukkan pada Gambar 2.5
Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran (seperti bus
tetapi ujung-ujung bus disambung). Data yang dikirim diberi address tujuan
sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap komputer dapat diberi
repeater(transceiver) yang berfungsi sebagai:





Listen State
Tiap bit dikirim kembali dengan mengalami delay waktu.
Transmit State
Bila bit yang berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater akan
mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam

Universitas Sumatera Utara

ring,repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang


tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.
Bypass State
Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.

Karakteristik topologi ring:

• Node dihubungkan secara serial disepanjang kabel dengan bentuk
sepertilingkaran.


• Sangat sederhana

• Tipe kabel biasanya kabel UTP

• Paket data dapat mengalir dalam suatu arah (kiri atau kanan)

• Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat
diperkecil.

• Jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi
dalam jaringan.

• Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data menjadi
lambat [4].

Gambar 2.5 Topologi Ring

2.3.3 Topologi Star
Topologi star menghubungkan semua komputer pada central atau

kosentrator, Biasanya konsentrator adalah sebuah perangkat untuk menyatukan

Universitas Sumatera Utara

kabel – kabel network dari tiap workstasion, server atau perangkat lainnya [4].
Karakterisitik topologi star :




Setiap node berkomunikasi langsung dengan hub



Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP



Akses ke station lain (client atau server) cepat.



tersedia.



User dapat lebih banyak dibanding topologi bus, maupun ring.

Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode (hub/switch)

Bila setiap paket data yang masuk ke hub dibroadcast ke seluruh node yang
terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja



akan semakin turun.
Jika salah satu Ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal
putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap berkomunikasi tanpa adanya
gangguan.
Topologi Star ditunjukkan pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Topologi Star

2.3.4 Topologi Mesh
Topologi Mesh menghubungkan setiap komputer secara point-to-point
artinya semua komputer akan saling terhubung satu-satu sehingga tidak akan
dijumpai link yang putus. Topologi ini juga biasanya digunakan pada lokasi yang
kritis seperti instalasi nuklir [4]. Karakteristik topologi mesh :

Universitas Sumatera Utara

• Pada topologi mesh tiap komputer yang terhubung langsung dengan
komputer lain (peer to peer).

• Setiap komputer mempunyai jalur sendiri-sendri dengan komputer lain.

• Kerugian dari penggunaan topologi ini adalah menggunakan ethernet dan
kabel yang banyak sehingga dibutuhkan biaya yang banyak.

• Dari pengguna topologi ini adalah apabila ada salah satu jalur pada
komputer putus, makan komputer tersebut masih dapat berhubungan
dengan jalur yang lain.
Topologi Mesh ditunjukkan pada Gambar 2.7

Gambar 2.7 Topologi Mesh

2.3.5 Topologi Tree
Topologi Tree merupakan kombinasi karakteristik antara topologi star dan
topologi bus. Topologi terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan
dalam satu topologi bus sebagai backbone, komputer-komputer dihubungkan ke
hub, sedangkan hub lain dihubungkan sebagai jalur backbone yang mempunyai
topogibus[4]. Topologi Tree ditunjukkan pada Gambar 2.8

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.8 TopologiTree
Karakteristik topologi tree :

• Lebih mudah dikembangkan

• Jika terjadi kerusakan pada dalah satu node, maka hirarki di bawahnya juga
akan mengalami kerusakan.

2.4

Perangkat Jaringan
Perangkat jaringan adalah semua komputer , peripheral, interface card dan

perangakat tambahan yang terhubung ke dalam sutu sistem jaringan komputer
untuk melakukan komunikasi data.
Membangun suatu jaringan, baik itu bersifat LAN (Local Area Network)
maupun WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware
maupun software. Beberapa media hardware yang penting didalam membangun
suatu jaringan, seperti: kabel atau perangkat Wi-Fi, ethernet card, hub atau switch,
repeater, bridge atau router, dll. Berikut adalah penjelasan masing-masing
perangkat [4].

2.4.1 Server
Server merupakan pusat kontrol dari jaringan komputer. Biasanyaberupa
komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas RAM yang besar dan memiliki
spacehardisk cukup besar pula. Sistemoperasi yang digunakan merupakan sistem
operasi khusus yangdapat memberikan berbagai layanan bagi workstation[4].

Universitas Sumatera Utara

2.4.2

Workstation
Semua komputer yang terhubung dengan jaringan dapat dikatansebagai

workstation. Komputer ini yang melakukan akses ke serverguna mendapat layanan
yang telah disediakan oleh server[4].

2.4.3

Network Interface Card (NIC)
NIC sering disebut Ethernet Card, digunakan untuk menghubungkan

sebuah komputer ke jaringannya. NIC memberikan suatu koneksi fisik antara kabel
jaringan dengan bus internal komputer [4].Modul Network Interface Card (NIC)
ditunjukkan pada Gambar 2.9

Gambar 2.9 Modul Network Interface Card (NIC)

2.4.4 HUB
Alat ini disebut juga reapeater hub merupakan komponen jaringan yang
digunakan di dalam jaringan 10Mbps tradisional untuk menghubungkan komputerkomputer dalam jaringan skala kecil (LAN). Pada perangkat hub, semua anggota
jaringan yang terhubung dengan perangakat ini melakukan transmisi data pada
jaringan (collision domain). Ini berarti, jika lebih dari satu komputer mengirim
data ke jaringan secara bersamaan, maka tidak satupun komputer yang dapat
memanfaatkan 100% bandwidth jaringan yang tersedia [4]. HUB ditunjukan pada
Gambar 2.10

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.10 HUB
2.4.5

Switch
Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untukmenghubungkan

multiple komputer. Switch memang identikdengan hub, tetapi switch lebih cerdas
dan memiliki performatinggi dibanding hub.Secara tipikal berikut kelebihan dari
switch :






Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima
Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya
Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.
Switch terbagi menjadi dua tipe utama; switch layer-2 dan layer-3.Switch

layer-2 bekerja pada layer datalink model OSI danberdasarkan teknologi
bridging.Switch tipe ini membangun koneksilogika antar port berdasarkan pada
alamar

MAC.Switch

layer-3

beroperasi

pada

layer-3

dari

OSI

model

danberdasarkan teknologi routing. Switch seperti ini membangunkoneksi logika
antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk
menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda dalam suatu internetwork. Switch
ini kadang disebut switch routing atau switch multilayer[4].Switch ditunjukkan
pada Gambar 2.11

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.11 Switch

2.4.6

Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan

satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik.
Router dapat memperkuat sinyal, mengkonsentrasikan beberapa koneksi,
melakukan konversi format transmisi data, dan mengatur transfer data. Selain itu
router juga bisa melakukan koneksi ke WAN sehingga dapat menghubungkan
LAN yang terpisah jauh. Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk
memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router
memliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan
yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya.
Router bertugas melakukan routing paket data dari souce ke destination
pada LAN, dan menyediakan koneksi ke WAN. Dalam lingkungan LAN, router
membatasi broadcast domain, menyediakan layanan Local address resolution
seperti ARP (Address Resolution Protocol) dan RARP (Reverse Address
Resolution Protocol). Dan membagi network dengan menggunakan struktur
subnetwork[4].Router ditunjukkan pada Gambar 2.12

Gambar 2.12 Router

Universitas Sumatera Utara

2.5

Internet Protokol Versi 4 (IPv4)
IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat

pada tiap-tiap komputerdalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit
yang tiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tandatitik. Adapun format IP Address dapat
berupa

bentuk‘biner’

(xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

dengan

x

merupakan bilangan biner 0 atau 1). Ataudengan bentuk empat bilangan desimal
yang masing-masing dipisahkan oleh titik, bentuk ini dikenaldengan ‘dotted
decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari 1 oktet yang berasal
dari8 bit).Dikenal dua cara pembagian IP Address, yakni: classfull dan classless
addressing[5].

2.5.1

Classfull Addressing
Classfullmerupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas,

dimana IP address (yangberjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas
yaitu [5] :
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID: 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap Kelas A
Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yangbesar

Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 10

Universitas Sumatera Utara

Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID: 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.xxx.xxx.xxx s/d 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C
Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmm.mmmmmmm.mmmmmmm
Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IPmulticasting

Kelas E
Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
Bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255

Universitas Sumatera Utara

Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimen.
2.5.2

Classless Addressing
Metode classless addressing(pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai

banyak diterapkan, yaknidengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless
Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lainyang digunakan untuk menyebut bagian
IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebihspesifik, disebut juga dengan
Network Prefix.
Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address
digunakan tanda garis miring(Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan
panjang network prefix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP
12.xxx.xxx.xxx, network prefixnyadituliskan sebagai 12/8. Angka /8 menunjukan
notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yangdigunakan oleh network prefix,
yangberarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum hostpada jaringan
sebanyak 16.777.214 node.
Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx
digunakan: 167.205/18.Angka /18 merupakan notasi CIDR, yang berarti netmask
yang digunakan pada jaringan ini adalah255.255.192.0 dengan jumlah maksimum
host pada jaringan sebanyak 16.382 node[5].

2.5.3

Pengalokasian IP address
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network

ID menunjukkan nomornetwork, sedangkan hostID meng-identifkasi-kan host
dalam satu network. Pengalokasian IP addresspada dasarnya ialah proses memilih
network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan
IP address se-efisien mungkin [5].
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan.Aturan tersebut adalah :

Universitas Sumatera Utara



Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default
digunakan dalam keperluan‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address



yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinyasendiri).
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255),
karena akandiartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan
alamat yang mewakili seluruhanggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat
ini akan menyebabkan paket ini didengarkan olehseluruh anggota network



tersebut.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0
seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat network. Alamat network adalah alamat yangdigunakan untuk



menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh
ada dua host denganhost ID yang sama)

2.6

Routing Protocol
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari

satu jaringan ke jaringan lainnya sehingga menjadi rute tertentu. Untuk melakukan
routing dalam suatu jaringan, kita membutuhkan suatu alat yang disebut router
yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah jaringan ke jaringan
yang lainnya sehingga host-host yang ada pada suatu jaringan bisa berkomunikasi
dengan host-host yang ada pada jaringan yang lain.
Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing.
Routing protocol mengizinkan router-router untuk berbagi informasi tentang
jaringan dan koneksi antar router.Agar router dapat mengetahui bagaimana
meneruskan paket-paket ke alamat yang dituju dengan menggunakan jalur yang
baik, router menggunakan peta atau tabel routing.Secara umum ada dua jenis
algoritma yang digunakan oleh protokol routing, yaitu :
1. Distance vector
2. Link state

Universitas Sumatera Utara

Klasifikasi algoritma routing protocoldiperlihatkan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Klasifikasi algoritma routing protocol

Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan
jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Informasi routing hanya diperoleh
dari router terdekat (tetangganya). Contohnya RIP (Routing Information
Protocol),IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), EIGRP (Enhanced Interior
Gateway Routing Protocol), BGP (Border Gateway Protocol) [6] .
Protokol routing distance vector biasanya menggunakan sebuah algoritma
routing dimana setiap router secara periodik mengirimkan update routing kepada
semua tetangga (neighbor) dengan cara mem-broadcast seluruh isi tabel routing.
Protocol distance vector diperlihatkan pada Gambar 2.14

Gambar 2.14 Routing Distance Vector

Universitas Sumatera Utara

2.6.1

Algoritma Protokol Routing
Di dalam sebuah router terdapat protokol yang menjalankan router tersebut

dan setiap protokol memiliki algoritma masing-masing dalam pencarian rute
terpendek dalam mengirim informasi atau data [7]. Adapun algoritma protokol
routing diperlihatkan seperti gambar 2.15.

Gambar 2.15 Algoritma Protokol Routing
2.6.2

Routing Information Protocol (RIP)
Routing Infotmation Protocol (RIP) adalah sebuah protokol di dalam

routing jaringan untuk mencari rute terbaik saat informasi atau data dikirim di
dalam routing jaringan komputer. Protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior
Gateway Protocol (IGP) dan mendukung Variabel Length Subnet Mask (VLSM).
Routing Information Protocol (RIP) memungkinkan sebuah perangkat untuk saling
bertukar informasi tentang jaringan yang saling terhubung. RIPmenghitung rute
terbaik dalam meneruskan informasi dan perhitungan tersebut didasarkan pada
banyaknya jumlah hop ke jaringan tujuan. RIPtidak akan menangani jumlah hop
yang melebihi 15 hop. Apabila jaringan tujuan melebihi 15 hop maka jaringan
dianggap jauh [7]. Update tabel routing pada protokol RIP dilakukan setelah
interval waktu yang tetap, umumnya setelah setiap 90 detik. Setiap router akan
menjaga tabel routing dengan mengirimkan update berkala untuk dapat
berkomunikasi dengan tetangganya [8].

Universitas Sumatera Utara

RIP merupakan routing protokol yang paling mudah untuk dikonfigurasi. RIP
memiliki 3 versi yaitu :
1. RIPv1
Spesifikasi asli versi RIP yang pertama, didefinisikan dalam RFC 1058,
classfull menggunakan routing. Update routing periodik pada versi ini tidak
membawa informasi subnet kemudian kurang mendukung untuk Variable Length
Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan dari versi ini tidak dapat memiliki subnet
berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua
subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama dan juga tidak ada
dukungan untuk router otentikasi sehingga membuat versi ini rentan terhadap
berbagai serangan.
2. RIPv2
Kekurangan yang terdapat di dalam spesifikasi RIP asli, RIP versi 2
(RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998.
Kemampuan dari protokol RIP versi ini yaitu mampu membawa informasi subnet,
sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR) dan juga
mendukung

Variable

Length

Subnet

Mask

(VLSM).

Untuk

menjaga

kompatibilitas, maka batas hop masih tetap sampai 15 hop. RIPv2 memiliki
fasilitas yang sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal yaitu RIPv1. Upaya
dalam menghindari terjadinya beban host yang tidak perlu dan host yang tidak
berpartisipasi pada routing. RIPv2 dengan fiturnya akan me-multicast seluruh tabel
routing ke semua tabel routing yang berdekatan. Di dalam protokol versi ini,
pengalamatan menggunakan unicast masih boleh dipergunakan untuk aplikasi
khusus.
3. RIPng
RIP Next Generation (RIPng), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah
perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol
berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

RIPmerupakan

routing

protocol

yang

paling

mudahuntuk

di

konfigurasi.RIP memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.

RIP menggunakan metode Triggered Update yaitu memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router
tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan
tersebut (triggered update).

2.

Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil
yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link
jaringan.

Selain itu, RIP juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1.

Protokol ini hanya dapat mengirim paket data atau informasi hanya sampai
15 hop, jika paket data atau informasi yang dikirim berada pada hop 16
maka router akan menganggap jaringan tujuan terlalu jauh.

Universitas Sumatera Utara