Pemodelan Matematis Hubungan Kadar Air Tepung dengan Variabel Proses pada Pengeringan Mekanis Tepung Kasava Menggunakan Pneumatic Dryer | Witdarko | Agritech 10691 20451 2 PB
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
PEMODELAN MATEMATIS HUBUNGAN KADAR AIR TEPUNG DENGAN VARIABEL
PROSES PADA PENGERINGAN MEKANIS TEPUNG KASAVA
MENGGUNAKAN PNEUMATIC DRYER
0DWKHPDWLFDO0RGHOOLQJRI7KH5HODWLRQVKLSEHWZHHQ0RLVWXUH&RQWHQWRI7KH)ORXUDQG3URFHVV9DULDEOHVLQ
0HFKDQLFDO'U\LQJRI&DVVDYD)ORXU8VLQJ3QHXPDWLF'U\HU
Yus Witdarko1, Nursigit Bintoro2, Bandul Suratmo2, Budi Rahardjo2
Jurusan Teknik Pertanian, akultas Pertanian, Universitas Musamus, Jl. Kami aun, Mo ah Lama, Merauke 99611
2
Jurusan Teknik Pertanian, akultas Teknologi Pertanian, Universitas adjah Mada,
Jl. lora o. 1, Bulaksumur, og akarta 55281
Email: [email protected]
1
ABSTRAK
Kadar air bahan Ka) meru akan variabel ang aling enting dalam mengevaluasi kinerja roses engeringan bahan,
sehingga kemam uan untuk mem rediksi Ka dalam roses engeringan akan menjadi sangat enting. Penelitian ini
bertujuan untuk memformulasikan hubungan matematis antara berbagai variabel roses engeringan secara neumatik
dengan Ka akhir te ung ketela ohon dengan menera kan analisis dimensi. Pada enelitian ini telah dirancang
eralatan pneumatic drying dan dilakukan engujian dengan berbagai macam variasi erlakuan se erti ka asitas in ut,
tem eratur udara engering, dan kece atan udara engering. Berdasarkan hasil analisis data maka di eroleh hubungan
antara Ka dengan variabel-variabel roses engeringan sebagai berikut:
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቆ
ଵǤଵଶଵ
ଷ
ߩ ܦ
ቇ
ܳ ߠ
൬
ܶ௨ ିସǤଽଽ଼ ܸ௨
ቆ
ቇ
൰
ܦ ߠ
ܶ
ସǤସହଶ
Persamaan tersebut mem un ai nilai koe sien determinasi 0,722 sehingga besar kemungkinan untuk da at digunakan
sebagai alternatif dalam mem rediksi kadar air te ung hasil engeringan. asil uji sensitivitas menunjukkan bahwa
dimensionless product ang aling ber engaruh terhada nilai Ka adalah ்ೠ .
்್
Kata kunci: Te ung kasava, pneumatic drying, analisis dimensi, kadar air
ABSTRACT
Moisture content of the materials Ka) is the most im ortant variable in evaluating the erformance of dr ing rocess,
therefore the abilit to redict moisture-content of the materials in the dr ing rocess is ver im ortant. The objective
of this research was to formulate a mathematical relationshi between various neumatic dr ing rocess variables and
the moisturecontent of the materials of cassava our b a l ing dimensional anal sis. In this research, a neumatic
dr ing e ui ment and test edit in wide varieties of treatments, such as the in ut ca acit , dr ing air tem erature, and
dr ing air velocit . Based on the result of data anal sis, it was obtained that the relationshi between moisture content
of the materials and the dr ing rocess variables could be e ressed as follow
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቆ
ଵǤଵଶଵ
ଷ
ߩ ܦ
ቇ
ܳ ߠ
൬
ܶ௨ ିସǤଽଽ଼ ܸ௨
ቇ
ቆ
൰
ܶ
ܦ ߠ
ସǤସହଶ
This e uation had 0,722 coef cient of determination, so that it could be used to redict the moisture content of cassava
our recisel . Sensitivit anal sis indicated that the dimensionless roduct which had the largest effect on Ka was .
Keywords: assava our, neumatic dr ing, dimensional anal sis, moisture content
111
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ermintaan te ung terigu dari asar
domestik menca ai 6-7
er tahun Asosiasi Produsen
Te ung Indonesia, 2012). Pada tahun 2012, konsumsi terigu
menca ai 5,05 juta metrik ton, tumbuh 7,6
dari tahun
2011sebesar ,75 juta metrik ton. Asosiasi Produsen Te ung
Indonesia 2013). Untuk mengurangi kebutuhan te ung
terigu ang terus meningkat tersebut, erlu adan a u a au a a untuk da at mensubstitusi dengan te ung-te ung
roduksi lokal. Salah satu jenis ang aling otensial untuk
mensubstitusi te ung terigu tersebut adalah te ung kasava.
amun demikian berbagai kendala masih dihada i
dalam roses roduksi te ung kasava. Te ung kasava
termasuk ati ang di roduksi oleh industri umumn a telah
menera kan cara engeringan mekanis. Perlu berbagai macam
informasi ilmiah untuk meningkatkan roses engeringan
te ung kasava ini, mengingat roses engeringan meru akan
taha an ang membutuhkan energi sangat besar dan mahal
Desrosier, 2008)
Pada bebera a industri kasava mau un ati telah
ditera kan metode engeringan secara neumatik ÀDVK
drying). Pada cara engeringan ini arutan atau hancuran kasava
atau ati basah dihembuskan di dalam saluran i a engering
vertikal dengan anjang tertentu, kemudian di isahkan antara
te ung kering dan udara dengan menggunakan cyclone ang
di asang di ujung saluran i a engering.
Berbagai macam variabel o erasional
roses
engeringan, mesin engering, mau un bahan arutan kasava
ang dikeringkan sangat menentukan sekali terhada kualitas
akhir te ung hasil engeringan. Pada roses engeringan
bahan, umumn a variabel utama ang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja roses engeringan tersebut adalah
kadar air bahan hasil engeringan.
Pada engeringan te ung, dis aratkan oleh BS
Badan Standardisasi asional 2012), bahwa kadar air
akhir maksimal 12 wb S I 01-2997-1996). Sedangkan
menurutAfrianti 2000),Ka bahan angan ang aman adalah
11 wb karena cendawan da at tumbuh ada substrat bahan
angan berkadar air serendah-rendahn a 12 wb sedang
bakteri dan khamir tumbuh ada kadar air lebih dari 30 wb.
Pada Ka ang rendah te ung akan aman untuk disim an tidak
mudah berjamur mau un diserang oleh serangga. leh karena
itu, sangat enting sekali untuk da at menjamin bahwa roses
engeringan da at berjalan dengan baik sehingga benarbenar da at dihasilkan suatu u a a untuk menghubungkan
antara variabel-variabel roses engeringan dengan kadar
air bahan hasil engeringan. are dkk. 2012), melakukan
engeringan biji canola dengan memvariasi kelembaban
udara engering 0,0005 – 0,02 kg kg ada tem eratur teta
5o . asil enelitian memberikan hubungan matematis
112
antara ratio M ) dengan waktu engeringan t), konstanta
engeringan a, b, k1, dan k2), data e eriment e ) dalam
bentuk ersamaan sebagai berikut:
ܴܯൌ ܽ݁ ݔെ ݇ଵ ݐ ܾ݁ ݔെ ݇ଶ ݐ
1)
Dimana,a 2,83 – 0,563 Ln T) 8,752 k1 0,079 – 0,018
Ln T) 0,011 b -1,83 0,5621 Ln T) – 8,978 k2 0,5 2
0,188 Ln T) – 1,38
oula dan Adamo oulos 2005), melakukan engeringan
serbuk tomat dengan memvariasi tem eratur udara engering
dan laju aliran udara. asil enelitian memberikan hubungan
matematis antara kadar air M) dengan tem eratur udara
engering Tinlet) dan laju udara engering
, c),dalam
a
bentuk ersamaan berikut:
ܯൌ ͳʹͶ െ ͳͺǤ ܶ௧ െ ͲǡͺͳǤ ܳ ͲǡͲͲͳͳͷǤ ܳ Ͳ
ͲǡͲͲͲͲͲ͵Ǥ ܳଶ െ ͲǡͲͲʹͳ͵Ǥ ܶ௧ Ǥ ܳ
2)
Selanjutn a Bun awanichakul dkk. 2007), melakukan
engeringan nematik bijian beras dengan memvariasi
diameter i a engering 0,102-0,203 m, ka asitas in ut bijian
0,5-1 kg s, dan kece atan udara engering 15-23 m s ada
tem eratur udara engering teta 110 o . asil enelitian
diberikan hubungan matematis antara kadar air M) dengan
kelembaban relatif
) dan tem eratur bijian adi T )
sebagai berikut:
ܯൌ
ଵ
୪୬ሺଵିோுሻ
ଵ ିଷǡଵସ௫ଵషల ்
భ
మǡరలర
൨
3)
Belum ada ersamaan matematis ang menghubungkan
antara Ka dengan variabel-variabel roses engeringan
untuk te ung kasava. leh karena itu, erlu dicari hubungan
matematis antara Ka bahan te ung hasil engeringan dengan
kondisi roses engeringann a, sehingga da at digunakan
untuk mem rediksi kadar air te ung kasava ada roses
engeringan.
Analisis dimensi mem un ai langkah-langkah ang
sederhana, teta i kemanfaatann a sangat besar ang
memungkinkan eneliti merancang eralatan dalam skala
kecil, tidak mahal hargan a dan memungkinkan dilaksanakan
di laboratorium.Lebih lanjut dengan analisis dimensi ini
roses erancangan mesin engering neumatik akin da at
dilakukan dengan teliti dan terarah. Tujuan enelitian ini
adalah untuk menghubungkan Ka bahan te ung dengan
bebera a variabel roses engeringan neumatik dengan
menggunakan metode analisis dimensi. Dengan adan a
hubungan matematis ini maka akan sangat mem ermudah
baik bagi desainer alat mesin dalam mengkonstruksi mesin
engering neumatik mau un o erator mesin engering
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
untuk menda atkan kadar air te ung ang dikeringkan agar
memenuhi standar Ka ang diteta kan.
METODE PENELITIAN
Analisis dimensi meru akan salah satu cara ang da at
dgunakan untuk menda atkan hubungan kuantitatif antara
roduk te ung, mesin engering serta roses engeringan.
Pada enelitian ini untuk mencari hubungan matematis antara
Ka te ung hasil engeringan dengan variabel-variabel roses
engeringan telah di ilih bebera a variabel ang di erkirakan
mem un ai hubungan tertentu. Tabel 1 adalah bebera a
inde enden variabel ang diduga mem un ai hubungan
dengan Ka te ung hasil engeringan secara neumatik.
Tabel 1. Inde enden dan de enden variabel
dimensi kadar air te ung
ama variabel
Simbol
ada analisis
Satuan
Dimensi
Kg m3
ML-3
Kg s
MT -1
Inde enden variabel
a. Densitas artikel
r
b. Ka asitas in ut bahan
i
c. Tem eratur bahan awal
Tbo
o
d. Tem eratur udara
Tu
o
e. Diameter artikel
Dr
m
L
s
T
ms
LT -1
-
-
f.
aktu engeringan
g. Kece atan udara engering
u
Ka
Dari variabel-variabel tersebut da at ditulis hubungan
fungsional sebagai berikut:
ܽܭൌ ݂൫ߩ ǡ ܳ ǡ ܶ ǡ ܶ௨ ǡ ܦ ǡ ߠǡ ܸ௨ ൯
ଵ ଶ ଷ ସ ହ
ߨ ൌ ߩ
ܳ ܶ ܶ௨ ܦ ߠ ܸ௨
)
5)
Terda at 8 variabel dengan
dimensi dasar, maka
menurut teori Buckhingham
Langhaar, 1967) akan
menghasilkan
dimensionless product
). Dengan
memberikan nilai-nilai tertentu ada k1, k3 dan k7 maka
di eroleh:
ʌ1
Ka
6)
ʌ2
య
ఘೝ Ǥೝ
7)
ʌ3
Ɏ
ொ Ǥఏ
்ೠ
்್
ೠ
ೝǤ ఏ
య
ఘೝ ೝ
ொ ఏ
ቁ ቀ
்ೠ
்್
ቁ ൬ ೠ ൰
ఏ
ೝ
10)
Ada un konstanta , a, b, c da at ditentukan berdasarkan
data-data hasil enelitian ang dilakukan dengan merubah
ersamaan 10) dalam bentuk log.
Bahan
Bahan enelitian beru a kasavajenis utih ang
di eroleh dari asar Telo dan asar olombo, og akarta
seban ak 200 kg.Kasava kemudian diku as dan dicuci
selanjutn a di arut dengan mesin emarut.Untuk mengurangi
air dalam arutan ketela ohon, selanjutn a dilakukan
engem aan dengan mesin enekan hidrolik.Pengem aan
dilakukan untuk setia 1000 gram berat arutan dengan
tekanan 50 kg cm2 selama 10 menit.Parutan kasava adat dari
hasil engem aan dihancurkan lagi secara manual menjadi
te ung basah. asil te ung basah tersebut kemudian dia ak
dengan a akan ukuran 60 mesh dan 80 mesh. Te ung basah
ang lolos dari a akan 60 mesh namun tertinggal di a akan 80
mesh digunakan sebagai sam elbahan ang akandikeringkan
dan menurut Stoess 1983), ukuran te ung tersebut termasuk
kelas ¿QHPDWHULDOV. Sam el te ung basah tersebut mem un ai
kadar air rata-rata sebesar 0 - 2 wb. Proses selanjutn a,
te ung hasil enga akan tersebut dikeringkan dengan ÀDVK
dryer ang telah dikonstruksi dalam dua kali roses.
Alat
De enden variabel
a. Kadar air
ܽܭൌ ܥǤ ቀ
8)
9)
ilai-niai kemudian disusun dalam bentuk hubungan
fungsional sebagai berikut:
ambar 1 menunjukkan mesin engering neumatik
ang telah dikonstruksi untuk ke erluan enelitian ini.
Sumber emanas menggunakan gas LP dengan burner dan
regulator tekanan tinggi ang da at diatur suhun a dengan
mengatur utaran keran ada regulator mau un burner.
Burner ditem atkan di dalam suatu kotak tungku ersegi
dengan enutu aliran udara masuk ang da at diatur lebar
bukaann a. Pengaturan kece atan aliran udara engering
dilakukan dengan mengatur lebar bukaan enutu tungku
tersebut. an enghembus menggunakan blower sirocco
ti e sentrifugal 735 watt ang mengisa udara anas dan
men alurkann a ke dalam i a engering. Pemasukan bahan
te ung basah dilakukan lewat feeding hopper ang dilengka i
dengan screw conveyor dan blower kecil 367 watt sebagai
endorong bahan. Feeding hopper ini di asang ada bagian
i a lurus di atas centrifugal blower enghembus. Laju
emasukan bahan ang dikeringkan da at diatur dengan
mengatur kece atan utaran screw conveyor.
Proses engeringan terjadi dise anjang saluran i a
engering dan untuk memisahkan antara udara anas, dust
dan te ung kering dilakukan di dalam unit cyclone ang
ditem atkan ada ujung i a engering.
113
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
Menggunakan bentuk log dari ersamaan 10) maka
da at di eroleh nilai-nilai konstanta , a, b, dan c aitu
1,1968 10-5, 1,0121, - ,9698, dan , 752, sehingga hubungan
matematis antara Ka dengan variabel-variabel roses
engeringan da at ditulis se erti ada ersamaan 11).
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቀ
య
ఘೝ ೝ
ொ ఏ
ଵǤଵଶଵ
ቁ
்
ିସǤଽଽ଼
ቀ ೠቁ
்್
൬ ೠ ఏ ൰
ೝ
ସǤସହଶ
11)
Dari ersamaan ini da at dilihat hubungan antara
masing-masing dimensionless product dengan Ka bahan
ఘ య
hasil engeringan. ubungan ቀ ೝொఏೝቁ terhada Ka dimana
ada enelitian ini ቀఘ ொ ఏ ቁ divariasi dari -7,280
-7,500.
Da at diketahuibahwa engaruh i dan D r terhada Ka
saling berlawanan dimana bila i naik, maka Ka akan
turun, sebalikn a bila D r naik, maka Ka akan naik. Dengan
mem erhatikan gra k ambar 2 tersebut da at diketahui
bahwa efek D r terhada Ka lebih besar dari ada efek i
terhada Ka, sehingga hubungan antara ቀఘ ொ ఏ ቁ dengan Ka
membentuk garis linier dengan slo e ositif, ang berarti
semakin besar diameter artikel maka Ka te ung ang
dihasilkan akan semakin besar. al ini da at dibuktikan
dari hasil uji sensitivitas variabel i dan D r terhada Ka
bahan. Ketika nilai D r dinaikkan atau diturunkan sebasar
10 , nilai Ka berubah rata-rata 38,23 . Ada un ketika nilai
dinaikkan atau diturunkan 10 , nilai Ka han a berubah
i
sebesar 25,21 .
య
ೝ ೝ
య
ೝ ೝ
ambar 1. Peralatan
dryer)
engering mekanis ti e
neumatik
ÀDVK
13
Prosedur Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data-data ang telah dikum ulkan selama
elaksanaan enelitian, maka da at dilakukan analisis
dimensi untuk menentukan nilai-nilai konstanta ersamaan
ang telah diformulasikan.
11
bb)
11
10
Ka
Penelitian dimulai dengan menghidu kan mesin
engeringÀDVKGU\HU, kemudian mengatur suhu engeringan,
kece atan aliran udara engering dan laju in ut bahan sesuai
dengan ang diteta kan. Pada enelitian ini tem eratur
udara engering divariasi seban ak tiga tingkat aitu 1 5
o
, 160 o , dan 175 o . Demikian juga kece atan aliran
udara engering divariasi dalam tiga tingkat aitu 17,12 m s,
18,10 m s, dan 19,29 m s. Ada un laju in ut bahan ang
dikeringkan divariasi 0,0371 kg s, 0,0509 kg s, dan 0,0616
kg s. Data-data lain ang dibutuhkan untuk ke entingan
analis dimensi se erti r, D r, dan Tbo dibuat teta masingmasing 1266 kg m3, 0,2596 mm, dan 30, 3 o . Sedangkan
nilai waktu engeringan) diukur secara langsung ada saat
roses engeringan berjalan.kondisi lingkungan suhu 29 o 30 o dan kelembaban relatif 69 -70 .
12
9
Ka obs
Linear Ka Pred)
8
7
6
0.0020
0.0030
0.00 0
ȡSU'SU4Lș
ambar 2. ra k hubungan
0.0050
10 -5)
.D r3
r
0.0060
. dengan Ka
i
ubungan rasio tem eratur udara engering terhada
tem eratur bahan awal dengan kadar air te ung hasil
்
engeringan dimana ada enelitian ini ቀ்ೠ್ቁ divariasi dari
0,673 0,755 da at dilihat ada ambar 3. Semakin besar
்
rasio ቀ்ೠ ቁ menunjukkan bahwa erbedaan tem eratur antara
್
bahan dengan udara engering semakin besar. Semakin besar
erbedaan tem eratur antara bahan dengan udara engering,
maka akan semakin meningkatkan transfer anas dari udara ke
bahan, karena erbedaan tem eratur meru akan driving force
dari transfer anas. Semakin meningkatn a transfer anas,
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
Ka
wb)
maka akan semakin besar kemam uann a untuk mengua kan
air dari bahan, sehingga akan semakin menurunkan kadar air
bahan ang dikeringkan.
11
Ka
wb)
1
13
12
11
10
9
8
7
6
5
12
Ka obs
.65
5.15
Tu Tb
5.65
9
Ka bs
Linear Ka Pred)
8
7
Linear Ka Pred)
.15
10
6
5600
6.15
5800
6000
6200
D
u
r. ș
6 00
ambar . ra k hubungan antara
ambar 3. ra k hubungan antara Tu Tb dengan Ka
ܸ
ubungan antara dimensionless product ܦ௨ߠ dengan ka
da at dilihat ada ambar dimana ada enelitian ini ൬ ఏ൰
divariasi dari 3,763 3,815. Bila ukuran diameter artikel
bahan ang dikeringkan serta waktu engeringan teta ,
maka naikn a kece atan aliran udara akan mengakibatkan
eningkatan kadar air bahan ang dikeringkan. al ini
disebabkan karena dengan meningkatn a kece atan aliran
udara, maka residence time waktu tinggal) emanasan bahan
akan semakin singkat, sehingga Ka bahan akan semakin
tinggi.
Untuk
mengevaluasi
engaruh
dimensionless
product terhada Ka maka telah dilakukan uji sensitivitas
dengan menaikkan dan menurunkan masing-masing nilai
dimensionless product tersebut 10 .
Berdasarkan hasil uji sensitivitas diketahui bahwa
secara berturut-turut dimensionless product ang aling
ber engaruh terhada nilai Ka adalah Tu Tbo, u D r. , dan
. 3 i. , dimana ersentase engaruh masing-masing
r D r
dimensionless product tersebut terhada Ka berturut-turut
53,27 , 5,39 , dan 10,13 . Dari sini da at diketahui
6600
u
D r. dengan Ka
bahwa Ka te ung dalam roses pneumatic drying sangat
sensitif terhada erubahan tem eratur udara engering dan
tem eratur bahan awal ang dikeringkan.
ೠ
ೝ
Ka obs wb)
1
0.7
12
10
8
6
6
8
10
12
Ka red wb)
1
ambar 5. ra k hubungan Ka rediksi dengan Ka obervasi
Dengan menggunakan ersamaan 11), maka da at
dilakukan erhitungan untuk menentukan nilai Ka bahan
ang dikeringkan. Perbandingan antara nilai Ka rediksi
Tabel 2. asil uji sensitivitas Ka
Dimensionless
product
. D r3
r
Tu Tbo
u
D r.
.
i
Penambahan
nilai 10
10,13
10,13
10,13
-37,73
-37,73
-37,73
53,19
53,19
53,19
Persentase erubahan
Ka rata-rata )
10,13
-37,73
53,19
Pengurangan
nilai 10
10,13
10,13
10,13
68,81
68,81
68,81
-37,59
-37,59
-37,59
Persentase erubahan
Ka rata-rata )
ata-rata erubahan
Ka )
10,13
10,13
68,81
53,27
-37,59
5,39
115
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
dengan ersamaan 8) dengan nilai Ka te ung ang diukur
secara langsung dengan kondisi lingkungan suhu 29 o
dan kelembaban relative 70 da at dilihat ada ambar 5.
Dari gambar tersebut da at dilihat bahwa nilai-nilai kadar
air hasil rediksi relatif mam u mem erkirakan nilai Ka
hasil observasi, dimana kedekatann a da at dilihat dari
nilai koe sien determinasi ang relatif tinggi 0,722). Dari
hasil ini dihara kan bahwa ersamaan 11) tersebut akan
da at digunakan untuk mem rediksi nilai Ka bahan hasil
engeringan neumatik dengan cuku baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil enelitian, maka da at disim ulkan
bahwa Ka te ung hasil engeringan neumatik di engaruhi
oleh berbagai faktor antara lain pr, Qi, Tbo, Tu, Dpr,
dan u. Secara matematis hubungan antara variabel-variabel
tersebut degan nilai Ka te ung hasil engeringan da at
diformulasikan denganmenera kan analisis dimensi dalam
bentuk hubungan fungsional sebagai berikut,
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቆ
ଵǤଵଶଵ
ଷ
ߩ ܦ
ቇ
ܳ ߠ
ܶ௨
൬ ൰
ܶ
ିସǤଽଽ଼
ቆ
ܸ௨
ቇ
ܦ ߠ
ସǤସହଶ
Dimensionalles product ang aling ber engaruh
terhada kadar air ada ersamaan tersebut adalah ቀ்் ቁ .
Persamaan tersebut berlaku untuk nilai ቀఘ ொ ఏ ቁ dari -7,280 –
-7,500, ቀఘ ொ ఏ ቁ dari 0,673 0,755, dann൬ ఏ൰ dari 3,763 3,815.
య
ೝ ೝ
ೠ
ೝ
య
ೝ ೝ
ೠ
್
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti menguca kan terima kasih ke ada ihak- ihak
ang telah berkontribusi dalam enelitian ini, khususn a
ke ada dosen embimbing dan anggota LaboratoriumTLBPPT-U M dan Laboratorium EMP- PT-U M atas segala
dukungan tenaga dan emikiran ang telah diberikan sehingga
enelitian ini da at dilaksanakan dengan baik.
116
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L. . 2005). Teknologi Pengawetan Pangan.
Penerbit Alfabeta,Bandung.
Asosiasi Produsen Te ung Indonesia 2013). Terigu im or
terus dibendung. htt : www.A tindo.or.id berita terigu
im or terus dibendung. 20 Maret 2013 .
Asosiasi Produsen Te ung Terigu Indonesia 2012). Produksi
terigu di ro eksi naik 2 juta ton, htt : www.A tindo.
or.id artikel roduksi terigu di ro eksi naik 2 juta ton.
7 Mei 2012 .
Badan Standardisasi asional 2012). S I 01-2997-1996,
S I te ung singkong cassava our).htt : www.sisni.
bsn.go.id S I01-2997-1996. 7 Mei 2012 .
Bun awanichakul, P., alker, J.E., Sargison, J.E. dan Doe,
P.E. 2007). Modelling and simulation of add grain
rice) dr ing in a sim le neumatic dr er. Journal of
Biosystems Engineering 96 3): 335-3 .
Desrosier, . . 2008). Teknologi Pengawetan Bahan. Edisi
ketiga. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
oula, A.M. dan Adamo oulos, K. . 2005). S ra dr ing
of tomato ul in dehumidi ed air: II. The effect on
owder ro erties. Journal of Food Engineering 66:
35- 2.
Langhaar, .L. 1967). Dimensional Analysis and Theory of
Models. A.I.T., Librar , Jhon ile and Sons, Inc, ew
ork.
Stoess,
.A.J. .P.E. 1983). Pneumatic Conveying, 2nd, A
ile -Interscience Publication, John ila and Sons,
ew ork.
are, D., anjbaran, M., iakousari, M. dan Javidi, M.
2012). Thin la er dr ing and e uilibrium moisture
content e uations for canola Brassica napus L.). Iran
Agricultural Research 31 1): 11-20.
PEMODELAN MATEMATIS HUBUNGAN KADAR AIR TEPUNG DENGAN VARIABEL
PROSES PADA PENGERINGAN MEKANIS TEPUNG KASAVA
MENGGUNAKAN PNEUMATIC DRYER
0DWKHPDWLFDO0RGHOOLQJRI7KH5HODWLRQVKLSEHWZHHQ0RLVWXUH&RQWHQWRI7KH)ORXUDQG3URFHVV9DULDEOHVLQ
0HFKDQLFDO'U\LQJRI&DVVDYD)ORXU8VLQJ3QHXPDWLF'U\HU
Yus Witdarko1, Nursigit Bintoro2, Bandul Suratmo2, Budi Rahardjo2
Jurusan Teknik Pertanian, akultas Pertanian, Universitas Musamus, Jl. Kami aun, Mo ah Lama, Merauke 99611
2
Jurusan Teknik Pertanian, akultas Teknologi Pertanian, Universitas adjah Mada,
Jl. lora o. 1, Bulaksumur, og akarta 55281
Email: [email protected]
1
ABSTRAK
Kadar air bahan Ka) meru akan variabel ang aling enting dalam mengevaluasi kinerja roses engeringan bahan,
sehingga kemam uan untuk mem rediksi Ka dalam roses engeringan akan menjadi sangat enting. Penelitian ini
bertujuan untuk memformulasikan hubungan matematis antara berbagai variabel roses engeringan secara neumatik
dengan Ka akhir te ung ketela ohon dengan menera kan analisis dimensi. Pada enelitian ini telah dirancang
eralatan pneumatic drying dan dilakukan engujian dengan berbagai macam variasi erlakuan se erti ka asitas in ut,
tem eratur udara engering, dan kece atan udara engering. Berdasarkan hasil analisis data maka di eroleh hubungan
antara Ka dengan variabel-variabel roses engeringan sebagai berikut:
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቆ
ଵǤଵଶଵ
ଷ
ߩ ܦ
ቇ
ܳ ߠ
൬
ܶ௨ ିସǤଽଽ଼ ܸ௨
ቆ
ቇ
൰
ܦ ߠ
ܶ
ସǤସହଶ
Persamaan tersebut mem un ai nilai koe sien determinasi 0,722 sehingga besar kemungkinan untuk da at digunakan
sebagai alternatif dalam mem rediksi kadar air te ung hasil engeringan. asil uji sensitivitas menunjukkan bahwa
dimensionless product ang aling ber engaruh terhada nilai Ka adalah ்ೠ .
்್
Kata kunci: Te ung kasava, pneumatic drying, analisis dimensi, kadar air
ABSTRACT
Moisture content of the materials Ka) is the most im ortant variable in evaluating the erformance of dr ing rocess,
therefore the abilit to redict moisture-content of the materials in the dr ing rocess is ver im ortant. The objective
of this research was to formulate a mathematical relationshi between various neumatic dr ing rocess variables and
the moisturecontent of the materials of cassava our b a l ing dimensional anal sis. In this research, a neumatic
dr ing e ui ment and test edit in wide varieties of treatments, such as the in ut ca acit , dr ing air tem erature, and
dr ing air velocit . Based on the result of data anal sis, it was obtained that the relationshi between moisture content
of the materials and the dr ing rocess variables could be e ressed as follow
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቆ
ଵǤଵଶଵ
ଷ
ߩ ܦ
ቇ
ܳ ߠ
൬
ܶ௨ ିସǤଽଽ଼ ܸ௨
ቇ
ቆ
൰
ܶ
ܦ ߠ
ସǤସହଶ
This e uation had 0,722 coef cient of determination, so that it could be used to redict the moisture content of cassava
our recisel . Sensitivit anal sis indicated that the dimensionless roduct which had the largest effect on Ka was .
Keywords: assava our, neumatic dr ing, dimensional anal sis, moisture content
111
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ermintaan te ung terigu dari asar
domestik menca ai 6-7
er tahun Asosiasi Produsen
Te ung Indonesia, 2012). Pada tahun 2012, konsumsi terigu
menca ai 5,05 juta metrik ton, tumbuh 7,6
dari tahun
2011sebesar ,75 juta metrik ton. Asosiasi Produsen Te ung
Indonesia 2013). Untuk mengurangi kebutuhan te ung
terigu ang terus meningkat tersebut, erlu adan a u a au a a untuk da at mensubstitusi dengan te ung-te ung
roduksi lokal. Salah satu jenis ang aling otensial untuk
mensubstitusi te ung terigu tersebut adalah te ung kasava.
amun demikian berbagai kendala masih dihada i
dalam roses roduksi te ung kasava. Te ung kasava
termasuk ati ang di roduksi oleh industri umumn a telah
menera kan cara engeringan mekanis. Perlu berbagai macam
informasi ilmiah untuk meningkatkan roses engeringan
te ung kasava ini, mengingat roses engeringan meru akan
taha an ang membutuhkan energi sangat besar dan mahal
Desrosier, 2008)
Pada bebera a industri kasava mau un ati telah
ditera kan metode engeringan secara neumatik ÀDVK
drying). Pada cara engeringan ini arutan atau hancuran kasava
atau ati basah dihembuskan di dalam saluran i a engering
vertikal dengan anjang tertentu, kemudian di isahkan antara
te ung kering dan udara dengan menggunakan cyclone ang
di asang di ujung saluran i a engering.
Berbagai macam variabel o erasional
roses
engeringan, mesin engering, mau un bahan arutan kasava
ang dikeringkan sangat menentukan sekali terhada kualitas
akhir te ung hasil engeringan. Pada roses engeringan
bahan, umumn a variabel utama ang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja roses engeringan tersebut adalah
kadar air bahan hasil engeringan.
Pada engeringan te ung, dis aratkan oleh BS
Badan Standardisasi asional 2012), bahwa kadar air
akhir maksimal 12 wb S I 01-2997-1996). Sedangkan
menurutAfrianti 2000),Ka bahan angan ang aman adalah
11 wb karena cendawan da at tumbuh ada substrat bahan
angan berkadar air serendah-rendahn a 12 wb sedang
bakteri dan khamir tumbuh ada kadar air lebih dari 30 wb.
Pada Ka ang rendah te ung akan aman untuk disim an tidak
mudah berjamur mau un diserang oleh serangga. leh karena
itu, sangat enting sekali untuk da at menjamin bahwa roses
engeringan da at berjalan dengan baik sehingga benarbenar da at dihasilkan suatu u a a untuk menghubungkan
antara variabel-variabel roses engeringan dengan kadar
air bahan hasil engeringan. are dkk. 2012), melakukan
engeringan biji canola dengan memvariasi kelembaban
udara engering 0,0005 – 0,02 kg kg ada tem eratur teta
5o . asil enelitian memberikan hubungan matematis
112
antara ratio M ) dengan waktu engeringan t), konstanta
engeringan a, b, k1, dan k2), data e eriment e ) dalam
bentuk ersamaan sebagai berikut:
ܴܯൌ ܽ݁ ݔെ ݇ଵ ݐ ܾ݁ ݔെ ݇ଶ ݐ
1)
Dimana,a 2,83 – 0,563 Ln T) 8,752 k1 0,079 – 0,018
Ln T) 0,011 b -1,83 0,5621 Ln T) – 8,978 k2 0,5 2
0,188 Ln T) – 1,38
oula dan Adamo oulos 2005), melakukan engeringan
serbuk tomat dengan memvariasi tem eratur udara engering
dan laju aliran udara. asil enelitian memberikan hubungan
matematis antara kadar air M) dengan tem eratur udara
engering Tinlet) dan laju udara engering
, c),dalam
a
bentuk ersamaan berikut:
ܯൌ ͳʹͶ െ ͳͺǤ ܶ௧ െ ͲǡͺͳǤ ܳ ͲǡͲͲͳͳͷǤ ܳ Ͳ
ͲǡͲͲͲͲͲ͵Ǥ ܳଶ െ ͲǡͲͲʹͳ͵Ǥ ܶ௧ Ǥ ܳ
2)
Selanjutn a Bun awanichakul dkk. 2007), melakukan
engeringan nematik bijian beras dengan memvariasi
diameter i a engering 0,102-0,203 m, ka asitas in ut bijian
0,5-1 kg s, dan kece atan udara engering 15-23 m s ada
tem eratur udara engering teta 110 o . asil enelitian
diberikan hubungan matematis antara kadar air M) dengan
kelembaban relatif
) dan tem eratur bijian adi T )
sebagai berikut:
ܯൌ
ଵ
୪୬ሺଵିோுሻ
ଵ ିଷǡଵସ௫ଵషల ்
భ
మǡరలర
൨
3)
Belum ada ersamaan matematis ang menghubungkan
antara Ka dengan variabel-variabel roses engeringan
untuk te ung kasava. leh karena itu, erlu dicari hubungan
matematis antara Ka bahan te ung hasil engeringan dengan
kondisi roses engeringann a, sehingga da at digunakan
untuk mem rediksi kadar air te ung kasava ada roses
engeringan.
Analisis dimensi mem un ai langkah-langkah ang
sederhana, teta i kemanfaatann a sangat besar ang
memungkinkan eneliti merancang eralatan dalam skala
kecil, tidak mahal hargan a dan memungkinkan dilaksanakan
di laboratorium.Lebih lanjut dengan analisis dimensi ini
roses erancangan mesin engering neumatik akin da at
dilakukan dengan teliti dan terarah. Tujuan enelitian ini
adalah untuk menghubungkan Ka bahan te ung dengan
bebera a variabel roses engeringan neumatik dengan
menggunakan metode analisis dimensi. Dengan adan a
hubungan matematis ini maka akan sangat mem ermudah
baik bagi desainer alat mesin dalam mengkonstruksi mesin
engering neumatik mau un o erator mesin engering
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
untuk menda atkan kadar air te ung ang dikeringkan agar
memenuhi standar Ka ang diteta kan.
METODE PENELITIAN
Analisis dimensi meru akan salah satu cara ang da at
dgunakan untuk menda atkan hubungan kuantitatif antara
roduk te ung, mesin engering serta roses engeringan.
Pada enelitian ini untuk mencari hubungan matematis antara
Ka te ung hasil engeringan dengan variabel-variabel roses
engeringan telah di ilih bebera a variabel ang di erkirakan
mem un ai hubungan tertentu. Tabel 1 adalah bebera a
inde enden variabel ang diduga mem un ai hubungan
dengan Ka te ung hasil engeringan secara neumatik.
Tabel 1. Inde enden dan de enden variabel
dimensi kadar air te ung
ama variabel
Simbol
ada analisis
Satuan
Dimensi
Kg m3
ML-3
Kg s
MT -1
Inde enden variabel
a. Densitas artikel
r
b. Ka asitas in ut bahan
i
c. Tem eratur bahan awal
Tbo
o
d. Tem eratur udara
Tu
o
e. Diameter artikel
Dr
m
L
s
T
ms
LT -1
-
-
f.
aktu engeringan
g. Kece atan udara engering
u
Ka
Dari variabel-variabel tersebut da at ditulis hubungan
fungsional sebagai berikut:
ܽܭൌ ݂൫ߩ ǡ ܳ ǡ ܶ ǡ ܶ௨ ǡ ܦ ǡ ߠǡ ܸ௨ ൯
ଵ ଶ ଷ ସ ହ
ߨ ൌ ߩ
ܳ ܶ ܶ௨ ܦ ߠ ܸ௨
)
5)
Terda at 8 variabel dengan
dimensi dasar, maka
menurut teori Buckhingham
Langhaar, 1967) akan
menghasilkan
dimensionless product
). Dengan
memberikan nilai-nilai tertentu ada k1, k3 dan k7 maka
di eroleh:
ʌ1
Ka
6)
ʌ2
య
ఘೝ Ǥೝ
7)
ʌ3
Ɏ
ொ Ǥఏ
்ೠ
்್
ೠ
ೝǤ ఏ
య
ఘೝ ೝ
ொ ఏ
ቁ ቀ
்ೠ
்್
ቁ ൬ ೠ ൰
ఏ
ೝ
10)
Ada un konstanta , a, b, c da at ditentukan berdasarkan
data-data hasil enelitian ang dilakukan dengan merubah
ersamaan 10) dalam bentuk log.
Bahan
Bahan enelitian beru a kasavajenis utih ang
di eroleh dari asar Telo dan asar olombo, og akarta
seban ak 200 kg.Kasava kemudian diku as dan dicuci
selanjutn a di arut dengan mesin emarut.Untuk mengurangi
air dalam arutan ketela ohon, selanjutn a dilakukan
engem aan dengan mesin enekan hidrolik.Pengem aan
dilakukan untuk setia 1000 gram berat arutan dengan
tekanan 50 kg cm2 selama 10 menit.Parutan kasava adat dari
hasil engem aan dihancurkan lagi secara manual menjadi
te ung basah. asil te ung basah tersebut kemudian dia ak
dengan a akan ukuran 60 mesh dan 80 mesh. Te ung basah
ang lolos dari a akan 60 mesh namun tertinggal di a akan 80
mesh digunakan sebagai sam elbahan ang akandikeringkan
dan menurut Stoess 1983), ukuran te ung tersebut termasuk
kelas ¿QHPDWHULDOV. Sam el te ung basah tersebut mem un ai
kadar air rata-rata sebesar 0 - 2 wb. Proses selanjutn a,
te ung hasil enga akan tersebut dikeringkan dengan ÀDVK
dryer ang telah dikonstruksi dalam dua kali roses.
Alat
De enden variabel
a. Kadar air
ܽܭൌ ܥǤ ቀ
8)
9)
ilai-niai kemudian disusun dalam bentuk hubungan
fungsional sebagai berikut:
ambar 1 menunjukkan mesin engering neumatik
ang telah dikonstruksi untuk ke erluan enelitian ini.
Sumber emanas menggunakan gas LP dengan burner dan
regulator tekanan tinggi ang da at diatur suhun a dengan
mengatur utaran keran ada regulator mau un burner.
Burner ditem atkan di dalam suatu kotak tungku ersegi
dengan enutu aliran udara masuk ang da at diatur lebar
bukaann a. Pengaturan kece atan aliran udara engering
dilakukan dengan mengatur lebar bukaan enutu tungku
tersebut. an enghembus menggunakan blower sirocco
ti e sentrifugal 735 watt ang mengisa udara anas dan
men alurkann a ke dalam i a engering. Pemasukan bahan
te ung basah dilakukan lewat feeding hopper ang dilengka i
dengan screw conveyor dan blower kecil 367 watt sebagai
endorong bahan. Feeding hopper ini di asang ada bagian
i a lurus di atas centrifugal blower enghembus. Laju
emasukan bahan ang dikeringkan da at diatur dengan
mengatur kece atan utaran screw conveyor.
Proses engeringan terjadi dise anjang saluran i a
engering dan untuk memisahkan antara udara anas, dust
dan te ung kering dilakukan di dalam unit cyclone ang
ditem atkan ada ujung i a engering.
113
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
Menggunakan bentuk log dari ersamaan 10) maka
da at di eroleh nilai-nilai konstanta , a, b, dan c aitu
1,1968 10-5, 1,0121, - ,9698, dan , 752, sehingga hubungan
matematis antara Ka dengan variabel-variabel roses
engeringan da at ditulis se erti ada ersamaan 11).
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቀ
య
ఘೝ ೝ
ொ ఏ
ଵǤଵଶଵ
ቁ
்
ିସǤଽଽ଼
ቀ ೠቁ
்್
൬ ೠ ఏ ൰
ೝ
ସǤସହଶ
11)
Dari ersamaan ini da at dilihat hubungan antara
masing-masing dimensionless product dengan Ka bahan
ఘ య
hasil engeringan. ubungan ቀ ೝொఏೝቁ terhada Ka dimana
ada enelitian ini ቀఘ ொ ఏ ቁ divariasi dari -7,280
-7,500.
Da at diketahuibahwa engaruh i dan D r terhada Ka
saling berlawanan dimana bila i naik, maka Ka akan
turun, sebalikn a bila D r naik, maka Ka akan naik. Dengan
mem erhatikan gra k ambar 2 tersebut da at diketahui
bahwa efek D r terhada Ka lebih besar dari ada efek i
terhada Ka, sehingga hubungan antara ቀఘ ொ ఏ ቁ dengan Ka
membentuk garis linier dengan slo e ositif, ang berarti
semakin besar diameter artikel maka Ka te ung ang
dihasilkan akan semakin besar. al ini da at dibuktikan
dari hasil uji sensitivitas variabel i dan D r terhada Ka
bahan. Ketika nilai D r dinaikkan atau diturunkan sebasar
10 , nilai Ka berubah rata-rata 38,23 . Ada un ketika nilai
dinaikkan atau diturunkan 10 , nilai Ka han a berubah
i
sebesar 25,21 .
య
ೝ ೝ
య
ೝ ೝ
ambar 1. Peralatan
dryer)
engering mekanis ti e
neumatik
ÀDVK
13
Prosedur Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data-data ang telah dikum ulkan selama
elaksanaan enelitian, maka da at dilakukan analisis
dimensi untuk menentukan nilai-nilai konstanta ersamaan
ang telah diformulasikan.
11
bb)
11
10
Ka
Penelitian dimulai dengan menghidu kan mesin
engeringÀDVKGU\HU, kemudian mengatur suhu engeringan,
kece atan aliran udara engering dan laju in ut bahan sesuai
dengan ang diteta kan. Pada enelitian ini tem eratur
udara engering divariasi seban ak tiga tingkat aitu 1 5
o
, 160 o , dan 175 o . Demikian juga kece atan aliran
udara engering divariasi dalam tiga tingkat aitu 17,12 m s,
18,10 m s, dan 19,29 m s. Ada un laju in ut bahan ang
dikeringkan divariasi 0,0371 kg s, 0,0509 kg s, dan 0,0616
kg s. Data-data lain ang dibutuhkan untuk ke entingan
analis dimensi se erti r, D r, dan Tbo dibuat teta masingmasing 1266 kg m3, 0,2596 mm, dan 30, 3 o . Sedangkan
nilai waktu engeringan) diukur secara langsung ada saat
roses engeringan berjalan.kondisi lingkungan suhu 29 o 30 o dan kelembaban relatif 69 -70 .
12
9
Ka obs
Linear Ka Pred)
8
7
6
0.0020
0.0030
0.00 0
ȡSU'SU4Lș
ambar 2. ra k hubungan
0.0050
10 -5)
.D r3
r
0.0060
. dengan Ka
i
ubungan rasio tem eratur udara engering terhada
tem eratur bahan awal dengan kadar air te ung hasil
்
engeringan dimana ada enelitian ini ቀ்ೠ್ቁ divariasi dari
0,673 0,755 da at dilihat ada ambar 3. Semakin besar
்
rasio ቀ்ೠ ቁ menunjukkan bahwa erbedaan tem eratur antara
್
bahan dengan udara engering semakin besar. Semakin besar
erbedaan tem eratur antara bahan dengan udara engering,
maka akan semakin meningkatkan transfer anas dari udara ke
bahan, karena erbedaan tem eratur meru akan driving force
dari transfer anas. Semakin meningkatn a transfer anas,
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
Ka
wb)
maka akan semakin besar kemam uann a untuk mengua kan
air dari bahan, sehingga akan semakin menurunkan kadar air
bahan ang dikeringkan.
11
Ka
wb)
1
13
12
11
10
9
8
7
6
5
12
Ka obs
.65
5.15
Tu Tb
5.65
9
Ka bs
Linear Ka Pred)
8
7
Linear Ka Pred)
.15
10
6
5600
6.15
5800
6000
6200
D
u
r. ș
6 00
ambar . ra k hubungan antara
ambar 3. ra k hubungan antara Tu Tb dengan Ka
ܸ
ubungan antara dimensionless product ܦ௨ߠ dengan ka
da at dilihat ada ambar dimana ada enelitian ini ൬ ఏ൰
divariasi dari 3,763 3,815. Bila ukuran diameter artikel
bahan ang dikeringkan serta waktu engeringan teta ,
maka naikn a kece atan aliran udara akan mengakibatkan
eningkatan kadar air bahan ang dikeringkan. al ini
disebabkan karena dengan meningkatn a kece atan aliran
udara, maka residence time waktu tinggal) emanasan bahan
akan semakin singkat, sehingga Ka bahan akan semakin
tinggi.
Untuk
mengevaluasi
engaruh
dimensionless
product terhada Ka maka telah dilakukan uji sensitivitas
dengan menaikkan dan menurunkan masing-masing nilai
dimensionless product tersebut 10 .
Berdasarkan hasil uji sensitivitas diketahui bahwa
secara berturut-turut dimensionless product ang aling
ber engaruh terhada nilai Ka adalah Tu Tbo, u D r. , dan
. 3 i. , dimana ersentase engaruh masing-masing
r D r
dimensionless product tersebut terhada Ka berturut-turut
53,27 , 5,39 , dan 10,13 . Dari sini da at diketahui
6600
u
D r. dengan Ka
bahwa Ka te ung dalam roses pneumatic drying sangat
sensitif terhada erubahan tem eratur udara engering dan
tem eratur bahan awal ang dikeringkan.
ೠ
ೝ
Ka obs wb)
1
0.7
12
10
8
6
6
8
10
12
Ka red wb)
1
ambar 5. ra k hubungan Ka rediksi dengan Ka obervasi
Dengan menggunakan ersamaan 11), maka da at
dilakukan erhitungan untuk menentukan nilai Ka bahan
ang dikeringkan. Perbandingan antara nilai Ka rediksi
Tabel 2. asil uji sensitivitas Ka
Dimensionless
product
. D r3
r
Tu Tbo
u
D r.
.
i
Penambahan
nilai 10
10,13
10,13
10,13
-37,73
-37,73
-37,73
53,19
53,19
53,19
Persentase erubahan
Ka rata-rata )
10,13
-37,73
53,19
Pengurangan
nilai 10
10,13
10,13
10,13
68,81
68,81
68,81
-37,59
-37,59
-37,59
Persentase erubahan
Ka rata-rata )
ata-rata erubahan
Ka )
10,13
10,13
68,81
53,27
-37,59
5,39
115
AGRITECH, Vol. 36, No. 1, Februari 2016
dengan ersamaan 8) dengan nilai Ka te ung ang diukur
secara langsung dengan kondisi lingkungan suhu 29 o
dan kelembaban relative 70 da at dilihat ada ambar 5.
Dari gambar tersebut da at dilihat bahwa nilai-nilai kadar
air hasil rediksi relatif mam u mem erkirakan nilai Ka
hasil observasi, dimana kedekatann a da at dilihat dari
nilai koe sien determinasi ang relatif tinggi 0,722). Dari
hasil ini dihara kan bahwa ersamaan 11) tersebut akan
da at digunakan untuk mem rediksi nilai Ka bahan hasil
engeringan neumatik dengan cuku baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil enelitian, maka da at disim ulkan
bahwa Ka te ung hasil engeringan neumatik di engaruhi
oleh berbagai faktor antara lain pr, Qi, Tbo, Tu, Dpr,
dan u. Secara matematis hubungan antara variabel-variabel
tersebut degan nilai Ka te ung hasil engeringan da at
diformulasikan denganmenera kan analisis dimensi dalam
bentuk hubungan fungsional sebagai berikut,
ܽܭൌ ͳǡͳͻͺିͲͳݔହ Ǥ ቆ
ଵǤଵଶଵ
ଷ
ߩ ܦ
ቇ
ܳ ߠ
ܶ௨
൬ ൰
ܶ
ିସǤଽଽ଼
ቆ
ܸ௨
ቇ
ܦ ߠ
ସǤସହଶ
Dimensionalles product ang aling ber engaruh
terhada kadar air ada ersamaan tersebut adalah ቀ்் ቁ .
Persamaan tersebut berlaku untuk nilai ቀఘ ொ ఏ ቁ dari -7,280 –
-7,500, ቀఘ ொ ఏ ቁ dari 0,673 0,755, dann൬ ఏ൰ dari 3,763 3,815.
య
ೝ ೝ
ೠ
ೝ
య
ೝ ೝ
ೠ
್
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti menguca kan terima kasih ke ada ihak- ihak
ang telah berkontribusi dalam enelitian ini, khususn a
ke ada dosen embimbing dan anggota LaboratoriumTLBPPT-U M dan Laboratorium EMP- PT-U M atas segala
dukungan tenaga dan emikiran ang telah diberikan sehingga
enelitian ini da at dilaksanakan dengan baik.
116
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L. . 2005). Teknologi Pengawetan Pangan.
Penerbit Alfabeta,Bandung.
Asosiasi Produsen Te ung Indonesia 2013). Terigu im or
terus dibendung. htt : www.A tindo.or.id berita terigu
im or terus dibendung. 20 Maret 2013 .
Asosiasi Produsen Te ung Terigu Indonesia 2012). Produksi
terigu di ro eksi naik 2 juta ton, htt : www.A tindo.
or.id artikel roduksi terigu di ro eksi naik 2 juta ton.
7 Mei 2012 .
Badan Standardisasi asional 2012). S I 01-2997-1996,
S I te ung singkong cassava our).htt : www.sisni.
bsn.go.id S I01-2997-1996. 7 Mei 2012 .
Bun awanichakul, P., alker, J.E., Sargison, J.E. dan Doe,
P.E. 2007). Modelling and simulation of add grain
rice) dr ing in a sim le neumatic dr er. Journal of
Biosystems Engineering 96 3): 335-3 .
Desrosier, . . 2008). Teknologi Pengawetan Bahan. Edisi
ketiga. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
oula, A.M. dan Adamo oulos, K. . 2005). S ra dr ing
of tomato ul in dehumidi ed air: II. The effect on
owder ro erties. Journal of Food Engineering 66:
35- 2.
Langhaar, .L. 1967). Dimensional Analysis and Theory of
Models. A.I.T., Librar , Jhon ile and Sons, Inc, ew
ork.
Stoess,
.A.J. .P.E. 1983). Pneumatic Conveying, 2nd, A
ile -Interscience Publication, John ila and Sons,
ew ork.
are, D., anjbaran, M., iakousari, M. dan Javidi, M.
2012). Thin la er dr ing and e uilibrium moisture
content e uations for canola Brassica napus L.). Iran
Agricultural Research 31 1): 11-20.