rba2015poltekkesbandung

(1)

1

RENCANA BISNIS ANGGARAN ( R B A )

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

TAHUN 2015

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

Jl. Padjadjaran No. 56 Bandung 40161

Telp. (022) 2032672 / Fax. (022) 2042630


(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

A.Gambaran Umum

1. Politeknik Kesehatan Bandung berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 jo. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/207 tanggal 12 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan. Kelengkapan unsur Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2002 2006 dan periode 2006-2010 seperti Direktur , Pembantu Direktur I, Pembantu Direktur II dan Pembantu Direktur III ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00.06.2.2.930 tanggal 5 Maret 2002 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04.1.2.0385 tanggal 6 Juni 2002.

Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2010 - 2014 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.0675 tanggal 1 April 2010 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2345/2010 tanggal 6 Juni 2010. Selanjutnya pada bulan Juni 2012 terjadi pergantian pejabat Pudir II dari pejabat lama Dra. Oos Fatimah Rosyati,M.Kes (menjadi Kabag Diklat pada Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan) oleh pejabat baru DR. Suparman,SKM,MSc yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2257/2012 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum

dan Keuangan (Pembantu Direktur II) Politeknik Kesehatan Bandung Antar Waktu Periode 2012-2014.

Selanjutnya, Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2014 - 2018 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.256 tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2119/2014 s.d KP.04.04/1.3/2121/2014 tanggal 2 Juni 2014.

Politeknik Kesehatan merupakan unit pelaksanaan teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan, berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


(3)

3

(PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan. Direktur Politeknik Kesehatan dalam melaksanakan tugas teknis, secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penggabungan dari 12 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan jenjang Pendidikan Diploma III di Jawa Barat dan Banten yang kini berubah menjadi Jurusan, yaitu :

1) Akademi Analis Kesehatan (AAK) Bandung 2) Akademi Gizi (AKZI) Bandung

3) Akademi Kebidanan (AKBID) Bandung 4) Akademi Kebidanan (AKBID) Bogor 5) Akademi Kebidanan (AKBID) Karawang 6) Akademi Kesehatan Gigi (AKG) Bandung

7) Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Bandung 8) Akademi Keperawatan (AKPER Dr. Otten) Bandung 9) Akademi Keperawatan (AKPER Pajajaran) Bandung 10) Akademi Keperawatan (AKPER) Bogor

Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, akademi - akademi tersebut bergabung dan berubah nama menjadi jurusan, terdiri dari 11 jurusan meliputi :

1) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 2) Jurusan Kesehatan Gigi di Bandung 3) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 4) Jurusan Gizi di Cimahi

5) Jurusan Keperawatan di Bandung 6) Jurusan Kebidanan di Bandung 7) Prodi Keperawatan di Bogor 8) Prodi Keperawatan di Tangerang 9) Prodi Kebidanan di Bogor

10) Prodi Kebidanan di Karawang 11) Prodi Kebidanan di Rangkasbitung

Pada tahun 2008, terdapat penambahan 1 Jurusan, yaitu Prodi Analis Kesehatan di Tangerang. Sehingga saat itu, Politeknik Kesehatan Bandung memiliki 12 Jurusan/prodi. Beberapa Jurusan menyelenggarakan juga Program Diploma IV, yaitu Diploma IV Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Analis Kesehatan dan Diploma IV Bidan Pendidik.

Pada tahun 2011, diresmikan Jurusan baru yaitu Jurusan Farmasi yang mulai menerima mahasiswa baru sejak TA 211/2012. Sehingga Jumlah jurusan/prodi di lingkungan Poltekkes Bandung sampai dengan tahun 2011 menjadi 13 jurusan/ prodi. Pada tahun 2012, dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu Prodi Keperawatan Tangerang, Kebidanan Rangkasbitung dan Analis Kesehatan


(4)

4

Tangerang telah menjadi UPT terpisah dari Politeknik Kesehatan Bandung yaitu menjadi Politeknik Kesehatan Banten, sehingga Poltekkes Bandung mulai tahun 2012 sampai saat ini memiliki 10 jurusan/prodi yaitu :

1) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 2) Jurusan Keperawatan Gigi di Bandung 3) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 4) Jurusan Gizi di Cimahi

5) Jurusan Keperawatan di Bandung 6) Jurusan Kebidanan di Bandung 7) Prodi Keperawatan di Bogor 8) Prodi Keperawatan di Bogor 9) Prodi Kebidanan di Karawang 10) Jurusan Farmasi

Dengan telah diresmikannya Kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung yang baru pada bulan Februari 2012, maka kantor Direktorat yang semula berkedudukan di Jalan Prof. Ecykman Nomor 24 Bandung (ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Nomor : HK.00.6.2.1.079 tertanggal 11 Januari 2002), telah pindah ke kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung baru di Jalan Pajajaran No.56 Bandung.

Lokasi jurusan/prodi tempat penyelenggaraan pembelajaran tidak terpusat di satu tempat tetapi tersebar di Kota Bandung (Keperawatan Gigi, Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi), Kota Cimahi (Analis Kesehatan, Gizi dan Kesehatan Lingkungan), Kota Bogor (Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan), dan Kab. Karawang (Prodi Kebidanan). Akreditasi terhadap 9 jurusan/prodi (kecuali Jurusan farmasi) yang dilakukan secara internal oleh Badan PPSDM Kesehatan.

Kebijakan baru pemerintah di bidang pendidikan tenaga kesehatan yang sangat penting telah ditetapkan, khususnya dalam pengembangan pembinaan penjaminan mutu bidang akademik bagi seluruh Poltekkes yang berada di bawah Badan PPSDM Kesehatan. Kebijakan Alih Bina dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan ditetapkan melalui SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes menyatakan bahwa pembinaan fungsional dalam bidang akademik pada seluruh Poltekkes Kemenkes ditangani oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu meliputi: ijin penyelenggaraan pendidikan, standar pendidikan, standar kurikulum, jabatan akademik dosen dan penjaminan mutu sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan pembinaan bidang non akademik (bidang tehnis) berkaitan dengan pengelolaan tenaga, sarana/parasarana, anggaran dll secara fungsional pembinaan masih di lakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan.

Saat ini jurusan/prodi di lingkungan Poltekkes Bandung selain menyelenggaraan pendidikan tinggi jenjang Diploma III, juga menyelenggarakan pendidikan jenjang Diploma IV. Berdasarkan SK


(5)

5

Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes. Khusus tentang Alih Bina Prodi di lingkungan Poltekkes Bandung, dinyatakan bahwa prodi yang berada dalam domisili yaitu :

1) Prodi Analis Kesehatan di Cimahi 2) Prodi Keperawatan Gigi di Bandung 3) Prodi Kesehatan Lingkungan di Cimahi 4) Prodi Gizi di Cimahi

5) Prodi Keperawatan di Bandung

Sedangkan prodi yang berada di luar domisili yaitu : 1) Prodi Kebidanan di Karawang

2) Prodi Keperawatan di Bogor 3) Prodi Keperawatan di Bogor 2. Karakteristik Bisnis BLU

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung adalah Unit pelaksana teknis di lingkungan Kemenkes yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Direktur Poltekkes dalam melaksanakan tugas teknis secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes).

Politeknik Kesehatan Kementerian Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam progam Diploma III Reguler, Kelas Khusus dan Program Diploma IV.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.

b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.

c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksanaan kegiatan administrasi.

f. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu

Pada tahun 2009, melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009, Politeknik Kesehatan Bandung telah ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Sehingga saat itu pengelolaan keuangan Satker BLU Poltekkes Bandung selain menggunakan sistem pengelolaan keuangan APBN juga PNBP dengan tarif penerimaan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Yang Berlaku Pada Depkes. Pada akhir tahun 2011 setelah Poltekkes Bandung mengusulkan, selanjutnya setelah dilakukan pengkajian dan penelaahan oleh Kementerian Keuangan telah disetujui ditetapkannya biaya tarif baru sejalan dengan status BLU oleh Menteri Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 185/PMK.05/2011 tentang Tarif Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes. Selanjutnya mulai tahun 2012, pengelolaan keuangan Poltekkes Bandung selain mengacu pada pengelolaan keuangan


(6)

6

rupiah murni bagi anggaran bersumber APBN juga mengacu pada pengelolaan keuangan BLU bagi anggaran bersumber PNBP.

B.Visi dan Misi Badan Layanan Umum Poltekkes Bandung

1. Visi BLU Poltekkes bandung

Menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetitif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.

2. Misi BLU Poltekkes

1) Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif di bidang analis kesehatan, gizi, kebidanan, keperawatan, keperawatan gigi dan kesehatan lingkungan pada tingkat diploma dan sarjana. 2) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional dan internasional. 3) Meningkatkan kualitas penelitian terapan di bidang kesehatan dan kualitas pengabdian

masyarakat.

4) Meningkatkan kepercayaan dan kemitraan dengan berbagai sektor, baik nasional maupun internasional.

5) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.

Keseluruhan tugas, upaya-upaya yang dilakukan dalam pelayanan pendidikan kesehatan di Politeknik Kesehatan Bandung, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja yang lebih berkualitas, sehingga tercapai suasana akademik yang lebih baik, dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh peluang di masa depan dan tanggap terhadap perubahan-perubahan.

Ada 6 (enam) tujuan yang ditetapkan Politeknik Kesehatan Bandung untuk mencapai maksud di atas, sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas lulusan.

2) Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan.

3) Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas dosen.

4) Meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait dan sektor lain baik nasional maupun internasional.

5) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.

6) Meningkatkan unit usaha, pengelolaan keuangan dan sistem pengawasan.

3. Ringkasan Rencana Kerja BLU Poltekkes Bandung


(7)

7

terutama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, secara ringkas digambarkan sebagai berikut:

 Kegiatan berkaitan dengan peningkatan kualitas lulusan dimulai dengan menjaring calon mahasiswa yang memenuhi standar input. Dalam rangka hal tersebut akan terus ditingkatkannya promosi Poltekkes Bandung ke berbagai wilayah baik di Jabar maupun luar Jabar melalui situs (website) Poltekkes Bandung, media cetak dan elektrontik, sosialisasi ke berbagai SMA maupun berbagai pameran pendidikan untuk menjaring calon mahasiswa baru, melalui pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru baik dari jalur umum, (PMDP Penelusuran Minat dan Prestasi) maupun jalur Gakin, yaitu pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang kurang mampu/ keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan di Poltekkes Bandung.

 Perubahan kelembagaan Politeknik Kesehatan Bandung menjadi institute  Dibukanya Prodi Baru : S2 Terapan dan D III Promosi Kesehatan

 Secara bertahap dan terus menerus dilakukannya penyempurnaan implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di seluruh Jurusan/prodi; Me- reviu kurikulum bagi jurusan yang masa berlaku kurikulumnya lebih dari tiga tahun untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar/user/stakeholder; Mengembangkan kurikulum dalam rangka institut sebagai pesrsiapan perubahan kelembagaan Poltekkes Bandung menjadi institut ; menyusun kurikulum program magister terapan dan D III Promosi Kesehatan berkaitan dengan rencana akan dibukanya prodi S2 Terapan dan D III Promkes

 Penyusunan perencanaan pembelajaran yang tepat waktu, seperti silabus dan RPP/SAP berbasis kompetensi serta penyusunan bahan ajar.

 Penyusunan Materi Uji Kompetensi

 Penyelenggaraan workshop penyusunan buku ajar untuk meningkatkan produktivitas para dosen dosen

 Pelatihan Penulisan artikel bagi para dosen

 Pembuatan naskah akademik pengembangan pendidikan jenjang pendidikan Magister Sain Terapan (MST) sebagai pelaksanaan atas UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan terus mendorong segera diterbitkannya Peraturan Pemerintah.

 Penyempurnaan / Revisi peraturan akademik

 Pelatihan dosen baik untuk meningkatkan dan memperbaharui (update) bidang keilmuannya maupun metode pembelajaran.

 Sertifikasi Dosen bagi dosen yang telah memenuhi persyaratan melalui pemberian bimbingan tehnis dan non tehnis

 Penambahan buku terbitan 5 tahun terakhir

 Penambahan journal ilmiah

 Penilaian akreditasi BAN-PT oleh LAM PT

 Surveilance Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

 Melakukan peningkatan jumlah kegiatan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang lebih bermutu

 Melakukan peningkatan jumlah pengabdian kepada masyarakat  Menjalin kemitraan dengan stakeholders yang saling menguntungkan


(8)

8

 Pemberian dana beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu  Pemberian keringanan biaya SPP dan DPP bagi mahasiswa dari keluarga miskin

 Pelaksanaan wisuda tepat waktu dan dilaksanakan dua kali setahun untuk memfasilitasi bursa kerja bagi lulusan

 Penambahan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) baik peralatan laboratorium untuk praktek maupun sarana pendukung AVA untuk proses pembelajaran.

 Pengembangan unit-unit usaha, baik di Direktorat maupun di Jurusan melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi usaha-usaha baru maupun menjalin berbagai kemitraan

 Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi (administrasi akademik, keuangan, kepegawaian) melalui penerapan Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK) sebagai basis intergrasi layanan berbasis web.

 Pembangunan dan pengembangan Sarana/Prasarana laboratorium dan kantor sejalan dengan pengembangan organisasi dan tuntutan mutu layanan pendidikan.

 Penerapan dan peningkatan implementasi SAK dan SAP dalam pengelolaan keuangan Satker BLU

 Peningkatan pengendalian internal dengan peningkatan kapabilitas SPI

 Peningkatan penjaminan mutu layanan memalui pengembangan standar layanan dan SOP  Peningkatan pengelolaan aset melalui aplikasi SIMAK-BMN dan percepatan pelaksanaan

penghapusan BMN yang berada di jurusan/prodi

 Penerbitan bulletin dan jurnal Politeknik Kesehatan Bandung

C.Budaya Badan Layanan Umum Poltekkes

Untuk mendukung tercapainya keberhasilan proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta menjaga spirit dan motivasi kerja, maka diupayakan sumber daya manusia Politeknik Kesehatan Bandung untuk berwatak, bersikap dan bekerja secara profesional yaitu :

1). Mampu berpikir secara sistematis, obyektif, dan logis. 2). Mampu melakukan pengembangan dan perbaikan.

3). Mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi organisasi.

4). Memiliki kemandirian dan bertanggung jawab dalam bersikap dan berperilaku. 5). Mengutamakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. 6). Mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan.

7). Memiliki sikap saling tolong menolong.

8). Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan jabatan

Dengan dasar kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh setiap individu tersebut, diharapkan seluruh komponen Politeknik Kesehatan Bandung akan mampu bekerja secara profesional dan berdedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


(9)

9

1. Susunan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Bandung, adalah sebagai berikut :

a) DR. Ir.HR. Osman Syarief, MKM., sebagai Direktur.

b) Dra. Hj.Euis Nurhayati, M.Kes. , sebagai Pembantu Direktur I c) DR. Suparman, SKM,MSc., sebagai Pembantu Direktur II d) Isa Insanudin, S,SiT, M.Kes. sebagai Pembantu Direktur III

Dewan Pengawas BLU :

a) Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. b) Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. c) Sekretaris Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.

Sampai saat ini Poltekkes Bandung belum memiliki Pejabat Dewas. Poltekkes Bandung telah mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, tetapi sampai saat ini belum ada kebijakan yang mengarah pengisian jabatan Dewas tersebut.

Susunan Pejabat Pengelola Politeknik Kesehatan Bandung dan Dewan Pengawas dapat dilihat secara lengkap pada struktur organisasi di bawah ini.

2. Uraian tugas Dewan Pengawas

Tugas Dewan Pengawas BLU adalah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan BLU serta memberikan pendapat dan saran kepada pejabat berwenang mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan BLU.


(10)

10

Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Dewan Pengawas BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Rencana Bisnis Jangka Panjang yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung. b. Memberi pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai

setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurus BLU Politeknik Kesehatan Bandung c. Melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan kinerja BLU Politeknik Kesehatan Bandung.

Memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung dalam melaksanakan pengurusan PK- BLU.

3. Uraian tugas Pengelola BLU

a)Direktur

Direktur sebagai pimpinan BLU Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tugas antara lain : a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, pegawai administrasi serta hubungan dengan lingkungan.

b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan lembaga, perorangan dan badan usaha yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU. d. Berkewajiban menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLU. e. Berkewajiban Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

tahunan.

f. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.

b) Pembantu Direktur

Pembantu Direktur bidang Akademik selanjutnya disebut Pembantu Direktur I disingkat Pudir I. Tugas dan fungsi Pudir I ialah membantu Direktur dalam :

a. Memimpin untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. b. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.

c. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.

d. Memimpin untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. e. Memimpin untuk pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dan

pengajaran.


(11)

11

Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian selanjutnya disebut Pembantu Direktur II disingkat Pudir II. Tugas dan fungsi Pudir II ialah membantu Direktur dalam :

a. b.

Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administarsi

kepegawaian

c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan.

d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan. e. Mengusulkan calon pejabat keuangan.

Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan selanjutnya disebut Pembantu Direktur III disingkat Pudir III. Tugas dan fungsi Pudir III ialah membantu Direktur dalam :

a. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan. b. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang layanan

kesejahteraan mahasiswa.

c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pengembangan karier mahasiswa dan alumni.

c)Pejabat Keuangan

Tugas Pejabat Keuangan PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengawasi / memonitor pelaksanaan penyusunan RBA, pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan BLU. Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Pejabat Keuangan BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.

b. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja. c. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.

e. Menyelenggarakan pengelolaan teknis f. Melakukan pengelolaan utang – piutang.

g. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU.

h. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.

i. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan BLU

d)Pejabat Teknis

Pejabat Teknis PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing – masing yang berkewajiban :


(12)

12

a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis dibidangnya. b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA.

c. Mempertanggung jawabkan kinerja operasional di bidangya.

BAB II

KINERJA BLU POLTEKKES TA 2014 DAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 2015

A.Gambaran Kondisi BLU

Secara umum kinerja BLU Poltekkes Bandung pada TA 2014 menunjukkan perbaikan dibandingkan TA 2013, hal ini ditunjukkan oleh semakin baiknya pengelolaan bidang akademik dan non akademik. Namun demikian, masih terdapat permasalahan dan hambatan yang menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja penyelenggaraan dan pengelolaan BLU ini baik secara internal maupun eksternal.

1.Kondisi Internal BLU

Gambaran kinerja Politeknik Kesehatan Bandung selama tahun 2014 mencakup aspek pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, serta sarana prasarana secara ringkas sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ringkasan Pencapaian Target Kinerja Tahun 2014

Kinerja per Unit Target Pencapaian

Pelayanan


(13)

13

perkuliahan

Kelulusan Mata Kuliah 100% 97,3%

Rata-Rata IPK lulusan

3,3 3,3

Lulusan Tepat waktu

100% 96,88%

Kepuasan Pelanggan

60% 62,25%

Keuangan

Tingkat pertumbuhan PNBP/BLU  Realisasi anggaran

92% 88, 91 %

Organisasi dan SDM

Dosen dengan S2 55% 65,2%

Dosen lulus sertifikasi 21 13

Jumlah Penelitian 36 36

Jumlah Pengabmas 24 29

Sarana Prasarana

Rehabilitasi Gedung Jurusan Kebidanan Bandung dan Jurusan Farmasi

2 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun 2014

Faktor – faktor yang memperngaruhi kinerja tahun 2014 dibagi 2 faktor utama yaitu faktor internal Politeknik Kesehatan Bandung dan faktor eksternal Politeknik Kesehatan Bandung.

Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi kinerja tahun 2014 meliputi pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.

a. Pelayanan

1. Terakreditasi Poltekkes Bandung oleh Depkes yang disetarakan Ban PT dengan nilai A pada 8 jurusan/Prodi dan nilai B pada 3 jurusan/prodi

2. Mendapat piala citra pelayanan prima


(14)

14

4. Terjalin kemitraan dengan user

5. Dioperasionalkan-nya laboratorium terpadu dan layanan klinik 6. Telah diterbitkannya jurnal Poltekkes Kemenkes Bandung 7. Diterbitkannya Buletin Poltekkes Bandung

8. Belum diakreditasi BAN-PT tapi untuk Jurusan Farmasi telah dilakukan visitasi oleh Tim Akreditasi Ban PT

9. Telah dilakukan Resertifikasi ISO 9001 : 2008 (ke-2 kali) oleh SAI Global untuk Periode 2014 s.d 2017

10. Kurangnya pelatihan dalam pengembangan ilmu

11. Dilakukannya Uji Kompetensi bagi lulusan Keperawatan dan Kebidanan

12. Dilakukannya pembayaran uang kuliah secara online dan terintergrasi dengan administarsi akademik dan kemahasiswaan melalui aplikasi SIAK

13. Dilakukannya pendaftaran secara online bagi mahasiswa baru pada layanan Sipenmaru

b.Keuangan

1. Pengelolaan Keuangan berbasis pada kinerja 2. Sistem pengelolaan keuangan tersentralisasi 3. Adanya rencana kinerja keuangan

4. Tingginya nilai investasi dari aset yang dimiliki

5. Pengelolaaan dana masyarakat yang lebih transparan dan akuntabel 6. Adanya audit keuangan oleh akuntan publik

7. Dilakukannya kebijakan UKT ( Uang Kuliah Tunggal) bagi Mahasiswa Poltekkes Bandung mulai Angkatan 2014/2015

c. Organisasi dan Sumber Daya Manuasia

1. Standarisasi Proses Belajar Mengajar (PBM) seluruh jurusan/prodi 2. Adanya monitoring Proses Belajar Mengajar (PBM) secara berkala 3. Menyelenggarakan kemitraaan dengan stakeholders

4. Menyelenggarakan D IV Analis Kes, Gizi dan Kesehatan Lingkungan 5. Implementasi SMM ISO 9001:2008

6. Berpengalaman mengelola pendidikan 7. Dosen S2 memadai

8. Adanya dosen dengan pendidikan S3 sejumlah 8 orang

9. Dibentuknya Unit dan Urusan Baru untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun eksternal ( Unit Perencanaan & Evaluasi, Urusan Humas & Kerjasama serta Urusan Pelaporan & Akuntansi)

10. Tersedianya tenaga penunjang pendidikan yang memadai 11. Baru 3 jurusan yang implementasi KBK.

12. Sistem pembinaan SDM di bagian keuangan terutama di jurusan/prodi belum optimal 13. Masih ada sebagian kecil dosen dengan kualifikasi S1/DIV dan akan ditingkatkan menjadi

S2 melalui program tubel dan ibel


(15)

15

d. Sarana dan Prasarana.

1. Tersedianya asrama terpadu di lingkungan Poltekkes Bandung

2. Terdapat asrama pada prodi di luar domisili yang memerlukan perbaikan. 3. Tersedianya laboratorium yang cukup

4. Tersedianya web-site

5. Tersedianya lahan yang memadai untuk pengembangan 6. Gedung direktorat dengan fasilitas memadai

7. Pemeliharaan sarana prasarana dengan cost tinggi 8. Letak kampus tersebar di 4 kota/kabupaten

2.Kondisi Eksternal BLU

Uraian faktor eksternal pada unit pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta sarana prasarana tersebut di atas dipengaruhi oleh :

a. Undang-undang

Beberapa undang-undang yang terkait dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum (BLU) sangat mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014, diantaranya adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

b. Kebijakan Pemerintah

Faktor kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung, diantaranya:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan . 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah.

4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004.

5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tatacara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen


(16)

16

Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.

8. Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan

9. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009 tentang penetapan Politeknik Kesehatan Bandung sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).

10. Peraturan Menteri Keuangan No.01/PM.02/2009 tentang Standar Biaya Umum Tahun 2010. 11. Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

12. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 185/PMK.05/2011 tentang Tarif Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes.

13. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes.

14. Surat Keputusan Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes.

15. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

c. Keadaan persaingan

Saat ini persaingan penyelenggaraan pendidikan semakin ketat, termasuk juga pendidikan tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Bandung mendapat persaingan yang ketat dengan banyaknya Sekolah Tinggi Kesehatan Swasta di Bandung dan Jawa Barat. Berbagai strategi digunakan untuk menarik minat pendaftar agar memilih institusi pendidikannya, dengan mengutamakan unggulan masing-masing. Politeknik Kesehatan Bandung mampu bersaing dengan mengutamakan proses belajar mengajar yang berkualitas, agar tercapai lulusan yang kompeten. Poltekkes Bandung masih menjadi pilihan bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang diploma kesehatan. Masih tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh Poltekkes Bandung, ditandai dengan terus berjalannya kerjasama pendidikan dengan Pemda Provinsi dan Kabupaten dalam rangka penyelenggaraan pendidikan tugas belajar bagi tenaga kesehatan setempat dan meningkatnya jumlah pendaftar calon mahasiswa baru tahun 2014 dibandingkan tahun 2013.

d. Keadaaan perekonomian baik nasional maupun internasional

Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat dipengaruhi kondisi perekonomian makro dan mikro. Keadaan perekonomian internasional pasca krisis global, memberikan dampak terhadap perekonomian di Indonesia. Meski demikian, saat ini perekonomian Indonesia dalam keadaan baik, bahkan dalam kondisi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi dengan menghadapi tiga tantangan utama dunia, yaitu kenaikan harga pangan, kenaikan harga minyak mentah dunia dan adanya inflasi. Ketiga hal tersebut berdampak secara langsung maupun tidak


(17)

17

langsung terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung.

e. Perkembangan sosial budaya

Pengaruh sosial budaya terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Bandung sangat kuat, karena masyarakat Indonesia terutama wilayah Bandung dan Jawa Barat memiliki keterikatan kuat dengan faktor sosial budaya yang selalu berkembang. Beberapa diantaranya mengenai :

1. Profesi tenaga kesehatan menjadi suatu profesi yang dibanggakan di masyarakat, karena berkaitan dengan pelayanan kesehatan kepada manusia.

2. Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja secara cepat. Politeknik Kesehatan Bandung mampu melakukan hal tersebut.

3. Adanya trend pada orang tua di masyarakat untuk mengutamakan pendidikan lanjut bagi anak-anaknya, untuk mendapatkan keilmuan yang lebih tinggi.

f. Perkembangan teknologi

Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang mutakhir. Saat ini dukungan pembelajaran semakin mudah dan sejalan dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi karena adanya informasi-informasi yang mudah diakses melalui internet.Politeknik Kesehatan Bandung berupaya memberikan pelayanan teknologi informasi dengan menggunakan multimedia yang mutakhir.

3.Asumsi Makro, antara lain :

Tabel 2.2. Asumsi Makro RBA 2015

No Keterangan Asumsi RBA

2015

a. Tingkat Inflasi 6, 7 %

b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 5,21%

c. Kurs 1 US$ Rp.11.650,-

d. Suku Bunga SBN 3 bulan 5,5%

Sumber www.bi.go.id

Perkembangan indikator ekonomi nasional dan internasional dalam satu tahun berjalan masih dalam taraf prediksi pertumbuhan normal, sehingga estimasi penggunaan standar harga yang digunakan dalam perhitungan anggaran untuk pengadaan belanja modal dan barang di tahun 2015 masih menggunakan proporsi kenaikan yang sama dengan estimasi di tahun 2014.

Estimasi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2015 rata-rata masih sama dengan tahun 2014. Adanya keinginan pemerintah untuk mempertahankan daya beli masyarakat, sehingga diperkirakan daya beli dan demand masyarakat termasuk dalam pembiayaan pendidikan juga akan mengalami pertumbuhan yang sama dengan tahun lalu atau sedikit mengalami peningkatan.


(18)

18

4. Asumsi Mikro

Tabel 2.7 Asumsi Mikro RBA 2015

NO Keterangan Asumsi RBA Realisasi 2014

a. Kebijakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum

Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum

Sesuai standar akuntansi yang berlaku umum

b. Subsidi yang masih diterima dari pemerintah

Ada Ada

c. Asumsi tarif Terjangkau masyarakat Terjangkau masyarakat

d. Asumsi volume pelayanan Meningkat Meningkat

e. Pengembangan pelayanan baru

Meningkatkan kualitas pelayanan yang ada

Meningkatkan kualitas pelayanan yang ada

Penerimaan PNBP berupa pendapatan atas tarif layanan pendidikan sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang dilayani, sehingga dengan kebijakan meningkatkan rasio dosen terhadap mahasiswa dan kebijakan tarif maka secara umum penerimaan PNBP dari tahun ke tahun relatif tidak mengalami perubahan berarti. Pada tahun 2015 seluruh penerimaan PNBP digunakan untuk layanan Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga untuk kebutuhan belanja pegawai, barang dan modal serta pengembangan organisasi masih harus disubsidi oleh pemerintah melalui anggaran bersumber rupiah murni.

C. Informasi Lainnya Yang perlu disampaikan

1. ISO 9001:2008

Poltekkes Kemenkes Bandung telah melaksanakan penjaminan mutu sesuai dengan ISO 9001:2008 sejak tahun 2008 dan telah dire-sertifikasi dua kali, yaitu tahun 2011 dan tahun 2014. Dengan sistem ini, maka penyelenggaraan dan monitoring PBM menjadi lebih baik. Hal ini antara lain disebabkan selalu dilaksanakannya audit secara periodik baik oleh internal maupun eksternal (SAI Global). Audit internal dilakukan setiap 3 bulan sedangkan audit oleh pihak eksternal (surveilence) dilakukan setiap 6 bulan. Selain itu kinerja ketua program studi dalam monitoring pembelajaran selalu ditingkatkan, mulai dari memonitor perencanaan, palaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.


(19)

19

mahasiswa rata-rata seluruh jurusan adalah 98,18% dan rata-rata kehadiran dosen 99,43%. Pencapaian target materi dicapai sebesar 99,99%.

Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas luusan dan membantu lulusan tepat waktu serta meningkatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan.

Indeks prestasi semester (IPS) rata-rata adalah 3.32 dengen IPS tertinggi 3,80 yang dicapai oleh jurusan analis kesehatan dan IPS terendah sebesar 2,39.

IPK lulusan rata-rata adalah 3,32 dengan IPK tertinggi 3,89 dan IPK terendah 2,72. Persentase lulusan yang mendapatkan IPK >= 3 ialah sebesar 84.86%.

Direktorat secara periodik melakukan monitoring terhadap jurusan, baik melalui laporan pendidikan maupun dengan supervisi secara langsung. Hal ini dapat menunjang peningkatan kualitas lulusan.

2. Akreditasi

Pada tahun 2011, Poltekkes Bandung diakreditasi oleh Pusdiklatnakes Kemenkes untuk semua program DIV. Hasil akreditasi didapatkan nilai A untuk DIV Analis Kesehatan, D IV gizi, D IV Kesehatan Gigi, D IV Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Bandung.

Untuk persiapan akreditasi oleh BAN PT, Poltekkes Bandung terpilih sebagai institusi yang dilakukan uji petik akreditasi untuk menyamakan persepsi borang akreditasi BAN PT. Pelaksanaan uji petik ini dilakukan di juursan kebidanan Bandung.

Pada tahun 2011, telah keluar SK pengakuan dari DIKTI (SK Kemendiknas No.1862/E/T/2011 tanggal 22 November 2011 dengan hasil akreditasi 9 jurusan dengan nilai A dan 3 jurusan dengan nilai B, termasuk 3 Prodi yang sekarang menjadi Poltekkes Banten.

Hasil akreditasi tersebut menunjukkan kualitas pembelajaran di Poltekkes Bandung yang dapat menunjang kualitas lulusan. Hal ini menunjang pencapaian tujuan tentang peningkatan kualitas lulusan Poltekkes bandung.

Tahun 2015 Politeknik Kesehatan Bandung (10 jurusan/Program Studi) akan melaksanakan akreditasi Ban PT oleh LAM PT.

3. Pelembagaan

Akan dilakukan perubahan kelembagaan Politeknik Kesehatan Bandung menjadi institute. Dukungan Kepala Badan PPSDM Kes untuk perubahan kelembagaan ini tertuang dalam surat nomor : OT.01.01/1,2/07552/2013 tanggal 20 Agustus 2013 tentang Kelembagaan Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Bandung menjadi institut.


(20)

20

D.Ambang Batas

Rencana bisnis dan anggaran Politeknik kesehatan Bandung menganut pola anggaran fleksible (flexible budget) yaitu belanja BLU dapat melampaui atau dibawah pagu anggaran sesuai dengan realisasi pendapatan.Besaran Presentase Ambang Batas : 10 % dari PNBP.

BAB III PENUTUP

Politeknik Kesehatan Bandung menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahun 2015 berdasarkan prognosa tahun 2014 dan hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaannya serta


(21)

21

target kinerja dan program-program yang dilaksanakan pada tahun 2014.

Gambaran singkat yang diproyeksikan pada rencana anggaran tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Posisi Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan analisis kondisi internal (kekuatan dan kelemahan)

dan eksternal (peluang dan ancaman) berada pada kuadran I yang berarti Politeknik Kesehatan Bandung berada di daerah “strategi tumbuh”.

2. Jumlah prognosa penerimaan tahun 2014 sebesar Rp27.434.017.000,- atau 100% yang berasal dari sumber dana BLU. Sedangkan jumlah beban prognosa tahun 2014 sebesar Rp79.714.144.000,- atau sebesar 100% yang berasal dari sumber dana BLU sebesar Rp27.434.017.000,- sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp52.280.127.000,-

3. Tahun 2014 investasi Politeknik Kesehatan Bandung, bersumber dari dana BLU sebesar Rp3.869.397.000,- yaitu untuk Gedung dan Bangunan. untuk Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.919.004.000. serta modal fisik lainnya sebesar Rp 639.750.000,-.

4. Jumlah penerimaan PNBP/BLU yang diproyeksikan pada tahun 2015 sebesar Rp25.645.574.000,-.Sedangkan jumlah beban diproyeksikan sebesar Rp59.298.324.000,- atau naik sebesar 12,64% dari beban prognosa tahun 2014, yang terdiri atas : belanja pegawai sebesar Rp. 39.478.143.000,-. Belanja barang sebesar Rp. 39.478.143.000,- dan belanja modal Rp. 845.780.000.

5. Tahun 2015 diproyeksikan investasi Politeknik Kesehatan Bandung yang bersumber dari dana BLU sebesar Rp 845.780.000,- untuk system informasi yang dikembangkan jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 203.280.000,; Peralatan dan mesin sebesar Rp203.280.000,-. Dan Mebeleuir sebesar Rp. 100.000.000,- Investasi dari RM pada tahun 2015 sebesar Rp.


(22)

5.814.833.000,-22

BAB I

PENDAHULUAN

E. Gambaran Umum

2. Politeknik Kesehatan Bandung berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/Menkes-Kessos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 jo. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/207 tanggal 12 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan. Kelengkapan unsur Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2002 2006 dan periode 2006-2010 seperti Direktur , Pembantu Direktur I, Pembantu Direktur II dan Pembantu Direktur III ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00.06.2.2.930 tanggal 5 Maret 2002 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04.1.2.0385 tanggal 6 Juni 2002.

Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2010 - 2014 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.0675 tanggal 1 April 2010 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2345/2010 tanggal 6 Juni 2010. Selanjutnya pada bulan Juni 2012 terjadi pergantian pejabat Pudir II dari pejabat lama Dra. Oos Fatimah Rosyati,M.Kes (menjadi Kabag Diklat pada Pusdiknakes Badan PPSDM Kesehatan) oleh pejabat baru DR. Suparman,SKM,MSc yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2257/2012 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum

dan Keuangan (Pembantu Direktur II) Politeknik Kesehatan Bandung Antar Waktu Periode 2012-2014.

Selanjutnya, Pimpinan Politeknik Kesehatan Bandung periode 2014 - 2018 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP.04.04.3.1.A.256 tanggal 21 April 2014 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung. Pengangkatan Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pudir I), Pembantu Direktur Administrasi Umum dan Keuangan (Pudir II), Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pudir III) pada Politeknik Kesehatan Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Bandung Nomor KP.04.04/1.3/2119/2014 s.d KP.04.04/1.3/2121/2014 tanggal 2 Juni 2014.

Politeknik Kesehatan merupakan unit pelaksanaan teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan, berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


(23)

23

(PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan. Direktur Politeknik Kesehatan dalam melaksanakan tugas teknis, secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penggabungan dari 12 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan jenjang Pendidikan Diploma III di Jawa Barat dan Banten yang kini berubah menjadi Jurusan, yaitu :

11) Akademi Analis Kesehatan (AAK) Bandung 12) Akademi Gizi (AKZI) Bandung

13) Akademi Kebidanan (AKBID) Bandung 14) Akademi Kebidanan (AKBID) Bogor 15) Akademi Kebidanan (AKBID) Karawang 16) Akademi Kesehatan Gigi (AKG) Bandung

17) Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) Bandung 18) Akademi Keperawatan (AKPER Dr. Otten) Bandung 19) Akademi Keperawatan (AKPER Pajajaran) Bandung 20) Akademi Keperawatan (AKPER) Bogor

Setelah menjadi Politeknik Kesehatan, akademi - akademi tersebut bergabung dan berubah nama menjadi jurusan, terdiri dari 11 jurusan meliputi :

12) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 13) Jurusan Kesehatan Gigi di Bandung 14) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 15) Jurusan Gizi di Cimahi

16) Jurusan Keperawatan di Bandung 17) Jurusan Kebidanan di Bandung 18) Prodi Keperawatan di Bogor 19) Prodi Keperawatan di Tangerang 20) Prodi Kebidanan di Bogor

21) Prodi Kebidanan di Karawang 22) Prodi Kebidanan di Rangkasbitung

Pada tahun 2008, terdapat penambahan 1 Jurusan, yaitu Prodi Analis Kesehatan di Tangerang. Sehingga saat itu, Politeknik Kesehatan Bandung memiliki 12 Jurusan/prodi. Beberapa Jurusan menyelenggarakan juga Program Diploma IV, yaitu Diploma IV Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Analis Kesehatan dan Diploma IV Bidan Pendidik.

Pada tahun 2011, diresmikan Jurusan baru yaitu Jurusan Farmasi yang mulai menerima mahasiswa baru sejak TA 211/2012. Sehingga Jumlah jurusan/prodi di lingkungan Poltekkes Bandung sampai dengan tahun 2011 menjadi 13 jurusan/ prodi. Pada tahun 2012, dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu Prodi Keperawatan Tangerang, Kebidanan Rangkasbitung dan Analis Kesehatan


(24)

24

Tangerang telah menjadi UPT terpisah dari Politeknik Kesehatan Bandung yaitu menjadi Politeknik Kesehatan Banten, sehingga Poltekkes Bandung mulai tahun 2012 sampai saat ini memiliki 10 jurusan/prodi yaitu :

11) Jurusan Analis Kesehatan di Cimahi 12) Jurusan Keperawatan Gigi di Bandung 13) Jurusan Kesehatan Lingkungan di Cimahi 14) Jurusan Gizi di Cimahi

15) Jurusan Keperawatan di Bandung 16) Jurusan Kebidanan di Bandung 17) Prodi Keperawatan di Bogor 18) Prodi Keperawatan di Bogor 19) Prodi Kebidanan di Karawang 20) Jurusan Farmasi

Dengan telah diresmikannya Kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung yang baru pada bulan Februari 2012, maka kantor Direktorat yang semula berkedudukan di Jalan Prof. Ecykman Nomor 24 Bandung (ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Nomor : HK.00.6.2.1.079 tertanggal 11 Januari 2002), telah pindah ke kantor Direktorat Politeknik Kesehatan Bandung baru di Jalan Pajajaran No.56 Bandung.

Lokasi jurusan/prodi tempat penyelenggaraan pembelajaran tidak terpusat di satu tempat tetapi tersebar di Kota Bandung (Keperawatan Gigi, Keperawatan, Kebidanan dan Farmasi), Kota Cimahi (Analis Kesehatan, Gizi dan Kesehatan Lingkungan), Kota Bogor (Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan), dan Kab. Karawang (Prodi Kebidanan). Akreditasi terhadap 9 jurusan/prodi (kecuali Jurusan farmasi) yang dilakukan secara internal oleh Badan PPSDM Kesehatan.

Kebijakan baru pemerintah di bidang pendidikan tenaga kesehatan yang sangat penting telah ditetapkan, khususnya dalam pengembangan pembinaan penjaminan mutu bidang akademik bagi seluruh Poltekkes yang berada di bawah Badan PPSDM Kesehatan. Kebijakan Alih Bina dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan ditetapkan melalui SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.14/VIII/KB/2011 dan No.1673/Menkes/SKB/VIII/2011 tentang Penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes menyatakan bahwa pembinaan fungsional dalam bidang akademik pada seluruh Poltekkes Kemenkes ditangani oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu meliputi: ijin penyelenggaraan pendidikan, standar pendidikan, standar kurikulum, jabatan akademik dosen dan penjaminan mutu sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan pembinaan bidang non akademik (bidang tehnis) berkaitan dengan pengelolaan tenaga, sarana/parasarana, anggaran dll secara fungsional pembinaan masih di lakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan.

Saat ini jurusan/prodi di lingkungan Poltekkes Bandung selain menyelenggaraan pendidikan tinggi jenjang Diploma III, juga menyelenggarakan pendidikan jenjang Diploma IV. Berdasarkan SK


(25)

25

Mendikbud No. 355/E/O/2012 tentang Alihbina Penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes. Khusus tentang Alih Bina Prodi di lingkungan Poltekkes Bandung, dinyatakan bahwa prodi yang berada dalam domisili yaitu :

6) Prodi Analis Kesehatan di Cimahi 7) Prodi Keperawatan Gigi di Bandung 8) Prodi Kesehatan Lingkungan di Cimahi 9) Prodi Gizi di Cimahi

10) Prodi Keperawatan di Bandung

Sedangkan prodi yang berada di luar domisili yaitu : 4) Prodi Kebidanan di Karawang

5) Prodi Keperawatan di Bogor 6) Prodi Keperawatan di Bogor 2. Karakteristik Bisnis BLU

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung adalah Unit pelaksana teknis di lingkungan Kemenkes yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Direktur Poltekkes dalam melaksanakan tugas teknis secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes).

Politeknik Kesehatan Kementerian Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam progam Diploma III Reguler, Kelas Khusus dan Program Diploma IV.

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung mempunyai fungsi :

b. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.

g. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.

h. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

i. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. j. Pelaksanaan kegiatan administrasi.

k. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu

Pada tahun 2009, melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009, Politeknik Kesehatan Bandung telah ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Sehingga saat itu pengelolaan keuangan Satker BLU Poltekkes Bandung selain menggunakan sistem pengelolaan keuangan APBN juga PNBP dengan tarif penerimaan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Yang Berlaku Pada Depkes. Pada akhir tahun 2011 setelah Poltekkes Bandung mengusulkan, selanjutnya setelah dilakukan pengkajian dan penelaahan oleh Kementerian Keuangan telah disetujui ditetapkannya biaya tarif baru sejalan dengan status BLU oleh Menteri Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 185/PMK.05/2011 tentang Tarif Layanan BLU Poltekkes Bandung Pada Kemenkes. Selanjutnya mulai tahun 2012, pengelolaan keuangan Poltekkes Bandung selain mengacu pada pengelolaan keuangan


(26)

26

rupiah murni bagi anggaran bersumber APBN juga mengacu pada pengelolaan keuangan BLU bagi anggaran bersumber PNBP.

F. Visi dan Misi Badan Layanan Umum Poltekkes Bandung

4. Visi BLU Poltekkes bandung

Menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetitif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.

5. Misi BLU Poltekkes

6) Menghasilkan lulusan yang unggul dan kompetitif di bidang analis kesehatan, gizi, kebidanan, keperawatan, keperawatan gigi dan kesehatan lingkungan pada tingkat diploma dan sarjana. 7) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai standar nasional dan internasional. 8) Meningkatkan kualitas penelitian terapan di bidang kesehatan dan kualitas pengabdian

masyarakat.

9) Meningkatkan kepercayaan dan kemitraan dengan berbagai sektor, baik nasional maupun internasional.

10) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.

Keseluruhan tugas, upaya-upaya yang dilakukan dalam pelayanan pendidikan kesehatan di Politeknik Kesehatan Bandung, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja yang lebih berkualitas, sehingga tercapai suasana akademik yang lebih baik, dengan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh peluang di masa depan dan tanggap terhadap perubahan-perubahan.

Ada 6 (enam) tujuan yang ditetapkan Politeknik Kesehatan Bandung untuk mencapai maksud di atas, sebagai berikut :

7) Meningkatkan kualitas lulusan.

8) Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan.

9) Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas dosen.

10) Meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait dan sektor lain baik nasional maupun internasional.

11) Meningkatkan pengelolaan sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada civitas akademika dan masyarakat.

12) Meningkatkan unit usaha, pengelolaan keuangan dan sistem pengawasan.

6. Ringkasan Rencana Kerja BLU Poltekkes Bandung


(27)

27

terutama untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, secara ringkas digambarkan sebagai berikut:

 Kegiatan berkaitan dengan peningkatan kualitas lulusan dimulai dengan menjaring calon mahasiswa yang memenuhi standar input. Dalam rangka hal tersebut akan terus ditingkatkannya promosi Poltekkes Bandung ke berbagai wilayah baik di Jabar maupun luar Jabar melalui situs (website) Poltekkes Bandung, media cetak dan elektrontik, sosialisasi ke berbagai SMA maupun berbagai pameran pendidikan untuk menjaring calon mahasiswa baru, melalui pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru baik dari jalur umum, (PMDP Penelusuran Minat dan Prestasi) maupun jalur Gakin, yaitu pemberian kesempatan kepada mahasiswa yang kurang mampu/ keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan di Poltekkes Bandung.

 Perubahan kelembagaan Politeknik Kesehatan Bandung menjadi institute  Dibukanya Prodi Baru : S2 Terapan dan D III Promosi Kesehatan

 Secara bertahap dan terus menerus dilakukannya penyempurnaan implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) di seluruh Jurusan/prodi; Me- reviu kurikulum bagi jurusan yang masa berlaku kurikulumnya lebih dari tiga tahun untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar/user/stakeholder; Mengembangkan kurikulum dalam rangka institut sebagai pesrsiapan perubahan kelembagaan Poltekkes Bandung menjadi institut ; menyusun kurikulum program magister terapan dan D III Promosi Kesehatan berkaitan dengan rencana akan dibukanya prodi S2 Terapan dan D III Promkes

 Penyusunan perencanaan pembelajaran yang tepat waktu, seperti silabus dan RPP/SAP berbasis kompetensi serta penyusunan bahan ajar.

 Penyusunan Materi Uji Kompetensi

 Penyelenggaraan workshop penyusunan buku ajar untuk meningkatkan produktivitas para dosen dosen

 Pelatihan Penulisan artikel bagi para dosen

 Pembuatan naskah akademik pengembangan pendidikan jenjang pendidikan Magister Sain Terapan (MST) sebagai pelaksanaan atas UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan terus mendorong segera diterbitkannya Peraturan Pemerintah.

 Penyempurnaan / Revisi peraturan akademik

 Pelatihan dosen baik untuk meningkatkan dan memperbaharui (update) bidang keilmuannya maupun metode pembelajaran.

 Sertifikasi Dosen bagi dosen yang telah memenuhi persyaratan melalui pemberian bimbingan tehnis dan non tehnis

 Penambahan buku terbitan 5 tahun terakhir

 Penambahan journal ilmiah

 Penilaian akreditasi BAN-PT oleh LAM PT

 Surveilance Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

 Melakukan peningkatan jumlah kegiatan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang lebih bermutu

 Melakukan peningkatan jumlah pengabdian kepada masyarakat  Menjalin kemitraan dengan stakeholders yang saling menguntungkan


(28)

28

 Pemberian dana beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi dan tidak mampu  Pemberian keringanan biaya SPP dan DPP bagi mahasiswa dari keluarga miskin

 Pelaksanaan wisuda tepat waktu dan dilaksanakan dua kali setahun untuk memfasilitasi bursa kerja bagi lulusan

 Penambahan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) baik peralatan laboratorium untuk praktek maupun sarana pendukung AVA untuk proses pembelajaran.

 Pengembangan unit-unit usaha, baik di Direktorat maupun di Jurusan melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi usaha-usaha baru maupun menjalin berbagai kemitraan

 Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi (administrasi akademik, keuangan, kepegawaian) melalui penerapan Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK) sebagai basis intergrasi layanan berbasis web.

 Pembangunan dan pengembangan Sarana/Prasarana laboratorium dan kantor sejalan dengan pengembangan organisasi dan tuntutan mutu layanan pendidikan.

 Penerapan dan peningkatan implementasi SAK dan SAP dalam pengelolaan keuangan Satker BLU

 Peningkatan pengendalian internal dengan peningkatan kapabilitas SPI

 Peningkatan penjaminan mutu layanan memalui pengembangan standar layanan dan SOP  Peningkatan pengelolaan aset melalui aplikasi SIMAK-BMN dan percepatan pelaksanaan

penghapusan BMN yang berada di jurusan/prodi

 Penerbitan bulletin dan jurnal Politeknik Kesehatan Bandung

G.Budaya Badan Layanan Umum Poltekkes

Untuk mendukung tercapainya keberhasilan proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta menjaga spirit dan motivasi kerja, maka diupayakan sumber daya manusia Politeknik Kesehatan Bandung untuk berwatak, bersikap dan bekerja secara profesional yaitu :

9). Mampu berpikir secara sistematis, obyektif, dan logis. 10). Mampu melakukan pengembangan dan perbaikan.

11). Mampu menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi organisasi.

12). Memiliki kemandirian dan bertanggung jawab dalam bersikap dan berperilaku. 13). Mengutamakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. 14). Mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan.

15). Memiliki sikap saling tolong menolong.

16). Memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas dan jabatan

Dengan dasar kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh setiap individu tersebut, diharapkan seluruh komponen Politeknik Kesehatan Bandung akan mampu bekerja secara profesional dan berdedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


(29)

29

4. Susunan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Bandung, adalah sebagai berikut :

e) DR. Ir.HR. Osman Syarief, MKM., sebagai Direktur.

f) Dra. Hj.Euis Nurhayati, M.Kes. , sebagai Pembantu Direktur I g) DR. Suparman, SKM,MSc., sebagai Pembantu Direktur II h) Isa Insanudin, S,SiT, M.Kes. sebagai Pembantu Direktur III

Dewan Pengawas BLU :

d) Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. e) Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. f) Sekretaris Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.

Sampai saat ini Poltekkes Bandung belum memiliki Pejabat Dewas. Poltekkes Bandung telah mengusulkan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, tetapi sampai saat ini belum ada kebijakan yang mengarah pengisian jabatan Dewas tersebut.

Susunan Pejabat Pengelola Politeknik Kesehatan Bandung dan Dewan Pengawas dapat dilihat secara lengkap pada struktur organisasi di bawah ini.

5. Uraian tugas Dewan Pengawas

Tugas Dewan Pengawas BLU adalah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan BLU serta memberikan pendapat dan saran kepada pejabat berwenang mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan BLU.


(30)

30

Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Dewan Pengawas BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Rencana Bisnis Jangka Panjang yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung. e. Memberi pendapat dan saran kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai

setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurus BLU Politeknik Kesehatan Bandung f. Melaporkan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan kinerja BLU Politeknik Kesehatan Bandung.

Memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU Politeknik Kesehatan Bandung dalam melaksanakan pengurusan PK- BLU.

6. Uraian tugas Pengelola BLU

a)Direktur

Direktur sebagai pimpinan BLU Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tugas antara lain : a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, pegawai administrasi serta hubungan dengan lingkungan.

b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan lembaga, perorangan dan badan usaha yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLU. d. Berkewajiban menyiapkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLU. e. Berkewajiban Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

tahunan.

f. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.

b) Pembantu Direktur

Pembantu Direktur bidang Akademik selanjutnya disebut Pembantu Direktur I disingkat Pudir I. Tugas dan fungsi Pudir I ialah membantu Direktur dalam :

a. Memimpin untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. b. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.

c. Memimpin untuk pelaksanaan penelitian.

d. Memimpin untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. e. Memimpin untuk pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dan

pengajaran.


(31)

31

Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian selanjutnya disebut Pembantu Direktur II disingkat Pudir II. Tugas dan fungsi Pudir II ialah membantu Direktur dalam :

a. b.

Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administarsi

kepegawaian

c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan.

d. Menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan. e. Mengusulkan calon pejabat keuangan.

Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan selanjutnya disebut Pembantu Direktur III disingkat Pudir III. Tugas dan fungsi Pudir III ialah membantu Direktur dalam :

a. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan. b. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang layanan

kesejahteraan mahasiswa.

c. Memimpin dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pengembangan karier mahasiswa dan alumni.

c)Pejabat Keuangan

Tugas Pejabat Keuangan PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah mengkoordinasikan, menggerakkan dan mengawasi / memonitor pelaksanaan penyusunan RBA, pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan BLU. Untuk menjalankan tugas seperti tersebut di atas, Pejabat Keuangan BLU menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.

b. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja. c. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.

e. Menyelenggarakan pengelolaan teknis f. Melakukan pengelolaan utang – piutang.

g. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU.

h. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.

i. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan BLU

d)Pejabat Teknis

Pejabat Teknis PK-BLU Politeknik Kesehatan Bandung adalah berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing – masing yang berkewajiban :


(32)

32

a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis dibidangnya. b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA.

c. Mempertanggung jawabkan kinerja operasional di bidangya.

BAB II

KINERJA BLU POLTEKKES TA 2014 DAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 2015

A.Gambaran Kondisi BLU

Secara umum kinerja BLU Poltekkes Bandung pada TA 2014 menunjukkan perbaikan dibandingkan TA 2013, hal ini ditunjukkan oleh semakin baiknya pengelolaan bidang akademik dan non akademik. Namun demikian, masih terdapat permasalahan dan hambatan yang menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja penyelenggaraan dan pengelolaan BLU ini baik secara internal maupun eksternal.

2.Kondisi Internal BLU

Gambaran kinerja Politeknik Kesehatan Bandung selama tahun 2014 mencakup aspek pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, serta sarana prasarana secara ringkas sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ringkasan Pencapaian Target Kinerja Tahun 2014

Kinerja per Unit Target Pencapaian

Pelayanan


(33)

33

perkuliahan

Kelulusan Mata Kuliah 100% 97,3%

Rata-Rata IPK lulusan

3,3 3,3

Lulusan Tepat waktu

100% 96,88%

Kepuasan Pelanggan

60% 62,25%

Keuangan

Tingkat pertumbuhan PNBP/BLU  Realisasi anggaran

92% 88, 91 %

Organisasi dan SDM

Dosen dengan S2 55% 65,2%

Dosen lulus sertifikasi 21 13

Jumlah Penelitian 36 36

Jumlah Pengabmas 24 29

Sarana Prasarana

Rehabilitasi Gedung Jurusan Kebidanan Bandung dan Jurusan Farmasi

2 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tahun 2014

Faktor – faktor yang memperngaruhi kinerja tahun 2014 dibagi 2 faktor utama yaitu faktor internal Politeknik Kesehatan Bandung dan faktor eksternal Politeknik Kesehatan Bandung.

Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi kinerja tahun 2014 meliputi pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.

g.Pelayanan

14. Terakreditasi Poltekkes Bandung oleh Depkes yang disetarakan Ban PT dengan nilai A pada 8 jurusan/Prodi dan nilai B pada 3 jurusan/prodi

15. Mendapat piala citra pelayanan prima


(34)

34

17. Terjalin kemitraan dengan user

18. Dioperasionalkan-nya laboratorium terpadu dan layanan klinik 19. Telah diterbitkannya jurnal Poltekkes Kemenkes Bandung 20. Diterbitkannya Buletin Poltekkes Bandung

21. Belum diakreditasi BAN-PT tapi untuk Jurusan Farmasi telah dilakukan visitasi oleh Tim Akreditasi Ban PT

22. Telah dilakukan Resertifikasi ISO 9001 : 2008 (ke-2 kali) oleh SAI Global untuk Periode 2014 s.d 2017

23. Kurangnya pelatihan dalam pengembangan ilmu

24. Dilakukannya Uji Kompetensi bagi lulusan Keperawatan dan Kebidanan

25. Dilakukannya pembayaran uang kuliah secara online dan terintergrasi dengan administarsi akademik dan kemahasiswaan melalui aplikasi SIAK

26. Dilakukannya pendaftaran secara online bagi mahasiswa baru pada layanan Sipenmaru

h.Keuangan

8. Pengelolaan Keuangan berbasis pada kinerja 9. Sistem pengelolaan keuangan tersentralisasi 10. Adanya rencana kinerja keuangan

11. Tingginya nilai investasi dari aset yang dimiliki

12. Pengelolaaan dana masyarakat yang lebih transparan dan akuntabel 13. Adanya audit keuangan oleh akuntan publik

14. Dilakukannya kebijakan UKT ( Uang Kuliah Tunggal) bagi Mahasiswa Poltekkes Bandung mulai Angkatan 2014/2015

i. Organisasi dan Sumber Daya Manuasia

15. Standarisasi Proses Belajar Mengajar (PBM) seluruh jurusan/prodi 16. Adanya monitoring Proses Belajar Mengajar (PBM) secara berkala 17. Menyelenggarakan kemitraaan dengan stakeholders

18. Menyelenggarakan D IV Analis Kes, Gizi dan Kesehatan Lingkungan 19. Implementasi SMM ISO 9001:2008

20. Berpengalaman mengelola pendidikan 21. Dosen S2 memadai

22. Adanya dosen dengan pendidikan S3 sejumlah 8 orang

23. Dibentuknya Unit dan Urusan Baru untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan baik internal maupun eksternal ( Unit Perencanaan & Evaluasi, Urusan Humas & Kerjasama serta Urusan Pelaporan & Akuntansi)

24. Tersedianya tenaga penunjang pendidikan yang memadai 25. Baru 3 jurusan yang implementasi KBK.

26. Sistem pembinaan SDM di bagian keuangan terutama di jurusan/prodi belum optimal 27. Masih ada sebagian kecil dosen dengan kualifikasi S1/DIV dan akan ditingkatkan menjadi

S2 melalui program tubel dan ibel


(35)

35

j. Sarana dan Prasarana.

9. Tersedianya asrama terpadu di lingkungan Poltekkes Bandung

10. Terdapat asrama pada prodi di luar domisili yang memerlukan perbaikan. 11. Tersedianya laboratorium yang cukup

12. Tersedianya web-site

13.Tersedianya lahan yang memadai untuk pengembangan 14. Gedung direktorat dengan fasilitas memadai

15. Pemeliharaan sarana prasarana dengan cost tinggi 16. Letak kampus tersebar di 4 kota/kabupaten

5.Kondisi Eksternal BLU

Uraian faktor eksternal pada unit pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta sarana prasarana tersebut di atas dipengaruhi oleh :

a. Undang-undang

Beberapa undang-undang yang terkait dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum (BLU) sangat mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014, diantaranya adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

b. Kebijakan Pemerintah

Faktor kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan mempengaruhi kinerja Politeknik Kesehatan Bandung, diantaranya:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan . 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah.

4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004.

5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tatacara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen


(1)

2.

a. PROGRAM DIII

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 385.554.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 68.040.000

Jasa

-1 Tahun 159.400.000 612.994.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

b. PROGRAM DIV

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 183.090.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 53.235.000

Jasa

-1 Tahun 124.675.000 361.000.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

973.994.000 3.

a. PROGRAM DIII

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 1.284.809.000

Biaya Jasa Layanan

-Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA

Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung

Jurusan GIZI

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jurusan Kesehatan Lingkungan


(2)

Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 117.600.000

Jasa

-1 Tahun 3.000.000 1.405.409.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

b. PROGRAM DIV

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 377.620.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 41.600.000

Jasa

-1 Tahun -419.220.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

1.824.629.000 4.

a. PROGRAM DIII

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 580.739.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 54.320.000

Jasa

-1 Tahun 23.590.000 658.649.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

TOTAL BIAYA Jurusan Keperawatan Gigi

Jumlah Biaya Langsung

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Tidak Langsung

Jumlah Biaya Langsung


(3)

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

b. PROGRAM DIV

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 56.440.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 14.700.000

Jasa

-1 Tahun -71.140.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

729.789.000

5.

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 1.259.331.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 217.680.000

Jasa

-1 Tahun 220.700.000 1.697.711.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Jumlah Biaya Tidak Langsung

TOTAL BIAYA Jurusan Keperawatan Bandung

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung


(4)

Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

1.697.711.000 6.

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 702.383.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 286.000.000

Jasa

-1 Tahun 387.544.000 1.375.927.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

1.375.927.000 7.

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 633.005.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 396.600.000

Jasa

-1 Tahun 230.170.000 1.259.775.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

1.259.775.000 8.

TOTAL BIAYA Prodi Keperawatan Bogor

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Tidak Langsung

Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA

Jurusan Kebidanan Bandung

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA


(5)

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 718.035.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 325.590.000

Jasa

-1 Tahun 500.000.000 1.543.625.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

1.543.625.000

9.

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 719.961.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 498.675.000

Jasa

-1 Tahun 358.840.000 1.577.476.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

1.577.476.000 10.

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai

-Biaya Bahan 1 Tahun 780.638.000

Biaya Jasa Layanan

-Biaya Pemeliharaan

-Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA

Prodi Kebidanan Karawang

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA


(6)

Biaya Perjalanan 1 Tahun 77.375.000

Jasa

-1 Tahun 5.500.000 863.513.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai

-Perkantoran

-Jasa

-Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan

-Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

863.513.000 11.

Biaya Langsung :

Biaya Pegawai 1 Tahun 2.132.000.000

Biaya Bahan 1 Tahun 4.092.965.000

Biaya Jasa Layanan 1 Tahun 351.370.000

Biaya Pemeliharaan 1 Tahun 7.756.565.000

Biaya Perjalanan 1 Tahun 2.695.140.000

Jasa

-1 Tahun 2.092.250.000 19.120.290.000

Biaya Tidak Langsung :

Biaya Pegawai 1 Tahun 39.478.143.000

Perkantoran 1 Tahun 8.625.946.000

Jasa 1 Tahun 1.321.200.000

Biaya Promosi/Marketing

-Biaya Bunga

-Biaya Perjalanan 1 Tahun 2.116.470.000

Biaya Administrasi Bank

-Biaya Lainnya

-51.541.759.000

70.662.049.000 84.098.118.000

BELANJA MODAL 845.780.000

TOTAL BELANJA 84.943.898.000

Direktorat

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA

TOTAL

Biaya Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya Jumlah Biaya Langsung

Jumlah Biaya Tidak Langsung TOTAL BIAYA