KUNCI KEBANGKITAN PDM KAB TEGAL

KUNCI KEBANGKITAN PDM KAB TEGAL
Apa yang membuat sebuah PDM bisa bangkit kemudian melaju ke depan? Kuncinya
sederhana. Kekompakan dan keikhlasan pimpinan, kejelasan arah kegiatan, penguatan
basis ekonomi, rapinya jaringan persyarikatan baik ke bawah (ke PCM dan PRM) dan
kesamping (ke ortom-ortom) serta tersedianya anak muda yang gesit sebagai pendukung
dan pelaku persyarikatan.
Itulah yang dimiliki oleh PDM Kabupaten Tegal yang dalam periode 2000-2005 diketuai
H Fathi Razaq. Bersama dengan ‘kabinet ‘ PDM yang terdiri H Mudzakir Fauzi (Wakil
Ketua I), Faizin Fahmi (Wakil Ketua II), H Aly Ma’muri, B.A.(Sekretaris), Ahmad Zaki,
S.Sos (Wakil Sekretaris), Drs H Zaenal Muttaqin (Bendahara) dan H Chozin Maskur
(Wakil Bendahara), H Rodjichi,A.Md (Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran
Islam), Abdul Ghafir AR (Majelis Tabligh dan Pembinaan Kehidupan Islam), Drs H
Ikhwan Ropidi ( Majelis Dikdasmen, Kebudayaan dan Pustaka), Ahmad Rizal, S.Ag
(Majelis Ekonomi), Drs H Sjaifudin Sukwid (Majelis Pembina Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial), Drs M Gunawan Wibisono (Majelis Wakaf dan Kehartabendaan)
Drs Dasori (Badan Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani) dan H Aris
Samsudin, SE,MM (Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan), Fathi Razaq
berusaha membangkitkan dan memajukan PDM Kabupaten Tegal untuk menggerakkan
89 PRM dan 20 PCM di lingkungan tanggungjawabnya.
Langkah awal PDM sehabis Musyda adalah merumuskan 4 strategi dasar atau pola dasar
presyarikatan. Yaitu Konsolidasi organisasi, Optimalisasi kinerja majelis, Sentralisasi

keuangan dan Akualisasi program kerja, disingkat KOSA.
Dengan KOSA diharapkan kekompakan pimpinan terjaga, kejelasan arah kegiatan
tersosialisasi, penguatan basis ekonomi terjadi, rapinya jaringan persyarikatan terwujud
dan tersedianya tenaga muda menjadi kenyataan. “Saya memang menekankan perlunya
sentralisasi keuangan. Sebab dengan sentralisasi jumlah dana yang terkumpul menjadi
memadai dan mudah dimobilisasi, dan ini memudahkan kita melakukan kegiatan atau
gerakan terobosan,” kata Fathi Razaq, pengusaha, pedagang dan juga lulusan Pondok
Pesantren Gontor itu.
Ketua PDM ini memang punya perhatian pada penguatan basis ekonomi umat dan
persyarikatan. Jika PCM yang berada di bawah kendalinya sudah cukup potensial secara
ekonomi, PDM hanya mendorong saja. Tetapi jika ada PCM atau PRM mengalami
kesulitan dalam menggali dana, PDM tidak segan-segan ikut membantu modal agar
tempat itu berdiri unit usaha. Misalnya pompa bensin mini yang berada di pinggir jalan
menuju Margasari. Hasil keuntungan dari pengoperasian pompa bensin mini ini dapat
untuk membiayai kegiatan ranting setempat. Selain itu juga mendirikan koperasi serba
usaha Surya Sekawan dan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang dilaksanakan
oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah.
PDM Kabupaten Tegal juga mendirikan BMT Artha Surya yang beroperasi di kompleks
Pasar Banjaran Adiwerna. BMT yang semula disuntik modal sebesar Rp 5 juta pada
tahun 1997, sekarang asetnya telah berkembang menjadi lebih dari Rp 200 juta.

Pemasukan kotor tiap bulan sekitar Rp 7,5 juta. “Keuntungan bersihnya rata-rata Rp 3
juta sebulan,” kata Manajer BMT Agus M, SE kepada SM.

BMT yang beroperasi di dekat pasar ini setiap hari melayani nasabah cukup banyak.
Makin hari makin bertambah. Pada bulan Mei lalu jumlah penabungnya sudah mencapai
517 orang, Sedang pedagang dan pengusaha kecil yang memanfaatkan dana pembiayaan
(peminjam) jumlahnya 1.405 orang. Mereka terdiri dari warga Adiwerna dan sekitarnya.
Amal usaha yang berhasil dikembangkan di lingkup PDM Kabupaten Tegal cukup
Banyak. PDM yang cakupan wilayahnya sangat luas, meliputi pantura sampai ke selatan
berbatasan dengan Banyumas ke barat berbatasan dengan Brebes ini berhasil mendirikan
dan mengembangkan 44 TPA, 28 TK, 27 MDA, 1 MTs, 8 Sd, 2 MI, 8 SLTP, 3 SMU, 3
SMK, 19 Balai pertemuan atau gedung dakwah, 60 musholla, 56 masjid, 4 Rumah
Bersalin, 1 Rumah Sakit islam dan 2 Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah.
PDM Kabupaten Tegal dikenal sebagai PDM yang rajin membangun. Setelah ada
Ranting yang berhasil membangun Gedung Dakwah seharga Rp 400,5 juta sekarang
PDM sedang ngebut untuk menyelesaikan Gedung Dakwah PDM Kabupaten Tegal yang
terdiri 3 lantai. Lantai pertama untuk parkir dan transit, lantai dua untuk masjid dan
gedung PDM dan lantai 3 untuk aula yang dapat menampung ribuan tamu. Gedung
dakwah yang masih dalam proses penyelesaian ini diperkirakan akan menghabiskan dana
Rp 3,4 Miliar. Warga persyarikatan dan masyarakat Tegal tengah menunggu selesainya

gedung ini. Mereka sudah ingin memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan. (Bahan dan
tulisan: tof)
Sumber: SM-14-2002