SOEKARNO DAN THIRD WORLDISM Kebangkitan

SOEKARNO DAN THIRD-WORLDISM
Kebangkitan Politik Dunia Ketiga
Pasca-Dekolonialisasi

Wasisto Raharjo Jati

Tulisan ini berusaha untuk mengelaborasi lebih lanjut mengenai
pemikiran Soekarno dengan Third Worldism. Adapun Third-Worldism
sendiri merupakan bentuk perspektif emansipasi kejuangan politik dan
ekonomi di negara dunia ketiga. Adapun pemikiran Soekarno sendiri
mengenai sosio-demokrasi, sosio-nasionalisme, marhaenisme, maupun
revolusi banyak memberikan arah dalam pergerakan third-worldism.
Satu hal yang paling kentara dari Soekarno dan Third Worldism
adalah kemandirian ekonomi maupun anti imperialisme dan
neokolonialisme. Maka tulisan akan mendeskripsikan lebih lanjut
mengenai pemikiran Soekarno tentang Third Worldism.

Dalam suatu kunjungan Presiden Hugo

kekuatan asing. Soekarno hingga kini


Chavez ke makam Soekano di Blitar di

masih dikagumi bagi kebanyakan negara

sela kunjungan kenegaraannya pada tahun

berkembang baik di kawasan Afrika, Asia,

2007 silam. Chavez pernah berujar bahwa

maupun Amerika Latin yang notabene

dia adalah pengagum pemikiran sekaligus

merupakan kawasan yang terlahir dari

guru politiknya setelah Simon Bolivar dan

proses


Fidel Castro. Chavez begitu terkesan

tidaklah

dengan penyelenggaraan Konferensi Asia-

Soekarno dikenang dalam berbagai bentuk

Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang

memorabilia seperti Masjid Biru Soekarno

menurutnya merupakan momentum besar

di

bagi perjuangan politik negara dunia

Soekarno di Maroko maupun Mesir,


ketiga

Bangunan Soekarno Square di Peshawar

untuk

kemerdekaannya.

memperjuangkan

Saint

dekolonialisasi.

mengherankan

Petersburg,

apabila


Jalan

Maka
nama

Ahmed

merupakan

dan Lahore, maupun perangko Kuba pada

figur kunci bagi tergugahnya semangat

tahun 2008 silam. Oleh karena itulah bisa

bangsa

dikatakan

terjajah


Soekarno

politik

untuk

merebut

kemerdekaan dan terbebas dari pengaruh

sosokk

Presiden

Soekarno

sendiri tidak hanya milik Indonesia,

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013


Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

namun juga menjadi bapak dunia ketiga

lebih berperikemanusiaan dan berkeadilan

melalui pemikiran politiknya, gerakan,

bagi semua bangsa dunia. Ide Soekarno

maupun

yang

tersebut kemudian terus dikembangkan

membuat namanya kemudian berkibar

oleh para pemimpin dunia ketiga seperti


sebagai salah satu tokoh dunia yang

Che Guevara melalui gagasan dunia baru

berpengaruh pada abad ke 20.

(new world) yang banyak dipengaruhi oleh

emansipasi

perjuangan

Bersama dengan para the gangs of

pemikiran

Soekarno

maupun


gagasan

memiliki

revolusi Kuba, Patrice Lumumba dan

kesamaan visi dan misi dengan Soekarno

Kwame Nkrumah melalui dunia alternatif

seperti

(alternative world), yang hingga kini

father -nya

founding

Muhammad


yang

Ali

Jinnah

dari

Pakistan, Pandit Jawaharlal Nehru, Gamal

kemudian

ide

Abdul Nasser dari Mesir, maupun Kwame

bergelora

melalui


Nkrumah

Soekarno

Forum Sosial Dunia di Porto Alegre,

menyerukan adanya politik dekolonialisasi

Brazil yang mengumandangkan “sebuah

bagi negara-negara terjajah karena praktik

dunia lain dimungkinkan hadir” (another

imperialisme maupun kolonialisme yang

world is possible). Artinya bahwa politik

dilakukan oleh Barat selama berabad-abad.


dekolonialisasi sendiri masih berjalan

Melalui visi politik dekolonialisasi yang

hingga saat ini, hanya saja yang dilawan

dia bangun yakni “membangun dunia

oleh negara dunia ketiga bukan lagi bentuk

baru” (to rebuild world) dalam Sidang

imperialism maupn kolonialisme fisik.

Umum P.B.B. ke – XV tanggal 30

Namun sudah merambah kepada bentuk

September

dengan

tekanan ekonomi yang ditujukan dalam

menawarkan konsepsi Pancasila sebagai

bentuk penyesuaian strukturisasi ekonomi

dasar pembangunan dunia ketiga sekaligus

makro. Neokolonialisme dalam bentuk

membangun dunia baru yang lebih layak

penjajahahan ekonomi memang sudah

bagi negara paska kolonial agar lebih

menjadi bayangan Soekarno pada tahun

sederajat dan seimbang posisinya dengan

1963 ketika menjabarkan konsep Trisakti

negara Barat1. Fase dekolonialisasi yang

(berdaulat secara politik, berdikari secara

tengah melanda di bangsa Afrika, Asia,

ekonomi, maupun berkepribadian secara

maupun Amerika Latin harus dimaknai

sosial budaya). Maka dalam konteks

sebagai rangkaian membangun dunia yang

inilah,

1

seperti

dari

1960

Ghana.

yakni

Bernhard Dahm, Soekarno dan Perjuangan
Kemerdekaan , diterjemahkan oleh Hasan Basri
(Jakarta: LP3ES, 1987).

tersebut

masih

pertemuan

pemikiran-pemikiran

imperialisme

revolusionerisme,
dan

anti

terus

tahunan

Soekarno
anti-

kolonialisme,

pancasilaisme, maupun dunia baru menjadi
TOPIK

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

inti dari pemikiran Third Worldism yang

sebagai

menjadi teologi pembebasan bagi negara

timpang, marjinalisasi kehidupan sosial

dunia ketiga untuk meraih kesederajatan

yang tinggi, maupun tingkat kemiskinan

dan kesamarataan.

penduduk yang begitu ekstrim3.

kawasan

yang

ekonominya

Pengertian kedua dari Third-Worldism

Third-Worldism
Ada dua perspektif yang penting untuk

adalah Third-Worldism sendiri dimaknai

diketahui dalam menganalisa ideologi

sebagai

Third-Worldism ini. Yang pertama adalah

sekaligus

perspektif

ketimpangan

pembilahan

dunia

menjadi

bentuk

ideologi

juga

pembebasan

resistensi

dan

terhadap

marjinalisasi

yang

kategorisasi tiga macam dunia yang dibagi

diakibatkan oleh dominasi negara Barat

menurut

Albert

atas negara dunia ketiga selama era

Sauvy, seorang antropolog politik Prancis

kolonialisme dan pengaruhnya hingga kini.

dalam bukunya yang berjudul Tiers Monde

ideologi ini muncul paska perang dunia

membagi dunia menjadi tiga macam yakni

berakhir pada tahun 1945 bertepatan pula

negara dunia pertama yang umumnya

dengan

adalah

kolonial menjadi negara baru. Secara garis

ideologinya.

negara-negara

berbasis

industrialisasi

berideologi

Adalah

perekonomian
maju

kapitalis-liberal

dan
seperti

masa

besarnya,

dekolonialisasi

negara

third-worldism

menyeruakan

sikap

sendiri

anti-imperialisme,

Amerika Utara, Eropa Barat, maupun

anti-kolonialisme,

Jepang.

dekolonialisasi terhadap gerakan politik

Negara

dunia

kedua

yang

non-blok,

dan

pro-

berideologi sosialis-komunis dan tingkat

menuntut

industrialisasinya belum sekuat negara

perkembangannya, ideologi ini terdapat

dunia pertama seperti Uni Sovyet, Eropa

tiga

Timur, maupun negara komunis-sosialis

menyeruakan anti dominasi Barat yakni

lainnya.

yang

era 1950-1960, era 1970-1980, dan 1990-

notabene merupakan negara baru lepas

sekarang yang secara kontinu mengalami

dari belenggu kolonialisme dan penjajahan

transformasi

yang umumnya berasal dari kawasan Asia,

Adapun generasi pertama sendiri sebagai

Amerika Latin, maupun Afrika.2 Adapun

“Bandung Era” dengan tokoh-tokohnya

pengertian Third-Worldism yang pertama

seperti

juga mengandung maksud bahwa dunia

(1945-1966),

ketiga distigmatisasikan secara politik

3

2

Negara

dunia

ketiga

Mark Berger.”The End of Third World”, dalam
Third World Quarterly 15 (2007), hal. 265.

TOPIK

kemerdekaan.

fase

Dalam

perkembangan

ideologi

Presiden

resistensinya.

Indonesia

Perdana

dalam

Soekarno

Menteri

India

Samir Amin, Unequal Development : An Essay on
The Social Formations of·Peripheral Capitalism
(Sussex: The Harvester Press Limited, 1976), hal.
24.

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

Jawaharlal Nehru (1947-1964), maupun

digunakan untuk kepentingan negaranya

Presiden Ghana Kwame Nkrumah (1954-

sendiri. Neokolonialisme sendiri berwujud

1969), Pemimpin Vietnam Utara Ho Chi

pada terbentuknya lembaga-lembaga dunia

4

Minh (1954-1969) dan lain sebagainya .

yang memiliki kekuatan kapital asing yang

Ketiganya

dapat menjajah suatu negara dengan

berperan

penting

dalam

peletakan dasar Third-Worldism sebagai

memanfaatkan

gerakan pembebasan dan anti dominasi

prekonomian nasional.

kondisi

lemahnya

asing dengan terbentuknya Konferensi

Adapun generasi Third-Worldism jilid

Asia Afrika yang dianggap sebagai pionir

kedua sendiri ditandai dengan munculnya

emanisipasi terhadap perjuangan bangsa-

pemimpin negara dunia ketiga berideologi

bangsa Afrika, Asia, dan Amerika Latin

sosialisme seperti Pemimpin Kuba Fidel

(Trikontinental)

maupun

Castro (1959-sekarang), Pemimpian Libya

(Non-Aligned

Muammar Qaddafi (1969-2011), Presiden

Gerakan

tahun

1955

Non-Blok

Movement) tahun 1961 yang mempertegas

Chile

sikap negara dunia ketiga sebagai entitas

Presiden

negara netral yang mandiri dan bebas dari

(1975-1986), Presiden Tanzania Julius

pengaruh. Dalam era pertama ini, Third

Nyere (1965-1985). Masuknya sosialisme

Worldism menekankan pada kemandirian

sebagai

ekonomi dan reformasi borjuasi nasional

worldism

dengan melakukan nasionalisasi terhadap

banyaknya pemimpin dunia ketiga yang

aset ekonomi asing yang merupakan

mulai

peninggalan ekonomi

negara kolonial

negara komunis salah satunya adalah

sebagai upaya melawan dominasi Barat.

China dan Kuba sebagai cara melawan

Isu yang diangkat dalam Third Worldism

dominasi Barat. Hal inilah yang kemudian

jilid

adalah

generasi kedua ini berkembang lebih

neokolonialisme. Neokolonialisme sendiri

radikal daripada generasi pertama yang

merupakan imaji kolonialisme yang akan

lebih

terjadi

diplomatis dan kemandirian berekonomi.

pertama

di

masuknya

masa
borjuasi

sendiri

mendatang
asing

ke

dengan
dalam

Third

Salvador

Allende

Nikaragua

gerakan
sendiri

Samora

Worldism

Machel

emansipasi
tidak

bersinggungan

mengarah

(1970-1973),

terlepas

dengan

pada

jilid

thirddari

negara-

perjuangan

kedua

sendiri

perekonomian nasional untuk mengabsorsi

diwarnai dengan pembentukan gerakan

sumber daya ekonomi yang hasilnya

solidaritas sosialisme bagi dunia ketiga
sehingga membuahkan adanya gerakan

Arif Dirlik, “Spectres of the Third World: Global
Modernity and the End of the Three Worlds”,
dalam Third World Quarterly 25 (2004), hal. 135.
4

TOPIK

revolusioner-marxis. Adalah Che Guavara
yang

memproklamirkan

semangat

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

revolusionerisme

untuk

Amin), neo-socialism (James Petras dan

memerangi penjajahan di dunia ketiga.

Walden Bello). Hadirnya berbagai varian

Namun demikian, generasi kedua sendiri

tersebut

mengalami kemunduran karena makin

resistensi Third Worldism sendiri juga

banyaknya negara dunia ketiga yang

bergerak pada tataran diskursus disamping

menjadi klien ekonomi IMF dan Bank

juga

Dunia

antek

revolusionerisme seperti yang sudah ada

“neokolonialisme”. Hingga pada akhirnya

sebelumnya. Sehingga resistensi Third

Third Worldism sendiri kemudian menjadi

Worldism sendiri meliputi tiga hal yakni

ideologi

kontra

yang

tersebut

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

dianggap

“kosong”

sebagai

manakala

terjadi

mengindikasikan

angkat

gerakan

senjata

hegemoni

gerakan

(counter-hegemony),

pembangunan ekonomi yang pesat di

kontra diskursi (counter-discourses), dan

negara

counter-movement.

dunia

ketiga

berkat

adanya

neoliberalisme tersebut5.
Generasi

ketiga

gerakan

Third

kontra

Berkembangnya
tersebut

merupakan

Worldism

kulminasi dari tiga resistensi dominan

sekarang ini muncul kaitannya dengan

dalam perspektif Third Worldism dalam

krisis

menunjukkan sikap anti globalisasi yang

negara

pembangunan

(developmental

state)

sebagai

hasil

telah berkembang dalam masyarakat dunia

pembangunan

ekonomi

negara

dunia

ketiga. Hal tersebut ditunjukkan dengan

ketiga yang didasarkan pada pinjaman

berbagai slogan seperti globalisasi dari

hutang luar negeri, liberalisasi pasar,

bawah (globalization from below), Selatan

maupun

Krisis

(global south), maupun dunia lain yang

tersebut mengakibatkan ketimpangan dan

dimungkinkan (another world is possible)

marjinalisasi

yang

yang jelas-jelas menunjukkan sikap bahwa

menjadi objek dari pembangunan tersebut

solidaritas sosial harus lebih dikedepankan

seperti yang terjadi dalam kasus India,

dalam globalisasi karena pembangunan

Pakistan, maupun Nigeria. Dalam era ini,

ekonomi

muncul berbagai varian pemikiran gerakan

pertumbuhan

resistensi dalam Third Worldism jilid

membuahkan

ketiga seperti environmentalist (Vandana

marjinalisasi ekonomi.

Shiva),
Escobar),

perdagangan

bagi

bebas.

masyarakat

post-developmentalist

(Arturo

marxis-strukturalis

(Samir

Cho Hee-Yeon, “Second Death‟, or Revival of the
„Third World‟ in the Context of Neo-liberal
Globalization.”, dalam Inter-Asia Cultural Studies
6 (2005), hal. 497-509.

5

TOPIK

Secara
generasi
momentum

dengan

mengutamakan

ekonomi

tinggi

ketimpangan

historis,
sekarang
saat

Third
ini
gerakan

hanya
dan

Worldism
menemukan
masyarakat

pribumi Zapatista mulai menunjukkan
tajinya seiring dengan perusakan hutan

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

lindung

masyarakat

masyarakat

yang

dan

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

kemiskinan

diakibatkan

proses

kolonialisme

yang

belum

usai.

Penyelenggaraan KAA dihelat di tengah

perdagangan bebas NAFTA tahun 1994.

berkecamuknya

Subcomandante Marcos merupakan pionir

melawan penjajahan negara Barat di

dari

berbagai negara sebut saja perjuangan

gerakan

mengangkat

third
isu

neokolonialisme

worldism

globalisasi
telah

yang
sebagai

menimbulkan

Aljazair
dalam

gerakan

maupun

revolusioner

kawasan

mengusir

Indochina

penjajahan

Prancis,

ketimpangan di negara dunia ketiga. Selain

Indonesia yang tengah bersitegang dengan

itu

resistensi

Belanda melalui masalah Irian Barat,

terhadap dominasi Barat disuarakan oleh

maupun Mesir dengan Inggris perihal

para

kiri

konflik Terusan Suez. Ide besar yang ingin

Amerika Latin seperti Chavez, Correa,

dibangun oleh Soekarno dalam pertemuan

Kirchner, Lula da Silva, dan Evo Morales

tersebut sebenarnya adalah membangun

yang menilai bahwa imperialisme Amerika

rasa

Serikat hadir melalui tangan-tangan aktor

kolonialisme

global ekonomi seperti MNCs, lembaga

membangun aliansi kekuatan politik dunia

donor dunia, maupun lain sebagainya.

baru di tengah persaingan dua kekuatan

Third Worldism jilid ketiga turut merubah

politik besar yang tengah menghegemoni

paradigma Barat-Timur paska tahun 1991

dunia yakni Uni Sovyet melalui komunis-

menjadi Utara-Selatan pada tahun 1994

sosialisme

bahwa Selatan sendiri perlu diberdayakan

dengan kapitalisme-liberal.

dalam

konteks

pemimpin

makro,

neo-sosialisme

menjadi kekuatan ekonomi baru melawan
Utara.

empati

mengenai
Barat

maupun

Respon

menentang

sekaligus

Amerika

Barat

penyelenggaraan

Soekarno, KAA, dan Emansipasi

penderitaan

upaya

pula

Serikat

terhadap

tersebut

sangatlah

Soekarno

dalam

membangun aliansi politik dunia ketiga.

Dunia Ketiga
dalam

Yang ada kemudian, ideologi Soekarno

menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika

yang berupa semangat anti imperialisme

di Bandung (Bandung Conference) adalah

maupun anti komunisme sendiri adalah

untuk memperkuat jaringan kerjasama

retorika

ekonomi

menjauhkan

Inisiasi

Presiden

antar

Soekarno

negara

Afro-Asia,

yang
misi

dibuat-buat
Barat

untuk

menjalankan

mempromosikan asset kebudayaan kedua

politik filantropinya ke bekas jajahannya.

kawasan,

jaringan

Namun di lain pihak, kubu Blok Timur

solidaritas antar negara kedua benua dalam

pun menyambut dengan hangat munculnya

menghadapi

aliansi blok politik alternatif tersebut yang

TOPIK

serta

memperkuat

imperialisme

dan

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

proses

kelahirannya

atas

pemimpin tersebut merupakan anak didik

penderitaan praktik kolonialisme Barat.

ideologis maupun sahabat Soekarno yang

Maka tidaklah mengherankan baik blok

kerap kali menjuluki dirinya sebagai

dunia ketiga maupun Timur memiliki

“Soekarno kecil” (Little Soekarno) sebagai

sikap sama dalam menghadapi politik

bentuk penghormatan kepada Presiden

negara-negara Barat, meskipun blok dunia

Soekarno. Politik dekolonialisasi maupun

ketiga

revolusionerisme

tetap

didasari

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

menyatakan

akan

sikap

yang

digagas

oleh

kemandiriannya. yang memiliki Soekarno

Soekarno dengan cepat diterima oleh

beserta

seperti

berbagai pemimpin revolusi di kawasan

Jawaharalal Nehru, Gamal Abdul Nasser,

Asia, Afrika, bahkan Amerika Latin.

maupun Chou Enlai tidaklah percaya

Terhitung semenjak KAA digulirkan pada

begitu aksi filantropis yang dijalankan baik

tahun 1955, sebanyak 73 negara baru

Amerika Serikat maupun Uni Sovyet

terlahir dari proses dekolonialisasi yang

karena

sebelumnya

para

hal

sabahatnya

itu

merupakan

strategi

malah

tidak

pernah

diplomatik untuk menarik negara-negara

memikirkan adanya kemerdekaan dari

dunia ketiga untuk masuk ke dalam

bangsa asing yang menjajahnya.

lingkaran perang kedua blok. Hal itulah

Semakin intensnya perang dingin yang

yang sebenarnya ditentang oleh Soekarno

berkecamuk

bahwa dunia ketiga merupakan aliansi

dunia dan semakin banyaknya negara baru

politik untuk membangun perdamaian

yang terlahir dari proses dekolonialisasi.

dunia dan kerja sama mutualisme ekonomi

Soekarno mulai menginisasi terbentuknya

yang berimbang dan menguntungkan6.

Gerakan

Paska

Movement) sebagai tindak lanjut dari KAA

tahun

1955,

Soekarno

rajin

dalam

percaturan

Non-Blok

(Non

politik

Aligned

menyambangi pemimpin negara-negara

di

dunia ketiga yang ketika itu adalah

merupakan

founding fathers di negaranya seperti

perjuangan dekolonialisasi bagi Soekarno,

Nasser

1956,

Joseph Broz Tito, Kwame Nkrumah,

Muhammad Ali Jinnah (Pakistan) 1957,

maupun Nasser di Beograd 1960. Skala

Kwame Nkrumah (Ghana) 1958, Raja

gerakan dekolonialisasi yang dilancarkan

Muhammad V (Maroko) 1961, maupun

para kelompok founding fathers tersebut

Fidel Castro (Kuba) 1963. Kesemua para

kini mulai tidak hanya fokus pada kawasan

(Mesir)

pada

tahun

Bandung.

Gerakan

tonggak

Non

dari

Blok

supremasi

Asia, Afrika, maupun Amerika Latin.
6

Max Lane, Bangsa Yang Belum Selesai:
Indonesia Sebelum dan Sesudah Suharto (Jakarta :
Reform Institute, 2007), hal. 65.

TOPIK

Namun

juga

lainnya

yang

kepada
hingga

bangsa-bangsa
kini

masih

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

terbelenggu pada ketimpangan maupun

perikeadilan” menilai bahwa pembukaan

marjinalisasi yang diakibatkan rivalitas

tersebut

kedua

Indonesia

blok

tersebut

dalam

merebut

tidak
saja

hanya

berlaku

namun

juga

bagi

berlaku

pengaruh di antara berbagai negara dunia.

universal bagi seluruh dunia di mata

Non-Blok sejalan dengan KAA bahwa

Soekarno

dunia alternatif yang cintai damai dan

Hal inilah yang kemudian mendorong

menghormati hak asasi manusia. Maka

Soekarno

dalam konteks ini, penting kiranya untuk

pembukaan UUD 1945 ke seluruh bangsa

melihat pemikiran Soekarno mengenai

dunia yang memiliki perasaan senasib dan

politik

sepenanggungan

dekolonialisasi

yang

beliau

Pemikiran Soekarno tentang ThirdWorldism dan Politik Dekolonialisasi
mengenai

mempromosikan

dengan

kondisi

Indonesia. Adapun dunia ketiga dalam

canangkan dalam skala global

Perbincangan

untuk

pemikiran

versi pemikiran Soekarno adalah dunia
impian bagi terwujudnya perdamaian,
kesetaraan,

dan

kesejahteraan

yang

politik Soekarno berkaitan terhadap dua

terbebas dari segala bentuk intervensi

hal tersebut memang sangatlah kompleks.

kekuatan asing. Dunia ketiga seperti yang

Hal ini dikarenakan beragam banyak

dia bayangkan dalam pidatonya berjudul

pemikiran

turut

Build A New World pada sidang Majelis

mengilhami pemikiran Soekarno seperti

Umum PBB 30 September 1960 adalah

Karl Marx, Friederich Hegel, Mahatma

dunia dimana semua orang bisa hidup

Gandhi, Mao Zedong, Sun Yat Sen, John

damai, dunia dimana terdapat keadilan dan

Locke, Martin Luther King, Mirabeau,

kesejahteraan bagi semua orang, dan dunia

Alexis Tocqueville, dan lain sebagainya7.

dimana rasa kemanusiaan dapat mencapai

Yang

dan

kejayaannya Perspektif Soekarno tersebut

diindonesiakan melalui versi Soekarno.

sangatlah berbeda dengan perspektif Barat

Adapun

turut

bahwa dunia ketiga adalah dunia yang

membidani pembukaan UUD 45 yang

tanpa harapan (hopeless) yang tidak bisa

berbunyi “Bahwa kemerdekaan adalah hak

berbuat apapun sepeninggal kolonialisasi,

segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

Adanya ekspetasi Bung Karno terhadap

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,

dunia ketiga tersebutlah yang kemudian

karena tidak sesuai perikemanusiaan dan

membuat berbagai macam pemikirannya

tokoh

kemudian

bagi

dunia

yang

disadurkan

Soekarno

yang

Tjipta Lesmana, “Dari Soekarno ke SBY : intrik
dan Lobi Politik Para Penguasa (Jakarta :
Gramedia, 2010), hal. 145.

7

TOPIK

mudah diterima di komunitas pemimpin
dunia ketiga.

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

Adanya ekspetasi Bung Karno terhadap

Padahal

semuanya

tersebut

adalah

dunia ketiga sebagai dunia impian tentu

konstruksi

tak terlepas dari berbagai macam potensi

pengetahuan dunia ketiga sendiri adalah

ada. Seperti halnya, mayoritas 80 persen

pusatnya

penduduk dunia berasal dari dunia ketiga

peninggalan Piramida Mesir, Piramida

yang

tenaga

Maya, Peradaban Andes, bahkan Eropa

pendorong ekonomi maupun pendorong

sendiri bisa maju karena Peradaban Islam

konsumsi

persen

di Andalusia. Maka yang terpenting bagi

perekonomian Barat dan negara kapitalis-

Soekarno dalam menghadapi imperialisme

industrialis lainnya disokong dari hasil

dan kolonialisme adalah perubahan pola

perdagangan ekstratif, dan 75 persen

pikir

energi disumbangkan oleh negara dunia

ideologi perubahan bahwa posisi dunia

ketiga melalui hasil tambang dan mineral

adalah setara bagi semua bangsa dan tidak

berupa minyak dan gas bumi, batu bara,

ada yang lebih tinggi maupun yang lebih

dan sumber energinya. Soekarno menilai

rendah.

bisa

dijadikan

maysarakat,

sebagai

85

bahwa dengan kesemua potensi tersebut

pengetahuan

peradaban

(mindset)

Adapun

bahwa

dunia

maupun

seperti

penanaman

sumbangsih

pemikiran

sebenarnya dunia ketiga yang sebenarnya

Soekarno

sebagai aktor yang “menjajah” negara

Worldism termaktub dalam dua hal yakni

Barat dan industrialis lainnya dengan

pemikiran dan gerakan. Kedua hal ini

potensi perekonomian yang besar. Bagi

sangatlah

Soekarno, faktor terpenting terjadinya

memberikan

praktik imperialisme dan kolonialisme

pemikiran merupakan intisasi dari gerakan.

terjadi lebih karena perang ideologi dan

Dalam hal pemikiran Third-Worldism

konstruksi

yang

mengenai pemikiran, Soekarno banyak

menempatkan negara dunia ketiga pada

memberikan sumbangsih seperti halnya

posisi inferioritas. Konstruksi inferior

sosio ekonomi, sosio demokrasi, maupun

tersebut dengan cepat merambah ke dalam

marhaenisme sebagai basis pemikiran

pemikiran orang negara dunia ketiga

primer terhadap gerakan revolusi yang

bahwa Barat lebih maju dengan segala

dianggap sebagai sekuder. Marhaenisme

peradabannya sementara bangsanya jauh

banyak diambil dari Proletarisme Marx

lebih tertinggal dengan capaian Barat8.

yang

pengetahuan

Soekarno. Di Bawah Bendera Revolusi (Jakarta:
Panitya Penebit Di Bawah Bendera Revolusi,
1960), hal. 130.

TOPIK

berkaitan

ideologi

karena

landasan

kemudian

gerakan
8

terhadap

pemikiran

filosofis

berkembang

chauvinisme

Third-

dan

menjadi
komunis.

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Marhaenisme

adalah

versi

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

proletar

potensi ekonomi bangsa menjadi sumber

Soekarno dalam bahasa yang lebih halus

ekonomi,

dan tidak mengandung maksud anarki.

nasionalisasi

Secara

perekonomian Barat yang menjadi biang

lebih

jelasnya,

Marhaenisme

termasuk

paula

melakukan

terhadap

asset-aset

merupakan gambaran dari ketertindasan

permasalahan

dari masyarakat Indonesia akibat praktik

rakyat Indonesia. Konteks marhaenisme

penghisapan ekonomi yang eksploitatif

ekonomi mengarah pada industrialisasi

oleh negara Barat semasa kolonialisme9.

pertanian sebenarnya yang diajarkan Bung

Konteks

yang

Karno ketika melawat ke Mesir maupun

dialami bangsa Indonesia tidakah terjadi

Kuba. Bung Karno menganjurkan Nasser

dalam konteks depedensi yang dialami

untuk mengembangkan kapas dan manga

masyarakat Eropa sehingga berujung pada

yang kini menjadi komoditas pertanian

revolusi massa. Penguasa pribumi masih

utama Mesir. Sementara di Kuba, Bung

memiliki empati pada kaum marhaen

Karno

untuk bekerja dalam sistem feodalisme.

mengembangkan tembakau dan gula yang

Marhaenisme juga dapat diartikan sebagai

juga

ideologi pembelaan terhadap ketimpangan

perekonomian negara.

penghisapan

ekonomi

ekonomi yang diakibatkan sistem ekonomi
yang

berpihak

pada

satu

melemahnya

ekonomi

menganjurkan

sama-sama

Castro

menjadi

mesin

Marhaenisme ini dalam konteks Third-

kelompok.

Worldism ini juga seringkali dianalogikan

Marhaen tidak hanya dijadikan sebagai

sebagai teologi pembebasan bagi negara

politik identitas

dunia

untuk menyebutkan

ketiga10.

Adapun

pemahaman

perasaan ketertindasan tersebut, namun

teologi pembahasan dapat dimaknai dalam

juga sebagai identitas solidaritas penguat

empat

bagi termajunya ekonomi dunia ketiga.

environmentalisme,

Intinya

adalah

arah

kejuangan

skope

yakni

futurisme,
neopopulisme,

maupun strukturalisme. Futurisme sendiri

marhaenisme sendiri tidaklah mengarah

terkait

kepada aksi revolusi seperti dalam kasus

proyeksi pembangunan dunia seperti yang

Bolshevik tahun 1920, namun mengarah

diharapkan ataukah tidak. Hal ini jelas

pada pembangunan kemandirian dalam

terkait dengan visi Bung Karno menjadi

berekonomi. Kemandirian ekonomi bagi

dunia ketiga adalah benua perdamaian bagi

Soekarno adalah mendayagunakan seluruh

setiap bangsa maupun benua kesejahteraan
bagi

dengan

semua

pandangan

umat

atau

pun

manusia.

9

Soekarno. Di Bawah Bendera Revolusi (Jakarta:
Panitya Penebit Di Bawah Bendera Revolusi,
1960), hal. 184.

TOPIK

10

Francis Nitiprawiro, Teologi
(Yogyakarta : LKis, 2000), hal. 15.

Pembebasan

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Environmentalisme

sendiri

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

merupakan

memberikan

makna

sosialisme

dalam

bentuk protes dari kerusakan lingkungan

kedua arti tersebut. Pemahaman Soekarno

dari praktik eksploitasi sumber daya alam

mengenai nasionalisme sendiri mengajak

yang

pada pemahaman patriotisme dan cinta

membabi-buta

selama

masa

dan

kolonialisme.

tanah

adalah

pengembalian

berperikemanusiaan yang mengormati hak

bentuk kekuasaan politik kepada rakyat

asasi manusia, nasionalisme yang lapang

sebagai pemegang mandat tertinggi sesuai

dada dengan mengandalkan rasa empati,

dengan cita demokrasi, dan strukturalisme

nasionalisme

merupakan bentuk hubungan relasi antar

nasionalisme yang bergetar hatinya untuk

dunia yang tergariskan adanya hubungan

membela apabila melihat masih

atas-bawah yakni negara dunia pertama

bangsa yang terjajah oleh bangsa lainnnya.

berada di atas sedangkan posisi dunia

Nasionalisme Soekarno sebenarnya tidak

ketiga sendiri dalam posisi bawah.

mengajak pada sikap bermusuhan dengan

imperialisme
Neopopulisme

Soekarno
inferiotas

melihat

yang

bahwa

terdapat

dalam

air.

Nasionalisme

yang

jiwa

penindasan dan rasa ketertindasan tersebut
melalui

maupun

mutualisme.

Makna

ketiga

ada

bangsa asing lainnya, namun bagaimana

dihilangkan

dunia

internasionalisme,

esensi

Marhaen baik dalam skala Indonesia
skala

yang

harus

negosiasi
sosial

dan
dalam

dihilangkan dan dimusnahkan. Inferioritas

nasionalisme juga bisa diartikan sebagai

dalam wujud rasa rendah diri terhadap

sebentuk rasa solidaritas dan soliditas

perkembangan bangsa lain adalah bibit-

masyarakat dalam menghadapi ancaman

bibit baru dalam neokolonialisme dan

dari intervensi asing. Pemikiran sosio-

neoimperialisme

nasionalisme

yang

mulai

menjala

Bung

Karno

sangat

selepas masa dekolonialisasi berakhir.

dipengaruhi oleh pemikiran Tocqueville

Yang

maupun Robert Owen bahwa sosialisme

menjadi

bagaimana

pertanyaan

Soekarno

neokolonialisme

dan

kemudian,
membingkai

neoimperialisme

adalah

kunci

dalam

membangun

patriotisme dan emansipasi negara dan
masyarakat.

Sosialisme

worldism. Hal ini yang perlu ditelisik

pendefinisian

bahwa

kembali dengan manautkannya dalam

adalah sederajat dan sama dan anasir

kondisi global saat itu.

mengenai

dalam

pemikirannya

mengenai

third-

Adapun pemikiran Soekarno tentang
dua hal lainnya yakni sosio-nasionalisme
maupun
TOPIK

sosio-demokrasi

sebenarnya

memberikan

sesame

nasionalisme

manusia

berkelindan

tentang rasa dan empati tersebut dibangun
dalam konteks relasi sosial

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

Pemikiran Bung Karno tentang sosio-

memadai akan diperoleh manusia-manusia

demokrasi sebenarnya juga dibangun atas

yang kuat dan perkasa dalam membangun

paradigma gemah ripah loh jinawi yang

negara.

terdapat di semua negara dunia ketiga.

Adapun pemikiran mutakhir Soekarno

Hampir negara yang dijajah oleh negara

yang popular dalam paradigma Third

Barat adalah negara yang memiliki sumber

Worldism sendiri adalah revolusi terhadap

daya yang melimpah ruah. Harusnya

nekolonialisme dan neoimperialisme. Kata

dengan

potensi

neo yang disematkan kepada imperialisme

perekonomian yang ada, negara dunia

dan kolonialisme sendiri bukanlah retorika

ketiga dapat mewujudkan konsepsi negara

politik yang sedang dibuat Bung Karno

kesejahteraan

terhadap

memiliki

segenap

bagi

rakyatnya.

Negara

permasalahan

politik

yang

kesejahteraan dalam bayangan Soekarno

dihadapi saat konfrontasi di Irian Barat

adalah negara yang memiliki tanggung

maupun

jawab sosial yang peka terhadap layanan

dengan Kwame Nkrumah melihat bahwa

masyarakatnya.

yang

potensi kolonialisme dan imperialism gaya

menjadikan kesejahteraan umum menjadi

baru tetap akan muncul selepas generasi

modal penting dalam membangun sebuah

para bapak bangsa (founding fathers) telah

negara baru untuk tumbuh besar. Soekarno

habis dan estafet kepemimpinan diteruskan

memang memegang prinsip kesejahteraan

kepada pemimpin baru. Bung Karno

umum sebagai pilar untuk mencderdaskan

melihat

kehidupan

Aspek-aspek

neoimperialisme tersebut hadir dalam

kesejahteraan umum dalam pemikiran

bentuk bantuan donor keuangan asing

Soekarno sendiri adalah layanan kesehatan

dengan bunga jangka panjang. Pada era

dan

terhadap

1960-an merupakan era paska perang

pelaksanaan politik etis yang dilakukan

dimana banyak infrastruktur di berbagai

Belanda

negara hancur karena perang sehingga

Hal

inilah

berbangsa.

pendidikan.

di

memberikan

Imaji

Indonesia
pengaruh

tampaknya

besar

kepada

tidak

Malaysia.

gejala

bisa

Seokarno

bersama

neokolonialisme

menghasilkan

dan

pendapatan

Soekarno dimana kedua hal tersebut

negara. Bagi Soekarno, bantuan donor

merupakan pilar penting revolusi. Melalui

asing tersebut merupakan bentuk dari tipu

pendidikan yang gratis dan layak merata

muslihat kapitalisme zaman sekarang. Hal

bagi semua kalangan, keterbodohan dan

ini merupakan bentuk trasnformasi baru

ketimpangan

dan

dari kapitalisme yang dulunya datang

kepada

untuk berdagang lantas menguasai suatu

kemajuan engara. Melalui kesehatan yang

negeri. Donor keuangan adalah upaya

kecerdasan

TOPIK

dapat
akan

diangkat

membawa

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Barat

untuk

semakin

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

memperkuat

cengkeramannya terhadap negara mantan
jajahannya untuk semakin patuh dalam era
politik modern.

Third-Worldism
Tidak

dapat

dipungkiri

bahwa

pemikiran Bung Karno tentang prinsip

Maka dalam konteks ini, terdapat pula
strategi

Legasi Pemikiran Bung Karno tentang

perubahan

kapitalisme

untuk

Trisakti (berdaulat secara politik, berdikari
secara ekonomi, berkepribadiaan secara

berkuasa dalam pemikiran Bung Karno

budaya),

yakni ketika kekuatan kapitalis-kolonial

neoimperialisme, neokolonialisme, sosio

menjajah

demokrasi, maupun sosio nasionalisme

Nusantara

pada

abad

16

marhaenisme,

revolusi,

menggunakan strategi “Verdeel en heers”

banyak

maupun “devide et impera” yakni dengan

dunia ketiga dalam mengikuti ajaran

menanmkan modal dan membangun kota

Soekarnoisme

baru digunakan untuk memecahkan dan

mengikuti pemikiran Soekarno terhadap

melemahkan

kemandirian

perekonomian

berbagai

menginspirasi

para

tersebut.

ekonomi

pemimpin

Fidel

Castro

maupun

sosio

kerajaan saat itu hingga mudah ditaklukan.

demokrasi dalam membangun negara yang

Saat

menonjolkan aspek kesejahteraan umum.

ini

dengan donor, maka akan

menciptakan

hubungan

ketergantungan

Castro memulai dengan progam Years of

yang akut dimana efeknya bisa menjalar

Education pada 1961 dan pembangunan

kesemua penjuru. Hal inilah yang menjadi

klinik kesehatan segala penjuru sebagai

alasan

selalu

bentuk kemandirian ekonomi. Hasilnya

mengingatkan adanya prinsip self reliance

kini Cuba adalah negara paling terdidik

(kepercayaan diri) maupun self help

dan terlatih dari segi pendidikan dan

(berdiri di atas kaki sendiri) untuk

kesehatan. Sektor pertanian tebu digenjot

membangun kemandirian ekonomi dunia

sebagai mesin perekonomian negara yang

ketiga. Namun sayangnya sebelum hal itu

kemudian

menjadi kenyataan, banyak diantara negara

pengekspor terbesa gula nomor dua.

dunia ketiga saat ini justru malah terbebani

Nasser

hutang akibat penyesuaian struktural dunia

menerapkan ajaran Bung Karno dengan

ketiga. Para bangsa ini lupa akan ajaran

menggratiskan

Bung Karno agar jangan lupa sejarah

pendidikan untuk masyarakatnya. Adapun

bahwa kapitalisme hanya akan membawa

Iran

penderitaan sedari dulu, sekarang, dan di

Ahmadinejad

masa depan.

pemikiran

kenapa

Bung

Karno

di

menjadikan

melalui

negara

Nasserisme

biaya

bawah

Kuba

kesehatan

pimpinan

juga

Soekarno

juga

Mahmoud

mengikuti
dengan

dan

garis
mandiri

secara ekonomi melalui sektor minyak dan
TOPIK

166 | Prisma Vol.32, No.2 & No.3, 2013

Wasisto Raharjo Jati, Soekarno dan Third-Worldism

menentang Barat sebagai neoimperialis

redsitribusi dalam Hal ini Dalam berbagai

maupun neokolonialis. Chavizmo yang

ulasan akademik pun, Soekarno diakui

dbanyak dipengaruhi pemikiran Simon

sebagai pencetus akan kebangkitan negara

Bolivar

sukses

dunia ketiga dan jasa pemikirannya diakui

menjadikan Venezuela sebagai negara

sebagai landasan kerjasama di tingkatan

dunia ketiga yang sukses berkat minyak

regional. Maka jika konsep Soekarno

maupun progam sosialisme Simon Bolivar

banyak diakui dan diikuti oleh para

dalam mengentaskan ketertinggalan sosial

pemimpin sosialis di negara dunia ketiga,

dan ketimpangan ekonomi di negaranya.

lalu kenapa di Indonesia, negeri yang

dan

Soekarno

juga

Maka kebangkitan sosialisme baru di

dibesarkannya

malah

lupa

abad 21 pada kawasan Amerika Latin kini

meninggalkannya. Hal inilah yang menjadi

maupun terbentuknya Forum Sosial Dunia

ironi bahwa sikap phobia terhadap revolusi

dalam pencarian “dunia baru” sebenarnya

dan sosialisme masih mengakar terhadap

merupakan warisan dari pemikiran Bung

anak

Karno yang masih terjaga dan dirawat oleh

propaganda Orde Baru. Maka sudah

para penganggumnya di tingkat global.

saatnya

Sosialisme ala marhaenisme Bung Karno

direvitalisasi dan dibumisasikan kembali

dengan mengandalkan kepada kemandirian

di Indonesia bahwa Indonesia bisa menjadi

dan

sekarang ini karena jasa Bung Karno.

solidaritas

TOPIK

diakui

sebagai

cara

bangsa

yang

pemikiran

terstigma

dengan

Soekarno

untuk