IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TVRI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENYIARAN PROGRAM | Kombaitan | JURNAL EKSEKUTIF 2686 4957 1 SM

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TVRI DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PENYIARAN PROGRAM

Oleh
Yuliana Kombaitan

ABSTRAK
Media televisi merupakan media yang memiliki pengaruh lebih dibandingkan

media lainnya, melalui program siarannya baik siaran berupa program pendidikan,
hiburan dan informasi memiliki dampak positif maupun negatif terhadap penontonnya,

hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor internal yaitu bagaimana konsep

programnya, bagaimana pengemasannya, penempatan waktu penayangan, dan faktor
eksternal yaitu kehidupan sosial, budaya di lingkungan masyarakat yang menjadi
jangkauan wilayah siaran stasiun televisi tersebut.

Untuk melaksanakan tugasnya TVRI menyelenggarakan fungsi: Perumusan

kebijakan umum dan pengawasan di bidang penyelenggaraan penyiaran televisi publik;

Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan penyelenggaran penyiaran televisi publik;
Pembinaan dan pelaksanaan administrasi serta sumber daya TVRI.

Sebagai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sulawesi Utara sudah sewajarnya

dalam pelaksanaan Produksi dan penyiaran program berorientasikan pada kepentingan

publik Sulawesi Utara. Memang tidaklah mudah bagi LPP TVRI Sulawesi Utara dalam
merealisasikan visi dan misinya dalam kondisi persaingan tayangan program televisi

dari stasiun televisi swasta lokal maupun nasional, namun demikian segala upaya harus
tetap dilakukan LPP TVRI Sulawesi Utara, salah satunya yaitu memperbaiki kondisi

peralatan satuan pemancar yang sudah mulai usang dan kekuatan daya jangkaunya

sudah kurang baik sehingga pancaran tayangan program siarannya kurang begitu baik
diterima di rumah-rumah terutama daerah di pingiran kota dan daerah pedalaman
(desa-desa). Selain itu juga LPP TVRI Sulawesi Utara harus memperbaiki kualitas

pengemasan produksi dan penyiaran programnya agar diminati oleh masyarakat


Sulawesi Utara. Disinilah penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
Bagaimana Implementasi kebijakan TVRI dalam Meningkatkan kualitas penyiaran
program

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyaknya peralatan teknik

produksi dan penyiaran yang sudah rusak, sedangkan peralatan yang masih dapat

dioperasikan saat ini hampir sebagian besar sudah berusia tua (peralatan lama)
sehingga kualitasnya sudah tidak optimal; Satuan pemancar sebagai ujung tombak
penyiaran program walaupun sudah ada pengadaan peralatan transmisi baru dengan

kekuatan 20 KW pada satuan transmisi panyandakan namun untuk stasium transmisi
lainnya masih sangat memprihatinkan karena kondisi daya pancarnya hanya tinggal
50% dari daya pancar yang dimilikinya

Kata Kunci : Implementasi, kebijakan TVRI, kualitas penyiaran
Latar Belakang Masalah
Sesuai Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, status TVRI


merupakan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang bersifat independen, netral, tidak

komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat (pasal 14).

Prinsip itu kembali ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2005

(pasal 4) tentang LPP TVRI. Menegaskan bahwa tugas TVRI adalah memberikan

layanan informasi, pendidikan, dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta
melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh masyarakat, termasuk kelompok
minoritas melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sulawesi Utara yang merupakan satuan kerja

TVRI Pusat sekaligus merupakan kekuatan pendukung dalam penyelenggaraan regional,
siaran lokal, nasional dan internasional, tentunya dalam pelaksanaan operasional produksi

dan penyiaran programnya berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13

Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Stasiun Penyiaran Lembaga Penyiaran

Publik TVRI, Peraturan Dewan Pengawas LPP TVRI Nomor 01/PRTR/DEWASTVRI/2007

dan

Surat

Keputusan

Dewan

Direksi

LPP

TVRI

Nomor


154/PRTR/DIREKSI-TVRI/2006. LPP TVRI Sulawesi Utara dalam proses penyiaran
programnya harus berorientasi pada kepentingan masyarakat Sulawesi Utara, Untuk
menghasilkan sebuah program tayangan yang berkualitas dan berorientasi pada

kepentingan publik, tentunya kebijakan pimpinan Stasiun (Kepala Stasiun LPP TVRI
Sulawesi Utara), menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan program acara apa

saja yang akan diproduksi dan menjadi program siaran LPP TVRI Sulawesi Utara yang

dituangkan dalam Pola acara TVRI Sulawesi Utara sebagai pedoman pelaksanaan
operasional produksi dan penyiaran program.
Tinjauan Pustaka

1. Konsep Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan salah satu tahapan dari proses kebijakan

publik yang sangat penting. Suatu kebijakan publik yang telah tetapkan atau diputuskan
tidak akan bermanfaat apabila tidak diimplementasikan. Banyak pakar kebijakan menilai


dari keseluruhan siklus kebijakan, implementasi kebijakan merupakan tahapan yang

paling sulit. Grindle (1980) mengatakan Implementasi kebijakan sesungguhnya tidaklah

sekadar bersangkut paut dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik ke
dalam prosedur-prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi, melainkan lebih dari itu, ia
menyangkut masalah konflik, keputusan dan siapa yang memperoleh apa dari suatu
kebijakan.

Menurut subarsono (2005:2) kebijakan publik adalah sebagai pilihan kebijakan

yang dibuat oleh pejabat atau badan pemerintah dalam bidang tertentu, misalnya bidang
pendidikan, politik, ekonomi, industri, pertahanan dan sebagainya .
2. Konsep TVRI

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia,

yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan

Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara

Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games
yang diselenggarakan di Jakarta.
3. Konsep Penyiaran Publik

Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan

hukum didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi

memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Lembaga Penyiaran yang berpusat
di Jakarta ini terbentuk pada tahun 2005 dan menaungi Televisi Republik Indonesia dan
Radio Republik Indonesia.
Hasil Penelitian

Hal-hal yang mempengaruhi kualitas penyiaran yang peneliti amati selama

penelitian selain permasalahan peralatan pemancar yang berdampak kurang dapatnya

diterima dengan baik penyiaran program seperti yang telah diuraikan diatas, terdapat
pemasalahan antara lain sebagai berikut: yaitu masih banyaknya peralatan teknik
produksi dan penyiaran yang sudah rusak, sedangkan peralatan yang masih dapat


dioperasikan saat ini hampir sebagian besar sudah berusia tua (peralatan lama) sehingga
kualitasnya sudah tidak optimal; Satuan pemancar sebagai ujung tombak penyiaran

program walaupun sudah ada pengadaan peralatan transmisi baru dengan kekuatan 20
KW pada satuan transmisi panyandakan namun untuk stasium transmisi lainnya masih

sangat memprihatinkan karena kondisi daya pancarnya hanya tinggal 50% dari daya
pancar yang dimilikinya; Selain itu permasalahan yang kebijakan penetapan pola acara

yang masih belum memiliki kepastian dalam pedoman pelaksanaan produksi dan

penyiaran program serta pelaksanaan realisasi pola acara melalui kegiatan produksi
penyiaran hanya berorientasi pada memenuhi kuantitas jam penyiaran program yang

sudah di tetapkan pada pola acara, sedangkan kualitas program masih kurang

diperhatikan hal ini dapat dilihat dari proses perencanaan produksi program yang selalu
saja mendekati waktu penyiaran program, itu pun masih terdapat ketidak konsistennya


pelaksanan pola acara dengan seringnya terjadi penyiaran ulang program pada

pelaksanaan penyiran program, hal ini berdampak pada tidak ada konsistensi program
dan jaminan ketepatan waktu penayangan; Masih banyak pegawai/satuan kerabat kerja

yang kurang profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melaksanankan
profesinya dalam satuan kerabat kerja produksi dan penyiaran program.
Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

 Implementasi kebijakan merupakan salah satu tahapan dari proses kebijakan

publik yang sangat penting. Suatu kebijakan publik yang telah ditetapkan atau
diputuskan tidak akan bermanfaat apabila tidak diimplementasikan. Banyak pakar

kebijakan menilai dari keseluruhan siklus kebijakan, implementasi kebijakan


merupakan tahapan yang paling sulit. Implementasi kebijakan sesungguhnya

tidaklah sekadar bersangkut paut dengan mekanisme penjabaran keputusankeputusan politik ke dalam prosedur-prosedur rutin lewat saluran-saluran
birokrasi, melainkan lebih dari itu, ia menyangkut masalah konflik, keputusan dan
siapa yang memperoleh apa dari suatu kebijakan.

 Dalam kualitas penyiaran sangat ketergantungan dengan pelaksanaan proses

produksi, karena merupakan satu kesatuan dari berbagai profesi atau satuan
kerabat kerja produksi yang terdiri dari satuan kerabat kerja program, satuan
kerabat kerja teknik, satuan kerabat kerja keuangan, dan satuan kerabat kerja
umum. Dalam kegiatan produksi dan penyiaran program satuan kerabat kerja
saling terkait satu sama lain secara terpadu dan berkerja secara kolektif, sehingga

profesionalisme pegawai yang terlibat dalam satuan kerabat kerja produksi dan
penyiaran program sangat diperlukan dalam mengembangkan kreatifitas yang
lebih inovatif dalam penciptaan sebuah program yang berkualitas sesuai dengan
Saran

kebutuhan publik.


 Sebagai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sulawesi Utara sudah sewajarnya
dalam pelaksanaan Produksi dan penyiaran program berorientasikan pada

kepentingan publik Sulawesi Utara. Memang tidaklah mudah bagi LPP TVRI
Sulawesi Utara dalam merealisasikan visi dan misinya dalam kondisi persaingan
tayangan program televisi dari stasiun televisi swasta lokal maupun nasional,

namun demikian segala upaya harus tetap dilakukan LPP TVRI Sulawesi Utara,
salah satunya yaitu memperbaiki kondisi peralatan satuan pemancar yang sudah

mulai usang dan kekuatan daya jangkaunya sudah kurang baik sehingga pancaran

tayangan program siarannya kurang begitu baik diterima di rumah-rumah
terutama daerah di pingiran kota dan daerah pedalaman (desa-desa). Selain itu

juga LPP TVRI Sulawesi Utara harus memperbaiki kualitas pengemasan produksi
dan penyiaran programnya agar diminati oleh masyarakat Sulawesi Utara.

 Baik buruknya kualitas penyiaran tergantung pada fasilitas yang disediakan serta

kinerja Sumber Daya Manusia yang ada didalamnya. Juga sebagai pimpinan harus
memberikan kebebasan berkreatifitas dalam proses produksi dan penyiaran

program sangatlah dibutuhkan, pimpinan juga harus mengeluarkan kebijakan
dimana pegawai diberikan ruang kreatifitas dalam proses produksi ataupun
penyiaran secara professional. Sehingga pada akhirnya berdampak pada hasil
produksi dan penyiaran program yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, 1995, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara
Jakarta.

Azwar Saifuddi, 2005, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Cristina Anita, 2001, Jaman Daulat Rakyat, Dari Otonomi Daerah Ke Demokratisasi,
Eric

Tim Lapera Pustaka Utama Jakarta.

Barent,

dikutip

Eka

Wenats,

Penyiaran

Publik

dan

Public

Sphere,

http:\\ekawenats.blogspot.com\2006\04\penyiaran-publik-dan-public-sphere.html

Hasan Fachri 2002, Managemen Sumberdaya Manusia, Penerbit Bumi Aksara Jakarta.

Imam Brakoso dan Budi Hermanto, 2006, Peran Strategis Radio Komunitas, Regulasi
Penyiaran komunitas dan Permasalahannya, Pidie

Lexy J. Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit Rosdakarya Bandung.
Mardalis, 2004, Metode Penelitian, PT Bumi Aksara Jakarta.

Miles dan Hubberman, 1992, Metode Penelitian Kualitatif, Gunung Agung, Jakarta

Sendjaja Sasa Djuarsa, 2001, Prinsip Dasar Penyajian Informasi Media Publik,
Yogyakarta

Siagian, 1996, Sistim Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, Penerbit Bumi Aksara
Jakarta.

Suparyogo, 2001, Metode Penelitian Sosial, Penerbit CV Rajawali Jakarta.

Syamsi Ibnu, 2000, Administrasi Dan Managemen Penerbit CV Rajawali Jakarta.

Toha Miftha, 1995, Kepemimpinan Manajemen dalam Suatu Tindakan Prilaku, PT Eraja
Grafindo Persada Jakarta.

Sumber-Sumber Lain :

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002, Tentang Penyiaran

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Stasiun
Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik TVRI.

Peraturan Dewan Pengawas Nomor 01/PRTR/DEWAS-TVRI/2007.
http:\\wikipedia.org\televisi-republik-indonesia.html
http:\\tvri.baliserve.com\home\php.
tvri.webs.com

id.wikipedia.org/wiki/penyiaran_publik

id.wikipedia.org/wiki/TVRI_SulawesiUtarawww.slideshare.net/efmirsa/tvri_menuju_lem
baga_penyiaran_publik_yang_prof sional
Profil TVRI SULUT.