Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta
TEKNIK BIMBINGAN KONSELING
KESEHATAN DAN GIZI
USIA LANJUT
Oleh : Veny Hidayat
Proses Menjadi Tua
Pengalaman:
Kepribadian
(Mediator):
•Perubahan biologis
•Kejadian penting
•Lingkungan
•Keadaan SES
•Lembaga Sosial
•Religius
•Coping behavior
•Reaksi fisiologis
•Reaksi kognitif
•Reaksi emosional
•Reaksi spiritual
terhadap pengalaman hidup
Hasil:
C
I
T
R
A
L
A
N
S
I
A
1. Mengalami kemunduran
dalam segala hal,
termasuk inteligensinya.
inteligensinya
Model Defisit.
2. Menjadi tua berarti
menjadi “jompo”
“Panti Jompo” Sasana
Tresna Wredha
3.
Mempunyai citra yang
sama ”rigid/kaku,
sulit diatur, depresif”.
Kebanyakan mengalami
isolasi sosial, kesepian
“Sangkar Kosong”.
Penghasilannya di
bawah garis kemiskinan.
Tidak butuh apa-apa
”kebutuhan fisik/
istirahat persiapan
untuk menghadap
Tuhan/mati”. Termasuk
prestasi atau “seksual”
Batasan Usia Kronologis
Pembagian Usia setelah Remaja:
21-35 Dewasa Awal
35-55 Dewasa Madya
55-65 Dewasa Akhir
65- atas Masa Tua
Pembagian Lain:
Young Old 65-85
Old-old/Very Old 85 – ke atas
PROBLEMA LANSIA
Fisik/Kesehatan secara
umum/penyakit
Panca indera
pendengaran dan
penglihatan
(Penciuman, perabaan
dan perasa/taste).
Makan kuantitas
dan kualitas.
Psikologis kognitif
(pdi), emosi
Pensiun Post
Power Syndrome
Kepribadian
“Tipe
Nyusuh”
Pengisian waktu luang
Aktivitas Pos-yandu
Lansia; Kelompok Sebaya
(Peer Group).
“Jompo” tidak semua
lansia hanya sebagian
(seperti anak-anak)
Ada (sebagian) yang Kukembalikan seperti anak-2
Anak-anak
Lansia
Tua
Remaja
Dewasa
CATATAN
Diberi kesempatan
untuk “konseling
individual” Pasangan
(suami-isteri)
Bisa juga “konseling
kelompok”
Tahapan dalam Proses
Konseling
Tahap awal
Tahap tengah
Tahap akhir
Tahap Awal Konseling
USILA : tujuan
Menjalin hubungan kerjasama
Tahap tengah : Ketrampilan
Kombinasi ketrampilan awal atau
memakai secara bergantian
Tahap Akhir :
Tujuan
• Menentukan aktivitas selanjutnya
• Memindahkan proses belajar
• Menerapkan perubahan
• Mengakhiri hubungan konseling
KESEHATAN DAN GIZI
USIA LANJUT
Oleh : Veny Hidayat
Proses Menjadi Tua
Pengalaman:
Kepribadian
(Mediator):
•Perubahan biologis
•Kejadian penting
•Lingkungan
•Keadaan SES
•Lembaga Sosial
•Religius
•Coping behavior
•Reaksi fisiologis
•Reaksi kognitif
•Reaksi emosional
•Reaksi spiritual
terhadap pengalaman hidup
Hasil:
C
I
T
R
A
L
A
N
S
I
A
1. Mengalami kemunduran
dalam segala hal,
termasuk inteligensinya.
inteligensinya
Model Defisit.
2. Menjadi tua berarti
menjadi “jompo”
“Panti Jompo” Sasana
Tresna Wredha
3.
Mempunyai citra yang
sama ”rigid/kaku,
sulit diatur, depresif”.
Kebanyakan mengalami
isolasi sosial, kesepian
“Sangkar Kosong”.
Penghasilannya di
bawah garis kemiskinan.
Tidak butuh apa-apa
”kebutuhan fisik/
istirahat persiapan
untuk menghadap
Tuhan/mati”. Termasuk
prestasi atau “seksual”
Batasan Usia Kronologis
Pembagian Usia setelah Remaja:
21-35 Dewasa Awal
35-55 Dewasa Madya
55-65 Dewasa Akhir
65- atas Masa Tua
Pembagian Lain:
Young Old 65-85
Old-old/Very Old 85 – ke atas
PROBLEMA LANSIA
Fisik/Kesehatan secara
umum/penyakit
Panca indera
pendengaran dan
penglihatan
(Penciuman, perabaan
dan perasa/taste).
Makan kuantitas
dan kualitas.
Psikologis kognitif
(pdi), emosi
Pensiun Post
Power Syndrome
Kepribadian
“Tipe
Nyusuh”
Pengisian waktu luang
Aktivitas Pos-yandu
Lansia; Kelompok Sebaya
(Peer Group).
“Jompo” tidak semua
lansia hanya sebagian
(seperti anak-anak)
Ada (sebagian) yang Kukembalikan seperti anak-2
Anak-anak
Lansia
Tua
Remaja
Dewasa
CATATAN
Diberi kesempatan
untuk “konseling
individual” Pasangan
(suami-isteri)
Bisa juga “konseling
kelompok”
Tahapan dalam Proses
Konseling
Tahap awal
Tahap tengah
Tahap akhir
Tahap Awal Konseling
USILA : tujuan
Menjalin hubungan kerjasama
Tahap tengah : Ketrampilan
Kombinasi ketrampilan awal atau
memakai secara bergantian
Tahap Akhir :
Tujuan
• Menentukan aktivitas selanjutnya
• Memindahkan proses belajar
• Menerapkan perubahan
• Mengakhiri hubungan konseling