PPT TB PARU

Askep pada pasien TB Paru

Oleh ;
Ns. Mechi Silvia D, S.Kep

Definisi Diabetes Insipidus

Tuberkulosis
Penyakit infeksi bakteri menahun pada paru yang disebabkan oleh
Mycobakterium tuberculosis, yaitu bakteri tahan asam yang ditularkan
melalui udara yang ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan
yang terinfeksi. Mycobacterium tuberculosis merupakan kuman aerob yang
dapat hidup terutama di paru / berbagai organ tubuh lainnya yang
bertekanan parsial tinggi. Penyakit tuberculosis ini biasanya menyerang paru
tetapi dapat menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh termasuk meninges,
ginjal, tulang, nodus limfe. Infeksi awal biasanya terjadi 2-10 minggu setelah
pemajanan. Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif karena
gangguan atau ketidakefektifan respon imun.

Etiologi


• TB paru disebabkan oleh
Mycobakterium tuberculosis
yang merupakan batang
aerobic tahan asam yang
tumbuh lambat dan sensitif
terhadap panas dan sinar
UV. Bakteri yang jarang
sebagai penyebab, tetapi
pernah terjadi adalah M.
Bovis dan M. Avium.

Tanda Dan Gejala

1. Tanda
• a. Penurunan berat badan
• b. Anoreksia
• c. Dispneu
• d. Sputum purulen/hijau,
mukoid/kuning.
• 2. Gejala

• a. Demam
• B.batuk
• C.sesak nafas
• D. Malaise

Patofisiologi

• Pada tuberculosis, basil tuberculosis menyebabkan suatu
reaksi jaringan yang aneh di dalam paru-paru meliputi:
penyerbuan daerah terinfeksi oleh makrofag, pembentukan
dinding di sekitar lesi oleh jaringan fibrosa untuk
membentuk apa yang disebut dengan tuberkel. Banyaknya
area fibrosis menyebabkan meningkatnya usaha otot
pernafasan untuk ventilasi paru dan oleh karena itu
menurunkan kapasitas vital, berkurangnya luas total
permukaan membrane respirasi yang menyebabkan
penurunan kapasitas difusi paru secara progresif, dan rasio
ventilasi-perfusi yang abnormal di dalam paru-paru dapat
mengurangi oksigenasi darah.


Manifestasi Klinis

• Gejala umum TB paru adalah batuk lebih dari 4
minggu dengan atau tanpa sputum, malaise,
gejala flu, demam ringan, nyeri dada, batuk darah.
• Demam
• Batuk
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Malaise

Pemeriksaan Penunjang






Pemeriksaan Rontgen Toraks
Pemeriksaan CT-scan

Radiologis TB Paru Milier
Pemeriksaan Laboratorium

Komplikasi

• Komplikasi Penyakit TB paru bila tidak ditangani dengan benar
akan menimbulkan komplikasi seperti: pleuritis, efusi pleura,
empiema, laringitis,TB usus.
• Menurut Dep.Kes (2003) komplikasi yang sering terjadi pada
penderita TB Paru stadium lanjut: 1) Hemoptisis berat
(perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau
tersumbatnya jalan nafas. 2) Kolaps dari lobus akibat retraksi
bronkial. 3) Bronkiectasis dan fribosis pada Paru. 4) Pneumotorak
spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan Paru. 5)
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian,
ginjal dan sebagainya. 6) Insufisiensi Kardio Pulmoner

Komplikasi
• Penyakit tuberculosis paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan

komplikasi. Komplikasi dibagi atas komplikasi dini dan komplikasi lanjut :
– Komplikasi dini








1)      Pleuritis
2)      Efusi pleura
3)      Empiema
4)      Laringitis
Menjalar ke organ lain : Usus
Poncet’s arthropathy
– Komplikasi lanjut








1)      Obstruksi jalan napas : SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberculosis)
2)        Kerusakan parenkim berat : SOPT/Fibrosis paru, kor pulmonal
3)        Amiloidosis
4)         Karsinoma paru
5)        Sindrom gagal napas dewasa (ARDS)

Penanganan

• a.       Promotif
• 1.      Penyuluhan kepada masyarakat apa itu TBC
• 2.      Pemberitahuan baik melalui spanduk/iklan tentang bahaya TBC, cara penularan,
cara pencegahan, faktor resiko
• 3.      Mensosialisasiklan BCG di masyarakat.
• b.      Preventif
• 1.      Vaksinasi BCG

• 2.      Menggunakan isoniazid (INH)
• 3.      Membersihkan lingkungan dari tempat yang kotor dan lembab.
• 4.      Bila ada gejala-gejala TBC segera ke Puskesmas/RS, agar dapat diketahui secara dini.
• c.       Kuratif
• Pengobatan tuberkulosis terutama pada pemberian obat antimikroba dalam jangka waktu
yang lama. Obat-obat dapat juga digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit klinis
pada seseorang yang sudah terjangkit infeksi. Penderita tuberkulosis dengan gejala klinis
harus mendapat minuman dua obat untuk mencegah timbulnya strain yang resisten
terhadap obat. Kombinasi obat-obat pilihan adalah isoniazid (hidrazid asam isonikkotinat
= INH) dengan etambutol (EMB) atau rifamsipin (RIF).

Asuhan Keperawatan TB Paru
• 1.

Pengkajian
Data Yang dikaji
A. Aktifitas/istirahat
Kelelahan
Nafas pendek karena kerja
Kesultan tidur pada malam hari, menggigil atau

berkeringat
Mimpi buruk
Takhikardi, takipnea/dispnea pada kerja
Kelelahan otot, nyeri , dan sesak
B. Integritas Ego
Adanya / factor stress yang lama
Masalah keuangan, rumah
Perasaan tidak berdaya / tak ada harapan
Menyangkal
Ansetas, ketakutan, mudah terangsang

• C. Makanan /

Cairan
Kehilangan nafsu makan
Tak dapat mencerna
Penurunan berat badan
Turgor kult buruk, kering/kulit bersisik
Kehilangan otot/hilang lemak sub kutan
•G. Interaksi Sosial

Perasaan Isolasi atau penolakan
Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab
Pemeriksaan Diagnostik
1. Kultur Sputum
2. Zeihl-Neelsen
3. Tes Kulit
4. Foto Thorak
5. Histologi
6. Biopsi jarum pada jaringan paru
7. Elektrosit
8. GDA
9. Pemeriksaan fungsi Paru.

Asuhan Keperawatan TB Paru
• D. Kenyamanan
Nyeri dada
Berhati-hati pada daerah yang sakit
Gelisah
E. Pernafasan
Nafas Pendek

Batuk
Peningkatan frekuensi pernafasan
Pengembangn pernafasan tak simetris
Perkusi pekak dan penuruna fremitus
Defiasi trakeal
Bunyi nafas menurun/tak ada secara
bilateral atau unilateral
Karakteristik : Hijau /kurulen, Kuning atua
bercak darah
F

• . Keamanan
Adanya kondisi
penekanan imun
Test HIV Positif
Demam atau sakit
panas akut

Wassalam...