index.php view=article&catid=36 press release&id=250 audiensi kowani ke kpp dan pa&format=&option=com content&Itemid=87.
Audiensi Kowani Ke KPP dan PA
Senin, 05 April 2010 16:20
Dalam kesempatan audiensi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Menteri lantai 8 Gedung
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di jalan Abdul Muis no.7,
Jakarta Pusat, Ketua Umum KOWANI, Dr. Dewi Motik Pramono, Msi. hadir bersama 19
anggota pengurus KOWANI periode 2009-2014.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan selamat
datang kepada rombongan pengurus KOWANI dan memperkenalkan pendamping dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak: Sri Danti, MA, Dra. Emmy
Rachmawati, Dr. Hertomo Heroe , Dr. Irma Alamsyah Djayaputra, dan Pinky Saptandari, MA.
Selanjutnya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
menyampaikan paparan singkat tentang kebijakan dan program Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak, serta nomenklatur dan struktur yang baru.
Secara khusus Menteri mengupas secara mendalam tentang struktur baru Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Banyak perubahan mendasar yang patut
diketahui semua pihak, termasuk KOWANI sebagai mitra kerja. Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak fokus pada kebijakan dan advokasi agar kebijakan dan
perencanaan pembangunan dilaksanakan secara responsif gender. Disampaikan tentang
Kerangka pikir pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , termasuk
ditetapkannya target peningkatan perlindungan anak menuju KOTA LAYAK ANAK dan
peningkatan kualitas hidup perempuan menuju kesetaraan gender. Dalam kerangka pikir
pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diharapkan hasil akhirnya
adalah masyarakat yang adil dan sejahtera, termasuk bagi kelompok marginal, perempuan
dan anak.
Disampaikan pula program 100 hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dalam bidang
Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan Anak. Antara lain tentang Rancangan
Undang-Undang Kesetaraan Gender, serta peraturan bersama penanganan anak berhadapan
hukum berbasis restorative justice. Menteri juga menyampaikan telah ditandatangani MOU
dengan BKKBN berkaitan dengan upaya koordinasi dan sinergi pembangunan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dengan bidang kependudukan dan keluarga berencana.
Rencana ke depan, pada tanggal 21 April 2010, akan ditandatangani MOU dengan Menteri
Koperasi & UKM.
Dr. Dewi Motik selaku ketua umum memperkenalkan pengurus KOWANI yang hadir dalam
audiensi. Dalam kesempatan tersebut, Dewi Motik menyampaikan bahwa KOWANI akan
mengadakan KOWANI FAIR, pada tanggal 5-8 AGUSTUS 2010 yang akan didukung oleh
berbagai pihak termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Disampaikan pula bahwa target
MDGs sudah menjadi kegiatan KOWANI sejak masa yang lalu. Target MDGs untuk kesehatan
ibu dan anak diharapkan dapat diturunkan melalui kerjasama dengan dunia usaha melalui dana
Corporate Social Resposibility (CSR). KOWANI periode 2009-2014 tetap menjalankan
program lingkungan berupa kegiatan tanam dan pelihara.
Dr. Dewi Motik menyampaikan bahwa KOWANI ingin melaksanakan kegiatan pelatihan
ketrampilan untuk TKW, agar mereka tidak terus menerus menjadi tenaga kerja di luar negeri.
1/2
Audiensi Kowani Ke KPP dan PA
Senin, 05 April 2010 16:20
Para TKW purna didorong menjadi wirausaha, dengan cara memberi pembekalan ketrampilan
praktis seperti kecantikan, dan lain-lain. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat dilaksanakan
melalui kerjasama dengan pihak swasta yang kompeten dan mempunyai kegiatan CSR.
Beberapa pengurus KOWANI juga menyampaikan usulan berkaitan dengan permasalahan
pendidikan, ketenagakerjaan dan kesehatan. Mereka juga menyampaikan bahwa pengurus
KOWANI periode 2009-2014 merasa beruntung karena melanjutkan program KOWANI periode
2004-2009 yang dipimpin oleh Ibu Linda Amalia Sari Gumelar yang sekarang menjabat sebagai
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Ibu Menteri memberi penghargaan terhadap kiprah KOWANI, yang dalam waktu singkat telah
menunjukkan aktivitas luar biasa, antara lain dengan menjalankan 12 program. Ibu Menteri
juga menyambut baik rencana KOWANI untuk bekerjasama dengan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam upaya pembekalan TKW sebelum
mereka pulang ke tanah air. Dalam kegiatan tersebut, Ibu Menteri menyarankan agar
melibatkan Dharma Wanita KBRI atau Konjen RI setempat melalui kegiatan pelatihan TOT,
agar mereka dapat menindaklanjuti secara berkesinambungan. Disampaikan pula bahwa
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengusulkan kepada
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar dalam proses rekrutmen calon tenaga kerja
dapat melibatkan organisasi perempuan di akar rumput, di mana mereka sekaligus dapat
dilibatkan dalam proses pengawasan di lapangan.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan bahwa
selaku ketua harian Gugus Tugas Trafiking bekerjasama dengan sektor terkait untuk
melakukan beragam upaya untuk mencegah dan mengatasi trafiking. Berharap agar KOWANI
melalui organisasi-organisasi yang menjadi anggota ikut berperan aktif dalam
mensosialisasikan pentingnya masyarakat ikut berperanserta dalam pencegahan dan
penanganan trafiking.
Pada masa yang akan datang, diharapkan agar dapat terus ditingkatkan kerjasama antara
KOWANI dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam
upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pertemuan diakhiri dengan foto
bersama ketua umum dan pengurus KOWANI periode 2009-2014 dengan Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
*******
2/2
Senin, 05 April 2010 16:20
Dalam kesempatan audiensi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Menteri lantai 8 Gedung
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di jalan Abdul Muis no.7,
Jakarta Pusat, Ketua Umum KOWANI, Dr. Dewi Motik Pramono, Msi. hadir bersama 19
anggota pengurus KOWANI periode 2009-2014.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan selamat
datang kepada rombongan pengurus KOWANI dan memperkenalkan pendamping dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak: Sri Danti, MA, Dra. Emmy
Rachmawati, Dr. Hertomo Heroe , Dr. Irma Alamsyah Djayaputra, dan Pinky Saptandari, MA.
Selanjutnya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
menyampaikan paparan singkat tentang kebijakan dan program Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak, serta nomenklatur dan struktur yang baru.
Secara khusus Menteri mengupas secara mendalam tentang struktur baru Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Banyak perubahan mendasar yang patut
diketahui semua pihak, termasuk KOWANI sebagai mitra kerja. Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak fokus pada kebijakan dan advokasi agar kebijakan dan
perencanaan pembangunan dilaksanakan secara responsif gender. Disampaikan tentang
Kerangka pikir pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , termasuk
ditetapkannya target peningkatan perlindungan anak menuju KOTA LAYAK ANAK dan
peningkatan kualitas hidup perempuan menuju kesetaraan gender. Dalam kerangka pikir
pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diharapkan hasil akhirnya
adalah masyarakat yang adil dan sejahtera, termasuk bagi kelompok marginal, perempuan
dan anak.
Disampaikan pula program 100 hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dalam bidang
Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan Anak. Antara lain tentang Rancangan
Undang-Undang Kesetaraan Gender, serta peraturan bersama penanganan anak berhadapan
hukum berbasis restorative justice. Menteri juga menyampaikan telah ditandatangani MOU
dengan BKKBN berkaitan dengan upaya koordinasi dan sinergi pembangunan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dengan bidang kependudukan dan keluarga berencana.
Rencana ke depan, pada tanggal 21 April 2010, akan ditandatangani MOU dengan Menteri
Koperasi & UKM.
Dr. Dewi Motik selaku ketua umum memperkenalkan pengurus KOWANI yang hadir dalam
audiensi. Dalam kesempatan tersebut, Dewi Motik menyampaikan bahwa KOWANI akan
mengadakan KOWANI FAIR, pada tanggal 5-8 AGUSTUS 2010 yang akan didukung oleh
berbagai pihak termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Disampaikan pula bahwa target
MDGs sudah menjadi kegiatan KOWANI sejak masa yang lalu. Target MDGs untuk kesehatan
ibu dan anak diharapkan dapat diturunkan melalui kerjasama dengan dunia usaha melalui dana
Corporate Social Resposibility (CSR). KOWANI periode 2009-2014 tetap menjalankan
program lingkungan berupa kegiatan tanam dan pelihara.
Dr. Dewi Motik menyampaikan bahwa KOWANI ingin melaksanakan kegiatan pelatihan
ketrampilan untuk TKW, agar mereka tidak terus menerus menjadi tenaga kerja di luar negeri.
1/2
Audiensi Kowani Ke KPP dan PA
Senin, 05 April 2010 16:20
Para TKW purna didorong menjadi wirausaha, dengan cara memberi pembekalan ketrampilan
praktis seperti kecantikan, dan lain-lain. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat dilaksanakan
melalui kerjasama dengan pihak swasta yang kompeten dan mempunyai kegiatan CSR.
Beberapa pengurus KOWANI juga menyampaikan usulan berkaitan dengan permasalahan
pendidikan, ketenagakerjaan dan kesehatan. Mereka juga menyampaikan bahwa pengurus
KOWANI periode 2009-2014 merasa beruntung karena melanjutkan program KOWANI periode
2004-2009 yang dipimpin oleh Ibu Linda Amalia Sari Gumelar yang sekarang menjabat sebagai
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Ibu Menteri memberi penghargaan terhadap kiprah KOWANI, yang dalam waktu singkat telah
menunjukkan aktivitas luar biasa, antara lain dengan menjalankan 12 program. Ibu Menteri
juga menyambut baik rencana KOWANI untuk bekerjasama dengan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam upaya pembekalan TKW sebelum
mereka pulang ke tanah air. Dalam kegiatan tersebut, Ibu Menteri menyarankan agar
melibatkan Dharma Wanita KBRI atau Konjen RI setempat melalui kegiatan pelatihan TOT,
agar mereka dapat menindaklanjuti secara berkesinambungan. Disampaikan pula bahwa
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengusulkan kepada
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar dalam proses rekrutmen calon tenaga kerja
dapat melibatkan organisasi perempuan di akar rumput, di mana mereka sekaligus dapat
dilibatkan dalam proses pengawasan di lapangan.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan bahwa
selaku ketua harian Gugus Tugas Trafiking bekerjasama dengan sektor terkait untuk
melakukan beragam upaya untuk mencegah dan mengatasi trafiking. Berharap agar KOWANI
melalui organisasi-organisasi yang menjadi anggota ikut berperan aktif dalam
mensosialisasikan pentingnya masyarakat ikut berperanserta dalam pencegahan dan
penanganan trafiking.
Pada masa yang akan datang, diharapkan agar dapat terus ditingkatkan kerjasama antara
KOWANI dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam
upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pertemuan diakhiri dengan foto
bersama ketua umum dan pengurus KOWANI periode 2009-2014 dengan Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
*******
2/2