ProdukHukum BankIndonesia

BOKS
HASIL RAPAT TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH (TPID)
PROVINSI KALIM ANTAN BARAT DALAM RANGKA M ENGHADAPI SEM BAHYANG
KUBUR KEDUA DAN HARI RAYA IDUL FITRI
Pada tanggal 5 Agustus 2010 diadakan rapat TPID Kalbar di kantor Disperindag Prov. Kalbar.
Rapat dihadiri oleh instansi terkait dan asosiasi pedagang. Beberapa pokok pembahasan adalah
terkait pasokan daging ayam dan daging sapi serta beras dalam rangka menyambut hari besar
yaitu Sembahyang Kubur Kedua dan bulan Ramadhan di bulan Agustus, serta Idul Fitri di bulan
September.
Rapat juga sebagai respon tingginya inflasi kota Pontianak dan kota Singkawang pada bulan
Juli 2010 yang mencapai 2,89% (m-t-m). Andil inflasi bulan Juli 2010 yang tertinggi dialami
oleh komoditas non pangan yaitu kenaikan ongkos angkutan udara (0,8190% ). Adapun
komoditas kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi tinggi adalah komoditas yaitu
komoditas saw i hijau (0,3636% ), ikan gembung (0,2457% ), beras (0,2274% ), udang basah
(0,1459% ), telur ayam ras (0,1006% ), kangkung (0,0879% ) dan bawang putih (0,0766% )
Pihak Bank Indonesia Pontianak menekankan perlunya mengendalikan ekspektasi inflasi
masyarakat dan pedagang menjelang hari besar agama. Pengendalian ekspektasi tersebut
dilakukan melalui media massa daerah dengan memberikan informasi yang menekankan
kecukupan stok pangan. Dengan informasi tersebut diharapkan masyarakat dan pedagang
tidak panik dalam berbelanja dan tidak memborong barang-barang kebutuhan pokok yang
mengakibatkan harga melonjak naik.

M enurut pihak Bulog, kenaikan harga beras diakibatkan terganggunya pasokan di sebagian
besar sentra beras di pulau Jaw a. Adapun stok beras Kalbar dalm kondisi cukup untuk 3 bulan
ke depan, termasuk menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Bulog akan
melakukan operasi pasar apabila kenaikan harga mencapai lebih dari 15% .
Penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) akan dipercepat dari bulan September 2010
menjadi bulan Agustus 2010 sehingga penerima raskin tidak beli baras di pasar yang harganya
sudah mengalami kenaikan. Dalam jangka panjang diversifikasi pangan sangat diperlukan agar
konsumsi dan ketergantungan terhadap beras tidak terlalu tinggi atau dapat berkurang.
Pihak Pelindo Kalbar menyampaikan komitmennya untuk menjaga kelancaran distribusi melalui
3 dermaga yang beroperasi 24 jam. Namun demikian masih ada kendala terkait pengurusan

izin bongkar muat yang hanya dilayani hingga pukul 21.00. Prioritas bongkar muat untuk
bahan makanan juga siap untuk diberikan.
Asosiasi Perunggasan menyampaikan bahwa harga ayam pada bulan Ramadhan mengalami
kenaikan hingga Rp.26.000 per kilogram. Kenaikan tersebut banyak dipengaruhi oleh
ekspektasi konsumen. Sementara penertiban pedagang ayam musiman yang menetapkan
harga tinggi akan segera dilakukan. Cadangan ayam beku telah dipersiapkan sebanyak 30 ton.
Sementara persediaan telur ayam untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri mencukupi dengan
harga Rp.18.000 per kilogram.
Asosiasi Pedagang Sapi menjelaskan bahwa stok daging sapi hingga lebaran aman, meskipun

terjadi kenaikan harga dari Rp.70.000 menjadi Rp.75.000 per kilogram.
Dari PT. Bogasari selaku produsen tepung terigu menjelaskan bahwa stok terigu aman dengan
persediaan sebanyak 51.600 ton dan cadangan sekitar 49.000 ton untuk menyambut Hari Raya
Idul Fitri. Harga berkisar antara Rp.6.500 s.d. Rp.7.000 per kilogram.
Stok gula pasir yang ada di pedagang sekitar 8.600 Ton. Jumlah tersebut di luar yang telah
terdistribusi ke 14 Kabupaten dan Kota di Kalimantan Barat. Harga rata-rata di Kota Pontianak
sebesar Rp10.500 per kilogram
Dari Pihak Pertamina menjelaskan stok Premium, Pertamax, dan Solar relatif aman. Adapun stok
gas elpiji 3 kg sebanyak 432 M Ton cukup untuk bertahan 8,3 hari ke depan. Sementara stok
gas elpiji 12 kg sebanyak 296 M Ton, cukup untuk bertahan selama 7,0 hari ke depan. Realisasi
BBM bersubsidi hingga semester I untuk jenis Premium sebesar 55% dari kuota dan Solar
65,5% dari kuota. Antrian solar yang sempat terjadi pada beberapa SPBU sebagai akibat
dilarangnya pembelian Solar dengan jerigen karena diduga diselew engkan untuk industri dan
nelayan.
Pihak Polda Kalbar siap membantu dalam mengamankan distribusi dan memantau ketersediaan
stok kebutuhan pokok masyarakat termasuk menindak perdagangan ilegal di lapangan.