ProdukHukum BankIndonesia

BOKS 3

RANCANGAN ANGGARAN BELANJA DAERAH 2009

Sebelum mencapai tahap realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah disusun
harus melalui tahap penetapan RAPBD, evaluasi Gubernur dan kemudian
dilakukan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran sebelum akhirnya sampai
ditahap pelaksanaan anggaran. Terlepas dari berbagai hambatan yang menyertai
proses pengesahan RAPBD 2009, pada tahun anggaran 2009 ini, Propinsi
Bengkulu lengkap dengan sembilan kabupatennya telah berhasil menyelesaikan
tahap perancangan hingga pengesahan APBD 2009 tepat sebelum triwulan
pertama 2009 berakhir. Tabel 1 menunjukkan data penyampaian PERDA APBD
2009 propinsi Bengkulu dan seluruh kabupatennya kepada Direktorat Jendral
Perimbangan Keuangan.
Tabel 1. Penyerahan PERDA APBD 2009

No. 
1. 
2.  
3. 

4.  
5. 
6. 
7. 
8. 
9. 
10. 
11. 
 

Nama
Propinsi Bengkulu
Kabupaten Bengkulu Selatan
Kabupaten Bengkulu Utara
Kabupaten Rejang Lebong
Kota Bengkulu
Kabupaten Kaur
Kabupaten Seluma
Kabupaten Mukomuko
Kabupaten Lebong

Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Bengkulu Tengah

Penyerahan PERDA  
APDB 2009 
13 Januari 2009
13 Maret 2009
30 Maret 2009
31 Maret 2009
14 Februari 2009
16 Januari 2009
23 Februari 2009
6 Maret 2009
19 Maret 2009
10 Maret 2009
14 Maret 2009

Dari tabel tersebut terlihat seluruh daerah telah menyampaikan APBD-nya
sebelum triwulan I tahun ini berakhir. Pemerintah Provinsi Bengkulu paling cepat
menyampaikan Perda APBD-nya dan diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Kaur

kemudian daerah yang paling akhir menyampaikan APBD adalah Kab. Rejang
Lebong. Dengan telah disampaikannya APBD tersebut maka diharapkan realisasi
anggaran sudah dapat berjalan di triwulan II tahun ini sehingga dapat mendorong
pertumbuhan perekonomian daerah secara lebih optimal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Pendapatan Daerah Kota
Bengkulu, proses penetapan RAPBD Tahun 2009 telah selesai dilakukan akhir
tahun 2008. Hal ini lebih cepat dari waktu biasanya yang jatuh di bulan Februari
tahun berjalan. Kondisi ini dilakukan untuk dapat mempercepat realisasi anggaran
di tahun berjalan.
Pada tahun 2009, belanja modal yang antara lain digunakan untuk
peningkatan infrastruktur daerah dikurangi karena meningkatnya belanja tidak
langsung

yang

tidak

seimbang


dengan

peningkatan

penerimaan

dana

perimbangan (DAU & DAK). Sementara prioritas anggaran di tahun ini lebih
ditujukan untuk pendidikan, kesehatan gratis dan pemberdayaan ekonomi
kerakyatan yang meliputi pembinaan, bantuan bergulir, serta dana pendampingan
(mirip PNPM untuk proses administrasi pengajuan pinjaman).