213 tim ekonomi prioritaskan enam sektor 98

Tim Ekonomi Prioritaskan Enam Sektor
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 11:40 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 13:56

TIM ekonomi kabinet yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa,
menetapkan enam sektor "ang akan menjadi prioritas pembangunan ekonomi pada masa 100
hari, satu tahun, maupun lima tahun ke depan. Keenam sektor itu ialah infrastruktur, energi,
ketahanan pangan, usaha kecil menengah (UKM), industri, jasa, serta transportasi.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat, di sela-sela rapat koordinasi jajaran
menteri perekonomian di Kantor Menko Perekonomian, di Jakarta, Sabtu (24/10). Menurut
Hidavat persoalan utama pengembangan infrastruktur adalah masalah regulasi. Untuk itu,
pihaknya akan menerbitkan peraturan-peraturan guna membuka jalan bagi pertumbuhan
infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, sejumlah peraturan yang ada. dinilai
menghambat program pengembangan infrastruktur.
Djoko mencontohkan masalah pembebasan tanah ataupun investasi dalam jalan tol.
Sementara untuk program bagi UKM, Menneg Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Syarifuddin Hasan mengatakan, pihaknxa akan mengucurkan dana Rp20 triliun untuk
kelanjutan program Kredit Usaha Rakit (KUR). Syarifuddin juga berjanji menciptakan lebih
banyak tenaga entrepreneur baru.

Terkait dengan lapangan kerja. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar,
mengatakan, pemerintah akan menekan jumlah pengangguran menjadi hanya 6 persen di
tahun 2010. Tahun ini, angka pengangguran masih 8,3 persen.
Muhaimin mengatakan untuk menekan angka pengangguran tersebut, pihaknya akan
menaikkan anggaran pengurangan pengangguran pada APBN 2010 sekitar 25-50 persen.
"Target 25-50 persen kenaikan anggaran 2010 untuk pengurangan pengangguran," kata
Muhaimin.
Rapat koordinasi ekonomi kemarin dihadiri 13 menteri dan dipimpin langsung oleh Menko
Perekonomian Hatta Rajasa. Menurut Hatta, program 100 hari para menteri merupakan salah
satu kontrak kerja yang dibuat kepada Presiden. "Di situ sudah ada program-program yang
harus dicapai, yang sudah di-com-mit menteri-menteri waktu itu di depan Bapak Presiden,"
katanya.
National Summit
Di Kantor Wakil Presiden, Sabtu kemarin dibahas persiapan National Summit 2009 yang akan
diselenggarakan pada 29-31 Oktober mendatang di Hotel Bidakara Jakarta. Wapres Boediono
berkoordinasi dengan tiga menteri koordinator yakni Menko Polhukam (Politik, Hukum,dan

1/2

Tim Ekonomi Prioritaskan Enam Sektor

Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 11:40 - Last Updated Thursday, 10 June 2010 13:56

Keamanan) Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menko Kesra Agung
Laksono.
Hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan National Summit 2009 nanti diharapkan dapat
memberikan masukan-masukan kepada pemerintah terkait arah kebijakan dan program jang
akan dilaksanakan dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) n maupun
rancangan program jangka menengah (RPJM) lima tahun mendatang.
"Pada hari ini (kemarin) tiga menko dan panitia persiapan pelaksanaan national summit rapat di
kantor wapres sekaligus melaporkan kepada wapres persiapan-persiapan yang akan
dilaksanakan di national summit tersebut pada tanggal 29, 30, dan 31 Oktober nanti," kata
Hana Rajasa dalam keterangan persnya kepada wartawan di Kantor Wapres Jalan Medan
Merdeka Selatan Jakarta, kemarin.
Hatta Rajasa mengatakan national summit akan dihadiri oleh sekitar seribu peserta, yang terdiri
dari para stakeholder terkait, yakni para gubernur, bupati dan wali kota, DPRD provinsi,
kalangan
NGO. pengamat, praktisi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), serta kalangan
perguruan tinggi. Selama tiga hari pelaksanaan para peserta diharapkan dapat membahas
berbagai isu pembangunan dan pemerintahan yang terangkum dalam tiga bidang

pemerintahan, yakni perekonomian, polhukam, dan kesra.
Khusus bidang perekonomian, akan dibahas enam topik utama melalui enam komisi,
masing-masing komisi i akan membahas topik yang menyangkut persoalan infrastruktur, komisi
H persoalan pangan, komisi ni persoalan energi, komisi IV persoalan revitalisasi industri, komisi
V persoalan transportasi, dan komisi VI persoalan UKM (Usaha Kedl dan Menengah) dan jasa.
Pada hari pertama pembukaan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencananya akan
menyampaikan paparan dan pandangan mengenai arah kebijakan dan program pembangunan
nasional lima tahun ke depan. Sementara, Wapres Boediono akan mengulas peran dan fungsi
pelaksanaan national summit kali ini.
Sumber : Jurnal Nasional

2/2