DINAS PU BANTAH TEMUAN BPK

DINAS PU BANTAH TEMUAN BPK

Pembangunan Kembali Rumah Warga Godo.
Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)i RI Perwakilan NTB terkait pembangunan
rumah warga Godo,Bima, dibantah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bima. Mereka
menganulir adanya kerugian negaraii pada pembangunan kembali rumah warga Desa Godo, yang
dibakar tahun lalu.”Tidak ada kerugian negara. Temuan BPK itu perlu disempurnakan, ”kata
Kabid Perumahan dan Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Bima,Zainal Arifin, kemarin.
Menurutnya,pembangunan rumah warga Godo sudah rampung dan tidak ada
persoalan.dari segi tehnik maupun administrasi telah sesuai prosedur. ”Semua sudah rampung.
Tidak ada masalah dengan pembangunan itu,”Bantah dia.
Sebelumnya diberitakan,pembangunan kembali rumah warga desa Godo di Kabupaten
Bima diduga bermasalah.Karena,hasil auditiii BPK perwakilan NTB menemukan indikasi
kerugian negara.
Kerugian berdasarkan Lapor Hasil Pemeriksaan (LHP) iv tahun 2013 mencapai Rp300 juta
lebih. Angka tersebut diketahui setelah mengaudit laporan keuangan v Pemkab Bima tahun
anggaran 2013.
Dalam pelelangan dan pelaksanaan pembangunan kembali rumah warga Godo itu dinilai
tidak sesuai dengan ketentuan. Proyek itu dikerjakan PT.MNA sesuai kontrak nomor
602.1/II.K/01.8/2013 tanggal 13 Mei 2013. Nilai proyek itu senilai Rp4.727.168.000.
Ia tidak menampik pekerjaan diikuti tiga perusahaan, yakni PT.RPM, Cv.CH dan

PT.MNA. Namun,yang memenangkan pengerjaan itu perusahaan PT.MNA.
“Semua pengerjaan itu dipantau langsung LPSE dari pusat. Apalagi,sudah menggunakan
sistem elektronik. Sehingga,peluang untuk bermain dapat diketahui,” tegas dia.
Zainal menambahkan,dirinya tidak terlalu menguasai terkait proyek itu.karena, dirinya
baru saja ditunjuk menjabat Kabid Perumahan dan Cipta Karya.” Saya orang baru di PU.Baru
dua bulan. Sedangkan proyek tahun 2013,”cetusnya.
Dalam temuan itu, BPK menyebutkan sejumlah kekurangan pekerjaan. Rinciannya, yakni
blok C sebanyak 21 unit dengan nilai kekurangan Rp66.935.370,16. Rahabilitasi rumah blok D
sebanyak 23 unit dengan nilai kekurangan Rp101.855.862,57. Sirtu gang dan talud senilai
Rp19.528.432,77.

Sumber berita :
 Lombok Post, Dinas PU Bantah Temuan BPK, Jumat 08 Agustus 2014

i

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), 1. lembaga negara yang bertugas untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2.
satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara [vide: UU No. 15/2006, Pasal 2].

ii

Kerugian negara/daerah, kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai [vide: UU No. 15/2006, Psl 1 angka 15].

iii

Audit, pemeriksaan keuangan, memeriksa pembukuan, suatu pemeriksaan resmi
mengenai perkembangan situasi keuangan dari perorangan atau suatu organisasi
(umum).

iv

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), Laporan tertulis mengenai hasil pelaksanaan
pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pemeriksa dan disampaikan kepada DPR, DPD,
dan DPRD.


v

Laporan Keuangan, bentuk pertanggungjawaban sebagaimana ditetapkan dalam
Pasal 30, Pasal 31, dan Pasal 32 Undang-Undang Noor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Pasal 55 ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 56 ayat (3) UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara [vide: UU No. 15/2004,
Pasal 1 angka 9].