– Web Direktorat Kemahasiswaan

EKONOMI MONETER I

KEBIJAKAN MONETER

Konsep dan Pengertian
• Kebijakan Moneter merupakan kebijakan
otoritas moneter atau bank sentral dalam
bentuk pengendalian besaran moneter ( Ms)
dan atau suku bunga untuk mencapai
perkembangan kegiatan perekonomian
yang diinginkan
• Tujuan kebijakan moneter adalah
dicapainya keseimbangan interen (internal
balance) dan keseimbangan ekstern
(external balance)
2

• Keseimbangan interen biasanya
diwujudkan oleh terciptanya
kesempatan kerja yang tinggi, dan
laju inflasi yang rendah.

• Sedangkan keseimbangan
ekstern ditujukan agar neraca
pembayaran internasional
seimbang.
3

Konsep dan Pengertian
• Kebijakan moneter dibagi dalam dua jenis, yaitu
kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan
moneter kontraktif.
• Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan
moneter yang ditujukan untuk mendorong kegiatan
ekonomi, yang antara lain dilakukan melalui
peningkatan jumlah uang beredar.
• Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan
moneter yang ditujukan untuk memperlambat
kegiatan ekonomi, yang antara lain dilakukan
melalui penurunan jumlah uang beredar.
4


Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua,
yaitu :


Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif,
yaitu kebijakan umum yang bertujuan untuk
mempengaruhi jumlah penawaran uang dan
tingkat bunga dalam perekonomian.



Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif:



Pengawasan pinjaman secara selektif, yaitu menentukan
jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau
digalakkan
Pembujukan moral, yaitu Bank Sentral mengadakan
pertemuan-pertemuan langsung dengan pimpinanpimpinan bank umum untuk meminta bank-bank umum

melakukan langkah-langkah tertentu.



5

Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan kuantitatif:
•Open Market Operations
•Discount Rate Policy (Discount Rate
Operations)
•Reserve Requirements Policy
Kebijakan Kualitatif:
•Selective Credit
•Moral Suasion
6

Instrument Kebijakan Moneter → Sasaran Antara → Tujuan Akhir

Kebijakan Moneter


Instrument

Intermediate
Targets
(sasaran antara)

1. Open Market
Operations
2. Discount
Rate Policy
3. Reserve Req
Pol

1. Cadangan
(Reserve)

Ultimate
Objective
1. Stable Price

2. Low
unemployment

2. MS

3. Rapid growth in
Real GDP

3. Interest Rate

4. Stable BOP

7

Tenggang Waktu (Lag) Efek dari Kebijakan Moneter

• Jangka waktu antara perubahan
kebijakan dengan perubahan kegiatan
ekonomi sering disebut tenggang
waktu (lag).

• Dua macam lag dalam kebijakan
moneter, yaitu inside lag dan outside
lag.
8

• Inside lag adalah jarak waktu dari timbulnya
permasalahan di dalam perekonomian sampai
dengan dimulainya tindakan kebijakan untuk
mengatasinya.
– Recognition lag adalah jarak waktu mulai dari
timbulnya masalah sampai dengan saat para pembuat
kebijakan menyadari bahwa memang ada masalah.
– Decision lag adalah jarak waktu antara saat
diketahuinya ada masalah dan saat diputuskannya
suatu tindakan.
– Action lag adalah jarak waktu antara saat keputusan
kebijakan diambil dan saat keputusan tersebut mulai
dilaksanakan.
9


• outside lag adalah jarak waktu
antara saat mulai
dilaksanakannya langkah
kebijakan dan saat timbulnya
akibat pada perekonomian

10

Tenggang Waktu (Lag) Efek dari Kebijakan Moneter

Siklus Kegiatan Ekonomi
Output

Fase Ekspansif
G
C
trend

E
A


D
F

B
Waktu

11

Kerangka Strategis Kebijakan Moneter


Beberapa strategi dalam mencapai tujuan
kebijakan moneter:
– Penargetan Nilai Tukar (Exchange Rate
Targeting)
– Penargetan Besaran Moneter (Monetary
Targeting)
– Penargetan Inflasi (Inflation Targeting)
– Strategi Kebijakan Moneter tanpa jangkar yang

tegas (implicit but not explicit anchor)

12

Penargetan Nilai Tukar (Exchange Rate Targeting)

• Strategi kebijakan moneter dengan
penargetan nilai tukar mendasarkan
pada keyakinan bahwa nilai tukarlah
yang paling dominan pengaruhnya
terhadap pencapaian sasaran akhir
kebijakan moneter.
13

• Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga alternatif
yang dapat ditempuh:
– dengan menetapkan nilai mata uang domestik
terhadap harga komoditas tertentu yang
diakui secara internasional
– dengan menetapkan nilai mata uang domestik

terhadap mata uang negara-negara besar
yang mempunyai laju inflasi yang rendah
– dengan menyesuaikan nilai mata uang
domestik terhadap mata uang negara tertentu
ketika perubahan nilai mata uang
diperkenankan sejalan dengan perbedaan
laju inflasi diantara kedua negara.
14

Penargetan Besaran Moneter (Monetary Targeting)

• Penargetan besaran moneter dilakukan dengan
menetapkan pertumbuhan jumlah uang beredar
sebagai sasaran antara, serta kredit.
• Kelebihan utama dari penargetan besaran
moneter adalah dimungkinkannya kebijakan
moneter yang independent sehingga bank
sentral dapat memfokuskan pencapaian tujuan
yang ditetapkan.


15

Penargetan Inflasi (Inflation Targeting)

• Penargetan inflasi dilakukan dengan
mengumumkan kepada publik mengenai
target inflasi jangka menengah dan
r
r
komitmen bank sentral untuk mencapai
stabilitas harga sebagai tujuan jangka
panjang dari kebijakan moneter
• menargetkan inflasi sebagai jangkar
nominal, bank sentral dapat menjadi lebih
kredibel dan lebih fokus didalam mencapai
kestabilan harga sebagai tujuan akhir.
16

Strategi Kebijakan Moneter tanpa jangkar yang
tegas (implicit but not explicit anchor)

• Dalam rangka mencapai kinerja
perekonomian yang memuaskan ,
beberapa Negara lebih memilih strategi
kebijakan moneter tanpa
mengungkapkan penargetan secara
tegas. Akan tetapi, bank sentral tetap
memberikan perhatian dan komitmen
untuk mencapai tujuan akhir kebijakan
moneter.
17

Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
• Ada beberapa jalur moneter yang
mempengaruhi kegiatan ekonomi,
diantaranya:
– Jalur suku bunga
– Jalur nilai tukar
– Jalur harga aset
– Jalur kredit
– Jalur ekspektasi
18

Jalur suku bunga




Mekanisme transmisi melalui jalur suku bunga
menekankan bahwa kebijakan moneter dapat
mempengaruhi permintaan agregat melalui
perubahan suku bunga
Pengaruh perubahan suku bunga jangka pendek
ditransmisikan pada suku bunga jangka menengahpanjang melalui mekanisme penyeimbangan sisi
permintaan dan penawaran di pasar uang.
Perkembangan suku bunga tersebut akan
mempengaruhi cost of capital (biaya modal) yang
pada gilirannya akan mempengaruhi pengeluaran
investasi dan konsumsi yang merupakan
komponen dari permintaan agregat.
19

Jalur suku bunga


Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
melalui Jalur Suku Bunga

Kebijakan Moneter

Suku Bunga

Biaya
Modal

Investasi/
konsumsi

Jumlah Uang
Beredar

20

Jalur nilai tukar
• Mekanisme transmisi melalui jalur nialai tukar
menekankan bahwa pergerakan nilai tukar dapat
mempengaruhi
perkembangan
penawaran
dan
permintaan agregat, dan selanjutnya output dan harga.
• Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter melalui Jalur
Nilai Tukar
Kebijakan Moneter

Jumlah Uang Beredar

Nilai
Tukar

Harga Realtif
Impor

Harga

Permintaan
Agregat

21

Jalur harga aset
• Mekanisme transmisi melalui jalur harga aset menekankan
bahwa kebijakan moneter berpengaruh pada perubahan
harga aset dan kekayaan masyarakat yang selanjutnya
mempengaruhi pengeluaran investasi dan konsumsi
• Apabila bank sentral melakukan kebijakan moneter
kontraktif, maka hal tersebut akan mendorong peningkatan
suku bunga, dan pada gilirannya akan menkan harga pasar
aset perusahaan. Penurunan harga aset dapat berakibat
pada dua hal. Pertama, mengurangi kemampuan
perusahaan
untuk
melakukan
ekspansi.
Kedua,
menurunkan nilai kekayaan dan pendapatan, yang pada
gilirannya mengurangi pengeluaran konsumsi. Secara
keseluruhan kedua hal tersebut berdampak pada penurunan
pengeluaran agregat.
22

Jalur harga aset


Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter melalui Jalur
Harga Aset

Kebijakan Moneter

Suku Bunga

Harga Aset

Investasi/
konsumsi

Jumlah Uang Beredar

23

Jalur kredit
• Mekanisme transmisi melalui jalur kredit menekankan
bahwa pengaruh kebijakan moneter terhadap output dan
harga terjadi melalui kredit perbankan
• Transmisinya dibedakan menjadi dua jalur.
– Bank lending channel (jalur pinjaman bank) yang
menekankan pengaruh kebijakan moneter pada kredit
karena kondisi keuangan bank, khususnya sisi aset.
– Firm balance sheet channel (jalur neraca perusahaan)
yang menekankan pengaruh kebijakan moneter pada
kondisi keuangan perusahaan seperti cash flow (arus
kas) dan leverage (rasio utang terhadap modal) dan
selanjutnya mempengaruhi akses perusahaan untuk
mendapatkan kredit.
24

Jalur kredit


Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter melalui Jalur

Kebijakan Moneter

Liabilitas Bank

Ketersediaan
Kredit Bank

Jumlah Uang Beredar

Suku Bunga/
Harga Saham

Investasi

Nialai Bersih
Perusahaan

Pemberian Kredit
Bank

25

Jalur ekspektasi
• Mekanisme transmisi melalui jalur ekspektasi
menekankan bahwa kebijakan moneter dapat
diarahkan untuk mempengaruhi pembentukan
ekspektasi mengenai inflasi dan kegiatan ekonomi
• Kondisi tersebut mempengaruhi perilaku agen-agen
ekonomi dalam melakukan keputusan konsumsi dan
investasi, yang pada gilirannya akan mendorong
perubahan permintaan dan inflasi.

26

Jalur ekspektasi


Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter melalui Jalur

Kebijakan Moneter

Ekspektasi Inflasi/
Kegiatan Ekonomi

KeputusanInvestasi/
konsumsi

Jumlah Uang Beredar

27

Kerangka Operasional Kebijakan Moneter

• Kerangka operasional kebijakan moneter
yang pada umumnya mencakup instrumen,
sasaran operasional, dan sasaran antara
yang dipergunakan untuk mencapai
sasaran akhir yang telah ditetapkan.

28

Kerangka Operasional Kebijakan Moneter
Kerangka Kerja Kebijakan Moneter

Kerangka Operasional

Instrumen

Kerangka Strategis

Sasaran
Operasional

Sasaran
Antara

Sasaran Akhir

-OPT
-Fasilitas Diskonto

-Sk bunga jk pdk

-Sk bunga jk pjg

-GWM

-Uang primer

-M1, M2, kredit

-Imbauan, dll

-Inflasi
-Pertumbuhan ek

“Jangkar”
Nominal

Penargetan

- Nilai tukar
Besaran moneter
Inflasi (inflation targeting)
Output nominal
No explicit nominal anchor

-

29