6 strategi pembelajaran ips pertemuan ke 6ctl
Contextual teaching
learning
pardi@uny.ac.id
NCSS : Bagaimana belajar yang mempunyai kekuatan???
Integratif
Bermakna
Berbasis Nilai
Belajar
Powerfull
Aktif
Menantang
pardi@uny.ac.id
Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Problem
Based
Learning
Authentic
Instruction
Cooperative
Learning
CTL
Inquiry
Based
Learning
Service
Learning
Work-based
Learning
Project-based
Learning
pardi@uny.ac.id
Pilar CTL
Authentic
Assesment
Constructivism
Inquiry
7 pilar
CTL
Reflection
Questioning
Modeling
Learning
Community
pardi@uny.ac.id
pardi@uny.ac.id
Ceramah
1) Keunggulan metode ceramah
Metode yang umum dipakai dan sangat mudah.
Diperlukan persiapan yang tidak terlalu banyak,
Kemampuan dosen dalam berceramah mempunyai pengaruh
terhadap kewibawaan di depan mahasiswa.
Efektif dan efisien dalam pengelolaan waktu, tenaga, dan biaya.
Minimnya penyimpangan dari tujuan pembelajaran, karena dosen
yang menentukan langkah-langkah pembelajaran.
Seluruh siswa dapat dilayani dengan waktu yang relatif sama.
Dosen mudah dalam melakukan penambahan dan pengurangan
bahan ajar saat pembelajaran berlangsung.
Layak untuk diterapkan sebagai metode komunikasi bila informasi
yang akan disampaikan mengharuskan sering terjadinya perubahan
dan pemutakhiran.
pardi@uny.ac.id
Kelemahan Ceramah
Terbatasnya partisipasi siswa, mereka lebih banyak mendengar,
menonton, dan mencatat.
Pengajar harus selalu menyajikan dengan menarik, bergairah, dan
penuh tantangan.
Mahasiswa dipaksa untuk memahami bahan ajar dalam tingkat
pemahaman yang sama dalam waktu yang relatif lama. Padahal
setiap individu mempunyai tingkatan kecepatan belajar yang
berbeda.
Apabila ada pertanyaan, pengajaran akan berhenti dan semua
mahasiswa terpaksa menunggu sampai pertanyaan terjawab.
Pengajar sulit mendapatkan feed back.
Bahan penyajian lisan tanpa disertai keikutsertaan mahasiswa
hanya dapat diingat dalam waktu yang relatif pendek.
Penyajian cenderung untuk domain kognitif, sedangkan ranah
afektif dan psikomotorik hanya sedikit terpengaruh.
pardi@uny.ac.id
Ceramah yang efektif
Menjadikan ceramah sebagai pendahuluan, ikhtisar, atau
pengarahan pokok bahasan baru.
Sebagai motivator agar mahasiswa mempunyai keinginan atau
semangat dalam mempelajari suatu mata ajar.
Untuk menyampaikan informasi penting dan mendasar sebagai latar
belakang umum yang siswa sulit melakukan melalui kegiatan
mandiri dan kelompok.
Sebagai perkenalan perkembangan mutakhir suatu bidang atau
pengetahuan.
Sebagai nara sumber
Sebagai pemberi kesempatan siswa manyajikan laporan di depan
kelas.
Sebagai ikhtisar atau rangkuman ketika menyelesaikan pengajaran
sebuah pokok bahasan atau suatu pelajaran.
pardi@uny.ac.id
learning
pardi@uny.ac.id
NCSS : Bagaimana belajar yang mempunyai kekuatan???
Integratif
Bermakna
Berbasis Nilai
Belajar
Powerfull
Aktif
Menantang
pardi@uny.ac.id
Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Problem
Based
Learning
Authentic
Instruction
Cooperative
Learning
CTL
Inquiry
Based
Learning
Service
Learning
Work-based
Learning
Project-based
Learning
pardi@uny.ac.id
Pilar CTL
Authentic
Assesment
Constructivism
Inquiry
7 pilar
CTL
Reflection
Questioning
Modeling
Learning
Community
pardi@uny.ac.id
pardi@uny.ac.id
Ceramah
1) Keunggulan metode ceramah
Metode yang umum dipakai dan sangat mudah.
Diperlukan persiapan yang tidak terlalu banyak,
Kemampuan dosen dalam berceramah mempunyai pengaruh
terhadap kewibawaan di depan mahasiswa.
Efektif dan efisien dalam pengelolaan waktu, tenaga, dan biaya.
Minimnya penyimpangan dari tujuan pembelajaran, karena dosen
yang menentukan langkah-langkah pembelajaran.
Seluruh siswa dapat dilayani dengan waktu yang relatif sama.
Dosen mudah dalam melakukan penambahan dan pengurangan
bahan ajar saat pembelajaran berlangsung.
Layak untuk diterapkan sebagai metode komunikasi bila informasi
yang akan disampaikan mengharuskan sering terjadinya perubahan
dan pemutakhiran.
pardi@uny.ac.id
Kelemahan Ceramah
Terbatasnya partisipasi siswa, mereka lebih banyak mendengar,
menonton, dan mencatat.
Pengajar harus selalu menyajikan dengan menarik, bergairah, dan
penuh tantangan.
Mahasiswa dipaksa untuk memahami bahan ajar dalam tingkat
pemahaman yang sama dalam waktu yang relatif lama. Padahal
setiap individu mempunyai tingkatan kecepatan belajar yang
berbeda.
Apabila ada pertanyaan, pengajaran akan berhenti dan semua
mahasiswa terpaksa menunggu sampai pertanyaan terjawab.
Pengajar sulit mendapatkan feed back.
Bahan penyajian lisan tanpa disertai keikutsertaan mahasiswa
hanya dapat diingat dalam waktu yang relatif pendek.
Penyajian cenderung untuk domain kognitif, sedangkan ranah
afektif dan psikomotorik hanya sedikit terpengaruh.
pardi@uny.ac.id
Ceramah yang efektif
Menjadikan ceramah sebagai pendahuluan, ikhtisar, atau
pengarahan pokok bahasan baru.
Sebagai motivator agar mahasiswa mempunyai keinginan atau
semangat dalam mempelajari suatu mata ajar.
Untuk menyampaikan informasi penting dan mendasar sebagai latar
belakang umum yang siswa sulit melakukan melalui kegiatan
mandiri dan kelompok.
Sebagai perkenalan perkembangan mutakhir suatu bidang atau
pengetahuan.
Sebagai nara sumber
Sebagai pemberi kesempatan siswa manyajikan laporan di depan
kelas.
Sebagai ikhtisar atau rangkuman ketika menyelesaikan pengajaran
sebuah pokok bahasan atau suatu pelajaran.
pardi@uny.ac.id