Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Epidemiologi Vulvovaginitis Kandidiasis pada Siswi SMPN Pabelan Kabupaten Semarang T1 462007069 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswi SMPN Pabelan
kelas IX. Hasil isian kuesioner yang dipakai pada pengolahan data
bersumber dari hanya 141 siswi, (Tabel 4.1). Data dari SMPN 3
Pabelan
tidak digunakan pada pengolahan data karena kondisi
kelas yang tidak kondusif. Siswi tidak dapat secara bebas
menjawab pertanyaan pribadi karena kehadiran pihak lain.
Tabel 4.1 Data Jumlah Partisipan Penelitian di SMPN Pabelan
Nama
SMP
SMP 1
Jumlah
siswi
74
Rusak
Jumlah partisipan
6
68
SMP 2
79
6
73
SMP 3
53
tidak dipakai
-
Dari data yang telah didapat, hasil penelitian mengenai
gambaran pemahaman partisipan tentang vulvovaginitis kandidiasis
dan angka kejadian kandidiasis yang dikaitkan nilai personal
hygiene partisipan dipaparkan sebagai berikut.
4.1 Gambaran pemahaman partisipan mengenai kandidiasis
Survey sebelum penelitian yang dilakukan melalui angket
pada tanggal 18 Oktober 2011 kepada 35 partisipan perempuan
(siswi kelas IX SMP 2 Pabelan), menunjukkan 90% siswi sudah
17
18
mengetahui
apa
yang
dimaksud
dengan
menstruasi
dan
mengalaminya. Kebanyakan dari mereka mulai menstruasi umur
12-13 tahun. Dalam hal personal hygiene menstruasi 63,9% sudah
mengerti dan sisanya 37,1% belum mengerti. Selain itu 40% siswi
beresiko mengalami vulvovaginitis kandidiasis, dan 42,8% memiliki
tanda-tanda terinfeksi vulvovaginitis kandidiasis. Siswi belum
terpapar dengan informasi vulvovaginitis kandidiasis. Partisipan
hanya berdiskusi dan bertanya kepada teman.
Hasil scoring nilai dari pertanyaan penelitian mengenai
pemahaman
partisipan
tentang
vulvovaginitis
kandidiasis,
digunakan untuk mengetahui pemahaman para siswi SMPN 1 dan
SMPN 2 Pabelan mengenai vulvovaginitis kandidiasis itu sendiri.
Mayoritas
partisipan
mempunyai
pemahaman
vulvovaginitis
kandidiasis yang cukup yaitu sebanyak 83 partisipan (59%).
Partisipan yang berpengetahuan baik sebanyak 38 partisipan
(27%), dan hanya 20 partisipan (14%) pemahamannya kurang
mengenai vulvovaginitis kandidiasis tersebut.
4.2 Angka kejadian vulvovaginitis kandidiasis dan skor nilai
personal hygiene partisipan
Hasil penelitian menunjukkan dari total 141 siswi terbagi dalam
3 cluster personal hygiene yaitu: cluster personal hygiene rendah
sebanyak 35 siswi (24.8%), cluster personal hygiene sedang
19
sebanyak 56 siswi (39.8%), dan cluster personal hygiene tinggi
sebanyak 50 siswi (35,4%). Pada masing-masing cluster nilai
personal hygiene terbagi dalam 4 kelompok gejala penyakit, yaitu:
sehat,
keparahan
ringan,
keparahan
sedang,
dan
positif
vulvovaginitis kandidiasis.
Kemungkinan keterkaitan antara nilai personal hygiene dengan
ditemukannya
resiko
vulvovaginitis
kandidiasis
dianalisis
berdasarkan hubungan antara frekuensi partisipan yang sehat dan
yang beresiko dari seluruh populasi partisipan. Persentase
partisipan sehat/beresiko pada masing-masing cluster nilai personal
hygiene, tersaji dalam Gambar 4.1.
48%
46%
43%
32%
26%
28%
25%
23%
3%
20%
2%
personal hygiene rendah personal hygiene sedang
(105-115)
(120-130)
0%
personal hygiene tinggi
(135-145)
Gambar 4.1 Distribusi frekuensi partisipan yang sehat () maupun
yang mengalami berbagai aras vulvovaginitis kandidiasis (,
keparahan ringan; , keparahan sedang; , positif vulvovaginitis
kandidiasis) berdasarkan cluster nilai personal hygiene yang
berbeda pada populasi remaja putri SMPN Pabelan
20
Berdasarkan gambar di atas terlihat dari ketiga cluster nilai
personal hygiene partisipan bahwa persentase paling tinggi (3%)
partisipan positif mengalami vulvovaginitis kandidiasis terdapat
pada
cluster
personal
hygiene
rendah.
Partisipan
dengan
keparahan ringan persen paling tinggi (46%) terdapat pada
personal hygiene rendah. Partisipan dengan keparahan sedang
persentase paling tinggi yaitu 25% terdapat pada personal hygiene
rendah, sedangkan persentase sehat paling tinggi yaitu 48%
terdapat pada cluster personal hygiene tinggi. Gejala vulvovaginitis
kandidiasis didominasi oleh keparahan ringan dan keparahan
sedang. Secara keseluruhan sehat memiliki persentase paling
tinggi.
4.3 Pembahasan
Partisipan
positif
vulvovaginitis
kandidiasis
memiliki
persentase yang terkecil pada setiap cluster nilai personal hygiene.
Dengan kata lain vulvovaginitis kandidiasis hanya menjangkiti
sebagian kecil siswi saja. Persentase vulvovaginitis kandidiasis
menurun dengan semakin baik pola pesonal hygiene. Gambar 4.1
menunjukkan tidak ada (0%) partisipan yang positif menderita
vulvovaginitis kandidiasis pada cluster personal hygiene tinggi.
Partisipan dengan keparahan ringan menempati persentase
besar dari populasi yang diteliti pada semua tingkat kategori
21
personal hygiene. Pada keparahan ringan persentasenya menurun
dengan semakin baik nilai personal hygiene partisipan. Persentase
partisipan keparahan ringan ini berbanding terbalik dengan
persentase partisipan sehat. Partisipan sehat memiliki persentase
yang terus meningkat seiring dengan membaiknya nilai personal
hygiene.
Partisipan dengan keparahan sedang, tersebar secara
merata pada semua cluster nilai personal hygiene. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
siswi
vulvovaginitis
kandidiasis
SMP
yang
Pabelan
umumnya
memiliki
gejala
didominasi
oleh
keparahan ringan sampai keparahan sedang. Perempuan sangat
rentan terhadap vulvovaginitis kandidiasis, termasuk remaja putri
yang baru awal mengalami menstruasi. Selalu menjaga kebersihan
pribadi diperlukan untuk mencegah vulvovaginitis kandidiasis
(Arora, 2012).
Personal
hygiene
partisipan
ada
kaitannya
dengan
keparahan vulvovaginitis kandidiasis. Dari hasil penelitian dapat
dilihat bahwa semakin tinggi nilai personal hygiene partisipan maka
persentase
gejala
vulvovaginitis
kandidiasis
akan
semakin
menurun. Partisipan dengan nilai personal hygiene yang tinggi
memiliki peluang sehat yang lebih besar dibandingkan dengan
partisipan dengan nilai personal hygiene yang rendah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswi SMPN Pabelan
kelas IX. Hasil isian kuesioner yang dipakai pada pengolahan data
bersumber dari hanya 141 siswi, (Tabel 4.1). Data dari SMPN 3
Pabelan
tidak digunakan pada pengolahan data karena kondisi
kelas yang tidak kondusif. Siswi tidak dapat secara bebas
menjawab pertanyaan pribadi karena kehadiran pihak lain.
Tabel 4.1 Data Jumlah Partisipan Penelitian di SMPN Pabelan
Nama
SMP
SMP 1
Jumlah
siswi
74
Rusak
Jumlah partisipan
6
68
SMP 2
79
6
73
SMP 3
53
tidak dipakai
-
Dari data yang telah didapat, hasil penelitian mengenai
gambaran pemahaman partisipan tentang vulvovaginitis kandidiasis
dan angka kejadian kandidiasis yang dikaitkan nilai personal
hygiene partisipan dipaparkan sebagai berikut.
4.1 Gambaran pemahaman partisipan mengenai kandidiasis
Survey sebelum penelitian yang dilakukan melalui angket
pada tanggal 18 Oktober 2011 kepada 35 partisipan perempuan
(siswi kelas IX SMP 2 Pabelan), menunjukkan 90% siswi sudah
17
18
mengetahui
apa
yang
dimaksud
dengan
menstruasi
dan
mengalaminya. Kebanyakan dari mereka mulai menstruasi umur
12-13 tahun. Dalam hal personal hygiene menstruasi 63,9% sudah
mengerti dan sisanya 37,1% belum mengerti. Selain itu 40% siswi
beresiko mengalami vulvovaginitis kandidiasis, dan 42,8% memiliki
tanda-tanda terinfeksi vulvovaginitis kandidiasis. Siswi belum
terpapar dengan informasi vulvovaginitis kandidiasis. Partisipan
hanya berdiskusi dan bertanya kepada teman.
Hasil scoring nilai dari pertanyaan penelitian mengenai
pemahaman
partisipan
tentang
vulvovaginitis
kandidiasis,
digunakan untuk mengetahui pemahaman para siswi SMPN 1 dan
SMPN 2 Pabelan mengenai vulvovaginitis kandidiasis itu sendiri.
Mayoritas
partisipan
mempunyai
pemahaman
vulvovaginitis
kandidiasis yang cukup yaitu sebanyak 83 partisipan (59%).
Partisipan yang berpengetahuan baik sebanyak 38 partisipan
(27%), dan hanya 20 partisipan (14%) pemahamannya kurang
mengenai vulvovaginitis kandidiasis tersebut.
4.2 Angka kejadian vulvovaginitis kandidiasis dan skor nilai
personal hygiene partisipan
Hasil penelitian menunjukkan dari total 141 siswi terbagi dalam
3 cluster personal hygiene yaitu: cluster personal hygiene rendah
sebanyak 35 siswi (24.8%), cluster personal hygiene sedang
19
sebanyak 56 siswi (39.8%), dan cluster personal hygiene tinggi
sebanyak 50 siswi (35,4%). Pada masing-masing cluster nilai
personal hygiene terbagi dalam 4 kelompok gejala penyakit, yaitu:
sehat,
keparahan
ringan,
keparahan
sedang,
dan
positif
vulvovaginitis kandidiasis.
Kemungkinan keterkaitan antara nilai personal hygiene dengan
ditemukannya
resiko
vulvovaginitis
kandidiasis
dianalisis
berdasarkan hubungan antara frekuensi partisipan yang sehat dan
yang beresiko dari seluruh populasi partisipan. Persentase
partisipan sehat/beresiko pada masing-masing cluster nilai personal
hygiene, tersaji dalam Gambar 4.1.
48%
46%
43%
32%
26%
28%
25%
23%
3%
20%
2%
personal hygiene rendah personal hygiene sedang
(105-115)
(120-130)
0%
personal hygiene tinggi
(135-145)
Gambar 4.1 Distribusi frekuensi partisipan yang sehat () maupun
yang mengalami berbagai aras vulvovaginitis kandidiasis (,
keparahan ringan; , keparahan sedang; , positif vulvovaginitis
kandidiasis) berdasarkan cluster nilai personal hygiene yang
berbeda pada populasi remaja putri SMPN Pabelan
20
Berdasarkan gambar di atas terlihat dari ketiga cluster nilai
personal hygiene partisipan bahwa persentase paling tinggi (3%)
partisipan positif mengalami vulvovaginitis kandidiasis terdapat
pada
cluster
personal
hygiene
rendah.
Partisipan
dengan
keparahan ringan persen paling tinggi (46%) terdapat pada
personal hygiene rendah. Partisipan dengan keparahan sedang
persentase paling tinggi yaitu 25% terdapat pada personal hygiene
rendah, sedangkan persentase sehat paling tinggi yaitu 48%
terdapat pada cluster personal hygiene tinggi. Gejala vulvovaginitis
kandidiasis didominasi oleh keparahan ringan dan keparahan
sedang. Secara keseluruhan sehat memiliki persentase paling
tinggi.
4.3 Pembahasan
Partisipan
positif
vulvovaginitis
kandidiasis
memiliki
persentase yang terkecil pada setiap cluster nilai personal hygiene.
Dengan kata lain vulvovaginitis kandidiasis hanya menjangkiti
sebagian kecil siswi saja. Persentase vulvovaginitis kandidiasis
menurun dengan semakin baik pola pesonal hygiene. Gambar 4.1
menunjukkan tidak ada (0%) partisipan yang positif menderita
vulvovaginitis kandidiasis pada cluster personal hygiene tinggi.
Partisipan dengan keparahan ringan menempati persentase
besar dari populasi yang diteliti pada semua tingkat kategori
21
personal hygiene. Pada keparahan ringan persentasenya menurun
dengan semakin baik nilai personal hygiene partisipan. Persentase
partisipan keparahan ringan ini berbanding terbalik dengan
persentase partisipan sehat. Partisipan sehat memiliki persentase
yang terus meningkat seiring dengan membaiknya nilai personal
hygiene.
Partisipan dengan keparahan sedang, tersebar secara
merata pada semua cluster nilai personal hygiene. Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
siswi
vulvovaginitis
kandidiasis
SMP
yang
Pabelan
umumnya
memiliki
gejala
didominasi
oleh
keparahan ringan sampai keparahan sedang. Perempuan sangat
rentan terhadap vulvovaginitis kandidiasis, termasuk remaja putri
yang baru awal mengalami menstruasi. Selalu menjaga kebersihan
pribadi diperlukan untuk mencegah vulvovaginitis kandidiasis
(Arora, 2012).
Personal
hygiene
partisipan
ada
kaitannya
dengan
keparahan vulvovaginitis kandidiasis. Dari hasil penelitian dapat
dilihat bahwa semakin tinggi nilai personal hygiene partisipan maka
persentase
gejala
vulvovaginitis
kandidiasis
akan
semakin
menurun. Partisipan dengan nilai personal hygiene yang tinggi
memiliki peluang sehat yang lebih besar dibandingkan dengan
partisipan dengan nilai personal hygiene yang rendah.