Unduh BRS Ini

(1)

No. 39/07/16/Th.XVII, 1 Juli 2015

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

D

AN

I

NFLASI

/

D

EFLASI

P

EDESAAN

A.

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

*)

*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 sebesar 97,29 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Sementara itu, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Juni 2015 turun sebesar 0,13 persen yang

disebabkan karena adanya kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih kecil dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani secara umum.

2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 sebesar 102,94 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Juni 2015 naiksebesar 0,71 persen.

3. NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 sebesar 97,26 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2015 menurun dibandingkan tahun dasar 2012. Demikian pula bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Juni 2015 turun sebesar 0,10 persen.

4. NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 sebesar 102,97 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Juni 2015 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Juni 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,75 persen. 5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Juni 2015 sub sektor yang mengalami peningkatan

dibanding bulan Mei 2015 adalah sub sektor Hortikultura, sub sektor tanaman perkebunan rakyat, dan sub sektor peternakan, sedangkan sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan mengalami penurunan.

6. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga

petani. Pada bulan Juni 2015 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 1,38 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di kelompok bahan makanan yaitu sebesar 2,31 persen.


(2)

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan, NTP di Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 sebesar 97,29 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum menurun dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012 yang ditunjukkan dengan nilai NTP di bawah 100 persen. Bila di bandingkan dengan bulan Mei 2015, NTP Juni 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,13 persen. Sebaliknya Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Gabungan Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen.

NTP berasal dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Sedangkan NTUP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks yang dibayar petani (Ib), dimana kelompok Ib hanya terdiri dari biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Tabel 1

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian di Sumatera Selatan Mei–Juni2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.70 114.73 0.90

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.72 117.93 1.04

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.41 121.06 1.38

2.1.1. Bahan Makanan 124.77 127.66 2.31

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.79 117.42 0.54

2.1.3. Perumahan 113.93 114.44 0.45

2.1.4. Sandang 113.68 114.69 0.89

2.1.5. Kesehatan 110.74 110.89 0.14

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.84 111.16 1.20

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 118.13 118.67 0.46

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111.24 111.45 0.19

2.2.1. Bibit 112.18 112.46 0.25

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.57 109.98 0.37

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.36 105.53 0.16

2.2.4. Transportasi 127.38 127.41 0.02

2.2.5. Penambahan Barang Modal 107.67 108.06 0.36

2.2.6. Upah Buruh 110.49 110.50 0.01

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.42 97.29 -0.13 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102.21 102.94 0.71


(3)

Penurunan nilai NTP bulan Juni 2015 tersebut terjadi karena kenaikan pada It secara umum lebih rendah bila dibandingkan kenaikan yang dialami Ib. It secara umum pada bulan Juni 2015 sebesar 114,73 persen atau naik 0,90 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) secara umum pada bulan Juni 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen. Kenaikan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumahtangga maupun pada kelompok BPPBM. Sebaliknya NTUP mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen, hal ini dipengaruhi kenaikan It secara umum lebih tinggi dibanding dengan kenaikan yang terjadi pada Ib kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yaitu naik 0,19 persen.

Tabel 2

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan

Mei-Juni2015, serta Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 113.64 114.71 0.94

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.72 117.94 1.05

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.44 121.10 1.39

2.1.1. Bahan Makanan 124.93 127.85 2.33

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.80 117.42 0.54

2.1.3. Perumahan 113.87 114.38 0.45

2.1.4. Sandang 113.75 114.75 0.88

2.1.5. Kesehatan 110.65 110.80 0.14

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.73 111.10 1.24

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 117.85 118.41 0.47

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 111.18 111.40 0.20

2.2.1. Bibit 112.32 112.61 0.26

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.55 109.98 0.39

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.37 105.55 0.18

2.2.4. Transportasi 127.30 127.31 0.01

2.2.5. Penambahan Barang Modal 107.58 107.99 0.38

2.2.6. Upah Buruh 110.55 110.55 0.01

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.36 97.26 -0.10 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102.21 102.97 0.75

NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 sebesar 97,26 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan Mei 2015, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Juni 2015 mengalami penurunan sebesar 0,10 persen. Sebaliknya NTUP Tanpa Sektor Perikanan Provinsi


(4)

Sumatera Selatan pada bulan Juni 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen di mana pada bulan Mei 2015 sebesar 102,21 persen menjadi 102,97 persen pada bulan Juni 2015. Penurunan nilai NTP tanpa sektor perikanan bulan Juni 2015 tersebut terjadi karena peningkatan It secara umum lebih rendah dibandingkan kenaikan Ib pada bulan Juni 2015. Sedangkan NTUP terjadi peningkatan karena kenaikan It secara umum lebih tinggi dibanding kenaikan Ib kelompok BPPBM.

It secara umum pada bulan Juni 2015 meningkat sebesar 0,94 persen yaitu dari 113,64 persen pada bulan Mei 2015 menjadi 114,71 persen.. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) secara umum pada bulan Juni 2015 juga mengalami peningkatan yaitu 1,05 persen lebih tinggi dibanding kenaikan It secara umum. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga dan BPPBM yaitu masing-masing 1,39 persen dan 0,20 persen.

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan Juni 2015 kemampuan nilai tukarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani padi dan palawija di bawah 100. Nilai tukar petani padi dan palawija pada bulan Juni 2015 sebesar 96,44 persen. Nilai tukar petani padi dan palawija tersebut berasal dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya.

Bila dibandingkan dengan bulan Mei 2015, NTP Tanaman Pangan bulan Juni 2015 mengalami penurunan sebesar 1,55 persen. Sejalan dengan NTP, Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,79 persen yaitu dari 101,55 persen bulan Mei 2015 menjadi 100,75 persen pada Juni 2015. Penurunan NTP dan NTUP sub sektor tanaman pangan pada bulan Juni 2015 ini dipengaruhi adanya penurunan It secara umum baik pada komoditi padi maupun komoditi palawija, sedangkan Ib secara umum mengalami peningkatan. Peningkatan Ib terjadi pada kelompok pengeluaran baik konsumsi rumah tangga maupun BPPBM.

Indeks harga yang diterima petani padi dan palawija pada bulan Mei 2015 sebesar 116,00 persen turun menjadi 115,43 persen Juni 2015 atau turun sebesar 0,49 persen. Penurunan It dipengaruhi oleh menurunnya harga pada komoditi tanaman pangan yaitu padi dan palawija yaitu turun masing-masing sebesar 0,47 persen dan 0,61 persen. Penurunan harga pada palawija terjadi terutama pada komoditi ketela pohon/ubi kayu dan kacang kedelai. Sebaliknya Ib secara umum mengalami kenaikan sebesar 1,08 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 1,35 persen dan BPPBM naik sebesar 0,30 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah sub kelompok bahan makanan, sedangkan pada kelompok pengeluaran BPPBM kenaikan Ib tertinggi terjadi pada sub kelompok penambahan barang modal.


(5)

Tabel 3

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan Mei-Juni2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.00 115.43 -0.49

1.1. Padi 116.66 116.11 -0.47

1.2. Palawija 111.23 110.55 -0.61

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 118.41 119.69 1.08 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.92 121.54 1.35

2.1.1. Bahan Makanan 126.71 129.80 2.44

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.43 117.13 0.60

2.1.3. Perumahan 114.24 114.56 0.28

2.1.4. Sandang 114.55 115.67 0.98

2.1.5. Kesehatan 110.68 110.83 0.14

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109.01 109.55 0.49

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 119.45 120.11 0.55

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 114.22 114.57 0.30

2.2.1. Bibit 112.19 113.09 0.80

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 113.29 113.93 0.56

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.65 108.19 0.51

2.2.4. Transportasi 142.63 142.57 -0.04

2.2.5. Penambahan Barang Modal 113.02 114.02 0.89

2.2.6. Upah Buruh 112.13 112.13 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 97.96 96.44 -1.55 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 101.55 100.75 -0.79

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Nilai tukar petani hortikultura pada bulan Juni 2015 sebesar 107,50 persen, lebih tinggi dibanding bulan Mei 2015 yaitu 106,48 persen atau mengalami kenaikan 0,96 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Juni 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 1,86 persen atau dari 112,39 persen menjadi 114,48 persen. Peningkatan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura disebabkan kenaikan It secara umum lebih tinggi dari pada kenaikan yang terjadi pada Ib secara umum maupun Ib kelompok BPPBM.

Pada bulan Juni 2015 It sub sektor hortikultura naik sebesar 2,00, persen, kenaikan It terjadi pada komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan sedangkan tanaman obat mengalami penurunan. Kenaikan harga pada komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan terutama terjadi pada komoditi ketimun dan


(6)

semangka. Sedangkan untuk tanaman obat penurunan harga terjadi pada komoditi kunyit.

Indeks yang dibayar petani (Ib) secara umum pada bulan Juni 2015 mengalami kenaikan 1,03 persen dari 117,11 persen bulan Mei 2015 menjadi 118,32 persen bulan Juni 2015. Kenaikan Ib secara umum terjadi pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga dan BPPBM. Kenaikan tertinggi pada konsumsi rumah tangga adalah sub kelompok pengeluaran bahan makanan sedangkan BPPBM terjadi pada pengeluaran penambahan barang modal.

Tabel 4

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura Mei– Juni 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (Pekebun)

Pada bulan Juni 2015, NTP Sub Sektor Perkebunan Rakyat di Sumatera Selatan sebesar 93,68 persen, relatif lebih tinggi dibanding bulan Mei 2015 yaitu 93,48 persen atau naik 0,22 persen. NTUP Sub Sektor Perkebunan Rakyat juga naik dari 98,76 persen menjadi 99,95 persen bulan Juni 2015 atau naik 1,21 persen. Kenaikan NTP dan NTUP sub sektor perkebunan rakyat pada bulan Juni 2015 disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibanding dengan kenaikan indeks

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 124.70 127.20 2.00

1.1. Sayur-sayuran 122.25 125.61 2.75

1.2. Buah-buahan 126.37 128.48 1.67

1.3. Tanaman Obat 125.90 125.03 -0.69

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117.11 118.32 1.03 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.36 120.95 1.33

2.1.1. Bahan Makanan 123.93 126.74 2.27

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117.40 117.89 0.42

2.1.3. Perumahan 114.73 115.10 0.32

2.1.4. Sandang 113.12 114.14 0.90

2.1.5. Kesehatan 110.64 110.78 0.13

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.40 111.93 1.39

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 116.62 117.16 0.46

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.96 111.11 0.14

2.2.1. Bibit 105.50 105.50 0.00

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 106.40 106.50 0.09

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.86 108.25 0.36

2.2.4. Transportasi 117.99 117.85 -0.12

2.2.5. Penambahan Barang Modal 114.73 115.48 0.66

2.2.6. Upah Buruh 111.29 111.31 0.02

Nilai Tukar Petani (NTP) 106.48 107.50 0.96 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 112.39 114.48 1.86


(7)

harga yang dibayar petani (Ib) secara umum.

Pada bulan Mei 2015, indeks harga yang diterima petani (It) sub sektor perkebunan rakyat naik sebesar 1,29 persen, kenaikan It tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pada komoditi karet. Sedangakn Ib secara umum juga mengalami kenaikan 1,07 persen. Kenaikan Ib terjadi baik pada kelompok konsumsi rumah tangga maupun BPPBM yaitu naik masing-masing 1,41 persen dan 0,08 persen.

Tabel 5

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Pekebun, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Mei– Juni 2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

5. Nilai Tukar Peternak

Sub sektor Peternakan terdiri atas ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak. Kemampuan daya beli peternak dapat dilihat dari nilai tukar peternak, yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima peternak terhadap indeks harga yang dibayar peternak. Sub sektor peternakan juga mengalami kenaikan baik pada NTP maupun NTUP. NTP dan NTUP sub sektor peternak pada bulan Juni 2015 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,78 persen dan 1,23 persen. Kenaikan NTP dan NTUP tersebut terjadi karena kenaikan It secara umum lebih tinggi dari pada kenaiikan Ib secara umum

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 109.30 110.71 1.29

1.1. Tanaman Perkebunan Rakyat 109.30 110.71 1.29

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.92 118.18 1.07

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.22 120.90 1.41

2.1.1. Bahan Makanan 124.28 127.14 2.31

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117.05 117.66 0.52

2.1.3. Perumahan 113.45 114.03 0.52

2.1.4. Sandang 113.35 114.29 0.83

2.1.5. Kesehatan 109.85 110.00 0.14

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110.30 111.71 1.28

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 116.78 117.24 0.39

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 110.67 110.76 0.08

2.2.1. Bibit 115.08 114.91 -0.15

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 109.82 110.17 0.32

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 102.89 102.89 0.00

2.2.4. Transportasi 123.22 123.22 0.00

2.2.5. Penambahan Barang Modal 104.05 104.08 0.03

2.2.6. Upah Buruh 109.20 109.20 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 93.48 93.68 0.22 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 98.76 99.95 1.21


(8)

maupun Ib BPPBM.

Pada bulan Juni 2015 indeks yang diterima (It) peternak mengalami kenaikan sebesar 1,68 persen yaitu dari 116,17 persen bulan Mei 2015 menjadi 118,12 persen bulan Juni 2015. Kenaikan It terjadi pada semua sub kelompok ternak. Kenaikan It tertinggi terjadi pada hasil ternak yaitu telur, dan semua jenis telur (telur ayam buras, telur ayam ras, telur itik) mengalami kenaikan harga.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Juni 2015 mengalami kenaikan 0,90 persen. Kelompok konsumsi rumah tangga naik 1,45 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,45 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bibit.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Mei-Juni2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.17 118.12 1.68

1.1. Ternak Besar 110.81 112.05 1.12

1.2. Ternak Kecil 105.81 107.54 1.64

1.3. Unggas 114.92 117.37 2.13

1.3. Hasil Ternak 134.70 137.87 2.35

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 112.32 113.32 0.90

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.33 121.06 1.45

2.1.1. Bahan Makanan 124.58 127.41 2.26

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.15 116.79 0.56

2.1.3. Perumahan 114.03 114.73 0.62

2.1.4. Sandang 114.10 115.11 0.88

2.1.5. Kesehatan 113.48 113.70 0.19

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.59 111.30 2.49

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 119.57 120.29 0.60

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.16 107.64 0.45

2.2.1. Bibit 107.80 108.81 0.93

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 103.63 104.22 0.56

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.95 107.95 0.00

2.2.4. Transportasi 119.07 119.40 0.28

2.2.5. Penambahan Barang Modal 104.15 104.46 0.30

2.2.6. Upah Buruh 111.74 111.77 0.02

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.43 104.23 0.78 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 108.40 109.74 1.23


(9)

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

NTN pada bulan Juni 2015 sebesar 98,04 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,87 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 0,84 persen. NTUP sub sektor perikanan juga mengalami penurunan yaitu 0,03 persen atau dari 102,23 persen pada bulan Mei 2015 menjadi 102,20 persen pada bulan Juni 2015.

Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Mei-Juni2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115.33 115.26 -0.07

1.1. Tangkap 112.89 113.96 0.95

1.2. Budidaya 117.75 116.53 -1.03

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.65 117.56 0.78

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 118.71 120.12 1.19

2.1.1. Bahan Makanan 120.86 123.14 1.89

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.65 117.28 0.54

2.1.3. Perumahan 115.40 115.96 0.48

2.1.4. Sandang 112.09 113.22 1.01

2.1.5. Kesehatan 112.88 113.06 0.16

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.45 112.55 0.09

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.77 124.91 0.11

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.81 112.78 -0.03

2.2.1. Bibit 108.79 108.89 0.09

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110.03 109.95 -0.07

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.11 104.88 -0.22

2.2.4. Transportasi 129.33 129.64 0.24

2.2.5. Penambahan Barang Modal 109.71 109.82 0.10

2.2.6. Upah Buruh 109.22 109.22 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 98.87 98.04 -0.84 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102.23 102.20 -0.03

Pada bulan Juni 2015, It sub sektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Penurunan It terjadi pada perikanan budidaya yaitu turun sebesar 1,03 persen sedangkan kelompok perikanan tangkap naik sebesar 0,95 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Juni 2015 Ib mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Juni


(10)

2015 mengalami kenaikan 0,51 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan. Sedangkan BPPBM pada bulan Juni 2015 turun sebesar 0,03 persen, penurunan terjadi pada sub kelompok pupuk dan biaya sewa.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Juni 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Mei–Juni2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Juni 2015 sebesar 96,02 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan Mei 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar1,05 persen pada bulan Juni 2015. Kenaikan NTN

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 % Juni’15 thd Mei’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.89 113.96 0.95

1.1. Penangkapan Perairan Umum 120.87 123.70 2.34

1.1. Penangkapan Laut 107.42 107.29 -0.12

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117.80 118.68 0.75

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 118.63 120.01 1.16

2.1.1. Bahan Makanan 120.88 123.17 1.89

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.68 117.32 0.54

2.1.3. Perumahan 115.40 115.96 0.48

2.1.4. Sandang 111.96 113.08 1.01

2.1.5. Kesehatan 112.88 113.06 0.16

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.47 112.57 0.09

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.77 124.91 0.11

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 116.12 116.01 -0.10

2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 103.38 102.68 -0.67

2.2.2. Transportasi 132.24 132.24 0.00

2.2.3. Penambahan Barang Modal 111.70 111.92 0.19

2.2.4. Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.83 96.02 0.20 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 97.21 98.23 1.05


(11)

lebih tinggi dibanding dengan kenaikan Ib secara umum naik 1,16, sedangkan Ib BBBM turun 0,10 persen

Pada bulan Juni 2015 kenaikan It sebesar 0,95 persen atau dari 112,89 persen pada bulan Mei 2015 menjadi 113,96 persen bulan Juni 2015. Kenaikan It tersebut dipengaruhi oleh adanya kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 2,34 persen namun sebaliknya penangkapan di laut terjadi penurunan sebesar 0,12 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum kenaikan harga tertinggi terjadi di komoditi ikan patin, sedangkan pada penangkapan di laut penurunan harga tertinggi terjadi pada komoditi ikan kembung.

Selanjutnya, Ib secara umum pada bulan Juni 2015 juga mengalami kenaikan yaitu 0,75 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 1,16 persen, namun kelompok pengeluaran BPPBM turun 0,10 persen.

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Juni 2015 sebesar 100,07 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 101,94 persen berarti NTN turun sebesar 1,83 persen. Begitu juga dengan NTUP sektor perikanan budidaya mengalami turun sebesar 1,07 persen.

Tabel 9.

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Mei-Juni2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117.75 116.53 -1.03

1.1. Budidaya Air Tawar 117.75 116.52 -1.04

1.2. Budidaya Air Payau 117.59 117.59 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.52 116.46 0.82 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 118.80 120.24 1.21

2.1.1. Bahan Makanan 120.83 123.12 1.89

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.61 117.24 0.54

2.1.3. Perumahan 115.40 115.96 0.48

2.1.4. Sandang 112.22 113.34 1.00

2.1.5. Kesehatan 112.88 113.06 0.16

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.43 112.53 0.09

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.77 124.91 0.11

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.54 109.58 0.03

2.2.1. Bibit 108.79 108.89 0.09

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110.03 109.95 -0.07

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.81 107.05 0.22

2.2.4. Transportasi 126.45 127.07 0.49

2.2.5. Penambahan Barang Modal 107.75 107.75 0.00

2.2.6. Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 101.94 100.07 -1.83 Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 107.49 106.35 -1.07


(12)

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Juni 2015 sebesar 116,53 atau turun 1,03 persen dibanding bulan Mei 2015 sebesar 117,75 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar turun sebesar 1,04 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah komoditi ikan mas.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Juni 2015 sebesar 116,46 atau naik 0,82 persen dibandingkan bulan Mei 2015. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 1,21 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik 0,03 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Juni 2015 untuk kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah pengeluaran kelompok bahan makanan, sedangkan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal kenaikan Ib tertinggi terjadi pengeluaran transportasi .

B.

INFLASI/DEFLASI

PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Mei-Juni 2015 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN

IHK IHK Inflasi Pedesaan Mei

2015

Inflasi Pedesaan Juni

2015 Mei 2015 Juni 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 119,41 121.06 0,66 1.38

Bahan Makanan 124,77 127.66 1,16 2.31

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116,79 117.42 0,34 0.54

Perumahan 113,93 114.44 0,35 0.45

Sandang 113,68 114.69 0,29 0.89

Kesehatan 110,74 110.89 0,07 0.14

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109,84 111.16 0,05 1.20

Transportasi dan Komunikasi 118,13 118.67 0,01 0.46


(13)

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Juni 2015 sebesar 121,06 sedangkan pada bulan sebelumnya 119,41 berarti terjadi inflasi sebesar 1,38 persen. Inflasi terjadi pada semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,31 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,20 persen, kelompok sandang 0,89 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,54 persen, kelompok transportasi dan komunikasi 0,46 persen, kelompok perumahan 0,45 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen.


(1)

maupun Ib BPPBM.

Pada bulan Juni 2015 indeks yang diterima (It) peternak mengalami kenaikan sebesar 1,68 persen yaitu dari 116,17 persen bulan Mei 2015 menjadi 118,12 persen bulan Juni 2015. Kenaikan It terjadi pada semua sub kelompok ternak. Kenaikan It tertinggi terjadi pada hasil ternak yaitu telur, dan semua jenis telur (telur ayam buras, telur ayam ras, telur itik) mengalami kenaikan harga.

Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sub sektor peternak pada bulan Juni 2015 mengalami kenaikan 0,90 persen. Kelompok konsumsi rumah tangga naik 1,45 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sedangkan Ib pada kelompok BPPBM naik sebesar 0,45 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bibit.

Tabel 6

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Peternak Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Peternak Mei-Juni2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 116.17 118.12 1.68

1.1. Ternak Besar 110.81 112.05 1.12

1.2. Ternak Kecil 105.81 107.54 1.64

1.3. Unggas 114.92 117.37 2.13

1.3. Hasil Ternak 134.70 137.87 2.35

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 112.32 113.32 0.90

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 119.33 121.06 1.45

2.1.1. Bahan Makanan 124.58 127.41 2.26

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.15 116.79 0.56

2.1.3. Perumahan 114.03 114.73 0.62

2.1.4. Sandang 114.10 115.11 0.88

2.1.5. Kesehatan 113.48 113.70 0.19

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108.59 111.30 2.49

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 119.57 120.29 0.60

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 107.16 107.64 0.45

2.2.1. Bibit 107.80 108.81 0.93

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 103.63 104.22 0.56

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 107.95 107.95 0.00

2.2.4. Transportasi 119.07 119.40 0.28

2.2.5. Penambahan Barang Modal 104.15 104.46 0.30

2.2.6. Upah Buruh 111.74 111.77 0.02

Nilai Tukar Petani (NTP) 103.43 104.23 0.78


(2)

6. Nilai Tukar Nelayan

Sub sektor terakhir adalah Perikanan, yang terdiri atas usaha penangkapan ikan dan usaha budidaya perikanan. Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim.

NTN pada bulan Juni 2015 sebesar 98,04 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 98,87 persen berarti NTN mengalami penurunan sebesar 0,84 persen. NTUP sub sektor perikanan juga mengalami penurunan yaitu 0,03 persen atau dari 102,23 persen pada bulan Mei 2015 menjadi 102,20 persen pada bulan Juni 2015.

Tabel 7

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Mei-Juni2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115.33 115.26 -0.07

1.1. Tangkap 112.89 113.96 0.95

1.2. Budidaya 117.75 116.53 -1.03

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 116.65 117.56 0.78

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 118.71 120.12 1.19

2.1.1. Bahan Makanan 120.86 123.14 1.89

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.65 117.28 0.54

2.1.3. Perumahan 115.40 115.96 0.48

2.1.4. Sandang 112.09 113.22 1.01

2.1.5. Kesehatan 112.88 113.06 0.16

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.45 112.55 0.09

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.77 124.91 0.11

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 112.81 112.78 -0.03

2.2.1. Bibit 108.79 108.89 0.09

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110.03 109.95 -0.07

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.11 104.88 -0.22

2.2.4. Transportasi 129.33 129.64 0.24

2.2.5. Penambahan Barang Modal 109.71 109.82 0.10

2.2.6. Upah Buruh 109.22 109.22 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 98.87 98.04 -0.84

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102.23 102.20 -0.03

Pada bulan Juni 2015, It sub sektor perikanan mengalami penurunan sebesar 0,07 persen. Penurunan It terjadi pada perikanan budidaya yaitu turun sebesar 1,03 persen sedangkan kelompok perikanan tangkap naik sebesar 0,95 persen. Demikian juga dengan Ib secara umum, pada bulan Juni 2015 Ib mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen, hal ini dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada kedua kelompok pengeluaran yaitu konsumsi rumahtangga. Kelompok konsumsi rumahtanga pada bulan Juni


(3)

2015 mengalami kenaikan 0,51 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan. Sedangkan BPPBM pada bulan Juni 2015 turun sebesar 0,03 persen, penurunan terjadi pada sub kelompok pupuk dan biaya sewa.

7. Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan

Sub sektor Perikanan pada bulan Juni 2015 menambah ruang lingkup, yaitu dengan menyajikan data Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan dan Usaha Budidaya. Sub sektor Perikanan Tangkap, terdiri atas usaha penangkapan perairan umum dan usaha penangkapan laut.

Tabel 8

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Penangkapan, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Tangkap Mei–Juni2015

serta Persentase Perubahannya (2012=100)

NTN Usaha Penangkapan pada bulan Juni 2015 sebesar 96,02 persen, hal ini menunjukkan daya beli nelayan usaha penangkapan ikan lebih rendah dibanding tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan Mei 2015 NTN sub sektor usaha penangkapan ikan mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen, dan NTUP juga mengalami kenaikan sebesar1,05 persen pada bulan Juni 2015. Kenaikan NTN dan NTUP usaha penangkapan ikan pada bulan Juni 2015 disebabkan karena kenaikan It secara umum

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 % Juni’15 thd Mei’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 112.89 113.96 0.95

1.1. Penangkapan Perairan Umum 120.87 123.70 2.34

1.1. Penangkapan Laut 107.42 107.29 -0.12

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 117.80 118.68 0.75

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 118.63 120.01 1.16

2.1.1. Bahan Makanan 120.88 123.17 1.89

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.68 117.32 0.54

2.1.3. Perumahan 115.40 115.96 0.48

2.1.4. Sandang 111.96 113.08 1.01

2.1.5. Kesehatan 112.88 113.06 0.16

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.47 112.57 0.09

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.77 124.91 0.11

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 116.12 116.01 -0.10

2.2.1. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 103.38 102.68 -0.67

2.2.2. Transportasi 132.24 132.24 0.00

2.2.3. Penambahan Barang Modal 111.70 111.92 0.19

2.2.4. Upah Buruh 108.27 108.27 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 95.83 96.02 0.20


(4)

lebih tinggi dibanding dengan kenaikan Ib secara umum naik 1,16, sedangkan Ib BBBM turun 0,10 persen

Pada bulan Juni 2015 kenaikan It sebesar 0,95 persen atau dari 112,89 persen pada bulan Mei 2015 menjadi 113,96 persen bulan Juni 2015. Kenaikan It tersebut dipengaruhi oleh adanya kenaikan It pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 2,34 persen namun sebaliknya penangkapan di laut terjadi penurunan sebesar 0,12 persen. Pada kelompok penangkapan perairan umum kenaikan harga tertinggi terjadi di komoditi ikan patin, sedangkan pada penangkapan di laut penurunan harga tertinggi terjadi pada komoditi ikan kembung.

Selanjutnya, Ib secara umum pada bulan Juni 2015 juga mengalami kenaikan yaitu 0,75 persen. Kenaikan Ib terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga. Pada kelompok konsumsi rumahtangga Ib mengalami kenaikan sebesar 1,16 persen, namun kelompok pengeluaran BPPBM turun 0,10 persen.

8. Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya

NTN Usaha Budidaya pada bulan Juni 2015 sebesar 100,07 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 101,94 persen berarti NTN turun sebesar 1,83 persen. Begitu juga dengan NTUP sektor perikanan budidaya mengalami turun sebesar 1,07 persen.

Tabel 9.

Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Nelayan Usaha Budidaya, Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Sektor Perikanan Budidaya Mei-Juni2015 serta

Persentase Perubahannya (2012=100)

Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok Mei'2015 Juni'2015 thd Mei’15% Juni’15

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 117.75 116.53 -1.03

1.1. Budidaya Air Tawar 117.75 116.52 -1.04

1.2. Budidaya Air Payau 117.59 117.59 0.00

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.52 116.46 0.82

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 118.80 120.24 1.21

2.1.1. Bahan Makanan 120.83 123.12 1.89

2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116.61 117.24 0.54

2.1.3. Perumahan 115.40 115.96 0.48

2.1.4. Sandang 112.22 113.34 1.00

2.1.5. Kesehatan 112.88 113.06 0.16

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.43 112.53 0.09

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.77 124.91 0.11

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 109.54 109.58 0.03

2.2.1. Bibit 108.79 108.89 0.09

2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110.03 109.95 -0.07

2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 106.81 107.05 0.22

2.2.4. Transportasi 126.45 127.07 0.49

2.2.5. Penambahan Barang Modal 107.75 107.75 0.00

2.2.6. Upah Buruh 110.16 110.16 0.00

Nilai Tukar Petani (NTP) 101.94 100.07 -1.83


(5)

NTN Usaha Budidaya diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan budidaya (It) dengan indeks harga yang dibayar nelayan budidaya (Ib). Indeks harga yang diterima nelayan budidaya pada bulan Juni 2015 sebesar 116,53 atau turun 1,03 persen dibanding bulan Mei 2015 sebesar 117,75 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) sub kelompok budidaya air tawar turun sebesar 1,04 persen, sedangkan budidaya air payau tidak mengalami perubahan. Penurunan harga tertinggi dari usaha budidaya air tawar adalah komoditi ikan mas.

Sementara itu, indeks harga yang dibayar nelayan budidaya pada bulan Juni 2015 sebesar 116,46 atau naik 0,82 persen dibandingkan bulan Mei 2015. Indeks harga yang dibayar nelayan dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 1,21 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal nelayan yaitu naik 0,03 persen. Kenaikan Ib tertinggi pada bulan Juni 2015 untuk kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga adalah pengeluaran kelompok bahan makanan, sedangkan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal kenaikan Ib tertinggi terjadi pengeluaran transportasi .

B.

INFLASI/DEFLASI

PEDESAAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan dapat ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumsi Rumahtangga Petani yang merupakan kelompok dalam Indeks Harga yang Dibayar Petani. Sub kelompok IHK pedesaan terdiri dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transportasi dan komunikasi.

Tabel 10

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Pedesaan di Sumatera Selatan, Mei-Juni 2015 (2012=100)

KELOMPOK PENGELUARAN

IHK IHK Inflasi

Pedesaan Mei 2015

Inflasi Pedesaan Juni

2015 Mei 2015 Juni 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

Umum 119,41 121.06 0,66 1.38

Bahan Makanan 124,77 127.66 1,16 2.31

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 116,79 117.42 0,34 0.54

Perumahan 113,93 114.44 0,35 0.45

Sandang 113,68 114.69 0,29 0.89

Kesehatan 110,74 110.89 0,07 0.14

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 109,84 111.16 0,05 1.20

Transportasi dan Komunikasi 118,13 118.67 0,01 0.46


(6)

Perkembangan IHK pedesaan selama beberapa bulan terakhir ini cenderung mengalami peningkatan. Perubahan IHK pedesaan menunjukkan terjadinya inflasi/deflasi pedesaan. Inflasi/Deflasi pedesaan diperoleh dari persentase perubahan IHK bulan tertentu terhadap IHK bulan sebelumnya. IHK bulan Juni 2015 sebesar 121,06 sedangkan pada bulan sebelumnya 119,41 berarti terjadi inflasi sebesar 1,38 persen. Inflasi terjadi pada semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,31 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,20 persen, kelompok sandang 0,89 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,54 persen, kelompok transportasi dan komunikasi 0,46 persen, kelompok perumahan 0,45 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen.