Perkara Nomor 03KPPU M2014

SALINAN

PUTUSAN
Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang
memeriksa Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014 telah mengambil Putusan tentang dugaan
pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 Terkait Dengan Pengambilalihan Saham PT Sukses Abadi
Karya Inti oleh PT Dunia Pangan yang dilakukan oleh: ----------------------------------------------Terlapor, PT Dunia Pangan, yang berkedudukan di Plaza Mutiara Suite 1101 Lantai
11 Jalan Dr. Ide Anak Agung Gede Kav. E.1.2 Nomor 1 & 2 Jakarta; -----------------------

---------------------------------------------- Majelis Komisi: ---------------------------------------------Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan;-------------------------------------------Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; ------Setelah mendengar Keterangan Saksi; -------------------------------------------------------------------Setelah mendengar Keterangan Terlapor; ---------------------------------------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; --------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Terlapor; ------------------------------------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; ---------------------------

TENTANG DUDUK PERKARA
1.

Menimbang bahwa Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan yang
dilaporkan oleh PT Dunia Pangan berkaitan dengan Pengambilalihan Saham PT Sukses
Abadi Karya Inti oleh PT Dunia Pangan (selanjutnya disebut “Terlapor”); --------------


2.

Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Penyelidikan diidentifikasi keterlambatan
pemberitahuan pengambilalihan saham PT Sukses Abadi Karya Inti oleh Terlapor; ---

3.

Menimbang bahwa Komisi membuat Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang
disampaikan dan disetujui dalam Rapat Komisi; ---------------------------------------------

4.

Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, Ketua Komisi
menetapkan Pemeriksaan Pendahuluan dengan menerbitkan Penetapan Komisi Nomor

04/KPPU/Pen/II/2014 tanggal 13 Februari 2014 tentang Pemeriksaan Pendahuluan
Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014 (vide bukti A1);-----------------------------------------5.

Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua
Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor

21/KPPU/Kep/II/2014 tanggal 13 Februari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi
sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 03/KPPUM/2014 (vide bukti A2);------------------------------------------------------------------------------

6.

Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 06/KMK/Kep/II/2014 tentang
Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014, yaitu dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 26 Februari
2014 sampai dengan tanggal 6 Maret 2014 (vide bukti A6); -----------------------------------

7.

Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan
Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan
Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan
Sidang Majelis Komisi yang dilampiri Laporan Keterlambatan Pemberitahuan kepada
Terlapor (vide bukti A7 , A8, A9, A10, I1); -------------------------------------------------------

8.


Menimbang bahwa pada tanggal 26 Februari 2014 yang dihadiri oleh Investigator dan
Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda (vide
bukti B1): ----------------------------------------------------------------------------------------------8.1 Pembacaan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan oleh Investigator kepada
Terlapor; ---------------------------------------------------------------------------------------8.2 Penyerahan

dan/atau

Pembacaan

Tanggapan

Laporan

Keterlambatan

Pemberitahuan oleh Terlapor disertai penyerahan daftar saksi dan/atau ahli beserta
alat bukti dari Investigator dan Terlapor kepada Majelis Komisi;---------------------9.

Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 26 Februari 2014, Investigator

membacakan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal
sebagai berikut (vide bukti I.1): --------------------------------------------------------------------9.1

Tentang Obyek Perkara dan Dugaan Pelanggaran ---------------------------------------9.1.1

Bahwa obyek perkara

ini

adalah Keterlambatan Pemberitahuan

Pengambilalihan Saham PT Sukses Abadi Karya Inti oleh PT Dunia
Pangan; ------------------------------------------------------------------------------9.1.2

Bahwa Dugaan Pelanggaran: Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999 jo. Pasal
5 PP Nomor 57 Tahun 2010; -----------------------------------------------------Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
(1)Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan
saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai
aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib
halaman 2 dari 36


diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan
tersebut.
(2)Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta
tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010
Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset
dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib
diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh)
hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis
Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan
9.2

Tentang Pemberitahuan ----------------------------------------------------------------------9.2.1 Komisi


Pengawas

Persaingan

Usaha

(”KPPU”)

telah

menerima

Pemberitahuan dari PT Dunia Pangan yang melakukan pengambilalihan
Saham (akuisisi) PT Sukses Abadi Karya Inti pada tanggal 22 Maret 2013.
(vide, C12); ---------------------------------------------------------------------------9.2.2 Pemberitahuan tersebut dicatat oleh KPPU dengan nomor register A11513.
(vide, C12); ---------------------------------------------------------------------------9.2.3 Berdasarkan pemberitahuan tersebut diketahui bahwa nilai aset dari Badan
Usaha Induk Tertinggi (BUIT) serta seluruh badan usaha yang secara
langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan Badan
Usaha Pengambilalih kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir (dalam rupiah)
adalah. (vide, C12); -------------------------------------------------------------------


PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk
PT Dunia Pangan
PT Sukses Abadi Karya
Inti

2009
(Rp)
1.568.829.044.875

2010
(Rp)
1.936.949.441.136

2011
(Rp)
3.590.311.881.048

31.175.000.000

23.911.000.000

353.148.000.000
23.911.000.000

733.838.000.000
23.911.000.000

9.2.4 Bahwa dalam pemberitahuan tersebut diketahui nilai penjualan dari BUIT
serta seluruh Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau dikendalikan Badan Usaha Pengambilalih kurun waktu
3 (tiga) tahun terakhir (dalam rupiah) adalah: (vide, C12); ---------------------

PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk

2009
(Rp)
533.194.383.227


halaman 3 dari 36

2010
(Rp)
705.219.823.456

2011
(Rp)
1.752.802.322.408

PT Dunia Pangan
PT Sukses Abadi Karya Inti
9.3

-

34.609.000.000
-

725.891.000.000

-

Tentang PT Dunia Pangan sebagai Badan Usaha Pengambilalih; ---------------------9.3.1

Bahwa PT Dunia Pangan adalah pelaku usaha selaku Badan Usaha
Pengambilalih; -----------------------------------------------------------------------

9.3.2

Bahwa PT Dunia Pangan merupakan suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Drajad
Uripto, S.H., Nomor: 33 tanggal 31 Juli 2006.(vide, C6); --------------------

9.3.3

Bahwa akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum

dan


HAM

RI

dalam

Surat

Keputusan

Nomor:

W9-

00097HT.01.01 Tahun 2006 tanggal 10 Oktober 2006; ----------------------9.3.4

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar perseroan, bahwa maksud
dan tujuan PT Dunia Pangan adalah bergerak di bidang perdagangan dan
industri; -------------------------------------------------------------------------------

9.3.5

Bahwa PT Dunia Pangan dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food,
Tbk. dengan kepemilikan saham sebesar 70% dan Tn. Stefanus Joko
Mogoginta sebesar 30%; ----------------------------------------------------------No.
1.
2.

9.3.6

Pemegang Saham
PT Bumiraya Investindo, Tbk.
Tn. Stefanus Joko Mogoginta

Komposisi Kepemilikan
(%)
70
30

Bahwa PT Dunia Pangan memiliki 2 (dua) anak perusahaan yaitu:; -------9.3.6.1

PT Jatisari Srirejeki dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%
yang merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
negara Republik Indonesia yang bergerak dalam industri dan
perdagangan beras berkedudukan di Karawang;---------------------

9.3.6.2

PT Indo Beras Unggul dengan kepemilikan saham sebesar
99,99% yang merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di negara Republik Indonesia yang bergerak dalam
industri dan perdagangan beras berkedudukan di Jakarta; ---------

9.4

Tentang Badan Usaha Yang Diambilalih -------------------------------------------------9.4.1

Bahwa PT Sukses Abadi Karya Inti adalah pelaku usaha sebagai Badan
Usaha yang diambilalih; -----------------------------------------------------------

halaman 4 dari 36

9.4.2

Bahwa PT Sukses Abadi Karya Inti merupakan suatu perseroan terbatas
yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia didirikan berdasarkan Akta
Notaris V. Henry, S.H. Nomor: 11 tanggal 9 Maret 2007 dan
berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah. (vide, C1); -------------------------

9.4.3

Bahwa akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan Nomor: W9-00411
HT.01.01-TH.2007. Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan
anggaran dasar, perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Nomor: 38 tanggal 15 September 2008; ---------------------------------

9.4.4

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar perseroan, bahwa maksud
dan tujuan PT Sukses Abadi Karya Inti adalah bergerak di bidang
pertambangan,

perdagangan,

pembangunan

jasa,

perindustrian,

pengangkutan, pertanian dan percetakan; --------------------------------------9.4.5

Bahwa PT Sukses Abadi Karya Inti dimiliki oleh Hary Tjahjono dan
Rudy Wong Hing Gwan dengan kepemilikan saham Hary Tjahjono
sebesar 80% dan Rudy Wong Hing Gwan sebesar 20%; --------------------No.
1.
2.

9.4.6

Pemegang Saham
Hary Tjahjono
Rudy Wong Hing Gwan

Komposisi Kepemilikan
(%)
80
20

Bahwa struktur kepemilikan PT Sukses Abadi Karya Inti sebelum
pengambilalihan adalah sebagai berikut: ------------------------------------

Rudy Wong Hing
Gwan

Hary Tjahjono
80%

20%

PT Sukses Abadi
Karya Inti
9.5

Tentang Transaksi ----------------------------------------------------------------------------9.5.1

PT Dunia Pangan membeli 99,96% saham PT Sukses Abadi Karya Inti
dengan perincian transaksi sebagai berikut: -------------------------------------

9.5.1.1 2.000 lembar saham milik Hary Tjahjono; -------------------------------------9.5.1.2 499 lembar saham milik Rudy Wong Hing Gwan, ----------------------------9.5.1.3 1 lembar saham dibeli oleh Stefanus Joko Mogoginta;------------------------

halaman 5 dari 36

9.5.2

Nilai Transaksi pengambilalihan PT Sukses Abadi Karya Inti oleh PT
Dunia Pangan adalah senilai Rp. 249.900.000,- (Dua Ratus Empat Puluh
Sembilan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah); ----------------------------------

9.5.3

Skema pengambilalihan saham PT Sukses Abadi Karya Inti oleh PT
Dunia Pangan adalah sebagai berikut: ------------------------------------------Stefanus Joko Mogoginta

Budhi Istanto Suwito

70%

30%

PT Tiga Pilar Corpora
27,8%

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

99,90%

99,96%

PT Tiga Pilar
Sejahtera

99,95%

PT Asianiaga
Prakarsatama

PT Naga Mas
Sakti Perkasa

99,90%

64,95%

PT Poly Meditra
Indonesia

70%

PT Bumiraya
Investindo

PT Dunia Pangan

99,90%

PT Patra Power
Nusantara

99,90%

PT Balaraja
Bisco Paloma
99,96%

99,99%

99,99%

99,99%

99,99%

99,96%

9.6

PT Charindo
Palma
Oetama

99,99%

PT
Muarabungo
Plantation

99,99%

PT Indo
Beras Unggul

PT Airlangga
Sawit Jaya

99,96%

PT Sukses
Abadi Karya
Inti

PT Jatisari
Srirejeki

PT Putra Taro
Paloma

PT Mitra Jaya
Agro Plan
PT Tugu
Palma
Sumatera

Tentang Badan Usaha Yang Terafiliasi ---------------------------------------------------9.6.1

PT Tiga Pilar Corpora ---------------------------------------------------------------PT Tiga Pilar Corpora merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rini Kristiyani, S.H.,
Nomor: 1 tanggal 1 Mei 2006 sebagaimana telah diubah dengan Akta
Notaris Mohammad Dalwan Ginting Nomor: 2 tanggal 22 April 2009. Akta
pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
HAM RI dalam surat keputusannya Nomor: AHU-21694.AH.01.01.Tahun
2009 tanggal 19 Mei 2009. Perseroan telah beberapa kali mengalami
perubahan anggaran dasar, perubahan terakhir dengan akta pernyataan
keputusan rapat Nomor: 9 tanggal 4 November 2010. Berdasarkan
ketentuan Pasal 3 anggaran dasar perusahaan bahwa maksud dan tujuan PT
Tiga Pilar Corpora adalah bergerak di bidang jasa, perdagangan,
perindustrian, percetakan, pembangunan, pertambangan, perbengkelan,
angkutan laut dan pertanian. --------------------------------------------------------

halaman 6 dari 36

Struktur kepemilikan badan usaha PT Tiga Pilar Corpora

Stefanus Joko Mogoginta

Budhi Istanto Suwito

70%

30%

PT Tiga Pilar Corpora
27,8%

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

99,90%

PT Tiga Pilar
Sejahtera

99,96%

PT Asianiaga
Prakarsatama

99,95%

99,90%

PT Naga Mas
Sakti Perkasa

64,95%

PT Poly Meditra
Indonesia

70%

PT Bumiraya
Investindo

PT Dunia Pangan

99,90%

PT Patra Power
Nusantara

99,90%

PT Balaraja
Bisco Paloma
99,96%

99,99%

99,99%

99,99%

PT
Muarabungo
Plantation

99,99%

99,99%

PT Airlangga
Sawit Jaya

99,99%

PT Mitra Jaya
Agro Plan

99,96%

9.6.2

PT Charindo
Palma
Oetama

PT Jatisari
Srirejeki

PT Putra Taro
Paloma

PT Indo
Beras Unggul

PT Tugu
Palma
Sumatera

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -------------------------------------------------PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk merupakan suatu perseroan terbatas yang
didirikan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia berdasarkan
Akta Notaris Winanto Wiryomartini, S.H., No. 143 tanggal 26 Januari
1990 dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dalam surat
keputusannya No. C2-1827.HT.01.01. th 1990 tanggal 31 Mei 1991.
Berdasarkan Akta No. 42 tentang Pernyataan Keputusan Rapat PT Asia
Intiselera Tbk, nama perseroan berubah menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk. Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan anggaran
dasar, perubahan terakhir dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat
Nomor: 88 tanggal 21 Mei 2012. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 anggaran
dasar perubahan perseroan bahwa maksud dan tujuan perseroan adalah
bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan,
pertanian, perikanan dan jasa. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki
beberapa anak perusahaan dan bergerak dalam industri dan perdagangan
mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, industri biskuit, permen,
perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan
halaman 7 dari 36

distribusi beras. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk merupakan anak
perusahaan PT Tiga Pilar Corpora dengan kepemilikan 27,8%. PT Tiga
Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki beberapa anak perusahaan dengan
kepemilikan langsung dan tidak langsung antara lain: ------------------------(1) PT Tiga Pilar Sejahtera ----------------------------------------------------------PT Tiga Pilar Sejahtera adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Solo. PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk merupakan anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 99,90%. PT Tiga Pilar
Sejahtera bergerak dalam industri dan perdagangan mie; -----------------(2) PT Asianiaga Prakarsatama -----------------------------------------------------PT Asianiaga Prakarsatama adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta. PT
Asianiaga Prakarsatama merupakan anak perusahaan

PT Tiga Pilar

Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 99,96%. PT
Asianiaga Prakarsatama bergerak dalam industri makanan ringan; ------(3) PT Naga Mas Sakti Pratama ----------------------------------------------------PT Naga Mas Sakti Pratama adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta. PT
Naga Mas Sakti Pratama merupakan anak perusahaan PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 99,95%. PT
Naga Mas Sakti Pratama bergerak dalam industri pengolahan hasil laut;
(4) PT Poly Meditra Indonesia -----------------------------------------------------PT Poly Meditra Indonesia adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Solo. PT
Poly Meditra Indonesia merupakan anak perusahaan PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 99,90%. PT
Poly Meditra Indonesia bergerak dalam industri makanan ringan; -------(5) PT Bumiraya Investindo --------------------------------------------------------PT Bumiraya Investindo adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta. PT
Bumiraya Investindo merupakan anak perusahaan PT Tiga Pilar
halaman 8 dari 36

Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 64,95%. PT
Bumiraya Investindo bergerak dalam industri perkebunan kelapa sawit.
PT Bumiraya Investindo memiliki beberapa anak perusahaan antara
lain: ---------------------------------------------------------------------------------(a) PT Charindo Palma Oetama -----------------------------------------------PT Charindo Palma Oetama adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Jakarta. PT Charindo Palma Oetama merupakan anak perusahaan
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan tidak
langsung melalui PT Bumiraya Investindo sebesar 99,99%. PT
Charindo Palma Oetama bergerak dalam industri perkebunan kelapa
sawit. --------------------------------------------------------------------------(b) PT Muarabungo Plantation ------------------------------------------------PT Muarabungo Plantation adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Jakarta. PT Muarabungo Palntation merupakan anak perusahaan PT
Tiga Pilar dengan kepemilikan tidak langsung melalui PT Bumiraya
Investindo sebesar 99,99%. PT Muarabungo Plantation bergerak
dalam industri perkebunan kelapa sawit ---------------------------------(c) PT Airlangga Sawit Jaya ---------------------------------------------------PT Airlangga Sawit Jaya adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Jakarta. PT Airlangga Sawit Jaya merupakan anak perusahaan dari
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan tidak
langsung melalui PT Bumiraya Investindo sebesar 99,99%. PT
Airlangga Sawit Jaya bergerak dalam industri perkebunan kelapa
sawit. --------------------------------------------------------------------------(d) PT Mitra Jaya Agro Plan---------------------------------------------------PT Mitra Jaya Agro Plan adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Jakarta. PT Mitra Jaya Agro Plan merupakan anak perusahaan dari
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan tidak
langsung melalui PT Bumiraya Investindo sebesar 99,99%. PT
halaman 9 dari 36

Mitra Jaya Agro Plan bergerak dalam industri perkebunan kelapa
sawit. --------------------------------------------------------------------------(e) PT Tugu Palma Sumatera --------------------------------------------------PT Tugu Palma Sumatera adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Jakarta. PT Tugu Palma Sumatera merupakan anak perusahaan dari
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan kepemilikan tidak
langsung melalui PT Bumiraya Investindo sebesar 99,96%. PT
Tugu Palma Sumatera bergerak dalam industri perkebunan kelapa
sawit;--------------------------------------------------------------------------(6) PT Patra Power Nusantara -----------------------------------------------------PT Patra Power Nusantara adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Solo. PT
Patra Power Nusantara merupakan anak perusahaan dari PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbkdengan kepemilikan langsung sebesar 99,90%. PT
Patra Power Nusantara bergerak dalam industri pembangkit tenaga
listrik. ---------------------------------------------------------------------------(7) PT Balaraja Bisco Paloma ------------------------------------------------------PT Balaraja Bisco Palomaadalah suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Balaraja. PT
Balaraja Bisco Paloma merupakan anak perusahaan dari PT Tiga Pilar
dengan kepemilikan langsung sebesar 99,90%. PT Balaraja Bisco
Palomabergerak dalam industri distribusi, perdagangan dan keagenan.
PT Balaraja Bisco Paloma memiliki anak perusahaan yaitu: --------------(a) PT Putra Taro Paloma ---------------------------------------------------PT Putra Taro Paloma adalah suatu perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di
Balaraja. PT Putra Taro Paloma merupakan anak perusahaan dari
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbkdengan kepemilikan tidak
langsung melalui PT Balaraja Bisco Paloma sebesar 99,96%. PT
Putra Taro Paloma bergerak dalam industri makanan ringan. -------(8) PT Jatisari Srirejeki --------------------------------------------------------------

halaman 10 dari 36

PT Jatisari Srirejeki merupakan anak perusahaanPT Dunia Pangan. PT
Jatisari Srirejeki adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia dan berkedudukan di Karawang. PT Jatisari
Srirejeki merupakan anak perusahaan dari PT Tiga Pilar dengan
kepemilikan tidak langsung melalui PT Dunia Pangan sebesar 99,99%.
PT Jatisari Srirejeki bergerak dalam industri dan perdagangan beras. ---(9) PT Indo Beras Unggul -----------------------------------------------------------PT Indo Beras Unggul merupakan anak perusahaanPT Dunia Pangan.
PT Indo Beras Unggul adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta. PT Indo
Beras Unggul merupakan anak perusahaan dari PT Tiga Pilar dengan
kepemilikan tidak langsung melalui PT Dunia Pangan sebesar 99,99%.
PT Indo Beras Unggul bergerak dalam industri dan perdagangan beras.
9.7

Tentang Nilai Penjualan dan Nilai Aset dari BUIT serta seluruh Badan Usaha yang
secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan Badan
Usaha yang mengambilalih dan Badan Usaha yang diambilalih; ---------------------9.7.1

PT Tiga Pilar Corpora --------------------------------------------------------------

Nilai penjualan dan aset PT Tiga Pilar Corpora tahun 2010 – 2012 adalah
sebagai berikut: (vide, C1) ----------------------------------------------------2010
2011
2012
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Nilai
4.185.219.240
164.816.445.275
294.999.084.139
Penjualan
Nilai Aset
108.535.642.444
757.676.796.172
811.292.724.940
Sumber: Laporan Keuangan PT Tiga Pilar Corpora Tahun 2010 – 2012 yang dinyatakan dalam
Rupiah

9.7.2

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ---------------------------------------------Nilai penjualan dan aset PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk tahun 2009 –
2011 adalah sebagai berikut: (vide C1) ----------------------------------------

Nilai
Penjualan
Nilai Aset

2009
533.194.000.000

2010
705.220.000.000

2011
1.752.802.000.000

1.568.830.000.000

1.936.950.000.000

3.590.309.000.000

Sumber: Laporan Keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan Anak Perusahaan Tahun 2009 –
2011 yang dinyatakan dalam Rupiah

9.7.3

PT Sukses Abadi Karya Inti -----------------------------------------------Nilai penjualan dan aset PT Sukses Abadi Karya Inti dalam kurun waktu
3 (tiga) tahun terakhir dinyatakan dalam rupiah adalah: (vide, C1) --2009
2010
2011
halaman 11 dari 36

Nilai
Penjualan
Nilai Aset

-

-

-

23.911.000.000

23.911.000.000

23.911.000.000

Sumber: Laporan Keuangan PT Sukses Abadi Karya Inti yang dinyatakan dalam Rupiah

9.8

Tentang Analisa Pemberlakuan -------------------------------------------------------------9.8.1

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 PP Nomor 57 Tahun 2010 diatur
bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak
berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan
Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antar
perusahaan yang terafiliasi; ------------------------------------------------------

9.8.2

Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 PP Nomor 57 Tahun 2010, yang
dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: ----------------------------------------(1) hubungan antara perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; --------(2) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau ------(3) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama; -----------

9.8.3

Bahwa dengan demikian perlu terlebih dahulu untuk diuraikan apakah
ketentuan kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis ini
berlaku atau tidak bagi PT Dunia Pangan; ------------------------------------

9.8.4

Bahwa PT Dunia Pangan dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food,
Tbk, sedangkan PT Sukses Abadi Karya Inti dimiliki oleh Saudara Hary
Tjahjono dan Saudara Rudy Wong Hing Gwan. (vide penyelidikan B1,
B2, C2 dan C1); -------------------------------------------------------------------

9.8.5

Bahwa berdasarkan kepemilikan tersebut diatas, PT Dunia Pangan tidak
terafiliasi dengan PT Sukses Abadi Karya Inti. (vide penyelidikan B1,
B2, C2 dan C1); -------------------------------------------------------------------

9.8.6

Bahwa

dengan

demikian

maka

kewajiban

menyampaikan

pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi PT Dunia
Pangan; ----------------------------------------------------------------------------9.9

Tentang Ketentuan Pemenuhan Pasal -------------------------------------------------9.9.1

Bahwa ketentuan Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999, menyatakan: -(1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan
saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai
aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib
diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan
tersebut.

halaman 12 dari 36

(2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan
serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), diatur dalam Peraturan Pemerintah
9.9.2

Bahwa unsur-unsur Pasal 29 ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
adalah sebagai berikut: ----------------------------------------------------------(1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan
saham; ------------------------------------------------------------------------(2) nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu -----(3) wajib diberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh)

hari

sejak

tanggal

penggabungan,

peleburan

atau

pengambilalihan tersebut.--------------------------------------------------9.9.3

Unsur

“Penggabungan

atau

peleburan

badan

usaha,

atau

pengambilalihan saham” --------------------------------------------------------(1) Bahwa dalam unsur ini terdapat kata hubung “atau”; -----------------(2) Bahwa kata hubung “atau” berdasarkan kamus bahasa Indonesia
memiliki arti kata penghubung untuk menandai pilihan di antara
beberapa hal (pilihan) (http://kbbi.web.id/); ----------------------------(3) Bahwa dengan demikian, maka dalam unsur ini, cukup salah satu
dari: “penggabungan”, atau “peleburan badan usaha”, atau
“pengambilalihan saham” terpenuhi, maka telah terpenuhi unsur ini;
(4) Bahwa

pada

pemberitahuan

tanggal
dari

22
PT

Maret
Dunia

2013,

KPPU

menerima

Pangan

yang

melakukan

pengambilalihan saham (akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti.------(5) Bahwa dengan demikian unsur pengambilalihan saham telah
terpenuhi;---------------------------------------------------------------------9.9.4

Unsur “nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu”; -(1) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU No. 5/1999,
diatur bahwa Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai
penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) tersebut diatas, diatur dalam Peraturan Pemerintah; --(2) Bahwa sebagai peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 29 UU No.
5/1999 tersebut diatas, Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 57
Tahun 2010 yang didalamnya memuat mengenai nilai aset dana atau
nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu; ---------------------------(3) Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu
diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun 2010 yang
menentukan: -------------------------------------------------------------------halaman 13 dari 36

(a) nilai aset sebesar Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus
miliar rupiah); dan/atau -------------------------------------------------(b) nilai penjualan sebesar Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun
rupiah). --------------------------------------------------------------------(4) Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun 2010 tersebut diatas
dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan
dari: ----------------------------------------------------------------------------(a) Badan Usaha hasil Penggabungan, atau Badan Usaha hasil
Peleburan, atau Badan Usaha yang mengambilalih saham
perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih; dan -------(b) Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha hasil
Penggabungan, atau Badan Usaha hasil Peleburan, atau Badan
Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan
Usaha yang diambilalih. ---------------------------------------------(5)

Bahwa penghitungan nilai aset dan atau nilai penjualan tersebut
diatas untuk mengetahui apakah nilai aset dan atau nilai penjualan
melebihi jumlah tertentu. ---------------------------------------------------

(6)

Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan tersebut menjadi hal
menentukan apakah Pelaku Usaha wajib atau tidak wajib untuk
melaporkan ke KPPU;-------------------------------------------------------

(7)

Bahwa dengan adanya frasa kata hubung “dan atau” memiliki arti
sifat kumulatif maupun sifat fakultatif yang berati bisa keduanya
atau salah satunya; ----------------------------------------------------------

(8)

Bahwa dengan demikian, yang menjadi faktor utama dari unsur ini
adalah melebihi atau tidak melebihi jumlah tertentu yang telah
ditentukan tersebut diatas; --------------------------------------------------

(9)

Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai
penjualan diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau penjualan
gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung hingga BUIT
dengan rincian sebagai berikut: (vide C6, C7, C12, C13);------------(a) Nilai Aset ------------------------------------------------------------Bahwa nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham
dihitung hingga BUIT adalah sebesar Rp 4.371.896.796.172
(Empat Triliun Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Miliar Delapan

halaman 14 dari 36

Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh
Enam Ribu Seratus Tujuh Puluh Dua Rupiah);--------------(b) Nilai penjualan -----------------------------------------------------Bahwa nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham
dihitung hingga BUIT adalah sebesar Rp 1.917.618.445.275
(Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus
Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua
Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah); ----------------------Perusahaan
PT Tiga Pilar Corpora
PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk
PT Sukses Abadi Karya
Inti
Total

Aset
(Rp)
757.676.796.172
3.590.309.000.000

Omset
(Rp)
164.816.445.275
1.752.802.000.000

23.911.000.000

--

4.371.896.796.172

1.917.618.445.275

(10) Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham oleh PT Dunia
Pangan untuk nilai aset telah melebihi jumlah tertentu sebagaimana
diatur dalam Pasal 5 PP Nomor 57 Tahun 2010; -----------------------(11) Bahwa dengan demikian unsur “nilai aset dan atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu” telah terpenuhi. -------------9.9.5

Unsur “wajib diberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan
tersebut”. ----------------------------------------------------------------------------(1)

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57 Tahun
2010 diatur bahwa pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan
lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi
jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku
efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan
Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan; --------------

(2)

Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, maka pemberitahuan wajib
dilakukan: --------------------------------------------------------------------(a) secara tertulis -----------------------------------------------------------(b) paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak berlaku efektif -----------(c) berlaku efektif secara yuridis ----------------------------------------

halaman 15 dari 36

(3)

Bahwa PT Dunia Pangan memberitahukan secara tertulis pada
tanggal 22 Maret 2013; (vide C12) ----------------------------------------

(4)

Bahwa dengan adanya frasa kata “sejak” maka memiliki arti
penghitungan 30 (tiga puluh) hari dihitung sejak tanggal
pemberitahuan; ---------------------------------------------------------------

(5)

Bahwa berdasarkan ketentuan Kementerian Hukum dan HAM,
tanggal telah berlaku efektif secara yuridis dihitung sejak
dikeluarkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan data
perseroan dari Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 21
Januari 2013; (vide penyelidikan B3 dan C2) ---------------------------

(6)

Bahwa berdasarkan ketentuan Kementerian Hukum dan HAM
tersebut diatas dan wajib melaporkan paling lama paling lama 30
(tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara
yuridis, maka PT Dunia Pangan harus sudah melaporkan kepada
KPPU pengambilalihan PT Sukses Abadi Mandiri Inti selambatlambatnya pada tanggal 4 Maret 2013; -----------------------------------

(7)

Bahwa penghitungan 30 (tiga puluh) hari kerja didasarkan pada
Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 2 Tahun 2012, No.
Kep. 28/MEN/I/2012, No. SKB/01/M.PAN-RB/01/2012 tentang
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2012; --------------------

(8)

Bahwa penghitungan tersebut tampak dalam tabel dibawah ini:--

Hari
Tanggal/Bulan
ke
1
21/Januari
2
22/Januari
3
23/Januari
4
25/Januari
5
28/Januari
6
29/Januari
7
30/Januari
8
31/Januari
9
1/Februari
10
4/Febuari

Hari
Tanggal/Bulan
ke
11
5/Februari
12
6/Febuari
13
7/Februari
14
8/Februari
15
11/Februari
16
12/Februari
17
13/Februari
18
14/Februari
19
15/Februari
20
18/Februari

10. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Terlapor

Hari
Tanggal/Bulan
ke
21
19/Februari
22
20/Februari
23
21/Februari
24
22/Februari
25
25/Februari
26
26/Februari
27
27/Februari
28
28/Februari
29
1/Maret
30
4/Maret
(PT Dunia Pangan)

menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada
pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti T6): ---------------------------------------10.1 Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 Peraturan Pemerintah No.57
tahun 2010 (“PP57/2010”), dimana pemahaman terhadap akuisisi yang wajib
halaman 16 dari 36

diberitahukan kepada KPPU adalah akusisi yang mengakibatkan nilai asset atau
nilai penjualan yang tadinya dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5
ayat 2 PP57/2010 menjadi diatas jumlah tertentu pada Pasal 5 ayat 2 PP57/2010.
Sedangkan nilai asset PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk telah melebihi dari jumlah
tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP57/2010 sebelum akuisisi
dilakukan; --------------------------------------------------------------------------------------10.2 Segera setelah Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia
mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar melalui Biro Merger, PT
Dunia Pangan segera melaporkan akuisisi PT Dunia Pangan terhadap PT Sukses
Abadi Karya Inti. PT Dunia Pangan berharap hal ini dapat menunjukkan itikad
baik dalam mematuhi ketentuan KPPU; --------------------------------------------------10.3 PT Dunia Pangan tidak mengetahui pemberlakuan denda keterlambatan
berdasarkan Peraturan Komisi No.4 tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012 karena
pada saat terakhir beraudiensi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha tanggal
26 Januari 2012 diberitahukan bahwa sanksi PP 57/2010 belum diberlakukan; ----10.4 PT Dunia Pangan hanya dapat berandai bahwa apabila Biro Merger yang telah
sebelumnya berkomunikasi dengan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yaitu dalam
hal pembelian asset dari PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2011 (salinan
terlampir sebagai Bukti T-1) dan pengeluaran saham baru PT Bumiraya
Investindo pada tahun 2011-2012 (salinan terlampir sebagai Bukti T-2), dapat
kiranya: -----------------------------------------------------------------------------------------10.4.1

mengirimkan informasi mengenai pemberlakuan sanksi berdasarkan
Peraturan Komisi No.4 tahun 2012 tersebut dimana PT Dunia Pangan pasti
akan mematuhi ketentuan pemberitahuan pengambilalihan ini, karena
sebagai bagian dari perusahaan terbuka yang wajib melaporkan dan
mengumumkan ke masyarakat PT Dunia Pangan terbiasa untuk melakukan
keterbukaan informasi; ---------------------------------------------------------------

10.4.2

mengingatkan PT Dunia Pangan lebih awal melaporkan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta mengumumkan
kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia yang harus PT Dunia Pangan
lakukan paling lambat 2 hari sejak menandatangani akta jual beli (yaitu
pada tanggal 23 November 2012) – salinan terlampir sebagai Bukti T-3
dan/atau pada saat berita akuisisi ini dimuat di harian yang terkenal
menyoroti aksi korporasi dengan peredaran nasional yaitu Harian Neraca
tanggal 28 November 2012 – salinan terlampir sebagai Bukti T-4, jauh
hari sebelum terbitnya penerimaan pemberitahuan oleh Menkumham; ------

halaman 17 dari 36

10.5 Bahwa berdasarkan tanggapan di atas, bersama ini PT Dunia Pangan memohon
kepada Majelis Komisi Pemeriksaan Pendahuluan mempertimbangkan untuk
memberikan keringanan hukuman atas dasar sebagai berikut: -------------------------10.5.1

PT Dunia Pangan adalah bagian dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,
suatu perusahaan publik yang lebih dari 45% sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, dimana suatu pengenaan denda yang besar dapat berakibat
hilangnya kepercayaan pemegang saham publik kepada PT Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk; ------------------------------------------------------------------

10.5.2

Akuisisi PT Dunia Pangan terhadap PT Sukses Abadi Karya Inti tidak
terbukti berpotensi menimbulkan praktik monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat berdasarkan Pendapat Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Nomor 31/KPPU/PDPT/XI/2013 tanggal 26 November 2013 –
salinan terlampir sebagai Bukti T-5; --------------------------------------------

10.5.3

Akuisisi PT Dunia Pangan terhadap PT Sukses Abadi Karya Inti belum
menambah pendapatan PT Dunia Pangan malah sebaliknya masih
membutuhkan dana karena PT Sukses Abadi Karya Inti dalam tahap
pembangunan yang memerlukan biaya yang sangat besar; ---------------------

10.5.4

Akuisisi PT Dunia Pangan terhadap PT Sukses Abadi Karya Inti akan
membantu perekonomian setempat dan juga nasional karena: ----------------a) PT Sukses Abadi Karya Inti akan merekrut tenaga kerja lokal
khususnya di sekitar pabrik; --------------------------------------------------b) PT Sukses Abadi Karya Inti akan menjadi pembeli dari hasil padi
masyarakat sekitar dengan harga yang adil karena pabrik PT Sukses
Abadi Karya Inti menggunakan fasilitas laboratorium untuk menguji
gabah petani yang hasilnya dapat dicek langsung dan menjadi dasar
harga beli yang adil; dan ------------------------------------------------------c) PT Sukses Abadi Karya Inti akan menggunakan bahan baku
pendukung seperti karung dan kemasan yang dibeli dari supplier lokal
termasuk UKM ------------------------------------------------------------------

11. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi
menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat
Komisi; ------------------------------------------------------------------------------------------------12. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan
terhadap Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014;------------------------------------------------------

halaman 18 dari 36

13. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 10/KPPU/Pen/III/2014 tanggal 5 Maret 2014
tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014 (vide bukti A11);------14. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan
Keputusan Komisi Nomor 29/KPPU/Kep/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara
Nomor 03/KPPU-M/2014 (vide bukti A13); -----------------------------------------------------15. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 12/KPPU-M/2014
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 12/KMK/Kep/III/2014 tentang
Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 03/KPPU-M/2014, yaitu dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 19 Maret
2014 sampai dengan tanggal 8 April 2014 (vide bukti A16); ----------------------------------16. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan
Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis
Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang
Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A19, A17, A18, A22, A23); ------------17. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi (PT Sukses Abadi Karya Inti), di
bawah sumpah yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti B3); ------------------------------------------------------------------------------17.1 Bahwa Majelis Komisi telah memeriksa Sdr. Henky Salim selaku Direktur Utama
PT Sukses Abadi Karya Inti tahun 2011; -------------------------------------------------17.2 Bahwa PT SAKI berdiri pada tahun 9 Maret 2007 dengan komposisi saham
dimiliki PT Dunia Pangan sebesar 99,99 persen dan Tn Stepanus Mogoginta
sebesar 0,01 persen; --------------------------------------------------------------------------17.3 Bahwa transaksi pembelian saham yang dilakukan PT Dunia Pangan terhadap PT
Sukses Abadi Karya Inti dilakukan pada tanggal 22 November 2012 dengan nilai
transaksi oleh PT Dunia Pangan senilai Rp 249.900.000,00 (dua ratus empat puluh
sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah) dan Stefanus Joko Mogoginta senilai Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah); ------------------------------------------------------------17.4 Bahwa PT Sukses Abadi Karya Inti bersedia diambil alih oleh PT Dunia Pangan
karena PT Sukses Abadi Karya Inti dan PT Dunia Pangan sama-sama berbasis
pertanian dan memiliki lahan pertanian yang dekat dengan PT Dunia Pangan.
Selain itu PT Sukses Abadi Karya Inti melihat ada peningkatan produksi; ----------17.5 Bahwa tidak ada kerja sama antara PT Dunia Pangan dengan PT Sukses Abadi
Karya Inti dan tidak ada afiliasi yang dilakukan sebelumnya; --------------------------

halaman 19 dari 36

17.6 Bahwa proses akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti oleh PT Dunia Pangan
dilakukan pada tanggal 22 November 2012, dan berlaku efektif melalui Surat
Dirjen AHU Kemenkumham pada tanggal 21 Januari 2013; --------------------------17.7 Bahwa PT Dunia Pangan melakukan laporan terkait pengambilalihan saham PT
Sukses Abadi Karya Inti ke KPPU pada tanggal 22 Maret 2013; ---------------------17.8 Bahwa Saksi tidak tahu terkait pemberlakuan aturan pelaporan pengambilalihan
saham perusahaan yang dapat mengakibatkan praktik monopoli dan persaingan
usaha kepada KPPU; -------------------------------------------------------------------------18. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor (PT Dunia Pangan), yang pada
pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B2); -------18.1 Bahwa Majelis Komisi telah memeriksa Sdr. Henky Salim selaku Direktur Utama
PT Dunia Pangan; ----------------------------------------------------------------------------18.2 Bahwa komposisi saham PT Dunia Pangan dimiliki oleh PT Tiga Pilar Sejahtera
sebesar 70 persen dan Tn. Stefanus Joko Mogoginta sebesar 30 persen melalui
Akta Pengesahan Kemenkumham tanggal 15 September 2010;; ----------------------18.3 Bahwa PT Dunia Pangan memiliki anak perusahaan yang terdiri dari PT Jatisari
Srirejeki (99,99 persen), PT Indo Beras Unggul (99,99 persen), dan PT Sukses
Abadi Karya Inti (99,99 persen); -----------------------------------------------------------18.4 Bahwa asset yang dimiliki oleh PT Dunia Pangan adalah Rp 733.838.000,00
(tujuh ratus tiga puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu rupiah); -----18.5 Bahwa Akta pengambilalihan saham dilakukan pada tanggal 22 November 2012
dengan nilai transaksi RP 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan
berlaku efektif berdasarkan Dirjen AHU Kemenkumham pada tanggal 21 Januari
2013. Sedangkan Laporan ke KPPU dilakukan pada tanggal 22 Maret 2012; ------18.6 Bahwa PT Dunia Pangan tidak mengetahui aturan KPPU terkait pengambilalihan
saham perusahaan yang dapat mengakibatkan praktik monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat secara jelas dan salah memahami ketentuan KPPU tersebut; -----18.7 Bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pernah melakukan konsultasi dengan
KPPU dalam hal akuisisi asset dan bukan terkait akuisisi PT Sukses Abadi Karya
Inti sebagaimana dalam perkara a quo; ----------------------------------------------------18.8 Bahwa PT Dunia Pangan meminta kepada KPPU untuk memberikan keringanan
hukuman dan meminta diberikan hukuman percobaan; ---------------------------------19. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Alat Bukti berupa Surat dan atau Dokumen
(vide bukti B4); ----------------------------------------------------------------------------------------

halaman 20 dari 36

20. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat bukti berupa surat dan
atau dokumen yang diajukan oleh pihak Investigator sebagai berikut;-----------------------20.1 Salinan Akta Pendirian PT Sukses Abadi Karya Inti (vide C1); -----------------------20.2 Salinan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sukses
Abadi Karya Inti (vide C2); -----------------------------------------------------------