Press Release KSEI Tengah Tahun 2013

Berita Pers

Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI:
Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel
Jakarta, 15 Agustus 2013 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama
para Self Regulatory Organization (SRO), yaitu PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan
Konferensi Pers Tengah Tahun di Gedung OJK, Jakarta.
Pada Konferensi Pers tersebut, Heri Sunaryadi Direktur Utama KSEI melaporkan peningkatan
kinerja KSEI selama periode Juli 2012 hingga Juli 2013. Total aset di KSEI meningkat sebesar
22,37% atau Rp 3.111,87 triliun per akhir Juli 2013 dibandingkan periode yang sama tahun
2012 sebesar Rp 2.542,89 triliun. Terdapat pula peningkatan jumlah SID sebesar 9,48% atau
301.021 pada akhir Juli 2013 dari sebelumnya 274.956 per akhir Juli 2012.
Sebagaimana diketahui, KSEI bersama dengan SRO, telah menuntaskan tugas penting
pengembangan infrastruktur pasar modal di tahun 2012, yaitu implementasi Single Investor
Identification (SID), Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dan pemisahan Rekening
Dana Nasabah (RDN). Memasuki tahun 2013, berbagai pengembangan layanan jasa tengah
dilakukan KSEI untuk mewujudkan pasar modal Indonesia yang kredibel. Heri menegaskan
pengembangan tersebut masih terkait dengan berbagai program yang telah dilaksanakan
sebelumnya. "Yang jelas kami ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor
pasar modal Indonesia. Jadi meski sudah diimplementasikan, program tersebut harus terus

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan investor dan pelaku pasar" jelas Heri.
Pengkinian data menjadi salah satu hal yang menjadi fokus KSEI di tahun 2013. Heri
mengakui hingga saat ini masih ditemukan data nasabah yang belum sesuai dengan kartu
identitas maupun dokumen pendukung lainnya. "Apabila data yang diberikan benar,
khususnya untuk SID, regulator dapat memperoleh karakteristik profil investor pasar modal
secara akurat. Profil ini sangat bermanfaat untuk pengembangan pasar modal ke depannya,"
ungkap Heri. Proses pengkinian data tersebut mendukung kewajiban Perusahaan Efek dan
Bank Kustodian untuk melakukan prinsip pengenalan nasabah dengan melakukan pengkinian
data seperti yang tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) No.V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa
Keuangan di Bidang Pasar Modal.
Untuk itu, KSEI tengah mengembangkan sistem C-BEST dengan modul Static Data Investor
(SDI). Modul SDI ini sejalan dengan penerapan Straight Through Processing di pasar modal
Indonesia dan ditargetkan akan selesai tahun ini. Pengembangan modul SDI di C-BEST turut
mendukung pengembangan back office di Pemegang Rekening (Perusahaan Efek dan Bank
Kustodian) yang memungkinkan adanya integrasi proses pembukaan Sub Rekening Efek dan
pembuatan SID di KSEI, serta pembukaan RDN di bank. Melalui pengembangan ini, update
data nasabah dapat dilakukan sendiri oleh Pemegang Rekening melalui C-BEST. Dengan
demikian, proses tersebut menjadi lebih cepat dan efisien sehingga memberikan kemudahan
bagi investor.

Sebagai antisipasi dari perkembangan pasar modal ke depan, tahun ini KSEI melakukan
persiapan pengembangan C-BEST Next Generation (Next-G). Pengembangan ini bertujuan
untuk meningkatkan layanan jasa KSEI dan menyesuaikan adanya penambahan kebutuhan
pemakai jasa. Agar sistem terjaga dengan baik, C-BEST Next-G akan ditunjang BCP
(Business Continuity Plan) serta sistem keamanan terkini untuk memastikan kerahasiaan
data. Saat ini pengembangan sistem C-BEST telah sampai pada proses pemilihan vendor dan
ditargetkan sudah selesai dikembangkan pada tahun 2015.

1/2

Selain itu, sosialisasi fasilitas AKSes masih menjadi agenda yang kembali diselenggarakan.
Rendahnya penggunaan fasilitas AKSes salah satunya disebabkan masih kurangnya
kesadaran investor untuk menggunakan fasilitas ini, menjadi tugas sekaligus tantangan
bagi KSEI. Berdasarkan data per akhir Juli 2013, dari sekitar 300.000 investor,
baru sekitar 13% atau sekitar 40.000 investor yang telah menggunakan fasilitas AKSes.
Untuk itu, tahun ini KSEI melakukan kerja sama dengan Perusahaan Efek dalam pelaksanaan
sosialisasi fasilitas AKSes, karena adanya ikatan kepercayaan antara Perusahaan Efek
dengan nasabah sehingga diharapkan informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami.
Terkait dengan pengembangan implementasi RDN, pada tanggal 18 Juni 2013, KSEI
melakukan penandatanganan perjanjian Administrasi Pemisahan RDN Syariah dengan

PT Bank Syariah Mandiri. Penandatanganan tersebut melengkapi implementasi RDN yang
telah dilaksanakan sejak 1 Februari 2013. Kerja sama ini memberikan alternatif bagi investor
yang ingin dananya diadministrasikan di Bank Umum Syariah.
Hingga pertengahan tahun, KSEI turut ikut serta dalam berbagai kegiatan berskala
internasional. Bersama SRO, KSEI menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN+3 Bond
Market Forum (ABMF) Meeting 2013 di Jakarta. Pertemuan ini merupakan kegiatan rutin
pelaku pasar modal ASEAN, Cina, Jepang dan Korea Selatan yang dilaksanakan setiap
3 (tiga) bulan. Pada April 2013, KSEI melaksanakan kegiatan Shareholders' Capacity Building
untuk memberikan pengetahuan bagi para pemegang saham mengenai pasar modal di Korea
Selatan. Kerja sama dengan lembaga Kustodian Sentral dari negara lain kembali dikukuhkan
KSEI melalui penandatanganan MoU dengan Central Securities Depository of Iran.
Beberapa kegiatan juga dilaksanakan oleh KSEI selama semester I tahun 2013 untuk
mendukung peningkatan layanan jasanya, antara lain: Seminar kepada Emiten KSEI yang
membahas tema perpajakan pada Mei 2013, Customer Survey, dan kegiatan Team Building
Pemakai Jasa yang diselenggarakan di Bukit Tinggi pada Mei 2013. Di bidang teknologi
informasi, KSEI tengah mempersiapkan untuk meraih ISO 27001 pada Oktober 2013, yang
merupakan standardidasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Pengembangan lain
dilakukan KSEI dengan memperbaharui tampilan corporate website (www.ksei.co.id) yang
lebih informatif dan menarik untuk memudahkan penggunaannya oleh masyarakat.
Heri juga menyampaikan harapannya agar berbagai pengembangan tersebut dapat

memperoleh dukungan baik dari SRO, investor dan pelaku pasar modal lainnya. "Dukungan
dari berbagai pihak untuk menyukseskan pengembangan program ini sangat kami butuhkan
agar program dapat direalisasikan secara maksimal," imbuh Heri.

*****
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Unit Komunikasi Perusahaan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Media Contact: Zylvia Thirda
Phone. (021) 5299 1062
Fax. (021) 5299 1199

2/2

Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI
(per 31 Juli 2013)

1.

Total Asset yang tercatat di C-BEST

Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 31 Juli 2013
sebesar Rp 3.111,87 triliun, meningkat 22,38% dibanding dengan data per 31 Juli 2012 sebesar
Rp 2.542,89 triliun.
Sementara itu keseluruhan jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 31 Juli 2013 mengalami
kenaikan dibandingkan data per 31 Juli 2012. Hingga tanggal 31 Juli 2013 tercatat sejumlah 1.138
Efek dibandingkan data per 31 Juli 2012 sebanyak 1.050 Efek atau naik sebesar 8,38%
Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Jumlah Asset per 31 Juli 2012
Efek

(dalam Rupiah)
Saham
486
2.331.166.954.693.220
Obligasi Korporasi
292
163.827.878.573.596
Obligasi Pemerintah
33
9.083.424.000.000
Waran
41
3.052.765.295.325
Medium Term Notes
108
17.339.237.333.332
Sukuk
31
6.579.000.000.000
Surat Berharga Syariah Negara

9
9.648.912.000.000
Efek Beragun Aset
4
1.208.980.902.699
Reksa Dana
46
984.527.421.267
Jenis Efek

Total
2.

1.050

2.542.891.680.219.440

Jumlah
Efek
517

343
37
31
90
33
10
5
72

Asset per 31 Juli 2013
(dalam Rupiah)
2.848.110.928.663.450
207.239.162.944.017
13.511.364.000.000
3.124.235.356.072
20.450.626.000.000
6.974.000.000.000
9.328.196.000.000
1.661.968.255.091
1.474.431.374.720


1.138

3.111.874.912.593.350

Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi yang dimiliki oleh investor lokal dan asing.
Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 31 Juli 2013 masih didominasi
kepemilikannya oleh investor asing, secara prosentase mengalami penurunan dari 59% pada
31 Juli 2012 menjadi 57% pada 31 Juli 2013, namun secara nilai mengalami peningkatan dari
Rp 1.375,60 triliun pada 31 Juli 2012 menjadi Rp 1.618,66 triliun pada 31 Juli 2013 atau mengalami
peningkatan sebesar 17,67%. Sedangkan untuk asset Saham yang dimiliki investor lokal secara
prosentase dan nilai mengalami peningkatan dari Rp 955,56 triliun (41%) pada 31 Juli 2012 menjadi
Rp 1.229,44 triliun (43%) pada 31 Juli 2013 atau mengalami peningkatan sebesar 28,66%.
Untuk total asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal
31 Juli 2013 masih didominasi kepemilikannya oleh investor lokal, secara prosentase mengalami
penurunan dari 95% pada 31 Juli 2012 menjadi 93% pada 31 Juli 2013, namun secara nilai
mengalami peningkatan dari Rp 161,07 triliun pada 31 Juli 2012 menjadi Rp 198,57 triliun pada
31 Juli 2013 atau mengalami peningkatan sebesar 23,28%. Sedangkan untuk asset Obligasi
Korporasi dan Sukuk yang dimiliki investor asing secara prosentase dan nilai mengalami
peningkatan dari Rp 9,33 triliun (5%) pada 31 Juli 2012 menjadi Rp 15,63 triliun (7%) pada

31 Juli 2013 atau mengalami peningkatan sebesar 67,52%.

3/5

Data per 31 Juli 2012
(dalam triliun Rupiah)

Data per 31 Juli 2013
(dalam triliun Rupiah)

3.

Total Single Investor Identification (SID)
Total SID per 31 Juli 2013 mengalami peningkatan sebesar 9,48% dari sebanyak 274.956 pada
akhir 31 Juli 2012 menjadi 301.021 pada 31 Juli 2013.
Berikut grafik jumlah SID (Periode 31 Juli 2012 - 31 Juli 2013):
310.000
300.000

290.000

280.000

276.990

274.956

270.000

265.370

279.182

281.256

289.448

290.060

Feb'13

Mar'13

293.004

302.012

301.021

Jun'13

Jul'13

295.594

284.179

267.908

260.000

250.000
240.000
Jul'12

Aug'12

Sep'12

Oct'12

Nov'12

Des'12

Jan'13

Apr'13

May'13

4/5

4.

Data Jumlah SID dan Sub Rekening Efek (SRE)
Keterangan
SID
SRE

5.

Lokal
Institusi
4.343

Asing

Individual
285.534

Institusi
8.539

289.877
6.949

Individual
2.605

11.144
362.547

369.496

11.711
14.906

3.195

Total
301.021
384.402

Kegiatan Corporate Action
Selama periode Januari - Juli 2013 total dana corporate action yang telah didistribusikan KSEI
sebanyak Rp 60,49 triliun dan USD 39,74 juta berupa dividen dan exercise Efek Bersifat Ekuitas serta
bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut mengalami penurunan dalam mata uang
Rupiah maupun dalam mata uang USD dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama
periode Januari - Juli 2012 dimana total dana corporate action sebesar Rp 81,09 triliun dan
USD 112,33 juta.
Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - Juli 2013 sebanyak 85,31
miliar unit Efek dalam bentuk saham, waran dan HMETD, atau mengalami penurunan sebesar
20,31% dibandingkan periode Januari - Juli 2012 sebesar 107,06 miliar unit Efek.
Untuk kegiatan RUPS dan RUPO dalam periode Januari - Juli 2013 telah dilaksanakan sebanyak
543 kali, atau sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2012 (Januari - Juli 2012)
sebanyak 542 kali kegiatan.
Dana
Equity (dividend & exercise)
Debt (bunga & pokok)
Total
Efek
Saham
Waran
HMETD
Total
Kegiatan RUPS/RUPO
RUPS/RUPO

Januari - Juli 2012
Jumlah
Triliun Rupiah
Jutaan USD
38,19
51,57
42,90
60,76
81,09
112,33
Jumlah (Unit Efek)
69.170.151.487
1.986.575.829
36.907.444.958
107.064.172.274
Frekuensi
542

Januari - Juli 2013
Jumlah
Triliun Rupiah
Jutaan USD
31,15
31,31
29,34
8,43
60,49
39,74
Jumlah (Unit Efek)
38.106.973.121
3.406.146.298
43.799.971.713
85.313.091.132
Frekuensi
543

---***---

5/5