PUSDATINKEMKES-Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan
Outline
•
•
•
•
Gambaran SIK saat ini
Peluang dan tantangan ke depan
Kerangka kebijakan
Langkah prioritas mewujudkan SI terintegrasi
GAMBARAN SIK SAAT INI
Ekosistem Kesehatan:
SANGAT KOMPLEKS DAN MASIH PARSIAL
• Implementasi silo-silo
(terfragmentasi)
• Tidak terstandarisasi:
Rumah Sakit (2.520)
Asuransi Kes (46)
(BUK 2015)
(Bapepam)
Puskesmas (9.754)
(Pusdatin 2015)
Praktek Dokter (85.000)
Apotek (21.852)
(IAI)
Industri Farmasi
(260)
• Interoperabilitas, sulit
dikembangkan
• Konsolidasi data sulit dilakukan
(multi format dan standar)
• Kelengkapan data lemah
• Akses informasi publik terbatas:
atas indikator dan informasi
kesehatan.
Masalah SIK
Sistem Informasi
Governance
lemah
Data, Informasi,
Pengetahuan
Ketersediaan &
Kualitas Data
Fragmentasi
Lemahnya
Manajemen Data &
Sistem Penunjang
Pengambilan
Keputusan
Kebutuhan
Utilisasi Data
Pengambilan
Keputusan
Pengambilan
Keputusan
Lemah
b e tte r info rm a tio n – b e tte r de c isio n – b e tte r he a lth
Masalah Utama
DINKES PROV
RS
RS
DINKES KAB
PUSKESMAS
fragmentasi
• Adanya kesimpangsiuran sistem pencatatan
dan pelaporan, a.l:
• beberapa daerah mencoba
menyederhanakan laporan, ada yang
menambahkan laporan
• beberapa daerah mencoba
mengembangkan sistem secara terpadu di
Puskesmas dengan komputerisasi
• Timbul permasalahan agregasi data di tingkat
kabupaten, provinsi, dan nasional
masalah integrasi
• Beberapa program kesehatan
mengembangkan pencatatan pelaporan
sendiri
• Penyampaian laporan ke kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat tidak berjalan lancar
krisis informasi
integrasi
PELUANG DAN TANTANGAN
Tantangan SIK dalam Mendukung Program Indonesia Sehat
SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI
Tantangan SIK dalam Pembangunan Kesehatan
e-kesehatan
MENINGKAT
KAN
DERAJAT
KESEHATAN
• Sistem pemerintahan
Otonomi daerah
• Profil kepemimpinan
• Terbatasnya tata kelola
• Kondisi sumber daya manusia
kompetensi, kepedulian
• Perkembangan kesehatan dan
sistem kesehatan
• Fragmentasi sistem informasi
kesehatan/sistem pencatatan
dan pelaporan
• Globalisasi dan kondisi
ekonomi global
• Kemampuan keuangan
pemerintah.
• Ancaman keamanan informasi.
better information – better decision – better health
Tantangan
Mewujudkan
Satu Data
SatuData adalah sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan
interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah.
Pemanfaatan data pemerintah tidak terbatas pada penggunaan internal antar
instansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi
masyarakat.
Kebijakan Satu Data ini dilaksanakan dengan strategi melalui pengembangan
satu standar data, satu metadata yang baku, dan satu portal
Beberapa Peluang SIK
• Landasan hukum dan
kerangka kebijakan
penyelenggaraan SIK
• Kebutuhan data dan informasi
semakin meningkat.
• Pesatnya perkembangan TIK
• Kebijakan nasional di bidang
TIK semakin kuat.
• Sistem Informasi dan TIK
dalam Sistem Rujukan dan
UHC
• Perkembangan SIK dalam
sistem kesehatan yang
diarahkan pada eKesehatan.
• Pemanfaatan data/informasi
semakin meningkat.
• Telah tersedianya jabatan
fungsional terkait SIK.
Peluang Pemanfaatan Pengguna TIK
dalam SIK
Peringkat ke-3 di dunia
70 juta orang pengguna aktif facebook
Peringkat ke-3 di dunia
30 juta orang pengguna aktif line
Peringkat ke-5 di dunia
29 juta orang pengguna aktif twitter
27% transaksi e-commerce dilakukan
melalui media sosial (2014)
Sumber: Kemkominfo, 2014
Tantangan dan Peluang Mewujudkan Smart Health
KEBIJAKAN DAN FOKUS PENGUATAN
Strategi
e-Kesehatan Nasional
Visi. Terwujudnya implementasi e-kesehatan secara luas yang
mampu meningkatkan aksesibilitas dan kesinambungan layanan
kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia
Misi 1. Menata dan menguatkan tata kelola dan kepemimpinan kesehatan nasional agar terjadi
mekanisme kerja sistem yang terkoordinasi serta terbangun komitmen
Misi 2.
Meningkatkan dan
memperluas
investasi dan
memilih strategi
yang tepat untuk
untuk
mempercepat
implementasi ekesehatan dalam
kondisi
keterbatasan
sumber daya
Misi 3. Memperluas dan
meningkatkan layanan dan
aplikasi sistem TIK yang mampu
meningkatkan kualitas proses
kerja pelayanan kesehatan
Misi 4. Menata standarisasi
informatika kesehatan dan
interoperabilitas sistem untuk
mengatasi kompleksitas sistem
layanan kesehatan
Misi 5. Memperluas dan
memperkuat infrastruktur
teknologi informasi dan
komunikasi untuk implementasi ekesehatan secara luas
Misi 6. Menata
dan menguatkan
peraturan,
kebijakan, dan
pemenuhan
kebijakan ekesehatan nasional
sebagai landasan,
arah, dan tujuan
implementasi ekesehatan ke
depan, serta
menjamin
integritas sistem
layanan kesehatan
Misi 7.
Meningkatkan dan
memperkuat
sumber daya
manusia di bidang
teknologi
informasi dan
komunikasi
Kerangka Kebijakan SIK
Visi.
Mencapai SIK
terintegrasi
yang handal,
yang mampu
memberi
dukungan
secara
adekuat bagi
manajemen
pembangunan
kesehatan
Misi 5. Meningkatkan Pemanfaatan dan Penyebarluasan Informasi untuk
Meningkatkan Manajemen dan Pelayanan Berbasis Bukti
Misi 2.
Mengembangkan
Indikator Kesehatan
yang dapat
Menggambarkan
Upaya dan Capaian
Pembangunan
Kesehatan Masyarakat
Misi 3.
Memperkuat Sumber
Data dan
Membangun
Jejaringnya dengan
Semua Pemangku
Kepentingan
Misi 4. Meningkatkan
Kualitas Manajemen
Data Kesehatan yang
Meliputi
Pengumpulan,
Penyimpanan, dan
Analisis Data, serta
Diseminasi Informasi
Misi 1. Memperkuat Sumber Daya SIK yang meliputi Penetapan Landasan
Hukum, Kebijakan, Advokasi dan Koordinasi untuk Pendanaan, SDM,
Infrastruktur, dan Kelembagaan
FOKUS
PENGUATAN SIK
KEMENTERIAN
KESEHATAN
LINTAS
SEKTOR
Optimalisasi Aliran Data
dan Bank Data
BPJS
KESEHATAN
DINKES
PROV
RUMAH
SAKIT
(FKTR)
DINKES
KAB
PUSKES
MAS
(FKTP)
Penataan
Data Transaksi
JARINGAN
PUSKES
MAS
JEJARING
FASYANKES
(FKTP)
Fokus Penguatan SIK
Penggunaan Informasi
Meningkatkan kualitas dan
kecepatan proses kerja
pelayanan kesehatan
Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas data dan informasi
Penataan Data Transaksi
di Fasyankes
Optimalisasi Aliran Data
dan Pengembangan
Bank Data
Aspek Dasar:
Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan,
Standarisasi, Sumber Daya, dll
Fokus Penguatan SIK
Penataan data transaksi di Fasyankes
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
nonelektronik revisi SP2TP/SP3/SIMPUS
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
elektronik pengembangan SIKDAgenerik (SIP)
• Pembenahan sistem informasi di RS SIMRS
GOS, SIRS, RS Online (oleh Ditjen Yankes)
• Integrasi/Interoperability di tingkat data
transaksi
Optimalisasi aliran data dan pengembangan
bankdata
• Penyusunan pelaporan data kesehatan
prioritas dan publikasi data kesehatan
lainnya
• Pengembangan Aplikasi Komunikasi Data
• Pengembangan Integrasi data dan informasi
• Pembenahan bank data kesehatan
LANGKAH PRIORITAS MEWUJUDKAN
SI TERINTEGRASI
Langkah Prioritas untuk Mewujudkan SI Terintegrasi
Kebijakan dan regulasi SI –
SOP manajemen sistem –
SOP teknis sistem –
Tata kelola pertukaran data –
Tata kelola keamanan info –
Penataan Tata
Kelola
Pengembangan integrasi –
Penyediaan infrastruktur TI –
Operasional sistem Integrasi –
Pengembangan
Standar
Dataset –
NIK sebagai MPI –
Metadata (HDD) –
Adopsi standar internasional –
Klasifikasi/Kodefikasi data –
Protokol Pertukaran Data –
Pengembangan
HIE
SI Terintegrasi
Penataan Tata Kelola
Kebijakan dan Regulasi
• Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
• Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Sistem dan Transaksi Elektronik
• Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan
• Permenkes No 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit
• Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Fasyankes Primer
• Permenkes No 64 Tahun 2014 tentang Peta Jalan Sistem Informasi
Kesehatan, 2015-2019
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Terintegrasi
• Permenkes No 46 Tahun 2016 tentang Sistem Informasi Puskesmas
• Kepmenkes No 50 Tahun 1998 tentang Pemberlakuan ICD 10
• Kepmenkes No 844 Tahun 2006 tentang Standar Kode Data
• Kepmenkes No 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis
• RPMK tentang Strategi e-Kesehatan Nasional
Juknis dan SOP
• SOP manajemen sistem
• SOP teknis sistem
• Tata kelola pertukaran data
• Tata kelola keamanan
informasi
Pengembangan Standar
Standarisasi Data
• Dataset Puskesmas
• Dataset Rumah Sakit
• Dataset sistem rujukan
• Dataset bank data
Standarisasi Sistem
• NIK sebagai master patient index
• Metadata (HDD)
• Kodifikasi data
• Protokol Pertukaran Data
• Komunikasi data
Standar Dataset
Puskesmas
• Perbaikan SP2TP Kep
Dirjen Binkesmas no:
590/BM-Info/V/96
tentang SIMPUS
• Penyederhanaan SP2TP
menjadi SP3 Pusdatin
(Jabar dan Banten)
• Saat ini dilakukan revisi
berdasarkan PMK No
75/2014 tentang
Puskesmas
• Revisi SP2TP/SIMPUS
PMK 46/2016 ttg Sistem
Informasi Puskesmas
Rumah Sakit
Bank Data
• Pencatatan data RS
• SOP-SOP pelayanan
• PMK No.
269/MENKES/PER/III/2
008 tentang Rekam
Medis
• Pelaporan data RS
PMK No 1171/2011
tentang SIRS
• Pedoman/Juknis Program
• PMK No 92/2014 tentang
Penyelenggaraan Komdat
• Juknis SAKIP/LAKIP
berdasar indikator
Renstra
• Juknis SPM Bidang
Kesehatan
• Juknis Profil Kesehatan
Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata)
Kata Hat-I ver 1
Kata Hat-I (Kamus Data
Kesehatan Indonesia) adalah
kamus data dan terminologi
medis, sebagai standar
pengembangan aplikasi
sistem e-kesehatan.
Alamat: idn-hdd.kemkes.go.id
Kamus Data Kesehatan
Indonesia merupakan
daftar keterangan
tentang standar data
dalam terminologi
klinis/kesehatan pada
seluruh Sistem
Informasi Kesehatan di
Indonesia dalam rangka
menciptakan kesamaan
arti serta meningkatkan
validitas dan reliabilitas
data kesehatan untuk
meningkatkan
komunikasi pertukaran,
pengumpulan, dan
penggunaan data yang
terintegrasi.
Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata)
Orang
Fasyankes
Penyakit
Menular
Penyakit Tidak
Menular
Penyakit Tropis
Tanda dan Gejala
JKN (Klaim,
Penerima
Manfaat)
Integrasi Sistem
Informasi
Puskesmas
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Medis
Gizi
Kamus Data Kesehatan Indonesia update 2016
Komponen Metadata
Nama elemen
data
Terjemahan
Tipe
Status
Definisi
Konteks
Domain data
Kategori
Referensi
Tipe Data
Representatif
data
Minimum
Maksimum
Nilai
Komentar Teknis
Mapping
dengan standar
lainnya
Kodifikasi Data
Jenis Kelamin
Wilayah
Administrasi
Klasifikasi Penyakit
ICD 10, ICPC
(diagnosis)
Klasifikasi Penyakit
ICD 9 CM
(tindakan)
Pengelompokan
Kasus INA CBGs
INASIS
Obat dan Sediaan
Farmasi
Puskesmas
Rumah Sakit
Apotik
SDM/Nakes
Sarpras-Alkes
Unit Kerja
Status Akreditasi
Tarif Pelayanan
Jenis Pelayanan
Kelas Rawat
Jenis Rawat
Jenis Kepesertaan
Kode ….
Pasien/Klien
NIK, NKK
Rujukan Standar – SNI Informatika Kesehatan
• Penyusunan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Informatika
Kesehatan (e-kesehatan)
Komtek/PT 35.01: Teknologi
Informasi, WG eKesehatan
• Telah selesai 9 SNI Informatika
Kesehatan yang diadopsi dari
ISO (+/- 152 standard yang ada)
• Tindak lanjut
– Sosialisasi kepada semua
stakeholder 9 SNI Informatika
Kesehatan, dan 1 SNI Teknologi
Informasi yg diserahkan ke
Kemkes SNI kode referensi
jenis kelamin manusia
– Penyusunan Permenkes untuk
pemberlakukan 9+1 SNI yang
telah ditetapkan
– Alih bahasa 9+1 SNI yang telah
ditetapkan.
– Pembentukan Komtek Informatika
Kesehatan tersendiri yang
terlepas dari Komtek Teknologi
Informasi Komtek 35.03
Informatika Kesehatan
SNI ISO 12967-1: 2014
Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 1:
Sudut pandang organisasi
SNI ISO 12967-2: 2014
Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 2:
Sudut pandang informasi
SNI ISO 12967-3: 2014
Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 3:
Sudut pandang komputasi
SNI ISO 27789:2014
Informatika kesehatan – Jejak audit untuk rekam
kesehatan elektronik
SNI ISO 27799:2014
Informatika kesehatan – Manajemen keamanan
informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI
ISO/IEC 27002
Informatika kesehatan – Berbagi informasi mengenai
daftar Pengenal Objek
SNI ISO/TS 13582:2014
SNI ISO 13606-3:2014
SNI ISO/TR 14639-1:2014
SNI ISO/HL7 21731:2014
Informatika kesehatan – Komunikasi rekam kesehatan
elektronik – Bagian 3: Arketipe referensi dan daftar
istilah
Informatika kesehatan – Peta jalan arsitektur eKesehatan
berbasis kapasitas – Bagian 1: Gambaran umum inisiatif
eKesehatan nasional
Informatika kesehatan – HL7 versi 3 – Model informasi
referensi – Rilis 1
HIE untuk Integrasi Data dan Pertukaran Informasi
HIE Kemkes untuk Mewujudkan SI Terintegrasi
Registrasi
Pelayanan
Kesehatan
Data
Kependudukan
Sistem
Informasi
Manajemen
Kesehatan
Rekam Medis
Online
Terminologi
Registrasi
Kesehatan
Data
Kepesertaan
JKN
Interoperabilitas
Aplikasi
Monev
Aplikasi
Bergerak
SI FKTP
SIRS
Sistem
Informasi
Laboratorium
Fasilitas Jaringan dan Data Center
Layanan jaringan internet 800 Mbps
Jl. HR Rasuna Said
Jl. Hang Jebat (BPPSDMK)
Jl. Percetakan Negara (Ditjen PPPL
dan Balitbangkes)
Upto 1 Mbps
Remote
30 Site
Backup
Datacenter
Layanan datacenter dan DRC
Layanan private cloud Kemkes (hosting
dan co-location)
Layanan email dinas @kemkes.go.id
Ditjen P2PL
10 Mbps
20 Mbps
20 Mbps
Datacenter
Badan PPSDM
Badan Litbangkes
Layanan jaringan intranet yang
menghubungkan kantor Dinkes, RS, dan UPT
Komunikasi data
Teleradiologi
Link untuk aplikasi JKN di RS
Video Conference
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) BPPSDMK
Gambar
data center
terima kasih
Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan
Outline
•
•
•
•
Gambaran SIK saat ini
Peluang dan tantangan ke depan
Kerangka kebijakan
Langkah prioritas mewujudkan SI terintegrasi
GAMBARAN SIK SAAT INI
Ekosistem Kesehatan:
SANGAT KOMPLEKS DAN MASIH PARSIAL
• Implementasi silo-silo
(terfragmentasi)
• Tidak terstandarisasi:
Rumah Sakit (2.520)
Asuransi Kes (46)
(BUK 2015)
(Bapepam)
Puskesmas (9.754)
(Pusdatin 2015)
Praktek Dokter (85.000)
Apotek (21.852)
(IAI)
Industri Farmasi
(260)
• Interoperabilitas, sulit
dikembangkan
• Konsolidasi data sulit dilakukan
(multi format dan standar)
• Kelengkapan data lemah
• Akses informasi publik terbatas:
atas indikator dan informasi
kesehatan.
Masalah SIK
Sistem Informasi
Governance
lemah
Data, Informasi,
Pengetahuan
Ketersediaan &
Kualitas Data
Fragmentasi
Lemahnya
Manajemen Data &
Sistem Penunjang
Pengambilan
Keputusan
Kebutuhan
Utilisasi Data
Pengambilan
Keputusan
Pengambilan
Keputusan
Lemah
b e tte r info rm a tio n – b e tte r de c isio n – b e tte r he a lth
Masalah Utama
DINKES PROV
RS
RS
DINKES KAB
PUSKESMAS
fragmentasi
• Adanya kesimpangsiuran sistem pencatatan
dan pelaporan, a.l:
• beberapa daerah mencoba
menyederhanakan laporan, ada yang
menambahkan laporan
• beberapa daerah mencoba
mengembangkan sistem secara terpadu di
Puskesmas dengan komputerisasi
• Timbul permasalahan agregasi data di tingkat
kabupaten, provinsi, dan nasional
masalah integrasi
• Beberapa program kesehatan
mengembangkan pencatatan pelaporan
sendiri
• Penyampaian laporan ke kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat tidak berjalan lancar
krisis informasi
integrasi
PELUANG DAN TANTANGAN
Tantangan SIK dalam Mendukung Program Indonesia Sehat
SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI
Tantangan SIK dalam Pembangunan Kesehatan
e-kesehatan
MENINGKAT
KAN
DERAJAT
KESEHATAN
• Sistem pemerintahan
Otonomi daerah
• Profil kepemimpinan
• Terbatasnya tata kelola
• Kondisi sumber daya manusia
kompetensi, kepedulian
• Perkembangan kesehatan dan
sistem kesehatan
• Fragmentasi sistem informasi
kesehatan/sistem pencatatan
dan pelaporan
• Globalisasi dan kondisi
ekonomi global
• Kemampuan keuangan
pemerintah.
• Ancaman keamanan informasi.
better information – better decision – better health
Tantangan
Mewujudkan
Satu Data
SatuData adalah sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan
interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah.
Pemanfaatan data pemerintah tidak terbatas pada penggunaan internal antar
instansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi
masyarakat.
Kebijakan Satu Data ini dilaksanakan dengan strategi melalui pengembangan
satu standar data, satu metadata yang baku, dan satu portal
Beberapa Peluang SIK
• Landasan hukum dan
kerangka kebijakan
penyelenggaraan SIK
• Kebutuhan data dan informasi
semakin meningkat.
• Pesatnya perkembangan TIK
• Kebijakan nasional di bidang
TIK semakin kuat.
• Sistem Informasi dan TIK
dalam Sistem Rujukan dan
UHC
• Perkembangan SIK dalam
sistem kesehatan yang
diarahkan pada eKesehatan.
• Pemanfaatan data/informasi
semakin meningkat.
• Telah tersedianya jabatan
fungsional terkait SIK.
Peluang Pemanfaatan Pengguna TIK
dalam SIK
Peringkat ke-3 di dunia
70 juta orang pengguna aktif facebook
Peringkat ke-3 di dunia
30 juta orang pengguna aktif line
Peringkat ke-5 di dunia
29 juta orang pengguna aktif twitter
27% transaksi e-commerce dilakukan
melalui media sosial (2014)
Sumber: Kemkominfo, 2014
Tantangan dan Peluang Mewujudkan Smart Health
KEBIJAKAN DAN FOKUS PENGUATAN
Strategi
e-Kesehatan Nasional
Visi. Terwujudnya implementasi e-kesehatan secara luas yang
mampu meningkatkan aksesibilitas dan kesinambungan layanan
kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia
Misi 1. Menata dan menguatkan tata kelola dan kepemimpinan kesehatan nasional agar terjadi
mekanisme kerja sistem yang terkoordinasi serta terbangun komitmen
Misi 2.
Meningkatkan dan
memperluas
investasi dan
memilih strategi
yang tepat untuk
untuk
mempercepat
implementasi ekesehatan dalam
kondisi
keterbatasan
sumber daya
Misi 3. Memperluas dan
meningkatkan layanan dan
aplikasi sistem TIK yang mampu
meningkatkan kualitas proses
kerja pelayanan kesehatan
Misi 4. Menata standarisasi
informatika kesehatan dan
interoperabilitas sistem untuk
mengatasi kompleksitas sistem
layanan kesehatan
Misi 5. Memperluas dan
memperkuat infrastruktur
teknologi informasi dan
komunikasi untuk implementasi ekesehatan secara luas
Misi 6. Menata
dan menguatkan
peraturan,
kebijakan, dan
pemenuhan
kebijakan ekesehatan nasional
sebagai landasan,
arah, dan tujuan
implementasi ekesehatan ke
depan, serta
menjamin
integritas sistem
layanan kesehatan
Misi 7.
Meningkatkan dan
memperkuat
sumber daya
manusia di bidang
teknologi
informasi dan
komunikasi
Kerangka Kebijakan SIK
Visi.
Mencapai SIK
terintegrasi
yang handal,
yang mampu
memberi
dukungan
secara
adekuat bagi
manajemen
pembangunan
kesehatan
Misi 5. Meningkatkan Pemanfaatan dan Penyebarluasan Informasi untuk
Meningkatkan Manajemen dan Pelayanan Berbasis Bukti
Misi 2.
Mengembangkan
Indikator Kesehatan
yang dapat
Menggambarkan
Upaya dan Capaian
Pembangunan
Kesehatan Masyarakat
Misi 3.
Memperkuat Sumber
Data dan
Membangun
Jejaringnya dengan
Semua Pemangku
Kepentingan
Misi 4. Meningkatkan
Kualitas Manajemen
Data Kesehatan yang
Meliputi
Pengumpulan,
Penyimpanan, dan
Analisis Data, serta
Diseminasi Informasi
Misi 1. Memperkuat Sumber Daya SIK yang meliputi Penetapan Landasan
Hukum, Kebijakan, Advokasi dan Koordinasi untuk Pendanaan, SDM,
Infrastruktur, dan Kelembagaan
FOKUS
PENGUATAN SIK
KEMENTERIAN
KESEHATAN
LINTAS
SEKTOR
Optimalisasi Aliran Data
dan Bank Data
BPJS
KESEHATAN
DINKES
PROV
RUMAH
SAKIT
(FKTR)
DINKES
KAB
PUSKES
MAS
(FKTP)
Penataan
Data Transaksi
JARINGAN
PUSKES
MAS
JEJARING
FASYANKES
(FKTP)
Fokus Penguatan SIK
Penggunaan Informasi
Meningkatkan kualitas dan
kecepatan proses kerja
pelayanan kesehatan
Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas data dan informasi
Penataan Data Transaksi
di Fasyankes
Optimalisasi Aliran Data
dan Pengembangan
Bank Data
Aspek Dasar:
Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan,
Standarisasi, Sumber Daya, dll
Fokus Penguatan SIK
Penataan data transaksi di Fasyankes
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
nonelektronik revisi SP2TP/SP3/SIMPUS
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
elektronik pengembangan SIKDAgenerik (SIP)
• Pembenahan sistem informasi di RS SIMRS
GOS, SIRS, RS Online (oleh Ditjen Yankes)
• Integrasi/Interoperability di tingkat data
transaksi
Optimalisasi aliran data dan pengembangan
bankdata
• Penyusunan pelaporan data kesehatan
prioritas dan publikasi data kesehatan
lainnya
• Pengembangan Aplikasi Komunikasi Data
• Pengembangan Integrasi data dan informasi
• Pembenahan bank data kesehatan
LANGKAH PRIORITAS MEWUJUDKAN
SI TERINTEGRASI
Langkah Prioritas untuk Mewujudkan SI Terintegrasi
Kebijakan dan regulasi SI –
SOP manajemen sistem –
SOP teknis sistem –
Tata kelola pertukaran data –
Tata kelola keamanan info –
Penataan Tata
Kelola
Pengembangan integrasi –
Penyediaan infrastruktur TI –
Operasional sistem Integrasi –
Pengembangan
Standar
Dataset –
NIK sebagai MPI –
Metadata (HDD) –
Adopsi standar internasional –
Klasifikasi/Kodefikasi data –
Protokol Pertukaran Data –
Pengembangan
HIE
SI Terintegrasi
Penataan Tata Kelola
Kebijakan dan Regulasi
• Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
• Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Sistem dan Transaksi Elektronik
• Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan
• Permenkes No 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit
• Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Fasyankes Primer
• Permenkes No 64 Tahun 2014 tentang Peta Jalan Sistem Informasi
Kesehatan, 2015-2019
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Terintegrasi
• Permenkes No 46 Tahun 2016 tentang Sistem Informasi Puskesmas
• Kepmenkes No 50 Tahun 1998 tentang Pemberlakuan ICD 10
• Kepmenkes No 844 Tahun 2006 tentang Standar Kode Data
• Kepmenkes No 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis
• RPMK tentang Strategi e-Kesehatan Nasional
Juknis dan SOP
• SOP manajemen sistem
• SOP teknis sistem
• Tata kelola pertukaran data
• Tata kelola keamanan
informasi
Pengembangan Standar
Standarisasi Data
• Dataset Puskesmas
• Dataset Rumah Sakit
• Dataset sistem rujukan
• Dataset bank data
Standarisasi Sistem
• NIK sebagai master patient index
• Metadata (HDD)
• Kodifikasi data
• Protokol Pertukaran Data
• Komunikasi data
Standar Dataset
Puskesmas
• Perbaikan SP2TP Kep
Dirjen Binkesmas no:
590/BM-Info/V/96
tentang SIMPUS
• Penyederhanaan SP2TP
menjadi SP3 Pusdatin
(Jabar dan Banten)
• Saat ini dilakukan revisi
berdasarkan PMK No
75/2014 tentang
Puskesmas
• Revisi SP2TP/SIMPUS
PMK 46/2016 ttg Sistem
Informasi Puskesmas
Rumah Sakit
Bank Data
• Pencatatan data RS
• SOP-SOP pelayanan
• PMK No.
269/MENKES/PER/III/2
008 tentang Rekam
Medis
• Pelaporan data RS
PMK No 1171/2011
tentang SIRS
• Pedoman/Juknis Program
• PMK No 92/2014 tentang
Penyelenggaraan Komdat
• Juknis SAKIP/LAKIP
berdasar indikator
Renstra
• Juknis SPM Bidang
Kesehatan
• Juknis Profil Kesehatan
Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata)
Kata Hat-I ver 1
Kata Hat-I (Kamus Data
Kesehatan Indonesia) adalah
kamus data dan terminologi
medis, sebagai standar
pengembangan aplikasi
sistem e-kesehatan.
Alamat: idn-hdd.kemkes.go.id
Kamus Data Kesehatan
Indonesia merupakan
daftar keterangan
tentang standar data
dalam terminologi
klinis/kesehatan pada
seluruh Sistem
Informasi Kesehatan di
Indonesia dalam rangka
menciptakan kesamaan
arti serta meningkatkan
validitas dan reliabilitas
data kesehatan untuk
meningkatkan
komunikasi pertukaran,
pengumpulan, dan
penggunaan data yang
terintegrasi.
Kamus Data Kesehatan (HDD/metadata)
Orang
Fasyankes
Penyakit
Menular
Penyakit Tidak
Menular
Penyakit Tropis
Tanda dan Gejala
JKN (Klaim,
Penerima
Manfaat)
Integrasi Sistem
Informasi
Puskesmas
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Medis
Gizi
Kamus Data Kesehatan Indonesia update 2016
Komponen Metadata
Nama elemen
data
Terjemahan
Tipe
Status
Definisi
Konteks
Domain data
Kategori
Referensi
Tipe Data
Representatif
data
Minimum
Maksimum
Nilai
Komentar Teknis
Mapping
dengan standar
lainnya
Kodifikasi Data
Jenis Kelamin
Wilayah
Administrasi
Klasifikasi Penyakit
ICD 10, ICPC
(diagnosis)
Klasifikasi Penyakit
ICD 9 CM
(tindakan)
Pengelompokan
Kasus INA CBGs
INASIS
Obat dan Sediaan
Farmasi
Puskesmas
Rumah Sakit
Apotik
SDM/Nakes
Sarpras-Alkes
Unit Kerja
Status Akreditasi
Tarif Pelayanan
Jenis Pelayanan
Kelas Rawat
Jenis Rawat
Jenis Kepesertaan
Kode ….
Pasien/Klien
NIK, NKK
Rujukan Standar – SNI Informatika Kesehatan
• Penyusunan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Informatika
Kesehatan (e-kesehatan)
Komtek/PT 35.01: Teknologi
Informasi, WG eKesehatan
• Telah selesai 9 SNI Informatika
Kesehatan yang diadopsi dari
ISO (+/- 152 standard yang ada)
• Tindak lanjut
– Sosialisasi kepada semua
stakeholder 9 SNI Informatika
Kesehatan, dan 1 SNI Teknologi
Informasi yg diserahkan ke
Kemkes SNI kode referensi
jenis kelamin manusia
– Penyusunan Permenkes untuk
pemberlakukan 9+1 SNI yang
telah ditetapkan
– Alih bahasa 9+1 SNI yang telah
ditetapkan.
– Pembentukan Komtek Informatika
Kesehatan tersendiri yang
terlepas dari Komtek Teknologi
Informasi Komtek 35.03
Informatika Kesehatan
SNI ISO 12967-1: 2014
Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 1:
Sudut pandang organisasi
SNI ISO 12967-2: 2014
Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 2:
Sudut pandang informasi
SNI ISO 12967-3: 2014
Informatika kesehatan – Arsitektur layanan – Bagian 3:
Sudut pandang komputasi
SNI ISO 27789:2014
Informatika kesehatan – Jejak audit untuk rekam
kesehatan elektronik
SNI ISO 27799:2014
Informatika kesehatan – Manajemen keamanan
informasi dalam bidang kesehatan menggunakan SNI
ISO/IEC 27002
Informatika kesehatan – Berbagi informasi mengenai
daftar Pengenal Objek
SNI ISO/TS 13582:2014
SNI ISO 13606-3:2014
SNI ISO/TR 14639-1:2014
SNI ISO/HL7 21731:2014
Informatika kesehatan – Komunikasi rekam kesehatan
elektronik – Bagian 3: Arketipe referensi dan daftar
istilah
Informatika kesehatan – Peta jalan arsitektur eKesehatan
berbasis kapasitas – Bagian 1: Gambaran umum inisiatif
eKesehatan nasional
Informatika kesehatan – HL7 versi 3 – Model informasi
referensi – Rilis 1
HIE untuk Integrasi Data dan Pertukaran Informasi
HIE Kemkes untuk Mewujudkan SI Terintegrasi
Registrasi
Pelayanan
Kesehatan
Data
Kependudukan
Sistem
Informasi
Manajemen
Kesehatan
Rekam Medis
Online
Terminologi
Registrasi
Kesehatan
Data
Kepesertaan
JKN
Interoperabilitas
Aplikasi
Monev
Aplikasi
Bergerak
SI FKTP
SIRS
Sistem
Informasi
Laboratorium
Fasilitas Jaringan dan Data Center
Layanan jaringan internet 800 Mbps
Jl. HR Rasuna Said
Jl. Hang Jebat (BPPSDMK)
Jl. Percetakan Negara (Ditjen PPPL
dan Balitbangkes)
Upto 1 Mbps
Remote
30 Site
Backup
Datacenter
Layanan datacenter dan DRC
Layanan private cloud Kemkes (hosting
dan co-location)
Layanan email dinas @kemkes.go.id
Ditjen P2PL
10 Mbps
20 Mbps
20 Mbps
Datacenter
Badan PPSDM
Badan Litbangkes
Layanan jaringan intranet yang
menghubungkan kantor Dinkes, RS, dan UPT
Komunikasi data
Teleradiologi
Link untuk aplikasi JKN di RS
Video Conference
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) BPPSDMK
Gambar
data center
terima kasih