PERBUP NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD Dr ISKAK TULUNGAGUNG

t

BT'PATI TULI'NGAGUITG

PROVIilSI.'AWA TIMI'R
PERATT'RAN BT'PATI TULTI1TGAGUITG

rYoMoR 4g TArrurr 2014
TENTAIVG
PE1TGELOLAAIT PIUTAIVG BADAIT I,AYAITAN T'MI'M DATRAII
RIIMAII SAKIT ItMItU DATRAII Dr. ISKAT( TITLIINGAGIIIYG

DENGAIT RATIMAT TT'HAN YAITG MAHA ESA

BLPATI TULITNGAGInIG,

'\,^\

Menimbang

:


bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

lT

ayat {41
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2oos tentang
Pengelolaan Keuangan Badan l,ayanan Umum juncto pasal g6
ayat (21 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2oo7
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
umum Daerah, maka perlu disusun pedoman pengerolaan

piutang Badan Layanan Umum Daerah RSUD Dr. tskak

Tulungagung dengan Peraturan Bupati;

Mengingat

: 1.


2.

3.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo3
Nomor 47, Tartbahan Iembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 42861;
undang-undang Nomor 1 Tahun 2oo4 tentang
Perbendahaxaaf,r Negara (lembaran Negara Repubrik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor S, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a355);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Iembaran Negara Tahun 2or4 Nomor
244, Tarnbahan l-embaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah dengan peraturan
Pemerintah Pengganti undang-undang Nornor 2 Tahun 2or4
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor
246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
558e);


4.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata

Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4488) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 83 Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a6521;

tL

5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005

tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4g,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
45021 sebagaimana telah diubah dengan peraturan

Pemerintah Nomor T4 Tahun 2or2 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2or2 Nomor lr r, Tambahan

l.embaran Negara Republik Indonesia Nomor 53a0);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 5g Tahun 2005
7.

8.

tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor l4o, Tambahan Iembaran
Negara Republik Indonesia Nomor aSTSl;
Peraturan Pemerintah Nomor TL Tahun 2oro tentang

standar Akuntansi pemerintahan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2or0 Nomor 123, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah
dengan

sebagaimana telah diubah beberapa kari terakhir
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2Oll;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2oo7
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
I"ayanan Umum Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2ol+
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 14 Tahun
2oo7 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun 2OOT
Nomor 03 Seri E);
12. Peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 8 Tahun
2010 tentang Penyenggaraan Pelayanan pada Rumah sakit
Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung (Lembaran Daerah
Kabupaten T\rlungagung Tahun 2010 Nomor O8 Seri E);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun
2ol4 tentang organisasi dan Tata Kerja perangkat Daerah
(Iembaran Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun 2Ol4
Nomor 3 Seri D);
14. Peraturan Bupati T\rlungagung Nomor 22 Tahun 20og
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan pada Rumah sakit

Umum Daerah Dr. Iskak T\rlungagung (Berita Daerah
Kabupaten Tulungagung Tahun 2008 Nomor 22);

Bupati T\rlungagung Nomor 40 Tahun 2An
Tentang Pola Tata Kelola Rumah sakit (Berita Daerah

15. Peraturan


Kabupaten TUlungagung Tahun 2OL2 Nomor 40);

Lt"

a

MEMUTUSKAIT:
Menetapkan

PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN PIUTANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD DT. ISKAK
TULUNGAGUNG.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal

I


Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten T\rlungagung.
2. Bupati adalah Bupati Tulungagung.
3. Badan l,ayanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD
adalah Satuan Ke{a Perangkat Daerah atau unit kerja pada Satuan
Ke{a Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan la.yanan Umum
Daerah dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
4. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang
selanjutnya disingkat PPK BLUD adalah pola pengelolaan keuangan

yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan keuangan daerah pada umumnya.

5. Fleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan keuangan atau barang
BLUD pada batas tertentu.
6. Piutang BLUD adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada BLUD
dan/atau hak BLUD yang dapat dinilai dengan uang sebagai
akibat pefanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
7. Penyisihan Kerugian Piutang adalah taksiran nilai piutang yang
kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya di masa akan
datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.
8. Penghapusan piutang adalah piutang yang dihapuskan karena tidak
mungkin akan tertagih dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
9. Penanggung utang kepada BLUD yang untuk selanjutnya disebut
Penanggung Utang adalah Badan atau Orang yang berutang kepada
BLUD menurut peraturan, peqianjian atau sebab lainnya.
10. Extra comptable adalah pencatatan pembukuan tersendiri atau
terpisah.

0t,

Pasal 2


BLUD dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan
barang, jasa dan/atau transaksi yang berhubungan langsung maupun
tidak langsung dengan kegiatan BLUD.

Pasal 3

Piutang dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai
dengan prinsip bisnis yang sehat berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 4

BLUD melaksanakan penagihan piutang setelah

penyerahan

barang/jasa dan/ atau transaksi dilaksanakan.

Pasal 5


Untuk melaksanakan penagihan piutang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, BLUD menyiapkan bukti dan administrasi penagihan serta
menyelesaikan tagihan atas piutang BLUD.
BAB II
PET{YISIHAN KERUCIAN PIUTANG
Pasal 6

Penyisihan kerugian piutang dilakukan terhadap piutang yang
diperkirakan tidak dapat tertagih.

Pasal 7

Penyisihan kerugian piutang ditetapkan berdasarkan daftar umur
piutang sebagai berikut:
a. Piutang dengan umur sampai dengan 1 tahun, nilai penyisihan
piutang sebesar 0 (nol) persen.
b. Piutang dengan umur di atas 1 tahun sampai dengan 2 tahun, nilai
penyisihan piutang sebesar 5 (lima) persen.
c. Piutang dengan umur di atas 2 tahun sampai dengan 3 tahun, nilai
penyisihan piutang sebesar 10 (sepuluh) persen
d. Piutang dengan umur di atas 3 tahun sampai dengan 4 tahun, nilai
penyisihan piutang sebesar 25 (dua puluh lima) persen.
e. Piutang dengan umur di atas 4 tahun sampai dengan 5 tahun, nilai
penyisihan piutang sebesar 50 (lima puluh) persen.
f. Piutang dengan umur di atas 5 (lima) tahun, nilai penyisihan
piutang sebesan 100 (seratus) persen.

("
r,

5

Pasal 8

Terhadap piutang yang telah disisihkan tetap dilakukan penagihan
sampai batas waktu sebelum dihapuskan.

Pasal 9

Penyisihan piutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dikecualikan
bagi piutang kepada seluruh instansi pemerintah atau badan lain yang
masih aktif melakukan kegiatan.

Pasal 10

Dalam hal kejadian khusus, misalnya kejadian luar biasa yang
ditetapkan oleh pemerintah, maka sisa piutang kepada orang yang
terkena dampak tersebut dapat langsung diusulkan penghapusannya
walaupun belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

BAB III
MEKANISME PENGHAPUSAN PIUTANG BLUD
Pasal
(1)

(21

(3)

l1

Piutang BLUD dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari
pembukuan BLUD, kecuali mengenai piutang yang cara
penyelesaiannya diatur tersendiri dalam peraturan perundang^
undangan.
Penghapusan secara mutlak dilakukan dengan menghapuskan hak
tagih.
Penghapusan secara bersyarat dilakukan dengan menghapuskan
piutang BLUD dari pembukuan BLUD tanpa menghapuskan hak
tagih.

(4) Kriteria piutang yang dapat dihapuskan secara mutlak adalah
sebagai berikut

a.
b.
c.
d.

:

Umur piutang diatas 5 (lima) tahun;
Penanggung utang tidak ditemukan;
Penanggung utang meninggal dunia; dan/ atau
Penanggung utang mengalami musibah/kejadian
yang ditetapkan oleh pemerintah.

luar

biasa

Pasal 12

Piutang BLUD yang dapat dihapusbukukan adalah piutang yang sudah
dilakukan penyisihan kerugian piutang sebesar 100 (seratus) persen.

Q,

,,

6

Pasal 13
Penghapusan piutang yang dilakukan dengan ketentuan:
a. Piutang dengan nilai sampai dengan Rp. 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) per penanggung utang dilakukan oleh Pemimpin BLUD
dan w4jib dilaporkan kepada Bupati paling lambat 1O (sepuluh) hari
keq'a setelah surat keputusan penghapusan diterbitkan;
b. Piutang dengan nilai lebih dari Rp. 200.000.OO0,0O (dua ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
per penanggung utang dilakukan oleh Pemimpin BLUD atas
persetujuan Dewan Pengawas dan wajib dilaporkan kepada Bupati

paling lambat

c.

d.

l0

(sepuluh) hari kerja setelah surat keputusan
penghapusan diterbitkan;
Piutang dengan nilai lebih dari Rp. 500.000.000,0O (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar) per
penanggung utang dilakukan oleh Bupati tanpa persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
Piutang dengan nilai lebih dari Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar)
per penanggung utang dilakukan oleh Bupati dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pasal 14

Terhadap piutang yang telah dihapusbukukan masih dicatat secara
extra comptable dan tetap diusahakan penagrhannya.
Pasal 15

Jika terdapat pelunasan atas piutang-piutang yang telah dihapuskan,
pelunasan tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain-lain tahun
be{alan.
Pasal 16

Tata cara penghapusan piutang sebagaimana dimaksud dalam pasal l1
akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direldur .

BAB IV
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
Pasal 17

Pencatatan atas penghapusan secara bersyarat terhadap piutang BLUD
dilakukan sesuai pedoman penatausahaan dan akuntansi BLUD.
BAEI V

KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18

Piutang BLUD yang telah diusulkan untuk dihapuskan sebelum
berlakunya Peraturan Bupati ini, tetap diproses sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang penghapusan piutang
daerah.

q

q

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati

ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten T\rlungagung.

Ditetapkan di Tulungagung
pada tanggal 5 Nopember 2014

TULnltcAGUno,

A

di Tulungagung
5 Nopember 2014
DAERAH

Ir. II|DRA FAUZI.

rt

Pembina Utama Madya
NIP. 19590919 199003 1006

Berita Daerah Kabupaten Tulungagung
Tahun 2014 Nomor 5O

A

Y4