PERDA NO 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERDA NO 5 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
NOMOR 3 TAHUN 2OO9
TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN
TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

2OO2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TULUNGAGUNG,

Menimbang

:a.

bahwa sehubungan dengan semakin padatnya arus lalu lintas sebagai
Kabupaten

akibat dari bertambahnya jumlah kendaraan

di

Tulungagung, maka untuk menjamin adanya ketertiban dan
keselamatan pengguna jalan, pengendalian parkir kendaraan
khususnya di tepi jalan umum perlu ditertibkan;
h

bahwa dalam rangka mendukung upaya pengendalian parkir di tepi
jalan umum maka tarif retribusi sebagaimana diatur dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 Tahun 2002 tentang
Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana ielah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun 2004 perlu
diubah karena sudah tidak sesuai dengan kondisi arus lalu lintas dan
jumlah kendaraan serta biaya operasional yang diperlukan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 Tahun
2002 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum;


Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Republik lndonesia Negara Nomor 9);

2.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3480);

/

/.


3.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun '1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3685 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 2000 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

(

4048 );

4.

Undang-Undang Nomor

10 Tahun 2004 tentang


Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);

5.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

6.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);


7.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527)

;

8. Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3529);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan
Pengemudi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1993 Nomor
64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530);


10.

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2001 Nomor 1 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4139);
Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 34

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara. Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);


3

1

3.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah

;

14.Keputusan Menteri Perhubungan Nomo{ KM.4 Tahun 1994 tentang
Tata Cara Parkir Kendaraan Bermotor di Jalan ;

l5.Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah kabupaten
Tulungagung.
Dengan Persetujuan Bersama,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAEMH

KABUPATEN TULUNGAGUNG
dan
BUPATI TULUNGAGUNG

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATUMN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PEMTURAN DAERAH KABUPATEN
TULUNGAGUNG NOMOR

5

TAHUN 2OO2 TENTANG RETRIBUSI

PARKIR DI TEPI JALAN UMUM.
Pasal

I


Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah

Kabupaten
Tulungagung Nomor 5 Tahun 2002 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan
Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2002 Nomor 02

Seri B) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2004 (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2004
Nomor 01 Seri D) diubah sebagai berikut

1.

:

'1

angka 8 diubah, serta angka 5, angka 6 dan angka 7
dihapus sehingga Pasal 'l berbunyi sebagai berikut:
1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Ketentuan Pasal

3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bupati adalah Bupati Tulungagung.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkai DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulungagung.
Dihapus.
Dihapus.
Dihapus.
Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Tulungagung.

Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Tulungagung.

/-/

4

l0.Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu

di

bidang

retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
1

1.

Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun,

persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau
organisasi yang sejenis, lembaga, dana pension, bentuk usaha
tetap serta bentuk usaha lainnya.
12. Kendaraan adalah kendaraan bermotor dan tidak bermotor.
13.Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan bermotor
yang tidak bersifat sementara.
14.Tempat parkir adalah tempat yang berada di tepi jalan umum
tertentu dan telah ditetapkan oleh Bupatisebagai tempat parkir
kendaraan bermotor.
15. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan
atau diberikan oleh pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan
dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh Orang pribadi
atau badan.
16. Retribusi parkir di tepi jalan umum yang selanjutnya dapat disebut
Retribusi adalah pembayaran atas penggunaan tempat parkir di tepi
jalan umum yang ditetapkan Bupati.
17.Parkir Berlangganan adalah pemungutan rekibusi parkir dengan
jumlah uang yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu.

18.Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut
peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau

?

pemotong retribusi.
19.Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat
disingkat SPdORD, adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusi
untuk melaporkan data obyek rekibusi dan wajib retribusi sebagai
dasar penghitungan dan pembayaran retribusi yang terutang
menurut peraturan perundang-u ndangan retribusi daerah.
20.Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat sisngkat
SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah
retribusi terutang.
21.Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD
adalah Surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi
administrasi berupa bunga dan atau denda.
22. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,

pengumpulan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya
dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban
retribusi daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan
retribusi daerah.

Penyidik Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah

23.

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil yang selanjutnya dapat disebut Penyidik, untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti ilu membuat terang tindak
pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan

€rsangKa.

2. Ketentuan Pasal 4 ayat (2) diubah, dan ayat (3) dihapus, sehingga
Pasal 4 berbunyi sebagai berikut

:

Pasal 4

(1)
(2)
(3)
3.

Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan fasilitas parkir di tepijalan umum.
Subyek retribusi parkir di tepijalan umum sebagalmana dimaksud
pada ayat (l), dapat menbjadi pelanggan parkir berlangganan.
Dihapus.

Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga Pasal 8 berbunyisebagai berikut:
Pasal 8
(1

)

(2)

Tarif retribusi digolongkan atas jasa pelayanan parkir;
Struktur dan besarnya retribusi sebagaimana dirnaksud pada ayat
(1) ditetapkan untuk sekali parkir:

a. Sepeda motor roda 2 (dua) sebesar Rp. 500,- (Lima

ratus

rupiah);

b. Sepeda motor roda 3 (tiga) sebesar Rp. 500,- (Lima

ratus

rupiah);

c.

Kendaraan mobil sedan, pick up, truk sedang, mini bus dan
kendaraan lain yang sejenis sebesar Rp. 1.000,- (Seribu
rupiah);

d. Truk besar, Bus sebesar Rp. 1.500,- (Seribu llma ratus rupiah);
e. Kendaraan truk gandengan dan sejenisnya sebesar Rp. 2.000,(Dua ribu rupiah).

(3)

Besarnya retribusi parkir berlangganan sebagaimana dimaksud
pada Pasal 4 ayat (2) sebagai berikut

:

a.

Sepeda motor roda 2 (dua) sebesar Rp. 12.500,- (Dua belas
ribu lima ratus rupiah) setiap tahun;

b.

Sepeda motor roda 3 (tiga) sebesar Rp. 15.000,- (Lima belas
ribu rupiah) setiap tahun ;

?,,

6

c. Sedan, jeep, minibus, pick up, dan sejenisnya

sebesar

Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah)_setiap tahun;

d.

4.

Bus dan Truk sebesar Rp. 25.000,- (Dua puluh lima ribu rupiah)
setiap tahun ;

Ketentuan Pasal 16 ayat (2) huruf
berbunyi sebagai berikut

a diubah, sehingga Pasal 16

:

Pasal 16

(1)

Penagihan retribusi kedaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3
(tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi kecuali apabila
wajib retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.

(2\

Kedaluarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tertagih apabila :

a. diterbitkan surat teguran ; dan atau
b. ada pengakuanutang retribusi dari wajib retribusi baik langsung
maupun tidak langsung.

5.

Ketentuan Bab XVI diubah sehingga Bab
sebagai berikut :

XVI

seluruhnya berbunyi

BAB XVI

KETENTUAN PIDANA
Pasal 18

(1)

Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama
6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah
retribusi yang terutang.

(2)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
petanggaran.

,a/

7

Pasal ll
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Tulungag ung.

Ditetapkan di Tulungagung
pada tanggal 15 Juni 2009
BUPATI TULUNGAGUNG,

tr.lHfKu rJAHJoNo,

Diundangkan di Tulungagung
pada tanggal 16 Juni 2009
SEKRET2JIIS DAERAH

-/6

Drs. MARYOTO BIROWO. MM
Pembina Utama Muda
NlP. 510 062 644

LEMBARAN DAEMH KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN 2OO9 NOMOR 01 SERI C

MM

8

PENJELASAN
ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
NOMOR 3 TAHUN 2OO9
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2OO2
TENTANG RETRIBUSI PARKIR DITEPIJALAN UMUM

I. UMUM
Sehubungan dengan semakin padatnya arus lalu lintas yang disebabkan
meningkatnya jumlah kendaraan di Kabupaten Tulungagung perlu dilakukan upayaupaya untuk menjamin ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas guna terpenuhinya
peranan jalan sebagaimana mestinya, diantaranya adalah dengan mengintensifkan
pengaturan dan pengendalian parkir kendaraan khususnya di tepi jalan umum dengan
lebih mengedepankan ketertiban dan keselamatan pengguna jalan serta kelancaran
arus lalu lintas.

Untuk mendukung upaya tersebut di atas maka perlu mengubah beberapa
ketentuan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 5 Tahun 2002
tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun 2004 yang sudah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat saat ini. Salah satunya
adalah dengan melakukan penyesuaian tarif retribusi parkir di tepi jalan umum karena
tarif yang ada selama ini sudah tidak sesuai dengan kondisi arus lalu lintas dan jumlah
kendaraan pada saat sekarang serta biaya operasional yang diperlukan.
Sejalan dengan prinsip tersebut, penyesuaian tarif retribusi diperlukan sebagai
upaya peningkatan pendapatan asli daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan
dan kemampuan masyarakat luas pengguna kendaraan di Kabupaten Tulungagung.
Namun demikian tujuan utama penyesuaian tarif retribusi tersebut adalah sebagai
upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang
perparkiran.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu
mengadakan Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung
Nomor 5 Tahun 2002 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun 2004.

II.

PASAL DEMI PASAL
Pasal

I

Pasal ll

:
:

Cukup jelas.
Cukup jelas.

ly