PERDA NO 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA NO 36 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

!-4

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

NOMOR 4 TAHUN

2OO9

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
NOMOR 36 TAHUN 2OO1 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN

KENDARAAN BERMOTOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TULUNGAGUNG,

Menimbang : a. bahwa dengan semakin bertambahnya tingkat kepadatan arus lalu
lintas maka pelayanan pengujian tehadap kelayakan kendaraan
bermotor di jalan perlu lebih diintensifkan;

D.

bahwa dalam rangka mengintensifkan kegiatan pengujian kendaraan
bermotor sebagaimana dimaksud huruf a, dan untuk mengimbangi
kenaikan harga kebutuhan yang secara signifikan berpengaruh
terhadap biaya operasional pengujian kendaraan bermotor maka perlu
dilakukan perubahan terhadap ketentuan tentang obyek dan tarif
retribusi sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Tulungagung Nomor 36 Tahun 2001 tentang Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung
Nomor 36 Tahun 2001:

Mengingat :

1.


Undang-Undang Nomor '12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah di Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor g);

Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2. Undang-Undang

3480);

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3685 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 2000 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4048 );


L

2

4.

5.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389) ,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 12S,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);


6.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4444)i

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527)

;

8. Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3529):


L

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan
Pengemudi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530)i

l0.Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Rehibusr
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2001 Nomor
119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

ll.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4593) ;

'12.


Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655)

13.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang

Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ;
'lS.Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 63 Tahun .1993 tentang
Persyaratan Timbangan Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta
Gandengan, Kereta Tempelan, Karoseri, dan Bak Muatan serta

Komponen-Komponennya I

3

l6.Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 71 Tahun 1993 tentang
Pengujian Berkala Kendaraan bermotor
17.

j

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.
Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor ;

I

Tahun 2004 tentang

lS.Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 36 Tahun 200'l
tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.


Dengan Persetujuan Bersama,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN TULUNGAGUNG
dan
BUPATI TULUNGAGUNG

MEMUTUSKAN
MenetaDkan

:

:

DAEMH KABUPATEN TULUNGAGUNG TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN
PERATURAN

TULUNGAGUNG NOMOR 36 TAHUN 200.1 TENTANG RETRIBUSI
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR.


Pasal

I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Tulungagung Nomor 36 Tahun 2001 tentang Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung
Tahun 2001 Nomor 36 Seri D) diubah sebagai berikut:

1.

Ketentuan Pasal 1 angka 5, angka 6, angka 8, dan angka 18 di
ubah, serta angka 39 dihapus, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai
berikut:

1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupatj dan Perangkat Daerah
3.
4.


sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Bupati adalah Bupati Tulungagung.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Tulungagung.

5. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan,
6.
7.

Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Tulungagung.
Kepala Dinas Perhubungan adalah Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung.
Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang
retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

4


8.

Penguji Kendaraan Bermotor adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggungjawab, weWenang dan hak secara penuh
oleh Pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas pengujian
kendaraan berrnotor.
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor yang selanjutnya
disebut retribusi adalah pembayaran atas pelayanan pengujian
kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundangndangan yang berlaku.

9.

10.Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
diwajibkan melakukan pembayaran retribusi, atas pelayanan
pengujian kendaraan bermotor
11.

;

Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang
merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk

memanfaatkan jasa pelayanan penyediaan fasilitas pengujian
kendaraan bermotor.
12.Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang selanjutnya
dapat disingkat SPdORD, adalah surat yang digunakan oleh
wajib retribusi untuk melaporkan data obyek retribusi dan wajib
rehibusi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi
yang terutang menurut peraturan perundang-undangan retribusi
daerah.
13.Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat
disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan
besarnya jumlah retribusi terutang.
14. Surat Setoran Retribusi Daerah untuk selanjutnya disingkat
SSRD adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusi untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang
terhutang ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditetapkan oleh
Bupati.

15.Surat Ketetapan retribusi Daerah Kurang Bayar untuk
selanjutnya disingkat SKRDKB adalah Surat Keputusan yang
menentukan besarnya jumlah retribusi yang terhutang, jumlah
kredit retribusi besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang
masih harus dibayar.
16.Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan
untuk selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah Surat Keputusan
yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah
ditetapkan.

17.Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar

untuk
selanjutnya disingkat SKRDLB adalah Surat Keputusan yang

menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena
jumlah kredit retribusi besar dari retribusi yang terhutang atau
tidak seharusnya terhutang.

l-

18.Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecualijalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
19. Lalu Lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan dijalan.
2o.Angkutan adalah pemindahan orangda/atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
21. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan
terdiri dari kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
22.Kendarcan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan teknis yang berada pada kendaraan itu.
23.Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor selain
kendaraan bermotor untuk penumpang dan kendaraan
bermotor untuk barang yang penggunaannya untuk keperluan
khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
24. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut
bayaran.
25.Kereta gandengan adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh alat
itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh kendaraan bermotor.
26.Kereta tempelan adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian
bebannya ditumpu oleh kendaraan bermotor penariknya.
2T.Kendaraan bermotor wajib uji adalah kendaraan bermotor,
kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus
yang dioperasikan di jalan.
28.UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten
Tulungagung.
29. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan
menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan
bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan
khusus dalam rangka pemenuhan persyaratan tehnis dan laik
Jalan.

30.Tanda Samping adalah tanda bukti lulus uji berkala yang
ditempatkan pada samping kanan, kirl badan kendaraan dan
memuat sebagian data kendaraan yang tercantum dj dalam
buku uji.
31.Tanda uji berkala adalah tanda bukti lulus uji berkala berbentuk

plat yang berisi data kode wilayah pengujian, nomor
kendaraan dan masa berlaku.

uji

6

32.Laik jalan adalah persyaratdn minimum kondisi

suatu
kendaraan yang harus dipenuhi agar terjamin keselamatan dan
mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan
iingkungan pada waktu di operasikan dijalan.
33.Uji berkala adalah pengujian kendaraan bermotor yang

dilakukan secara berkala terhadap setiap kendaraan bermotor,
kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus.
34.Buku uji berkala adalh tanda bukti lulus uji berkala berbentuk
buku yang berisi data dan legitimasi hasil ujian setiap
kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan, atau
kendaraan khusus.
35.Bengkel umum kendaraan bermotor adalah bengkel umum
yang berfungsi untuk membetulkan, memperbaiki dan merawai
kendaraan bermotor agar tetap memenuhi persyaratan teknis
dan laik jalan.
36.Mobil penumpang adalah kendaraan bermotor yang dilengkapi
sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk
tempat duduk pengemudi baik dengan maupun tanpa
perlengkapan pengangkutan bagasi.
37.Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
lebjh dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat
duduk pengemudi baik dengan maupun tanpa perlengkapan
pengangkutan bagasi.
38.Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari
yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang, mobil
bis dan kendaraan khusus.
39. DihaDus.

40.Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan
usaha milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk
apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi,
yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pension,
bentuk usaha tetap serta bentuk usaha lainnya.
4l.Pengaturan adalah kegiatan yang mencakup perencanaan,
perumusan dan penentuan kebijaksanaan umum maupun
teknis.
42.Pengendalian adalah kegiatan yang berupa pengarahan dan
bimbingan terhadap penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan
laran.

43.Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari
serta mengumpulkan bukti dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.

7

adalah kegiatan pemantauan, penilaian dan
tindakan korektif terhadap pelaksanaan penyelenggaraan

44. Pengawasan

kebijaksanaan lalu lintas dan angkutan jalan.
45. Pemeriksaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
pemeriksa terhadap kendaraan bermotor mengenai pemenuhan

persyaratan teknis dan laik jalan, tata cara pemuatan serta
kelengkapan persyaratan administratif.

2.

Ketentuan Pasal 3 ditambahkan 1 (satu) ayat baru, sehingga Pasal
3 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 3

(1) Obyek

retribusi adalah pelayanan pengujian berkala

kendaraan bermotor yang meliputi

a.
b.

Mobil bus

;

Mobil barang

;

c. Kendaraan khusus;
d. Kereta Gandengan

(2)

:

e.

Kereta Tempelan

f.

Kendaraan Umum.

;

;

Obyek retribusi adalah pelayanan pengujian kendaraan
bermotor yang meliputi:

a. Kendaraan Bermotor dengan Jumlah Berat

yang

Diperbolehkan (JBB) sampai dengan 3.500 Kg;

b. Kendaraan Bermotor dengan Jumlah Berat

yang

Diperbolehkan (JBB) antara 3.500 Kg. sampai dengan
15.000 Kg;

c.

Kendaraan Bermotor dengan Jumlah Berat yang
Diperbolehkan (JBB) lebih dari 15.000 Kg;

d.

3.

Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan;

Ketentuan Pasal
berikut

6 diubah, sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai

:

Pasal 6

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jangka waktu jenis
kendaraan pada jenis kendaraan, obyek retribusi dan golongan
berat kendaraan yang diuji.

8

4.

Ketentuan Pasal 14 diubah, sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai
berikut;
Pasal 14

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor ditetapkan sebagai berikut

:

a.

Kendaraan Bermotor dengan Jumlah Berat yang Diperbolehkan
(JBB) sampai dengan 3.500 Kg. sebesar Rp.32.500,- [figa
puluh dua ribu lima ratus rupiah);

b.

Kendaraan Bermotor dengan Jumlah Berat yang Diperbolehkan
(JBB) antara 3.500 Kg. sampai dengan 15.000 Kg. sebesar
Rp.42.500,- (Empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) ;

c.

Kendaraan Bermotor dengan Jumlah Berat yang Diperbolehkan
(JBB) lebih dari 15.000 Kg. sebesar Rp.57.500,- (Lima puluh
tujuh ribu lima ratus rupiah) ;

d.

Kereta Gandengan atau kereta Tempelan sebesar Rp.42.500,(Empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) ;

e.

Biaya Pendaftaran Uji sebesar Rp. 3.000,- (Tiga ribu rupiah) ;
Biaya Pembaharuan Buku Uji sebesar Rp. '10.000,- (Sepuluh

f.

ribu rupiah);

5.
6.
7.

g.

Penggantian Buku Uji karena hilang atau rusak dikenakan biaya
sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) ;

h.

Penggantian Tanda Uji karena hilang atau rusak dikenakan
biaya sebesar Rp.50.000,- (Lima puluh ribu rupiah);

i.

Biaya rekomendasi Kendaraan Bermotor sebesar Rp. 15.000,(Lima belas ribu rupiah).

Ketentuan Pasal22 dihapus,
Ketentuan Pasal23 dihapus

Ketentuan Bab XVll diubah sehingga Bab
berbunyi sebagai berikut

XVll

seluruhnya

:

BAB XVII

KETENTUAN PIDANA
Pasal 26

(1) Wajib Retribusi yang tidak

melaksanakan kewajibannya
sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling
banyak 4 (empat) kalijumlah retribusi yang terutang.

(2)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
peranggaran.

4

I

Pasal ll

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Tulungagung.

Ditetapkan di Tulungagung
pada tanggal 15 Juni 2009
BUPATI TULUNGAGUNG,

Diundangkan di Tulungagung
pada tanggal ''16 Juni 2009

z/6

SEKRET'dIS DAEMH

Drs. MARYOTO BIROWO. MM
Pembina Utama Muda

NlP.510 062644
LEMBARAN DAEMH KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN 2OO9 NOMOR 02 SERI C

k

I
10

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
NOMOR 4 TAHUN 2OO9
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
NOMOR 36 TAHUN 2OO1 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN
KENDARAAN BERMOTOR

I.

UMUM

Dengan semakin meningkatnya tingkat kepadatan arus lalu lintas yang
diakibatkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang sangat pesat, maka perlu
mengintensifkan upaya-upaya pembinaan, penertiban dan pengawasan terhadap
kelayakan kendaraan bermotor yang menggunakan prasarana jalan, salah satunya
adalah dengan meningkatkan pelayanan di .bidang Pengujian Berkala Kendaraan
Bermotor.

Sebagai salah satu cara untuk mendukung upaya peningkatan pelayanan
Pengujian Kendaraan Bermotor, maka perlu mengubah beberapa ketentuan pada
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 36 Tahun 2001 tentang Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
yang terjadi di masyarakat saat ini. Perubahan tersebut diantaranya adalah pada
obyek retribusi dimana pada Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 36
Tahun 2001 obyek retribusi dibedakan pada jenis kendaraan sedangkan pada
perubahan Peraturan Daerah ini obyek retribusi dibedakan berdasarkan Jumlah
Berat yang Diperbolehkan (JBB) pada kendaraan bermotor. Sedangkan perubahan
lainnya adalah pada penyesuaian tarif retribusi pengujian kendaraan bermotor.
Penyesuaian tarif ini dilakukan dalam rangka mengintensifkan kegiatan pengujian
kendaraan bermotor dan untuk mengimbangi kenaikan harga kebutuhan yang
secara signifikan berpengaruh terhadap biaya operasional pengujian kendaraan.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas peraturan Daerah
Kabupaten Tulungagung Nomor 36 Tahun 2001 tentang Retribusi pengujian
Kendaraan Bermotor

II.

PASAL DEMI PASAL

| :
Pasal ll :
Pasal

Cukupjelas.
Cukup jelas.