Unduhan – Direktorat Sumberdaya Manusia Slide DitSDM-SKP
KEBIJAKAN
PENILAIAN PRESTASI PEGAWAI UNAIR
BERBASIS KINERJA
DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS AIRLANGGA (UNAIR)
PURNAWAN BASUNDORO
SEPUTAR DIREKTORAT SDM
PELATIHAN
LHKPN/
LHKASN
TUGAS/IJIN
BELAJAR
DIREKTORA
T SDM
SKP
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
IPK
DOSEN &
TENDIK
REWARD
DISIPLIN
PENSIUN
LHKPN & LHKASN
1. Permenristekdikti Nomor 43 th 2015
2. Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 1 Tahun
2015
LHKPN DAN LHKASN
4
I. PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI
A. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan pembinaan PNS berdasarkan sistem
penilaian prestasi kerja dan sistem karier yang lebih baik.
Sebagai Quickwin Birokrasi yang bersih dan melayani dengan
Profesionalime PNS.
Memperbaharui Sistem Penilaian Kinerja PNS yang lebih
berkualitas, bertanggungjawab, jujur dan adil sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan IPTEK.
B. KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN
1.
UU NOMOR 43 TAHUN 1999 JO UU NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN Psl 12 & 20, PPK dilaksanakan utk mewujudkan PNS yang
profesional dan bertanggungjawab, jujur dan adil, pembinaan berdasarkan sistem
prestasi kerja dan sistem karier.
2.
PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, diarahkan sesuai dengan
perkembangan tuntutan kualitas untuk membangun perilaku kerja produktif
3.
Peraturan Kepala BKN No. 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 46/2011
Sebagai alat kendali dalam melaksanakan tugas pokok selaras dengan renstra dan
renja organisasi
SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
OBJEKTIF
REWARD
PENGEMBANGAN
TERUKUR
AKUNTABEL
TUPOKSI
ORGANISASI
RENJA
PARTISIPASI
BAIK
TRANSPARAN
TUPOKSI
INDIVIDU
TUPOKSI UNIT
KERJA
SKP
PENILAIAN
KINERJA
PRESTASI KERJA
TARGET KERJA DAN CAPAIAN KERJA
JUMLAH,
KUALITAS,
WAKTU, DAN
BIAYA
PERILAKU KERJA
ORIENTASI PELAYANAN
INTEGRITAS
KOMITMEN
DISIPLIN, KERJASAMA, DAN KEPEMIMPINAN
HASIL
PENILAIAN
FEEDBACK
HASIL
PENILAIAN
BURUK
PUNISHMENT
PEMBINAAN
ASSCENT PSI
TEST
REKOMENDASI
TINDAK LANJUT
HASIL PENILAIAN
REKOMENDASI
ASSCENT PSI
TEST
C. Tujuan
Menjamin objektivitas pembinaan PNS berdasarkan sistem
prestasi dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem
prestasi kerja
D. MANFAAT
1. PENINGKATAN PRESTASI KERJA
Sebagai Dasar kebijakan perencanaan : Rekrutmen; Seleksi, dan Penempatan PNS
2. PENGEMBANGAN POTENSI PNS
2.1. Dasar kebijakan pengembang an pola karier
a. Mutasi
b. Rotasi
c. Promosi
2.2. Dasar kebijakan pengembangan diklat
a. Diklat Teknis
b. Diklat Fungsional
c. Diklat Managerial
3. MANAJEMEN KINERJA
Dasar Kebijakan pemberian tunjangan kinerja
II. PENYUSUNAN SASARAN
KERJA PEGAWAI
A. TATA CARA PENYUSUNAN SKP
PENYUSUNAN SKP HARUS DIBUAT :
JELAS
DAPAT DIUKUR
RELEVAN
DAPAT DICAPAI
MEMILIKI TARGET WAKTU
PENYUSUNAN SKP
B. KEGUNAAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA
PEGAWAI
untuk menunjang tujuan organisasi sebagai pengukuran
kinerja organisasi
dasar pengembangan pegawai yang berprestasi
dasar pembinaan pegawai yang kurang berprestasi
dasar pemberian kompensasi atau tunjangan kinerja
(Tukin) secara proporsional sesuai dengan kontribusi yang
diberikan pegawai kepada organisasi.
C. UNSUR – UNSUR SKP
1.
2.
3.
Kegiatan Tugas Jabatan
Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan
kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis
dari tingkat jabatan tertinggi sampai jabatan terendah secara
hierarki
Angka kredit
Target
Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb:
Kuantitas (Target Output)
Kualitas (Target Kualitas)
Waktu (Target Wakyu)
Biaya (Target Biaya)
Tugas Tambahan, PNS yang melaksanakan tugas tambahan yang
diberikan oleh pimpinan/ pejabat penilai yang berkaitan dengan
tugas pokok jabatannya, dan
Kreatifitas, PNS yang telah menunjukkan kreatifitas yang
bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas pokok
jabatan. Pengertian kreativitas di sini maksudnya adalah
kemampuan individu atau organisasi untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan mempunyai nilai manfaat bagi keberlangsungan
organisasi.
D. TEKNIK PENYUSUNAN
SKP DI KEMRISTEKDIKTI
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan sebagai standar kerja
bersifat measurable (dihitung dan diukur) dalam pengukurannya terbagi
dalam 6 (enam) tingkatan, yaitu :
1. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi UNAIR :
Tingkat di bawah Kemenristekdikti (Komitmen Kerja Rektor);
2. Universitas Airlangga Tingkat Satu : Tingkat Unit Eselon I (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon I – Wakil Rektor);
3. Universitas Airlangga Tingkat Dua : Tingkat Unit Eselon II (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon II – Sekertaris Universitas/Para
Dekan/Direktur/Ketua BadanLembagaPusat);
4. Universitas Airlangga Tingkat Tiga : Tingkat Unit Eselon III (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon III – Para Wakil Dekan/
Sekertaris/Kasubdit/Kabag/Kabid );
5. Universitas Airlangga Tingkat Empat : Tingkat Unit Eselon IV (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon IV – Para Kasie/Kasubag); dan
6. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiLima : Tingkat
Unit Eselon V (Kontrak Kerja Staf Fungsional Umum/Tertentu di
masingmasing Unit Kerja). IKU setiap pegawai berbeda satu
dengan yang lainnya disesuaikan dengan pembagian tugas
dimana pelaksana tersebut ditempatkan
PP no 46 Tahun 2011 dan Perka BKN no
01 Tahun 2013
Sumber : BKN
SKP ONLINE
Dimana SKP tahunan di turunkan
menjadi kegiatan bulanan dan
harian sehingga akan tercapai
target yang direncanakan dan
dipergunakan sebagai pencapai
kinerja pegawai yang dapat
dibayarkan dengan IPK
PENTINGNYA SKP
1.
2.
3.
4.
Membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif
(tuntutan kualitas)
Target diwujudkan secara jelas sesuai dengan kegiatan
tugas jabatan (yg ada dalam SOTK)
Dapat dijadikan pedoman pengembangan karier/promosi
PNS
Dapat dijadikan rujukan penjatuhan hukuman disiplin
PNS (bagi yg tidak menyusun SKP)
PENILAIAN PRESTASI PEGAWAI UNAIR
BERBASIS KINERJA
DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS AIRLANGGA (UNAIR)
PURNAWAN BASUNDORO
SEPUTAR DIREKTORAT SDM
PELATIHAN
LHKPN/
LHKASN
TUGAS/IJIN
BELAJAR
DIREKTORA
T SDM
SKP
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
IPK
DOSEN &
TENDIK
REWARD
DISIPLIN
PENSIUN
LHKPN & LHKASN
1. Permenristekdikti Nomor 43 th 2015
2. Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 1 Tahun
2015
LHKPN DAN LHKASN
4
I. PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI
A. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan pembinaan PNS berdasarkan sistem
penilaian prestasi kerja dan sistem karier yang lebih baik.
Sebagai Quickwin Birokrasi yang bersih dan melayani dengan
Profesionalime PNS.
Memperbaharui Sistem Penilaian Kinerja PNS yang lebih
berkualitas, bertanggungjawab, jujur dan adil sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan IPTEK.
B. KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN
1.
UU NOMOR 43 TAHUN 1999 JO UU NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN Psl 12 & 20, PPK dilaksanakan utk mewujudkan PNS yang
profesional dan bertanggungjawab, jujur dan adil, pembinaan berdasarkan sistem
prestasi kerja dan sistem karier.
2.
PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, diarahkan sesuai dengan
perkembangan tuntutan kualitas untuk membangun perilaku kerja produktif
3.
Peraturan Kepala BKN No. 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 46/2011
Sebagai alat kendali dalam melaksanakan tugas pokok selaras dengan renstra dan
renja organisasi
SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
OBJEKTIF
REWARD
PENGEMBANGAN
TERUKUR
AKUNTABEL
TUPOKSI
ORGANISASI
RENJA
PARTISIPASI
BAIK
TRANSPARAN
TUPOKSI
INDIVIDU
TUPOKSI UNIT
KERJA
SKP
PENILAIAN
KINERJA
PRESTASI KERJA
TARGET KERJA DAN CAPAIAN KERJA
JUMLAH,
KUALITAS,
WAKTU, DAN
BIAYA
PERILAKU KERJA
ORIENTASI PELAYANAN
INTEGRITAS
KOMITMEN
DISIPLIN, KERJASAMA, DAN KEPEMIMPINAN
HASIL
PENILAIAN
FEEDBACK
HASIL
PENILAIAN
BURUK
PUNISHMENT
PEMBINAAN
ASSCENT PSI
TEST
REKOMENDASI
TINDAK LANJUT
HASIL PENILAIAN
REKOMENDASI
ASSCENT PSI
TEST
C. Tujuan
Menjamin objektivitas pembinaan PNS berdasarkan sistem
prestasi dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem
prestasi kerja
D. MANFAAT
1. PENINGKATAN PRESTASI KERJA
Sebagai Dasar kebijakan perencanaan : Rekrutmen; Seleksi, dan Penempatan PNS
2. PENGEMBANGAN POTENSI PNS
2.1. Dasar kebijakan pengembang an pola karier
a. Mutasi
b. Rotasi
c. Promosi
2.2. Dasar kebijakan pengembangan diklat
a. Diklat Teknis
b. Diklat Fungsional
c. Diklat Managerial
3. MANAJEMEN KINERJA
Dasar Kebijakan pemberian tunjangan kinerja
II. PENYUSUNAN SASARAN
KERJA PEGAWAI
A. TATA CARA PENYUSUNAN SKP
PENYUSUNAN SKP HARUS DIBUAT :
JELAS
DAPAT DIUKUR
RELEVAN
DAPAT DICAPAI
MEMILIKI TARGET WAKTU
PENYUSUNAN SKP
B. KEGUNAAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA
PEGAWAI
untuk menunjang tujuan organisasi sebagai pengukuran
kinerja organisasi
dasar pengembangan pegawai yang berprestasi
dasar pembinaan pegawai yang kurang berprestasi
dasar pemberian kompensasi atau tunjangan kinerja
(Tukin) secara proporsional sesuai dengan kontribusi yang
diberikan pegawai kepada organisasi.
C. UNSUR – UNSUR SKP
1.
2.
3.
Kegiatan Tugas Jabatan
Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan
kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis
dari tingkat jabatan tertinggi sampai jabatan terendah secara
hierarki
Angka kredit
Target
Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb:
Kuantitas (Target Output)
Kualitas (Target Kualitas)
Waktu (Target Wakyu)
Biaya (Target Biaya)
Tugas Tambahan, PNS yang melaksanakan tugas tambahan yang
diberikan oleh pimpinan/ pejabat penilai yang berkaitan dengan
tugas pokok jabatannya, dan
Kreatifitas, PNS yang telah menunjukkan kreatifitas yang
bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas pokok
jabatan. Pengertian kreativitas di sini maksudnya adalah
kemampuan individu atau organisasi untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan mempunyai nilai manfaat bagi keberlangsungan
organisasi.
D. TEKNIK PENYUSUNAN
SKP DI KEMRISTEKDIKTI
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan sebagai standar kerja
bersifat measurable (dihitung dan diukur) dalam pengukurannya terbagi
dalam 6 (enam) tingkatan, yaitu :
1. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi UNAIR :
Tingkat di bawah Kemenristekdikti (Komitmen Kerja Rektor);
2. Universitas Airlangga Tingkat Satu : Tingkat Unit Eselon I (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon I – Wakil Rektor);
3. Universitas Airlangga Tingkat Dua : Tingkat Unit Eselon II (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon II – Sekertaris Universitas/Para
Dekan/Direktur/Ketua BadanLembagaPusat);
4. Universitas Airlangga Tingkat Tiga : Tingkat Unit Eselon III (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon III – Para Wakil Dekan/
Sekertaris/Kasubdit/Kabag/Kabid );
5. Universitas Airlangga Tingkat Empat : Tingkat Unit Eselon IV (Kontrak
Kerja Pejabat Struktural Eselon IV – Para Kasie/Kasubag); dan
6. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiLima : Tingkat
Unit Eselon V (Kontrak Kerja Staf Fungsional Umum/Tertentu di
masingmasing Unit Kerja). IKU setiap pegawai berbeda satu
dengan yang lainnya disesuaikan dengan pembagian tugas
dimana pelaksana tersebut ditempatkan
PP no 46 Tahun 2011 dan Perka BKN no
01 Tahun 2013
Sumber : BKN
SKP ONLINE
Dimana SKP tahunan di turunkan
menjadi kegiatan bulanan dan
harian sehingga akan tercapai
target yang direncanakan dan
dipergunakan sebagai pencapai
kinerja pegawai yang dapat
dibayarkan dengan IPK
PENTINGNYA SKP
1.
2.
3.
4.
Membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif
(tuntutan kualitas)
Target diwujudkan secara jelas sesuai dengan kegiatan
tugas jabatan (yg ada dalam SOTK)
Dapat dijadikan pedoman pengembangan karier/promosi
PNS
Dapat dijadikan rujukan penjatuhan hukuman disiplin
PNS (bagi yg tidak menyusun SKP)