S KOR 1002174 Chapter1

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga bola tangan ini dalam perkembangannya diantaranya menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. UKM Bola Tangan UPI berdiri pada tahun 2009, UKM Bola tangan UPI ini didirikan karena bertujuan untuk mengikuti kejuaraan nasional dan ingin berpastisipasi didalamnya yang pada saat itu diselenggarakan di Jakarta.

Sejak awal berdirinya, UKM Bola Tangan UPI ini selalu mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional yang selalu diselenggarakan. Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh UKM Bola Tangan sebagai berikut :

TABEL 1.1

PRESTASI UKM BOLA TANGAN UPI

NO KEJUARAAN PRESTASI

PUTRA PUTRI

1 KEJURNAS TAHUN 2009 PERUNGGU EMAS

2 KEJURNAS TAHUN 2010 EMAS EMAS

3 KEJURNAS TAHUN 2011 EMAS EMAS

4 KEJURNAS TAHUN 2012 EMAS EMAS

5 KEJURNAS TAHUN 2013 PERAK PERAK

6 KEJURNAS TAHUN 2014 PERAK PERAK

Permainan bola tangan ini pada umumnya dimainkan hanya menggunakan tangan kecuali penjaga gawang. Seperti yang disebutkan dalam Peraturan Permainan (2007, hlm.314) yaitu “Penjaga gawang dibolehkan menyentuh bola dengan seluruh bagian dari badan selama melakukan tindakan pertahanan di dalam area gawang”.

Ada beberapa teknik dasar dalam permainan bola tangan yaitu berlari, melompat, menangkap bola, mengoper bola, menggiring bola dan menembakkan


(2)

bola. Hal ini juga dijelaskan oleh Haris (1987, hlm.12) bahwa teknik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari :

1. Berlari dan melompat 2. Menangkap bola (catching) 3. Mengoper bola (passing)

4. Menggiring bola (dribbling)

5. Menembak bola (shooting)

Seperti tujuan permainan bola tangan yaitu memasukan atau menembak bola ke gawang sebanyak-banyaknya dan menciptakan angka atau nilai untuk regu sendiri juga mempertahankan gawang sendiri agar tidak memberikan nilai untuk lawan atau pula kemasukan.

Menembak (shoot) bola juga merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pemain. Keterampilan dalam olahraga bola tangan selalu berkaitan dengan tugas gerak. Pada umumnya menembak sama dengan melempar tapi menembak adalah suatu teknik untuk menciptakan gol pada gawang lawan, tetapi kekuatan yang besar, ketepatan dan kecepatan lah yang dibutuhkan dalam menembak. Jadi tugas gerak dalam bola tangan membutuhkan ketepatan dan kecepatan. Sedangkan melempar hanya untuk mengumpan, mengoper, membuang bola, juga untuk membuang bola dan kekuatan dan kecepatan yang dibutuhkanpun tidak terlalu besar.

Dilihat dari posisi tubuh, menembak dapat dilakukan sambil berdiri, melompat, meloncat, dan melayang (Flying shoot). Gol banyak tercipta didalam permainan bola tangan melalui hasil tembakan (shooting). Tetapi pada umumnya keterampilan menembak yang harus dikuasai oleh pemain adalah teknik Flying Shoot (tembakan melayang), karena teknik ini sering dipakai. Dan tekhnik inipun adalah salah satu penunjang prestasi dalam bola tangan. Banyak penurunan prestasi dalam pertandingan-pertandingan bola tangan yang dialami pada beberapa tim yang sebagian di sebabkan karena penguasaan teknik yang kurang salah satunya teknik

flying shoot khusunya terjadi pada UKM bola tangan UPI. Apakah faktor tekhnik, khususnya flying shoot adalah penyebabnya? Dimana tekhnik tersebut diharapkan


(3)

dapat menghasilkan akurasi (ketepatan) diatas rata-rata dan kecepatan tembakan yang baik.

Flying shoot ini dilakukan dengan awalan 3 langkah, tetapi dapat juga dilakukan tanpa menggunakan awalan sesuai situasi dan kondisi pada saat permainan. Keduanya mempunyai perbedaan, yaitu Flying shoot dengan awalan dilakukan dengan berlari lalu step 3 langkah pada langkah ke 3 (tiga) melompat cukup jauh kedepan dengan mempertahankan sikap melayang sebelum melakukan tembakan, sedangkan flying shoot tanpa awalan dilakukan sama dengan flying shoot dengan awalan tetapi tanpa berlari terlebih dahulu dan step 3 langkah melainkan langsung melompat jauh kedepan setelah menerima operan bola dari teman satu tim dan langsung melakukan tembakan ke gawang lawan.

Dalam bola tangan flying shoot ini harus memiliki akurasi tembakan dan kecepatan diatas rata-rata, maka dalam mencetak angkapun akan mudah. Tetapi untuk mendapatkan akurasi tembakan dan kecepatan diatas rata-rata diperlukan latihan yang rutin. Seperti yang dijelaskan oleh Harsono (1988, hlm.101) bahwa: “ Training

adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya” Terkadang banyak atlet yang melakukan flying shoot menggunakan awalan maupun tanpa awalan belum tentu hasil ketepatan dan kecepatan tembakannya baik. Sedangkan dari kedua flying shoot tersebut yang tepat dan cepat terhadap hasil tembakan untuk mencetak gol belum diketahui.

Gerakan flying shoot idealnya dilakukan pada jarak 6 (enam) meter atau diluar garis gawang, tetapi cukup sulit pula melakukan gerakan flying shoot pada jarak tersebut karena dalam jarak 6 (enam) meter banyak gangguan dari pihak pemain bertahan yang dapat menahan gerakan flying shoot pemain lawan dan mempengaruhi hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada akhirnya. Sehingga gerakan flying shoot yang dilakukan tidak maksimal. Dengan begitu banyak pemain penyerang yang melakukan gerakan flying shoot pada jarak sembilan meter ataupun dari jangkauan yang jauh dari pemain bertahan atau pula melakukan Flying shoot tanpa awalan.


(4)

dan ideal menggunakan awalan dan step dibandingkan dengan flying shoot tanpa awalan yang dapat dilakukan pada jarak jangkauan yang dekat yaitu enam meter dan juga tujuh meter. Dengan demikian flying shoot dengan awalan dan flyingshoot tanpa awalan dilakukan sesuai situasi dan kondisi pada saat pertandingan. Dari kedua gerakan flying shoot tersebut dapat menentukan hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah dipaparkan dapat diketahui perbedaan yang dimiliki oeh kedua flying shoot tersebut. Dari kedua flying shoot ini baik flying shoot dengan awalan maupun flying shoot tanpa awalan keduanya berpengaruh pada hasil tembakan (shooting) karena memiliki hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang berbeda dalam permainan bola tangan. Namun dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan belum diketahui manakah yang memiliki hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang lebih signifikan dan positif, perlu diadakan penelitian.

Maka peneliti tertarik untuk mengetahui, adakah perbedaan yang signifikan dan positif dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam bola tangan dengan memuat sebuah penelitian dengan judul “ Perbandingan Flying Shoot Dengan Awalan dan Flying Shoot Tanpa Awalan Terhadap Hasil Ketepatan dan Kecepatan tembakan Pada Atlet UKM Bola Tangan UPI”

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI


(5)

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam penelitian adalah suatu langkah awal yang penting dalam mencapai suatu tujuan . Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mngetahui perbedaan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI

D. Manfaat Penelitian

Harapan penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan untuk atlet dan pelatih terutama untuk bahan masukan pada saat berlatih dan memberikan materi latihan teknik, khususnya untuk mengetahui perbandingan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam bola tangan terutama untuk atlet UKM Bolatangan UPI.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi para pelatih atau pembina untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang tekhnik shooting dalam olahraga bola tangan khususnya tekhnik menembak dengan

flying shoot. 2. Secara Praktek

a. Penelitian dapat dijadikan upaya oleh pelatih dan pembina dalam meningkatkan prestasi atlet dalam olahraga bola tangan khususnya untuk meningkatkan kemampuan shooting dengan tekhnik flying shoot.

b. Penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi para Pembina dan pelatih untuk menerapkan latihan tekhnik flying shoot dalam olahraga bola tangan.


(6)

E. Batasan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari meluasnya ruang lingkup permasalahan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan menurut, maka penelitian akan dibatasi sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan penelitianpun dijelaskan oleh Sugiyono (2011,hlm.281) Berikut penjelasnnya :

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

Oleh karena itu ruang lingkup penelitian di batasi pada hal-hal berikut ini : 1. Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas, yaitu perbandingan flying shoot

dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan serta variabel terikat yaitu Hasil ketepatan dan kecepatan tembakan

2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet UKM Bola Tangan Putri

3. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah dalam penafsiran dan memudahkan istilah-istilah, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian sebagai berikut :

1. Shooting (Menembak)

Shooting adaah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukan bola ke gawang. Agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus eksplosif, dengan mengerahkan seluruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju. Dalam usaha memasukkan bola ke gawang lawan, pemain penyerang diperkenankan melakukan berbagai macam cara menembak; sesuai dengan kemahirannya dan tentu saja sesuai dengan situasi permainan pada saat saat tersebut.


(7)

2. Flying shoot dengan awalan (Tembakan melayang)

Flying shoot adalah tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang (melayang). Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan 3 (tiga) langkah (5 langkah bila bola ditangkap pada saat penembak sedang di udara) yang diijinkan sebelum melompat pada langkah yang terakhir. Gerakan dimulai dengan awalan 3 (tiga) langkah, dan melompat kedepan serta melayang diudara. Gerakan menembak dilakukan pad saat bdan mencapai titik tertinggi pada saat melayang tersebut. Gerakan diakhiri dengan mendaratkan kaki jauh di depan.

3. Flying shoot tanpa awalan

Dalam situs internet pada blog SDN Pakuwon 02 Cisurupan (2013)

menjelaskan bahwa: “Menembak sambil melayang dapat juga dilakukan tanpa

langkah permulaan (awalan). Misalnya teman kita mengumpan bola di atas daerah gawang lawan. Maka penembak melakukan lompatan dari luar garis daerah gawang dan langsung melakukan tembakan setelah menagkap bola”.

Flying shoot tanpa awalan adalah menembak bola dengan cara melompat ke atas tanpa menggunakan berlari (awalan) terlebih dahulu,lalu gerakan menembakan bola pada saat badan melayang diudara.

4. Ketepatan

Dalam olahraga dibutuhkan ketepatan. Pengertian ketepatan dalam situs internet pada blog Physical Training Centre (2013) yaitu, “Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu serangan sesuai dengan tujuannya”.

Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target yang diinginkan.

Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk memberi arah kepada seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu.


(8)

5. Ketepatan Tembakan

Ketepatan tembakan ini sama pula di tulis dalam situs blog pada Physical Training Centre (2013) Mengatakan bahwa : “Ketepatan tembakan merupakan gabungan dua kata antara ketepatan dan tembakan. Yang dimaksud dengan ketepatan

adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke sasaran atau target sesuai kemampuannya”.

Ketepatan dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman indera, kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan itu sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, ketepatan tembakan adalah “kemampuan seseorang untuk mengarahkan tembakan ke arah sasaran atau target”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketepatan tembkan merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu benda kepada objek tertentu esuai dengan keinginannya.

6. Kecepatan Tembakan

Didalam flying shoot dibutuhkan juga kecepatan tembakan dimana kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat, dikutip dalam Harsono (1988, hlm.216)

Penjelasan yang lainnya dari kecepatan : “Kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu. Kecepatan adalah jenis besaran yang bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk dalam besaran vektor”.

Untuk gerak satu dimensi, arah dari kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda positif atau negatif. Konsep tentang kecepatan dibagi menjadi dua, yaitu kecepatan

sesaat dan kecepatan rata-rata. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada

suatu saat, sedangkan kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya.

Maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan tembakan adalah besarnya jarak tempuh bola tiap satuan waktu untuk memasukkan kedalam gawang.


(9)

G. Struktur Organisasi Penelitian

Struktur organisasi bersisi rincian tentang urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut :

BAB I Memuat tentang pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi istilah, dan struktur organanisasi penelitian.

BAB II Menerangkan tentang konsep, teori dan pendapat para ahli dengan masalah yang diteliti, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk komponen yang lainnya seperti populasi dn sampel, variable, dan desain penelitian, instrument penelitian, prosedur pelaksanaan tes, dan analisis data.

BAB IV Membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi pengolahan data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian.

BAB V Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang memaparkan hasil analisis temuan penelitian


(1)

dan ideal menggunakan awalan dan step dibandingkan dengan flying shoot tanpa awalan yang dapat dilakukan pada jarak jangkauan yang dekat yaitu enam meter dan juga tujuh meter. Dengan demikian flying shoot dengan awalan dan flyingshoot tanpa awalan dilakukan sesuai situasi dan kondisi pada saat pertandingan. Dari kedua gerakan flying shoot tersebut dapat menentukan hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah dipaparkan dapat diketahui perbedaan yang dimiliki oeh kedua flying shoot tersebut. Dari kedua flying shoot ini baik flying shoot dengan awalan maupun flying shoot tanpa awalan keduanya berpengaruh pada hasil tembakan (shooting) karena memiliki hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang berbeda dalam permainan bola tangan. Namun dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan belum diketahui manakah yang memiliki hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang lebih signifikan dan positif, perlu diadakan penelitian.

Maka peneliti tertarik untuk mengetahui, adakah perbedaan yang signifikan dan positif dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam bola tangan dengan memuat sebuah

penelitian dengan judul “ Perbandingan Flying Shoot Dengan Awalan dan Flying

Shoot Tanpa Awalan Terhadap Hasil Ketepatan dan Kecepatan tembakan Pada Atlet UKM Bola Tangan UPI”

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI


(2)

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam penelitian adalah suatu langkah awal yang penting dalam mencapai suatu tujuan . Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mngetahui perbedaan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI

D. Manfaat Penelitian

Harapan penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan untuk atlet dan pelatih terutama untuk bahan masukan pada saat berlatih dan memberikan materi latihan teknik, khususnya untuk mengetahui perbandingan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam bola tangan terutama untuk atlet UKM Bolatangan UPI.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi para pelatih atau pembina untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang tekhnik shooting dalam olahraga bola tangan khususnya tekhnik menembak dengan

flying shoot. 2. Secara Praktek

a. Penelitian dapat dijadikan upaya oleh pelatih dan pembina dalam meningkatkan prestasi atlet dalam olahraga bola tangan khususnya untuk meningkatkan kemampuan shooting dengan tekhnik flying shoot.

b. Penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi para Pembina dan pelatih untuk menerapkan latihan tekhnik flying shoot dalam olahraga bola tangan.


(3)

E. Batasan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari meluasnya ruang lingkup permasalahan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan menurut, maka penelitian akan dibatasi sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan penelitianpun dijelaskan oleh Sugiyono (2011,hlm.281) Berikut penjelasnnya :

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

Oleh karena itu ruang lingkup penelitian di batasi pada hal-hal berikut ini : 1. Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas, yaitu perbandingan flying shoot

dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan serta variabel terikat yaitu Hasil ketepatan dan kecepatan tembakan

2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet UKM Bola Tangan Putri

3. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah dalam penafsiran dan memudahkan istilah-istilah, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian sebagai berikut :

1. Shooting (Menembak)

Shooting adaah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukan bola ke gawang. Agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus eksplosif, dengan mengerahkan seluruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju. Dalam usaha memasukkan bola ke gawang lawan, pemain penyerang diperkenankan melakukan berbagai macam cara menembak; sesuai dengan kemahirannya dan tentu saja sesuai dengan situasi permainan pada saat saat tersebut.


(4)

2. Flying shoot dengan awalan (Tembakan melayang)

Flying shoot adalah tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang (melayang). Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan 3 (tiga) langkah (5 langkah bila bola ditangkap pada saat penembak sedang di udara) yang diijinkan sebelum melompat pada langkah yang terakhir. Gerakan dimulai dengan awalan 3 (tiga) langkah, dan melompat kedepan serta melayang diudara. Gerakan menembak dilakukan pad saat bdan mencapai titik tertinggi pada saat melayang tersebut. Gerakan diakhiri dengan mendaratkan kaki jauh di depan.

3. Flying shoot tanpa awalan

Dalam situs internet pada blog SDN Pakuwon 02 Cisurupan (2013)

menjelaskan bahwa: “Menembak sambil melayang dapat juga dilakukan tanpa

langkah permulaan (awalan). Misalnya teman kita mengumpan bola di atas daerah gawang lawan. Maka penembak melakukan lompatan dari luar garis daerah gawang

dan langsung melakukan tembakan setelah menagkap bola”.

Flying shoot tanpa awalan adalah menembak bola dengan cara melompat ke atas tanpa menggunakan berlari (awalan) terlebih dahulu,lalu gerakan menembakan bola pada saat badan melayang diudara.

4. Ketepatan

Dalam olahraga dibutuhkan ketepatan. Pengertian ketepatan dalam situs internet pada blog Physical Training Centre (2013) yaitu, “Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu serangan sesuai dengan

tujuannya”.

Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target yang diinginkan.

Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk memberi arah kepada seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu.


(5)

5. Ketepatan Tembakan

Ketepatan tembakan ini sama pula di tulis dalam situs blog pada Physical Training Centre (2013) Mengatakan bahwa : “Ketepatan tembakan merupakan gabungan dua kata antara ketepatan dan tembakan. Yang dimaksud dengan ketepatan

adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke sasaran atau target

sesuai kemampuannya”.

Ketepatan dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman indera, kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan itu sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, ketepatan tembakan adalah

“kemampuan seseorang untuk mengarahkan tembakan ke arah sasaran atau target”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketepatan tembkan merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu benda kepada objek tertentu esuai dengan keinginannya.

6. Kecepatan Tembakan

Didalam flying shoot dibutuhkan juga kecepatan tembakan dimana kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat, dikutip dalam Harsono (1988, hlm.216)

Penjelasan yang lainnya dari kecepatan : “Kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu. Kecepatan adalah jenis besaran yang bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk dalam besaran vektor”.

Untuk gerak satu dimensi, arah dari kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda positif atau negatif. Konsep tentang kecepatan dibagi menjadi dua, yaitu kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada suatu saat, sedangkan kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya.

Maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan tembakan adalah besarnya jarak tempuh bola tiap satuan waktu untuk memasukkan kedalam gawang.


(6)

G. Struktur Organisasi Penelitian

Struktur organisasi bersisi rincian tentang urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut :

BAB I Memuat tentang pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi istilah, dan struktur organanisasi penelitian.

BAB II Menerangkan tentang konsep, teori dan pendapat para ahli dengan masalah yang diteliti, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk komponen yang lainnya seperti populasi dn sampel, variable, dan desain penelitian, instrument penelitian, prosedur pelaksanaan tes, dan analisis data.

BAB IV Membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi pengolahan data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian.

BAB V Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang memaparkan hasil analisis temuan penelitian