S TM 0902115 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jalur pendidikan

formal tingkat menengah yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sifat spesialis
kejuruan dan persyaratan dunia usaha dan dunia industri. Pendidikan menengah
kejuruan pada dasarnya bertujuan untuk menghadapi tantangan di era industrialisasi dan pasar bebas agar tidak terdesak oleh tenaga ahli dari negara lain,
dibutuhkan tenaga kerja yang produktif, efektif, disiplin, dan bertanggung jawab
sehingga mereka mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas lapangan kerja.
Menurut Webster (dalam Kuswana, W.S. 2013, hlm. 157) pendidikan
kejuruan (vokasi) adalah ‘suatu pendidikan dan pelatihan untuk kepentingan
jabatan di lapangan kerja yang spesifik seperti bidang industri, pertanian atau
perdagangan’. dimana pendidikan kejuruan (vokasi) merupakan ‘program
pendidikan yang mempersiapkan orang-orang untuk memasuki dunia kerja, baik
yang bersifat formal maupun non formal’.
Pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan berorientasi dunia

kerja di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu Pendidikan Kejuruan dan
Pendidikan Vokasi. Kedua jenis pendidikan ini memiliki kesamaan dalam
karakteristik pendidikannya, yakni sama-sama membekali peserta didiknya
dengan keterampilan khusus yang beriorientasi kepada dunia kerja.
Pendidikan menengah kejuruan di Indonesia mengacu pada 8 Standar
Nasional Pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), yang pemberlakuannya disahkan oleh Depdiknas RI melalui
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Standar Nasional Pendidikan
mempunyai kriteria minimum yang semestinya dipenuhi oleh penyelenggara
pendidikan. Standar tersebut meliputi: (1) Standar kompetensi lulusan; (2) Standar
isi; (3) Standar proses; (4) Standar pendidikan dan tenaga pendidikan; (5) Standar
sarana dan prasarana; (6) Standar pengelolaan; (7) Standar pembiayaan pendidikTaufik Rahman, 2016
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA
PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2
an; dan (8) Standar penilaian pendidikan.

Kegiatan pembelajaran praktik di SMK, diperlukan sarana dan prasarana
yang memadai seperti bengkel dan laboratorium. Jadi sudah terlihat sangat jelas
bahwa sarana dan prasarana untuk SMK itu sangat diperlukan demi menunjang
kegiatan pembelajaran. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk praktik di
SMK salah satunya adalah alat peralatan (alat praktik).

Sebagaimana yang

dikemukanan oleh Achir, B., (1995, hlm. 8) berikut ini,
Alat peralatan adalah identitas atau ciri khas dari STM dan sekaligus
merupakan sarana pokok dari sebuah STM. Perhitungan yang kurang tepat
dan efektivitas yang rendah merupakan suatu kerugian. Sebaliknya bila di
waktu-waktu praktek siswa atau beberapa siswa sering tidak kebagian
pemakaian alat, berarti target siswa belajar di STM tidak tercapai.
Alat praktik yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya
mengalami kesenjangan antara kebutuhan dengan ketersediaan alat praktik yang
ada. Adanya kesenjangan tersebut mengakibatkan penggunaan alat praktik yang
tidak efisien. Penggunaan alat praktik yang belum efisien membuat proses
pembelajaran tidak efektif sehingga lulusan SMK yang dihasilkan belum
memenuhi standar lulusan yang diharapkan.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa pada Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif adalah chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan.
Berdasarkan hasil observasi awal pada salah satu SMK di Kabupaten Sumedang
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat pelajaran tersebut sebanyak 74
orang yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas XI-O1 dan XI-O2. Kegiatan
pembelajaran praktik pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan
ringan terbagi menjadi enam jenis pekerjaan, yaitu pemeliharaan transmisi,
pemeliharaan mekanisme kopling, pemeliharaan unit final drive/gardan,
pemeliharaan poros penggerak roda, pemeliharaan sistem rem, dan pemeliharaan
sistem kemudi.
Berdasarkan hasil penelusuran penulis terhadap dokumen pelaksanaan
pembelajaran pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan
tahun ajaran 2015/2016, didapat suatu gambaran umum mengenai prestasi belajar
siswa untuk mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan pada
Taufik Rahman, 2016
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA
PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

tahun ajaran 2015/2016. Adapun distribusi nilai prestasi belajar siswa disajikan
dalam bentuk tabel berikut ini..
Tabel 1.1. Distribusi Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Chassis
dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan.
Kelas
A
B
Total
Persentasi (%)

A
0
0
0
0

Kategori Nilai
B
C
D

20
16
1
18
12
2
38
28
3
51,4
37,9
4,1

E
2
3
5
6,8

Total

39
35
74
100

Sumber: Data Guru Mata Pelajaran Chassis dan Pemindah Tenaga Kendaraan
Ringan.
Distribusi nilai prestasi belajar siswa di atas dapat diketahui bahwa siswa
yang mendapatkan nilai dengan kategori baik (kategori B) pada mata pelajaran
chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan sebanyak 51,4%, siswa yang
mendapat nilai cukup (kategori C) sebanyak 37,9% dan sebanyak 10,9% siswa
yang mendapat nilai yang kurang memuaskan (kategori D dan E). Ironisnya lagi,
belum ada siswa yang hasil belajarnya dalam kategori sangat sangat baik (A).
Fenomena tersebut menggambarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan yang belum optimal. Prestasi
belajar yang belum optimal tersebut diakibatkan hasil pekerjaan siswa yang belum
memenuhi standar yang ditentukan, bahkan ada yang belum selesai dikerjakan.
Faktor penyebab belum terpenuhinya standar dan belum terselesaikannya
job yang dikerjakan siswa, yaitu faktor alat praktik yang memiliki peranan penting
apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran yang bersifat praktik. Hal

tersebut terkait dengan karakteristik dari pembelajaran praktik yang menitikberatkan kepada penguasaan keterampilan atau psikomotor. Penguasaan keterampilan hanya dapat diperoleh melalui pengulangan pembelajaran yang
intensif, pendapat tersebut diperkuat oleh Goetz (dalam Depdiknas, 2008, hlm. 3)
yang menjelaskan bahwa ‘latihan yang dilakukan berulang-ulang akan
memberikan pengaruh yang sangat besar pada pemahiran keterampilan’. Proses
Taufik Rahman, 2016
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA
PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4
latihan dapat dilakukan secara intensif apabila didukung oleh adanya dukungan
sarana prasarana dalam hal ini alat praktik penunjang pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi awal, pelaksanaan pembelajaran pada mata
pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan adalah seringkali terjadi
antrian pada salah satu stasiun kerja. Hasil observasi tersebut setidaknya
menimbulkan pertanyaan mengenai kelengkapan fasilitas yang terdapat di
workshop otomotif. Apakah sudah atau belum memenuhi kriteria yang ditentukan
oleh Permendikbud No. 49 Tahun 2014 pasal 35 ayat 2 tentang penyediaan sarana
prasarana pembelajaran. Apabila memang terjadi kekurangan jumlah alat praktik
maka berapakah jumlah kekurangan alat praktik yang harus disediakan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran mata pelajaran chassis dan
pemindah tenaga kendaraan ringan.
Berangkat dari pertanyaan tersebut, penulis merasa tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut ke dalam sebuah karya tulis ilmiah berupa
skripsi. Mengingat posisi dan urgensi mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga
kendaraan ringan yang merupakan mata pelajaran keahlian dasar keteknikan yang
harus diambil oleh setiap siswa SMK. Adapun judul skripsi yang penulis ambil
adalah “Analisis Kebutuhan Alat untuk Mencapai Tuntutan Kompetensi
pada Mata Pelajaran Chassis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Kelas XI di SMK”.
B.

Rumusan Masalah Penelitian
Permasalahan utama yang terdapat pada latar belakang masalah adalah tidak

semua siswa memiliki kompetensi pemeliharaan transmisi, pemeliharaan
mekanisme kopling, pemeliharaan unit final drive/gardan, pemeliharaan poros
penggerak roda, pemeliharaan sistem rem, dan pemeliharaan sistem kemudi yang
diduga disebabkan oleh faktor keterbatasan fasilitas. Berangkat dari permasalahan
tadi, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa jumlah alat praktik yang digunakan pada kegiatan praktik mata
pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di Workshop
Otomotif SMKN 1 Sumedang?
Taufik Rahman, 2016
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA
PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5
2. Berapa nilai efisiensi penggunaan alat praktik yang digunakan dalam proses
pembelajaran mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di
Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang?
3. Berapa jumlah alat praktik yang dibutuhkan untuk mencapai tuntutan kompetensi pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di
Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang?
C.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan alat

praktik yang digunakan pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga

kendaraan ringan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu mengetahui:
1. Jumlah alat praktik yang digunakan pada kegiatan praktik mata pelajaran
chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di Workshop Otomotif SMKN
1 Sumedang.
2. Nilai efisiensi penggunaan alat praktik yang digunakan dalam proses
pembelajaran mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di
Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang.
3. Jumlah alat praktik yang dibutuhkan untuk mencapai tuntutan kompetensi
pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga kendaraan ringan di
Workshop Otomotif SMKN 1 Sumedang.
D.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, diantaranya adalah :

1. Bagi Guru. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk

lebih

mengoptimalkan lagi penggunaan alat praktik yang tersedia agar dapat lebih

memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran chassis dan pemindah tenaga
kendaraan ringan.
2. Bagi Sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengadaan fasilitas yang efektif dan efisien dalam menunjang proses
pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran chassis dan pemindah tenaga
kendaraan ringan.

Taufik Rahman, 2016
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA
PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6
3. Bagi Peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan dalam menganalisis kebutuhan alat praktik.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi merupakan suatu pedoman yang menjadikan penelitian ini menjadi lebih terarah dan hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan dengan tujuan penelitian. Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI, pada bab ini membahas mengenai landasan teori
yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini membahas tentang penjabaran
metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, diantaranya lokasi dan
subyek penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, metode
pengumpulan data, metode penyusunan instrumen, instrumen penelitian, dan
metode analisis data.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN, pada bab ini membahas mengenai
temuan dari penelitian yang dilakukan berikut dengan pembahasannya.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI, pada bab ini meyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

Taufik Rahman, 2016
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI PADA MATA
PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN KELAS XI DI SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu