S PSI 1002950 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai humor styles
dan subjective well-being pada remaja awal yang tergabung di dalam SMP
Negeri 15 Bandung yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Humor styles atau jenis humor yang dominan dimiliki oleh remaja awal di
SMP Negeri 15 Bandung adalah affiliative humor sebesar 79,80%. Hal
tersebut menggambarkan bahwa remaja awal cenderung menggunakan
humornya untuk meningkatkan hubungan interpersonal dan tidak unsur
menyakiti orang lain.
2. Kategori subjective well-being yang dominan dimiliki oleh remaja awal di
SMP Negeri 15 Bandung berada pada kategori tinggi yaitu 80,81%. Hal
tersebut menggambarkan bahwa aspek kognitif yang dimiliki remaja awal
tergolong puas, dan aspek afektif tergolong seimbang.
3. a)

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara humor styles

affiliative dan self-enhancing humor dengan subjective well-being pada


remaja awal di SMP Negeri 15 Bandung.
b)

Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara humor styles

self-defeating dengan subjective well-being pada remaja awal di SMP

Negeri 15 Bandung.
c)

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara humor styles

aggressive dengan subjective well-being pada remaja awal di SMP Negeri

15 Bandung.

R Agung Ismail S, 2016
HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING
PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

84

B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka terdapat
saran bagi beberapa pihak yang akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Bagi pihak sekolah, sebagai guru dan orang tua siswa di sekolah
hendaknya memberikan konseling yang dapat meningkatkan pemikiran
optimisme dan kepercayaan diri pada anak didiknya, hal tersebut dapat
mengurangi kecemasan dan membantu siswa khususnya remaja awal
dalam mempersiapkan jenjang pendidikan atau kehidupan selanjutnya.
2. Bagi pihak keluarga atau orang tua, hendaknya dapat lebih meningkatkan
kesadaran dan dukungan terhadap putra-putrinya mengenai perkembangan
dan kebutuhan mereka sebagai remaja awal. Tidak lain karena orang tua
sebagai role model yang secara langsung dapat berpengaruh pada tingkat
subjective well-being atau kebahagiaan anak-anaknya.

3. Bagi


peneliti

selanjutnya,

mengenai

pengambilan

data

di

instansi

pendidikan hendaknya dapat lebih mempersiapkan perizinan terhadap
pihak-pihak yang terkait. Hal tersebut agar tidak terjadi kesulitan dalam
proses penentuan waktu, tempat, juga lamanya proses pengambilan data,
sehingga proses pengambilan data tidak mengganggu waktu sekolah,
siswa, dan peneliti selanjutnya.
4. Bagi peneliti selanjutnya, dalam proses pengambilan data disarankan

dengan melakukan wawancara dan observasi untuk menghindari adanya
social desireability. Hal tersebut juga dapat berguna sebagai data

tambahan yang lebih mendalam karena banyak faktor yang dapat
mempengaruhi variabel, khususnya pada variabel humor yang bersifat
indigenous, dan subjective well-being yang bersifat subjektif.
R Agung Ismail S, 2016
HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING
PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

85

5. Bagi peneliti selanjutnya, dalam proses penggunaan alat ukur diharapkan
dapat menggunakan item yang tidak terlalu banyak agar responden tidak
merasa bosan untuk menghindari data yang bersifat random atau tidak
representatif. Selain itu juga diharapkan dapat menggunakan kata-kata
atau kalimat yang lebih mudah dimengerti terkait karakteristik atau jenis
responden, agar tidak menimbulkan bias kata atau kebingungan dalam
mengisi data.

6. Bagi peneliti selanjutnya,

karena pada penelitian ini faktor sosio-

demografis hanya sebagai penyerta,

diharapkan dapat menggunakan

metode yang lebih lengkap untuk mengetahui perbandingan dari faktor
sosio-demografis tersebut agar dapat dibahas lebih dalam dan lengkap.

R Agung Ismail S, 2016
HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING
PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu