25 Perbub Perubahan Kebijakan Akuntansi

BUPATI BULUNGAN
PERATURAN BUPATI BULUNGAN
NOMOR 25 TAHUN 2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BULUNGAN
NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BULUNGAN,
Menimbang

: a. bahwa sehubungan dengan kebijakan akuntansi yang
mengatur tentang piutang dipandang tidak memenuhi
kebutuhan pengakuan, pengukuran, dan penyajian laporan
keuangan, maka perlu melakukan perubahan Paraturan Bupati
Bulungan Nomor 21 Tahun 2011;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Bulungan Nomor 21 Tahun
2011 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Bulungan;


Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor 72);
2. Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi
Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

1


6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5049);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Negara/Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4488) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 83,
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4652);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pembinaan
dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4609);
2

18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Kabupaten
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akutansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5165);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan
Bupati sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Kabupaten
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44);
22.


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);

23.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2008
tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten
Bulungan Tahun 2008 Nomor 2);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: PERATURAN
BUPATI
TENTANG
PERUBAHAN
ATAS
PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BULUNGAN.
Pasal I
Beberapa ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bupati

Bulungan Nomor 21 Tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Bulungan (Berita Daerah Kabupaten
Bulungan Tahun 2011 Nomor 21) diubah sebagai berikut :
3

1. Ketentuan pada Lampiran II.9, Kebijakan Akuntansi Nomor 09 Akuntansi
Aset, tentang Piutang diantara paragraf 39 dan 40 disisipkan paragraf 39a
yang berbunyi sebagai berikut:
39a. Piutang Kerugian Daerah diakui sebagai berikut :
a) Adanya Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTM), yang
menunjukan bahwa penyelesaian atas TP/TGR dilakukan dengan cara
damai;
b) Apabila penyelesaian TP/TGR dilaksanakan melalui jalur pengadilan,
pengakuan piutang baru dilakukan setelah ada Surat Ketetapan yang
telah diterbitkan oleh Instansi yang berwenang.
2. Ketentuan Paragraf 40 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pengukuran Piutang
40. Pada prinsipnya piutang disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value), yaitu sebesar nilai nominal piutang dikurangi
dengan penyisihan piutang.

3. Ketentuan Paragraf 41 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
41. Nilai nominal
undangan

piutang

yang

timbul

karena ketentuan

perundang-

a)

Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat
ketetapan yang diterbitkan


b)

Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh
Pengadilan untuk WP yang mengajukan banding;

c)

Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding atas
keberatan dan belum ditetapkan oleh Pengadilan;

4. Ketentuan Paragraf 42 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
42. Nilai nominal piutang yang berasal dari perikatan, disajikan sebagai
berikut :
a)

Pemberian pinjaman
Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan
dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai
dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.
Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai
kewajiban bunga, denda, commitment fee dan atau biaya-biaya
pinjaman lainnya, maka pada akhir periode pelaporan harus diakui
adanya bunga, denda, commitment fee dan/atau biaya lainnya pada
periode berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode
pelaporan.

b)

Penjualan
Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian
penjualan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode
pelaporan. Apabila dalam perjanjian dipersyaratkan adanya potongan
pembayaran, maka nilai piutang harus dicatat sebesar nilai
bersihnya.

4

c) Kemitraan
Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan dalam naskah perjanjian kemitraan.
d) Pemberian fasilitas/jasa
Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah
diberikan oleh pemerintah pada akhir periode pelaporan, dikurangi
dengan pembayaran atau uang muka yang telah diterima.
5. Ketentuan Paragraf 43 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
43. Nilai nominal piutang yang berasal dari transfer disajikan sebagai berikut:

6.

a)

Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai
dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku;

b)

Dana Alokasi Umum disajikan sebesar jumlah yang belum diterima,
dalam hal terdapat kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat;

c)

Dana Alokasi Khusus disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi
dan disetujui oleh Pemerintah Pusat yang belum diterima.

Diantara Paragraf 43 dan 44 disisipkan Paragraf 43a. yang berbunyi sebagai
berikut:
43a. Penyisihan Piutang
a)

Penyisihan piutang karena peraturan perundang-undangan seperti
pajak dan retribusi diatur sebagai berikut:
1) Penyisihan Piutang Pajak Daerah :
Nomor

Umur

Kualitas Piutang

1.
2.
3.
4.

0 – 1 tahun
>1 – 3 tahun
>3 – 5 tahun
> 5 tahun

Lancar
Kurang Lancar
Diragukan
Macet

Taksiran
Penyisihan
0%
25%
50%
100%

2) Penyisihan Piutang Retribusi Daerah.
Nomor

Umur

Kualitas Piutang

1.
2.
3.

0 – 1 tahun
>1 – 3 tahun
> 3tahun

Lancar
Kurang Lancar
Macet

Taksiran
Penyisihan
0%
50%
100%

b) Penyisihan piutang yang berasal dari perikatan, pemberian
pinjaman, penjualan dan pemberian fasilitas jasa, transfer antar
pemerintah, karena ganti rugi disajikan sebagai berikut :
Nomor

Umur

Kualitas Piutang

1.
2.
3.
4.

0 – 1 tahun
>1 – 3 tahun
>3 – 5 tahun
> 5 tahun

Lancar
Kurang Lancar
Diragukan
Macet

Taksiran
Penyisihan
0%
25%
50%
100%

5

c)

Dalam hal terdapat fakta/bukti yang menunjukkan bahwa piutang
benar benar tidak dapat ditagih,atas piutang tersebut dilakukan
penyisihan 100% sesuai dengan fakta bukti yang dimaksud.

d)

Penyisihan piutang BLUD diatur dengan ketentuan yang mengatur
tentang BLUD.

Pasal II
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bulungan.

Ditetapkan di Tanjung selor
pada tanggal 17 Desember 2012
BUPATI BULUNGAN,
ttd.
BUDIMAN ARIFIN
Diundangkan di Tanjung selor
pada tanggal 17 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN,
ttd.
SUDJATI
BERITA DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2012 NOMOR 25.
Salinan sesuai dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,

Hj. INDRIYATI, SH, M.Si
Pembina / IV a
Nip.196403281995032001

6