Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi d

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
DAN KESALAHAN

Nama

: Nurhasunah

NIM

: A1C014096

Kelas

: Akuntansi B/ Reg. Pagi.

S1 AKUNTANSI REG.PAGI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI DAN
KESALAHAN


Kebijakan Akuntansi Dalam Penysusunan Laporan Keuangan


Kebijakan Akuntansi

Definsi
Kebijakan akuntansi dalam PSAK 25 (Revisi 2009) didefinisikan sebagai prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi akan menentukan saat pengakuan, cara
pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas elemen seperti asset, liabiltas, ekuitas,
pendapatan, dan beban, dalam laporan keuangan.
Jika tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi maka manajemen
mengggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijkan
akuntansi sehingga menghasilkan informasi yang relevan dan andal.
Dalam membuat pertimbangan manajemen mengacu dan mempertimbangkan
keterterapan dari sumber-sumber berikut sesuai dengan urutan menurun (PSAK 25(Revisi
2009)):
1. Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan dengan masalah serupa dan
terkait; dan
2. Definisi, criteria pengakuan, konsep pengukuran untuk asset, liabilitas, penghasilan dan

beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.
Konsistensi Penerapan Kebijakan Akuntansi
Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa,
dan kondisi lainnya yang serupa, kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan
pengelompokkan pos-pos dengan kebijkan akuntansi berbeda adalah yang tepat. Jika PSAK
mengizinkan pengelompokkan tersebut, maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan
diterapkan secara konsisten.
Konsistensi penerapan kebijkan akuntansi akan memudahkan pembaca laporan keuangan
dalam membandingkan laporan keuangan dari satu period ke periode berikutnya.
Ketidakkonsistenan penerapan kebijkan akuntansi akan menyebabkan salah satu karakterisrik
kualitatif laporan keuangan, yaitu dapat dibandingkan , tidak dapat dipenuhi.



Perubahan Kebijakan Akuntansi

Definisi

Perubahan kebijakan akuntansi dapat dilakukan entitas dengan memenuhi ketentuan dalam
standar PSAK 25 (Revisi 2009) menjelaskan entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya

jika perubahan tersebut:
1. Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
2. Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih
relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi
keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas entitas.
Perubahan kebijakan akuntansi terjadi jika entitas mengubah pilihan kebijakan akuntansi untuk
suatu transaksi atau peristiwa yang sama. Jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru
untuk peristiwa dan transaksi yang baru dan berbeda dari sebelumnya, maka hal itu tidak
dianggap sebagai perubahan kebijkan akuntansi.
Perlakuan Akuntansi
Menurut PSAK 25 (Revisi 2009) entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari
penerapan awal suatu PSAK sesuai dengan ketentuan transisi dalam PSAK tersebut. Jika tidak
ada ketentuan transisi, entitas menerapkan perubahan tersebut secara restrospektif. Ketentuan
penerapan secara retrospektif juga dilakukan ketika entitas mengubah kebijakan akuntansi secara
sukarela.
Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak diatur dalam ketentuan transisi atau perubahan
kebijakan akuntansi yang dilakukan secara sukarela diterapkan secara retrospektif. Penerapan
retrospektif adalah penerapan kebijkan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa dan kondisi
lain seolah-olah kebijkan tersebut telah diterapkan. Penyajian kembali retrospektif adalah
penyesuaian pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan jumlah unsure-unsur laporan

keuangan seolah-olah kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan.
Ketika perubahan kebijkan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:
1. Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal,
dan
2. Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah
kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya.
Penerapan retrospekif harus dilakukan jika disyaratkan, kecuali sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak spesifik periode atau dampak kumulatif periode tersebut. Ketika tidak
praktis untuk menentukan dampak periode-spesifik akibat perubahan kebijakan akuntansi baru
pada awal periode paling awal di mana penerapan retrospektif adalah praktis. Entitas
menyesuaikan informasi komparatif dengan menerapkan kebijkan akuntansi baru secara
prospektif sejak tanggal praktis paling awal.

Pengaruh kebijakan kauntansi dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengaruh langsung
(direct effects) dan pengaruh tidak langsung (indirect effects). Pengaruh langsung adalah
pengaruh yang terkait dengan periode sebelumnya. Atas pengaruh langsung ini harus diterapkan
secara retropektif. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh arus kas perusahaan periode
skarang dan akan datang akibat perubahan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif. Standar
hanya mensyaratkan pengaturan tenang pengaruh langsung, sedangkan pengaruh langsung tidak
perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.

Dampak setiap kebijakan dalam setiap item dalam laporan keuangan harus diidentifikasi
sehingga dapat menelusuri dampak perubahan tersebut pada item apa saja dalam laporan
keuangan. Prosedur akuntansi umum yamg dilakukan dapat dijelaskan dengan langkah berikut.
1. Tentukan pos yang berubah akibat kebijakan akuntansi baru.
2. Hitung dampak perubahan atas pos tersebut, saldo laba dan dampak pajak jika ada, baik
pajak kini maupun tangguhan. Buat jurnal penyesuaian atas dampak perubahan kebijakan
akuntansi baru tersebut terhadap pos yang berubah dan saldo laba.
3. Sajikan laporan keuangan komparatif dengan menggunakan metode baru. Untuk laporan
posisi keuangan, sajikan laporan keuangan awal periode komparatif sehingga terdapat
tiga laporan posisi keuangan.
4. Sajikan laporan perubahan ekuitas dengan mengoreksi saldo laba dari yang dilaporkan
sebelumnya dengan penyesuaian akibat dari perubahan kebijakan akuntansi sehingga
diperoleh saldo laba setelah penyesuaian.
Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 25 (Revisi 2009) menjelaskan saat terjadi perubahan kebijakan akuntansi laporan
keuangan periode komparatif harus disajikan kembali menggunakan kebijakan akuntansi yang
baru. Khusus untuk laporan posisi keuangan, entitas harus menyajikan laporan posisi keuangan
awal periode komparatif, sehingga terdapat tiga laporan posisi keuangan. Laporan perubahan
ekuitas khususnya bagian saldo laba harus disajikan kembali dengan melakukan penyesuaian
atas dampak perubahan kebijakan akuntansi. Dampak retrospektif perubahan akuntansi akan

disajikan dengan menyesuaikan terhadap nilai saldo laba awal periode komparatif.
Khusus untuk perubahan kebijakan akuntansi karena penerapan standar baru, entitas harus
mengungkapkan judul PSAK, penjelasan bahwa perubahan dilakukan sesuai dengan ketentuan
transisi (jika menerapkan ketentuan transisi), penjelasan ketentuan transisi dan dampak ketentuan
transisi pada periode mendatang.
Khusus untuk PSAK yang baru yang sudah da nemun belum berlaku, entitas juga harus
mengungkapkan fakta tersebut da informasi relevan yang dapat diestimasi atau diketahui untuk
menilai dampak atas penerapan PSAK baru tersebut.


Perubahan Estimasi

Definisi
Entitas perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menajdi dasar estimasi atau
munculnya estimasi baru atau karena tambahan pengalaman perubahan esttimasi akuntansi
dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan, oleh karena itu, bukan dari koreksi
kesalahn. Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas,
atau jumlah pemakaian periodic aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi
manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan aset dan liabilitas.
Perlakuan Akuntansi

Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
1. Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
2. Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.
Perubahan estimasi yang menakibatkan perubahan aset, liabilitas, atau terkait pos dalam
ekuitas diakui engan menyesuaikan jumlah item tesebut pada periode perubahan.
Penerapan prospektif artinya perubahan tersebut dilakukan pada tahun perubahan dan tahun
setelah perubahan terjadi.
Penyajian dan Pegungkapan
Perubahan estimasi menyebabkan perubahan nilai yang diakui dalam beban atau pendapatan. Pos
yang mengalami perubahan akan disajikan berdasarkan dasar perhitungan estimasi baru. Ketika
diajikan laporan komparatif, pos berubah juga tidak perlu diterapkan utuk periode
komparatifnya.
Perubahan estimasi menyebabkan perubahan nilai, sehingga akan memengaruhi daya
banding laporan keuangan. Untuk itu pengungkapan dalam catatan laporan keuangan diperlukan
sehingga pemakai dapat mempertimbangkan perubahan tersebut dalam melakukan analisis
laporan keuangan.


Kesalahan


Definisi
Menurut PSAK 25 (Revisi 2009) kesalahan periode lalu adalah kelalaian mencantumkan dan
kesalahan menacatat dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode laluyang
timbul dari kegagalan atau kesalahan untuk menggunakan informasi andal yang :
1. Tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut;dan
2. Secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.

Kesalahan tersebut dapat berupa dampak kesalahan perhitungan matematis, kesalahan penerapan
kebijakan akuntansi, kekeliruan, atau kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan.
Perlakuan Akuntansi
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan
lengkap yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
1. Menyajikan kembali jumlah komparatif periode lalu ketika dimana kesalahan tersebut
terjadi; atau
2. Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka entitas menyajikan
kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.
Jika penjauian secara retrospektif tidak praktis, maka entitas menyajikan aset, liabilitas, dan
ekuitas untuk periode paling awal ketika penyajian kembali retrospektif dalah praktis. Jika
dampak akumulasi retrospektif kesalahan periode lalu tidak paraktis, maka entitas menayjikan

informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara perospektif dari tanggal praktis paling
awal.
Penyajian dan Pengungkapan
Dampak dari koreksi terkait dengan saldo laba sebelumnya akan dikoreksi dan disajikan dalam
perubahan ekuitas. Pada bagian saldo laba di laporan perubahan ekuitas, saldo laba awal periode
yang telah dilaporakan, disesuaikan dengan dampak koreksi kesalahan untuk mendapatkan saldo
laba awal setelah disesuaikan.
Pada saat melakukan koreksi kesalahan, entitas harus mengungkapkan berikut ini.
1. Sifat kesalahan periode lalu.
2. Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, untuk setipa item yang terpengaruhi LPS
dasar atau LPS dilusian.
3. Jumlah koreksi pada wal periode sajian paling awal.
4. Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis, keadaan yang membuat keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalhan telah dikoreksi.
Pengungkapan hanya dilakukan pada saat terjadinya koreksi, laporan keuangan membuat periode
berikunya tidak perlu mengulang pengungkapan tersebut.

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilihan Sekuritas terhadap Kinerja Reksadana Campuran Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

0 54 101

Perubahan hubungan militer dengan umat Islam di Indonesia Periode 1990-1998

0 29 140

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Yayasan Babussalam Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL server 7.0 Berbasis Client server

19 141 128

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Study Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Di Pemerintah Kota Bandung)

3 29 3

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Deviden Pada PT. Indosat

8 108 124

Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan FreeCash Flow Terhadap Kebijakan Hutang

7 97 68

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

SOP Akuntansi Keuangan

7 62 5