Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional Perawat Terhadap Pelayanan Kepada Pasien di Bangsal Rawat Inap Dewasa RSUD Dr. Moewardi Surakarta T1 462008063 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan
partisipan
hasil
menunjukkan
penelitian,
bahwa
dari
dimensi
40
orang
kecerdasan
emosional yang paling banyak dimiliki oleh perawat dengan
jumlah kategori tinggi dan sangat tinggi adalah motivasi diri
perawat dengan jumlah 19 orang, kemudian pengelolaan
emosi yang baik berjumlah 17 orang, disusul kesadaran
emosi 16 orang, hubungan sosial 13 orang dan yang paling
sedikit adalah empati dengan jumlah 9 orang.
Berdasarkan
hasil
analisa
dengan
korelasi
sederhana dengan uji korelasi pearson product moment,
kecerdasan emosional perawat mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pelayanan kepada pasien, dengan nilai r
hitung (0,605) > r tabel (0,312) sehingga Ho ditolak artinya
terdapat pengaruh kecerdasan emosional perawat terhadap
pelayanan kepada pasien di bangsal rawat inap dewasa
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
5.2
Saran
5.2.1 Bagi
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Dr.
Moewardi
Surakarta
Bagi rumah sakit hendaknya mengadakan kegiatan –
kegiatan non formal yang dapat meningkatka kecerdasan
emosional para perawat.
5.2.2 Bagi profesi keperawatan
Bekerja sama dengan institusi kesehatan lain untuk
memberikan pengetahuan atau informasi kepada perawat
mengenai pentingnya kecerdasan emosional bagi perawat
serta mengadakan pelatihan atau kegiatan-kegiatan yang
dapat mengasah serta meningkatkan kecerdasan emosional
perawat.
5.2.3 Bagi institusi pendidikan keperawatan
Selama
ini
mahasiswa
keperawatan
hanya
diberikan
pengetahuan mengenai teori keperawatan dan praktik
menyangkut tindakan keperawatan, sehingga pemberian
pengetahuan mengenai kecerdasan emosional sendiri masih
kurang.
Untuk
itu
instansi
pendidikan
keperawatan
hendaknya memberikan alokasi waktu tambahan untuk
pokok bahasan mengenai kecerdasan emosional khususnya
bagi seorang perawat, mengingat menjadi seorang perawat
tidak hanya membutuhkan keterampilan untuk memberikan
tindakan keperawatan tetapi mampu untuk memberikan
pelayanan
secara
biopsikososiokultural.
menyeluruh
mencakup
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan
partisipan
hasil
menunjukkan
penelitian,
bahwa
dari
dimensi
40
orang
kecerdasan
emosional yang paling banyak dimiliki oleh perawat dengan
jumlah kategori tinggi dan sangat tinggi adalah motivasi diri
perawat dengan jumlah 19 orang, kemudian pengelolaan
emosi yang baik berjumlah 17 orang, disusul kesadaran
emosi 16 orang, hubungan sosial 13 orang dan yang paling
sedikit adalah empati dengan jumlah 9 orang.
Berdasarkan
hasil
analisa
dengan
korelasi
sederhana dengan uji korelasi pearson product moment,
kecerdasan emosional perawat mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pelayanan kepada pasien, dengan nilai r
hitung (0,605) > r tabel (0,312) sehingga Ho ditolak artinya
terdapat pengaruh kecerdasan emosional perawat terhadap
pelayanan kepada pasien di bangsal rawat inap dewasa
RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
5.2
Saran
5.2.1 Bagi
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Dr.
Moewardi
Surakarta
Bagi rumah sakit hendaknya mengadakan kegiatan –
kegiatan non formal yang dapat meningkatka kecerdasan
emosional para perawat.
5.2.2 Bagi profesi keperawatan
Bekerja sama dengan institusi kesehatan lain untuk
memberikan pengetahuan atau informasi kepada perawat
mengenai pentingnya kecerdasan emosional bagi perawat
serta mengadakan pelatihan atau kegiatan-kegiatan yang
dapat mengasah serta meningkatkan kecerdasan emosional
perawat.
5.2.3 Bagi institusi pendidikan keperawatan
Selama
ini
mahasiswa
keperawatan
hanya
diberikan
pengetahuan mengenai teori keperawatan dan praktik
menyangkut tindakan keperawatan, sehingga pemberian
pengetahuan mengenai kecerdasan emosional sendiri masih
kurang.
Untuk
itu
instansi
pendidikan
keperawatan
hendaknya memberikan alokasi waktu tambahan untuk
pokok bahasan mengenai kecerdasan emosional khususnya
bagi seorang perawat, mengingat menjadi seorang perawat
tidak hanya membutuhkan keterampilan untuk memberikan
tindakan keperawatan tetapi mampu untuk memberikan
pelayanan
secara
biopsikososiokultural.
menyeluruh
mencakup