Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Belanja (Spending Behavior) Pemerintah Kabupaten/Kota Se Eks-Karesidenan Surakarta Tahun Anggaran 2008-2012
Abstract
Policy of regional autonomy and fiscal decentralization implemented in order
for the Local Government closer to the people able to encourage people to participate
in building area. Spending behavior is an overview of the policies that have been
decided by the local government in the use of resources for various expenditures. EksKaresidenan Surakarta region of interest to be analyzed because of the diversity of
Local Government variation in classification Typology Klassen Central Java. The
purpose of this study is to describe the behavior of regional government spending exSurakarta in the use of resources for expenditure Expenditure. This study uses a
descriptive approach expenditure analysis with quantitative and descriptive explorative.
The results showed: (1) District / City Eks-Karesidenan Surakarta for fiscal years 2008
through 2012 has been efficient in the use of the budget, but the nominal variance is
large enough to indicate that the government is less effective; (2) Government spending
behavior District / City Eks-Karesidenan Surakarta still less in favor of the public
interest because of the low proportion of capital spending is still below 25 percent, even
its realization is still under budget; (3) Government spending behavior District / City
Eks-Karesidenan Surakarta support economic growth, the average growth in capital
expenditure in 2010-2012 the percentage had increased, while the average growth in
operating expenditures decreased. The results of the analysis of regional spending to
GDP on average per year has increased, but the proportion is still low; (4) spending
behavior District / City Eks-Karesidenan in Central Java classification typology
Klassen in 2012 revealed that there is diversity between regional variations in shopping
behavior, in the same classification status of Local Government has a different
shopping behavior.
Key Word: Spending Behavior, Region Expenditure, Expenditure Efficiency,
Expenditure Effectiveness.
1
Saripati
Kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal diterapkan dengan tujuan
agar Pemerintah Daerah yang lebih dekat dengan masyarakat mampu mendorong
masyarakat untuk ikut dalam membangun daerah.Perilaku belanja merupakan gambaran
dari kebijakan yang sudah diputuskan oleh Pemerintah Daerahdalam menggunakan
sumber daya untuk berbagai pengeluaran.Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta menarik
untuk dianalisis karena keberagaman variasi Pemerintah Daerah dalam klasifikasi
tipologi klassen Jawa Tengah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran perilaku belanja Pemerintah Daerah Eks-Karesidenan Surakarta dalam
menggunakan sumber daya untuk pengeluaran Belanja Daerah.Penelitian ini
menggunakan metode analisis belanja dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan
deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukan : (1) Pemerintah Kabupaten/Kota se
eks-Karesidenan Surakarta untuk tahun anggaran 2008 sampai dengan 2012 sudah
efisien dalam menggunakan anggaran, namun nominal varians yang cukup besar dapat
mengindikasikan Pemerintah kurang efektif; (2) perilaku belanja Pemerintah
Kabupaten/Kota se eks-Karesidenan Surakarta masih kurang berpihak kepada
kepentingan publik karena proporsi belanja modal masih rendah dibawah 25 persen,
bahkan realisasinya masih dibawah anggaran; (3) perilaku belanja Pemerintah
Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Surakarta mulai mendukung pertumbuhan
ekonomi, rata-rata pertumbuhan belanja modal tahun 2010-2012 presentasenya
mengalami peningkatan, sedangkan rata-rata pertumbuhan belanja operasi mengalami
penurunan. Hasil dari analisis belanja daerah terhadap PDRB rata-rata setiap tahunnya
mengalami peningkatan, namun proporsinya masih rendah; (4) perilaku belanja
Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Surakarta dalam klasifikasi tipologi klassen Jawa
Tengah tahun 2012 menunjukan terdapat keberagaman variasi perilaku belanja antar
daerah, dalam status klasifikasi yang sama Pemerintah Daerah memiliki perilaku
belanja yang berbeda.
Kata Kunci: Perilaku Belanja, Belanja Daerah, Efisiensi Belanja, Efektifitas Belanja
2
Policy of regional autonomy and fiscal decentralization implemented in order
for the Local Government closer to the people able to encourage people to participate
in building area. Spending behavior is an overview of the policies that have been
decided by the local government in the use of resources for various expenditures. EksKaresidenan Surakarta region of interest to be analyzed because of the diversity of
Local Government variation in classification Typology Klassen Central Java. The
purpose of this study is to describe the behavior of regional government spending exSurakarta in the use of resources for expenditure Expenditure. This study uses a
descriptive approach expenditure analysis with quantitative and descriptive explorative.
The results showed: (1) District / City Eks-Karesidenan Surakarta for fiscal years 2008
through 2012 has been efficient in the use of the budget, but the nominal variance is
large enough to indicate that the government is less effective; (2) Government spending
behavior District / City Eks-Karesidenan Surakarta still less in favor of the public
interest because of the low proportion of capital spending is still below 25 percent, even
its realization is still under budget; (3) Government spending behavior District / City
Eks-Karesidenan Surakarta support economic growth, the average growth in capital
expenditure in 2010-2012 the percentage had increased, while the average growth in
operating expenditures decreased. The results of the analysis of regional spending to
GDP on average per year has increased, but the proportion is still low; (4) spending
behavior District / City Eks-Karesidenan in Central Java classification typology
Klassen in 2012 revealed that there is diversity between regional variations in shopping
behavior, in the same classification status of Local Government has a different
shopping behavior.
Key Word: Spending Behavior, Region Expenditure, Expenditure Efficiency,
Expenditure Effectiveness.
1
Saripati
Kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal diterapkan dengan tujuan
agar Pemerintah Daerah yang lebih dekat dengan masyarakat mampu mendorong
masyarakat untuk ikut dalam membangun daerah.Perilaku belanja merupakan gambaran
dari kebijakan yang sudah diputuskan oleh Pemerintah Daerahdalam menggunakan
sumber daya untuk berbagai pengeluaran.Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta menarik
untuk dianalisis karena keberagaman variasi Pemerintah Daerah dalam klasifikasi
tipologi klassen Jawa Tengah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran perilaku belanja Pemerintah Daerah Eks-Karesidenan Surakarta dalam
menggunakan sumber daya untuk pengeluaran Belanja Daerah.Penelitian ini
menggunakan metode analisis belanja dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan
deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukan : (1) Pemerintah Kabupaten/Kota se
eks-Karesidenan Surakarta untuk tahun anggaran 2008 sampai dengan 2012 sudah
efisien dalam menggunakan anggaran, namun nominal varians yang cukup besar dapat
mengindikasikan Pemerintah kurang efektif; (2) perilaku belanja Pemerintah
Kabupaten/Kota se eks-Karesidenan Surakarta masih kurang berpihak kepada
kepentingan publik karena proporsi belanja modal masih rendah dibawah 25 persen,
bahkan realisasinya masih dibawah anggaran; (3) perilaku belanja Pemerintah
Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Surakarta mulai mendukung pertumbuhan
ekonomi, rata-rata pertumbuhan belanja modal tahun 2010-2012 presentasenya
mengalami peningkatan, sedangkan rata-rata pertumbuhan belanja operasi mengalami
penurunan. Hasil dari analisis belanja daerah terhadap PDRB rata-rata setiap tahunnya
mengalami peningkatan, namun proporsinya masih rendah; (4) perilaku belanja
Kabupaten/Kota se Eks-Karesidenan Surakarta dalam klasifikasi tipologi klassen Jawa
Tengah tahun 2012 menunjukan terdapat keberagaman variasi perilaku belanja antar
daerah, dalam status klasifikasi yang sama Pemerintah Daerah memiliki perilaku
belanja yang berbeda.
Kata Kunci: Perilaku Belanja, Belanja Daerah, Efisiensi Belanja, Efektifitas Belanja
2