Laporan Keuangan KPPU Audited 2012

lJ{[r(3[t{t{ [(ru/|[{1il{{
KOMI'I PENGAWA'
PER'AI]IIGAN U'AHA
Bagian Anggaran 108

BAGIAN ANGGARAN
108.01 .422910

LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN N EGARA/LEMBAGA
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2O''2
TAHUN ANGGARAN 2012

AUDITED

Jl. lr. H. Juanda No. 36, Jakarta Pusat 10120

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Rl Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2012 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 22Tahun 2011, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai
Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah salah satu Lembaga yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1711PMK.0512007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.0512011 tentang Perubahan atas PMK Nomor 1711PMK.0512007 serta Peraturan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/P812010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang telah diubah dengan Peraturan


Direktur Jenderal Perbendaharaaan Nomor PER-55/P812012. lnformasi yang disajikan di dalamnya
telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun 2012 ini, perlu kami kemukakan hal-hal
sebagai berikut:

1.

Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja.

Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran (TA)
2012 adalah sebesar Rp 8.870.120.117,-. Sementara itu, Realisasi Belanja Negara adalah

sebesar Rp 99.335.166.022,- atau 87,18 persen dari yang dianggarkan dalam DIPA
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012;
2.

Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Komisi
Pengawas Persaingan Usaha TA 2012. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa
nilai Aset adalah sebesar Rp 40.060.880.719,- dan Kewajiban sebesar

Rp 233.049.151,- sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Komisi Pengawas
Persaingan Usaha per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 39.827.831.568,-;

3.

Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan
keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi,
penjelasan umum, penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran dan penjelasan atas
pos Neraca.

Kata Pengantar

-

Halaman

ii

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012


Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Tahun Anggaran 2012 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan,
saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus
berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat

sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan
Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

Jakarta,

Maret 2013

Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Ketua

tl

\A,f-q1


Muhammad Nawir

y

*.=*ff

Kata Pengantar

I

.

-

Halaman

iii

Halaman


Kata Pengantar
Daftar lsi

iv

Daftar Tabel

vi

Daftar Grafik

ix

Daftar Singkatan

x

Indeks Catatan atas Laporan Keuangan


xi

Pernyataan Tanggung Jawab

xiii

Pernyataan Telah Direviu

xiv

l.

Ringkasan

1

ll.

Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2011


3

lll. Neraca Per 31 Desember2010

4

lV. Catatan atas Laporan Keuangan

5

A.

B.

C.

D.

Penjelasan Umum


5

A.1. Dasar Hukum

5

A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Negara/Lembaga

5

A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

11

A.4. Kebijakan Akuntansi

13

Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran


18

B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran

18

8.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran

18

8.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya

30

Penjelasan atas Pos-pos Neraca

31

C.1. Penjelasan Umum Neraca


31

C.2. Penjelasan Per Pos Neraca

33

C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya

53

Pengungkapan Penting Lainnya

54

D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK

54

D.2. Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual

55

D.3. Rekening Pemerintah

55

Daftar

lsi-

Halaman iv

Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor PER-5/P812012

.
o
.

LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
Neraca Percobaan

Laporan Barang Pengguna

.

Laporan Barang Pengguna Semesteranffahunan

Lampiran Laporan Keuangan dan Neraca BLU
Lampiran Laporan Rekening Pemerintah
Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK
Lampiran Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
Lampiran-lampiran Lainnya sebagai pendukung CaLK

Daftar

lsi-

Halaman v

Halaman

1.
2.
3.

Tabel Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan TA

211

Tabel Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 201

1

1

Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2012
dan TA 2011

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tabel Realisasi Belanja Per Jenis Belanja

10

-

MAK TA 2012 dan TA 2011

Tabel Realisasi Belanja Per Program TA 2012 dan TA 2011

11
11

Tabel Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselonl Yang Menyampaikan
Laporan Keuangan/Laporan BM N

12

Tabel Penggolongan Kualitas Piutang

17

Tabel Realisasi Pendapatan Negara dan Belanja

18

Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha T42012
dan TA 2011

10. Tabel Rincian dari Pemindahtanganan BMN
11. Tabel Rincian Pendapatan Denda keterlambatan

18

20

Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintah

12.

2

21

Tabel Rincian Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Yang Diderita Oleh
22

Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara

13. Tabel Rincian Pendapatan Anggaran Lain-lain
14. Tabel Realisasi Belanja Negara Tahun 2012
15. Tabel Rincian belanja Per Jenis Belanja Tahun 2012
16. Tabel Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 danTA2011
17. Tabel Rincian Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2012
18. Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA2012 danTA2011
19. Tabel Rincian Realisasi Belanja Barang Tahun 2012
20. Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan T42011
21. Tabel Rincian Realisasi Belanja Modal Tahun 2012
22. Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2012 danTa2011
23. Tabel Rincian Realisasi Pengembalian Belanja Tahun 2012
24. Tabel Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012
25. Tabel Perbandingan Neraca
26. Tabel Aset Lancar

22
24
25
26
26
27
27
28
29
29
30
30
31

34

Daftar Tabel- Halaman vi

27

.

28.

Tabel Piutang Bukan Pajak
Tabel Mutasi Piutang Bukan Pajak atas Denda Pelanggaran di Bidang
Persaingan Usaha

37

29. Tabel Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
30. Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
31. Tabel Saldo Piutang Bukan Pajak
32. Tabel Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

39

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar

Tagihan Tuntutan Perbendaharaanffuntutan Ganti Rugi

34.

39

40

Rugi

33. Tabel Perhitungan

38

41

Tabel Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaanffuntutan
42

Ganti Rugi

35. Tabel Persediaan
36. Tabel Aset Tetap

42

37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.

Tabel Peralatan dan Mesin

43

Tabel Mutasi Peralatan dan Mesin

44

Tabel Aset Tetap Lainnya

45

Tabel Mutasi Aset Tetap Lainnya

45

Tabel Piutang Jangka Panjang

45

Tabel Tagihan Tuntutan Perbendaharaanffuntutan Ganti Rugi

46

43

Tabel Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan
47

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

44. Tabel Saldo Tagihan Tuntutan PerbendaharaanlTuntutan Ganti Rugi
45. Tabel Aset Lainnya
46. Tabel Aset Tak Berwujud
47. Tabel Mutasi Aset Tak Berwujud
48. Tabel Aset Lain-lain
49. Tabel Mutasi Aset lain-lain
50. Tabel Kewajiban Jangka Pendek
51. Tabel Ekuitas Dana Lancar
52. Tabel Cadangan Piutang
53. Tabel Cadangan Persediaan
54. Tabel Dana yang harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka

55.

47
48
48
48
49
49
50
51

51

52

Pendek

52

Tabel Ekuitas Dana Investasi

52

Daftar Tabel- Halaman vii

56.
57

.

Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

53

Tabel Diinvestasikan Dalam Aset lainnya

53

Daftar Tabel- Halaman viii

Halaman

Grafik A.
Grafik B.
Grafik C.
Grafik D.

Komposisi PNBP T4.2012

19

Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2012

24

Komposisi Realisasi Belanja KPPU Menurut Jenis Belanja

25

Komposisi Neraca

33

Daftar Grafik

-

Halaman ix

APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBN.P

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

BLU

Badan Layanan Umum

BPK

Badan Pemeriksa Keuangan

BUN

Bendahara Umum Negara

DIPA

Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

LRA

Laporan Realisasi Anggaran

MA

Mata Anggaran Penerim aan I Pengeluaran

PERDIRJEN

Peratu ran Direktorat Jenderal

PMK

Peraturan Menteri Keuangan

PNBP

Penerimaan Negara Bukan Pajak

SIMAK-BMN

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang

SAI

Sistem Akuntansi Instansi

SAK

Sistem Akuntansi Keuangan

SAP

Standar Akuntansi Pemerintahan

SKPA

Surat Kuasa Pengguna Anggaran

TA

Tahun Anggaran

TAB

Tahun Anggaran Berjalan

TAYL

Tahun Anggaran Yang Lalu

TGR

Tuntutan Ganti Rugi

TPA

Tagihan Penjualan Angsuran

UP

Uang Persediaan

Daftar Singkatan

Negara

- Halaman x

Halaman

LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan Negara dan Hibah
8.2.1
Catatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak
8.2.1.1
Catatan
H ibah
8.2.1.2
Catatan

Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan

18
18

23

Belanja Negara
Belanja Negara
8.2.2
8.2.2.1 Belanja
8.2.2.1.1 Belanja Pegawai
8.2.2.1.2 Belanja Barang
8.2.2.1.3 Belanja Modal
8.2.2.2 Pengembalian Belanja

24
25
26
27
28
29

NERACA
ASET

Aset Lancar
Catatan

c.2.1

Aset Lancar

33

Catatan

c.2.1.1

Piutang Bukan Pajak

34

Catatan

c.2.1.1.1

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Catatan

c.2.1.1.2

Piutang Bukan Pajak (netto)

Catatan

c.2.1.2

Bag ia n La ncar Tag i han Tu ntuta n Perbend aharaanlTu ntutan

-

Piutang Bukan Pajak

39

39

Ganti Rugi
Catatan

c.2.1.2.1

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

-

Bagian Lancar Tagihan

Tuntutan Perbendaharaanffuntutan Ganti Rugi
Catatan

Catatan

c.2.1.2.2
c.2.1.3

38

41

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbend aharaanlTuntutan
Ganti Rugi (nefto)

41

Persediaan

42

Aset Tetap
Catatan

c.2.2

Aset Tetap

43

Catatan

c.2.2.1

Peralatan dan Mesin

43

Catatan

c.2.2.2

Aset Tetap Lainnya

44

lndeks Catatan Atas Laporan Keuangan

- Halaman xi

Piutang Jangka Panjang

Panjang

Catatan C.2.3
Catatan C.2.3.1

Tagihan Tuntutan Perbendaharaanffuntutan Ganti

Catatan C.2.3.1.1

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan

Piutang Jangka

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rug

C.2.3.1.2

45

rugi

46

Tuntutan

46

i

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(netto)

47

Aset Lainnya

Catatan C.2.4
Catatan C.2.4.1
Catatan C.2.4.2

Lainnya
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain

Aset

48

48
49

KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek

Catatan C.2.5

Kewajiban Jangka Pendek

50

EKUITAS

Ekuitas Dana Lancar

Catatan
Catatan
Catatan
Catatan

C.2.6
C.2.6.1
C.2.6.2
C.2.6.3

Lancar
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan
Ekuitas Dana

51
51

52

Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jangka

Pendek

52

Ekuitas Dana Investasi

Catatan C.2.7
Catatan C.2.7.1
Catatan C.2.7.2

Ekuitas Dana lnvestasi

52

Diinvestasikan dalam Aset Tetap

53

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

53

lndeks Catatan Atas Laporan Keuangan

- Halaman

xii

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KETUA
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaiangan Usaha Tahun 2012 terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir,
adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistern pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta,

Maret 2013

Komisi Pengawas Persaingan Usaha

h/
Ketua

Muhammad Nawir Messi

Pernyataan Tanggung Jawab

-

Halaman xiii

PERNYATAAN TELAH DIREVIU
LAPORAN KEUANGAN (AUDITED)
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
TAHUN ANGGARAN 2OI2

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Republik Indonesia (KPPU - RI) berupa Neraca untuk tanggal 3l Desember 2012,
Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan (Audited) untuk
periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dan peraturan lain terkait. Semua informasi yang dimuat dalam laporan
keuangan adalah penyajian manajemen Sekretariat KPPU.

Reviu terutama terdiri dari permintaan keterangan kepada pejabat

entitas

pelaporan dan prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan. Reviu mempunyai
lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai
dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam
itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin
bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan
Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah
nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan peraturan perundangundangan lain yang berlaku.

Jakarta, l3 Maret 2013
Kepala Biro Pengawasan Internalrty

Sri Isnani Husnayati

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1711PMK.0512007, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan

Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) TA 2012 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama
periode

1

Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp 8.870.120.117,-. Sementara itu, realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar

Rp 99.335.166.022,- atau 87,18 persen dari anggarannya sebesar Rp 113.938.906.000,-. Ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha f A 2012 dan TA 2011 dapat
disajikan sebagai berikut:

Tabel

1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan TA 2011

T

TA 201

A 2012

I

Uraian
o/o

Pendapatan Negara

dan Hibah
Belanja Rupiah Murni
Belanja Hibah

Jumlah Belanja

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

0

8.870.120.117

Realisasi

Realisasi

0

1s0.962.281.200

113.938.906.000

99.335.166.022

87,18

68.775.571.145

0

0

0

0

113.938.906.000

99.335.166.022

87,18

68.775.571.145

2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per
Desember 2012 dan dibandingkan dengan posisi keuangan entitas per 31 Desember 2011.

31

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

Jumlah Aset per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 40.060.880.719,- yang terdiri dari Aset Lancar

sebesar Rp 5.315.893.884,-, Aset Tetap sebesar Rp 25.189.633.646,- dan Aset Lainnya sebesar
Rp 9.555.353.189,-.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 233.049.151,- yang merupakan kewajiban

jangka pendek.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 39.827.831.568,yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 5.082.844.733,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp 34.744.986.835,-.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 201 1 dapat disajikan sebagai berikut (Rp):

Tabel 2

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
Uraian

Aset
Aset Lancar
Aset Tetap

Aset Lainnya
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek

Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana lnvestasi

31 Desember 2012

31 Desember 2011

40.060.880.719

33.935.744.078

5.315.893.884

3.137.020.098

25.189.633.646

21.820.159.486

9.555.353.189

8.977.370.494

233.049.151

24.560.405

233.049.151

24.560.405

39.827.831.568

33.91 1.183.673

5.082.844.733
34.744.986.835

3.1

12.459.693

30.798.723.980

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan
Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan
pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas,
yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu,
dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada
saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara
kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi
tambahan yang diperlukan

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan_9_":E T"!gn

412

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

ASET
c.1

Aset Lancar
Piutano

Piutano Bukan Paiak

c.1.1

Ro

49.939.919.330

Rp

48.923.261.920

Penvisihan Piutanq Tak Tertaoih - Piutanq Bukan Paiak

cl.2

Ro

(45.829.210.160)

Ro

G6.930.774.4201

Piutanq Bukan Paiak (Netto)

c.1.3

Rp

4,110,709,170

Rp

1,992,487,500

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaanffuntulan
GantiRuoi

c.1.4

Ro

178.941.115

Ro

173.000.207

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Ruqi

c.1.5

(178,941,115

Ro

n69.020.207\

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

c.1.6

Rp

1.205.184,714

Rp
Rp

'1,140,552,598

Rp

5.315.893.884

RD

3.137.020.098

Ro

Ganti Ruai(Nefto)
Persediaan

Jumlah Aset Lancar

Rp
Ro

3.980.000

c.2

Aset Tetap
Peralatan dan Mesin

c.2.1

Ro

23.420.934.919

Aset Tetao Lainnva

c.2.2

Rp

1,768,698,727

Rp

25,189.633.646

Jumlah Aset Tetap

Rp
Rp

20.094.938.259
1,725,221,227
21,820,159,1186

c.3

Piutanq Janqka Panianq
Taoihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Ruoi

c.3.1

Rp

7,536,370

Ro

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Perbendaharaanff untutan Ganti Ruqi

c.3.2

Ro

(7.536.370)

Taoihan Tuntuten Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Ruqi

c.3.3

Ro

Ro
Ro

Rn

Ro

Jumlah Piutanq Janqka Panianq {Bersih}

9.827.278
(8.633.278)
1.194.000
1.194.000

c.4

Aset Lainnya
Aset Tak Berwuiud

c.4.1

Aset Lain-Lain

c.4.2
Jumlah Aset Lainnva
JUMLAH ASET

Rp
Ro
Ro
Rp

9,231 ,159,346

324.193,843

9.555.353.189
40.050.880.719

Rp
Rp

6,988,859,346
1,988,511,148

Ro 8.977.370.494
Ro 33.935.7'14.078

KEWAJIBAN
Kewaiiban Janqka Pendek
Utano Keoada Pihak Ketioa

c.5
c.5.1

Ro

Rp
Rp

Jumlah Kewaiiban Janqka Pendek
JUMLAH KEWAJIBAN

233.049.151

Rp

24.560,405

233,049,151

Ro

24.560.405

233,049,151

Ro

24.560.405

EKUITAS DANA

c.6

Ekuitas Dana Lancar
Cadanqan Piutang

c.6.1

Cadanoan Persediaan
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Jangka

c.6.2

Rp
Ro

t.o.J

Rp

Pendek

Jumlah Ekuitas Dana Lancar

4.110,709.170
1.205.184.714
(233,049,151)

RD

5.082,844.733

Ro
Rp

25.189.633.646

Rp
Ro
Rp

34,7'f4,986,835

Ro
Rp
Ro
Ro

1.996.467.500
1,140,552,598

(24.560.405)
3.112.459.693

c.7

Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

c.7.1

Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

c.7.2

Jumlah Ekuitas Dana Investasi
JUMLAH EKUITAS DANA
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

9,555,353,189

39.827.831.568

40,060,880,719

Ro
Ro

21.820.159.486

Rp
Rp
Ro

30,798,723,980

8.978.564.494

33,911,183,673
33.935.7'14.078

Persaingan Usaha Tahun 2012

A.
Dasar Hukum

PENJELASAN UMUM

A.1. DASAR HUKUM

1.
2.
3.
4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

Peraturan Pemerintah Nomor
Kinerjal nstansi Pemerintah

S.

I

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan

;

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah,
Pembayaran dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang;

O.

Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor

42 Tahun 2002 tentang

Pedoman

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1711PMK.0512007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.0512011 tentang Perubahan atas

peraturan Menteri Keuangan Nomor 1711PMK.0512007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
8.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang
Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih;

9.

peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-621PB,12009 tentang Tata Cara
penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan;
dan

10. peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-821PB,12011 tentang Pedoman
Akuntansi Penyusunan Piutang Tak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga
11. peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-551PB,12012 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

12. peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan

Nomor PER-421P812012 tentang
penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun

Standar.

A.2.

Rencana
Sfrafegis

KEBIJAKAN TEKNIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

A.2.1RENCANA STRATEGIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Komisi pengawas persaingan Usaha merupakan lembaga Negara yang mengemban amanat

untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam peranannya sebagai lembaga
pengawas, Komisi pengawas Persaingan Usaha menjalankan tugas pengawasan untuk
mendorong peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku pelaku usaha dan implementasi

kebijakan persaingan usaha oleh pengambil kebijakan serta peningkatan kinerja

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

perekonomian berupa peningkatan kesejahteraan rakyat (welfare improvement).

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, tugas Komisi meliputi:

a.

Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

b.

Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal24;

c.

Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;

d.

Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam pasal
36;

e.

Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

f.

Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;

g.

Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat.

Tolok ukur keberhasilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha bukan pada banyaknya perkara
yang ditangani, namun pada perannya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Harapan KPPU sebagai lembaga Negara pelaksana Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
dituangkan dalam Visi KPPU "Terwujudnya Persaingan Usaha yang Efektif dan Efisien

untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat".
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan misi Komisi Pengawas Persaingan Usaha
sebagai berikut.

1.
2.
3.

Menegakkan hukum persaingan;

Menginternalisasikannilai-nilaipersaingan;dan
Membangun kelembagaan yang efektif dan kredibel.

Nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam
mencapai visi, adalah:

1.
2.
3.
4.
5.

Profesional;
Independen;
Kredibel;
Transparan; dan
Bertanggung jawab.

Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 Pasal 3, dalam mencapai visi dan menjalankan

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

misinya, tujuan umum yang hendak dicapai Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah:

1.

Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;

2.

Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat

sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku
usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil;
3.

Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan
oleh pelaku usaha; dan

4.

Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuannya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
menetapkan Strategi sebagai berikut:

1. Strategi

a.
b.
2.

Pokok:

Menegakkan Hukum Persaingan;
Menginternalisasikan Nilai-nilai Persaingan

Strategi Penunjang:
Membangun Kelembagaan yang Efektif dan Kredibel

Kedua strategi di atas diturunkan ke dalam beberapa Sasaran Strategis yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Menegakkan Hukum Persaingan (S-1), dengan Sasaran Strategisnya adalah:

a. Meningkatnya kualitas penegakan hukum persaingan usaha;
b. Terwujudnya pengawasan terhadap pelaksanaan merger, akuisisi, dan
pengambilalihan saham yang efektif;

c.

Meningkatnya efektifitas pengawasan dan internalisasi nilai persaingan usaha
sehat di daerah;

d.

Meningkatnya efektifitas pelaksanaan investigasi terhadap pelaku usaha atau
kegiatan usaha.

2. Menginternalisasikan Nilai-nilai Persaingan (S-2), dengan Sasaran

Strategisnya

adalah.

a. Meningkatnya efektifitas kajian atau evaluasi atas kebijakan dan

regulasi

pemerintah;

b. Meningkatnya efektifitas internalisasi nilai-nilai persaingan usaha sehat,

dan

pencitraan lembaga Komisi Pengawas Persaingan Usaha;

c.

Meningkatnya kualitas kajian industri dan ekonomi.

3. Membangun Kelembagaan yang Efektif dan Kredibel (S-3), dengan

Sasaran

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

Strategisnya adalah:

a.

Meningkatnya kualitas layanan hukum untuk meningkatkan kesadaran publik
tentang nilai-nilai persaingan usaha;

b. Tersedianya data dan informasi terkait persaingan

c.
d.

usaha;

Terwujudnya peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan anggaran;

Meningkatnya kualitas pengawasan internal terhadap aparatur, anggaran, dan
kinerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha;

e.

Meningkatnya kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan operasional.

Sasaran strategis tersebut memiliki keterkaitan dan kemampuan untuk saling mendukung
demi terwujudnya visi dan misi Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk mencapai ultimate

goal yaitu: "Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat". Guna mengkomunikasikan

strategi kepada seluruh elemen dalam organisasi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
memvisualisasikan pola keterkaitan antar sasaran strategis tersebut ke dalam peta strategi
berikut ini:

PETA STRATEGIS

/\

EEEE

Meningkahya kualitas layanan hukum
untuk meningkatkan

kesadarsn publik

tentang nilai-nilai persaingan usaha

v'-v

/
\

Terwuiuonvaoeninokatankuat1as

pe,.n.a*.no.np.ngi.lot..n.,,gg.r,.n

\

,

)

-

/Menrngkatnyakualraspengawasanintema\

\

terhadapaparalur.anggaran,dankinerja

l;-\

./MeningkatnyakualitasSDlVl.tataorganisasi,\

danlayananoperasion",

)

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

Pendapatan

A.2.2 PENDAPATAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun Anggaran 2012 berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 8.870.120.117,- terdiri dari:

1.

Pendapatan

dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan

Pemindahtanganan) serta

Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp 338.119.000,-

2.
3.
4.
5.

Pendapatan luran dan Denda Rp 8.414.698.490,Pendapatan Lain-Lain Rp 43.718.571,Pendapatan Pelunasan Piutang Rp 57.234.056,Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp 16.350.000,-

Rincian Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun Anggaran 2012 yang berupa
Penerimaan Negara Bukan Pajak dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3

Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2012 dan TA

T

Pendapatan dari
Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan
serta Pendapatan dari
Penjua!a1)
Pendapatan luran dan
Denda

A 2012

TA 201 1

Kenaikan/
(Penurunan)

Belanja

urun

(94,43)
3:0,35107

1 !=_aj n:leil
Pendapatan Pelunasan

Jumlah

%

NaiU

338.119.000

338.119.000

Pen Qqpqla

Pendapatan Anggaran
Lain-lain

2011

100

9.175.000

16.350.000
8.870. 1 20.1 17

i t SO. geZ .281 .200 l,,t 42.092.1 6 1

.

083)

127,87
(94,121

A.2.3 BELANJA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan
belanja modal. Realisasi belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012 sebesar
Rp 99.335.166.022,- atau mencapai 87,18 persen dari pagu anggaran TA 2012, terdiri dari:

1.
2.
3.

Belanja Pegawai sebesar Rp 21 .711.820.000,- atau 83,11 persen dari pagu;
Belanja Barang sebesar Rp 71 .175.142.649,- atau 89,36 persen dari pagu;
Belanja Modal sebesar Rp 6.448.203.373,- atau 79,01 persen dari pagu'

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Jenis Belanja dan Per Program dapat dilihat
sebagai berikut

:

10

Tabel 4
Reaf
Kode

isasi Belanja Per Jenis Belanja

- MAK TA 2012 dan T A 2011
Tahun 2011

Tahun 2012

Uraian

Jenis

Jenis

Anggaran

Realisasi

Belanja

Belanja

(Rp)

(Rp)

Anggaran

Realisasi

(Rp)

(Rp)

Yo

Yo

Realisasi menurut Jenis Belania
Belanja

51

-

MAK

26j24.857.000

21.711.820.000

83,11

32.812.018.000

21.306.992.000

64,94

79.652.744.000

71.175j42.649

89,36

52.396.140.000

45.428.482.165

86,70

6.448.203.373

79,01

96.412.186.000

2.040.096.980

2,12

87,18

181.620.344.000

68.775.571.145

37,87

0

0,00

68.775.571.145

37,87

Pegawai
Belanja

52

Barang
Belanja

53

8.161.305.000

Modal

Jumlah

113.938.906.000

Hibah

Total

99.335.166.022
0

0

113.938.906.000

99.335.166.022

0

0

87,18

181.620.344.000

Tabel 5
Reafisasi Belanja Per Program TA 2012 dan TA 2011
Kode

Jenis

Jenis

Belania

Belanja

Tahun 2011

Tahun 2012

Uraian

Anggaran

Realisasi

(Rp)

(Rp)

%

Anggaran

Realisasi

(Rp)

(Rp)

%

Realisasi menurut Program
Pengawasan

1

13.938.906.000

99.335.166.022

87,18

181 .620.344.000

68.775.571.145

37,87

99.335.166.022

87,18

181.620.344.000

68.775.571.145

37,87

Persaingan Usaha

Jumlah

113.938.906.000

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2012 merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Komisi Pengawas

Persaingan Usaha. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha disusun
berdasarkan data/laporan keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

Pada TA 20 12 ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha memperoleh anggaran yang berasal

dari APBN sebesar Rp 113.938.906.000,- yang seluruhnya merupakan anggaran untuk

1

(satu) satuan kerja pusaUKP. Jumlah satuan kerja di lingkup Komisi Pengawas Persaingan
Usaha adalah 1 (satu) satker. Satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

11

Laporan Keuan gan Komisi

Pen

gawas

PersaUggrylglq_blg

209-

Tabel 6
Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan
Laporan Keuangan/ Laporan BMN
Jumlah Jenis Kewenangan
No

Kode
Eselon

I

M

1. | 422810 | Sekretariat
tl
| Jenderal
|

TM

M

TM

M

Jumlah
Satker

TP

DK

KD

KP

Uraian

TM

M

M

Jumlah

TM
1 Satker

1

Satker

Keterangan:

M

= Menyampaikan LK

TM = Tidak menyampaikan LK
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ lembaga (LKKL)
yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi
Anggaran entitas akuntansi yang berada di bawah Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja.

2. Neraca
Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di
bawah Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan disusun melalui SAl.

3. Catatan atas LaPoran Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan
laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan
yang memadai.
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.

12

Keuangan Komisi Pengawas

Kebijakan

Usaha Tahun 2012

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Akuntansi

Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.

penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual,
yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN'

penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada Standar
Akuntansi pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor

71 Tahun

2O1O

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah

pemerintahan.
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan

prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha adalah:
Pendapatan

(1)

Pendapatan
pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu
pada
dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima

KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
jenis
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan
pendaPatan.
Belanja

(21 Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali

oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
pada
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka laporan keuangan menurut
belanja
klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan,
disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi'

(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah
sosial di
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat,
13

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang

dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk
sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan.
Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar

a. Aset Lancar
Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas yang dimaksud
mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan dipakai,
atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta
asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah Bl pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang
telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh

tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar
TPA/TGR.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; dan
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
Aset Tetap

b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap

dilaporkan pada neraca Kementerian Negara/Lembaga per

31 Desember

2012

berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

(a)

Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah); dan

(b)

Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih

dari Rp 10.000.000,- (sepu/uh juta rupiah);
14

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

(c)

Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi
tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.

c.

Piutang
Jangka

Piutang Jangka Panjang

Piutang jangka panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk

Panjang

dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

-

Tagihan Tuntutan

Perbendaharaanffuntutan Ganti Rugi.
Piutang jangka panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha terdiri dari piutang atas

denda ikatan dinas yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 (dua
belas/ bulan sejak tanggal pelaporan.

d.

Aset Lainnya

Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan
aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Benivujud dan Aset Lainlain.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak
Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright),
paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat
jangka panjang,

Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA,
Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi
Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan
dari penggunaan aktif pemerintah.
Kewajiban

(4)

Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks
pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga
internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang
bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
15

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

a.

Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan

Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued
interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b.

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian
karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan
nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

(5)
Ekuitas Dana

Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang

pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana
Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka
pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan
kewajiban jangka panjang.

Penyisihan

Piutang Tak
Tertagih

(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.
Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan
perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan

pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.0612010 tentang Kualitas Piutang Kementerian
Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.

16

Laporar Keuangan KomisiPengawas Penaingan Usaha Tahun 2012

Penggolongan Kualitas Piutang

Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal
jatuh tempo.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan,

1.

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan.

2.

Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN.

17

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha

B.

PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

8.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Reafisasi Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012 terdiri dari

1.

:

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah, berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
sebesar Rp 8.870.120.117,-; dan

2.

Reallsasi Belanja Negara, berupa Belanja Rupiah Murni sebesar Rp 99.335.166.022,- atau
mencapai 87,18 persen.

Tabel 8
Realisasi Pendapatan Negara dan Belanja
Yo

Realisasi

Anggaran

Uraian

No

Realisasi

Ancqaran
1

Realisasi Pendapatan Negara dan
Hibah

8,870,12O,117

0

0.00

8,870j20,'t17

0.00

2 Realisasi Belanja Negara

113,938,906,000

99,335,166,022

87.18

- Belanja Rupiah Murni

113,938,906,000

99,335,166,022

87.18

- Penerimaan Negara Bukan Pajak

0

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Rea/isasi

8.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah

Pendapatan
Negara

Rp8.870.1m117,-

8.2.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak
pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012 dan 2011 yang berasal dari PNBP

masing-masingsebesarRp8.a7O.120-117,-danRp'150.962.28'1.200'-denganrincianyang
disajikan dalam tabel sebagai berikut

:

Tabel 9
Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2012 dan TA 2011

Pendapatan dari
Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan serta
n de{ Penjualan)
n luran dan
Denda

Jumlah

Kenaikan/
(Penurunan)

TA 201 1

Uraian

%

Naik/
urun

338.119.000

338.119.000

.700

(142.539.013.210)

(94,43)

43:718:5_71

i Ca;soo

42:324 071

035,07

57.234.056

0

57.234.056

100

16.350.000

7.175.000

9.175.000

127,87

8.414.698.490

8.870.120.117

150.953.71

1

150.952.281.200

(142.092.161.083)

18

1

Lgpg ra n Ke u a n g a n Ko m

i

s

i Pe n g awa_s_ r gryg, n I U

U

sa

!11_Tfg1

_2_0J2

Realisasi PNBP Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2012 mengalami penurunan sebesar
142.092.161.083,- atau 94,12 persen dibandingkan TA 2011 yang disebabkan oleh

Rp

menurunnya pembayaran denda pelanggaran di bidang persaingan usaha.

Komposisi PNBP Komisi Pengawas Persaingan Usaha juga dapat

seperti grafik di

bawah ini:

Realisasi Pendapatan per Jenis Penerimaan

,953,71

160,000,000
140,000,000

I

Pendapatan dari
Pengelolaan BMN

I

Pendapatan Lain-lain

I

Pendapatan Pelunasan
Piutang

I

Pendapatan Anggaran Lainlain

120,000,000
E(u
CL

100,000,000

=
L

c(E
f

.cI

80,000,000
60,000,000
40,000,000
20,000,000

I
''.0r

31 Des

20L2

tr Pendapatan luran dan
Denda

31 Des

20tt

Grafik A. Komposisi PNBP TA2012
Rea/rsasi
Pendapatan dari

Pengelolaan BMN
(Pemanfaatan dan

(i)

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta
Pendapatan dari Penjualan
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan

Pemindahtanganan)

dari Penjualan berupa Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya dan Pendapatan

sefta Pendapatan

Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan sebesar Rp 338.119.000,- dengan rincian sebagai

dari Penjualan

Rp 338 119.000,-

berikut:

1.

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya sebesar Rp 330.669.000,-; dan

2. Pendapatan

Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan sebesar Rp 7.450.000,-.

19

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2012

Besarnya realisasi Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN dirinci dalam tabel dibawah ini

:

Tabel 10

Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN

No.
1.

Nama Pihak Penyetor
Bendahara Pengeluaran

Tanggal
Penerimaan

Tanggal
SSBP

Jumlah (Rp)

Bank

25-Mev2012

25-Mei-2012

212.469.000

KPPU
2.

Bendahara Pengeluaran

31-Ju12012

31-Ju12012

17.200.000

3.

Bendahara Pengeluaran

07-Sep-2012

07-Sep-2012

7.300.000

4.

Bendahara Penqeluaran

26-Sep-2012

26-Sep-2012

29.900.000

5.

Bendahara Pengeluaran

03-okt-2012

03-okt-2012

25.900.000

6.

Bendahara Pengeluaran

09-okt-2012

09-okt-2012

26 100 000

7.

Bendahara Pengeluaran

10-okt-2012

10-okt-2012

7.400.000
800.000
3.600.000

8,

Bendahara Penqeluaran

01-Nov-2012

01-Nov-2012

9.

Bendahara Penqeluaran

20-Des-2012

20-Des-2012

330.669.000

Jumlah

Pendapatan dari pemindahtanganan BMN ini berasal dari hasil lelang 3 (tiga) unit kendaraan
roda empat dan hasil lelang aset inventaris kantor yang berlebih/rusak/dihapuskan.

Sedangkan realisasi Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan berasal dari setoran
Koperasi Karyawan KPPU atas penyewaan ruang pada kantor Komisi Pengawas Persaingan
Usaha. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha TA 2011, ditemukan bahwa penyewaan ruang untuk Koperasi Karyawan
KPPU belum dilaporkan kepada Kementerian Sekretariat Negara. Terhadap temuan tersebut,

BPK merekomendasikan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk menyetorkan
sewa sebesar Rp 7.450.000,- ke Kas Negara. Atas dasar rekomendasi BPK, maka pihak
koperasi menyetorkan biaya sewa sebesar Rp 7.450.000,- ke Kas Negara pada tanggal 28
Mei 2012 dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 0909030404151106.
Rea/lsasi
pendapatan luran
dan Denda sebesar
Rp8.414.698.490,-

(ii)

Pendapatan luran dan Denda

Pendapatan luran dan Denda berupa Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian
Pekerjaan Pemerintah dan Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha
sebesar Rp 8.414.698.490,- dengan rincian sebagai berikut

1. Pendapatan Denda

:

Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah sebesar

Rp 7.355.030,-; dan

2.

Pendapatan Denda Pelanggaran

di

Bidang

Persaingan

Usaha

sebesar

Rp 8.407.343.460,-.

20

Lry_gJgn

xqygngtl

Ko1nig|fe,qs_?w_1s_

Pe19gng4

u1hl

lnq

!0.!z

Besarnya realisasi Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
dirinci dalam tabel di bawah ini

:

Tabel

11

Rincian Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah

Nama Pihak Penyetor

No.

1

Tanggal

Bendahara Pengeluaran

SSBP

Tanggal
Penerimaan

Jumlah (Rp)

Bank

23-Mev2012

23-Mei2012

3.999.650

31-Mei-2012

31-Mei-2012

3.355.380

Universitas Hasanuddin
Makassar
2.