LK KPPU TA2014 Audited

(1)

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA


(2)

108.01.422810

LAPORAN KEUANGAN

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014

TAHUN ANGGARAN 2014

AUDITED


(3)

Kata Pengantar ii K

KKAAATTTAAAPPPEEENNNGGGAAANNNTTTAAARRR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah salah satu Lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan Laporan Keuangan TA 2014 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:

1.

Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2014 (netto) adalah sebesar Rp9.661.851.785,00. Sementara itu, Realisasi Belanja Negara (netto) adalah sebesar Rp80.613.144.229,00 atau mencapai 95,93 persen dari yang dianggarkan dalam DIPA Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2014;

2.

Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa

nilai Aset adalah sebesar Rp16.085.586.079,00 dan Kewajiban sebesar

Rp239.593.231,00 sehingga Ekuitas Dana (kekayaan ber sih) Komisi Pengawas

Persaingan Usaha TA 2014 adalah sebesar Rp15.845.992.848,00;

3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi, penjelasan umum, penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran dan penjelasan atas pos Neraca.


(4)

(5)

Daftar Isi iv D

DDAAAFFFTTTAAARRRIIISSSIII

Halaman

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vi

Daftar Grafik ix

Daftar Singkatan x

Indeks Catatan atas Laporan Keuangan xi

Pernyataan Tanggung Jawab xiii

I. Ringkasan 1

II. Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2014 4

III. Neraca Per 31 Desember 2014 5

IV. Catatan atas Laporan Keuangan 6

A. Penjelasan Umum 6

A.1. Dasar Hukum 6

A.2. Kebijakan Teknis Komisi Pengawas Persaingan Usaha 6

A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 11

A.4. Kebijakan Akuntansi 12

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 18

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah (Netto) 18

B.2. Belanja Negara (Netto) 21

B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 27

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 29

C.1. Penjelasan Umum Neraca 29

C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 31

C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 58

D. Pengungkapan Penting Lainnya 60

D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 60

D.2. Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual 60


(6)

Daftar Isi v

Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013

 LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan

 LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja

 Neraca Percobaan Laporan Barang Pengguna

 Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan Lampiran Laporan Rekening Pemerintah


(7)

Daftar Tabel vi D

DDAAAFFFTTTAAARRRTTTAAABBBEEELLL

Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

Tabel Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan TA 2013 Tabel Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tabel Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan Laporan Keuangan/Laporan BMN

Tabel Penggolongan Kualitas Piutang Tabel Masa Manfaat

Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dan TA 2013

Tabel Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Tabel Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda

Tabel Rincian Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu

Tabel Rincian Pendapatan Pelunasan Piutang Tabel Pendapatan Anggaran Lain-lain

Tabel Realisasi Belanja Negara TA 2014 dan TA 2013

Tabel Rincian Realisasi Belanja Per Jenis Belanja Tahun 2014 Tabel Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan TA 2013 Tabel Rincian Realisasi Pengembalian Belanja TA 2014

Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 Tabel Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013

Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 (Netto)

Tabel Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013

Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 (Netto)

Tabel Rincian Hibah TA 2014

Tabel Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dan TA 2013

Tabel Perbandingan Neraca Tabel Aset Lancar

Tabel Nilai Denda Persaingan Usaha Tabel Piutang Bukan Pajak

1 2 11 16 17 18 19 20 20 20 21 21 23 23 24 24 25 26 26 27 27 28 29 32 35 37


(8)

Daftar Tabel vii 27. 28. 29. 30. 31. 32.

Tabel Mutasi Piutang Bukan Pajak

Tabel Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

Tabel Saldo Piutang Bukan Pajak (Netto)

Tabel Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

Tabel Mutasi Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 37 39 40 40 42 43 33. Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 44

34. Tabel Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi (Netto) 45

35. Tabel Persediaan 45

36. Tabel Aset Tetap 46

37. Tabel Peralatan dan Mesin 46

38. Tabel Mutasi Peralatan dan Mesin 47

39. Tabel Aset Tetap Lainnya 48

40. Tabel Mutasi Aset Tetap Lainnya 48

41. Tabel Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 49

42. Tabel Piutang Jangka Panjang 49

43. Tabel Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 50 44. Tabel Mutasi Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 51 45. Tabel Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 51

46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54.

Tabel Saldo Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (Netto)

Tabel Aset Lainnya Tabel Aset Tak Berwujud

Tabel Mutasi Aset Tak Berwujud Tabel Utang kepada Pihak Ketiga Tabel Ekuitas Dana Lancar Tabel Cadangan Piutang Tabel Cadangan Persediaan

Tabel Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek 52 52 53 53 55 56 56 56 57


(9)

Daftar Tabel viii

55. 56. 57.

Tabel Ekuitas Dana Investasi

Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

57 57 58


(10)

Daftar Grafik ix D

DDAAAFFFTTTAAARRRGGGRRRAAAFFFIIIKKK

Halaman

Grafik A. Komposisi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2014 Grafik B. Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2014 dan TA 2013 Grafik C. Komposisi Realisasi Belanja KPPU TA 2014 Menurut Jenis

Belanja

Grafik D. Komposisi Neraca

19 22

23 31


(11)

Daftar Singkatan x

DAFTAR SINGKATAN

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

BLU : Badan Layanan Umum

BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

BUN : Bendahara Umum Negara

DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

LRA : Laporan Realisasi Anggaran

MA : Mata Anggaran Penerimaan/Pengeluaran

PERDIRJEN : Peraturan Direktur Jenderal

PMK : Peraturan Menteri Keuangan

PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak

SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

SAI : Sistem Akuntansi Instansi

SAK : Sistem Akuntansi Keuangan

SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan

SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran

TA : Tahun Anggaran

TAB : Tahun Anggaran Berjalan

TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu

TGR : Tuntutan Ganti Rugi

TPA : Tagihan Penjualan Angsuran


(12)

Indeks atas Catatan atas Laporan Keuangan xi

INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Halaman LAPORAN REALISASI APBN

Pendapatan Negara dan Hibah

Catatan B.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak 18

Belanja Negara (Transaksi Kas)

Catatan B.2.1 Belanja Transaksi Kas (Netto) 22

Catatan B.2.1.1 Belanja Pegawai (Netto) 24

Catatan B.2.1.2 Belanja Barang (Netto) 25

Catatan B.2.1.3 Belanja Modal (Netto) 26

Belanja Negara (Transaksi Non Kas)

Catatan B.2.2 Transaksi Non Kas 27

NERACA ASET

Aset Lancar

Catatan C.2.1 Aset Lancar 31

Catatan C.2.1.1 Piutang Bukan Pajak 32

Catatan C.2.1.1.1 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak 38

Catatan C.2.1.1.2 Piutang Bukan Pajak (Netto) 40

Catatan C.2.1.2 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi 41

Catatan

Catatan

C.2.1.2.1

C.2.1.2.2

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (Netto)

44

44

Catatan C.2.1.3 Persediaan 45

Aset Tetap

Catatan C.2.2 Aset Tetap 46

Catatan C.2.2.1 Peralatan dan Mesin 46

Catatan C.2.2.2 Aset Tetap Lainnya 48


(13)

Indeks atas Catatan atas Laporan Keuangan xii

Piutang Jangka Panjang

Catatan C.2.3 Piutang Jangka Panjang 49

Catatan C.2.3.1 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 50 Catatan

Catatan

C.2.3.1.1

C.2.3.1.2

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (Netto)

51

52

Aset Lainnya

Catatan C.2.4 Aset Lainnya 52

Catatan C.2.4.1 Aset Tak Berwujud 53

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

Catatan C.2.5 Kewajiban Jangka Pendek 54

Catatan C.2.5.1 Utang Kepada Pihak Ketiga 54

EKUITAS

Ekuitas Dana Lancar

Catatan C.2.6 Ekuitas Dana Lancar 55

Catatan C.2.6.1 Cadangan Piutang 56

Catatan Catatan

C.2.6.2 C.2.6.3

Cadangan Persediaan

Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

56

57

Ekuitas Dana Investasi

Catatan C.2.7 Ekuitas Dana Investasi 57

Catatan C.2.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 57


(14)

(15)

R


(16)

Ringkasan 1 R

RRIIINNNGGGKKKAAASSSAAANNNLLLAAAPPPOOORRRAAANNNKKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2014 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada 2014 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (netto) sebesar Rp9.661.851.785,00. Sementara itu, realisasi Belanja Negara (netto) pada TA 2014 adalah sebesar Rp80.613.144.229,00 atau mencapai 95,93 persen dari anggarannya sebesar

Rp84.035.163.000,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA

2014 dan TA 2013 dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 1

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan TA 2013

Uraian

TA 2014 TA 2013

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Real. Thdp

Anggaran Realisasi

Pendapatan Negara dan Belanja Negara

0 9.661.851.785 0,00 16.115.519.084

Belanja Rupiah

Murni 84.035.163.000 80.163.741.226 95,39 101.415.935.321

Belanja Hibah 0,00 449.402.349 0,00 17.557.017.055

Jumlah Belanja 84.035.163.000 80.613.144.229 95,93 118.972.952.376

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013.

Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan


(17)

Ringkasan 2

233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Nilai Aset per 31 Desember 2014 dicatat dan disajikan sebesar Rp16.085.586.079,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp1.033.768.520,00, Aset Tetap sebesar Rp8.118.105.932,00, Piutang Jangka Panjang sebesar Rp55.468.766,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp6.878.242.861,00.

Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp239.593.231,00 yang merupakan kewajiban jangka pendek.

Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp15.845.992.848,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp794.175.289,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar

Rp15.051.817.559,00.

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 2

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam Rupiah)

URAIAN 31 Desember

2014 31 Desember 2013

Kenaikan/(Penurunan)

Rp %

ASET

Aset Lancar 13.203.613.520 3.179.758.728 10.023.854.792 315,24 Aset Tetap 8.118.105.932 9.035.489.642 (917.383.710) (10,15)

Piutang Jangka Panjang 55.468.766 0 55.468.766 0,00

Aset Lainnya 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600 4,74

Jumlah Aset 28.255.431.079 18.782.243.631 9.473.187.448 50,44 KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek 239.593.231 23.121.289 216.471.942 936,25 Jumlah Kewajiban 239.593.231 23.121.289 216.471.942 936,25 EKUITAS DANA

Ekuitas Dana Lancar 12.964.020.289 3.156.637.439 9.807.382.850 310,69 Ekuitas Dana Investasi 15.051.817.559 15.602.484.903 (550.667.344) (3,53) Jumlah Ekuitas Dana 28.015.837.848 18.759.122.342 9.256.715.506 49,35 Jumlah Kewajiban & Ekuitas


(18)

Ringkasan 3

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.

Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.


(19)

L

L

L

A

A

A

P

P

P

O

O

O

R

R

R

A

A

A

N

N

N

R

R

R

E

E

E

A

A

A

L

L

L

I

I

I

S

S

S

A

A

A

S

S

S

I

I

I

A


(20)

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 Audited

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini 4

LAPORAN REALASI ANGGARAN

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 dan 31 DESEMBER 2013

(dalam rupiah)

Uraian Catatan

31 Desember 2014 31 Desember 2013

Anggaran Realisasi

% Realisasi terhadap Anggaran

Realisasi

PENDAPATAN

I. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.1 0 9.661.851.785 0,00 16.115.519.084

Jumlah Pendapatan 0 9.661.851.785 0,00 16.115.519.084

BELANJA

I. Belanja Transaksi Kas

1. Belanja Pegawai B.2.1.1 22.989.800.000 22.903.988.096 99,63 21.412.988.153 2. Belanja Barang B.2.1.2 59.583.456.000 55.816.299.467 93,68 76.976.179.943 3. Belanja Modal B.2.1.3 1.461.907.000 1.443.454.317 98,74 3.026.767.225 Jumlah Belanja B.I 84.035.163.000 80.163.741.880 95,39 101.415.935.321 II. Belanja Transaksi Non Kas

1. Belanja Pegawai Non Kas 0 0 0,00 0

2. Belanja Barang Non Kas 0 449.402.349 0,00 17.557.017.055

3. Belanja Modal Non Kas 0 0 0,00 0

Jumlah Belanja B.II 0 449.402.349 0,00 17.557.017.055


(21)

N


(22)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini 5 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

NERACA

PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(dalam rupiah) Nama Perkiraan Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Kenaikan/

Penurunan

Aset 28.255.431.079 18.782.243.631 9.473.187.448

Aset Lancar C.2.1 13.203.613.520 3.179.758.728 10.023.854.792

Piutang Bukan Pajak C.2.1.1 56.271.958.316 47.176.671.490 9.095.286.826

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak

C.2.1.1.1 (43.912.718.751) (44.837.671.490) 924.952.739 Piutang Bukan Pajak (Netto) C.2.1.1.2 12.359.239.565 2.339.000.000 10.020.239.565

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

C.2.1.2 473.550.899 177.522.930 296.027.969

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

C.2.1.2.1 (171.855.965) (165.072.930) (6.783.035)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (netto)

C.2.1.2.2 301.694.934 12.450.000 289.244.934

Persediaan C.2.1.3 542.679.021 828.308.728 (285.629.707)

Aset Tetap C.2.2 8.118.105.932 9.035.489.642 (917.383.710)

Peralatan dan Mesin C.2.2.1 24.536.645.401 24.255.526.071 281.119.330

Aset Tetap Lainnya C.2.2.2 1.705.165.655 1.865.512.429 (160.346.774)

Akumulasi Penyusutan C.2.2.3 (18.123.705.124) (17.085.548.858) (1.038.156.266)

Piutang Jangka Panjang C.2.3 55.468.766 0 55.468.766

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

C.2.3.1 61.102.058 6.445.462 54.656.596

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

C.2.3.1.1 (5.633.292) (6.445.462) 812.170

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (netto)

C.2.3.1.2 55.468.766 0 55.468.766

Aset Lainnya C.2.4 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600

Aset Tak Berwujud C.2.4.1 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600

Kewajiban 239.593.231 23.121.289 216.471.942

Kewajiban Jangka Pendek C.2.5 239.593.231 23.121.289 216.471.942

Utang Kepada Pihak Ketiga C.2.5.1 239.593.231 23.121.289 216.471.942

Ekuitas Dana 28.015.837.848 18.759.122.342 9.256.715.506

Ekuitas Dana Lancar C.2.6 12.964.020.289 3.156.637.439 9.807.382.850

Cadangan Piutang C.2.6.1 12.660.934.499 2.351.450.000 10.309.484.499

Cadangan Persediaan C.2.6.2 542.679.021 828.308.728 (285.629.707)

Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

C.2.6.3 (239.593.231) (23.121.289) (216.471.942)

Ekuitas Dana Investasi C.2.7 15.051.817.559 15.602.484.903 (550.667.344) Diinvestasikan dalam Aset Tetap C.2.7.1 8.118.105.932 9.035.489.642 (917.383.710) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya C.2.7.2 6.933.711.627 6.566.995.261 366.716.366 Total Kewajiban dan Ekuitas Dana 28.255.431.079 18.782.243.631 9.473.187.448


(23)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 6 I

IIVVV...CCCAAATTTAAATTTAAANNNAAATTTAAASSSLLLAAAPPPOOORRRAAANNNKKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN

A. PENJELASAN UMUM

Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara;

9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan;

10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyusunan Piutang Tak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga;

11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-85/PB/2011 tentang Penatausahaan Piutang Negara Bukan Pajak Pada Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga;

12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar; dan

13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

Rencana Strategis

A.2. KEBIJAKAN TEKNIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

A.2.1 RENCANA STRATEGIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha merupakan Lembaga Negara yang mengemban amanat untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam peranannya sebagai lembaga pengawas, Komisi Pengawas Persaingan Usaha menjalankan tugas pengawasan untuk mendorong peningkatan


(24)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 7

kesadaran dan perubahan perilaku pelaku usaha dan implementasi kebijakan persaingan usaha oleh pengambil kebijakan serta peningkatan kinerja perekonomian berupa peningkatan kesejahteraan rakyat (welfare improvement).

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, tugas Komisi meliputi:

a. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;

c. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;

d. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam pasal 36; e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

f. Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;

g. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Tolok ukur keberhasilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha bukan pada banyaknya perkara yang ditangani, namun pada perannya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Harapan KPPU sebagai Lembaga Negara pelaksana Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dituangkan dalam Visi KPPU “Terwujudnya Ekonomi Nasional yang Efisien dan Berkeadilan

untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, KPPU menetapkan misi yaitu Mewujudkan Persaingan Usaha yang Sehat melalui:

1. Pencegahan dan penindakan ;

2. Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha; dan 3. Penguatan kelembagaan.

Nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh KPPU dan menjadi landasan dalam mewujudkan Visi dan Misinya, adalah:

1. Profesional; 2. Independen; 3. Kredibel;

4. Transparan; dan 5. Bertanggung jawab.


(25)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 8

Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 Pasal 3, dalam mencapai visi dan menjalankan misinya, tujuan umum yang hendak dicapai Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah:

1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;

2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil;

3. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan

4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuannya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha menetapkan Strategi sebagai berikut:

1. Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis;

2. Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku kepentingan; dan 3. Kelembagaan yang efektif dan efisien.

Ketiga strategi di atas diturunkan ke dalam beberapa Sasaran Strategis yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Strategi 1:

Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis, dengan sasaran strategisnya adalah:

1. Peningkatan efektifitas monitoring terhadap pelaku usaha dan kebijakan persaingan; 2. Peningkatan kualitas penegakan hukum persaingan usaha;

3. Peningkatan efektifitas pelaksanaan investigasi terhadap pelaku usaha atau kegiatan usaha; dan

4. Peningkatan efektifitas pengawasan merger dan akuisisi.

Strategi 2

Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku kepentingan dengan sasaran strategisnya adalah:

1. Pengarusutamaan nilai-nilai persaingan usaha sehat;

2. Peningkatan kualitas saran dan pertimbangan kepada pembuat kebijakan; dan 3. Peningkatan kualitas kajian industri dan ekonomi.

Strategi 3:

Kelembagaan yang efektif dan efisien dengan sasaran strategisnya adalah:

1. Pembangunan jejaring dengan lembaga lain yang memberikan nilai tambah; 2. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan anggaran;

3. Peningkatan kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan operasional;

4. Peningkatan kualitas pengawasan internal terhadap aparatur, anggaran, dan kinerja KPPU; dan


(26)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 9

Sasaran strategis tersebut merupakan penjabaran lebih lanjut dari strategi KPPU untuk mencapai Sasaran Strategis Utama (ultimate goal) yaitu: “Terciptanya iklim persaingan usaha yang

sehat”. Selanjutnya berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat dijelaskan hubungan antara

strategi dengan sasaran strategis yang dijabarkan dalam gambar berikut:

STRATEGI

SASARAN STRATEGIS

Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis

Peningkatan efektifitas monitoring terhadap pelaku usaha usaha dan kebijakan persaingan

Peningkatan kualitas penegakan hukum persaingan usaha

Peningkatan efektifitas pelaksanaan investigasi terhadap pelaku usaha atau kegiatan usaha

Peningkatan efektifitas pengawasan merger dan akusisi

Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku

kepentingan

Pengarusutamaan nilai-nilai persaingan usaha sehat Peningkatan kualitas saran dan pertimbangan kepada pembuat kebijakan

Peningkatan kualitas kajian industri dan ekonomi

Kelembagaan yang efektif dan efisien

Pembangunan jejaring dengan lembaga lain yang memberikan nilai tambah

Peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan anggaran

Peningkatan kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan operasional

Peningkatan kualitas pengawasan internal terhadap aparatur, anggaran, dan kinerja KPPU

Penataan kelembagaan yang selaras dengan reformasi birokrasi

Guna mengkomunikasikan strategi kepada seluruh elemen dalam organisasi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha memvisualisasikan pola keterkaitan antar sasaran strategis tersebut ke dalam peta strategi berikut ini:


(27)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 10


(28)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 11

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian/ Lembaga.

Pada TA 2014 ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp84.035.163.000,00 yang seluruhnya merupakan anggaran untuk 1 (satu) satuan kerja pusat/KP. Jumlah satuan kerja di lingkup Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah 1 (satu) satuan kerja. Satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan Laporan Keuangan/ Laporan BMN

No Kode

Eselon I Uraian

Jumlah Jenis Kewenangan

Jumlah Satker

KP KD DK TP

M TM M TM M TM M TM

1. 422810 Sekretariat Jenderal

M - - - 1 Satker

Jumlah 1 Satker

Keterangan:

M = Menyampaikan LK TM = Tidak menyampaikan LK

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ lembaga (LKKL) yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran entitas akuntansi yang berada di bawah Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja.

2. Neraca

Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan disusun melalui SAI.

3. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam


(29)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 12

Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Informasi aset tetap, persediaan dan aset lainnya yang disajikan dalam neraca dan laporan BMN telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.

Kebijakan Akuntansi

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.

Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah:

Pendapatan (1) Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

Belanja (2) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.


(30)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 13

Aset (3) Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas yang dimaksud mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:

- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; dan

- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Aset Tetap b. Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2014 berdasarkan harga perolehan.


(31)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 14

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00; dan

(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari

Rp10.000.000,00;

(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Piutang Jangka Panjang

c. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.

Piutang jangka panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha terdiri dari piutang atas denda ikatan dinas yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Aset Lainnya

Kewajiban

d. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.

Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

(4) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.


(32)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 15

Ekuitas Dana

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

(5) Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.


(33)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 16

Penyusutan Aset Tetap

Tabel 4

Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan.

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN.

(7) Penyusutan Aset Tetap

 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 yang diubah dengan PMK No.90/PMK.06/2014 dan perubahan kedua dengan PMK No.247/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

 Tanah

 Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

 Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

 Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.


(34)

Catatan atas Laporan Keuangan – Umum 17

Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Masa Manfaat

Kelompok Aset Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 Tahun

Gedung dan bangunan 10 s.d. 50 Tahun

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d. 40 Tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)

4 Tahun


(35)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 18

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah (netto)

B.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi Pendapatan Negara (netto) Rp9.661.851.785,00

Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun Anggaran 2014 berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp9.661.851.785,00 terdiri atas:

1. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Rp17.000.000,00; 2. Pendapatan Iuran dan Denda Rp9.258.726.170,00;

3. Pendapatan Lain-Lain Rp213.450.164,00;

4. Pendapatan Pelunasan Piutang Rp85.382.270,00; dan 5. Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp87.293.181,00.

Pada Tahun Anggaran 2013 pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebesar

Rp16.115.519.084,00,. Perbandingan pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014

dan TA 2013 disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 6

Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dan TA 2013

Uraian TA 2014 TA 2013 Kenaikan/ (Penurunan)

% Naik/ (Turun)

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan serta Pendapatan dari Penjualan)

17.000.000 198.380.000 (181.380.000) (91,43)

Pendapatan Iuran dan Denda 9.258.726.170 15.733.247.840 (6.474.521.670) (41,15) Pendapatan Lain-lain 213.450.164 68.924.862 144.525.302 209,69 Pendapatan Pelunasan Piutang 85.382.270 10.767.494 74.614.776 692,96 Pendapatan Anggaran Lain-lain 87.293.181 179.198.888 (91.905.707) (51,29) Realisasi Pendapatan (bruto) 9.661.851.785 16.190.519.084 (6.528.667.299) (40,32) Pengembalian Pendapatan

Iuran dan Denda 0 75.000.000 (75.000.000) 100,00

Realisasi Pendapatan (netto) 9.661.851.785 16.115.519.084 (6.453.667.299) (40,05)

Berdasarkan Tabel 9, realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 mengalami penurunan sebesar Rp6.453.667.299,00 atau 40,05 persen dibandingkan TA 2013. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan yang cukup signifikan atas pendapatan yang berasal dari pembayaran denda pelanggaran persaingan usaha.

Komposisi PNBP Komisi Pengawas Persaingan Usaha juga dapat disajikan dengan grafik di bawah ini:


(36)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 19 0

10.000.000.000 20.000.000.000

TA 2014 TA 2013

17.000.000 198.380.000

9.258.726.170

15.733.247.840

85.382.270 10.767.494

213.450.164 68.924.862

87.293.181 179.198.888

Pendapat an dari Pengelolaan BM N Pendapat an Iuran dan Denda Pendapat an Pelunasan Piut ang Pendapat an Lain-lain

dalam rupiah

Grafik A. Komposisi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2014

Realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan Rp17.000.000,00

Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda sebesar

Rp9.258.726.170,00

(i) Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) berupa pendapatan dari pemindahtanganan BMN Lainnya sebesar Rp17.000.000,00.

Besarnya realisasi Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN dirinci dalam tabel di bawah ini:

Tabel 7

Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN

No. Nama Pihak Penyetor Tanggal SSBP

Tanggal Terima

Bank Jumlah (Rp) 1. Bendahara Pengeluaran 14-02-2014 14-02-2014 15.100.000

2 Bendahara Pengeluaran 03-11-2014 03-11-2014 1.900.000

Jumlah 17.000.000

Pendapatan dari pemindahtanganan BMN ini berasal dari hasil lelang barang inventaris kantor yang rusak berat/dihapuskan.

(ii) Pendapatan Iuran dan Denda

Pendapatan Iuran dan Denda Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 berasal dari Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha sebesar


(37)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 20 Tabel 8

Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda

Jenis Pendapatan Iuran dan Denda Jumlah (Rp) Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha 9.258.726.170

Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda 9.258.726.170

Pengembalian Pendapatan 0

Realisasi Pendapatan Iuran dan Denda (netto) 9.258.726.170 Rincian Realisasi Pendapatan Denda atas Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha dapat dilihat pada Lampiran I.

Realisasi atas Pendapatan Lain-Lain Rp213.450.164,00

(iii) Pendapatan Lain-Lain

Pendapatan Lain-Lain Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar

Rp213.450.164,00 berupa Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Tahun

Anggaran Yang Lalu (TAYL). Rincian besarnya realisasi Pendapatan atas Penerimaan Kembali TAYL dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 9

Rincian Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu

Jenis Pendapatan Lain-Lain Jumlah (Rp) Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Tahun

Anggaran Yang Lalu (TAYL)

213.450.164

Realisasi Pendapatan Lain-Lain 213.450.164

Pengembalian Pendapatan 0

Realisasi Pendapatan Lain-Lain (netto) 213.450.164

Rincian Realisasi Pendapatan Lain-Lain dapat dilihat pada Lampiran II.

Realisasi atas Pendapatan Pelunasan Piutang Rp85.382.270,00

(iv) Pendapatan Pelunasan Piutang

Pendapatan Pelunasan Piutang Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar

Rp85.382.270,00 berupa Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh

Negara (Masuk TP/TGR). Besarnya realisasi Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) dirinci dalam tabel di bawah ini:

Tabel 10

Rincian Pendapatan Pelunasan Piutang

Jenis Pendapatan Lain-Lain Jumlah (Rp) Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita

Oleh Negara (Masuk TP/TGR)

85.382.270

Realisasi Pendapatan Lain-Lain 85.382.270

Pengembalian Pendapatan 0


(38)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 21

Realisasi atas Pendapatan Anggaran Lain-Lain Rp87.293.181,00

Rincian Realisasi Pendapatan Pelunasan Piutang dapat dilihat pada Lampiran III.

(v) Pendapatan Anggaran Lain-Lain

Pendapatan Anggaran Lain-Lain Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar

Rp87.293.181,00 berupa Pendapatan atas Denda Ikatan Dinas. Besarnya realisasi

Pendapatan Anggaran Lain-Lain dirinci dalam tabel di bawah ini:

Tabel 11

Pendapatan Anggaran Lain-lain

Jenis Pendapatan Anggaran Lain-Lain Jumlah (Rp)

Pendapatan atas Denda Ikatan Dinas 87.293.181

Realisasi Pendapatan Anggaran Lain-Lain 87.293.181

Pengembalian Pendapatan 0

Realisasi Pendapatan Anggaran Lain-Lain (netto) 87.293.181

Rincian Realisasi Pendapatan Anggaran Lain-Lain dapat dilihat pada Lampiran IV.

Realisasi Belanja Negara (netto) Rp80.613.144.229,00

B.2. Belanja Negara (Netto)

Belanja Negara Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dianggarkan sebesar

Rp84.035.163.000,00 dan terealisasi sebesar Rp80.613.144.229,00 atau mencapai 95,93 persen

dari pagu setelah dikurangi pengembalian belanja. Realisasi Belanja Negara Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dibandingkan dengan realisasi Belanja Negara Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12

Realisasi Belanja Negara TA 2014dan TA 2013

Uraian

TA 2014 TA 2013

Anggaran (Rp)

Realisasi

(Rp) %

Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) % Transaksi Kas 84.035.163.000 80.163.741.880 95,39 113.358.275.000 101.415.935.321 89,46 Transaksi Non

Kas 0 449.402.349 100,00 0 17.557.017.055 100,00


(39)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 22

Komposisi realisasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini:

-20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 120.000.000.000 140.000.000.000

2014 2013

Rupiah M urni

ANGGARAN REALISASI

84.035.163.000

118.972.952.376

80.613.144.229

113.358.275.000

Grafik B. Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2014 dan TA 2013

Realisasi Belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 (netto) sebesar

Rp80.613.144.229,00 atau mencapai 95,93 persen dibandingkan dengan anggaran yang

tersedia.

B.2.1 Belanja Transaksi Kas (Netto)

Menurut jenis belanja, anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dan realisasinya adalah sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai dengan anggaran sebesar Rp22.989.800.000,00 dan realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp22.903.988.096,00 atau 99,63 persen dari pagu.

b. Belanja Barang dengan anggaran sebesar Rp59.583.456.000,00 dan realisasi sebesar

Rp55.816.299.467,00 atau 93,68 persen dari pagu.

c. Belanja Modal dengan anggaran sebesar Rp1.461.907.000,00 dan realisasi sebesar

Rp1.443.454.317,00 atau 98,74 persen dari pagu.

Realisasi Belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 menurut jenis belanja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(40)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 23 Tabel 13

Rincian Realisasi Belanja Per Jenis Belanja TA 2014

Nomor Kode

Uraian Jenis Belanja

Pagu Anggaran (Rp)

Realisasi Belanja

(Rp) %

51 Belanja Pegawai 22.989.800.000 22.903.988.096 99,63

52 Belanja Barang 59.583.456.000 55.816.299.467 93,68

53 Belanja Modal 1.461.907.000 1.443.454.317 98,74

Jumlah Transaksi Kas 84.035.163.000 80.163.741.880 95,39

Komposisi realisasi Belanja Pemerintah menurut Jenis Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini:

22.989.800.000

59.583.456.000

1,461,907,000 22,903,988,096

55.816.299.467

1,443,454,317

0

10,000,000,000 20,000,000,000 30,000,000,000 40,000,000,000 50,000,000,000 60,000,000,000 70,000,000,000

Belanja Pegaw ai Belanja Barang Belanja M odal

ANGGARAN REALISASI

dalam rupiah

Grafik C. Komposisi Realisasi Belanja KPPU TA 2014 Menurut Jenis Belanja Transaksi Kas

Realisasi belanja TA 2014 mengalami penurunan sebesar 20,96 persen dibandingkan realisasi belanja pada 2013. Penurunan ini disebabkan antara lain karena pagu anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha pada TA 2014 lebih kecil daripada pagu anggaran pada TA 2013.

Tabel 14

Perbandingan Realisasi Belanja Transaksi Kas TA 2014 dan TA 2013

Kode Jenis Belanja

Uraian Realisasi TA 2014

Realisasi TA 2013

Naik (Turun)

%

51 Belanja Pegawai 22.903.988.096 21.412.988.153 6,96

52 Belanja Barang 55.816.299.467 76.976.179.943 (27,49)

53 Belanja Modal 1.443.454.317 3.026.767.225 (52,31)


(41)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 24 Pengembalian

Belanja KPPU Rp640.443.344,00

Realisasi Belanja Pegawai

Rp22.903.988.096,00

Pengembalian Belanja

Pengembalian Belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar

Rp640.443.344,00 yang berasal dari:

1) Pengembalian Belanja Honorarium sebesar Rp11.912.500,00;

2) Pengembalian Belanja Barang Operasional sebesar Rp27.715.583,00; 3) Pengembalian Belanja Barang Non Operasional sebesar Rp7.107.361,00; 4) Pengembalian Belanja Perjalanan Dalam Negeri sebesar Rp490.338.027,00; dan 5) Pengembalian Belanja Perjalanan Luar Negeri sebesar Rp103.369.873,00.

Tabel 15

Rincian Realisasi Pengembalian Belanja TA 2014

Nomor Kode

Uraian Jenis Belanja

Realisasi

Pengembalian Belanja (Rp)

5121 Belanja Honorarium 11.912.500

5211 Belanja Barang Operasional 27.715.583

5212 Belanja Barang Non operasional 7.107.361

5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 490.338.027

5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 103.369.873

Total 640.443.344

B.2.1.1 Belanja Pegawai (Netto)

Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 masing-masing adalah sebesar

Rp22.903.988.096,00 dan Rp21.412.988.153,00. Berdasarkan Tabel 19, realisasi Belanja

Pegawai mengalami kenaikan sebesar 6,96 persen dari realisasi Belanja Pegawai TA 2013. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan adanya penyesuaian besaran gaji pegawai Sekretariat Komisi Pengawas Persaingan Usaha sesuai dengan Keputusan KPPU No. 31/KPPU/Kep/III/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Penyesuaian Honorarium Pegawai KPPU dan adanya perubahan organisasi di KPPU sesuai dengan Peraturan KPPU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja KPPU.

Tabel 16

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013

Kode Jenis Belanja

Uraian Realisasi TA 2014

Realisasi TA 2013

Naik (Turun)

% 5121 Belanja Uang Honor

Tetap

22.915.900.596 21.418.321.278 6,99

Realisasi Belanja (bruto) 22.915.900.596 21.418.321.278 6,99

Pengembalian Belanja 11.912.500 5.333.125 123,37


(42)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 25

Realisasi Belanja Barang

Rp55.816.299.467,00

B.2.1.2 Belanja Barang (Netto)

Anggaran Belanja Barang Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar

Rp59.583.456.000,00 dengan realisasi sebesar Rp55.816.299.467,00 atau 93,68 persen dari

pagu anggarannya yang terdiri dari:

a. Belanja Barang Operasional sebesar Rp4.023.606.000,00 dengan realisasi

Rp3.770.447.513,00 atau 93,71 persen dari pagu;

b. Belanja Barang Non Operasional Rp4.408.361.000,00 dengan realisasi Rp3.977.811.943,00 atau 90,23 persen dari pagu;

c. Belanja Jasa sebesar Rp16.819.711.000,00 dengan realisasi Rp15.806.041.177,00 atau 93,97 persen dari pagu;

d. Belanja Pemeliharaan sebesar Rp3.050.380.000,00 dengan realisasi Rp2.800.908.447,00 atau 91,82 persen dari pagu;

e. Belanja Perjalanan Dalam Negeri sebesar Rp29.055.430.000,00 dengan realisasi

Rp27.415.163.836,00 atau 94,35 persen dari pagu; dan

f. Belanja Perjalanan Luar Negeri sebesar Rp2.225.968.000,00 dengan realisasi

Rp2.045.926.551,00 atau 91,91 persen dari pagu.

Tabel 17

Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013

Uraian

TA 2014 TA 2013

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp) %

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp) % Belanja Barang

Operasional 4.023.606.000 3.770.447.513 93,71 4.204.407.000 4.042.425.436 96,15 Belanja Barang Non

Operasional 4.408.361.000 3.977.811.943 90,23 9.696.731.000 8.335.558.918 85,96 Belanja Jasa 16.819.711.000 15.806.041.177 93,97 24.666.414.000 22.615.671.455 91,69 Belanja Pemeliharaan 3.050.380.000 2.800.908.447 91,82 2.807.199.000 2.787.160.125 99,29 Belanja Perjalanan

Dalam Negeri 29.055.430.000 27.415.163.836 94,35 38.906.723.000 35.044.168.192 90,07 Belanja Perjalanan Luar

Negeri 2.225.968.000 2.045.926.551 91,91 4.761.220.000 4.151.195.817 87,19 Jumlah 59.583.456.000 55.816.299.467 93,67 85.042.694.000 76.976.179.943 90,51

Realisasi Belanja Barang Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dan TA 2013 masing-masing adalah sebesar Rp55.816.299.467,00 dan Rp76.976.179.943,00. Berdasarkan Tabel 21, realisasi Belanja Barang TA 2014 mengalami penurunan sebesar 27,49 persen dari realisasi Belanja Barang TA 2013. Hal ini antara lain disebabkan karena adanya penurunan alokasi anggaran yang cukup signifikan pada Belanja Barang.


(43)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 26 Tabel 18

Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 (netto)

Kode Jenis Belanja

Uraian Realisasi

TA 2014

Realisasi TA 2013

Naik (Turun)

% 5211 Belanja Barang Operasional 3.798.163.096 4.042.425.436 (6,04) 5212 Belanja Barang Non Operasional 3.984.919.304 8.381.192.901 (52,45)

5221 Belanja Jasa 15.806.041.177 22.704.731.455 (30,38)

5231 Belanja Pemeliharaan 2.800.908.447 2.787.160.125 0,49 5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 27.905.501.863 36.130.396.183 (22,76) 5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 2.149.296.424 4.216.122.197 (49,02) Realisasi Belanja Barang (bruto) 56.444.830.311 78.262.028.297 (27,88)

Pengembalian Belanja (628.530.844) (1.285.848.354) 51,12

Realisasi Belanja Barang (netto) 55.816.299.467 76.976.179.943 (27,49)

Realisasi Belanja Modal

Rp1.443.454.317,00

B.2.1.3 Belanja Modal (Netto)

Anggaran Belanja Modal Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 sebesar

Rp1.461.907.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.443.454.317,00 atau 98,74 persen dari pagu

anggarannya yang terdiri dari:

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin dengan anggaran sebesar Rp1.432.447.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.414.018.317,00 atau 98,71 persen dari pagu; dan

b. Belanja Modal Lainnya sebesar Rp29.460.000,00 dengan realisasi sebesar Rp29.436.000,00 atau 99,92 persen dari pagu.

Tabel 19

Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013

Uraian

TA 2014 TA 2013

Anggaran (Rp)

Realisasi

(Rp) %

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp) %

Belanja Modal Peralatan

dan Mesin 1.432.447.000 1.414.018.317 98,71 2.908.931.000 2.898.132.225 99,63 Belanja Modal Lainnya 29.460.000 29.436.000 99,92 128.650.000 128.635.000 99,99 Jumlah 1.461.907.000 1.443.454.317 98,74 3.037.581.000 3.026.767.225 99,64

Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar

Rp1.443.454.317,00 dan Rp3.026.767.225,00. Berdasarkan Tabel 23, realisasi Belanja Modal

mengalami penurunan sebesar 52,31 persen dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal TA 2013. Hal ini disebabkan antara lain oleh penurunan alokasi anggaran untuk Belanja Modal pada TA 2014 yang cukup signifikan sebesar 51,87 persen dibandingkan alokasi anggaran Belanja Modal TA 2013.


(44)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 27

Realisasi Belanja Barang Non Kas Rp449.402.349,00

Catatan Penting Lainnya

Tabel 20

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 (netto)

Kode Jenis Belanja

Uraian Realisasi

TA 2014

Realisasi TA 2013

Naik (Turun) % 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.414.018.317 2.898.132.225 (51,21) 5361 Belanja Modal Lainnya 29.436.000 128.635.000 (77,12) Realisasi Belanja Modal (bruto) 1.443.454.317 3.026.767.225 (52,31)

Pengembalian Belanja 0 0 0

Realisasi Belanja Modal (netto) 1.443.454.317 3.026.767.225 (52,31)

B.2.2 Transaksi Non Kas

Belanja transaksi Non Kas sebesar Rp449.402.349,00 terdiri dari belanja barang non kas yang merupakan bantuan hibah dalam bentuk jasa yang diterima oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha dari Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG) yang berlaku efektif tanggal 12 Mei 2014 sampai dengan 30 November 2015 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Hibah Berupa Jasa Nomor 384/SJ/IX/2014 tanggal 9 Oktober 2014 dengan detail sebagai berikut:

Tabel 21

Rincian Hibah TA 2014

No. Kegiatan Rupiah

1. Kajian Mainstreaming Competition Policy 310.052.349 2.

Seminar Pengarusutamaan Kebijakan Persaingan dalam Pembangunan Nasional, 8 Oktober 2014, Jakarta

139.350.000

Jumlah 449.402.349

B.3. CATATAN PENTING LAINNYA

Pada TA 2014 Komisi Pengawas Persaingan Usaha mendapatkan pagu anggaran sebesar

Rp94.988.100.000,00 sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun Anggaran 2014 dengan Surat Pengesahan Menteri Keuangan Nomor SP DIPA-108.01.1.422810 tanggal 5 Desember 2013. Sesuai dengan Surat dari Menteri Keuangan Nomor S-347/MK.02/2014 tanggal 14 Juni 2014 perihal Perubahan Pagu Anggaran Belanja K/L dalam APBN-P TA 2014 diinstruksikan bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha mendapatkan pemotongan anggaran sebesar

Rp10.952.937.000,00, sehingga total pagu anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha


(45)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 28

Tabel di bawah ini menyajikan anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 setelah dikurangi pemotongan anggaran.

Tabel 22

Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 dan TA 2013

Uraian Anggaran KPPU Naik/Turun

TA 2014 TA 2013 (Rp) %

Pagu Anggaran 94.988.100.000 119.834.500.000 (24.846.400.000) 20,73 Pemotongan (10.952.937.000) (6.500.000.000) (4.452.937.000) (68,51)

Reward 0 23.775.000 (23.775.000) (100,00)

Jumlah 84.035.163.000 113.358.275.000 (29.323.112.000) (25,87) Perlu diinformasikan bahwa pada TA 2014 Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan pengurusan registrasi dan pengesahan hibah ke KPPN Jakarta VI dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan. Hibah tersebut merupakan hibah langsung berupa jasa dari Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG) yang berlaku efektif tanggal 12 Mei 2014 sampai dengan 30 November 2015 sebesar Rp449.402.349,00 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Hibah berupa Jasa Nomor 384/SJ/IX/2014 tanggal 9 Oktober 2014. Atas hibah tersebut, Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan pengurusan permohonan permintaan nomor registrasi hibah melalui Surat Nomor 30/KPA-KPPU/VIII/2014 dan pengesahan hibah melalui Surat Nomor 404/SJ/X/2014 kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan. Selanjutnya Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan menanggapinya dengan menerbitkan registrasi hibah Nomor 2Q2M21WB pada tanggal 21 Agustus 2014 melalui surat Nomor S-1668/PU.6/2014 dan telah dilakukan pengesahan hibah pada tanggal 4 Nopember 2014 dengan SP3HLBJS Nomor 0252/PU.6/2014.

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Komisi Pengawas Persaingan Usaha menindaklanjutinya dengan melakukan pengesahan hibah ke KPPN Jakarta VI dengan menerbitkan Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga (MPHL-BJS) dengan Nomor 04118/KPPU/HIBAH-LANGSUNG/2014 pada tangal 1 Desember 2014. Atas permohonan tersebut, KPPN Jakarta VI telah melakukan persetujuan dengan menerbitkan Persetujuan Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga (MPHL-BJS) Nomor 180043L/175/703 pada tanggal 5 Desember 2014.


(46)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 29

C. PENJELASAN ATAS POS - POS NERACA

C.1. PENJELASAN UMUM NERACA

Neraca Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2014 terdiri atas Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang, Aset Lainnya, Kewajiban Jangka Pendek, Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Aset Lancar berupa Piutang Bukan Pajak, Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak, Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi, Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi, dan Persediaan. Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin, Aset Tetap Lainnya dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap. Piutang Jangka Panjang berupa Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi dan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi. Aset Lainnya berupa Aset Tak Berwujud. Kewajiban Jangka Pendek berupa Utang kepada Pihak Ketiga. Ekuitas Dana Lancar berupa Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi berupa Ekuitas Dana yang Diinvestasikan Dalam Aset Tetap dan Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya.

Neraca Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 dirinci dalam tabel di bawah ini:

Tabel 23 Perbandingan Neraca

Pos Neraca 31 Desember 2014

31 Desember 2013

Kenaikan/ Penurunan

Aset 28.255.431.079 18.782.243.631 9.473.187.448

Aset Lancar 13.203.613.520 3.179.758.728 10.023.854.792

Piutang Bukan Pajak 56.271.958.316 47.176.671.490 9.095.286.826

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak

(43.912.718.751) (44.837.671.490) 924.952.739

Piutang Bukan Pajak (Netto) 12.359.239.565 2.339.000.000 10.020.239.565

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

473.550.899 177.522.930 296.027.969

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

(171.855.965) (165.072.930) (6.783.035)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (netto)

301.694.934 12.450.000 289.244.934


(47)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 30

Aset Tetap 8.118.105.932 9.035.489.642 (917.383.710)

Peralatan dan Mesin 24.536.645.401 24.255.526.071 281.119.330

Aset Tetap Lainnya 1.705.165.655 1.865.512.429 (160.346.774)

Akumulasi Penyusutan (18.123.705.124) (17.085.548.858) (1.038.156.266)

Piutang Jangka Panjang 55.468.766 0 55.468.766

Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

61.102.058 6.445.462 54.656.596

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi

(5.633.292) (6.445.462) 812.170

Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (netto)

55.468.766 0 55.468.766

Aset Lainnya 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600

Aset tak Berwujud 6.878.242.861 6.566.995.261 311.247.600

Kewajiban 239.593.231 23.121.289 216.471.942

Kewajiban Jangka Pendek 239.593.231 23.121.289 216.471.942

Utang Kepada Pihak Ketiga 239.593.231 23.121.289 216.471.942

Ekuitas Dana 28.015.837.848 18.759.122.342 9.256.715.506

Ekuitas Dana Lancar 12.964.020.289 3.156.637.439 9.807.382.850

Cadangan Piutang 12.660.934.499 2.351.450.000 10.309.484.499

Cadangan Persediaan 542.679.021 828.308.728 (285.629.707)

Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

(239.593.231) (23.121.289) (216.471.942)

Ekuitas Dana Investasi 15.051.817.559 15.602.484.903 (550.667.344)

Diinvestasikan dalam Aset Tetap

8.118.105.932 9.035.489.642 (917.383.710)

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

6.933.711.627 6.566.995.261 366.716.366

Total Kewajiban dan Ekuitas Dana

28.255.431.079 18.782.243.631 9.473.187.448

Jumlah Aset Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 sebesar

Rp28.255.431.079,00 terdiri dari:

1. Aset Lancar sebesar Rp13.203.613.520,00; 2. Aset Tetap sebesar Rp8.118.105.932,00;

3. Piutang Jangka Panjang sebesar Rp55.468.766,00; dan 4. Aset Lainnya sebesar Rp6.878.242.861,00.

Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2014 sebesar Rp239.593.231,00. Nilai tersebut merupakan Kewajiban Jangka Pendek berupa Utang kepada Pihak Ketiga.


(48)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 31

Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp28.015.837.848,00 terdiri dari : 1. Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp12.964.020.289,00;dan

2. Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp15.051.817.559,00.

Komposisi neraca dapat disajikan seperti dibawah ini:

31 Des 2014 31 Des 2013 0

5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Aset

Kewajiban

Ekuit as Dana 28,255

240

28,016 18,782

23

18,759

Ju

ta

a

n

R

u

p

ia

h

31 Des 2014 31 Des 2013

Grafik D. Komposisi Neraca

C.2. PENJELASAN PER POS NERACA

ASET

Aset Lancar

Rp13.203.613.520,00

C.2.1. Aset Lancar

Saldo Aset Lancar Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp13.203.613.520,00 dan Rp3.179.758.728,00 dengan rincian sebagai berikut:


(49)

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 32 Tabel 24

Aset Lancar

Nama Perkiraan 31 Desember 2014

31 Desember 2013

Kenaikan (Penurunan) Jumlah %

Piutang Bukan Pajak 56.271.958.316 47.176.671.490 9.095.286.826 19,28

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak

(43.912.718.751) (44.837.671.490) 924.952.739 (2,06)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntuta n Ganti Rugi

473.550.899 177.522.930 296.027.969 166,75

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan

Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntuta n Ganti Rugi

(171.855.965) (165.072.930) (6.783.035) 4,11

Persediaan 542.679.021 828.308.728 (285.629.707) (34,48)

Total 13.203.613.520 3.179.758.728 10.023.854.792 315,24

Aset Lancar adalah aset yang segera direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Piutang Bukan Pajak Rp56.271.958.316,00

C.2.1.1 Piutang Bukan Pajak

Saldo Piutang Bukan Pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp56.271.958.316,00 dan Rp47.176.671.490,00.

Piutang Bukan Pajak Komisi Pengawas Persaingan Usaha berasal dari Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Piutang Lainnya.

Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berada di Komisi Pengawas Persaingan Usaha berasal dari Piutang Denda atas Pelanggaran Persaingan Usaha. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Pasal 47 disebutkan bahwa Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini. Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dapat berupa perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan atau membatalkan perilaku yang telah terbukti melanggar hukum persaingan usaha, penetapan ganti rugi dan dapat juga berupa denda serendah-rendahnya Rp1.000.000.000,00 dan setinggi-tingginya Rp25.000.000.000,00 yang harus disetorkan ke kas negara. Dengan demikian, Komisi Pengawas Persaingan Usaha mempunyai kewenangan untuk menjatuhkan sanksi kepada pelaku usaha yang melanggar UU Nomor 5 Tahun 1999 dalam bentuk denda.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

KANTOR PERWAKILAN DAERAH

SURABAYA

BUMI MANDIRI LT.7 JL. BASUKI RAHMAT NO. 129

TELP : 031 - 5454146 / 5344410, FAX : 031 - 5341949 EMAIL : kpd_surabaya@kppu.go.id

BALIKPAPAN

GEDUNG BRI LT. 7 JL. SUDIRMAN NO. 37

BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR 76112 TELP : 0542 - 730373, FAX : 0542 - 415939

EMAIL : kpd_balikpapan@kppu.go.id

BATAM

GEDUNG GRAHA PENA LT. 6

JL. RAYA BATAM CENTRE, TELUK TERING BATAM 29461 - KEPULAUAN RIAU TELP : 0778 - 469337, FAX : 0778 - 469433

EMAIL ; kpd_batam@kppu.go.id

MEDAN

JL. IR. H. JUANDA NO. 9A MEDAN - SUMATERA UTARA

TELP : 061 - 4558133, FAX : 061 - 4148603 EMAIL ; kpd_medan@kppu.go.id

MAKASSAR

GEDUNG MENARA BOSOWA LT. 8 UNIT A JL. JENDERAL SUDIRMAN NO. 5 MAKASSAR 90113 - SULAWESI SELATAN TELP : 0411 - 3681193/95, FAX : 0411 - 3681194