LK KPPU TA2013 Audited
LOG
O
LAPORAN KEUANGAN
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
2013
BAGIAN ANGGARAN 108
BAGIAN ANGGARAN
108.01.422810
LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
TAHUN ANGGARAN 2013
AUDITED
Jl. Ir. H. Juanda No. 36, Jakarta Pusat 10120
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
K
ATTA
NG
TA
KA
A PPEEN
GA
AN
NT
AR
R
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2013, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang
mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah salah satu Lembaga yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 serta Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan TA 2013 ini, perlu kami kemukakan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja.
Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2013 (netto) adalah
sebesar Rp16.115.519.084,00. Sementara itu, Realisasi Belanja Negara (netto) adalah
sebesar Rp101.415.935.321,00 atau mencapai 89,46 persen dari yang dianggarkan dalam
DIPA Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013;
2.
Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Komisi
Pengawas Persaingan Usaha TA 2013. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa
nilai
Aset
adalah
sebesar
Rp18.782.243.631,00
dan
Kewajiban
sebesar
Rp23.121.289,00 sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Komisi Pengawas Persaingan
Usaha TA 2013 adalah sebesar Rp18.759.122.342,00;
3.
Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan
keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi,
penjelasan umum, penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran dan penjelasan atas
pos Neraca.
Kata Pengantar
ii
LaporanKeuanganKomisiPengawasPercainganUsahaTA2o13@
Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Tahun Anggaran 2013 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan
tianggapan,
laporan keuangan ini. Kami akan terus
berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat
saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna
sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan
Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Jakarta,
April 2014
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Ketua
h^
!.nnun.mmad
'
Kata Pengantar
/
Nawir Messi
N
E
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
DA
FT
TA
AR
AF
R IISSII
Halaman
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iv
Daftar Tabel
vi
Daftar Grafik
ix
Daftar Singkatan
x
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan
xi
Pernyataan Tanggung Jawab
xiii
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
xiv
I.
Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2013
1
II.
Neraca Per 31 Desember 2013
2
III. Ringkasan
3
IV. Catatan atas Laporan Keuangan
5
A. Penjelasan Umum
5
A.1. Dasar Hukum
5
A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Negara/Lembaga
5
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
11
A.4. Kebijakan Akuntansi
13
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
19
B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
19
B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran
25
B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya
32
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca
34
C.1. Penjelasan Umum Neraca
34
C.2. Penjelasan Per Pos Neraca
36
C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya
57
D. Pengungkapan Penting Lainnya
58
D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
58
D.2. Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual
58
D.3. Rekening Pemerintah
58
Daftar Isi
iv
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor PER-57/PB/2013
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
Neraca Percobaan
Laporan Barang Pengguna
Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan
Lampiran Laporan Keuangan dan Neraca BLU
Lampiran Laporan Rekening Pemerintah
Lampiran-lampiran Lainnya sebagai pendukung CaLK
Daftar Isi
v
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
DA
T
AR
RT
TA
AB
ELL
AFFT
TA
BE
Halaman
1.
Tabel Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan TA 2012
3
2.
Tabel Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
4
3.
Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA
2013 dan TA 2012
10
4.
Tabel Realisasi Belanja Per Jenis Belanja – MAK TA 2013 dan TA 2012
11
5.
Tabel Realisasi Belanja Per Program TA 2013 dan TA 2012
11
6.
Tabel Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan
Laporan Keuangan/Laporan BMN
12
7.
Tabel Penggolongan Kualitas Piutang
17
8.
Tabel Masa Manfaat
18
9.
Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA
19
2013 dan TA 2012
10.
Tabel Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN
20
11.
Tabel Pendapatan Iuran dan Denda
21
12.
Tabel Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran
Yang Lalu
13.
21
Tabel Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Yang Diderita
Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara
23
14.
Tabel Rincian Pendapatan Anggaran Lain-lain
23
15.
Tabel Rincian Hibah TA 2013
25
16.
Tabel Realisasi Belanja Negara Tahun 2013 dan TA 2012
26
17.
Tabel Rincian Realisasi Belanja Per Jenis Belanja Tahun 2013
27
18.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan TA 2012
28
19.
Tabel Rincian Realisasi Pengembalian Belanja TA 2013
28
20.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
29
21.
Tabel Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
29
22.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
30
23.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012
31
24.
Tabel Rincian Hibah TA 2013
31
25.
Tabel Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013
32
26.
Tabel Perbandingan Neraca
34
27.
Tabel Aset Lancar
37
Daftar Tabel
vi
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
40
28.
Tabel Piutang Bukan Pajak
29.
Tabel Mutasi Piutang Bukan Pajak atas Denda Pelanggaran Persaingan
Usaha
41
30.
Tabel Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
41
31.
Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan
Pajak
42
32.
Tabel Saldo Piutang Bukan Pajak
42
33.
Tabel Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
34.
35.
Audited
Rugi
43
Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar
44
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
43
Tabel Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (netto)
45
36.
Tabel Persediaan
45
37.
Tabel Aset Tetap
46
38.
Tabel Peralatan dan Mesin
46
39.
Tabel Mutasi Peralatan dan Mesin
47
40.
Tabel Aset Tetap Lainnya
48
41.
Tabel Mutasi Aset Tetap Lainnya
48
42.
Tabel Piutang Jangka Panjang
49
43.
Tabel Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
49
44.
Tabel Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan
50
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
45.
Tabel Saldo Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
51
(Netto)
46.
Tabel Aset Lainnya
51
47.
Tabel Aset Tak Berwujud
51
48.
Tabel Mutasi Aset Tak Berwujud
52
49.
Tabel Aset Lain-lain
52
50.
Tabel Mutasi Aset lain-lain
53
51.
Tabel Kewajiban Jangka Pendek
53
52.
Tabel Rincian Pembayaran Utang Kepada Pihak Ketiga
54
53.
Tabel Ekuitas Dana Lancar
55
54.
Tabel Cadangan Piutang
55
55.
Tabel Cadangan Persediaan
55
56.
Tabel Dana yang harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka
Daftar Tabel
vii
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Pendek
56
57.
Tabel Ekuitas Dana Investasi
56
58.
Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
56
59.
Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
57
Daftar Tabel
Audited
viii
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
AF
FT
TA
AFFIIK
K
DA
AR
RG
GR
RA
K
Halaman
Grafik
A.
Komposisi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2013
20
Grafik
B.
Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2013 dan TA 2012
26
Grafik
C.
Komposisi Realisasi Belanja KPPU TA 2013 Menurut Jenis
27
Belanja
Grafik
D.
Komposisi Neraca
36
Daftar Grafik
ix
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
AF
FT
TA
AFFIIK
K
DA
AR
RG
GR
RA
K
Halaman
Grafik
A.
Komposisi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2013
20
Grafik
B.
Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2013 dan TA 2012
26
Grafik
C.
Komposisi Realisasi Belanja KPPU TA 2013 Menurut Jenis
27
Belanja
Grafik
D.
Komposisi Neraca
36
Daftar Grafik
ix
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
DAFTAR SINGKATAN
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU
:
Badan Layanan Umum
BPK
:
Badan Pemeriksa Keuangan
BUN
:
Bendahara Umum Negara
DIPA
:
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA
:
Laporan Realisasi Anggaran
MA
:
Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PERDIRJEN
:
Peraturan Direktorat Jenderal
PMK
:
Peraturan Menteri Keuangan
PNBP
:
Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN
:
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI
:
Sistem Akuntansi Instansi
SAK
:
Sistem Akuntansi Keuangan
SAP
:
Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA
:
Surat Kuasa Pengguna Anggaran
TA
:
Tahun Anggaran
TAB
:
Tahun Anggaran Berjalan
TAYL
:
Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR
:
Tuntutan Ganti Rugi
TPA
:
Tagihan Penjualan Angsuran
UP
:
Uang Persediaan
Daftar Singkatan
x
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Halaman
LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Catatan
B.1.1.1
Hibah
25
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Belanja Negara (Transaksi Kas)
Belanja Transaksi Kas (Netto)
B.2.1
Belanja Pegawai (Netto)
B.2.1.1
B.2.1.2
Belanja Barang (Netto)
Belanja Modal (Netto)
B.2.1.3
26
28
29
30
Catatan
Belanja Negara (Transaksi Non Kas)
B.2.2
Transaksi Non Kas
31
NERACA
ASET
Aset Lancar
Catatan
C.2.1
Aset Lancar
36
Catatan
C.2.1.1
Piutang Bukan Pajak
37
Catatan
C.2.1.1.1
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
41
Catatan
C.2.1.1.2
Piutang Bukan Pajak (netto)
42
Catatan
C.2.1.2
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi
Catatan
C.2.1.2.1
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Catatan
Catatan
C.2.1.2.2
C.2.1.3
42
44
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (netto)
44
Persediaan
45
Aset Tetap
Catatan
C.2.2
Aset Tetap
46
Catatan
C.2.2.1
Peralatan dan Mesin
46
Catatan
C.2.2.2
Aset Tetap Lainnya
48
Indeks atas Catatan atas Laporan Keuangan
xi
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Piutang Jangka Panjang
Catatan
C.2.3
Piutang Jangka Panjang
48
Catatan
C.2.3.1
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti rugi
49
Catatan
C.2.3.1.1
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Catatan
C.2.3.1.2
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
50
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (netto)
50
Aset Lainnya
Catatan
C.2.4
Aset Lainnya
51
Catatan
C.2.4.1
Aset Tak Berwujud
51
Catatan
C.2.4.2
Aset Lain-lain
52
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Catatan
C.2.5
Kewajiban Jangka Pendek
53
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar
Catatan
C.2.6
Ekuitas Dana Lancar
54
Catatan
C.2.6.1
Cadangan Piutang
55
Catatan
C.2.6.2
Cadangan Persediaan
55
Catatan
C.2.6.3
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek
56
Ekuitas Dana Investasi
Catatan
C.2.7
Ekuitas Dana Investasi
56
Catatan
C.2.7.1
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
56
Catatan
C.2.7.2
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
57
Indeks atas Catatan atas Laporan Keuangan
xii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KETUA
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 (Audited) terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana
terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta,
April 2014
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Ketua
It
It
Vl4,'qr/
|
-mun"mmad Nawir
Pernyataan Tanggung Jawab
rvressiTs-
E
LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
LAPORAN REALASI ANGGARAN
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 dan 31 DESEMBER 2012
(dalam rupiah)
31 Desember 2013
Uraian
31 Desember 2012
Anggaran
Realisasi
%
Realisasi
terhadap
Anggaran
Realisasi
0
16.115.519.084
0
8.870.120.117
0
16.115.519.084
0
8.870.120.117
Catatan
PENDAPATAN
I.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
B.2.1
Jumlah Pendapatan
BELANJA
I.
Belanja Transaksi Kas
1.
Belanja Pegawai
B.2.2.1.1
25.278.000.000
21.412.988.153
84,71
21.682.495.000
2.
Belanja Barang
B.2.2.1.2
85.042.694.000
76.976.179.943
90,51
69.950.997.742
3.
Belanja Modal
B.2.2.1.3
Jumlah Belanja B.I
II.
3.037.581.000
3.026.767.225
99,64
6.448.203.373
113.358.275.000
101.415.935.321
89,64
98.081.696.115
Belanja Transaksi Non Kas
1.
Belanja Pegawai Non Kas
0
0
0
0
2.
Belanja Barang Non Kas
0
17.557.017.055
0
0
3.
Belanja Modal Non Kas
0
0
0
0
Jumlah Belanja B.II
0
17.557.017.055
0
0
113.358.275.000
101.415.935.321
104,95
98.081.696.115
Jumlah Belanja Negara
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini
1
NERACA
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Nama Perkiraan
Catatan
Aset
Aset Lancar
Piutang Bukan Pajak
31 Desember 2013
Kenaikan/
Penurunan
31 Desember 2012
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
C.2.1
3.179.758.728
5.315.893.884
(2.136.135.156)
C.2.1.1
47.176.671.490
49.939.919.330
(2.763.247.840)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak
C.2.1.1.1
(44.837.671.490)
(45.829.210.160)
991.538.670
Piutang Bukan Pajak (Netto)
C.2.1.1.2
2.339.000.000
4.110.709.170
(1.771.709.170)
C.2.1.2
177.522.930
178.941.115
(1.418.185)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi
C.2.1.2.1
(165.072.930)
(178.941.115)
13.868.185
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (netto)
C.2.1.2.2
12.450.000
0
12.450.000
C.2.1.3
828.308.728
1.205.184.714
(376.875.986)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi
Persediaan
Aset Tetap
C.2.2
9.035.489.642
25.189.633.646
(16.154.144.004)
Peralatan dan Mesin
C.2.2.1
24.255.526.071
23.420.934.919
834.591.152
Aset Tetap Lainnya
C.2.2.2
1.865.512.429
1.768.698.727
96.813.702
(17.085.548.858)
0
(17.085.548.858)
C.2.3
0
0
0
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi
C.2.3.1
6.445.462
7.536.370
(1.090.908)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi
C.2.3.1.1
(6.445.462)
(7.536.370)
1.090.908
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (netto)
C.2.3.1.2
0
0
0
Akumulasi Penyusutan
Piutang Jangka Panjang
Aset Lainnya
C.2.4
6.566.995.261
9.555.353.189
(2.988.357.928)
Aset Tak Berwujud
C.2.4.1
6.566.995.261
9.231.159.346
(2.664.164.085)
Aset Lain-lain
C.2.4.2
0
324.193.843
(324.193.843)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
C.2.5
Utang Kepada Pihak Ketiga
Ekuitas Dana
18.759.122.342
39.827.831.568
(21.068.709.226)
C.2.6
3.156.637.439
5.082.844.733
(1.926.207.294)
Cadangan Piutang
C.2.6.1
2.351.450.000
4.110.709.170
(1.759.259.170)
Cadangan Persediaan
C.2.6.2
828.308.728
1.205.184.714
(376.875.986)
Dana yang harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek
C.2.6.3
(23.121.289)
(233.049.151)
209.927.862
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
C.2.7
15.602.484.903
34.744.986.835
(19.142.501.932)
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
C.2.7.1
9.035.489.642
25.189.633.646
(16.154.144.004)
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
C.2.7.2
Total Kewajiban dan Ekuitas Dana
6.566.995.261
9.555.353.189
(2.988.357.928)
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini
2
RINGKASAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
R
GK
KA
S
AN
RIIN
NG
AS
SA
N
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 ini telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) TA 2013 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama
periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada 2013 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (netto)
sebesar Rp16.115.519.084,00. Sementara itu, realisasi Belanja Negara (netto)
sebesar
Rp101.415.935.321,00
atau
mencapai
89,46
persen
dari
pada TA 2013 adalah
anggarannya
sebesar
Rp113.358.275.000,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA
2013 dan TA 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan TA 2012
TA 2013
TA 2012
Uraian
Anggaran (Rp)
% Real. Thdp.
Realisasi (Rp)
Anggaran
Realisasi
Pendapatan Negara
dan Hibah
0
16.115.519.084
0
8.870.120.117
Belanja Rupiah Murni
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
98.081.696.115
0
0
0
0
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
98.081.696.115
Belanja Hibah
Jumlah Belanja
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31
Desember 2013 dan dibandingkan dengan posisi keuangan entitas per 31 Desember 2012.
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp18.782.243.631,00 yang terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp3.179.758.728,00, Aset Tetap sebesar Rp9.035.489.642,00 dan Aset Lainnya sebesar
Rp6.566.995.261,00.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp23.121.289,00 yang merupakan kewajiban
Ringkasan
3
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
jangka pendek.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp18.759.122.342,00
yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp3.156.637.439,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp15.602.484.903,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
(dalam Rupiah)
URAIAN
31 Des 2013
31 Des 2012
Kenaikan/Penurunan
Rp
%
ASET
Aset Lancar
3.179.758.728
5.315.893.884
(2.136.135.156)
(40,18)
Aset Tetap
9.035.489.642
25.189.633.646
(16.154.144.004)
(64,13)
6.566.995.261
9.555.353.189
(2.988.357.928)
(31,27)
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
(53,12)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
(90,08)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
(90,08)
Ekuitas Dana Lancar
3.156.637.439
5.082.844.733
(1.926.207.294)
(37,90)
Ekuitas Dana Investasi
15.602.484.903
34.744.986.835
(19.142.501.932)
(55,09)
Jumlah Ekuitas Dana
18.759.122.342
39.827.831.568
(21.068.709.226)
(52,90)
Jumlah Kewajiban & Ekuitas Dana
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
(53,12)
Aset Lainnya
Jumlah Aset
KEWAJIBAN
Kewajiban Jk. Pendek
Jumlah Kewajiban
EKUITAS DANA
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk
pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31
Desember 2013, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu
diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2013, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya
kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas
negara.
Ringkasan
4
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
IIV
V
C
A
A
T
NA
A
A
S
LA
A
OR
R
A
N
KE
E
U
NG
G
A
N
V... C
CA
ATTA
AT
TA
AN
ATTA
AS
SL
APPO
RA
AN
NK
EU
UA
AN
GA
AN
N
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah,
Pembayaran dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat;
8. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
201/PMK.06/2010
tentang
Kualitas
Piutang
Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara
Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan;
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman
Akuntansi Penyusunan Piutang Tak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga;
11. Peraturan
Direktur
Penatausahaan
Jenderal
Piutang
Negara
Perbendaharaan
Bukan
Pajak
Nomor
Pada
PER-85/PB/2011
Satuan
Kerja
tentang
Kementerian
Negara/Lembaga;
12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan
dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar; dan
13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Rencana
Strategis
A.2.1 RENCANA STRATEGIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Komisi Pengawas Persaingan Usaha merupakan lembaga Negara yang mengemban amanat
untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam peranannya sebagai lembaga pengawas, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha menjalankan tugas pengawasan untuk mendorong peningkatan
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
5
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
kesadaran dan perubahan perilaku pelaku usaha dan implementasi kebijakan persaingan usaha
oleh pengambil kebijakan serta peningkatan kinerja perekonomian berupa peningkatan
kesejahteraan rakyat (welfare improvement).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, tugas Komisi meliputi:
a. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
c. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;
d. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam pasal 36;
e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
f.
Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;
g. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Tolok ukur keberhasilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha bukan pada banyaknya perkara
yang ditangani, namun pada perannya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Harapan KPPU sebagai lembaga Negara pelaksana Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
dituangkan dalam Visi KPPU “Terwujudnya Ekonomi Nasional yang Efisien dan Berkeadilan
untuk Kesejahteraan Rakyat”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, KPPU menetapkan misi yaitu Mewujudkan Persaingan Usaha
yang Sehat melalui:
1.
Pencegahan dan penindakan ;
2.
Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha; dan
3.
Penguatan kelembagaan.
Nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh KPPU dan menjadi landasan dalam mewujudkan Visi
dan Misinya, adalah:
1.
Profesional;
2.
Independen;
3.
Kredibel;
4.
Transparan; dan
5.
Bertanggung jawab.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
6
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 Pasal 3, dalam mencapai visi dan menjalankan misinya,
tujuan umum yang hendak dicapai Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah:
1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil;
3. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan
oleh pelaku usaha; dan
4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuannya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
menetapkan Strategi sebagai berikut:
1. Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis;
2. Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku kepentingan; dan
3. Kelembagaan yang efektif dan efisien.
Ketiga strategi di atas diturunkan ke dalam beberapa Sasaran Strategis yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Strategi 1:
Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis, dengan sasaran
strategisnya adalah:
1. Peningkatan efektifitas monitoring terhadap pelaku usaha dan kebijakan persaingan;
2. Peningkatan kualitas penegakan hukum persaingan usaha;
3. Peningkatan efektifitas pelaksanaan investigasi terhadap pelaku usaha atau kegiatan
usaha; dan
4. Peningkatan efektifitas pengawasan merger dan akuisisi.
Strategi 2
Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku kepentingan dengan
sasaran strategisnya adalah:
1. Pengarusutamaan nilai-nilai persaingan usaha sehat;
2. Peningkatan kualitas saran dan pertimbangan kepada pembuat kebijakan; dan
3. Peningkatan kualitas kajian industri dan ekonomi.
Strategi 3:
Kelembagaan yang efektif dan efisien dengan sasaran strategisnya adalah:
1. Pembangunan jejaring dengan lembaga lain yang memberikan nilai tambah;
2. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan anggaran;
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
7
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
3. Peningkatan kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan operasional;
4. Peningkatan kualitas pengawasan internal terhadap aparatur, anggaran, dan kinerja
KPPU; dan
5. Penataan kelembagaan yang selaras dengan reformasi birokrasi.
Sasaran strategis tersebut merupakan penjabaran lebih lanjut dari strategi KPPU untuk mencapai
Sasaran Strategis Utama (ultimate goal) yaitu: “Terciptanya iklim persaingan usaha yang
sehat”. Selanjutnya berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat dijelaskan hubungan antara
strategi dengan sasaran strategis yang dijabarkan dalam gambar berikut:
STRATEGI
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan efektifitas monitoring terhadap pelaku
usaha usaha dan kebijakan persaingan
Pencegahan dan Penindakan dengan
fokus pada sektor-sektor strategis
Peningkatan kualitas penegakan hukum persaingan
usaha
Peningkatan efektifitas pelaksanaan investigasi
terhadap pelaku usaha atau kegiatan usaha
Peningkatan efektifitas pengawasan merger dan akusisi
Internalisasi nilai-nilai persaingan
usaha kepada semua pemangku
kepentingan
Pengarusutamaan nilai-nilai persaingan usaha sehat
Peningkatan kualitas saran dan pertimbangan kepada
pembuat kebijakan
Peningkatan kualitas kajian industri dan ekonomi
Pembangunan jejaring dengan lembaga lain yang
memberikan nilai tambah
Peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan
anggaran
Kelembagaan yang efektif dan
efisien
Peningkatan kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan
operasional
Peningkatan kualitas pengawasan internal terhadap
aparatur, anggaran, dan kinerja KPPU
Penataan kelembagaan yang selaras dengan reformasi
birokrasi
Guna mengkomunikasikan strategi kepada seluruh elemen dalam organisasi, Komisi Pengawas
Persaingan Usaha memvisualisasikan pola keterkaitan antar sasaran strategis tersebut ke dalam
peta strategi berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
8
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
Audited
9
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Pendapatan
Audited
A.2.2 PENDAPATAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (netto)
Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA Anggaran 2013 berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp16.115.519.084,00 terdiri atas:
1.
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta
Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp 198.380.000,00;
2.
Pendapatan Iuran dan Denda Rp15.658.247.840,00;
3.
Pendapatan Lain-Lain Rp68.924.862,00;
4.
Pendapatan Pelunasan Piutang Rp10.767.494,00; dan
5.
Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp179.198.888,00.
Rincian Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 yang berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3
Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
TA 2013 dan TA 2012
Uraian
TA 2013
Pendapatan dari Pengelolaan
BMN (Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan serta
Pendapatan dari Penjualan)
Pendapatan Iuran dan Denda
%
Naik/
(Turun)
198.380.000
338.119.000
(139.739.000)
15.733.247.840
8.414.698.490
7.318.549.350
68.924.862
43.718.571
25.206.291
57,66
Pendapatan Pelunasan Piutang
10.767.494
57.234.056
(46.466.562)
(81,19)
Pendapatan Anggaran Lain-lain
179.198.888
16.350.000
162.848.888
996,02
Realisasi Pendapatan (bruto)
16.190.519.084
8.870.120.117
7.320.398.967
82,53
Pengembalian Pendapatan
Iuran dan Denda
Realisasi Pendapatan (netto)
75.000.000
0
75.000.000
Pendapatan Lain-lain
Belanja
Kenaikan/
(Penurunan)
TA 2012
16.115.519.084
8.870.120.117
7.245.398.967
(41,33)
86,97
81,68
A.2.3 BELANJA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (netto)
Belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan
belanja modal. Realisasi belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 sebesar
Rp101.415.935.321,00 atau mencapai 89,46 persen dari pagu anggaran TA 2013, terdiri dari:
1.
Belanja Pegawai sebesar Rp21.412.988.153,00 atau 84,71 persen dari pagu;
2.
Belanja Barang sebesar Rp76.976.179.943,00 atau 90,51 persen dari pagu;
3.
Belanja Modal sebesar Rp3.026.767.225,00 atau 99,64 persen dari pagu.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Jenis Belanja dan Per Program dapat dilihat sebagai
berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
10
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 4
Realisasi Belanja Per Jenis Belanja – MAK TA 2013 dan TA 2012
31 Desember 2013
Kode
31 Desember 2012
Uraian Jenis
Jenis
Belanja
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
%
Belanja
%
Realisasi menurut Jenis Belanja – MAK
Transaksi Kas
51
Belanja
25.278.000.000
21.418.321.278
84,73
26.124.857.000
21.711.820.000
83,11
Pegawai
52
Belanja Barang
85.042.694.000
78.262.028.297
92,03
79.652.744.000
71.175.142.649
89,36
53
Belanja Modal
3.037.581.000
3.026.767.225
99,64
8.161.305.000
6.448.203.373
79,01
0
17.557.017.055
0
0
0
0,00
113.358.275.000
120.264.133.855
106,09
113.938.906.000
99.335.166.022
87,18
0
1.291.181.479
0
0
1.253.469.907
0
113.358.275.000
118.972.952.376
104,95
113.938.906.000
98.081.696.115
86,08
Transaksi Non Kas
52
Belanja Barang
Non Kas
Realisasi Belanja
(bruto)
Pengembalian Belanja
Realisasi Belanja
(netto)
Tabel 5
Realisasi Belanja Per Program TA 2013 dan TA 2012
Kode
Uraian
Jenis
Jenis
Belanja
Belanja
31 Desember 2013
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
31 Desember 2012
%
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%
Realisasi menurut Program
Pengawasan
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
113.938.906.000
98.081.696.115
86,08
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
113.938.906.000
98.081.696.115
86,08
Persaingan Usaha
Jumlah
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Komisi Pengawas
Persaingan Usaha. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha disusun
berdasarkan data/laporan keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Pada TA 2013 ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha memperoleh anggaran yang berasal dari
APBN sebesar Rp113.358.275.000,00 yang seluruhnya merupakan anggaran untuk 1 (satu)
satuan kerja pusat/KP. Jumlah satuan kerja di lingkup Komisi Pengawas Persaingan Usaha
adalah 1 (satu) satuan kerja. Satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
11
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 6
Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan
Laporan Keuangan/ Laporan BMN
Jumlah Jenis Kewenangan
No
1.
Kode
Eselon I
422810
KP
Uraian
Sekretariat
KD
DK
Jumlah
Satker
TP
M
TM
M
TM
M
TM
M
TM
M
-
-
-
-
-
-
-
1 Satker
Jenderal
Jumlah
1 Satker
Keterangan:
M = Menyampaikan LK
TM = Tidak menyampaikan LK
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ lembaga (LKKL)
yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi
Anggaran entitas akuntansi yang berada di bawah Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja.
2. Neraca
Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah
Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan disusun melalui SAI.
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan
laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang
memadai.
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
12
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Kebijakan
Audited
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Akuntansi
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada
Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu
pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha adalah:
Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan
penerimaan
bruto,
dan
tidak
mencatat
jumlah
netonya
(setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan.
Belanja
(2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
Pemerintah Pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban
atas
pengeluaran
tersebut
disahkan
oleh
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka laporan keuangan menurut
klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja
disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
13
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya
alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada
saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas yang dimaksud mencakup
kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan dipakai, atau dimiliki
untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta
asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah
dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh
tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar
TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
-
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
-
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; dan
-
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap
dilaporkan pada neraca Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2013
berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00; dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000,00;
(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
14
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
di
atas,
diperlakukan
sebagai
biaya
kecuali
pengeluaran
untuk
Audited
tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.
Piutang
Jangka
Panjang
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan
lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka
Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi dan Penyisihan
Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.
Piutang jangka panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha terdiri dari piutang atas
denda ikatan dinas yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan
aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud
fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi
software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak
lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA,
Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi
Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah.
Kewajiban
(4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan
aliran
keluar
sumber
daya
ekonomi
pemerintah.
Dalam
konteks
pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga
internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang
bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
15
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena
perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana
(5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang
pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas
Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Penyisihan
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Piutang Tak
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
Tertagih
persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian
kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi
masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga
dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
16
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 7
Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang
Lancar
Uraian
Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal
Penyisihan
0,5%
jatuh tempo.
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
10%
Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
50%
Kedua tidak dilakukan pelunasan.
Macet
1.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
100%
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan.
2.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN.
(7) Penyusutan Aset Tetap
·
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan
Penyusutan
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang
Aset Tetap
Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
·
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Ø Tanah
Ø Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
Ø Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam
kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang
untuk dilakukan penghapusan.
·
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31
Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012.
Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang
disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
·
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester
tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
·
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap
semester selama Masa Manfaat.
·
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka
Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
17
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 8
Masa Manfaat
Kelompok Aset
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin
2 s.d. 20 Tahun
Gedung dan bangunan
10 s.d. 50 Tahun
Jalan, Irigasi dan Jaringan
5 s.d. 40 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
4 Tahun
Modern)
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
18
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
B.
Audited
PENJELA
O
LAPORAN KEUANGAN
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
2013
BAGIAN ANGGARAN 108
BAGIAN ANGGARAN
108.01.422810
LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013
TAHUN ANGGARAN 2013
AUDITED
Jl. Ir. H. Juanda No. 36, Jakarta Pusat 10120
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
K
ATTA
NG
TA
KA
A PPEEN
GA
AN
NT
AR
R
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2013, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang
mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah salah satu Lembaga yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha mengacu pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 serta Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan TA 2013 ini, perlu kami kemukakan hal-hal
sebagai berikut:
1.
Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja.
Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2013 (netto) adalah
sebesar Rp16.115.519.084,00. Sementara itu, Realisasi Belanja Negara (netto) adalah
sebesar Rp101.415.935.321,00 atau mencapai 89,46 persen dari yang dianggarkan dalam
DIPA Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013;
2.
Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Komisi
Pengawas Persaingan Usaha TA 2013. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa
nilai
Aset
adalah
sebesar
Rp18.782.243.631,00
dan
Kewajiban
sebesar
Rp23.121.289,00 sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Komisi Pengawas Persaingan
Usaha TA 2013 adalah sebesar Rp18.759.122.342,00;
3.
Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan
keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi,
penjelasan umum, penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran dan penjelasan atas
pos Neraca.
Kata Pengantar
ii
LaporanKeuanganKomisiPengawasPercainganUsahaTA2o13@
Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Tahun Anggaran 2013 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan
tianggapan,
laporan keuangan ini. Kami akan terus
berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat
saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna
sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan
Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Jakarta,
April 2014
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Ketua
h^
!.nnun.mmad
'
Kata Pengantar
/
Nawir Messi
N
E
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
DA
FT
TA
AR
AF
R IISSII
Halaman
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iv
Daftar Tabel
vi
Daftar Grafik
ix
Daftar Singkatan
x
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan
xi
Pernyataan Tanggung Jawab
xiii
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
xiv
I.
Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2013
1
II.
Neraca Per 31 Desember 2013
2
III. Ringkasan
3
IV. Catatan atas Laporan Keuangan
5
A. Penjelasan Umum
5
A.1. Dasar Hukum
5
A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Negara/Lembaga
5
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
11
A.4. Kebijakan Akuntansi
13
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
19
B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
19
B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran
25
B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya
32
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca
34
C.1. Penjelasan Umum Neraca
34
C.2. Penjelasan Per Pos Neraca
36
C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya
57
D. Pengungkapan Penting Lainnya
58
D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
58
D.2. Informasi Pendapatan dan Belanja Akrual
58
D.3. Rekening Pemerintah
58
Daftar Isi
iv
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Laporan-laporan Pendukung sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor PER-57/PB/2013
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
Neraca Percobaan
Laporan Barang Pengguna
Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan
Lampiran Laporan Keuangan dan Neraca BLU
Lampiran Laporan Rekening Pemerintah
Lampiran-lampiran Lainnya sebagai pendukung CaLK
Daftar Isi
v
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
DA
T
AR
RT
TA
AB
ELL
AFFT
TA
BE
Halaman
1.
Tabel Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan TA 2012
3
2.
Tabel Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
4
3.
Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA
2013 dan TA 2012
10
4.
Tabel Realisasi Belanja Per Jenis Belanja – MAK TA 2013 dan TA 2012
11
5.
Tabel Realisasi Belanja Per Program TA 2013 dan TA 2012
11
6.
Tabel Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan
Laporan Keuangan/Laporan BMN
12
7.
Tabel Penggolongan Kualitas Piutang
17
8.
Tabel Masa Manfaat
18
9.
Tabel Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA
19
2013 dan TA 2012
10.
Tabel Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN
20
11.
Tabel Pendapatan Iuran dan Denda
21
12.
Tabel Pendapatan atas Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran
Yang Lalu
13.
21
Tabel Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Yang Diderita
Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara
23
14.
Tabel Rincian Pendapatan Anggaran Lain-lain
23
15.
Tabel Rincian Hibah TA 2013
25
16.
Tabel Realisasi Belanja Negara Tahun 2013 dan TA 2012
26
17.
Tabel Rincian Realisasi Belanja Per Jenis Belanja Tahun 2013
27
18.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan TA 2012
28
19.
Tabel Rincian Realisasi Pengembalian Belanja TA 2013
28
20.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2013 dan TA 2012
29
21.
Tabel Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
29
22.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2013 dan TA 2012
30
23.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2013 dan TA 2012
31
24.
Tabel Rincian Hibah TA 2013
31
25.
Tabel Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tahun 2013
32
26.
Tabel Perbandingan Neraca
34
27.
Tabel Aset Lancar
37
Daftar Tabel
vi
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
40
28.
Tabel Piutang Bukan Pajak
29.
Tabel Mutasi Piutang Bukan Pajak atas Denda Pelanggaran Persaingan
Usaha
41
30.
Tabel Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
41
31.
Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan
Pajak
42
32.
Tabel Saldo Piutang Bukan Pajak
42
33.
Tabel Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
34.
35.
Audited
Rugi
43
Tabel Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar
44
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
43
Tabel Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (netto)
45
36.
Tabel Persediaan
45
37.
Tabel Aset Tetap
46
38.
Tabel Peralatan dan Mesin
46
39.
Tabel Mutasi Peralatan dan Mesin
47
40.
Tabel Aset Tetap Lainnya
48
41.
Tabel Mutasi Aset Tetap Lainnya
48
42.
Tabel Piutang Jangka Panjang
49
43.
Tabel Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
49
44.
Tabel Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan
50
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
45.
Tabel Saldo Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
51
(Netto)
46.
Tabel Aset Lainnya
51
47.
Tabel Aset Tak Berwujud
51
48.
Tabel Mutasi Aset Tak Berwujud
52
49.
Tabel Aset Lain-lain
52
50.
Tabel Mutasi Aset lain-lain
53
51.
Tabel Kewajiban Jangka Pendek
53
52.
Tabel Rincian Pembayaran Utang Kepada Pihak Ketiga
54
53.
Tabel Ekuitas Dana Lancar
55
54.
Tabel Cadangan Piutang
55
55.
Tabel Cadangan Persediaan
55
56.
Tabel Dana yang harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka
Daftar Tabel
vii
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Pendek
56
57.
Tabel Ekuitas Dana Investasi
56
58.
Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
56
59.
Tabel Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
57
Daftar Tabel
Audited
viii
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
AF
FT
TA
AFFIIK
K
DA
AR
RG
GR
RA
K
Halaman
Grafik
A.
Komposisi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2013
20
Grafik
B.
Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2013 dan TA 2012
26
Grafik
C.
Komposisi Realisasi Belanja KPPU TA 2013 Menurut Jenis
27
Belanja
Grafik
D.
Komposisi Neraca
36
Daftar Grafik
ix
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
D
AF
FT
TA
AFFIIK
K
DA
AR
RG
GR
RA
K
Halaman
Grafik
A.
Komposisi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2013
20
Grafik
B.
Komposisi Realisasi Belanja Negara TA 2013 dan TA 2012
26
Grafik
C.
Komposisi Realisasi Belanja KPPU TA 2013 Menurut Jenis
27
Belanja
Grafik
D.
Komposisi Neraca
36
Daftar Grafik
ix
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
DAFTAR SINGKATAN
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU
:
Badan Layanan Umum
BPK
:
Badan Pemeriksa Keuangan
BUN
:
Bendahara Umum Negara
DIPA
:
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA
:
Laporan Realisasi Anggaran
MA
:
Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PERDIRJEN
:
Peraturan Direktorat Jenderal
PMK
:
Peraturan Menteri Keuangan
PNBP
:
Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN
:
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI
:
Sistem Akuntansi Instansi
SAK
:
Sistem Akuntansi Keuangan
SAP
:
Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA
:
Surat Kuasa Pengguna Anggaran
TA
:
Tahun Anggaran
TAB
:
Tahun Anggaran Berjalan
TAYL
:
Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR
:
Tuntutan Ganti Rugi
TPA
:
Tagihan Penjualan Angsuran
UP
:
Uang Persediaan
Daftar Singkatan
x
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Halaman
LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Catatan
B.1.1.1
Hibah
25
Catatan
Catatan
Catatan
Catatan
Belanja Negara (Transaksi Kas)
Belanja Transaksi Kas (Netto)
B.2.1
Belanja Pegawai (Netto)
B.2.1.1
B.2.1.2
Belanja Barang (Netto)
Belanja Modal (Netto)
B.2.1.3
26
28
29
30
Catatan
Belanja Negara (Transaksi Non Kas)
B.2.2
Transaksi Non Kas
31
NERACA
ASET
Aset Lancar
Catatan
C.2.1
Aset Lancar
36
Catatan
C.2.1.1
Piutang Bukan Pajak
37
Catatan
C.2.1.1.1
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
41
Catatan
C.2.1.1.2
Piutang Bukan Pajak (netto)
42
Catatan
C.2.1.2
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi
Catatan
C.2.1.2.1
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Catatan
Catatan
C.2.1.2.2
C.2.1.3
42
44
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (netto)
44
Persediaan
45
Aset Tetap
Catatan
C.2.2
Aset Tetap
46
Catatan
C.2.2.1
Peralatan dan Mesin
46
Catatan
C.2.2.2
Aset Tetap Lainnya
48
Indeks atas Catatan atas Laporan Keuangan
xi
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Piutang Jangka Panjang
Catatan
C.2.3
Piutang Jangka Panjang
48
Catatan
C.2.3.1
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti rugi
49
Catatan
C.2.3.1.1
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Catatan
C.2.3.1.2
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
50
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (netto)
50
Aset Lainnya
Catatan
C.2.4
Aset Lainnya
51
Catatan
C.2.4.1
Aset Tak Berwujud
51
Catatan
C.2.4.2
Aset Lain-lain
52
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Catatan
C.2.5
Kewajiban Jangka Pendek
53
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar
Catatan
C.2.6
Ekuitas Dana Lancar
54
Catatan
C.2.6.1
Cadangan Piutang
55
Catatan
C.2.6.2
Cadangan Persediaan
55
Catatan
C.2.6.3
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jangka Pendek
56
Ekuitas Dana Investasi
Catatan
C.2.7
Ekuitas Dana Investasi
56
Catatan
C.2.7.1
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
56
Catatan
C.2.7.2
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
57
Indeks atas Catatan atas Laporan Keuangan
xii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KETUA
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 (Audited) terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana
terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta,
April 2014
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Ketua
It
It
Vl4,'qr/
|
-mun"mmad Nawir
Pernyataan Tanggung Jawab
rvressiTs-
E
LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
LAPORAN REALASI ANGGARAN
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 dan 31 DESEMBER 2012
(dalam rupiah)
31 Desember 2013
Uraian
31 Desember 2012
Anggaran
Realisasi
%
Realisasi
terhadap
Anggaran
Realisasi
0
16.115.519.084
0
8.870.120.117
0
16.115.519.084
0
8.870.120.117
Catatan
PENDAPATAN
I.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
B.2.1
Jumlah Pendapatan
BELANJA
I.
Belanja Transaksi Kas
1.
Belanja Pegawai
B.2.2.1.1
25.278.000.000
21.412.988.153
84,71
21.682.495.000
2.
Belanja Barang
B.2.2.1.2
85.042.694.000
76.976.179.943
90,51
69.950.997.742
3.
Belanja Modal
B.2.2.1.3
Jumlah Belanja B.I
II.
3.037.581.000
3.026.767.225
99,64
6.448.203.373
113.358.275.000
101.415.935.321
89,64
98.081.696.115
Belanja Transaksi Non Kas
1.
Belanja Pegawai Non Kas
0
0
0
0
2.
Belanja Barang Non Kas
0
17.557.017.055
0
0
3.
Belanja Modal Non Kas
0
0
0
0
Jumlah Belanja B.II
0
17.557.017.055
0
0
113.358.275.000
101.415.935.321
104,95
98.081.696.115
Jumlah Belanja Negara
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini
1
NERACA
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam rupiah)
Nama Perkiraan
Catatan
Aset
Aset Lancar
Piutang Bukan Pajak
31 Desember 2013
Kenaikan/
Penurunan
31 Desember 2012
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
C.2.1
3.179.758.728
5.315.893.884
(2.136.135.156)
C.2.1.1
47.176.671.490
49.939.919.330
(2.763.247.840)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak
C.2.1.1.1
(44.837.671.490)
(45.829.210.160)
991.538.670
Piutang Bukan Pajak (Netto)
C.2.1.1.2
2.339.000.000
4.110.709.170
(1.771.709.170)
C.2.1.2
177.522.930
178.941.115
(1.418.185)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi
C.2.1.2.1
(165.072.930)
(178.941.115)
13.868.185
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (netto)
C.2.1.2.2
12.450.000
0
12.450.000
C.2.1.3
828.308.728
1.205.184.714
(376.875.986)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi
Persediaan
Aset Tetap
C.2.2
9.035.489.642
25.189.633.646
(16.154.144.004)
Peralatan dan Mesin
C.2.2.1
24.255.526.071
23.420.934.919
834.591.152
Aset Tetap Lainnya
C.2.2.2
1.865.512.429
1.768.698.727
96.813.702
(17.085.548.858)
0
(17.085.548.858)
C.2.3
0
0
0
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi
C.2.3.1
6.445.462
7.536.370
(1.090.908)
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi
C.2.3.1.1
(6.445.462)
(7.536.370)
1.090.908
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (netto)
C.2.3.1.2
0
0
0
Akumulasi Penyusutan
Piutang Jangka Panjang
Aset Lainnya
C.2.4
6.566.995.261
9.555.353.189
(2.988.357.928)
Aset Tak Berwujud
C.2.4.1
6.566.995.261
9.231.159.346
(2.664.164.085)
Aset Lain-lain
C.2.4.2
0
324.193.843
(324.193.843)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
C.2.5
Utang Kepada Pihak Ketiga
Ekuitas Dana
18.759.122.342
39.827.831.568
(21.068.709.226)
C.2.6
3.156.637.439
5.082.844.733
(1.926.207.294)
Cadangan Piutang
C.2.6.1
2.351.450.000
4.110.709.170
(1.759.259.170)
Cadangan Persediaan
C.2.6.2
828.308.728
1.205.184.714
(376.875.986)
Dana yang harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek
C.2.6.3
(23.121.289)
(233.049.151)
209.927.862
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
C.2.7
15.602.484.903
34.744.986.835
(19.142.501.932)
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
C.2.7.1
9.035.489.642
25.189.633.646
(16.154.144.004)
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
C.2.7.2
Total Kewajiban dan Ekuitas Dana
6.566.995.261
9.555.353.189
(2.988.357.928)
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini
2
RINGKASAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
R
GK
KA
S
AN
RIIN
NG
AS
SA
N
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 ini telah disusun dan disajikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) TA 2013 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama
periode 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada 2013 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (netto)
sebesar Rp16.115.519.084,00. Sementara itu, realisasi Belanja Negara (netto)
sebesar
Rp101.415.935.321,00
atau
mencapai
89,46
persen
dari
pada TA 2013 adalah
anggarannya
sebesar
Rp113.358.275.000,00. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA
2013 dan TA 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan TA 2012
TA 2013
TA 2012
Uraian
Anggaran (Rp)
% Real. Thdp.
Realisasi (Rp)
Anggaran
Realisasi
Pendapatan Negara
dan Hibah
0
16.115.519.084
0
8.870.120.117
Belanja Rupiah Murni
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
98.081.696.115
0
0
0
0
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
98.081.696.115
Belanja Hibah
Jumlah Belanja
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31
Desember 2013 dan dibandingkan dengan posisi keuangan entitas per 31 Desember 2012.
Jumlah Aset per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp18.782.243.631,00 yang terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp3.179.758.728,00, Aset Tetap sebesar Rp9.035.489.642,00 dan Aset Lainnya sebesar
Rp6.566.995.261,00.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp23.121.289,00 yang merupakan kewajiban
Ringkasan
3
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
jangka pendek.
Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp18.759.122.342,00
yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp3.156.637.439,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp15.602.484.903,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012
(dalam Rupiah)
URAIAN
31 Des 2013
31 Des 2012
Kenaikan/Penurunan
Rp
%
ASET
Aset Lancar
3.179.758.728
5.315.893.884
(2.136.135.156)
(40,18)
Aset Tetap
9.035.489.642
25.189.633.646
(16.154.144.004)
(64,13)
6.566.995.261
9.555.353.189
(2.988.357.928)
(31,27)
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
(53,12)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
(90,08)
23.121.289
233.049.151
(209.927.862)
(90,08)
Ekuitas Dana Lancar
3.156.637.439
5.082.844.733
(1.926.207.294)
(37,90)
Ekuitas Dana Investasi
15.602.484.903
34.744.986.835
(19.142.501.932)
(55,09)
Jumlah Ekuitas Dana
18.759.122.342
39.827.831.568
(21.068.709.226)
(52,90)
Jumlah Kewajiban & Ekuitas Dana
18.782.243.631
40.060.880.719
(21.278.637.088)
(53,12)
Aset Lainnya
Jumlah Aset
KEWAJIBAN
Kewajiban Jk. Pendek
Jumlah Kewajiban
EKUITAS DANA
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk
pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31
Desember 2013, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu
diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2013, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya
kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas
negara.
Ringkasan
4
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
IIV
V
C
A
A
T
NA
A
A
S
LA
A
OR
R
A
N
KE
E
U
NG
G
A
N
V... C
CA
ATTA
AT
TA
AN
ATTA
AS
SL
APPO
RA
AN
NK
EU
UA
AN
GA
AN
N
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penentuan Jumlah,
Pembayaran dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terutang;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat;
8. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
201/PMK.06/2010
tentang
Kualitas
Piutang
Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara
Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan;
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman
Akuntansi Penyusunan Piutang Tak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga;
11. Peraturan
Direktur
Penatausahaan
Jenderal
Piutang
Negara
Perbendaharaan
Bukan
Pajak
Nomor
Pada
PER-85/PB/2011
Satuan
Kerja
tentang
Kementerian
Negara/Lembaga;
12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan
dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar; dan
13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Rencana
Strategis
A.2.1 RENCANA STRATEGIS KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Komisi Pengawas Persaingan Usaha merupakan lembaga Negara yang mengemban amanat
untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dalam peranannya sebagai lembaga pengawas, Komisi
Pengawas Persaingan Usaha menjalankan tugas pengawasan untuk mendorong peningkatan
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
5
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
kesadaran dan perubahan perilaku pelaku usaha dan implementasi kebijakan persaingan usaha
oleh pengambil kebijakan serta peningkatan kinerja perekonomian berupa peningkatan
kesejahteraan rakyat (welfare improvement).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, tugas Komisi meliputi:
a. Melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24;
c. Melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28;
d. Mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam pasal 36;
e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
f.
Menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;
g. Memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Tolok ukur keberhasilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha bukan pada banyaknya perkara
yang ditangani, namun pada perannya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Harapan KPPU sebagai lembaga Negara pelaksana Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
dituangkan dalam Visi KPPU “Terwujudnya Ekonomi Nasional yang Efisien dan Berkeadilan
untuk Kesejahteraan Rakyat”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, KPPU menetapkan misi yaitu Mewujudkan Persaingan Usaha
yang Sehat melalui:
1.
Pencegahan dan penindakan ;
2.
Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha; dan
3.
Penguatan kelembagaan.
Nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh KPPU dan menjadi landasan dalam mewujudkan Visi
dan Misinya, adalah:
1.
Profesional;
2.
Independen;
3.
Kredibel;
4.
Transparan; dan
5.
Bertanggung jawab.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
6
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 Pasal 3, dalam mencapai visi dan menjalankan misinya,
tujuan umum yang hendak dicapai Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah:
1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang
sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil;
3. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan
oleh pelaku usaha; dan
4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuannya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
menetapkan Strategi sebagai berikut:
1. Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis;
2. Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku kepentingan; dan
3. Kelembagaan yang efektif dan efisien.
Ketiga strategi di atas diturunkan ke dalam beberapa Sasaran Strategis yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Strategi 1:
Pencegahan dan Penindakan dengan fokus pada sektor-sektor strategis, dengan sasaran
strategisnya adalah:
1. Peningkatan efektifitas monitoring terhadap pelaku usaha dan kebijakan persaingan;
2. Peningkatan kualitas penegakan hukum persaingan usaha;
3. Peningkatan efektifitas pelaksanaan investigasi terhadap pelaku usaha atau kegiatan
usaha; dan
4. Peningkatan efektifitas pengawasan merger dan akuisisi.
Strategi 2
Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha kepada semua pemangku kepentingan dengan
sasaran strategisnya adalah:
1. Pengarusutamaan nilai-nilai persaingan usaha sehat;
2. Peningkatan kualitas saran dan pertimbangan kepada pembuat kebijakan; dan
3. Peningkatan kualitas kajian industri dan ekonomi.
Strategi 3:
Kelembagaan yang efektif dan efisien dengan sasaran strategisnya adalah:
1. Pembangunan jejaring dengan lembaga lain yang memberikan nilai tambah;
2. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan anggaran;
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
7
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
3. Peningkatan kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan operasional;
4. Peningkatan kualitas pengawasan internal terhadap aparatur, anggaran, dan kinerja
KPPU; dan
5. Penataan kelembagaan yang selaras dengan reformasi birokrasi.
Sasaran strategis tersebut merupakan penjabaran lebih lanjut dari strategi KPPU untuk mencapai
Sasaran Strategis Utama (ultimate goal) yaitu: “Terciptanya iklim persaingan usaha yang
sehat”. Selanjutnya berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat dijelaskan hubungan antara
strategi dengan sasaran strategis yang dijabarkan dalam gambar berikut:
STRATEGI
SASARAN STRATEGIS
Peningkatan efektifitas monitoring terhadap pelaku
usaha usaha dan kebijakan persaingan
Pencegahan dan Penindakan dengan
fokus pada sektor-sektor strategis
Peningkatan kualitas penegakan hukum persaingan
usaha
Peningkatan efektifitas pelaksanaan investigasi
terhadap pelaku usaha atau kegiatan usaha
Peningkatan efektifitas pengawasan merger dan akusisi
Internalisasi nilai-nilai persaingan
usaha kepada semua pemangku
kepentingan
Pengarusutamaan nilai-nilai persaingan usaha sehat
Peningkatan kualitas saran dan pertimbangan kepada
pembuat kebijakan
Peningkatan kualitas kajian industri dan ekonomi
Pembangunan jejaring dengan lembaga lain yang
memberikan nilai tambah
Peningkatan kualitas perencanaan dan pengelolaan
anggaran
Kelembagaan yang efektif dan
efisien
Peningkatan kualitas SDM, tata organisasi, dan layanan
operasional
Peningkatan kualitas pengawasan internal terhadap
aparatur, anggaran, dan kinerja KPPU
Penataan kelembagaan yang selaras dengan reformasi
birokrasi
Guna mengkomunikasikan strategi kepada seluruh elemen dalam organisasi, Komisi Pengawas
Persaingan Usaha memvisualisasikan pola keterkaitan antar sasaran strategis tersebut ke dalam
peta strategi berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
8
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
Audited
9
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Pendapatan
Audited
A.2.2 PENDAPATAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (netto)
Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA Anggaran 2013 berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp16.115.519.084,00 terdiri atas:
1.
Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta
Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp 198.380.000,00;
2.
Pendapatan Iuran dan Denda Rp15.658.247.840,00;
3.
Pendapatan Lain-Lain Rp68.924.862,00;
4.
Pendapatan Pelunasan Piutang Rp10.767.494,00; dan
5.
Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp179.198.888,00.
Rincian Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 yang berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3
Realisasi Pendapatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
TA 2013 dan TA 2012
Uraian
TA 2013
Pendapatan dari Pengelolaan
BMN (Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan serta
Pendapatan dari Penjualan)
Pendapatan Iuran dan Denda
%
Naik/
(Turun)
198.380.000
338.119.000
(139.739.000)
15.733.247.840
8.414.698.490
7.318.549.350
68.924.862
43.718.571
25.206.291
57,66
Pendapatan Pelunasan Piutang
10.767.494
57.234.056
(46.466.562)
(81,19)
Pendapatan Anggaran Lain-lain
179.198.888
16.350.000
162.848.888
996,02
Realisasi Pendapatan (bruto)
16.190.519.084
8.870.120.117
7.320.398.967
82,53
Pengembalian Pendapatan
Iuran dan Denda
Realisasi Pendapatan (netto)
75.000.000
0
75.000.000
Pendapatan Lain-lain
Belanja
Kenaikan/
(Penurunan)
TA 2012
16.115.519.084
8.870.120.117
7.245.398.967
(41,33)
86,97
81,68
A.2.3 BELANJA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (netto)
Belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan
belanja modal. Realisasi belanja Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 sebesar
Rp101.415.935.321,00 atau mencapai 89,46 persen dari pagu anggaran TA 2013, terdiri dari:
1.
Belanja Pegawai sebesar Rp21.412.988.153,00 atau 84,71 persen dari pagu;
2.
Belanja Barang sebesar Rp76.976.179.943,00 atau 90,51 persen dari pagu;
3.
Belanja Modal sebesar Rp3.026.767.225,00 atau 99,64 persen dari pagu.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per Jenis Belanja dan Per Program dapat dilihat sebagai
berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
10
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 4
Realisasi Belanja Per Jenis Belanja – MAK TA 2013 dan TA 2012
31 Desember 2013
Kode
31 Desember 2012
Uraian Jenis
Jenis
Belanja
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
%
Belanja
%
Realisasi menurut Jenis Belanja – MAK
Transaksi Kas
51
Belanja
25.278.000.000
21.418.321.278
84,73
26.124.857.000
21.711.820.000
83,11
Pegawai
52
Belanja Barang
85.042.694.000
78.262.028.297
92,03
79.652.744.000
71.175.142.649
89,36
53
Belanja Modal
3.037.581.000
3.026.767.225
99,64
8.161.305.000
6.448.203.373
79,01
0
17.557.017.055
0
0
0
0,00
113.358.275.000
120.264.133.855
106,09
113.938.906.000
99.335.166.022
87,18
0
1.291.181.479
0
0
1.253.469.907
0
113.358.275.000
118.972.952.376
104,95
113.938.906.000
98.081.696.115
86,08
Transaksi Non Kas
52
Belanja Barang
Non Kas
Realisasi Belanja
(bruto)
Pengembalian Belanja
Realisasi Belanja
(netto)
Tabel 5
Realisasi Belanja Per Program TA 2013 dan TA 2012
Kode
Uraian
Jenis
Jenis
Belanja
Belanja
31 Desember 2013
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
31 Desember 2012
%
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%
Realisasi menurut Program
Pengawasan
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
113.938.906.000
98.081.696.115
86,08
113.358.275.000
101.415.935.321
89,46
113.938.906.000
98.081.696.115
86,08
Persaingan Usaha
Jumlah
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013 merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Komisi Pengawas
Persaingan Usaha. Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha disusun
berdasarkan data/laporan keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Pada TA 2013 ini, Komisi Pengawas Persaingan Usaha memperoleh anggaran yang berasal dari
APBN sebesar Rp113.358.275.000,00 yang seluruhnya merupakan anggaran untuk 1 (satu)
satuan kerja pusat/KP. Jumlah satuan kerja di lingkup Komisi Pengawas Persaingan Usaha
adalah 1 (satu) satuan kerja. Satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
11
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 6
Rekapitulasi Jumlah Satker Menurut Eselon 1 Yang Menyampaikan
Laporan Keuangan/ Laporan BMN
Jumlah Jenis Kewenangan
No
1.
Kode
Eselon I
422810
KP
Uraian
Sekretariat
KD
DK
Jumlah
Satker
TP
M
TM
M
TM
M
TM
M
TM
M
-
-
-
-
-
-
-
1 Satker
Jenderal
Jumlah
1 Satker
Keterangan:
M = Menyampaikan LK
TM = Tidak menyampaikan LK
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ lembaga (LKKL)
yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi
Anggaran entitas akuntansi yang berada di bawah Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja.
2. Neraca
Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah
Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan disusun melalui SAI.
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan
laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang
memadai.
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
12
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Kebijakan
Audited
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Akuntansi
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada
Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu
pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha adalah:
Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada
KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan
penerimaan
bruto,
dan
tidak
mencatat
jumlah
netonya
(setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan.
Belanja
(2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
Pemerintah Pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus
pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban
atas
pengeluaran
tersebut
disahkan
oleh
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka laporan keuangan menurut
klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja
disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
13
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya
alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada
saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas yang dimaksud mencakup
kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan dipakai, atau dimiliki
untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta
asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah
dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh
tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar
TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
-
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
-
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; dan
-
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi/rampasan.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap
dilaporkan pada neraca Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2013
berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00; dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp10.000.000,00;
(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
14
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
di
atas,
diperlakukan
sebagai
biaya
kecuali
pengeluaran
untuk
Audited
tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.
Piutang
Jangka
Panjang
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan
lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka
Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi dan Penyisihan
Piutang Tidak Tertagih - Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi.
Piutang jangka panjang Komisi Pengawas Persaingan Usaha terdiri dari piutang atas
denda ikatan dinas yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan
aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud
fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi
software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak
lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA,
Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi
Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah.
Kewajiban
(4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan
aliran
keluar
sumber
daya
ekonomi
pemerintah.
Dalam
konteks
pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga
internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang
bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
15
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena
perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana
(5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang
pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas
Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Penyisihan
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Piutang Tak
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
Tertagih
persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian
kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi
masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga
dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
16
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 7
Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang
Lancar
Uraian
Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal
Penyisihan
0,5%
jatuh tempo.
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
10%
Pertama tidak dilakukan pelunasan.
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
50%
Kedua tidak dilakukan pelunasan.
Macet
1.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
100%
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan.
2.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN.
(7) Penyusutan Aset Tetap
·
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan
Penyusutan
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang
Aset Tetap
Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
·
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Ø Tanah
Ø Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
Ø Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam
kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang
untuk dilakukan penghapusan.
·
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31
Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012.
Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang
disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
·
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester
tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
·
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap
semester selama Masa Manfaat.
·
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka
Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
17
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
Audited
Tabel 8
Masa Manfaat
Kelompok Aset
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin
2 s.d. 20 Tahun
Gedung dan bangunan
10 s.d. 50 Tahun
Jalan, Irigasi dan Jaringan
5 s.d. 40 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
4 Tahun
Modern)
Catatan atas Laporan Keuangan – Umum
18
Laporan Keuangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha TA 2013
B.
Audited
PENJELA