PRESENTASI ASPEK PENELITIAN MMP UT
PROGRAM MAGISTER
MANAJEMEN PERIKANAN
Program Magister Manajemen Perikanan UT mendidik mahasiswa menjadi
kompeten dan profesional dalam
menerapkan teori, menggunakan konsep
dan melaksanakan praktek pengelolaan
perikanan yang efektif dan efisien.
• Tujuan Pendidikan
• Meningkatkan profesionalisme aparatur
publik dan praktisi perikanan sehingga
mampu mengembangkan dan menerapkan
keahlian manajemen perikanan dalam
meningkatkan pembangunan sektor
perikanan.
• Kompetensi Utama
• 1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsipprinsip ilmu manajemen dan riset bisnis.
• 2. Mahasiswa mampu menerapkan dasardasar ekologi dan prinsip-prinsip pengelolaan
sumber daya perikanan.
• 3. Mahasiswa mampu melakukan analisis
kuantitatif dan kualitatif.
• 4. Mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan wilayah perikanan dan kelautan.
• 5. Mahasiswa mampu menguasai dan dapat
mengaplikasikan pengelolaan pembangunan
perikanan berkelanjutan.
Kompetensi Pendukung
• Mahasiswa mampu melakukan penelitian
di bidang perikanan dan kelautan.
WHAT IS FISHERIES
MANAGEMENT?
The integrated process of information
gathering, analysis, planning, consultation,
decision-making, allocation of resources
and formulation and implementation, with
enforcement as necessary, of regulations
or rules which govern fisheries activities in
order to ensure the continued productivity
of the resources and the accomplishment
of other fisheries objectives. (Cochran,
2002)
• Proses terpadu pengumpulan informasi,
analisis, perencanaan, konsultasi,
pengambilan keputusan, alokasi sumber
daya dan formulasi dan implementasi,
dengan penegakan seperlunya, peraturan
atau aturan yang mengatur kegiatan
perikanan dalam rangka untuk
memastikan produktivitas lanjutan dari
sumber daya dan pemenuhan tujuan
perikanan lainnya
Kajian lokasi dan manajemen marine akaukultur
EXTERNAL
INPUTS
-Feed
Seed
Energy
INTENSIVE AQUACULTURE
INDUSTRIES (PONDS,
CAGES< RACEWAYS ETC.
WASTES
Nutrients
-Suspende Solids
-Settleablr Solid
Degradation
-Eutrophication
-Impaired Function
-Changed structure
REGULATIONs
Negative Public
Perception
INTENSIVE AQUACULTURE
INDUSTRIES (PONDS,
CAGES< RACEWAYS ETC.
RESOURCES
-Nutrients
-Suspended Solid
--Sette solid
Technical
Sustainability
Community Sustanabilty
ENVIRONMENTAL TECHNOLOGIES
-Integrated Agriculture-Aquaculture
Polyculture
-Biologoical Waste treatment
-Alternative Energy
ENVIRONEMNTAL ENHANCEMENTS
-Capture Fiseheries
-Improved land forms
-New Habitae
-Species Reclamation
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam kelayakan
lokasi
. Ekologi
. Biologi
. Sosial Ekonomi
. Aspek Legal/perijinan
Faktor ekologi
• Yang perlu diketahui antara lain:
Kondisi dan bentuk lahan: lahan perlu biaya pemilihannya harus
bijaksnan, tanah marjinal bagi kegiatan pertanian yang lain mungkin
dapat dipilih berdasarkan harganya. Lahan sebaiknya datar dan
tidak bersudut lancip
Topography lahan : Memungkinkan pengisian dan pembuangan air
secara gravitasi . Cara mendapatkan dengan pemetaan (Pengukuran
luas dan beda tinggi dengan alat pita ukur dan selang air (paling
sederhana) sampai ke theodolit dan GPS
Karakteristik tanah , jenis dan kerapatan vegetasi: menentukan
pembentuk kolam, sifat fisika dan kimia tanah, biaya konstruksi
Suply air : sumber air, kualitas, kuantitas dan kontinuitas air
Klimat : menentukan strategi manajemen suplly dan kualitas air
Faktor Biologi dan operasional
- Organisme yg akan dibudidayakan
- Keberadaan dan sumber yg akan di kultur (induk, benih)
- Tipe Kegiatan proyek:
•
Small Scale
•
Large Scale
• -System budidaya yg diterapkan
•
Ekstensive
•
Semi-intensive
•
Intensive
• Metode Operasional : Monokultur, Polikultur, integrated
- Target Produksi
- -Estimasi ukuran lahan yg dibutuhkan
Faktor sosial ekonomi
- Rencana Pengembangan wilayah lokasi
- Jaringan koneksi akses jalan
- Keberadaan sumber energi listrik, jaringan telepon & radio,
biaya satuan sumber energi/daya
- Keberdaan peralatan, jasa perbaikan, suplier
- Keberadaan material konstruksi
- Keberadaan pasar …permintaan
- Keberadaan saprotan
- Keberadaan pakan & suplemennya
- Biaya peralatan, materials, pakan dll
- Keberadaan fasilitas transport
- Keberadaan pabrik es
- Informasi berkenaan dg keuangan
Aspek Legal/perijinan
• Aspek Kepemilikan Tanah
• -Keberdaan lahan & nilainya
• -Aspek hukum dan peraturan pertanahan
- Aspek legal lainnya yg berkenaan dengan
pembatasan kepemilikan lahan
Berdasarkan Sistem Tata Air :
Open System ...Keramba Jaring Apung
Semi close System....Kolam, Tambak, tangki/tank
Manajemen suply budidaya ikan Air Tawar
Pintu
Besi
Waduk Jatiluhur
Sedimentation
pond
Reservoar
Kolam-kolam
Hatchery
Sumur bor
Ruang inkubasi
telur
Tower penampungan
Manajemen Alir SuplLY
Budidaya ikan di Tambak
MANAJEMEN PERIKANAN
Program Magister Manajemen Perikanan UT mendidik mahasiswa menjadi
kompeten dan profesional dalam
menerapkan teori, menggunakan konsep
dan melaksanakan praktek pengelolaan
perikanan yang efektif dan efisien.
• Tujuan Pendidikan
• Meningkatkan profesionalisme aparatur
publik dan praktisi perikanan sehingga
mampu mengembangkan dan menerapkan
keahlian manajemen perikanan dalam
meningkatkan pembangunan sektor
perikanan.
• Kompetensi Utama
• 1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsipprinsip ilmu manajemen dan riset bisnis.
• 2. Mahasiswa mampu menerapkan dasardasar ekologi dan prinsip-prinsip pengelolaan
sumber daya perikanan.
• 3. Mahasiswa mampu melakukan analisis
kuantitatif dan kualitatif.
• 4. Mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan wilayah perikanan dan kelautan.
• 5. Mahasiswa mampu menguasai dan dapat
mengaplikasikan pengelolaan pembangunan
perikanan berkelanjutan.
Kompetensi Pendukung
• Mahasiswa mampu melakukan penelitian
di bidang perikanan dan kelautan.
WHAT IS FISHERIES
MANAGEMENT?
The integrated process of information
gathering, analysis, planning, consultation,
decision-making, allocation of resources
and formulation and implementation, with
enforcement as necessary, of regulations
or rules which govern fisheries activities in
order to ensure the continued productivity
of the resources and the accomplishment
of other fisheries objectives. (Cochran,
2002)
• Proses terpadu pengumpulan informasi,
analisis, perencanaan, konsultasi,
pengambilan keputusan, alokasi sumber
daya dan formulasi dan implementasi,
dengan penegakan seperlunya, peraturan
atau aturan yang mengatur kegiatan
perikanan dalam rangka untuk
memastikan produktivitas lanjutan dari
sumber daya dan pemenuhan tujuan
perikanan lainnya
Kajian lokasi dan manajemen marine akaukultur
EXTERNAL
INPUTS
-Feed
Seed
Energy
INTENSIVE AQUACULTURE
INDUSTRIES (PONDS,
CAGES< RACEWAYS ETC.
WASTES
Nutrients
-Suspende Solids
-Settleablr Solid
Degradation
-Eutrophication
-Impaired Function
-Changed structure
REGULATIONs
Negative Public
Perception
INTENSIVE AQUACULTURE
INDUSTRIES (PONDS,
CAGES< RACEWAYS ETC.
RESOURCES
-Nutrients
-Suspended Solid
--Sette solid
Technical
Sustainability
Community Sustanabilty
ENVIRONMENTAL TECHNOLOGIES
-Integrated Agriculture-Aquaculture
Polyculture
-Biologoical Waste treatment
-Alternative Energy
ENVIRONEMNTAL ENHANCEMENTS
-Capture Fiseheries
-Improved land forms
-New Habitae
-Species Reclamation
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam kelayakan
lokasi
. Ekologi
. Biologi
. Sosial Ekonomi
. Aspek Legal/perijinan
Faktor ekologi
• Yang perlu diketahui antara lain:
Kondisi dan bentuk lahan: lahan perlu biaya pemilihannya harus
bijaksnan, tanah marjinal bagi kegiatan pertanian yang lain mungkin
dapat dipilih berdasarkan harganya. Lahan sebaiknya datar dan
tidak bersudut lancip
Topography lahan : Memungkinkan pengisian dan pembuangan air
secara gravitasi . Cara mendapatkan dengan pemetaan (Pengukuran
luas dan beda tinggi dengan alat pita ukur dan selang air (paling
sederhana) sampai ke theodolit dan GPS
Karakteristik tanah , jenis dan kerapatan vegetasi: menentukan
pembentuk kolam, sifat fisika dan kimia tanah, biaya konstruksi
Suply air : sumber air, kualitas, kuantitas dan kontinuitas air
Klimat : menentukan strategi manajemen suplly dan kualitas air
Faktor Biologi dan operasional
- Organisme yg akan dibudidayakan
- Keberadaan dan sumber yg akan di kultur (induk, benih)
- Tipe Kegiatan proyek:
•
Small Scale
•
Large Scale
• -System budidaya yg diterapkan
•
Ekstensive
•
Semi-intensive
•
Intensive
• Metode Operasional : Monokultur, Polikultur, integrated
- Target Produksi
- -Estimasi ukuran lahan yg dibutuhkan
Faktor sosial ekonomi
- Rencana Pengembangan wilayah lokasi
- Jaringan koneksi akses jalan
- Keberadaan sumber energi listrik, jaringan telepon & radio,
biaya satuan sumber energi/daya
- Keberdaan peralatan, jasa perbaikan, suplier
- Keberadaan material konstruksi
- Keberadaan pasar …permintaan
- Keberadaan saprotan
- Keberadaan pakan & suplemennya
- Biaya peralatan, materials, pakan dll
- Keberadaan fasilitas transport
- Keberadaan pabrik es
- Informasi berkenaan dg keuangan
Aspek Legal/perijinan
• Aspek Kepemilikan Tanah
• -Keberdaan lahan & nilainya
• -Aspek hukum dan peraturan pertanahan
- Aspek legal lainnya yg berkenaan dengan
pembatasan kepemilikan lahan
Berdasarkan Sistem Tata Air :
Open System ...Keramba Jaring Apung
Semi close System....Kolam, Tambak, tangki/tank
Manajemen suply budidaya ikan Air Tawar
Pintu
Besi
Waduk Jatiluhur
Sedimentation
pond
Reservoar
Kolam-kolam
Hatchery
Sumur bor
Ruang inkubasi
telur
Tower penampungan
Manajemen Alir SuplLY
Budidaya ikan di Tambak