248 gksi naikkan bea masuk susu 98
GKSI Naikkan bea masuk susu
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:25 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:06
PASURUAN GKSI mendesak pemerintah segera menaikkan tarif bea masuk susu impor yang
saat ini 5% sebagai upaya untuk melindungi kelangsungan usaha peternakan rakyat dan
meningkatkan produksi susu nasional.
Sulistiyanto, Wakil Ketua Cabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Bidang Organisasi dan
Keanggotaan, mengatakan kenaikan tarif bea masuk susu impor tersebut diperlukan menyusul
rendahnya harga susu dunia dan kecenderungan melemahnya nilai tukar dolar AS atas rupiah.
"Anda tahu harga susu dunia yang rendah telah memicu aksi unjuk rasa peternak di Eropa.
Bukan tidak mungkin ini yang akan dimanfaatkan industri pengolah susu (IPS) di Indonesia
untuk menekan harga susu lokal. Makanya kami akan segera mengajukan usulan ke
pemerintah agar BM susu dinaikkan," kata Sulistiyanto di sela-sela Pencadangan HariMinum
Susu Nusantara di Purwosari, Kab. Pasuruan, kemarin.
Pihaknya belum menyebutkan secara persis besaran ideal tarif BM susu impor tersebut. "Kami
masih hitung lagi denganpengurus, tapi segera tok. Karena gambaran sudah ada. Dulu Kun
sempat 10%," ujarnya.
Yang jelas, jika BM tidak dinaikkan IPS punya alasan untuk mengimpor susu lebih besar lagi
seperti yang berlaku selama ini hingga 70% dari kebutuhan. "Kondisi ini akan bersifat
kontradiktif terhadap upaya pemerintah meningkatkan produksi susu nasional."
Berdasarkan catatan Bisnis sejak Juni lalu pemerintah telah menaikkan BM susu sebesar 5%
dari sebelumnya 0%.
Teguh Boediyana, Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN1, mendukung upaya GKSI. "Kami
kira wajar BM susu dinaikkan. Kondisi usaha peternakan sapi perah lokal saat ini perlu
keberpihakan pemerintah lebih besar."
Dia mengatakan nilai yang diterima peternak dari hasil jual susunya, paling rata-rata di bawah
Rp3.000 per liter.
Menteri Pertanian Anton Apriyantono menyatakan sangat memungkinkan tarif bea masuk susu
impor dinaikkan. "Bisa saja dan [kenaikan tarif BM susu] itu memungkinkan sesua dengan
kebutuhan. Pemerintah tentu akan menghitung sejauh mana kebijakan tarif itu diperlukan,
ujarnya.
1/2
GKSI Naikkan bea masuk susu
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:25 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:06
Sumber : Bisnis Indonesia
2/2
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:25 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:06
PASURUAN GKSI mendesak pemerintah segera menaikkan tarif bea masuk susu impor yang
saat ini 5% sebagai upaya untuk melindungi kelangsungan usaha peternakan rakyat dan
meningkatkan produksi susu nasional.
Sulistiyanto, Wakil Ketua Cabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Bidang Organisasi dan
Keanggotaan, mengatakan kenaikan tarif bea masuk susu impor tersebut diperlukan menyusul
rendahnya harga susu dunia dan kecenderungan melemahnya nilai tukar dolar AS atas rupiah.
"Anda tahu harga susu dunia yang rendah telah memicu aksi unjuk rasa peternak di Eropa.
Bukan tidak mungkin ini yang akan dimanfaatkan industri pengolah susu (IPS) di Indonesia
untuk menekan harga susu lokal. Makanya kami akan segera mengajukan usulan ke
pemerintah agar BM susu dinaikkan," kata Sulistiyanto di sela-sela Pencadangan HariMinum
Susu Nusantara di Purwosari, Kab. Pasuruan, kemarin.
Pihaknya belum menyebutkan secara persis besaran ideal tarif BM susu impor tersebut. "Kami
masih hitung lagi denganpengurus, tapi segera tok. Karena gambaran sudah ada. Dulu Kun
sempat 10%," ujarnya.
Yang jelas, jika BM tidak dinaikkan IPS punya alasan untuk mengimpor susu lebih besar lagi
seperti yang berlaku selama ini hingga 70% dari kebutuhan. "Kondisi ini akan bersifat
kontradiktif terhadap upaya pemerintah meningkatkan produksi susu nasional."
Berdasarkan catatan Bisnis sejak Juni lalu pemerintah telah menaikkan BM susu sebesar 5%
dari sebelumnya 0%.
Teguh Boediyana, Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN1, mendukung upaya GKSI. "Kami
kira wajar BM susu dinaikkan. Kondisi usaha peternakan sapi perah lokal saat ini perlu
keberpihakan pemerintah lebih besar."
Dia mengatakan nilai yang diterima peternak dari hasil jual susunya, paling rata-rata di bawah
Rp3.000 per liter.
Menteri Pertanian Anton Apriyantono menyatakan sangat memungkinkan tarif bea masuk susu
impor dinaikkan. "Bisa saja dan [kenaikan tarif BM susu] itu memungkinkan sesua dengan
kebutuhan. Pemerintah tentu akan menghitung sejauh mana kebijakan tarif itu diperlukan,
ujarnya.
1/2
GKSI Naikkan bea masuk susu
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:25 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:06
Sumber : Bisnis Indonesia
2/2