TIPS LOLOS DARI BEA CUKAI DAN BEA MASUK (1)

TIPS LOLOS DARI BEA CUKAI DAN BEA MASUK

Bea Cukai

Cukai, menurut Pasal 1 angka 1 UU 39/ 2007, adalah pungutan negara yang
dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang
ditetapkan dalam undang-undang. Yang dimaksud dengan barang-barang tertentu yang
mempunyai sifat atau karakteristik yaitu:
a. konsumsinya perlu dikendalikan;
b. peredarannya perlu diawasi;
c. pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau
lingkungan hidup; atau
d. pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan
keseimbangan, dikenai cukai berdasarkan undang-undang ini.

Cukai dikenakan terhadap Barang Kena Cukai yang terdiri dari:
a. etil alkohol atau etanol, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan
proses pembuatannya;
b. minuman yang mengandung etil alkohol dalam kadar berapa pun, dengan tidak
mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya, termasuk
konsentrat yang mengandung etil alkohol;

c. hasil tembakau, yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan
hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan
atau tidak bahan pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya.

Pembebasan Cukai Terhadap Barang Milik Pribadi Penumpang Dari Luar Negeri
Barang Pribadi Penumpang yang merupakan barang kena cukai, diberikan pembebasan bea
masuk dan cukai untuk setiap orang dewasa dengan jumlah paling banyak:
a. 200 (dua ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima) batang cerutu, atau 100 (seratus)
gram tembakau iris/ hasil tembakau lainnya; dan
b. 1 (satu) liter minuman mengandung etil alkohol.

Hasil tembakau lebih dari 1 (satu) jenis, pembebasan bea masuk dan cukai diberikan
setara dengan perbandingan jumlah per jenis hasil tembakau tersebut. Dalam hal Barang

1

Pribadi Penumpang yang merupakan barang kena cukai melebihi jumlah yang ditentukan
maka atas kelebihan barang kena cukai tersebut langsung dimusnahkan oleh Pejabat Bea
dan Cukai dengan atau tanpa disaksikan Penumpang yang bersangkutan.


Bea M asuk

Bea Masuk adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1995 tentang Kepabeanan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006 yang dikenakan terhadap barang yang diimpor. Mengenai barang pribadi yang Anda
bawa dari luar negeri, ada yang dinamakan pembebasan cukai dan pembebasan bea masuk
bagi barang milik pribadi penumpang dari luar negeri.

Batas nilai pabean yang diberikan pembebasan bea masuk adalah:
a. Paling banyak FOB USD 250 (dua ratus lima puluh US Dollar) per orang: atau
b. Paling banyak FOB USD 1,000 (seribu US Dollar) per keluarga untuk setiap
kedatangan.

Jika Barang Pribadi Penumpang nilai pabeannya tidak melebihi ketentuan di atas,
maka barang-barang tersebut diberikan pembebasan bea masuk. Untuk mengetahui apakah
barang tersebut melebihi nilai atau tidak maka dilakukan pemeriksaan. Apabila dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan Barang Pribadi Penumpang dengan nilai pabean melebihi nilai
pabean yang diberikan pembebasan bea masuk, atas kelebihan nilai pabean tersebut
dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor, dengan dasar nilai pabean penuh
dikurangi dengan nilai pabean yang mendapatkan pembebasan bea masuk. Dalam hal

barang impor lebih dari 3 (tiga) jenis barang, Pejabat Bea dan Cukai menetapkan hanya satu
tarif bea masuk berdasarkan tarif barang tertinggi. Barang pribadi penumpang melebihi
batas nilai pabean, atas kelebihan tersebut dipungut bea masuk dan pajak dalam rangka
impor.

Tips agar tidak dikenakan Bea Cukai:

1. Tidak membawa lebih dari 200 (dua ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima)
batang cerutu, atau 100 (seratus) gram tembakau iris/ hasil tembakau lainnya; dan
atau 1 (satu) liter minuman mengandung etil alkohol.

2

Tips agar tidak dikenakan Bea M asuk:

1. Sebelum berangkat keluar negeri penumpang wajib memberitahukan kepada pejabat
bea cukai dengan mengisi custom declaration (CD/ BC 2.2) dengan lengkap dan
benar, sebutkan barang bawaan dari Indonesia agar apabila telah pulang dari luar
negeri, custom declaration bisa digunakan dasar barang bawaan Anda.
2. Bila membawa barang yang dibeli atau didapat dari luar negeri, tidak melebihi FOB

USD 250 (dua ratus lima puluh US Dollar) per orang.
3. Bila satu keluarga FOB USD 1,000 (seribu US Dollar) untuk setiap kedatangan.
4. Bila barang yang dibeli atau didapat dari luar negeri melebihi batas FOB maka
kondisi harus diserupakan barang bekas pakai dan jumlahnya tidak berlebihan.
Contoh beli Laptop maka dos sudah dalam keadaan terbuka dan jumlah wajarnya 1
(satu) biji, label harga pada baju baru dilepas.
5. Menyiapkan kuitansi/ bon untuk barang-barang yang baru Anda beli.
6. Bila barang telekomunikasi (maksimal 2 (dua) biji ) tidak melebihi batas FOB.
7. Bila belanja barang dari luar negeri gunakan pihak perusahaan jasa titipan (PJT)
8. Tidak membawa uang tunai dalam jumlah banyak (maksimal Rp 100 juta).

Cara menghitung Bea M asuk:

Dapat diunduh di Google Playstore, atau dengan mengakses secara online Kalkulator Bea
Masuk dan PDRI dalam tautan di bctemas.beacukai.go.id/ kalkulator.

Dasar hukum:

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006;

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/ PMK.04/ 2010 Tahun 2010 tentang Impor
Barang Yang Dibawa Oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas,
Dan Barang Kiriman.
4. Peraturan Menteri Perdagangan nomor 38/ 2013

Penulis : Qio Qio Suryanto Hartono
Fakultas Hukum - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

3