Cara Perhitungan Bea Masuk dan Pajak di
Cara Perhitungan Bea Masuk dan
Pajak di Bea Cukai
bagi yang pertama kali berurusan dengan Bea dan Cukai mungkin
sering mengalami kebingungan terhadap barang impor, barang
kiriman paket atau barang bawaan penumpang yang kita bawa saat
baru pulang dari luar negeri. Tidak hanya terkait prosedur atau tata
cara pengeluaran, tetapi juga bagaimana cara untuk menghitung
pungutan bea masuk, cukai, dan pajak-pajak lainnya seperti PPN,
PPh, dan PPnBM.
Sebelum kita langsung membahas tentang tata cara perhitungan
pungutan berupa Bea Masuk (atau yang biasa disingkat BM, dan
Pajak (PPN, PPh, PPnBM), ada baiknya kita mengetahui pengertian
dari istilah-istilah yang biasa digunakan dalam perhitungan
kepabeanan.
Pengertian
Berikut adalah pengertian dari beberapa istilah yang akan
digunakan dalam artikel ini:
Bea Masuk: adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap
barang impor. Pengertian tentang Bea Masuk selengkapnya bisa klik
disini: Bea Masuk.
Harga barang: adalah nilai dari barang tersebut, disebut
sebagai "cost" (C)
Asuransi: adalah nilai asuransi yang dikenakan terhadap
barang impor atau disebut dengan istilah "insurance" (I)
Ongkos kirim: adalah biaya yang dikenakan oleh pihak jasa
pengiriman dan selanjutnya disebut "freight" (F)
PDRI: merupakan singkatan dari Pajak Dalam Rangka Impor
yang terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan
(PPh pasal 22 Impor), dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
NDPBM
Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk yang selanjutnya disingkat
NDPBM adalah nilai tukar yang dipergunakan sebagai dasar
penghitungan Bea Masuk. Dalam menghitung bea masuk, maka
persentase tarif Bea Masuk, PPN, dan PPh akan dikalikan dengan
NDPBM yang sudah ditetapkan sebelumnya. Rumus penetapan
NDPBM dan cara menghitung Bea Masuk beserta PPN dan PPh
adalah sebagai berikut:
Nilai
Dasar
Pengenaan
Bea
Masuk
(NDPBM)
= Cost + Insurance + Freight = CIF
1.
Untuk barang impor yang tidak melalui Perusahaan Jasa
Titipan:
o Bea Masuk = CIF * Tarif Bea Masuk (bisa 0%, 5%, 10% dst
lihat di BTBMI (Buku Tarif Bea Masuk Indonesia) yang
sekarang
dinamakan
BTKI
(Buku
Tarif
Kepabeanan
Indonesia). Jika Anda tidak memiliki BTKI, maka Anda bisa
mengetahui tarif Bea Masuk dari barang impor melalui
portal INSW (Indonesia National Single Window), atau
langsung klik disini: HS Code Information.
o PPN (Pajak Pertambahan Nilai) = (CIF + bea masuk) *
10%
o PPh (Pajak Penghasilan) = (CIF + bea masuk) * 7.5% (bisa
kena 2,5% bila punya API, atau 15% bila tidak punya
NPWP)
2. Untuk barang impor melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT) atau
kantor pos, tata cara perhitungan sama dengan formula diatas,
hanya sebelumnya harga barang dikurangi dengan nilai yang
diberikan pembebasan terlebih dahulu, yakni sebesar FOB (Freight
On Board) USD 50,00:
Untuk barang yang nilainya (harganya) di bawah USD 50 (dolar
Amerika) dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan PDRI alias gratis
/ free tidak bayar bea masuk dan pajak.
o
Bea Masuk = (CIF) * tarif bea masuknya
o
PPN = (CIF + bea masuk) * 10%
o
PPh = (CIF + bea masuk) * 7.5%
Contoh Kasus:
Harga barang $500 dikurangi nilai pembebasan yang merupakan
hak
untuk
barang
kiriman
$50
=
500-50
=
$450,
Ongkir
$50
---
CIF
=
450
+
50
=
500,
jenis
barang
= Handphone (tarif bea masuk dlm BTKI = 0%)
o
Bea Masuk = ( 500 ) * 0% = 0
o
PPN = (500 + 0) * 10% = 50 dolar
o
PPh = (500 + 0) * 7,5% = 37.5 dolar
Sehingga total tagihan = 50 + 37.5 = 87.5 dolar * 10.232,75 = Rp.
896.000,-
(pembulatan).
NDPBM (kurs 1 usd = 10.232,75 berlaku tgl 13 s.d. 19 juli 2009.
Info kurs yang berlaku hari ini dapat dilihat di website resmi Bea dan
Cukai atau langsung klik disini: [Kurs Pajak] - Data Kurs Pajak.
Untuk mengetahui tentang aturan dan tanya jawab
2.
mengenai pembawaan barang melalui pesawat udara bisa dilihat
disini Official Website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - FAQ
Barang Bawaan Penumpang Sarana Pengangkut Udara.
Untuk yang ada masalah dengan kantor pos pasar baru
3.
telepon ke nomor 021-3813438, kalo punya tracking-number, bisa
dipantau
sendiri
di website PT
dihttp://www.posindonesia.co.id/.
Pos
Indonesia
(Persero)
4.
Untuk
mengetahui
persentase
pembeaan,
peraturan
mengenai barang larangan pembatasan, termasuk juga untuk
mengetahui tarif Bea Masuk, PPN, PPh, dan PPnBM dengan
memasukkan kata kunci berdasarkan nomor pos tarif (HS Code)
atau Nama Barang dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
di link HS Code Information yang sudah diberikan di atas (angka 1).
Untuk mengetahui tentang aturan mengenai sertifikat
5.
postel terutama untuk pasal 6 (perkecualian sertifikat ditjen postel)
bisa dibaca disini Penjelasan Kementerian Kominfo.
6.
Tatacara pengeluaran barang di Perusahaan Jasa Titipan
(disingkat PJT):
o
Barang datang dari luar negeri
o
Dokumen diperiksa oleh customs
o
Apabila barang tersebut:
o
Harganya diragukan, maka akan nilai pabean ditetapkan
ulang oleh pejabat pemeriksa Bea dan Cukai,
Jenis / tipe / jumlah barang diragukan maka diperiksa bersama
petugas
dari
pemeriksaan :
PJT,
dan
hasilnya
dituangkan
dalam
laporan
1. Dokumen yang telah disetujui oleh Bea dan Cukai kemudian
ditetapkan pembayarannya
2. Barang dikeluarkan dari gudang PJT
3. PJT diberi kesempatan 3 hari setelah barang keluar untuk
melunasi pembayaran pajak dan Bea Masuk
1.
Tata cara pengeluaran barang yang dokumen Pencacahan
Pembeaan Kiriman Pos (disingkat PPKP)-nya ditetapkan di Kantor Pos
Soekarno Hatta (Soetta):
a. Barang datang dari luar negeri;
b. Barang ditetapkan oleh pihak pos sebagai barang 'held
by customs' yang menandakan bahwa paket kiriman pos
tersebut harus melalui pemeriksaan petugas Bea dan
Cukai terlebih dahulu;
c. Barang diperiksa oleh customs didampingi oleh petugas
pos;
d. Barang dibungkus ulang oleh petugas pos dan diberi seal
atau segel oleh pihak pos;
e. Petugas customs menetapkan
nilai
pabean
dan
pengenaan bea masuk dan pajaknya untuk barang
dengan nilai diatas 50 dolar;
f. Customs menuangkan hasil perhitungannya ke dalam
PPKP;
g. Barang beserta PPKP dikirim oleh petugas pos bandara ke
tempat pos terdekat dgn penerima;
h. Bila barang bebas bea langsung dikirim ke alamat
penerima;
i. Untuk
barang
yg
terkena
bea,
petugas
pos
memberitahukan ke penerima untuk melunasi pungutan
yang tercantum dalam PPKP.
2. Bila merasa keberatan dengan penetapan harga oleh petugas Bea
dan Cukai, bisa mengajukan keberatan dengan dilampiri dokumen
pembelian
seperti
bukti
transfer, invoicedari
pihak
penjual
atau seller, kuitansi pembelian yang dikeluarkan oleh seller yang
didalamnya dirinci daftar uraian barang yang dikirim.
3.
Untuk membaca lebih lengkap mengenai petunjuk pelaksanaan atau
panduan umum tentang barang kiriman melalui jasa titipan bisa
klik link berikut
ini: Panduan
Impor
Umum/Panduan
Impor
-
Perorangan - Barang Kiriman - Melalui PJT.
4. Tata cara pengeluaran barang penumpang di terminal kedatangan:
a. Penumpang
mengisi Customs
Declaration (CD)
berisi
jumlah, jenis dan nilai pabean barang impor yang dibawa
dan menyerahkannya kepada petugas customs dan dapat
memilih jalur hijau atau jalur merah.
Jalur hijau: memberikan persetujuan pengeluaran
barang impor pada CD apabila nilai pabean tidak
melebihi FOB US$ 250 untuk satu orang atau FOB
US$1.000
untuk
satu
keluarga
dan
membawa
barang kena cukai dalam jumlah tidak melebihi
ketentuan pembebasan cukai.
Jalur merah: melakukan pemeriksaan fisik barang,
mencatat hasil pemeriksaan fisik berupa jumlah,
jenis, merek, klasifikasi, pembebanan (tarif), nilai
pabean dan menghitung bea masuk dan pajak impor
pada
CD,
serta
memberikan
persetujuan
pengeluaran setelah pungutan negara dilunasi.
2. Petugas
yang
menerima
pembayaran
menerbitkan
kuitansi pembayaran dan membukukan data CD yang
dikenakan pembayaran kedalam buku catatan pabean
untuk CD.
3. Apabila
penumpang
membawa
Barang
Kena
Cukai
(disingkat BKC) berupa rokok atau minuman beralkohol,
maka diwajibkan untuk melaporkan barang tersebut
kepada petugas Bea dan Cukai yang mengawasi di
terminal kedatangan penumpang luar negeri. Jika BKC
yang
dibawa
penumpang
melebihi
ketentuan
pembebasan, kelebihannya ditetapkan sebagai barang
yang dikuasai negara dan dijadikan milik negara untuk
selanjutnya
dimusnahkan.
Batasan
BKC
yang
boleh
dibawa penumpang yang datang dari luar negeri adalah
sebanyak 200 (dua ratus batang) rokok dan 1 (satu) liter
minuman beralkohol per penumpang.
4. Barang penumpang yang tiba tidak bersama dengan
penumpang,
harus
dapat
dibuktikan
dengan
paspor, bagage claim tag, dan tiket yang bersangkutan.
5. Barang penumpang pada butir (d) di atas yang:
terdaftar
dalam manifest diselesaikan
dengan
dokumen PIBK.
terdaftar sebagai barang lost and found diselesaikan
dengan CD.
2. Dalam hal terdapat kecurigaan, petugas dapat
memeriksa barang bawaan penumpang yang lewat
jalur hijau.
3. Terhadap
barang
impornya,
penyerahan
yang
petugas
bukti
dilarang
melakukan
atau
dibatasi
pencegahan
pencegahan
kepada
dan
pemilik
barang.
4. Penumpang
yang
memenuhi
pembayaran
penyetoran negara atas barang bawaannya diberi
bukti kuitansi pembayaran bea dan cukai.
2. Tata cara pengeluaran barang pindahan:
-Pemilik barang mengajukan pemberitahuan impor barang khusus
kepada kepala kantor pabean dengan melampirkan:
- Rincian jumlah dan jenis barang yang dimintakan pembebasan bea
masuk beserta nilai pabeannya.
Surat keterangan yang diperlukan berkaitan dengan kepindahan
pemilik barang
Fotokopi paspor.
Persyaratan lain; barang tersebut tiba bersama pemiliknya, atau
paling lama 6 (enam) bulan sesudah atau sebelum pemilik barang
tiba di indonesia.
Untuk membaca peraturan Menteri Keuangan tentang Pembebasan
Bea
Masuk
atas
Impor
Barang
Pindahan
bisa
di-download
disini: PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.04/2008
tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Pindahan.
Kontak:
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Soekarno Hatta
Cargo Area Bandara Soekarno-Hatta
Kotak Pos 1023, cengkareng 19111
Tlp. (021) 5502072, 5502056, 5507056
Fax. (021) 5502105
Nomor Telepon Pusat Kontak Layanan (Call Center) Bravo Bea Cukai:
1500225
atau kunjungi website: www.beacukai.go.id atau
http://www.bcsoetta.net/
Pajak di Bea Cukai
bagi yang pertama kali berurusan dengan Bea dan Cukai mungkin
sering mengalami kebingungan terhadap barang impor, barang
kiriman paket atau barang bawaan penumpang yang kita bawa saat
baru pulang dari luar negeri. Tidak hanya terkait prosedur atau tata
cara pengeluaran, tetapi juga bagaimana cara untuk menghitung
pungutan bea masuk, cukai, dan pajak-pajak lainnya seperti PPN,
PPh, dan PPnBM.
Sebelum kita langsung membahas tentang tata cara perhitungan
pungutan berupa Bea Masuk (atau yang biasa disingkat BM, dan
Pajak (PPN, PPh, PPnBM), ada baiknya kita mengetahui pengertian
dari istilah-istilah yang biasa digunakan dalam perhitungan
kepabeanan.
Pengertian
Berikut adalah pengertian dari beberapa istilah yang akan
digunakan dalam artikel ini:
Bea Masuk: adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap
barang impor. Pengertian tentang Bea Masuk selengkapnya bisa klik
disini: Bea Masuk.
Harga barang: adalah nilai dari barang tersebut, disebut
sebagai "cost" (C)
Asuransi: adalah nilai asuransi yang dikenakan terhadap
barang impor atau disebut dengan istilah "insurance" (I)
Ongkos kirim: adalah biaya yang dikenakan oleh pihak jasa
pengiriman dan selanjutnya disebut "freight" (F)
PDRI: merupakan singkatan dari Pajak Dalam Rangka Impor
yang terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan
(PPh pasal 22 Impor), dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
NDPBM
Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk yang selanjutnya disingkat
NDPBM adalah nilai tukar yang dipergunakan sebagai dasar
penghitungan Bea Masuk. Dalam menghitung bea masuk, maka
persentase tarif Bea Masuk, PPN, dan PPh akan dikalikan dengan
NDPBM yang sudah ditetapkan sebelumnya. Rumus penetapan
NDPBM dan cara menghitung Bea Masuk beserta PPN dan PPh
adalah sebagai berikut:
Nilai
Dasar
Pengenaan
Bea
Masuk
(NDPBM)
= Cost + Insurance + Freight = CIF
1.
Untuk barang impor yang tidak melalui Perusahaan Jasa
Titipan:
o Bea Masuk = CIF * Tarif Bea Masuk (bisa 0%, 5%, 10% dst
lihat di BTBMI (Buku Tarif Bea Masuk Indonesia) yang
sekarang
dinamakan
BTKI
(Buku
Tarif
Kepabeanan
Indonesia). Jika Anda tidak memiliki BTKI, maka Anda bisa
mengetahui tarif Bea Masuk dari barang impor melalui
portal INSW (Indonesia National Single Window), atau
langsung klik disini: HS Code Information.
o PPN (Pajak Pertambahan Nilai) = (CIF + bea masuk) *
10%
o PPh (Pajak Penghasilan) = (CIF + bea masuk) * 7.5% (bisa
kena 2,5% bila punya API, atau 15% bila tidak punya
NPWP)
2. Untuk barang impor melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT) atau
kantor pos, tata cara perhitungan sama dengan formula diatas,
hanya sebelumnya harga barang dikurangi dengan nilai yang
diberikan pembebasan terlebih dahulu, yakni sebesar FOB (Freight
On Board) USD 50,00:
Untuk barang yang nilainya (harganya) di bawah USD 50 (dolar
Amerika) dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan PDRI alias gratis
/ free tidak bayar bea masuk dan pajak.
o
Bea Masuk = (CIF) * tarif bea masuknya
o
PPN = (CIF + bea masuk) * 10%
o
PPh = (CIF + bea masuk) * 7.5%
Contoh Kasus:
Harga barang $500 dikurangi nilai pembebasan yang merupakan
hak
untuk
barang
kiriman
$50
=
500-50
=
$450,
Ongkir
$50
---
CIF
=
450
+
50
=
500,
jenis
barang
= Handphone (tarif bea masuk dlm BTKI = 0%)
o
Bea Masuk = ( 500 ) * 0% = 0
o
PPN = (500 + 0) * 10% = 50 dolar
o
PPh = (500 + 0) * 7,5% = 37.5 dolar
Sehingga total tagihan = 50 + 37.5 = 87.5 dolar * 10.232,75 = Rp.
896.000,-
(pembulatan).
NDPBM (kurs 1 usd = 10.232,75 berlaku tgl 13 s.d. 19 juli 2009.
Info kurs yang berlaku hari ini dapat dilihat di website resmi Bea dan
Cukai atau langsung klik disini: [Kurs Pajak] - Data Kurs Pajak.
Untuk mengetahui tentang aturan dan tanya jawab
2.
mengenai pembawaan barang melalui pesawat udara bisa dilihat
disini Official Website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - FAQ
Barang Bawaan Penumpang Sarana Pengangkut Udara.
Untuk yang ada masalah dengan kantor pos pasar baru
3.
telepon ke nomor 021-3813438, kalo punya tracking-number, bisa
dipantau
sendiri
di website PT
dihttp://www.posindonesia.co.id/.
Pos
Indonesia
(Persero)
4.
Untuk
mengetahui
persentase
pembeaan,
peraturan
mengenai barang larangan pembatasan, termasuk juga untuk
mengetahui tarif Bea Masuk, PPN, PPh, dan PPnBM dengan
memasukkan kata kunci berdasarkan nomor pos tarif (HS Code)
atau Nama Barang dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
di link HS Code Information yang sudah diberikan di atas (angka 1).
Untuk mengetahui tentang aturan mengenai sertifikat
5.
postel terutama untuk pasal 6 (perkecualian sertifikat ditjen postel)
bisa dibaca disini Penjelasan Kementerian Kominfo.
6.
Tatacara pengeluaran barang di Perusahaan Jasa Titipan
(disingkat PJT):
o
Barang datang dari luar negeri
o
Dokumen diperiksa oleh customs
o
Apabila barang tersebut:
o
Harganya diragukan, maka akan nilai pabean ditetapkan
ulang oleh pejabat pemeriksa Bea dan Cukai,
Jenis / tipe / jumlah barang diragukan maka diperiksa bersama
petugas
dari
pemeriksaan :
PJT,
dan
hasilnya
dituangkan
dalam
laporan
1. Dokumen yang telah disetujui oleh Bea dan Cukai kemudian
ditetapkan pembayarannya
2. Barang dikeluarkan dari gudang PJT
3. PJT diberi kesempatan 3 hari setelah barang keluar untuk
melunasi pembayaran pajak dan Bea Masuk
1.
Tata cara pengeluaran barang yang dokumen Pencacahan
Pembeaan Kiriman Pos (disingkat PPKP)-nya ditetapkan di Kantor Pos
Soekarno Hatta (Soetta):
a. Barang datang dari luar negeri;
b. Barang ditetapkan oleh pihak pos sebagai barang 'held
by customs' yang menandakan bahwa paket kiriman pos
tersebut harus melalui pemeriksaan petugas Bea dan
Cukai terlebih dahulu;
c. Barang diperiksa oleh customs didampingi oleh petugas
pos;
d. Barang dibungkus ulang oleh petugas pos dan diberi seal
atau segel oleh pihak pos;
e. Petugas customs menetapkan
nilai
pabean
dan
pengenaan bea masuk dan pajaknya untuk barang
dengan nilai diatas 50 dolar;
f. Customs menuangkan hasil perhitungannya ke dalam
PPKP;
g. Barang beserta PPKP dikirim oleh petugas pos bandara ke
tempat pos terdekat dgn penerima;
h. Bila barang bebas bea langsung dikirim ke alamat
penerima;
i. Untuk
barang
yg
terkena
bea,
petugas
pos
memberitahukan ke penerima untuk melunasi pungutan
yang tercantum dalam PPKP.
2. Bila merasa keberatan dengan penetapan harga oleh petugas Bea
dan Cukai, bisa mengajukan keberatan dengan dilampiri dokumen
pembelian
seperti
bukti
transfer, invoicedari
pihak
penjual
atau seller, kuitansi pembelian yang dikeluarkan oleh seller yang
didalamnya dirinci daftar uraian barang yang dikirim.
3.
Untuk membaca lebih lengkap mengenai petunjuk pelaksanaan atau
panduan umum tentang barang kiriman melalui jasa titipan bisa
klik link berikut
ini: Panduan
Impor
Umum/Panduan
Impor
-
Perorangan - Barang Kiriman - Melalui PJT.
4. Tata cara pengeluaran barang penumpang di terminal kedatangan:
a. Penumpang
mengisi Customs
Declaration (CD)
berisi
jumlah, jenis dan nilai pabean barang impor yang dibawa
dan menyerahkannya kepada petugas customs dan dapat
memilih jalur hijau atau jalur merah.
Jalur hijau: memberikan persetujuan pengeluaran
barang impor pada CD apabila nilai pabean tidak
melebihi FOB US$ 250 untuk satu orang atau FOB
US$1.000
untuk
satu
keluarga
dan
membawa
barang kena cukai dalam jumlah tidak melebihi
ketentuan pembebasan cukai.
Jalur merah: melakukan pemeriksaan fisik barang,
mencatat hasil pemeriksaan fisik berupa jumlah,
jenis, merek, klasifikasi, pembebanan (tarif), nilai
pabean dan menghitung bea masuk dan pajak impor
pada
CD,
serta
memberikan
persetujuan
pengeluaran setelah pungutan negara dilunasi.
2. Petugas
yang
menerima
pembayaran
menerbitkan
kuitansi pembayaran dan membukukan data CD yang
dikenakan pembayaran kedalam buku catatan pabean
untuk CD.
3. Apabila
penumpang
membawa
Barang
Kena
Cukai
(disingkat BKC) berupa rokok atau minuman beralkohol,
maka diwajibkan untuk melaporkan barang tersebut
kepada petugas Bea dan Cukai yang mengawasi di
terminal kedatangan penumpang luar negeri. Jika BKC
yang
dibawa
penumpang
melebihi
ketentuan
pembebasan, kelebihannya ditetapkan sebagai barang
yang dikuasai negara dan dijadikan milik negara untuk
selanjutnya
dimusnahkan.
Batasan
BKC
yang
boleh
dibawa penumpang yang datang dari luar negeri adalah
sebanyak 200 (dua ratus batang) rokok dan 1 (satu) liter
minuman beralkohol per penumpang.
4. Barang penumpang yang tiba tidak bersama dengan
penumpang,
harus
dapat
dibuktikan
dengan
paspor, bagage claim tag, dan tiket yang bersangkutan.
5. Barang penumpang pada butir (d) di atas yang:
terdaftar
dalam manifest diselesaikan
dengan
dokumen PIBK.
terdaftar sebagai barang lost and found diselesaikan
dengan CD.
2. Dalam hal terdapat kecurigaan, petugas dapat
memeriksa barang bawaan penumpang yang lewat
jalur hijau.
3. Terhadap
barang
impornya,
penyerahan
yang
petugas
bukti
dilarang
melakukan
atau
dibatasi
pencegahan
pencegahan
kepada
dan
pemilik
barang.
4. Penumpang
yang
memenuhi
pembayaran
penyetoran negara atas barang bawaannya diberi
bukti kuitansi pembayaran bea dan cukai.
2. Tata cara pengeluaran barang pindahan:
-Pemilik barang mengajukan pemberitahuan impor barang khusus
kepada kepala kantor pabean dengan melampirkan:
- Rincian jumlah dan jenis barang yang dimintakan pembebasan bea
masuk beserta nilai pabeannya.
Surat keterangan yang diperlukan berkaitan dengan kepindahan
pemilik barang
Fotokopi paspor.
Persyaratan lain; barang tersebut tiba bersama pemiliknya, atau
paling lama 6 (enam) bulan sesudah atau sebelum pemilik barang
tiba di indonesia.
Untuk membaca peraturan Menteri Keuangan tentang Pembebasan
Bea
Masuk
atas
Impor
Barang
Pindahan
bisa
di-download
disini: PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.04/2008
tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Pindahan.
Kontak:
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Soekarno Hatta
Cargo Area Bandara Soekarno-Hatta
Kotak Pos 1023, cengkareng 19111
Tlp. (021) 5502072, 5502056, 5507056
Fax. (021) 5502105
Nomor Telepon Pusat Kontak Layanan (Call Center) Bravo Bea Cukai:
1500225
atau kunjungi website: www.beacukai.go.id atau
http://www.bcsoetta.net/