Tampilkan DIP: Realisasi Triwulan I 2013 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik

KATA PENGANTAR

Proses pengendalian pembangunan mutlak diperlukan untuk menjamin setiap
kegiatan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sementara itu
pengendalian pembangunan juga sangat bergantung pada pemantauan dan evaluasi
yang dilakukan secara periodik. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagaimana
diamanatkan oleh PP No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, disusunlah laporan Triwulan I
pelaksanaan program pembinaan kesatuan bangsa dan politik. Selain itu laporan ini
akan

menjadi

masukan

bagi

penyusunan

dan


pelaksanaan

Rencana

Kerja

Pembangunan (RKP) pada tahun yang akan datang atau dua tahun sesudah
pelaksanaan RKP 2013.
Secara umum evaluasi yang dilakukan dengan melihat pencapaian sasaran
dalam bentuk realisasi keuangan dan realisasi fisik serta permasalahan yang
dihadapi sesuai pedoman/ aplikasi dalam PP 39/ 2006. Hasil analisis pada setiap sub
kegiatan dan kegiatan yang sudah dilaksanakan menunjukkan hasil yang cukup baik.
Di sadari bahwa masih banyak kendala dan permasalahan yang perlu diperbaiki
pada tahun berikutnya sehingga pencapaian ini lebih baik.
Demikian laporan ini disusun dengan menyadari penuh bahwa secara
sistematika dan substansi belum sempurna, semoga laporan ini dapat menjadi
umpan balik bagi proses perencanaan dan pelaksanaan program-kegiatan ke arah
yang lebih baik dan maksimal, khususnya di lingkup Direktorat Jenderal Kesatuan
Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.


Jakarta,

April 2013

a.n DI REKTUR JENDERAL
KESATUAN BANGSA DAN POLI TI K
SEKTRETARI S DI REKTORAT JENDERAL,

I NDRA BASKORO
Pembina Utama Muda
NI P. 19600925 198503 1 001

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------------------

i

DAFTAR ISI


--------------------------------------------------------------------------------------------

ii

PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------------------

1

1.1 Latar Belakang --------------------------------------------------------------------

1

1.2 Arah Kebijakan Pembangunan---------------------------------------------------

2

1.3 Program dan Target Capaian Tahun 2013 ------------------------------------

5


BAB I

BAB II

ANALISIS

CAPAIAN

PELAKSANAAN

PROGRAM/KEGIATAN

TAHUN

ANGGARAN 2013 ----------------------------------------------------------------------

11

2.1 PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN ---------------------------------------


11

2.2 REALISASI KEUANGAN-----------------------------------------------------------

13

2.3 CAPAIAN KINERJA ----------------------------------------------------------------

17

 Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan ----------------------------------

 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional --------------------------------------------

 Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan ----- Fasilitasi Politik Dalam Negeri------------------------------------------------

 Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi -------------------

2.4 REALISASI FISIK ------------------------------------------------------------------ Tabel Capaian Realisasi Fisik -------------------------------------------------


BAB III

17
20
23
25
30
35
35

PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------

38

3.1 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT ---------------------------------------

38

3.2 KESIMPULAN ----------------------------------------------------------------------


40

LAPORAN TRIWULAN I
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
Tahun Anggaran 2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Undang-Undang
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan
Perencanaan Nasional
ional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan Rencana
Pembangunan,

mengamanatkan


perlunya

dilakukan

pengendalian,

pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran
g hasilnya diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan
yang
kebijakan serta program/kegiatan
pro
tahun berikutnya. Sebagaimana amanat
pasal 8 UU SPPN dijelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu tahapan
penyusunan rencana,
dalam perencanaan pembangunan yaitu meliputi: penyusunan
pelaksanaan rencana.
penetapan rencana, pengendalian rencana dan evaluasi pelaksanaan
Maka dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi
sumberdaya serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan
penyusunan

pembangunan.
kegiatan

Termasuk

pelaporan

secara

didalamnya
berkala

dan

tuntutan
tutan


adanya

berjenjang

baik

Triwulanan maupun Tahunan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga,
juga

unit

organisa
organisasi

dan

unit

kerja


pada

masing
masing-masing

Kementerian/Lembaga.
Laporan Triwulan I Direktorat
rat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
disusun berdasarkan realisasi keuangan, kinerja dan capaian fisik pada setiap
pelaksanaan

program/kegiatan,

juga

merupakan

analisis

dari

seluruh

pelaksanaan program-kegiatan
yang telah berjalan selama satu tahun
program
anggaran sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi terhadap penggunaan
keuangan negara serta hasil pelaksanaan program kerja Direktorat Jenderal
Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri.

I.2

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013
Perencanaan pembangunan

pada program

Pembinaan Kesatuan

Bangsa dan Politik Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
Kementerian Dalam Negeri merupakan bagian dari arah kebijakan dalam
Konteks Pembangunan Jangka Panjang Nasional, yang dirumuskan dalam tiga
pilar pokok yaitu :
1. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan
politik;
2. Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan
pada prinsip-prinsip toleransi dan menjaga stabilitas sistem politik dalam
negeri dan sistem pemerintahan dalam negeri; serta
3. Meningkatkan

kapasitas

pembangunan

daerah

dan

keberdayaan

masyarakat.
Melalui tiga pilar tersebut, di rumuskan kebijakan yang diarahkan untuk
mendukung upaya pencapaian misi Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014,
yaitu mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai, Adil dan Demokratis,
serta Sejahtera. Berdasarkan arah kebijakan di bidang pemerintahan dalam
negeri, diharapkan fungsi-fungsi pemerintahan dalam semua strata dapat
dilaksanakan dengan baik. Mantapnya penyelenggaraan pemerintahan dalam
negeri yang didukung oleh stabilitas politik dalam negeri tersebut menjadi
landasan utama bagi upaya peningkatan peran pemerintahan yang lebih
responsif terhadap perbaikan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada
masyarakat.
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai salah satu
komponen di Kementerian Dalam Negeri merespon arah kebijakan tersebut
khususnya dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri
melalui visi :

”Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa melalui sistem politik yang
demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia".

2

Demi mewujudkan visi tersebut, dituangkan dalam misi Direktorat
Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik yaitu :
1. Memelihara dan memantapkan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Memantapkan wawasan kebangsaan, ideologi dan kewaspadaan nasional,
pembauran bangsa, kesadaran dan kemampuan bela negara serta
wawasan ketahanan ekonomi dalam tatanan politik, sosial, budaya,
hukum segenap warga negara, dengan didukung berperannya institusiinstitusi sosial dan budaya masyarakat bagi penguatan integrasi sosial.
Sejalan dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan
Politik tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dirumuskan sebagai
berikut :
1. Memantapkan kesatuan dan persatuan nasional.
2. Mewujudkan tatanan masyarakat yang tenteram, tertib, dan damai dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Memantapkan stabilitas politik dalam negeri yang dilandasi oleh semangat
dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 melalui pengembangan struktur
dan fungsi, serta prosedur dan budaya politik yang demokratis dan
berkedaulatan rakyat.
4. Mewujudkan masyarakat yang maju dan mandiri dalam berbagai aspek
kehidupan.
5. Mengembangkan sistem politik nasional yang berlandaskan pada struktur
politik dan kualitas proses politik yang demokratis.
6. Meningkatkan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan Pemilu dan uji
kelayakan publik, serta pelembagaan perumusan kebijakan publik.
7. Memantapkan integrasi bangsa dengan mengedepankan upaya- upaya
peningkatan
bermasyarakat,

rasa

persatuan

berbangsa

dan

dan

bernegara

pendekatan sosial, politik maupun kultural.

3

kesatuan
baik

dalam
melalui

kehidupan
berbagai

8. Mewujudkan kedewasaan sikap dan perilaku politik masyarakat dalam
mendukung sistem politik nasional.
9. Mempercepat pemulihan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan
kemasyarakatan di wilayah konflik dan pasca konflik.
10. Mewujudkan aparatur yang memadai dan siap dalam menunjang tugas
dan fungsi organisasi termasuk menyediakan sarana dan prasarana
pendukung.
Berdasarkan penjabaran dari pernyataan tujuan tersebut di atas,
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik menetapkan sasaran yang
ingin dicapai dalam periode waktu 2010-2014, sebagai berikut :
1. Terwujudnya akuntabilitas lembaga demokrasi termasuk akuntabilitas
peran masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil, peran partai
politik, penyelenggara pemilu dan lembaga penyelenggara negara lainnya
serta terlaksananya pemilu 2014 yang adil dan demokratis dan
terwujudnya akuntabilitas organisasi masyarakat sipil.
2. Terjaminnya peningkatan iklim politik kondusif bagi berkembangnya
kualitas kebebasan sipil dan hak-hak politik rakyat yang semakin seimbang
dengan peningkatan kepatuhan terhadap pranata hukum.
3. Terwujudnya dukungan Ketahanan Ekonomi dalam era globalisasi dan
perdagangan bebas.
Menindaklanjuti sasaran strategis yang ingin dicapai Direktorat Jenderal
Kesatuan Bangsa dan Politik peride waktu 2010-2014, maka ditetapkanlah
sasaran strategis dalam melaksanakan kegiatan yaitu :
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan demokrasi (Pemilu/Pilpres);
2. Meningkatnya

komitmen

pemangku

kepentingan

dalam

menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Meningkatnya komunikasi dan dialog yang konstruktif antar anggota
masyarakat dalam penyelesaian persoalan kemasyarakatan;
4. Meningkatnya kesadaran warga negara dalam partisipasi politik.
Berdasarkan sasaran strategis yang telah diuraikan diatas maka ditetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu :

4

1. Jumlah revisi undang-undang bidang politik (KK-14), khususnya revisi
terbatas terhadap UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu;
2. Indeks Kinerja Lembaga Demokrasi;
3. Indeks Organisasi Kemasyarakatan;
4. Indeks Kebebasan Sipil;
5. Indeks Hak-Hak Politik;
6. Persentase kebijakan/peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan
oleh Pemda dan para pemangku kepentingan;
7. Persentase forum dialog publik yang efektif;
8. Persentase peningkatan masyarakat dalam kegiatan terkait dengan 4
(empat) pilar Negara (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
NKRI).
dengan 6 (enam) kegiatan yaitu:
1. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
2. Fasilitasi Politik Dalam Negeri ;
3. Pembinaan dan pengembangan Ketahanan Ekonomi;
4. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional;
5. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Ditjen Kesbangpol.
1.3

PROGRAM KERJA DAN TARGET CAPAIAN TAHUN 2013
Sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut Pembangunan Kementerian/
Lembaga Tahun 2013, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik pada
Tahun 2013 mempunyai 1 (satu) program yaitu Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik dan 6 (enam) kegiatan. Adapun outcome/hasil yang ingin dicapai
dari program tersebut adalah “Meningkatnya Komitmen dan Dukungan
Pemangku Kepentingan Terhadap Berjalanannya Proses Demokratisasi dan
Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”.
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik memiliki 6 (enam)
kegiatan Prioritas yaitu :

5

a. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan dengan

output kegiatan yaitu :
1) 1 (satu) Dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil;
2) 3 (tiga) Peraturan Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan
Kemasyarakatan;
3) 27 (dua puluh tujuh) Laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan
Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
4) 350 (tiga ratus lima puluh) kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang
Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
5) 1 (satu) Database Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan
Kemasyarakatan.
Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya,
Agama dan Kemasyarakatan adalah :
1) Jumlah Dokumen Indeks Organisasi Kemasyarakatan;
2) Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang mendapatkan Peningkatan
Kapasitas;
3) Prosentase

Kemajuan

Penyusunan,

Desiminasi,

Monitoring

dan

Evaluasi Rumusan Kebijakan, Perbaikan Mekanisme dan Prosedur
Penyelenggaraan Kebijakan Publik Bidang Ketahanan Seni, Budaya,
Agama dan Kemasayarakatan;
4) Jumlah Fasilitasi Forum dan Monev Bidang Ketahanan Seni, Budaya,
Agama dan Kemasyarakatan;
5) Prosentase Tingkat Pelayanan Publik Termasuk Data Basenya;
6) Prosentase Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pemerintah dan
Pemerintah Daerah;
b. Fasilitasi Politik Dalam Negeri dengan output kegiatan yaitu :
1) 2 (dua) Peraturan Bidang Politik Dalam Negeri;
2) 250 (dua ratus lima puluh) Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang
Politik Dalam Negeri;
3) 27 (dua puluh tujuh) Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan
Bidang Politik Dalam Negeri;

6

4) 1 (satu) Modul Bidang Politik Dalam Negeri;
5) 85.000.637 Bantuan Keuangan Parpol;
6) 62 (enam puluh dua) Unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.
Indikator kinerja Kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri adalah :
1) Prosentase penyusunan dan desiminasi rumusan kebijakan bidang
politik dalam negeri yang akuntabel dan tepat waktu;
2) Prosentase pelaksanaan fasilitasi hubungan kerja antar pemerintah
dengan lembaga perwakilan;
3) Jumlah forum komunikasi politik;
4) Prosentase laporan pemantauan dan pelaporan perkembangan politik
yang tepat waktu;
5) Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No.
27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD;
6) Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No.
42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden;
7) Jumlah kerjasama dengan ormas dalam peningkatan partisipasi politik
perempuan;
8) Jumlah parpol yang mendapatkan bantuan keuangan;
9) Jumlah

kerjasama

dengan

organisasi

kemasyarakatan

dalam

pengembangan politik dalam negeri;
10) Jumlah materi/modul bidang politik dalam negeri;
11) Jumlah publikasi best practices dan inovasi praktek demokrasi.
c.

Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi dengan output
kegiatan adalah :
1) 1 (satu) Peraturan di Bidang Ketahanan Ekonomi;
2) 100 (seratus) kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL Bidang Ketahanan
Ekonomi;
3) 4 (empat) Pengembangan Management Information System (MIS)
Pembinaan Ketahanan Ekonomi;
4) 4 (empat) Modul Bidang Ketahanan Ekonomi;

7

5) 14 (empat belas) laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang
Ketahanan Ekonomi;
Indikator kinerja kegiatan Ketahanan Ekonomi adalah
1) Prosentase penyusunan dan desiminasi rumusan kebijakan Pembinaan
dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi;
2) Jumlah kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka peningkatan
kapasitas masyarakat bidang ketahanan ekonomi;
3) Jumlah fasilitasi forum bidang pembinaan Ketahanan Ekonomi;
4) Jumlah materi/modul ketahanan ekonomi;
5) Jumlah

pembangunan

Manajemen

Information

System

(MIS)

Pembinaan Ketahanan Ekonomi;
6) Jumlah laporan Strategis Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat;
7) Prosentase kemajuan pengembangan Democracy Trust Fund;
8) Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji publik untuk
masukan penyusunan naskah akademis dan draft RPP insentif
perpajakan.
d. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional dengan output kegiatan adalah :
1) 1 (satu) Peraturan di Bidang Kewaspadaan Nasional;
2) 100 (seratus) Kerjasama dengan Ormas/LSM/Nirlaba lainnya bidang
Kewaspadaan Nasional;
3) 26 (dua puluh enam) Laporan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan
bidang Kewaspadaan Nasional;
4) 4 (empat) Modul Bidang Kewaspadaan Nasional.
Indikator kinerja kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri adalah :
1) Prosentase kemajuan penetapan UU Penanganan Konflik Sosial;
2) Prosentase kumulatif provinsi/kabupaten/kota yang mendapatkan
fasilitasi pembentukan dan fasilitasi pelembagaan penguatan forum
dialog penyelesaian konflik;
3) Jumlah angkatan aparatur pemda yang mendapatkan pendidikan dan
pelatihan Bidang Kewaspadaan Nasional;

8

4) Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi penanganan konflik
berkaitan dengan aspek pemerintahan dan keamanan;
5) Jumlah kerjasama dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam
penanganan konflik;
6) Prosentase penyusunan rumusan kebijakan dan desiminasi Bidang
Kewaspadaan Nasional;
7) Prosentase layanan administrasi, Lembaga Asing dan Orang Asing;
dan
8) Jumlah laporan pemantauan situasi daerah.
e. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan output kegiatan adalah :
1) 3 (tiga) modul Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;
2) 34 (tiga puluh empat) laporan/fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan
Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan;
3) 100 (seratus) kerjasama dengan OMS/LSM/LNL Bidang Bina Ideologi
dan Wawasan Kebangsaaan.
Indikator kinerja kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
yaitu:
1) Prosentase penyelesaian rumusan kebijakan dan desiminasi Bina
Ideologi dan Wawasan Kebangsaaan Indonesia yang tepat waktu;
2) Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan;
3) Jumlah forum dialog dan sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan
untuk pemuda, perempuan, dan aparatur pemerintah;
4) Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader pembauran;
5) Prosentase peningkatan layanan ijin penelitian bagi masyarakat;
6) Jumlah kerjasama dengan Organisasi Masyarakt Sipil (OMS) dalam
rangka peningkatan kapasitas masyarakat bidang Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan;
7) Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan kelompok
kerja demokrasi dan pendampingan pusat pendidikan kebangsaan.
f.

Dukungan Manajemen dan Dukungan teknis lainnya Ditjen Kesbangpol
dengan output kegiatan adalah :

9

1) 12 (dua belas) Bulan layanan perkantoran;
2) 6 (enam) Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran;
3) 42 (empat puluh dua) Laporan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan
bidang dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya;
4) 1 (satu) unit kendaraan bermotor;
5) 75 (tujuh puluh lima) unit perangkat pengolah data dan komunikasi;
6) 10 (sepuluh) unit peralatan dan fasilitasi perkantoran.
Indikator kinerja kegiatan dukungan manajemen dan dukungan
teknis lainnya adalah :
1) Prosentase penyelesaian dukungan operasional kerja (pembayaran
gaji operasional dan pemeliharaan perkantoran langganan daya jasa
yang tepat waktu);
2) Prosentase

penyelesaian

dokumen

perencanaan

dan

anggaran

(Renstra, RKP, Renja,RKA-KL, Juklak/Juknis);
3) Prosentase pengukuran kesesuaian capaian kinerja;
4) Jumlah koordinasi Aparat Kesbangpol di seluruh Indonesia;
5) Prosentase kemajuan penyusunan pedoman/juknis dan fasilitasi
rancangan peraturan perundang-undangan lingkup Kemendagri dan
Pemda yang diselesaikan sesuai kebutuhan;
6) Prosentase penyelesaian dokumen hasil monitoring dan evaluasi,
laporan keuangan, aset serta hasil-hasil pemeriksaan dan tindak lanjut
LHP;
7) Jumlah

dokumen

keuangan

tahunan

dan

laporan

pengelola

keuangan/kinerja keuangan sesuai Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
lingkup Ditjen kesbangpol;
8) Prosentase penyelesaian urusan ketatausahaan dan kepegawaian;
9) Jumlah pengadaan sarana non mengikat.

10

BAB II
ANALISIS CAPAIAN PELAKSANAAN
PROGRAM/KEGIATAN TAHUN
ANGGARAN 2013
2.1

PERKEMBANGAN ALOKASI ANGGARAN
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik tahun anggaran 2013
mempunyai alokasi pagu indikatif sebesar Rp. 261.256.959.000
261.256.959.000,- (dua ratus
enam puluh satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima
puluh sembilan ribu rupiah). Kemudian
dian terdapat pemotongan anggaran dalam
rangka mendukung kebijakan nasional e-ktp
e ktp sebesar Rp. 20.000.000.000,
20.000.000.000,(dua puluh miliar), sehingga sampai dengan triwulan I total pagu anggaran
241.256.959.000, (dua
Ditjen Kesbangpol menjadi Rp. 241.256.959.000,dua ratus empat puluh
satu miliar dua ratus lima puluh enam juta sembilan ratus lima puluh sembilan
ribu rupiah). Namun demikian, pada pertengahan triwulan I terdapat
pemotongan anggaran sebesar Rp. 19.080.000.000,- (sembilan belas miliar
delapan puluh juta rupiah) dalam rangka pemberian tunjangan kinerja
pelaksanaan reformasi birokrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1
Alokasi Pagu Anggaran Tahun 2013
Total Pagu Rp 241.256.959.000,241.256.959.000,

42,700,000,000

114,298,463,000

9,928,900,000
37,200,000,000

DEKONSENTRASI
BANTUAN KEUANGAN
PARPOL
KERJASAMA
ORMAS/LSM/LNL
BELANJA PEGAWAI

19.080.000.000

18,049,596,000
POTONGAN UNTUK
REMUNERASI
SISA ANGGARAN YG
DIKELOLA LANGSUNG

11

Lebih jauh jika dilihat dari distribusi alokasi anggaran, pada tahun 2013
dari total pagu Ditjen Kesbangpol Rp. Rp. 241.256.959.000,- terdapat Rp.
42.700.000.000,- dialokasikan pada kegiatan fasilitasi kewaspadaan nasional
terkait pembentukan dan pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM) melalui dana dekonsentrasi. Kemudian dalam rangka pelaksanaan
pendidikan politik kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPR RI
setiap tahunnya diberikan bantuan keuangan sebesar Rp. 9.928.900.000,-.
Disamping itu terdapat alokasi anggaran sebesar Rp. 37.200.000.000,diperuntukkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama program pembinaan
bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL guna peningkatan partisipasi
politik perempuan, wawasan kebangsan dan cinta tanah air, penanganan
konflik, serta peningkatan kapasitas dalam pembinaan dan pengembangan
ketahanan ekonomi. Sementara alokasi belanja pegawai Ditjen Kesbangpol
sebesar Rp. 18.049.596.000,- dan terdapat pemotongan anggaran sebesar
Rp.

19.080.000.000,-

dalam

rangka

memberikan

tunjangan

kinerja

pelaksanaan Reformasi Birokrasi, sehingga total sisa anggaran yang dikelola
langsung dalam menunjang tugas fungsi pelaksanaan program pembinaan
kesatuan bangsa dan politik mencapai Rp. 114.298.463.000,-.
Pada tahun 2013 alokasi anggaran masing-masing kegiatan pada unit
kerja lingkup Ditjen Kesbangpol dapat dilihat pada pola sebaran dibawah ini.
Tabel 1
Unit Kerja berdasarkan Besaran Pagu Anggaran
No.

Unit Kerja

Pagu

Rencana Penarikan
(TW I)

1.

Sekretariat Ditjen Kesbangpol

Rp. 35.453.009.000,-

Rp 7.361.000.000,-

2.

Direktorat Bina Ideologi dan

Rp. 37.087.056.000,-

Rp. 6.582.000.000,-

Rp. 23.787.556.000,-

Rp. 4.806.000.000,-

Rp. 42.700.000.000,-

Rp. 6.160.000.000,-

Wawasan Kebangsaan
3.

Direktorat

Kewaspadaan

Nasional
Dana Dekonsentrasi

12

4.

Direktorat Ketahanan Seni,
Budaya,

Rp. 36.732.610.000,-

Rp. 10.250.000.000,-

Dalam

Rp. 46.921.018.000,-

Rp. 13.840.000.000,-

Ketahanan

Rp. 17.505.710.000,-

Rp. 4.100.000.000,-

Rp. 241.256.959.000,-

Rp. 53.099.000.000,-

Agama

dan

Kemasyarakatan
5.

Direktorat

Politik

Negeri
6.

Direktorat
Ekonomi
TOTAL

2.2

REALISASI ANGGARAN SAMPAI DENGAN PERIODE TRIWULAN I
Berdasarkan data perkembangan laporan realisasi keuangan Direktorat
Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun Anggaran 2013, sampai dengan
akhir Triwulan I realisasi mencapai Rp. 20.990.562.446,- atau 8.70%. Dengan
rincian realisasi pusat sebesar Rp. 20.056.630.946,- atau 10.10% dan realisasi
daerah hanya mencapai Rp. 933.931.500,- atau 2.19% dari pagu Rp.
42.700.000.000,-. Capaian ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
pada triwulan yang sama yaitu Rp. 15.017.606.332,- atau 7.95%.
Tabel 2
Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW I periode 2012-2013
Pagu

No.

Tahun

1.

2012

2.

2013

Rp. 188.782.200.000,-

Rencana Penarikan TW I

Realisasi (Rp)

Realisasi
(%)

Rp. 42.595.641.000,-

Rp. 15.017.606.332,-

7.95

Pusat

Rp. 198.556.959.000,-

Rp. 46.939.000.000,-

Rp. 20.056.630.946,-

10.10

Daerah

Rp. 42.700.000.000,-

Rp. 6.160.000.000,-

Rp. 933.931.500

2.19

TOTAL

Rp. 241.256.959.000,-

Rp. 53.099.000.000,-

Rp. 20.990.562.446,-

8.70

13

Data Perbandingan Realisasi Keuangan TW I
Periode 2012-2013
241,256,959,000

250,000,000,000

188,782,200,000

200,000,000,000
150,000,000,000
53,099,000,000

100,000,000,000

15,017,606,332

50,000,000,000
-

20,990,562,446

42,595,641,000

Pagu

2012

188,782,200,000

Recana Penarikan
TW. I
42,595,641,000

2013

241,256,959,000

53,099,000,000

Realisasi
15,017,606,332
20,990,562,446

Lebih jauh jika dilihat pada tabel 1 dan 2, masih rendahnya capaian
triwulan I dari target yang telah ditetapkan yaitu Rp. 53.099.000.000,
53.099.000.000,- atau
22.01% antara lain kontribusi realisasi pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan fasilitasi
pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) melalui dana
% dari target Rp.
dekonsentrasi baru mencapai Rp. 933.931.500,- atau 2.19%
6.160.000.000,- atau 14.43%. Penyebab paling dominan rendahnya
endahnya capaian
pelaksanaan dana dekonsentrasi adalah lambatnya penetapan pejabat
pengelolaan keuangan di daerah sebagai akibat dari adanya mutasi pejabat di
daerah dan lamanya proses harmonisasi di Biro Hukum daerah dan adanya
dualisme prioritas dalam melaksanakan kegiatan antara pelaksanaan dana
APBD dan dana dekonsentrasi dikarenakan adanya desakan target serapan
daerah. Sedangkan pada dana pusat rendahnya capaian pada triwulan I
disebabkan antara lain belum optimalnya mekanisme pengelolaan Uang
ersediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) pada
Persediaan
da masing-masing
masing
unit pengelola serta masih tingginya frekuensi kegiatan sebagai akibat
banyaknya jumlah komponen input dengan skala yang kecil yang harus
dilaksanakan

sehingga

mengalami

kesulitan

dalam

sinkron
sinkronisasi

ebabkan lambatnya pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
menyebabkan
kegiatan.

14

dan

Tabel 3
Realisasi Keuangan per Unit Kerja kurun waktu 2012--2013
2012

2013

Unit Kerja

Sekretariat
Ditjen
Direktorat Bina
Ideologi dan
wawasan
Kebangsaan
Direktorat
Kewaspada
Nasional
 Pusat

Realisasi

RPD
TW I

12.43

36.523.009.000

7.361.000.000

7.024.386.634

19.23

2.376.230.000

7.67

37.087.056.000

6.582.000.000

4.188.225.900

11.29

1.105.220.000

4.84

66.487.556.000

10.966.000.000

4.767.578.700

7.17

23.787.556.000

4.806.000.000

3.833.647.200

16.11

42.700.000.000

6.160.000.000

933.931.500

2.19

RPD TW I

31.882.200.000

8.549.386.000
000

3.963.065.132

31.000.000.000

4.600.005.000

22.850.000.000

4.108.492.000

(Rp)

(%)

 Daerah

(Rp)

(%)

41.900.000.000

13.069.025.000

4.752.610.000

11.34

36.732.610.000

10.250.000.000

1.667.168.000

4.54

44.250.000.000

9.460.868.000

2.088.571.200

4.72

46.921.018.000

13.840.000.000

2.791.847.100

5.95

16.900.000.000

2.807.867.000

731.910.000

4.33

17.505.710.000

4.100.000.000

1.328.448.000

7.59

Realisasi Keuangan Per Unit Kerja Tahun 2013
Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen…
Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan
Komponen

Direktorat
Ketahanan
Seni, Budaya,
Agama dan
Kemasyarakat
an
Direktorat
Politik Dalam
Negeri
Direktorat
Ketahanan
Ekonomi

Realisasi

Pagu

Pagu

Fasilitasi Kewaspadaan Nasional
Pembinaan dan Pengembangan
Ketahanan Ekonomi
Fasilitasi Politik Dalam Negeri
Fasilitasi Ketahanan
Seni, Budaya, Agama dan…

7,024,386,634
7,361,000,000
4,188,225,900
6,582,000,000

36,523,009,000

Realisasi
Recana Penarikan TW.
I

37,087,056,000

4,767,578,700
10,966,000,000

66,487,556,000

1,328,448,000
4,100,000,000
17,505,710,000
2,791,847,100
13,840,000,000

46,621,018,000

1,667,168,000
10,250,000,000
36,732,610,000

15

Gambaran realisasi keuangan berdasarkan tabel.3 merupakan data
sandingan pada kurun waktu 2012-2014 yang dirinci pada setiap unit kerja
dengan capaian paling rendah pada Direktorat Ketahanan Seni, Budaya,
Agama dan Kemasyarakatan sebesar Rp. 1.667.168.000,- atau 4.54%

dari

pagu Rp. 36.732.610.000,-. Kondisi tersebut berbeda dengan realisasi tahun
sebelumnya yang mencapai Rp. 4.752.610.000,- atau 11.34% dari pagu Rp.
41.900.000.000,-. Hal tersebut sebagai akibat dari belum rampungnya
pembahasan revisi RUU No. 8 Tahun 1985 tentang Ormas sehingga
menyebabkan beberapa kegiatan seperti pembahasan penyusunan 3 (tiga)
Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan turunan dari revisi UU tentang
Ormas dan kegiatan lain seperti pelaksanaan kegiatan sosialisasi revisi RUU
tentang belum dapat dilaksanakan diawal triwulan I. Sedangkan realisasi
tertinggi dicapai melalui pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen dan
dukungan teknis lainnya Ditjen Kesbangpol yang dilaksanakan oleh Setditjen
Kesbangpol selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir dengan capaian
realisasi

sebesar

Rp.

7.024.386.634,-

atau

19.23%

dari

pagu

Rp.

36.523.009.000,- pada triwulan I tahun 2013. Tidak jauh berbeda dengan
capaian tahun 2012 triwulan I pada kegiatan yang sama terealisasi sebesar
Rp.

3.963.065.132,-

atau

12.43%

dari

pagu

Rp.

31.882.200.000,-.

Peningkatan realisasi disebabkan beberapa agenda besar seperti pelaksanaan
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kesbangpol dengan tema
“Pemantapan Stablitas Keamanan dan Ketertiban dalam rangka Mendukung
Penyelenggaraan Pemilu 2014” tanggal 27-30 Januari 2013 bertempat di
Jakarta

dengan

dihadiri

peserta

dari

Kabinda,

Kaban

Kesbangpol

Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, dapat terlaksana di triwulan I
sesuai dengan target yang telah ditetapkan disamping juga kegiatan rutin
lainnya seperti pembayaran gaji, layanan operasional perkantoran dll.
Sementara peningkatan cukup signifikan juga dicapai oleh Direktorat
Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dengan realisasi sebesar Rp.
4.188.225.900,- atau 11.29% dari pagu Rp. 37.087.056.000,- pada triwulan I
tahun 2013. Sedangkan realisasi tahun 2012 pada triwulan yang sama hanya

16

mencapai Rp. 2.376.230.000,- atau 7.67% dari pagu Rp. 31.000.000.000,-,
hal tersebut disumbang oleh capaian beberapa even besar berskala nasional
seperti pelaksanaan kegiatan sosialisasi Permendagri No. 1 Tahun 2012
tentang Pedoman Pemberian Tanda Penghargaan Pembauran Kebangsaan
yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Maret 2013 dengan melibatkan + 200
orang dari Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan
kegiatan lain yaitu fasilitasi pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan
Wawasan Kebangsaan di Jakarta tanggal 28 Februari 2013 dan di Bengkulu
tanggal 4-6 Maret 2013. Hal tersebut mengindikasikan bahwa telah ada
perencanaan yang matang dalam pelaksanaan kegiatan dan adanya komitmen
serta pengawalan dari pimpinan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan.
2.3

CAPAIAN

PELAKSANAAAN

PROGRAM/KEGIATAN

(REALISASI

KINERJA TAHUN ANGGARAN 2013)
Sesuai dengan perkembangan situasi, kondisi dan dinamika yang terjadi
serta masalah yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan
Politik, telah ditetapkan Rencana Kerja Tahun 2013. Rencana Kerja Tahun
2013 Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik dirinci sesuai dengan
program/kegiatan Tahun Anggaran 2013 yaitu 1 (satu) program yaitu Program
Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik dan 6 (enam) kegiatan dengan
capaian yaitu :
a. Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dengan capaian kinerja:
1. Penyusunan Modul Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
(prioritas nasional), dengan target 3 modul. Adapun capaiannya yaitu:

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan draft awal modul tentang
wawasan kebangsaan dengan melibatkan pakar/akademisi pada
tanggal 5 Februari 2013 bertempat Hotel Millenium;

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan draft awal lanjutan modul
tentang wawasan kebangsaan dengan melibatkan pakar/akademisi
pada tanggal 22 Februari 2013 bertempat Hotel Millenium;

17

 Terlaksananya rapat kerja penyusunan modul menengah pertama
dan kedua tentang wawasan kebangsaan dengan melibatkan
pakar/akademisi pada tanggal 7-8 Maret 2013 bertempat Hotel
Millenium.
2. Pelaksanaan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Bina Ideologi
dan Wawasan Kebangsaan, dengan target 25 forum/sosialisasi. Adapun
capaiannya yaitu:

 Terselenggaranya forum dialog wawasan kebangsaan bagi aparatur
pemerintah lingkup Ditjen Kesbangpol khususnya pegawai baru
tanggal 11-13 Maret 2013 bertempat di Hotel Millenium dengan
melibatkan pakar/akademisi Yudi Latif, Prof. Maswadi Rauf, Syarif
Hidayat PhD dan Prof. Dadan Wildan;

 Terselenggaranya forum dialog dalam rangka upaya peningkatan
komunikasi

penguatan

nilai-nilai

sejarah

kebangsaan

bagi

pakar/akademisi dengan melibatkan akademisi UI, UT dan 17
Agustus, Deputi Kementerian Pertahanan dan Pusjarah TNI pada
tanggal 19-20 Februari 2013 bertempat di Hotel Golden Boutique;

 Terlaksananya forum dialog dalam rangka peningkatan wawasan
kebangsaan dan cinta tanah air bagi penyelenggara negara lainnya,
kaum perempuan dan generasi muda tanggal 24-26 Februari 2013
bertempat di Hotel Millenium dengan + 165 peserta yang berasal
dari pengurus/anggota PKK, Kowani, IWAPI, Unsur Polda, TNI serta
pelajar SMA/sederajat, kelompok agama dan umum wilayah DKI;

 Terselenggaranya forum dialog antar generasi muda dan para pelaku
sejarah dalam rangka penguatan nilai-nilai sejarah kebangsaan di
kalangan pelajar (SMA) pada tanggal 1-3 Maret 2013 bertempat di
Hotel Golden Boutique dan forum dialog di kalangan perempuan di
Sumatera Barat tanggal 20-22 Maret 2013 bertempat di Hotel
Aerowisata Premier Basko yang dihadiri staf Badan Kresbangpol
Provinsi, anggota Kelompok Kerja, dan Tim penggerak PKK seSumatera Barat;

18

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka peningkatan kesadaran
bela negara bagi peserta didik (Mahasiswa dan Pelajar) di Bogor
pada tanggal 2-4 Maret 2013 bertempat di Hotel Puri Avia Puncak
Bogor dan Banten pada tanggal 18-20 Maret 2013 bertempat di
Hotel Istana Nelayan melibatkan + 100 peserta didik;

 Terselenggaranya forum dialog dalam rangka penguatan ideologi
pancasila lintas generasi di Batam pada tanggal 4-6 Maret 2013
bertempat di Hotel Novotel dan di Sulawesi Selatan tanggal 18-20
Maret 2013 bertempat di Hotel Sahid Jaya Makasar dengan
melibatkan + 100 tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan
mahasiswa dan pelajar;

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka pemasyarakatan pancasila
bagi + 40 mahasiswa di Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Batam
pada tanggal 7-9 Maret 2013 dan mahasiswa di Universitas
Hasanudin tanggal 20-22 Maret 2013 bertempat di Kampus
Universitas Hasanudin;

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka peningkatan kesadaran
bela negara bagi + 100 peserta didik (mahasiswa dan pelajar) di
Jawa Timur pada tanggal 9-11 Maret 2013 bertempat di Hotel
Satelite Surabaya;

 Terselenggaranya

forum

dialog

dalam

rangka

peningkatan

penghayatan ideologi pancasila dikalangan masyarakat di Provinsi
Riau dengan melibatkan + 100 peserta berasal dari tokoh agama,
tokoh daerah dan masyarakat pada tanggal 13-15 Maret 2013
bertempat di Hotel Grand Jatra;

 Terlaksananya

Rapat

Koordinasi

dalam

rangka

peningkatan

pembauran kebangsaan pada tanggal 17-19 Maret 2013 bertempat
di Hotel Jayakarta dengan dihadiri pejabat yang membidangi forum
pembauran kebangsaan, FPK Kab/Kota yang sudah terbentuk, Dinas
Pariwisata dan Dinas Perekonomian;

19

 Terlaksananya

konsolidasi

monitoring

dan

evaluasi

Forum

Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi/Kabupaten/Kota se-Provinsi
Sulawesi Selatan pada tanggal 20-22 Maret 2013 bertempat di Hotel
Quality Makasar yang dihadiri oleh Badan Kesbangpol Prov/Kab/Kota
Pengurus FPK, LSM/Ormas dan Tokoh Masyarakat se-Sulawesi
Selatan;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan
Wawasan Kebangsaan tanggal 28 Februari-2 Maret 2013 bertempat
di Hotel Jayakarta yang dihadiri Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota
se-DKI Jakarta dengan melibatkan akademisi, UI, UT dan universitas
17 Agustus, Deputi Kementerian Pertahanan dan Pusjarah TNI;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan
Wawasan Kebangsaan di Provinsi Bengkulu tanggal 4-6 Maret 2013
bertempat di Hotel Nala Sea Side yang dihadiri oleh badan
Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota, Bappeda, Kodam, Polda, BPS,
LSM/Ormas, Universitas/Perguruan Tinggi, Tokoh Pemuda, Tokoh
Masyarakat dan Tokoh Agama;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan
Wawasan Kebangsaan di Provinsi Sulawesi Tenggara tanggal 13-15
Maret 2013 bertempat di Hotel Zahra Syariah Kendari yang dihadiri
oleh Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota, calon anggota
PPWK,

Bappeda,

Kodam,

Polda,

BPS,

LSM/Ormas,

Universitas/Perguruan Tinggi, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan
Tokoh Agama;

 Terfasilitasinya pembentukan dan penguatan Pusat Pendidikan
Wawasan Kebangsaan di Maluku tanggal 25-27 Maret 2013
bertempat di Hotel Elizabeth yang dihadiri oleh Badan Kesbangpol
Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia.
b. Fasilitasi Kewaspadaan Nasional, dengan capaian kinerja :
1. Penyusunan Peraturan Bidang Kewaspadaan Nasional, dengan target 1
peraturan. Adapun capaiannya yaitu:

20

1. Terlaksananya rapat koordinasi melibatkan Kemensos, Kemenham,
Kemenkeu, KemenPAN & RB, Kemenkumham, Polri dan TNI dalam
rangka melakukan penyusunan SK Tim Bersama terkait Penyusunan
RPP

turunan UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik

Sosial (Tim Bersama melibatkan berbagai K/L dan stakeholders
terkait, termasuk akademisi).
2. Pelaksanaan fasilitasi/pembinaan/monev/kegiatan Bidang Kewaspadaan
Nasional, dengan target 26 (dua puluh enam) laporan. Adapun
capaiannya yaitu:

 Terselenggaranya pengembangan kapasitas aparat pusat dan daerah
dalam penanganan konflik tanggal 20-22 Maret 2013 yang dihadiri
oleh BNPB, BIN, POLRI, LIPI, KPDT, Badan Kesbangpol dan Linmas
Provinsi seluruh Indonesia, dan Badan Kesbangpol Kab/Kota seJabodetabek;

 Terselenggaranya rapat koordinasi dalam rangka pemetaan daerah
rawan konflik sosial pada tanggal 17-19 maret 2013 bertempat di
Hotel Caisar Jakarta dengan melibatkan BNPB, BIN, POLRI, LIPI,
KPDT, Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi seluruh Indonesia, dan
Badan Kesbangpol Kab/Kota se-Jabodetabek;

 Terselenggaranya

pelatihan

dan

pendidikan

dalam

rangka

pengembangan kapasitas kemampuan intelijen bagi aparatur pusat
dan daerah tanggal 10-15 Maret 2013 bertempat di Pusdiklat BIN
Jakarta;

 Terselenggaranya dialog kebangsaan dalam rangka penanganan
masalah sosial kemasyarakatan khususnya ketenagakerjaan

di

wilayah perbatasan antar negara tanggal 26-18 Februari 2013
bertempat di Hotel MJ Samarinda Kalimantan Timur dengan
melibatkan akademisi/pakar, tokoh masyarakat, tokoh agama, Korem
091/ASN,

Kodam

VI

Mulawarman,

Ormas/LSM/LNL setempat;

21

Bakesbangpol

Kaltim

dan

 Terselanggaranya Rapat Forum Latupati (Raja-Raja Maluku) dalam
rangka Menciptakan Kerukunan Antar Warga Masyarakat, Keamanan,
Ketertiban Dan Stabilitas Politik Di Maluku Tgl 18 S.D 20 Maret 2013
dengan melibatkan Bakesbangpol Prov. Maluku, Dewan Pengurus
Majelis Latupati Maluku, dan TNI maupun Polri;

 Terlaksananya dukungan dan fasilitasi dalam rangka pemberdayaan
ketrampilan dengan pemuda di daerah rawan dan pasca konflik di
Kalteng pada tanggal 3-6 Februari 2013 dan Aceh tanggal 24-27
Februari 2013 dengan melibatkan Bakesbangpol Prov Kalteng dan
Aceh serta Dinas Perindag;

 Terselenggaranya dialog kebangsaan dalam rangka rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca konflik di Kalteng tanggal 4-5 Februari 2013, Aceh
tanggal 25-26 Februari 2013 dan Ambon tanggal 18-19 Maret 2013
dengan melibatkan Bakesbangpol Kalteng, Aceh dan Maluku, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda;

 Terselenggaranya rapat koordinasi CH Interkam dalam rangka
melakukan pengawasan terhadap orang asing dan lembaga asing
tanggal 11-12 Maret 2013 di Hotel Arya Duta dengan melibatkan
Kemenlu,

Kemenag,

Kominfo,

Kemkumham,

Kemenparekraf,

Kejangung, BAIS, Baintelkam, Hubinter Mabes, Polri dan Wantanas;

 Terselenggaranya rapat kerja dalam rangka penyusunan mekanisme
pemantauan dan pengawasan orang asing dan lembaga asing
tanggal 8-9 Maret 2013 bertempat di Hotel Arya Duta dengan
melibatkan

Kemenlu,

Kemenag,

Kominfo,

Kemkumham,

Kemenparekraf, Kejangung, BAIS, Baintelkam, Hubinter Mabes, Polri
dan Wantanas;

 Terselenggaranya forum komunikasi dan koordinasi dalam rangka
penanganan faham radikal di Kota Batam Kepri tanggal 14-15 Maret
2013 dan di Kota Kendari Sulteng tanggal 14-15 Maret 2013 dengan
melibatkan Polhukam, BNPT, Mabes TNI, Mabes POLRI, Kemenag,

22

Ditjen Otda, Ditjen PUM dan Bakesbangpo Prov/Kab/Kota seIndonesia.
c. Fasilitasi Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, dengan
capaian kinerjanya yaitu:
1. Penyusunan dokumen indeks kesehatan masyarakat sipil, dengan target
1 (satu) dokumen. Adapun capaiannya yaitu:
 Sedang dalam penelaahan terkait indikator indeks kesehatan
masyarakat sipil yang sudah ada sebelumnya oleh LP3ES sehingga
perlu dilakukan perbaikan atau penambahan indikator.
2. Penyusunan peraturan bidang ketahanan Seni, Budaya, Agama dan
Kemasyarakatan, dengan target 3 (tiga) Peraturan. Adapun capaian
kinerjanya yaitu:
 Penyusunan 3 (tiga) Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan
turunan dari revisi Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Ormas
belum dapat dilakukan sebagai akibat belum ditetapkan revisi UU
Ormas.
3. Kerjasama dengan Ormas/LSM/LNL bidang Ketahanan Seni, Budaya,
Agama dan Kemasyarakatan, dengan target 350 kerjasama. Adapun
capaiannya yaitu:
 Terlaksananya

koordinasi

dengan

Badan

Kesbangpol

Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan verifikasi data
kerjasama dengan harapan kerjasama yang dilaksanakan akan lebih
tepat sasaran;
 Terlaksananya
dengan

penandatanganan

Ormas/LSM/LNL

dalam

MoU

pelaksanaan

rangka

peningkatan

kerjasama
kapasitas

Ormas/LSM/LNL.
4. Pelaksanaan Fasilitasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan Bidang Ketahanan
Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan. Dengan target 27 (dua
puluh tujuh) laporan. Adapun realisasinya yaitu:

23

 Terfasilitasinya forum dialog dalam rangka peningkatan pelestarian
dan pengembangan kesenian daerah di Bandung tanggal 3-5 Maret
2013 bertempat di Hotel Garden Permata yang dihadiri oleh penggiat
seniman, generasi muda, Bakesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota seJabar, Dinas Pariwisata dan Budaya Prov/Kab/Kota se Jabar, dan
Ormas/LSM;
 Terfasilitasinya forum komunikasi dalam rangka peningkatan peran
serta masyarakat dan apresiasi masyarakat terhadap perkembangan
kesenian daerah tanggal 23-25 Januari 2013;
 Terselenggaranya pemanfaatan anjungan TMII sebagai sarana
pendidikan budaya dalam rangka peningkatan nilai-nilai ketahanan
budaya tanggal 27 Februari-3 Maret 2013 bertempat di Hotel Desa
Wisata TMII yang dihadiri oleh aparatur pemda, masyarakat,
budayawan, generasi muda, Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Dinas
Budaya dan Pariwisata, Kepala Sekolah SMU Negeri Jaktim dan
Kepala Anjungan Daerah TMII;
 Terfasilitasinya

pertemuan

tokoh

adat

keraton

dan

ormas

kebudayaan dalam rangka peningkatan pelestarian kebudayaan di
daerah tanggal 14-16 Maret 2013 bertempat di Hotel Orchardz
Jakarta yang dihadiri oleh Bakesbangpol Provinsi, Dinas Kebudayaan
dan

Pariwisata

Provinsi,

aparatur

pemda,

Kemendikbud

dan

budayawan;
 Terfasilitasinya forum komunikasi sosial kemasyarakatan lintas sektor
di Solo tanggal 26 Februari 2013 dan Sragen tanggal 27 Februari
2013 yang dihadiri oleh aparat pemda kab/kota, KODIM, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat dan Generasi Muda;
 Terfasilitasinya

ertemuan

tokoh-tokoh

agama

dan

organisasi

keagamaan dalam rangka penyelesaian berbagai permasalahan
aktual yang terjadi tanggal 5 Februari 2013 bertempat di Gedung
Sasana Bhakti dengan dihadiri oleh Organisasi Keagamaan Islam di

24

Kab/Kota Bogor, Kota Bekasi, Kuningan, Kementerian Agama,
Bakesbangpol Kab/Kota terpilih, Kakanwil Jabar dan Kakan Kemenag
Kab/Kota terpilih;
 Terfasilitasinya forum organisasi penghayat kepercayaan terhadap
Tuhan YME tanggal 6-8 Maret 2013 bertempat di Hotel Majapahit
Surabaya yang
Bakesbangpol

dihadiri oleh pimpinan
Prov/Kab/Kota,

organisasi penghayat,

Disdukcapil

Prov/Kab/Kota

dan

perwakilan Kab/Kota Jatim;
 Terlaksananya rapat koordinasi interdep dalam rangka penyusunan
kebijakan sebagai payung hukum penyelenggaraan forum pemuda
lintas agama tanggal 12 februari 2013 yang dihadiri oleh Kemenpora,
Kemenag, bakesbangpol Prov/kab/Kota terpilih yang sudah memilik
forum pemuda seperi Jateng, jatim, Jabar, DKI, Banten, DIY dan
Kalteng.
5. Database Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan kemasyarakatan,
dengan target 1 (satu) pengembangan data base. Adapun capaiannya
yaitu:
 Terfasilitasinya pelayanan registrasi, informasi dan

identifikasi

organisasi kemasyarakatan secara tepat waktu mulai bulan JanuariMaret 2013.
d. Fasilitasi Politik Dalam Negeri, dengan capaian kinerja:
1. Peraturan Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 2 (dua) UndangUndang. Adapun realisasinya yaitu:

 Tersusunnya antisipasi Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dengan
mengacu dari wacana pembahasan yang berkembang di badan
Legislasi DPR-RI. Sampai dengan laporan ini disusun DPR RI belum
menyerahkan draft revisi RUU No 27 Tahun 2009 dan RUU No. 42
Tahun 2008 kepada Pemerintah.
2. Jumlah Modul Bidang Politik Dalam Negeri, dengan target 1 modul.
Adapun realisasinya yaitu:

25

 Terlaksananya rapat persiapan dengan berkoordinasi melibatkan
pakar/akademisi dan pihak terkait lainnya dalam rangka penyusunan
modul tentang demokrasi dan sistem pemerintahan.
3. Jumlah Kerjasama Program Kementerian dengan Ormas/ LSM/LNL
dalam rangka peningkatan kapasitas Bidang Politik Dalam Negeri,
dengan target 250 kerjasama. Adapun realisasinya yaitu:

 Terlaksananya 16 (enam belas) kerjasama program pembinaan
kesatuan bangsa dan politik dengan Ormas/LSM/LNL dalam rangka
peningkatan

partisipasi

politik

perempuan

yang

dihadiri

pakar/akademisi, masyarakat umum, tokoh agama wilayah Jateng
dan Jabar.
4. Pelaksanaan

Fasilitasi/Sosialisasi/Pembinaan/Monev/Kegiatan

Bidang

Politik Dalam Negeri, dengan target 27 laporan. Adapun realisasi yaitu:

 Terfasilitasinya pelaksanaan Rapat Paripurna, Raker, Pansus, Panja,
Timus, dan Timsin DPR RI dalam rangka pembahasan bersama
terkait revisi Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 dan UndangUndang No. 42 Tahun 2008 tanggal 14-15 Januari 2013 dengan
melibatkan Kementerian Hukum dan HAM dan Sekretariat Negara;

 Terlaksananya pemantauan perkembangan politik di wilayah Jawa
Tengah dalam rangka menjaga stabilitas politik dalam negeri tanggal
1-3 Maret 2013 dengan melibatkan Bakesbangpol Solo dan
Universitas Sebelas Maret;

 Terselenggaranya sosialisasi Undang-Undang No. 15 Tahun 2011
tentang Penyelenggara Pemilu di 2 (dua) provinsi yaitu:
a. Provinsi Jawa Timur tanggal 26 Februari-1 Maret 2013 bertempat
di Hotel Orchid Malang yang dihadiri Kepala Badan Kesbangpol
Provinsi/Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Timur, dan Ketua
KPUD Provinsi Jawa Timur;
b. Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 17-20 Maret 2013 bertempat di
Hotel Grand Clarion Makasar yang dihadiri Kepala badan
Kesbangpol

Provinsi/Kabupaten/Kota

26

se

Provinsi

Sulawesi

Selatan, Bakesbangpol Prov/Kab/Kota terpilih seperti Kepala
Badan Kesbangpol Prov/Kab/Kota Jawa Tengah, Banten dan
Jawa Barat;
 Terselenggaranya sosialisasi Permendagri No. 61 Tahun 2011
tentang

Pedoman

Pemantauan,

Pelaporan

dan

Evalauasi

Perkembangan Politik di Daerah tanggal 15-17 Maret 2013 yang
dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se
Jawa Timur, DIY dan DKI Jakarta;

 Terselenggaranya sosialisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012
tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tanggal 17-20
Februari 2013 bertempat di Hotel Utami Sidoarjo yang dihadiri oleh
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi/Kabupaten/Kota se Jawa Timur;

 Terselenggaranya monitoring dan evaluasi Permendagri No. 57
Tahun 2011 tentang Orientasi Pendalaman Tugas bagi Anggota
DPRD

Provinsi/Kabupaten/Kota

tanggal

8-10

Februari

2013

bertempat di Hotel Kusuma Sahid yang dihadiri oleh Kepala
Kesbangpol se-Solo Raya an Sekreatis DPRD Kabupaten/Kota se-Solo
Raya;

 Terfasilitasinya penguatan kelembagaan partai politik dalam rangka
pelaksanaan bantuan keuangan kepada partai politik tanggal 19-21
Februari 2013 bertempat di Hotel Puri Denpasar yang dihadiri oleh
pejabat

Kesbangpol

Kemendagri,

Kemenkumham,

setneg

dan

Kementerian PAN dan RB;

 Terlaksananya

komunikasi

politik

terhadap

berbagai

elemen

masyarakat di 4 (empat) Provinsi yaitu:
a. Provinsi Jawa Barat tanggal 4-6 Februari 2013 bertempat di
Hotel Perdana Wisata Bandung yang dihadiri oleh Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, BEM Mahasiswa,
Ormas/LSM/LNL dan Organisasi Profesi se-Jawa Barat dengan
melibatkan

Bakesbangpol

Provinsi

Jabar

(Moerjono),

Pakar/Akademisi (Dr. Ahmad Buchari), Anggota DPRD Jabar

27

(Akhyan), dan Asisten Pemerintahan bandung Barat (Tjadja
Kuswara);
b. Provinsi Sumatera Utara tanggal 13-15 Februari 2013 bertempat
di Hotel Granada Kanaya yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat,
Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, BEM Mahasiswa, Ormas/LSM/LNL
dan Organisasi Profesi se-Sumatera Utara dengan melibatkan
Kepala Badan kesbangpol Provinsi Sumut (Drs. H. Edi Sofyan),
Akademisi

fisip

USU

(Ahmad

Taufan

Damanik),

Tokoh

Masyarakat (Afifudin Lubis), dan wakil Sekretaris MUI Sumut (Dr.
H. Arifinsyah, MA);
c.

Provinsi Kepri tanggal 20-22 Februari 2013 bertempat di Hotel
Bintan Beach Resort yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, Tokoh Pemuda, BEM Mahasiswa, Ormas/LSM/LNL dan
Organisasi Profesi se-Prov Kepri dengan melibatkan Kepala
Badan kesbangpol Provinsi Kepri (Dr. Safri Salisman), Akademisi
(Drs. Edward Mandala), Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu (Drs,
Nazarudin);