Kesiapan Anak Sekolah dalam Menghadapi Menarche Dini di Sekolah Kristen Harapan Denpasar.

TESIS
KESIAPAN ANAK USIA 10-12 TAHUN DALAM
MENGHADAPI MENARCHE DINI DI SEKOLAH KRISTEN
HARAPAN DENPASAR

NI MADE DIARIS
1492161042

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

i

TESIS
KESIAPAN ANAK USIA 10-12 TAHUN DALAM
MENGHADAPI MENARCHE DINI DI SEKOLAH KRISTEN
HARAPAN DENPASAR


Hasil Penelitian Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI MADE DIARIS
1492161042

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

viii

iii

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai

Oleh Panitia Penguji Pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Pada Tanggal 5 Aguastus 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No

: 3871/UN14.4/HK/2016

Tanggal

: 5 Agustus 2016

Ketua

: Dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH

Anggota

:

1.

Rina Listyowati, S.SiT., M.Kes

2.

Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro PA(K)

3.

Prof. dr. D. N. Wirawan, MPH

4.

Dra. Nazrina Zuryani, M.A., Ph.D

viii

UCAPAN TERIMAKASIH


Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat–Nyalah peneliti dapat menyelesaikan tesis ini, yang berjudul
“Kesiapan Anak 10-12 Tahun dalam Menghadapi Menarche Dini di Sekolah
Kristen Harapan Denpasar“. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak maka
tesis ini tidak dapat terwujud dengan baik. Untuk itu, dengan segala hormat
penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan,
MPH selaku Ketua Program Studi Magister Imu Kesehatan Masyarakat
Universitas Udayana atas dorongan, bimbingan, dan dukungan selama proses
pembelajaran khususnya dalam penyelesaian tesis ini sekaligus sebagai dewan
penguji.
Ucapan terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan kepada dr.
Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana sekaligus
selaku pembimbing I dan kepada Rina Listyowati, S.SiT., M.Kes selaku
Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran,
bimbingan dan petunjuk sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas

Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) dan Direktur Program
Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Magister di Universitas Udayana.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis
yaitu Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro PA(K) dan Dra. Nazrina Zuryani,
M.A., Ph.D selaku dewan penguji yang senantiasa meluangkan waktunya untuk

viii

memberikan saran dan masukan. saran, dan koreksi sehingga tesis ini dapat
terwujud seperti ini.
Penulis juga sampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar serta Kepala Sekolah SD dan
SMP Kristen Harapan

Denpasar atas diberikannya izin untuk melakukan

penelitian. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para siswa beserta
orangtuanya yang telah meluangkan waktu dan kesediaan untuk berpartisipasi

dalam penelitian tesis ini. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu, yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan usulan
penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
maka peneliti mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan usulan
penelitian ini. Semoga usulan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
melakukan penelitian dan hasilnya dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Denpasar, Agustus 2016

Peneliti

viii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama


: Ni Made Diaris

NIM

: 1492161042

Program Studi : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Judul Tesis

: Kesiapan Anak Usia 10-12 Tahun dalam Enghadapi Menarche
Dini di Sekolah Kristen Harapan Denpasar

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun
2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Agustus 20156
Yang Membuat Pernyataan


NI MADE DIARIS
NIM.1492161042

viii

ABSTRAK
KESIAPAN ANAK USIA 10-12 TAHUN DALAM MENGHADAPI
MENARCHE DINI DI SEKOLAH KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan ada pergeseran usia menarche ke
arah umur yang lebih muda. Periode memasuki masa menstruasi merupakan masamasa dimana terjadi perubahan yang kompleks pada remaja antara lain perubahan
psikologis, sosial, dan emosional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
deskripsi determinan kesiapan anak dalam menghadapi menarche dini dan untuk
mengetahui tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori perilaku
The Transteorithycal Model.
Studi ini menggunakan rancangan Penelitian mix methods quantitatif
prelimenary dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan wawancara berdasarkan kuesioner pada 81 responden dan
wawancara mendalam pada 20 informan yang berusia 10-12 tahun baik yang
belum menarche maupun yang sudah menarche.

Data penelitian kuantitatif rata-rata usia menarche responden adalah 11
tahun dan 88.9% siap menghadapi menstruasi. Dari hasil wawancara mendalam
didapatkan bahwa sebagian besar informan tahu pengetahuan dasar tentang
menstruasi yang sebagian besar mendapatkan informasi dan dukungan setelah
mereka menarche. Beberapa informan merasa panic, takut, malu, dan cemas
ketika akan mengalami menstruasi. Sebagian besar informan percaya bahwa
keramas, minum es, dan makan yang manis saat menstruasi adalah dilarang.
Semua anak dalam penelitian ini sudah melewati tahapan precontemplation dan
contemplation, hampir sebagian besar sudah berada pada tahapan preparation.
Masih banyak anak yang belum sepenuhnya berada pada tahapan action, dan lebih
banyak didapatkan pada anak yang belum mengalami menarche sehingga
walaupun siap secara kuantitatif namun setelah diwawancara masih banyak belum
siap sepenuhnya dalam menghadapi menstruasi
Untuk mempersiapkan anak menghadapi menstrasi, perlu adanya
dukungan dan informasi dari orang tua sejak dini mengingat usia menarche yang
semakin bergeser kearah yang semakin muda. Namun ibu sebagai orang tua juga
harus mampu memberikan informasi yang benar terkait informasi mengenai
menstruasi. Program pemerintah tentang kesehatan reproduksi juga harus sudah
dimulai pada tingkat sekolah dasar seperti melakukan sosialisasi ke sekolah
sekolah secara berkala. Selain orang tua, guru sebagai seorang pendidik juga harus

ikut serta.

Kata kunci: Kesiapan, menarche, Denpasar

viii

ABSTRACT

THE READINESS OF CHILDREN IN THE AGES OF 10-12 YEARS IN
FACING EARLY MENARCHE IN THE HARAPAN CHRISTIAN
SCHOOL DENPASAR
Previous studies showed that there is a shift of menarche age to younger age.
During entering the period of menstruation, some complex changes such as
psychological, social, and emotional changes happen to teenagers. This research
was intended to find out the readiness stages in facing menstruation based on the
behavioral theory The Transtheoretical Model as well as the description of the
determinants of children’s readiness in facing early menarche.
This study used mix methods quantitative preliminary research design
with phenomenology approach. The data collection was done by conducting
interviews based on questionnaires on 81 respondents and in-depth interviews

with 20 informants aged 10-12, both who have not experienced menarche and
who have experienced menarche.
The quantitative research data showed that the average age of the
respondents experiencing menarche was 11 years old and 88.9% respondents were
ready to face menstruation. The in-depth interview results show that the majority
of the informants knew the basic knowledge on menstruation, most of which
received information and support after experiencing menarche. Some informants
felt panic, afraid, ashamed, uncomfortable, and worried when they experienced
menstruation. Most of the informants believed that washing hair, drinking iced
beverages, and eating sweet food during menstruation were forbidden. All
children in this research had passed the stages of pre-contemplation and
contemplation. Nearly most of them had been at the stage of preparation. There
were a lot of children who were still not fully at the stage of action, and more
children were found have not experienced menarche. Therefore, although they
were ready based on the quantitaive data, but after being interviewed, many of
them were still not fully ready to face menstruation.
In order to prepare children to face menstruation, support and information
from parents early on are necessary, given that the age of menarche is shifting to
younger age. However, mothers as parents should also be able to give correct
information in relation to menstruation. The government’s program on
reproductive health, such as periodical socialization in schools, must also be
started since the level of elementary school. Not only parents but also teachers as
educators must also take part.

Keywords: Readiness, menarche, Denpasar

viii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN...................................................................

i

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................

ii

PRASYARAT GELAR.................................................................................

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................

iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI .............................................................

v

UCAPAN TERIMAKASIH..........................................................................

vi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT..............................................

vii

ABSTRAK ....................................................................................................

xiii

ABSTRACT....................................................................................................

x

DAFTAR ISI.................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL.........................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xiv

DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah....................................................................

1

1.2

Rumusan Masalah ............................................................................

7

1.3

Tujuan Penelitian...............................................................................

8

1.4

Manfaat Penelitian.............................................................................

8

1.4.1 Manfaat Praktis ........................................................................

8

1.4.2 Manfaat Teoritis .......................................................................

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kerangka Teori Perilaku TheTransteorithycal Model Dalam Menganalisis
Kesiapan Menarche...........................................................................

10

2.1.2 Masalah Menarche dan Menstruasi pada Remaja.............................

14

2.1.3 Hasil Penelitian Terdahulu Terkait Kesiapan Menghadapi Menarche dan

viii

Menstruasi… .....................................................................................

17

BAB III. KONSEP PENELITIAN DAN KERANGKA BERPIKIR
3.1.1 Konsep Penelitian..............................................................................

25

3.1.2 Kerangka Berpikir .............................................................................

29

BAB IV METODE PENELITIAN
4.1

Rancangan Penelitian ........................................................................

30

4.2

Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................

30

4.3

Penentuan Sumber Data ....................................................................

31

4.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................

31

4.3.2 Sampel Penelitian.....................................................................

31

4.3.3 Teknik pengambilan sampel ....................................................

31

4.4

Variabel dan Definisi Operasional ....................................................

34

4.5

Instrumen Penelitian..........................................................................

36

4.6

Prosedur Penelitian............................................................................

36

4.6.1 Jenis Data yang Dikumpulkan .................................................

36

4.7

Metode dan Teknik Pengumpulan Data............................................

37

4.8

Metode dan Teknik Analisis Data .....................................................

38

4.8.1 Metode dan Teknik analisis Data Kuantitatif ..........................

39

4.8.2 Metode dan Teknik analisis Data Kualitatif ............................

40

Etika Penelitian .................................................................................

41

4.9

BAB V HASIL PENELITIAN
5.1

Gambaran Umum Tempat Penelitian …...........................................

42

5.2

Hasil Penelitian Kuantitatif ...............................................................

43

5.3

Hasil Penelitian Kualitatif…………. ................................................

54

BAB VI PEMBAHASAN
6.1

Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pada Tahap Precontemplation dan
Contamplation...................................................................................

75

6.2

Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pada Tahap Preparation dan Action 78

6.3

Implikasi Hasil Penelitian………………………………. ................

95

6.4

Keterbatasan Penelitian….................................................................

100

viii

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1

Kesimpulan........................................................................................

102

7.2

Saran………………..........................................................................

105

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Teknik Pengumpulan Data………………………………..

37

Tabel 4.2 Variabel dan Definisi Operasional………………………..

34

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia………………………………….

43

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Status Menstruasi……………….......

43

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi usiamenarche………………………….

44

Tabel 5. Distribusi Frekuensi dukungan dan sumber
informasi……………………………………………………………………

44

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengalaman Tentang Menstruasi…...

47

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi PersepsiTentang Menstruasi……….

49

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ………………

52

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1.The Transteorithycal Model………………………………
Gambar 3.1. Kerangka Berpikir…………………………………………

viii

14
30

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN
WHO

: World Health Organitaion

SD

: Sekolah Dasar

SMP

: Sekolah Menengah Pertama

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian
Lampiran 2. Permohonan menjadi responden/informan
Lampiran 3. Lembar penjelasan penelitian
Lampiran 4. Lembar persetujuan menjadi partisipan
Lampiran 5. Surat pemberitahuan kepada orang tua siswi
Lampiran 6. Kuesioner penelitian
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian

xvi

xvii

2

endogen dan eksogen dan lebih cendrung berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak
(Bray, 1997). Penelitian mengenai faktor resiko menarche dini didapatkan hasil bahwa Usia
menarche dini berkisar antara 10 tahun dan 11 tahun sebanyak 67,4%. (Susanti 2012). Terdapat
kecendrungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi pertama kali pada usia lebih muda,
ada yang berusia 12 tahun dan 8 tahun (Proverawati, 2009). Menurut manuaba (2009)
menstruasi pertama pada umumnya muncul pada wanita usia 10-11 tahun.
Sebuah penelitian mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi sosial ekonomi
maka semakin cepat terjadinya pubertas dan usia pubertas di kota lebih cepat dari
pada di desa. Hal ini berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi dimana kita ketahui
bahwa sosial ekonomi

di kota yang lebih baik daripada di desa dan pengaruh

teknologi di perkotaan lebih banyak daripada di desa (Indriyani, 2009).
Masa remaja merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus terutama
dalam hal kesehatan reproduksi dan kesiapan mental menghadapi masa-masa remaja
(Proverawati 2009). Beberapa tahun belakangan, remaja menjadi perhatian khusus
mengingat masalah kesehatan remaja yang semakin kompleks terutama masalah
kesehatan repoduksi remaja menjelang pubertas. Masalah kesehatan remaja boleh jadi
berawal pada usia yang sangat dini (Arisman, 2010).
Periode memasuki masa pubertas merupakan masa-masa yang dimana terjadi
perubahan yang kompleks pada remaja antara lain perubahan psikologis, sosial, dan
emosional. Selain perubahan psikologis, sosial, dan emosional terjadi juga perubahan
fisik yang mengarah kepada kematangan seksual yang muncul pada awal periode
pubertas dan yang paling banyak mengalami perubahan tersebut adalah remaja putri

3

sehingga yang paling banyak memerlukan perhatian khusus adalah remaja putri
terkait kesehatan reproduksinya, namun masih banyak yang terabaikan yaitu yang
mengalami pubertas dini atau menarche dini.
Remaja yang mengalami pubertas dini atau menarche lebih awal akan
mempunyai orientasi seksual mendahului teman seusianya. Ketidaktahuannya mereka
tentang kesehatan reproduksi bisa membuat mereka terjerumus kepergaulan seks pra
nikah yang nantinya dapat menimbulkan hubungan seksual yang tidak aman yang
juga bisa menimbulkan berbagai masalah antara lain adalah meningkatnya resiko
tertular penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan terjadinya Kehamilan Tidak
Diinginkan (KTD). Dari hasil penelitian, dikatakan bahwa menarche dini
berhubungan dengan usia pertama kali melakukan hubungan seksual. Semakin dini
mengalami menarche semakin cepat melakukan hubungan seksual dan 45% subyek
mengalami putus sekolah akibat kehamilan diluar nikah yang mengharuskan mereka
untuk menikah diusia muda (Glynn, 2010).
Selama peride menstruasi, seorang perempuan akan mengalami berbagai
macam peristiwa seperti reaksi biologis, hormonal, psikis, dimana akan ada reaksi
penolakan dalam jiwanya terutama dengan kondisi-kondisi fisiknya yang berubah.
Semua peristiwa tersebut merupakan hal yang normal yang harus dihadapi pada anak
gadis, tetapi kadang kala juga bisa berjalan tidak normal dikarenakan banyak
hambatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah psikosomatis (Widyasih, 2008).
Masalah menstruasi yang sering muncul antara lain sakit kepala, sakit punggung,
merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung (Hurlock, 2002).

4

Faktor ketidaksiapan menghadapi menarche menyebabkan munculnya
berbagai masalah akibat menarche dini antara lain adalah masalah keputihan, pre
menstuasi syndrom, masalah hubungan sosial, personal higine, psikologis yang
berupa kecemasan dan ketakutan yang masih belum siap menerima bahwa dirinya
mengalami perubahan siklus

yang menyebabkan kesedihan dan kebingungan

(Dianawati, 2006).
Sebuah penelitian yang dilakukan di kota Seiyun yang merupakan salah satu
kota di Negara Yemen, mendapatkan hasil bahwa sebanyak 77,1% remaja
mempunyai pengetahuan yang buruk tentang menstruasi (Mohamed, & Al-ajeal,
2011). Selain pengetahuan, pengalaman seseorang juga berpengaruh terhadap
perilaku remaja dalam menghadapi menstruasi. Sebuah penelitian yang dilakukan di
Islamabad, menyebutkan bahwa ada hubungan antara pengalaman dengan sikap
remaja dalam menghadapi menstruasi. Responden yang mendapatkan informasi
tentang menstruasi dari ibunya mempunyai sikap yang positif terhadap menstruasi
(Aflaq, 2012). Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia seperti penelitian
yang dilakukan, di SD Al Azhar Semarang, mendapatkan hasil bahwa hampir semua
subjek mengalami perasaan bingung, cemas, takut, tegang, deg-degan, dan kaget
(Nurngaini 2003). Dalam penelitian yang berbeda juga menyatakan bahwa perasaan
responden dalam menghadapi menarche antara lain takut, bingung, dan kaget
(Muriyana 2008).
Ketidaktahuan seorang anak perempuan yang akan menghadapi menarche
maupun menstruasi dapat mengakibatkan mereka sulit untuk menerima atau

5

menghadapi menarche itu sendiri (Aprilani, 2007). Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Nur Fitri Jayanti tentang kesiapan remaja putri menghadapi menarche dini,
didapatkan hasil sebagian besar anak tidak siap menghadapi menarche dini yaitu
sebanyak 92,30%. Sebagian besar anak yaitu 73,08% mempunyai sikap yang negatif
terhadap menstruasi (Jayanti, 2012).
Ketidaksiapan dan pikiran yang negatif terhadap menarche akan membuat
anak-anak yang mengalami menarche dini merasa cemas dengan kondisinya. Hal ini
dikarenakan masih sedikitnya pengetahuan yang dimiliki oleh remaja putri terkait
menarche dan pubertas. Berdasarkan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan remaja putri menghadapi menarche antara lain usia, sumber
informasi, sikap sebelum menarche, dukungan dari lingkungan, persepsi terhadap
dirinya, tingkat kematangan anak, dan informasi yang didapatkan sebelum menarche
(Nurngaini 2003).
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa belum semua remaja mendapatkan
informasi yang benar dan lengkap tentang kesehatan reproduksi. Mereka justru
mendapat informasi tentang kesehatan reproduksi dari teman-temannya yang tidak
paham masalah kesehatan reproduksi atau dari sumber yang tidak jelas. Hal ini dapat
memperbesar kemungkinan makin kompleksnya permasalahan mengenai kesehatan
reproduksi pada remaja (Widodo 2009).
Sebuah penelitian yang dilakukan di Kabupaten Buleleng tentang pengetahun,
sikap dan aktiftas remaja tentang kesehatan reproduksi didapatkan hasil bahwa
semakin bagus pengetahuan remaja tentang reproduksi maka semakin positif

6

sikapnya terhadap kesehatan reproduksi seperti sikap tentang menstruasi (Wijaya et
al. 2014). Di Kota Denpasar pernah dilakukan penelitian terkait deskripsi dukungan
ibu terhadap kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Dari hasil penelitian
tersebut mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara dukungan ibu terhadap
kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Responden yang digunakan
dalam penelitian tersebut yang adalah remaja putri yang belum mengalami menarche
dan hanya meneliti faktor dukungan ibu saja secara kuantitatif sehingga peneliti
tertarik melihat dari faktor lain seperti persepsi, pengetahuan, dan pengalaman secara
lebih mendalam dengan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif denga
menggunakan kuesioner pada anak sekolah yang belum dan sudah mengalami
menarche di Kota Denpasar.
Peneliti tertarik melakukan penelitian di Kota Denpasar karena berdasarkan
hasil penelitian, di wilayah perkotaan lebih banyak yang mempunyai resiko menarche
dini. Secara bermakna usia seorang anak mengalami pubertas lebih awal pada anak
yang berada di daerah perkotaan dari pada di daerah pedesaan (Indriyani 2009). Ini
berarti bahwa perlu adanya perhatian mengenai kesiapan menghadapi menarche dini
pada anak sekolah yang berada di daerah perkotaan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diteliti lebih dalam untuk
menggali lebih dalam pengalaman dan konteks sosial yang dialami partisipan
penelitian terhadap kondisi menarche dini terutama mengenai kesiapan dan masalah
yang dihadapi oleh anak yang mengalami menarche dini di Kota Denpasar agar dapat
ditanggulangi lebih awal.

7

1.2 Rumusan Masalah
Pergeseran usia menarche yang semakin dini membuat anak-anak sekolah
yang mengalami menarche lebih awal mengalami berbagai macam masalah dan
hambatan dalam menghadapi menstruasi, hal tersebut berdasarkan beberapa hasil
penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan latar belakang diatas maka diambil
rumusan masalah bagaimanakah kesiapan anak sekolah dalam menghadapi menarche
dini?
Adapun rincian rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori
perilaku The Transteorithycal Model?
2. Bagaimanakah deskripsi usia menarche dan pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi dan menstruasi pada anak usia 10-12 tahun?
3. Bagimanakah deskripsi dukungan dan sumber informasi yang didapat anak usia
10-12 tahun dalam menghadapi menarche dini?
4. Bagaimanakah deskripsi sikap dan persepsi anak usia 10-12 tahun dalam
menghadapi menarche dini?
5. Bagimanakah deskripsi pengalaman yang didapat anak usia 10-12 tahun dalam
menghadapi menarche dini?

8

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1Tujuan Umum
Untuk mengetahui deskripsi determinan kesiapan anak dalam menghadapi
menarche dini yang dialami anak anak usia 10-12 tahun dan untuk mengetahui
tahapan

kesiapan

menghadapi

menstruasi

berdasarkan

teori

perilaku

The

Transteorithycal Model.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tahapan kesiapan menghadapi menstruasi berdasarkan teori
perilaku The Transteorithycal Model.
2. Untuk mengetahui deskripsi usia menarche dan tingkat pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi dan menstruasi pada anak usia 10-12 tahun.
3. Untuk mengetahui deskripsi dukungan dan sumber informasi yang didapat anak
usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarche dini
4. Untuk mengetahui deskripsi persepsi anak usia 10-12 tahun dalam menghadapi
menarche dini.
5. Untuk mengetahui deskripsi pengalaman yang didapat anak usia 10-12 tahun
dalam menghadapi menarche dini
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat membantu pemerintah
dalam mengembangkan program yang lebih tepat sasaran untuk kesehatan reproduksi
remaja, mengingat masalah kesehatan reproduksi remaja yang semakin kompleks.

9

1.4.2

Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memperkaya hasanah ilmu

pengetahuan yang nantinya diterbitkan di jurnal ilmiah yang terkait dengan
kesehatan reproduksi remaja khususnya tentang kesiapan dan masalah yang dihadapi
anak sekolah dalam menghadapi menarche dini.