PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG GO PUBLIK.

PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG GO PUBLIK

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

PRISDITA WIDO HERIWIBADI
0912010150/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN PENGAKUISIS YANG GO PUBLIK


SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Dalam
Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
J ur usan Manajemen

Diajukan Oleh :

PRISDITA WIDO HERIWIBADI
0912010150/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
“PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM

PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG GO PUBLIK”
Yang diajukan

Pr isdita Wido Her iwibadi
0912010150 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapkan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 31 Oktober 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr s Ec Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031001

Dr s Ec Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031001
Sekretaris


Dra. Ec Sulastri Irbahyuni. MM
NIP. 196206161989032001
Anggota

Dr s. Ec. Hj Malicha
NIP. 195503161985032001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr s. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas limpahan berkah,

rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Pengumuman Akuisisi Terhadap Return Saham Perusahaan
Pengakuisisi Yang Go Publik“ skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagai
persyratan dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi jurusan Manajemen.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini seringkali
menghadapi hambatan dan keterbatasan dalam berbagai hal. Namun, karena
dorongan dan bimbingan yang telah diberikan berbagai pihak akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepeda:
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE,MM selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran ‘Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, SE,MM selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Manajemen.
4. Bapak Drs. R.A Suwaidi, MS selaku Dosen Pembimbing Utama Sekaligus
Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan selama penulisan skripsi ini.
5. Untuk Ayah dan Ibu yang telah banyak memberikan dukungan dan
pengorbanan serta, baik secara moril maupun materil juga nasihat-nasihat
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.


i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Untuk Jauhar Gama Kurniawan, yang tak henti-hentinya memberikan
motivasi dan nasihat bagi penulis selama menjalani proses perkuliahan
hingga selesai.
7. Untuk Mutia Khanza yang telah menjadi sumber motivasi dan inspirasi
bagi penulis sejak dari pertama penulis memulai perkuliahan di UPN
Veteran Jatim.
8. Dan yang terakhir kepada teman-teman GTS atas semangat kebersamaan
dan solidaritas yang tinggi dalam menyelesaikan pendidikan perkuliahan
di UPN Veteran Jatim.

Akhirnya, penulis menyadari bukan hal yang tidak mungkin apabila skripsi
jauh dari sempurna, dan dengan rendah hati bersedia menerima segala saran yang
bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya penulis.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat
sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Surabaya, Oktober 2013

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI


i

..........................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

ABSTRAKSI


x

BAB I

BAB II

..........................................................................................

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .........................................................


7

1.3

Tujuan Penelitian ..............................................................

7

1.4

Manfaat Penelitian ...........................................................

8

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Penelitian Terdahulu .....................................................

9


2.2

Landasan Teori .............................................................

12

2.2.1

Akuisisi ........................................................................

12

2.2.1.1 Pengertian Akuisisi ......................................................

12

2.2.1.2 Motivasi Penerapan Akuisisi .........................................

13


2.2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan Proses Akuisisi ................

14

2.2.1.4 Klarifikasi Akuisisi ......................................................

15

2.2.1. 5 Faktor-Faktor Mempengaruh Keberhasilan Akuisisi .....

19

2.3

20

Return Saham ..............................................................

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

BAB IV

2.3.1

Pengertian Return Saham................................................

20

2.4

Abnormal Return ...........................................................

23

2.4.1

Pengertian Abnormal Return .........................................

23

2.5

Pengaruh Akuisisi Terhadap Return Saham ..................

25

2.6

Kerangka Pikir ..............................................................

26

2.7

Hipotesis .......................................................................

27

METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional variabel dan Pengukuran Variabel

28

3.1.1

Variabel X1 ..................................................................

28

3.1.2

Variabel X2 ..................................................................

28

3.2

Teknik Penetuan Sampel ..............................................

29

3.2.1

Populasi .......................................................................

29

3.2.2

Sampel .........................................................................

29

3.3

Teknik Pengumpulan Data ...........................................

30

3.3.1

Jenis Data Dan Sumber Data ........................................

30

3.3.2

Pengumpulan Data .......................................................

31

3.3.3

Uji Normalitas .............................................................

31

3.4

Metode Analisis Data ....................................................

31

3.4.1

Perhitungan Dengan Independent Sample T-Test ........

31

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskripsi Objek Penelitian ...........................................

33

4.2

Deskripsi Variabel Penelitian ........................................

52

4.3

Analisis Data ...............................................................

53

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1

BAB V

Perbedaan Sebelum dan Sesudah Proses Akuisisi .…. ...

53

4.3.1.1 Statistik Deskriptif Return Saham Perusahaan ..............

53

4.3.1.2 Uji Normalitas Return Saham …………………………

53

4.3.1.3 Indepent Sample T-Test ……………………………… .

54

4.4

55

Pembahasan .................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ..................................................................

57

5.2

Saran ............................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG GO PUBLIK

Oleh :

Prisdita Wido Her iwibadi
NPM 0912010150/FE/EM

ABSTRAKSI

Era globalisasi ini membuat perusahaan terpacu untuk mengembangkan bisnisnya dan
pada era ini semakin mendorong ketatnya tingkat persaingan bagi perusahaan-perusahaan
tersebut dan perusahaan yang memiliki strategi dan kemampuan bisnis yang baiklah yang dapat
bertahan. Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis adalah melakukan proses akuisisi. Proses
akuisisi diminati karena unsur kepraktisan dalam mengembangkan atau melakukan ekspansi
bisnis tanpa harus memulainya dari nol, hasil yang dirasakan dalam proses akuisisi ini tidak
hanya di rasakan oleh perusahaan saja, tetapi juga para pemilik perusahaan atau biasa juga
disebut pemegang saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan harga return
saham dari sebelum proses akuisisi hingga setelah proses akuisisi bagi para pemegang saham
perusahaan pengakuisisi.
Teknik pengumpulan data adalah dengan mengambil data sekunder yang terdapat pada
KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha). Teknik penentuan sampel sama dengan
populasi (total sampling), maka sampel yang digunakan sebesar 11 perusahaan. Pada tahap
analisis dilakukan dengan menggunakan teknik Uji T Independent Sample T-Test.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara periode sebelum proses akuisisi hingga periode sesudah proses akuisisi.
Kata Kunci : Akuisisi, Periode Sebelum Akuisisi, Periode Setelah Akuisisi, Perusahaan
Pengakuisisi, Perusahaan Target, Return Saham.

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang semakin berkembang belakangan ini, membuat
perusahaan semakin terpacu untuk mengembangkan bisnisnya. Globalisasi akan
semakin mendorong ketatnya persaingan diantara perusahaan – perusahaan lain,
dan hanya perusahaan yang mempunyai strategi dan kemampuan bisnis yang
baiklah yang mampu bertahan dan mengembangkan bisnis share nya. Serta di
tengah iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan
semakin ketatnya persaingan baik di tingkat nasional, regional maupun
internasional, pengusaha dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing
perusahaan untuk mampu bertahan dalam persaingan yang ketat tersebut
(Prasetyo, 2004).
Peristiwa publikasi akuisisi merupakan informasi bagi para pelaku pasar
yang dapat mempengaruhi harga sekuritas (Sulaimin, 2002: 17). Publikasi akuisisi
oleh perusahaan emiten merupakan suatu informasi yang perlu diolah lebih lanjut
karena ketersediaan informasi saja tidak menjamin terjadinya reaksi pasar. Pada
waku informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi
tersebut, belum tentu harga dari sekuritas perusahaan yang bersangkutan akan
mencerminkan

informasi

tersebut

secara

penuh.

Pelaku

pasar

harus

menginterpretasikan dan menganalisis informasi akuisisi tersebut sebagai kabar
baik atau kabar buruk untuk memperkirakan besarnya dampak dari informasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

tersebut terhadap harga sekuritas bersangkutan. Pelaku pasar harus canggih
(sophisticated) sehingga dapat mengambil keputusan yang benar sehingga dapat
menikmati keuntungan yang tidak normal.
Globalisasi di Indonesia sudah mulai dirasakan oleh masyarakat sejak abad
kedua puluh, dimulai dengan berkembangnya dunia teknologi dan komunikasi
yang semakin canggih. Terjadinya persaingan pasar akibat jumlah impor yang
semakin tinggi merupakan salah satu dampak yang dialami oleh perusahaan di
Indonesia. Tanggapan perusahaan melihat kondisi ini beraneka ragam, salah
satunya dengan melakukan penggabungan usaha, melalui merger dan akuisisi.
Hingga saat ini, merger dan akuisisi terus berkembang di Indonesia,
karena perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah dengan bantuan dari
perusahaan yang lebih memiliki kompetensi dalam bidang pendanaan perusahaan.
Pada umumnya tujuan dilakukannya merger dan akuisisi adalah mendapatkan
sinergi atau nilai tambah yang umumnya bersifat jangka panjang. Oleh karena itu,
dampak dari pengumuman penggabungan usaha harus tetap dipantau untuk
beberapa waktu ke depan. Sinergi yang terjadi sebagai akibat dari penggabungan
usaha bisa berupa turun naiknya skala ekonomis, maupun sinergi keuangan yang
berupa kenaikan modal. Pertiwi,(2012).
Untuk perusahaan yang diakuisisi, masih berhak untuk melakukan
kegiatan operasionalnya sendiri dengan campur tangan perusahaan akuisitor
tentunya. Sedangkan perusahaan yang melakukan merger, perusahaan yang
diambil alih atau di merger (target-firm) menjalankan kegiatan operasionalnya
sepenuhnya dengan adanya persetujuan antara kedua pihak, baik yang melakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

merger maupun perusahaan yang di merger, karena merger merupakan
penggabungan 2 atau lebih perusahaan untuk menjadi 1.
Banyak alasan dilakukan merger dan akuisisi diantaranya adalah untuk
meningkatkan kekuatan pasar, mengatasi hambatan untuk masuk dalam satu
industri, menghemat biaya dan mengurangi resiko pengembangan produk baru,
meningkatkan kecepatan dalam memasarkan produk, menambah kompetisi yang
berlebihan (Hitt, Ireland dan Hoskisson, 1997) dalam Rahardian,(2010).Untuk
itulah jka dua perusahaan akan melakukan merger dan akuisisi maka
pengumuman tentang hal tersebut dapat memberikan informasi yang penting
dalam suatu industri. Pengaruh pengumuman tersebut tidak hanya berdampak
pada perusahaan yang melakukan merger, yaitu perusahaan pengakuisisi
(akuisitor) dan perusahaan yang di akuisisi (target firm) tetapi juga perusahaan
lain yang menjadi pesaing dalam industri yang sama. Informasi aktivitas suatu
perusahaan berhubungan dengan kinerja harga saham perusahaan lain yang sejenis
dalam industri yang sama.
Pada hakikatnya, harga saham perusahaan ditentukan oleh prospek
perusahaan tersebut di masa mendatang. Harga saham adalah cerminan dari
pengelolaan perusahaan yang baik oleh manajemen untuk menciptakan dan
memanfaatkan prospek usaha, sehingga memperoleh keuntungan dan mampu
memenuhi tanggung jawabnya terhadap pemilik, karyawan, masyarakat dan
pemerintah atau disebut juga dengan stakeholder (Zalmi Zubir:2011).
Return saham merupakan ukuran terhadap hasil suatu investasi yang terdiri
dari capital gain dan dividend yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dan harga beli saham per lembar di bagi dengan harga beli dan dividend yield
adalah dividen per lembar dibagi dengan harga saham per lembar menurut (Zalmi
Zubir:2011). Sedangkan Abnormal Return adalah selisih antara tingkat
keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Ketika
merger dan akuisisi akan dilaksanakan perusahaan pengakuisisi (bidder) akan
cenderung menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan harga pasar saham
perusahaan target, hal ini disebabkan pengakuisisi merasa yakin akan keuntungan
yang diperolehnya dari merger dan akuisisi tersebut dan pengakuisisi umumnya
menganggap bahwa pasar telah salah menetapkan harga saham perusahaan
tersebut (Abdul Moin 2004). Oleh karena kecenderungan penawaran harga yang
diberikan oleh pengakuisisi lebih tinggi dibandingkan harga pasar yang berlaku
sekarang untuk sekuritas perusahaan target, maka pengumuman merger dan
akuisisi akan mendorong meningkatnya harga sekuritas perusahaan target. Reaksi
positif dan negative terhadap kejadian merger dan akuisisi tergantung dari
ketersediaan informasi bagi investor pada waktu pengumuman merger dan
akuisisi serta persepsi pasar terhadap keputusan merger dan akuisisi.
Berdasarkan data KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha), jumlah
perusahaan go-public yang melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2011
meningkat drastis dibandingkan pada tahun 2010. Pada tahun 2011 ada 9
perusahaan go-public yang melakukan akuisisi, hal ini meningkat 35%
dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya 2 perusahaan go-public yang
melakukan merger, sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang melakukan akuisisi pada tahun 2010 dan 2011
No

Per usahaan Akuisitor

Per usahaan Tar get

Tanggal
Efektif

1

PT Astra International Tbk

PT General Electric Services

27/12/2010

2

PT Bank Permata Tbk

PT General Electric Finance Indonesia

29/12/2010

3

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

PT UOB Life Sun Insurance

11/1/2011

4

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO)

14/03/2011

5

PT Agung Podomoro Land Tbk

PT Buana Surya Makmur

13/04/2011

PT Pesona Gerbang Karawang
PT Karya Gemilang Perkasa

19/10/2011

PT Putra Adhi Prima
PT Alam Hijau Teduh

17/11/2011

6

PT Aneka Tambang Tbk

PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa

18/05/2011

7

PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Margabumi Adhikarya

10/6/2011

8

PT Berau Coal Energy Tbk

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim

21/06/2011

PT Mutiara Tanjung Lestari
9

PT Elang Mahkota Teknology Tbk

PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM)

28/06/2011

10

PT Indonesia Synthetics Tbk

PT Polyprima Karyareksa

14/20/2011

11

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk

PT Banten West Java Tourism Development

27/11/2011

PT Tanjung Lesung Leisure Industry

Sumber: KPPU (2012)
Dari tabel di atas, terlihat adanya peningkatan jumlah perusahaan gopublic yang melakukan akuisisi pada tahun 2010 dan 2011. Hal itu juga
menandakan bahwa terjadi pula peningkatan performa perusahaan go-public
sehingga dapat melakukan akuisisi untuk melakukan ekspansi perusahaan sesuai
dengan pernyataan Abdul Moin (2004:8) bahwa biasanya pihak pengakuisisi
memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan pihak yang di akuisisi.
Dengan demikian keuntungan dari kegiatan akuisisi tersebut dapat dinikmati baik
oleh perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan yang diakuisisi serta akan
memberikan kemakmuran (wealth) bagi pemegang saham kedua perusahaan
tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Bagi seorang investor, investasi dalam sekuritas yang dipilih tentu
diharapkan memberikan tingkat pengembalian (return) yang sesuai dengan resiko
yang harus ditanggung oleh para investor. Bagi para investor, tingkat return ini
menjadi faktor utama karena return adalah hasil yang diperoleh dari suatu
investasi (Jogiyanto, 2000).
Pada dasarnya nilai return dari setiap sekuritas berbeda-beda satu sama
lainnya. Tidak semua sekuritas akan memberikan return yang sama bagi para
investor. Return dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak hal seperti kinerja
perusahaan dan strategi perusahaan mengelola laba yang dimiliki. Perusahaan
dianggap gagal keuangannya jika perusahaan tersebut tidak mampu membayar
kewajibannya pada waktu jatuh tempo meskipun total aktiva melebihi total
kewajibannya pada waktu jatuh tempo. Kondisi yang membuat para investor dan
kreditor merasa khawatir jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan
(financial distress) yang mengarah pada kebangkrutan. Apabila perusahaan
tersebut diindikasikan gagal keuangannya berarti perusahaan tersebut tidak
mampu mengahsilkan return yang menguntungkan bagi pihak investor dan pada
akhirnya harga sahamnya akan mengalami penurunan (Prawira, 2006).
Dalam pasar modal, tidak pastinya return yang akan diterima oleh seorang
investor membuat seorang investor harus memilih dengan sangat hati-hati
alternatif investasi yang harus dipilih. Dalam pasar modal, tidak semua saham dari
perusahaan yang memiliki profil yang baik akan memberikan return yang baik
pada investor sehingga diperlukan analisis yang lebih mendalam mengenai
perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan mungkin saja mengalami return yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

fluktuatif setiap saat karena berbagai macam faktor baik yang bersifat mikro
maupun makro.
Penelitian Rachmawati dan Tandelilin (2001) yang dikutip oleh Saiful
menguji abnormal return perusahaan target disekitar pengumuman merger dan
akuisisi. Mereka menggunakan pendekatan market adjusted model dalam
menghitung abnormal return dan hasil menunjukan bahwa perusahaan target
memperoleh abnormal return disekitar tanggal pengumuman merger dan akuisisi.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Saiful (2003 : 76-89). Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah karena
tertarik dalam merger dan akuisisi, yang mampu membangun keunggulan
kompetitif bagi perusahaan dalam jangka panjang, sehingga nantinya dapat
meningkatkan nilai perusahaan serta memaximumkan kemakmuran pemilik
perusahaan atau pemegang saham. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
tertarik

untuk

melakukan

PENGUMUMAN

penelitian

AKUISISI

dengan

TERHADAP

judul

“PENGARUH

RETURN

SAHAM

PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG GO PUBLIK”.
1.2. Perumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan return saham perusahaan pengakuisisi yang go
publik sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adanya perbedaan terhadap return saham perusahaan
pengakuisisi yang go publik sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah:
1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Manajemen Keuangan.
2. Sebagai sumber informasi bagi para investor ataupun calon investor yang akan
melakukan investasi pada perusahaan yang melakukan akusisi.
3. Sebagai informasi bagi perusahaan lain yang ingin meningkatkan kinerja
keuangan maupun pengembangan usahanya dengan cara akusisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dan diharapkan
dapat menjadi bahan kajian dan masukan untuk mendukung penelitian pernah
dilakukan oleh :
1. Salamun dan Helga (2006) dengan judul penelitian ”Pengaruh pengumuman
merger dan akuisisi terhadap return saham pengakuisisi di bursa efek jakarta”
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) apakah pemegang saham
perusahaan pengakuisisi mendapatkan rata-rata abnormal return yang
signifikan di seputar tanggal pengumuman merger dan akuisisi. 2) apakah
rata-rata abnormal return yang diperoleh pemegang saham sebelum dan
sesudah merger dan akuisisi.
Pada penelitian ini, juga di pengaruhi penelitian-penelitian terdahulu seperti
oleh Kiymaz (2002) yang mempelajari rumor di pasar modal menemukan
bahwa pemegang saham perusahaan pengakuisisi memperoleh abnormal
return positif sebelum pengumuman dan memperoleh abnormal return negatif
sesudah pengumuman. Selain itu, ada juga Egan (2001) menyimpulkan bahwa
tindakan merger dan akuisis tidak memberi nilai tambah bagi pemegang
saham perusahaan pengakuisisi. Kemudian Rachmawati (2000) dalam
penelitiannya mengenai pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap
return perusahaan yang di akuisisi di Bursa Efek Jakarta menyimpulkan
bahwa

pemegang

saham perusahaan

yang

diakuisisi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memperoleh

10

kemakmuran dari aktivitas merger dan akuisisi. Ada juga Cakiki (1996) yang
menguji keuntungan pemegang saham dari 195 perusahaan asing yang
melakukan akuisisi terhadap perusahaan di Amerika selama tahun 1983 –
1992, menyimpulkan bahwa pemegang saham perusahaan pengakuisisi
tersebut mengalami tingkat abnormal return yang sifnifikan positif di seputar
tanggal akuisisi.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) secara kumulatif peristiwa
merger dan akuisisi memberikan abnormal yang negatif. 2) secara keseluruhan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return sebelum
dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
2. Saiful (2003) dengan judul penelitian ”Abnormal return perusahaan target dan
industri sejenis sekitar pengumuman merger dan akuisisi”.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) apakah pemegang saham
perusahaan pengakuisisi dan pemegang saham perusahaan target mendapatkan
rata-rata abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman
merger dan akuisisi. 2) apakah rata-rata abnormal return yang diperoleh
pemegang saham sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.
Pada penelitian ini, juga di pengaruhi penelitian-penelitian terdahulu seperti
oleh Leeth and Borg (2000) melakukan pengujian terhadap dampak merger
dan akuisisi dalam perioede tahun 1920an terhadap kemakmuran pemegang
saham perusahaan target, pengakuisisi, dan non-target. Kemakmuran
pemegang saham dalam penelitian tersebut diproksikan dengan abnormal
return, yang dihitung dengan model pasar (market model) dan model pasar di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

sesuaikan (market adjusted model). Sampel yang digunakan dalam penelitian
tersebut adalah 72 perusahaan target dan 460 perusahaan pengakuisisi, serta
52 perusahaan match. Hasil penelitian menunjukkan abnormal return
perusahaan target sebesar 2.89% dan 6.53% dalam periode dua dan satu bulan
sebelum pengumuman merger dan akuisisi. Abnormal return positif diperoleh
pula oleh perusahaan yang berada dalam industri sejenis dengan perusahaan
target. Dan penelitian Ghosh and Lee (2000) menguji abnormal return yang
diperoleh perusahaan target di sekitar tanggal pengumuman merger dan
akuisisi. Pengujian dilakukan dengan membagi sampel menjadi tiga
kelompok, yaitu kelompok 1, perusahaan target yang memperoleh abnormal
return tinggi, kelompok II, perusahaan target yang memperoleh abnormal
return rata-rata, dan kelompok III, perusahaan target yang memperoleh
abnormal return rendah. Hasil penelitian dengan menggunakan periode jendela
11 hari (5 hari sebelum sampai 5 hari setelah tanggal pengumuman)
menunjukkan bahwa perusahaan target dalam kelompok I, memperoleh
abnormal return positif 44,49%, kelompok II memperoleh abnormal return
positif 18,01%, sedangkan kelompok III memperoleh abnormal return negatif
0,82%
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) secara kumulatif peristiwa
merger dan akuisisi memberikan abnormal yang positif. 2) Hasil perbandingan
antara abnormal return yang diperoleh perusahaan target dan non target
menunjukkan bahwa perusahaan target memperoleh abnormal return yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan non target.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2 Landasan Teori
2.2.1. Akusisi
2.2.1.1. Pengertian Akusisi
Salah bentuk strategi yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan
dan menumbuhkan perusahaan adalah melalui akuisi atau pengambilalihan.
Akuisisi sendiri berasal dari kata acquisitio (Latin) dan acquisition (Inggris), yang
artinya pengambilalihan suatu kepentingan pengendalian perusahan oleh suatu
perusahaan lain (Fuady,2001:3).
Menurut Moin (2007:1), akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau
pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahan lain, dan
dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap
eksis sebagai badan hukum yang terpisah. Sementara itu, Peraturan Pemerintah RI
No 57 tahun 2010 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan
Perseroan Terbatas mendefinisikan bahwa akuisisi adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh Pelaku Usaha untuk mengambilalih saham Badan Usaha yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Badan Usaha tersebut. Sedangkan
perspektif akuntansi mengenai akuisisi dalam PSAK No. 22 (2002) menjelaskan
bahwa akuisisi (acquisition) adalah suatu bentuk penggabungan usaha di mana
salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas
aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree),
dengan

memberikan

aktiva

tertentu,

mengakui

suatu

kewajiban,

mengeluarkan saham.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

atau

13

Dengan

demikian

dapat

disimpulkan

akusisi

adalah

bentuk

pengambilalihan kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi (acquirer)
sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil
alih (acquiree) tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih
besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi. Yang dimaksud dengan
pengendalian adalah kekuatan yang berupa kekuasaan untuk:
a) Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan
b) Mengangkat dan memberhentikan manajemen
c) Mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi
2.2.1.2. Motivasi Penerapan Akuisisi
Banyak teori dan pendapat yang mencoba menerangkan motivasi apa saja
yang mendorong terjadinya tindakan akuisisi. Mengacu pada Beams, Anthony,
Clement dan Lowensohn (2009) dalam bukunya Advanced Accounting, diketahui
beberapa alasan yang memotivasi perusahaan melakukan penggabungan usaha,
yakni:
1. Manfaat biaya
2. Risiko lebih rendah
3. Memperkecil penundaan operasi
4. Mencegah pengambilalihan
5. Akuisisi harta tak berwujud
6. Alasan lain-lain
Surtojo yang dikutip Payamta dan Doddy S (2004), menggolongkan
motivasi untuk melakukan akuisisi menjadi dua kelompok, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

• Motivasi Ekonomis
Perusahaan target mempunyai keunggulan kompetitif yang diharapkan akan
menghasilkan sinergi setelah digabung. Dalam jangka panjang sinergi tersebut
akan mampu meningkatkan volume penjualan dan keuntungan perusahaan.
• Motivasi Non Ekonomis
Keinginan menjadi kelompok terbesar di dunia, meskipun ada kemungkinan
penggabungan usaha yang dilakukan tersebut tidak menguntungkan.
2.2.1.3. Keunggulan dan Kelemahan Aktivitas Akuisisi
Secara spesifik menurut Abdul Moin (2007:13) menyatakan keunggulan
dan manfaat ekspansi eksternal seperti merger dan akuisisi antara lain:
a. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas.
b. Memperoleh kemudahan dana/pembiayaan karena kreditor lebih percaya
dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.
c. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
d. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal.
e. Memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan.
f. Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen
baru.
g. Menghemat waktu untuk memasuki untuk memasuki bisnis baru.
h. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.
Selain keunggulan dan manfaat, ekspansi eksternal seperti merger dan
akuisisi juga memiliki kelemahan antara lain:
a. Proses integrasi yang tidak mudah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

b. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat
c. Biaya konsultan yang mahal
d. Meningkatnya kompleksitas birokrasi
e. Biaya koordinasi yang mahal
2.2.1.4. Klasifikasi Akuisisi
Klasifikasi Akuisi ada 2, berdasarkan obyek dan berdasarkan perlakuan
akuntansi. Menurut Abdul Moin (2010:42), klasifikasi berdasarkan obyek yang
diakuisisi dibedakan atas akuisisi saham dan akuisisi aset, yaitu:
a) Akuisisi Saham
Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual beli
perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan
perusahaan dari penjual kepada pembeli. Karena perusahaan didirkan atas
saham–saham, maka akuisisi terjadi ketika pemilik saham menjual sahamsaham mereka kepada pembeli/pengakuisisi. Pada peristiwa ini, pengakuisisi
tidak harus meminta persetujuan dari pihak manajemen target, tetapi ada
kalanya pembelian saham tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu untuk
melakukan negoisasi dan penawaran dengan pihak manajemen atau dewan
direksi perusahaan target. Jika manajemen perusahaan target setuju, maka
mereka akan menginformasikannya kepada pemegang saham. Jika pemegang
saham juga setuju atas tawaran yang diajukan oleh manajemen tersebut maka
”deal” akan segera terwujud. Selanjutnya perusahaan yang diakuiusisi akan
menjadi perusahaan anak. Skema akuisisi saham ini dapat di lihat pada skema
di bawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Gambar 2.1

PS – 1

(1) Saham A

Pembeli

(2) Kas

PT A

Aset A

Keterangan :
1. PS-1 memiliki 100% saham A
2. Pembeli mengambilalih/membeli 100% saham A secara tunai.
b) Akuisisi Aset
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka ia
dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau aset perusahaan lain tersebut.
Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini
dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi aset dilakukan apabila pihak pengakuisisi
tidak ingin terbebani hutang yang ditanggung oleh perusahaan target. Berbeda
dengan akuisisi saham dimana kewajiban atau hutang target yang ada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

ditanggung oleh pemilik baru, akuisisi aset dimaksudkan untuk menghindari
tanggung jawab ini. Namun demikian kalau proporsi aset yang dibeli melebihi
batas tertentu sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah, maka pembeli
harus ikut menanggung kewajiban hutang perusahaan target. Contoh Akuisisi
aset adalah rencana PT Semen Gresik untuk mengakuisisi PT Bintang Semen
Mandiri yang lokasinya berhimpitan dengan pabrik Semen Gresik Unit IV di
Tuban Jawa Timur.
Berikut adalah contoh ilustrasi proses pada akuisisi aset :
Gambar 2.2

PS-1

PT A

PS-2

(1) Aset A

PT B

(2) Kas

Aset A

Aset B

.Keterangan :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

1. PS-1 memiliki 100% saham A
PS-2 memiliki 100% saham B
2. B membeli semua aset A (panah 1) dan B mentransfer kas kepada A.
Selanjutnya A mendistribusikan hasil penjualan aset tersebut kepada
kreditor dan pemegang saham. Pendistribusian kepada kreditor adalah
untuk melunasi hutang perusahaan, dan jika ada sisa baru dibagikan
kepada pemegang saham (PS-1).
3. Setelah Transaksi, A dibubarkan karena tidak lagi memiliki aset
Sedangkan defisinisi perlakuan akuntansi menurut Abdul Moin (2010:44) artinya
bagaimana akuntansi memandang dan mencatat transaksi penggabungan bisnis
tersebut, apakah penggabungan itu sebagai pembelian atau sebagai penyatuan
kepentingan. Klasifikasi berdasarkan perlakuan akuntansi ini dibedakan atas
metode pembelian dan metode penyatuan kepentingan.
a. Metode Pembelian
Jika sebuah penggabungan bisnis melibatkan transaksi pembelian
mayoritas saham secara tunai oleh perusahaan lain yang berakibat
beralihnya pengendalian, maka transaksi ini diperlakukan sebagai
pembelian (purchase) dan metode akuntansi yang digunakan adalah
metode pembelian (purchase method). Metode pembelian mencatat aset
dan kewajiban berdasarkan nilai pasar (market value) atau nilai wajar (fair
value). Berdasarkan metode ini net asset perusahaan yang diakuisisi
diharga sebesar harga beli (cost of acquisition) dan metode ini mengakui
adanya goodwill yaitu nilai lebih biaya perolehan di atas nilai wajar aktiva

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dan kewajiban yang dapat diidentifikasi. Metode pembelian mengakui dan
mencatat aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi sebesar nilai
pasar, sedangkan laba ditahan dan agio saham tidak diakui dalam laporan
keuangan konsolidasi yang dibuat pengakuisisi pada tanggal transaksi.
b. Metode Penyatuan
Penggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan kepentingan
(pooling of interest) jika pemegang saham perusahaan yang bergabung
tetap melanjutkan kepemilikannya terhadap perusahaan hasil gabungan.
Karakteristik dari tipe penyatuan kepentingan ini adalah (1) tidak ada
proses jual beli antara satu pihak dengan pihak lainnya (2) tidak ada pihak
yang dianggap sebagai pengambil alih atau yang diambil alih dan (3) tidak
ada pihak yang dominan yang timbul dari penggabungan tersebut.
Perlakuan akuntansi untuk penggabungan bisnis seperti ini menggunakan
metode penyatuan (pooling method). Metode pooling mencatat aset dan
kewajiban berdasarkan nilai buku, sedangkan laba ditahan dan agio saham
perusahaan yang digabung diakui dan ditambahkan ke dalam neraca
konsolidasi perusahaan hasil penggabungan.
2.2.1.5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Akusisi
Keberhasilan atau kegagalan suatu akuisisi sangat bergantung pada
ketepatan analisis dan penelitian yang menyeluruh terhadap faktor-faktor
penyelaras atau kompatibilitas antara organisasi yang akan bergabung. Hitt (2002)
mengemukakan beberapa konsep penting yang mengarah pada keberhasilan atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

kegagalan dalam merger dan akuisisi diantaranya uji tuntas (due diligance),
pembiayaan, sumber-sumber daya komplementer, akuisisi bersahabat/tidak
bersahabat, penciptan sinergi pembelajaran organisasional dan fokus pada bisnis
inti.
Faktor-faktor yang dianggap memberi kontribusi terhadap keberhasilan
merger dan akuisisi yaitu :
1. Melakukan audit sebelum merger dan akuisisi.
2. Perusahaan target dalam keadaan baik.
3. Memiliki pengalaman merger dan akuisisi sebelumnya.
4. Perusahaan target relatif kecil.
5. Melakukan merger dan akuisisi yang bersahabat.
2.3. Return Saham
2.3.1. Pengertian Return Saham
Menurut Jogiyanto (2000), return merupakan pengembalian dari suatu
investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return terdiri dari capital gain (loss).
Capital gain merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu. Yield merupakan persentase penerimaan kas
periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum
terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2000).
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini sangat penting

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga
digunakan sebagai landasan penghitungan return ekspektasi di masa yang akan
datang.
Return sendiri dapat berupa return realisasi (actual return) dan return
ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi
dan dapat dihitung dengan data historis .Return ini penting karena di samping
merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan juga
digunakan sebagai dasar dalam penentuan return ekspektasi dan resiko di masa
mendatang. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan nantinya
akan diperoleh investor dari investasimya di pasar modal.
Perhitungan Return Saham adalah sebagai berikut:
Ri =

Pt – Pt-1
Pt-1

Keterangan:
Ri

: Return saham i pada periode t

Pt

: Harga saham yang tercermin dalam indeks harga saham pada periode t

Pt-1 : Harga saham yang tercermin dalam indeks harga saham pada periode
sebelumnya (t-1)
Selain return saham terdapat juga return pasar (Rm) yang dapat dihitung dengan
rumus:
Rm =

IHSGt – IHSGt-1
IHSGt-1

Keterangan:
Rm

: Return pasar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

IHSGt

: Indeks harga saham gabungan pada periode t

IHSGt-1

: Indeks harga saham gabungan pada periode sebelumnya (t-1)

Return dibedakan menjadi return yang telah terjadi (realized return) dan
return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa
mendatang. Return realisasi (realized return) dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi dan risiko dimasa datang. Return ekspektasi (expected return) adalah
return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang
(Jogiyanto, 2003).
Selain

memperhitungkan return atau keuntungan,

investor

perlu

mempertimbangankan tingkat resiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan
keputusan investasi. Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return
aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
perbedaannya, berarti semakin besar resiko investasi tersebut. Resiko tediri
daribermacam-macam sebab, antara lain adalah resiko suku bunga, resiko pasar,
resiko inflasi, resiko bisnis, resiko finansial, resiko likuiditas, resiko nilai tukar
mata uang, dan resiko Negara (Country Risk). Adapun resiko dibagi menjadi dua
jenis resiko, yaitu resiko umum (General Risk) dan resiko spesifik (resiko
perusahaan). Resiko umum merupakan resiko yang berkaitan dengan perubahan
yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Resiko spesifik adalah resiko yang tidak
terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan (Eduardus Tandelilin, 2001).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.4. Abnormal Return
2.4.1. Pengertian Abnormal Return

Studi peristiwa menganalisis return tidak normal dari sekuritas yang
mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abonormal return
atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi
terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi atau
predicted return (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian
abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya dengan return
ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t
yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.
Sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Jogiyanto
(20)11
Return ekspektasi adalah estimasi nilai investasi, termasuk perubahan
harga dan pembayaran atau dividen, dihitung dari kurva distribusi probabilitas
dari semua kemungkinan tingkat pengembalian. Secara umum, jika aset berisiko,
pengembalian yang diharapkan akan menjadi risk-free rate of return ditambah
premi risiko tertentu. disebut juga nilai yang diharapkan. Menurut Jogiyanto
(2011) untuk mengestimasi return ekspektasi digunakan model perhitungan
estimasi yaitu:
1

Mean-adjusted Model

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Model ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan dan sama
dengan rata-rata return realisasi sebelumnya pada periode estimasi. Dengan
model rata-rata, return yang diharapkan dihitung dengan cara membagi return
realisasi pada periode estimasi dengan lamanya periode estimasi.
2

Market Model, Perhitungan return ekspektasi dengan model pasar ini
dilakukan dengan dua tahap yaitu (1) membentuk model ekspektasi dengan
data realisasi selama periode estimasi, dan (2) menggunakan model ekspektasi
ini untuk mengestimasi return ekspektasi selama periode window.

3

Market-adjusted Model, Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik
untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return index pasar pada saat
tersebut. Dengan menggunakan model ini tidak perlu menggunakan model
pasar karena return saham-saham yang diestimasi adalah return index pasar.
Abnormal

return

merupakan

tingkat

keuntungan

saham

yang

sesungguhnya ditentukan dengan saham yang diharapkan dan membandingkan
harga yang diharapkan atau normal. Tingkat keuntungan saham yang diharapkan
atau normal ditentukan dengan mencari selisish IHSG pada waktu tertentu dan
kemudian dibagi dengan indeks harga saham gabungan pada waktu tertentu.
Indikatornya :
• Tingkat keuntungan yang diharapkan
• Tingkat keuntungan sesunguhnya

Berdasarkan beberapa penelitian terdapat perbedaan hasil penelitian
mengenai pengaruh merger dan akuisisi yang menyatakan ada dan tidaknya
sinergi, yang mana sinergi tersebut dapat dilihat dari kinerja perusahaan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

mencerminkan profitabilitas perusahaan, abnormal return yang mencerminkan
kesejahteraan pemegang saham. Menurut teori Neoklasikal sebagaimana dikutip
Franks dan Haris (1989) menyatakan bahwa akuisisi perusahaan sebagai aktifitas
yang meningkatkan nilai kinerja perusahaan yang mencerminkan kesejahteraan
pemegang saham yang diproksikan dengan abnormal return.
2.5. Pengaruh Akuisisi Terhadap Return Saham
Pada dasamya tindakan merger dan akuisisi dilakukan oleh perusahaan
untuk menuju ke arah yang lebih baik sehingga pasar diharapkan akan bereaksi
terhadap peristiwa tersebut. Publikasi merger dan akuisisi yang disampaikan oleh
perusahaan ke pasar dimaksudkan untuk mfimberikan sinyal terhadap adanya
peristiwa tertentu (publikasi merger dan akuisisi) yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan.
Reaksi pasar terhadap peristiwa publikasi merger dan akuisisi dapat dilihat
dari perubahan harga saham perusahaan pengakuisisi (acquirer). Perubahan
terhadap harga saham menunjukan adanya perubahan tingkat kemakmuran
pemegang saham yang diukur dengan abnormal return positif ymg diperoleh
pemegang saham perusahaan pengakuisisi (acquirer). Abnormal return saham
positif menunjukan adanya sinyal positif atau kabar baik dari publikasi merger
dan akuisisi. Dimana abnormal return positif teijadi jilai return sestmgguhnya
{actual return) lebih besar dari pada return yang diharapkan investor (excpected
return).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung (2002) dan Smyawijaya
(1998), menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan positif rata-rata abnormal
return yang diterima perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi.

2.6. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, hipotesa yang diajukan
dan landasan teori yang ada akan di uji beberapa variable yang mempengaruhi
nilai perusahaan, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam bentuk diagram
sebagai berikut:

Perusahaan yang melakukan akuisisi

Return Saham

Uji t

Terdapat perbedaan Return
Saham yang signifikan

Terdapat perbedaan Return
Saham yang tidak signifikan

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

2.7. Hipotesis
Terdapat perbedaan terhadap return saham pengakuisisi sebelum dan
sesudah pengumuman akuisisi pada perusahaan go publik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah pernyataan tentang definisi, batasan dan
pengertian variable – variable dalam penelitian secara operasional baik
berdasarkan teori yang ada maupun pengalaman – pengalaman empiris.
Variabel penelitian adalah objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh
peneliti untuk dicari informasinya dengan tujuan untuk ditarik suatu kesimpulan.
Akan tetapi secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakah suatu objek
atau sifat atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
bermac

Dokumen yang terkait

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 9

PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 1 13

PENDAHULUAN PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 11

PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 11

BAB I PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 1 7

Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham sebelum dan sesudah Pengumuman pada Perusahatn Go Publik di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

ANALISIS PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 86

ANALISIS PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG GO PUBLIK

0 0 18