7.Materi Pendampingan K 2013

Materi Pendampingan Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

ii

Materi Pendampingan Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iii
BAB I PEMAHAMAN KOMPETENSI ..................................................................................................... 1
A.

Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar ......................................... 1

B.

Pemahaman tentang Keterampilan Konkret dan Abstrak ................................................. 10


C.

Pemahaman tentang Sikap Sosial dan Sikap Religius ....................................................... 12

BAB II PEMAHAMAN MATERI............................................................................................................ 18
A.

Pemahaman terhadap Buku .................................................................................................. 18

B.

Identifikasi dan integrasi muatan lokal dalam Pembelajaran .......................................... 22

C.

Aktualiasasi Mata Pelajaran dalam Kegiatan Kepramukaan ............................................. 24

D.

Lembar Kerja............................................................................................................................ 24


BAB III PROSES PEMBELAJARAN ..................................................................................................... 26
A.

Kegiatan Pendahuluan ........................................................................................................... 26

B.

Kegiatan Inti ............................................................................................................................ 26

C.

Kegiatan Penutup ................................................................................................................... 37

BAB IV PENILAIAN DAN RAPOR ....................................................................................................... 39
A.

Penilaian ................................................................................................................................... 39

B.


Bentuk dan Instrumen Penilaian .......................................................................................... 42

C.

Perhitungan Nilai..................................................................................................................... 60

D.

Rapor ........................................................................................................................................ 65

BAB V PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN .............................................. 71
A.

Pengertian................................................................................................................................ 71

B.

Penyusunan RPP ..................................................................................................................... 71


C.

Penugasan ............................................................................................................................... 82

iii

Materi Pendampingan Kurikulum 2013

BAB I
PEMAHAMAN KOMPETENSI

A.

Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar
Standar

Kompetensi

Lulusan


adalah

kriteria mengenai

kualifikasi

kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi

Inti

merupakan

tingkat

kemampuan untuk

mencapai


Standar

Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas

atau

Kompetensi
keterampilan

program
Inti

yang

mencakup:

yang


menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar.
sikap

spiritual,

sikap

sosial, pengetahuan,

berfungsi sebagai pengintegrasi muatan

dan

pembelajaran, mata

pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang
harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan
tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar,
atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.
1.

Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

2.

Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran,
sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan
pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik
dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan
melalui pembelajaran langsung.

3.


Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh
pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual
yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

1

2
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran

KI-3, KD-3…,

KI-1,
KD-1…,

KI-2,

KD-2…,

Materi Pokok

IPK
Tujuan
Pembelaja

Kegiatan
Pembelajaran

Penilaian
Pengetahuan

Penilaian
Sikap

S
K
L


ran

KI-4, KD-4…,

Penilaian
Ketrampilan

Gambar 1. Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi
Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Memiliki
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural,dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

3
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Kompetensi inti tingkat ke lima adalah sebagai berikut.

Kompetensi
Sikap Spiritual
Sikap Sosial

Pengetahuan

Keterampilan

Deskripsi Kompetensi
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan

Kompetensi inti tingkat ke enam adalah sebagai berikut.
Kompetensi
Sikap Spiritual
Sikap Sosial

Pengetahuan

Deskripsi Kompetensi
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural,
dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Kompetensi

Keterampilan

Deskripsi Kompetensi
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

Untuk melihat keterkaitan SKL, KI, dan KD mata pelajaran dengan pengembagan
materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian perlu melakukan langkahlangkah sebagai berikut:
1.

Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dengan KD dari KI-4

2.

Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks sesuai KD
dari KI-3

3.

Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai KD dari KI-4

4.

Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran
dan keterampilan yang diharapkan

5.

Mengidentifikasi sikap yang dikembangkan sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan mempertimbangkan KD dari KI-1 dan KI 2.

6.

Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.

Melalui jabaran keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), pendidik dapat merumuskan
indikator pencapaian kompetensi lebih optimal. Indikator disusun bergradasi dan
sistematis hingga tingkat paling tinggai. Indikator pengetahuan berkaitan erat dengan
dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Sedangkan indikator keterampilan
berkaitan dengan ranah abstrak dan konkrit. Hubungan dimensi pengetahuan dan
proses kognitif tersaji pada gambar 2 dan gambar 3.
Indikator

pengetahuan

dikembangkan

dalam

dua

arah,

yaitu

pada

dimensi

pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan mencakup faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif. Sedangkan dimensi proses kognitif
mencakup memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Kedua arah dimensi tersebut merupakan gradasi bertingkat yang makin tinggi.
Indikator tertinggi terletak pada dimensi proses kognitif mencipta dan dimensi
pengetahuan metakognitif (kotak nomor 20).

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

5
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Metakognitif

11

13

14

19

20

6

7

9

16

18

3

4

8

12

17

1

2

5

10

15

Mengevaluasi

Mencipta

Di
Proseduralme
nsi
Pe
Konseptualng
eta
hu
Fakual
an

Dimensi Proses Kognitif
Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Gambar 2 Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif
Pengembangan indikator dikembangkan secara bertahap dengan langkah sebagai
berikut:
1.

Pada pengetahuan faktual, proses kognitif disarankan maksimal dengan kata
kerja operasional yang digunakan hingg pada tingkat mencipta (kotak 15).

2.

Pada

proses

kognitif yang

rendah

(memahami),

dimensi

pengetahuan

disarankan maksimal hingga pada dimensi pengetahuan metakognitif (kotak
11).
3.

Indikator rendah (pada kotak 1,2, dan 3) sebaiknya tidak digunakan pada
tingkat SMA.

4.

Selanjutnya rumusan indikator pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif mempertimbangkan proses kognitif yang relevan dengan
menggunakan kata kerja operasional.

Beberapa kata kerja operasional sesuai dengan dimensi pengetahuan dan proses
kognitif tersaji pada gambar 3.

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

6
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Gambar 3. Contoh Indikator Serta Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi
Proses Kognitif
Berikut ini contoh indikator pada mata pelajaran fisika kelas X (Elastisitas dan Gaya
Pegas)
1.

Menyimpulkan

hubungan

antara

kekuatan

pegas

dengan

konstatanya

berdasarkan data percobaan (pengetahuan faktual)
2.

Menerapkan hukum Hooke dalam pemecahan masalah elastisitas (pengetahuan

konseptual)
3.

Merekomendasikan

perbaikan

langkah

kerja

percobaan

hukum

Hooke

berdasarkan kesimpulan(pengetahuan prosedural)
4.

Menduga resiko dan keuntungan dari rancangan percobaan yang diusulkan
(pengetahuan metakognitif)

Berikut ini contoh keterkaitan SKL, KI, dan KD dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian kelas X pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan.

SKL

KI

KD

Memiliki
pengetahua
n faktual,
konseptual,
prosedural,d

Memahami,
menerapkan
,
menganalisi
s, dan

3.4
Menganalisi
s hubungan
antara

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator
Hukum
Newton
pada gerak
lurus

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian
Tes Tertulis
Penugasan

7
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

KI

an
metakognitif
dalam ilmu
pengetahua
n,
teknologi,se
ni, dan
budaya
dengan
wawasan
kemanusiaa
n,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
penyebab
serta
dampak
fenomena
dan
kejadian.

mengevalua
si
pengetahua
n faktual,
konseptual,
prosedural,
dan
metakognitif
berdasarkan
rasa ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetahua
n, teknologi,
seni,
budaya,
dan
humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaa
n,
kebangsaan
,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
penyebab
fenomena
dan
kejadian,
serta
menerapkan
pengetahua
n
prosedural
pada
bidang
kajian yang
spesifik
sesuai
dengan
bakat dan
minatnya
untuk
memecahka

KD
gaya,
massa, dan
gerakan
benda pada
gerak
lurus

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator
Indikator
Pengetahua
n:

 Mendefini
sikan
gaya
sebagai
penyebab
gerak
 Menyatak
an
hubungan
antara
gaya dan
percepata
n
berdasark
an
pengamat
an
 Menyatak
an
hubungan
antara
massa
benda
dan
percepata
n
berdasark
an
pengamat
an
 Menerapk
an hukum
Newton
pada
benda
bergerak
lurus
dengan
percepata
n konstan
Dst.

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian

8
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

KI

KD

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian

Demonsrasi

Tes Praktik

Diskusi

Portofolio

n masalah
Memiliki
kemampuan
pikir
dan
tindak yang
efektif dan
kreatif
dalam
ranah
abstrak dan
konkret
sebagai
pengemban
gan
dari
yang
dipelajari di
sekolah
secara
mandiri.

Mengolah,
menalar,
dan
menyaji
dalam
ranah
konkret
dan ranah
abstrak
terkait
dengan
pengemban
gan dari
yang
dipelajariny
a di
sekolah
secara
mandiri,
bertindak
secara
efektif dan
kreatif,
serta
mampu
menggunak
an metoda
sesuai
dengan
kaidah
keilmuan

4.4
Menganalisi
s hubungan
antara
gaya,

Memiliki
perilaku
yang
mencermink
an sikap
orang
beriman,
berakhlak
mulia,
berilmu,
percaya
diri, dan
bertanggun
g jawab

Menghayati
dan
mengamalk
an perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
peduli
(gotong
royong,
kerjasama,
toleran,
damai),

Menunjukka
n perilaku
ilmiah
(memiliki
rasa ingin
tahu;
objektif;
jujur; teliti;
cermat;
tekun; hatihati;
bertanggun
g

Eksperimen
Penugasan

massa, dan
gerakan
benda pada
gerak
lurus

jawab;

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah



Pengamatan
dan
penilaian
sikap antar
teman
terhadap
sikap jujur,
disiplin,
tanggungja
wab, peduli,
responsif,
dan proaktif

9
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

KI

KD

dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial dan
alam serta
dalam
menempatk
an diri
sebagai
cerminan

santun,
responsif
dan proaktif dan
menunjukka
n sikap
sebagai
bagian dari
solusi atas
berbagai
permasalah
an dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial dan
alam serta
dalam
menempatk
an diri
sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan
dunia

terbuka;
kritis;
kreatif;
inovatif dan
peduli
lingkungan)
dalam
aktivitas

Menghayati
dan
mengamalk
an ajaran
agama
yang
dianutnya

Menyadari
kebesaran
Tuhan yang

bangsa
dalam
pergaulan
dunia

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian

sehari-hari
sebagai
wujud
implementa
si
sikap dalam
melakukan
percobaan
dan
berdiskusi

mengatur
karakteristik
fenomena
gerak,

Pengamatan
dan
penilaian
diri sikap
religius

fluida, kalor
dan optik

Latihan :
1.

Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD seperti contoh untuk kelas XI!
Kembangkan hasil analisis di atas dengan rumusan indikator pengetahuan
faktual, konsseptual, prosedural, dan metakognitif yang relevan!.

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

10
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

B.

Pemahaman tentang Keterampilan Konkret dan Abstrak
Keterampilan adalahkemampuan berpikir dan bertindak untuk merespon tuntutan
keadaan lingkungan berupa perintah, situasi mendesak, atau kesadaran diri untuk
bertindak.Keterampilan abstrak merupakan kemampuan pikir dan tindak mental non
motorik seperti mengambil keputusan, menyusun strategi, bernalar, dan sebagainya.
Hasil keterampilan abstrak cenderung berupa karya bukan benda. Keterampilan
abstrak mencakup kemampuan belajar dan kemampuan berpikir.
1.

kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan, serta

2.

kemampuan berpikir yang meliputi: mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta

Keterampilan konkret merupakan kemampuan tindak motorik seperti menendang,
menggunting, mengoperasikan alat, dan sebagainya. Hasil keterampilan konkret
cenderung berupa karya benda.
Sesuaidengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangansikap,pengetahuan,dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda.





Sikap

diperoleh

melalui

aktivitas

menerima,menjalankan,

menghargai,

menghayati,dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta.

Pengembangan keterampilan abstrak dan konkret berpedoman pada kompetensi inti
(KI) yang dijabarkan pada rumusan kompetensi dasar (KD). Untuk mencapai
keterampilan yang diharapkan peserta didik perlu difasilitasi kegiatan pembelajaran
sebagai

pengalaman

bermaknadengan

metode

yang

relevan.

berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan peserta didik

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Setiap

metode

11
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Berikut ini contoh ilustrasi keterkaitan penggunaan metode dan keterampilan pada
mata pelajaran Fisika
Metode
Keterampilan yang
dikembangkan

Diskusi

Simulasi

Eksperimen

Penugasan
(Projek)

Mengamati















Menanya



Abstrak

Mengolah
Menyaji
Menyusun strategi



Membuat
keputusan












Mencipta
Mencoba


Konkret

Menggunakan alat




Membuat produk
Memodifikasi











Menyaji
Mencipta















Berikut ini contoh pengembangan keterampilan abstrak dan konkret pada mata
pelajaran fisika kelas X.

Kompetensi Dasar
4.4 Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan
untuk
menyelidiki
hubungan gaya,
massa, dan

Keterampilan
Abstrak

Keterampilan
Konkret

 Merancang
percobaan
 Menyaji dan
mengolah data
 Menafsirkan grafik
 Menyimpulkan
 Membuat
rekomendasi

 Menyusun alat
 Mengukur
massa benda,
jarak, dan
waktu tempuh
 Membuat grafik
 Membuat bahan
presentasi

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Metode yang
disarankan
 Diskusi
 Eksperimen

12
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar
percepatan
dalam gerak
lurus
4.9 Menyajikan
ide/rancangan
sebuah alat
optik dengan
menerapkan
prinsip
pemantulan
dan pembiasan
pada cermin
dan lensa

Keterampilan
Abstrak
prosedur
 mempresentasikan
 Mengidentifikasi
masalah
 Mengomunikasika
n beragam ide
dalam kelompok
 Memutuskan ide
yang akan
dirancang
 Mendesain
rancangan
 Menyusun jadwal
kegiatan
 Merancang
strategi
pelaksanaan
 Menyaji hasil

Keterampilan
Konkret

 Menggambar
desain
rancangan
 Membuat
laporan tertulis

Metode yang
disarankan

 Tugas projek

Selanjutnya keterampilan abstrak dan konkret pada perencanaan proses pembelajaran
dapat dikembangkan menjadi indikator keterampilan.
Latihan :
Buatlah pengembangan keterampilan abstrak dan konkret pada mata pelajaran …
kelas XI.
C.

Pemahaman tentang Sikap Sosial dan Sikap Religius
Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai
objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan
memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku
dalam cara tertentu yang dipilihnya. Dengan demikian sikap mencakup tiga unsur,
yaitu kognitif (pengetahuan tentang sikap), efektif (perasaan, emosi), dan konatif
(tindakan motorik).
Dalam kurikulum 2013 sikap terdiri atas sikap religius (KI 1) dan sikap sosial (KI 2)
dengan rumusan sebagai berikut.
1.

Sikap religius (KI 1): Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

13
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

2.

Sikap sosial (KI 2): Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung

jawab,

peduli

(gotong

royong,

kerjasama,

toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan

sosial dan

alam

serta

dalam

menempatkan

diri

sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengembangan sikap merupakan hasil belajar tidak langsung (indirect learning) ketika
peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui aktivitas belajar.
Oleh karena itu pendidik dapat mengidentifikasi sikap sosial dan religius yang disusun
sesuai dengan relevansi kegiatan pembelajaran (metode) pada saat perencanaan
pembelajaran dikembangkan.
Berikut ini beberapa contoh sikap berdasarkan kegiatan pembelajaran pada mata
pelajaran fisika.

Sikap Sosial
dan
Religius

Metode/ Kegiatan Pembelajaran
Diskusi
Kelompok

Eksperimen











Jujur
Disiplin





Tangung
jawab





Peduli



Santun
Responsif
Sadar
Kebesaran
Tuhan

















Proaktif

Demonstrasi





Penugasan
(Projek)









Selanjutnya indikator sikap dirumuskan seperti contoh pada mata pelajaran fisika
berikut ini.

SKL

KI

KD

Memiliki
pengetahua
n faktual,
konseptual,

Memahami,
menerapkan
,
menganalisi

3.4
Menganalisi
s hubungan
antara

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator
Hukum
Newton
pada gerak
lurus

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian
Tes Tertulis
Penugasan

14
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

KI

KD

prosedural,d
an
metakognitif
dalam ilmu
pengetahua
n,
teknologi,se
ni, dan
budaya
dengan
wawasan
kemanusiaa
n,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
penyebab
serta
dampak
fenomena
dan
kejadian.

s, dan
mengevalua
si
pengetahua
n faktual,
konseptual,
prosedural,
dan
metakognitif
berdasarkan
rasa ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetahua
n, teknologi,
seni,
budaya,
dan
humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaa
n,
kebangsaan
,
kenegaraan,
dan
peradaban
terkait
penyebab
fenomena
dan
kejadian,
serta
menerapkan
pengetahua
n
prosedural
pada
bidang
kajian yang
spesifik
sesuai
dengan
bakat dan
minatnya
untuk

gaya,
massa, dan
gerakan
benda pada
gerak
lurus

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator
Indikator
Pengetahua
n:
 Mendefini
sikan
gaya
sebagai
penyebab
gerak
 Menyatak
an
hubungan
antara
gaya dan
percepata
n
berdasark
an
pengamat
an
 Menyatak
an
hubungan
antara
massa
benda
dan
percepata
n
berdasark
an
pengamat
an
 Menerapk
an hukum
Newton
pada
benda
bergerak
lurus
dengan
percepata
n konstan
Dst.

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian

15
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

Memiliki
kemampuan
pikir
dan
tindak yang
efektif dan
kreatif
dalam
ranah
abstrak dan
konkret
sebagai
pengemban
gan
dari
yang
dipelajari di
sekolah
secara
mandiri.

Memiliki
perilaku
yang
mencermink
an sikap

KI
memecahka
n masalah
Mengolah,
menalar,
dan
menyaji
dalam
ranah
konkret
dan ranah
abstrak
terkait
dengan
pengemban
gan dari
yang
dipelajariny
a di
sekolah
secara
mandiri,
bertindak
secara
efektif dan
kreatif,
serta
mampu
menggunak
an metoda
sesuai
dengan
kaidah
keilmuan

Menghayati
dan
mengamalk
an perilaku
jujur,

KD

4.4
Menganalisi
s hubungan
antara
gaya,
massa, dan
gerakan
benda pada
gerak
lurus

Menunjukka
n perilaku
ilmiah
(memiliki
rasa ingin

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator

Indikator
Keterampila
n:
 Melakuka
n kerja
instruksio
nal
berdasark
an lembar
kerja
praktik
 Merancan
g
percobaa
n hukum
Newton
tentang
gerak
 Menggun
akan
stopwatch
, beban
gantung,
katrol,
dan
kereta
dinamik
untuk
praktik
percobaa
n hukum
Newton
 Menyaji,
mengolah
, dan
menganali
sis data
hasil
percobaa
n
Dst
Indikator
sikap sosial
 Mengama
lkan
perilaku

Kegiatan
Pembelaja
ran

Demonsrasi
Diskusi
Eksperimen
Penugasan

Penilaian

Tes Praktik
Portofolio

Pengamatan
dan
penilaian
sikap antar
teman

16
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

KI

KD

orang
beriman,
berakhlak
mulia,
berilmu,
percaya
diri, dan
bertanggun
g jawab
dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial dan
alam serta
dalam
menempatk
an diri
sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan
dunia

disiplin,
tanggung
jawab,
peduli
(gotong
royong,
kerjasama,
toleran,
damai),
santun,
responsif
dan proaktif dan
menunjukka
n sikap
sebagai
bagian dari
solusi atas
berbagai
permasalah
an dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan
lingkungan
sosial dan
alam serta
dalam
menempatk
an diri
sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan
dunia
Menghayati
dan
mengamalk
an ajaran
agama
yang
dianutnya

tahu;
objektif;
jujur; teliti;
cermat;
tekun; hatihati;
bertanggun
g
jawab;
terbuka;
kritis;
kreatif;
inovatif dan
peduli
lingkungan)
dalam
aktivitas
sehari-hari
sebagai
wujud
implementa
si
sikap dalam
melakukan
percobaan
dan
berdiskusi

Menyadari
kebesaran
Tuhan yang
mengatur
karakteristik
fenomena
gerak,
fluida, kalor
dan optik

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator
disiplin
pada
tugas
individu
dan
kelompok
 Mengharg
ai sikap
peduli,
responsif,
dan
proaktif
pada saat
eksperim
en
 Menjalank
an
perilaku
jujur
dalam
melapork
an hasil
percobaa
n

Indikator
sikap
religius
 Menghay
ati
kebesara
n Tuhan
yang
mengatur
karakteris
tik

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian
terhadap
sikap jujur,
disiplin,
tanggungja
wab, peduli,
responsif,
dan proaktif

Pengamatan
dan
penilaian
diri sikap
religius

17
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

SKL

KI

KD

Materi
Pembelaja
ran/
Indikator
fenomen
a gerak
lurus
sesuai
hukum
Newton

Kegiatan
Pembelaja
ran

Penilaian

Latihan :
Lakukan pengembangan indikator pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta cara
penilaian berdasarkan analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD mata pelajaran kelas XI.

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Materi Pendampingan Kurikulum 2013

BAB II
PEMAHAMAN MATERI

A.

Pemahaman terhadap Buku
Buku pelajaran merupakan pedoman sebagai standar minimal dalam pelaksanaan
proses pembelajaran yang dapat dikembangkan sesuai kondisi sekolah. Buku pelajaran
terdiri atas buku guru dan buku siswa.
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk
mendukung pencapaian kompetensi yang diharapkan bagi peserta didik. Buku guru
memuat antara lain :
1.

maksud dan tujuan pembelajaran masing-masing mapel

2.

struktur KI dan KD masing-masing mapel

3.

pengembangan pembelajaran sesuai karakteristik mata pelajaran

4.

model dan pendekatan pembelajaran

5.

peta konsep dan materi pembelajaran masing-masing mapel

Buku siswa dalam pengimplementasian kurikulum 2013 berciri khas aktivitas yang
menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Buku siswa yang disusun berbasis pada kegiatan yang
dikemas dalam berbagai macam bentuk tugas atau latihan serta projek. Buku Siswa
memuat antara lain :
1.

peta konsep atau peta materi

2.

materi pembelajaran

Sumber belajar bukan hanya buku dan guru. Materi pembelajaran dapat diperoleh
dengan pemanfaatan sumber belajar

antara lain lingkungan sekitar (kontekstual),

topik kekinian dan sumber belajar dengan sudut pandang berbeda. Materi di buku
siswa dirancang untuk menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan pencarian data (mengamati,
menanya dan mencoba) peserta didik memerlukan sumber lain. Sumber tersebut
dapat diperoleh dari wawancara dengan narasumber yang ada di sekitar, buku
referensi, internet ataupun melalui eksperimen yang dilakukan peserta didik.

Buku Guru dan Buku Siswa dibuat untuk memfasilitasi pembelajaran di seluruh
Indonesia yang memiliki keragaman potensi lingkungan, serta kekhasan budaya dan

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

18

19
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

tradisi. Pembelajaran yang diberikan akan memfasilitasi peserta didik untuk mampu
mengenali dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Dengan demikian
materi pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks tempat di mana peserta didik
berada serta potensi dan kekhasan yang dimiliki daerah tersebut.
Perkembangan situasi ekonomi, politik dan budaya terjadi dengan cepat. Materi
pembelajaran sedapat mungkin dikaitkan dengan kondisi, peristiwa, topik dan
informasi yang aktual pada saat materi pembelajaran diberikan. Konteks waktu yang
digunakan dapat merupakan kondisi, peristiwa, topik dan informasi yang terdapat di
Indonesia atau dunia
Pembelajaran kontekstual (contextual learning) merupakan sebuah pembelajaran yang dapat
memberikan dukungan dan penguatan pemahaman siswa dalam menyerap sejumlah materi
pembelajaran serta mampu memperoleh makna dari apa yang mereka pelajari dan mampu
menghubungkannya dengan kenyataan hidup sehari hari

Contoh. : Konteks tempat
Buku Teks kelas X hal 41. Prakarya & Kewirausahaan Semester 1
Bidang Kerajinan : Menggali informasi yang berkaitan dengan kerajinan
tekstil yang berkembang di wilayah setempat

Pengembangan buku guru dan buku siswa menekankan pentingnya Bahasa Indonesia
dan memfungsikan Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan. Bahasa
merupakan sarana berfikir ilmiah sehingga siapapun

yang ingin menguasai ilmu

pengetahuan apapun sarana untuk mendapatkanya harus terlebih dahulu dikuasai.
Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar nasional, maka seseorang
yang ingin menguasai ilmu pengetahuan apapun di Indonesia ini terlebih dahulu harus
menguasai bahasa Indonesia.

Buku guru dan buku siswa memuat pemahaman tentang pengetahuan prosedural dan
metakognitif. Pengetahuan Prosedural (Procedural Knowledge) adalah pengetahuan
tentang bagaimana melakukan suatu hal, metode dan inkuiri, dan kriteria untuk
menggunakan suatu keterampilan, algoritma, teknik dan suatu metode. Terdiri dari
pengetahuan tentang keterampilan dan algoritma tertentu (Knowledge of subjectspecific skills and algorithms), pengetahuan tentang teknik dan metode tertentu
(Knowledge of subject-specific techniques and

methods), pengetahuan tentang

kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur yang tepat (Knowledge of

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

20
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

criteria for determining when to

use appropriate procedures). (Cognitive process

dimension)
Contoh : Buku Siswa PJOK Kelas X halaman 35 yaitu pengetahuan prosedural dalam
menembak bola (shooting) dengan dua tangan pada permainan basket

Pengetahuan Metakognitif (Metacognitive Knowledge) adalah pengetahuan
secara umum seperti kesadaran dan pengetahuan tentang

kognisi

kognisinya itu sendiri.

Meliputi; pengetahuan Strategis (Strategic Knowledge) adalah pengetahuan strategi
umum untuk belajar, berpikir dan pemecahan masalah., pengetahuan tentang tugas
kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional yang cocok (Knowledge
about cognitive tasks, including appropriate contextual and conditional knowledge) dan
Pengetahuan tentang diri sendiri (Self-knowledge). (Cognitive process dimension)
Contoh : Buku Siswa PPKn Kelas X Bab 1 halaman 31 yaitu penguatan pengetahuan
metakognitif dalam pembelajaran ini adalah pengetahuan strategi umum untuk
berpikir dan pemecahan masalah “Solusi terhadap Tantangan” terhadap penegakan
HAM di Indonesia.

Pemahaman materi pada buku guru dan buku siswa meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pada Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni
Budaya, dan Prakarya bukan hanya mengembangkan motorik. Kemampuan motorik
ada pada ranah tindakan produktif yang kongkrit, belum tentu melibatkan kemampuan
berpikir kreatif dan abstrak. Keterampilan menurut Kurikulum 2013 didefinisikan
sebagai kemampuan pikir serta tindak secara produktif dan kreatif, dalam ranah
konkret dan abstrak sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Materi
pembelajaran PJOK, Seni Budaya, serta Prakarya dan Kewirausahaan harus
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
pikir dan tindak secara kreatif dan pada ranah abstrak, selain ketrampilan pada ranah
tindakan produktif yang konkret.
Contoh : Buku Teks kelas X Prakarya dan Kewirausahaan Semester 1 Bidang Kerajinan
halaman 49.
Pada tugas diminta mengemukakan ide peserta didik tentang berbagai jenis usaha
kerajinan tekstil yang dapat menjadi pilihan bidang wirausaha sesuai dengan potensi
wilayah tempat tinggalmu!

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

21
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Pengembangan materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa diperlukan
pengumpulan, pengelompokan dan penyajian data bukan hanya untuk mata pelajaran
matematika.

Hal ini disebabkan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan pada

Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran saintifik dan menekankan kepada riset. Pada
langkah-langkah pembelajaran saintifik, peserta didik akan mengamati, menanya dan
mencoba. Ketiga proses tersebut berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data.
Langkah selanjutnya adalah menalar data dan mempresentasikan data serta hasil
penalarannya. Pada materi pembelajaran saintifik, data menjadi objek penting pada
materi pembelajaran.

Contoh : Buku Siswa Seni Budaya Kelas X halaman 5
Peserta didik diminta melakukan pengamatan dan mengumpulkan data
tentang jenis, bahan, medium dan teknik pada karya seni rupa dua dimensi
yang dituangkan dalam tabel yang disiapkan.

Materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa dapat mendorong keterampilan
berpikir peserta didik dari tingkat rendah ke tingkat yang tinggi yang dikenal Low
Order Thinking Skills (LOTS) dan High Order Thinking Skills (HOTS).
Low Order Thinking Skills adalah keterampilan berpikir tingkat rendah yang hanya
mendorong peserta untuk mengingat kembali atau menghapal materi-materi
pembelajaran yang bersifat teoretis dengan tingkatan rendah pula. Low Order Thinking
Skills atau keterampilan berpikir tingkat rendah apabila dikaitkan dengan taksnomi
Bloom berada pada pola berpikir C1 (mengingat) dan C2 (memahami). Keterampilan
berpikir jenis ini tidak mendorong siswa untuk menganalisis suatu permasalahan,
melainkan lebih kepada untuk menghafal fakta-fakta yang disajikan dalam materi
pembelajaran. Keterampilan berpikir tingkat rendah dapat diidentifikasi dari model tes
atau penugasan yang diberikan oleh guru atau yang tersedia dalam buku teks. Jenis
soal tes yang hanya mempertanyakan fakta-fakta secara dangkal merupakan salah
bentuk dari implementasi pola berpikir ini. Misalnya menanyakan tempat lahir,
menanyakan nama tokoh, dan sebagainya. Biasa model pertanyaan ini jawabannya
sudah tersedia didalam buku, jadi peserta didik hanya memindahkan saja tanpa harus
mencari dari sumber lain.
High Order Thinking Skills merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang
mendorong peserta didik untuk melakukan analisis, evaluasi, serta mengkreasikan
materi pembelajaran serta peristiwa-peristiwa yang terkait dengan materi tersebut.

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

22
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

High Order Thinking Skills atau keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila ditinjau dari
taksonomi Bloom berada pada level menganalisis, mengevaluasi dan mencipta atau
mengkreasikan. Higher Order Thinking Skill atau keterampilan berpikir tingkat tinggi
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan,
berpikir kritis dan berpikir kreatif. Dalam pembentukan sistem konseptual proses
berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan adalah berpikir kritis. Keterampilan
berpikir kritis peserta didik antara lain dapat dilatih melalui pemberian masalah dalam
bentuk soal yang bervariasi.

Contoh : Buku Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas X halaman 105
Disajikan sebuah bacaan dengan judul "Cancellation of JYJ Concert in
Singapore" yang termasuk materi Higher Order Thinking Skill.

Dalam

pengembangan

materi

pembelajaran

diperlukan

pemanfaatan

TIK.

Pemanfaatan TIK dalam implementasi Kurikulum 2013 sangat penting karena akan
mempermudah kegiatan pembelajaran baik bagi peserta didik maupun bagi guru.
Bagi peserta didik maupun guru , dengan perangkat lunak seperti Microsoft office,
open office dan multimedia akan memudahkan pengerjaan tugas tugas pembuatan
laporan, pendokumentasian dan presentasi. Dengan tampilan yang disertai teks,
gambar suara, animasi atau video akan menjadikan bahasan pembelajaran menjadi
menarik, tidak monoton dan dan mudah di pahami
Contoh Buku Teks kelas X Prakarya & Kewirausahaan Bidang Rekayasa Semester 1
halaman 56. Peserta didik ditugaskan mencari data tentang sejarah perkembangan
media komunikasi pada rentang masa tertentu di wilayah tertentu, baik tes maupun
gambar dari berbagai sumber termasuk internet.
B.

Identifikasi dan integrasi muatan lokal dalam Pembelajaran
Muatan lokal merupakan bahan kajian yang membentuk pemahaman kepada peserta
didik terhadap potensi keunggulan lokal di wilayah sekolah berkaitan dengan materi
kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner
Materi pembelajaran dengan pendekatan transdisipliner mengarahkan peserta didik
untuk memecahkan masalah di luar bidang keilmuannya. Pada prosesnya, peserta
didik akan mencari tahu dan berupaya untuk memahami perbedaan bidang keilmuan
lain tersebut dengan. bidang yang dikuasai Tujuan pendekatan agar peserta didik

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

23
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

memiliki pengalaman berhadapan dengan permasalahan di luar bidang keilmuannya
dan memiliki pengetahuan yang lebih luas.

Materi pembelajaran dengan pendekatan interdisipliner mengajak peserta didik untuk
memandang suatu konsep dengan beberapa sudut keilmuan yang berbeda.
Pendekatan interdisipliner mengintegrasikan beberapa bidang keilmuan.
Integrasi muatan lokal pada mata pelajaran tertentu adalah melakukan kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang berisi bahan kajian tentang potensi
keunggulan lokal daerah setempat yang berkaitan dengan materi kekinian, materi
transdispliner atau materi interdisipliner sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar
mata pelajaran tersebut.
Integrasi muatan lokal dimaksudkan agar peserta didik:
1.

mengenal dan memahami materi kekinian, materi transdispliner atau materi
interdisipliner.

2.

mengenal dan memahami lingkungan alam, sosial, dan budaya di wilayah
setempat;

3.

memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai daerahnya yang
berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan

4.

memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang
berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dalam mata pelajaran tertentu dilakukan
melalui tahapan identifikasi dan analisis keunggulan lokal daerah setempat yang
berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner yang
relevan dengan materi pembelajaran pada mata pelajaran tertentu.
Contoh : Materi kekinian sebagai kajian tentang potensi daerah setempat
Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X halaman 33.
Peserta didik diminta menyusun laporan hasil observasi terhadap pembangunan di
wilayah setempat dan hasilnya dikirimkan kepada pihak pemerintah setempat seperti
lurah, camat atau bupati yang disertai surat pengantar resmi dari sekolah.
Contoh : Pendekatan Transdisipliner
Buku Mata Pelajaran Sejarah Kelas X halaman 5
Didalam pembahasan kajian tentang kehidupan zaman pra-aksara, para sejarawan
harus menggunkan metode penelitian ilmu arkeologi, ilmu geologi dan biologi

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

24
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

Contoh : Pendekatan Interdisipliner
Buku Mata Pelajaran PKn Kelas X halaman 56
Pembahasan tentang keikutsertaan Indonesia di kawasan ASEAN akan lebih lengkap
dan menarik jika pembahasannya dikaji dari berbagai disiplin ilmu misalnya dari sudut
pandang keilmuan lain seperti sosiologi,ekonomi, atau sejarah.
C.

Aktualiasasi Mata Pelajaran dalam Kegiatan Kepramukaan
Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka
Pendidikan

Kepramukaan

adalah

proses

pembentukan

kepribadian, kecakapan

hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai
kepramukaan;
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada
pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi:
1.

Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang
dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.

2.

Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap
dan keterampilan yang dipelajari

didalam

kelas yang

dilaksanakan dalam

kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
3.

Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik
yang dilaksanakan di Gugus depan.

Kegiatan Kepramukaan dalam pembelajaran (aktualisasi) merupakan kegiatan yang
direncanakan

oleh

guru

mata

pelajaran

sesuai

dengan

materi

pembelajaran/karakteristik KD yang relevan dengan nilai-nilai kepramukaan untuk
diserahkan kepada pembina Pramuka untuk dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
ditentukan oleh sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap

minggu dengan durasi

waktu 120 menit untuk semua mata pelajaran
Contoh:
Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas X halaman 47 secara tersurat konsep
materi nilai mutlak yang dapat diaktualisasikan dalam kepramukaan.

D.

Lembar Kerja
Lakukan telaah buku guru dan atau buku siswa, kemudian:
1.

Identifikasi materi pembelajaran dan atau penugasan/latihan/uji kompetensi
yang diuraikan dalam buku yang menggambarkan:

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

25
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

a.

pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif.

b.

keterampilan berpikir tingkat rendah (low order thinking skills) dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills) pada mata
pelajaran masing-masing.

2.

Identifikasi dan analisis keunggulan lokal daerah setempat yang dapat
diintegrasikan materi atau kompetensi dasar pada mata pelajaran masingmasing.

3.

Identifikasi

materi

pembelajaran

dan

atau

KD

yang

relevan

dapat

diaktualiasasikan dalam kegiatan kepramukaan pada mata pelajaran masingmasing.

Jika poin 2) dan 3) tidak teridentifikasi dalam buku maka gunakanlah
sumber lain yang relevan

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

26
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

BAB III
PROSES PEMBELAJARAN

Pelaksanaan

pembelajaran

merupakan

implementasi

dari

rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan pengalaman peserta didik
dalam mencapai kompetensi melalui kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan).
Berikut penjelasan tahapan pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
A.

Kegiatan Pendahuluan
Esensi dari kegiatan pendahuluan terdiri atas:
1.

Orientasi tujuan dapat dilakukan dengan menyiapkan peserta didik secara psikis
dan

fisik

untuk

mengikuti

proses

pembelajaran;

menjelaskan

tujuan

pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai serta menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas;
2.

Motivasi yaitu memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;

Apersepsi

dapat

dilakukan

melalui

mengajukan

pertanyaan-pertanyaan

yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
B.

Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang mengacu
pada kompetensi dasar (KD) yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan inti adalah sebagai berikut:
1.

Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan
untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.
Pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan yang merupakan pembelajaran
yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

27
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

melalui metode ilmiah. Jadi belajar adalah proses membangun pengetahuan
melalui transformasi pengalaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Kolb (1986):
Learning is a process of building knowledge through transformation of
experiences.
Contoh pembelajaran matapelajaran Bahasa Inggris berbasis aktifitas

Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan
dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu mengamati,
menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, kelima kegiatan ini sering disingkat dengan istilah 5 M.
Masing-masing kegiatan tersebut dijabarkan kedalam setiap mata pelajaran yang
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
a.

Mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat,
mendengar,

membaca,

dan/atau

menyimak

disesuaikan

dengan

karkteristik kompetensi yang harus dicapai peserta didik.
b.

Menanya

dilakukan

agar

peserta

didik

dapat

membangun

pengetahuannya secara faktual, konseptual, dan prosedural, tentang
suatu hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Dengan demikian,
peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
thingking skills). Proses menanya dapat dilakukan melalui kegiatan
diksusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
c.

Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat
untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan
kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan
melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu,

©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

28
Materi Pendampingan Kurikulum 2013

memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam
bentuk tulisan, lisan, atau gambar.
d.

Mengasosiasi dapat dilakukan peserta didik melalui berbagai, aktivitas
antara lain menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori,
menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.

e.

Mengomunikasikan

adalah

sarana

untuk

menyampaikan

hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram,
atau

grafik.

Kegiatan

ini

dilakukan agar peserta

didik

mampu

mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya,
serta kreasi peserta didik melalui presentasi,

membuat laporan, dan/

atau unjuk kerja.
Berikut kegiatan pembelajaran berdasarkan pengalaman 5 M.
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGAMATI

MENANYA

MEN