PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI KELURAHAN NAMO GAJAH KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN.

(1)

(2)

(3)

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.32 TAHUN 2009

TENTANG PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN

LINGKUNGAN HIDUP DI KELURAHAN

NAMO GAJAH KECAMATAN

MEDAN TUNTUNGAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Juliani Lubis NIM. 3103311029

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(4)

i

ABSTRAK

JULIANI LUBIS. NIM. 3103311029. Pelaksanaan Undang-Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Dan Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat di Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan dalam melestarikan lingkungan hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, identifikasi, dan analisis pengelolahan data, serta membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama mendapatkan gambaran tingkat kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan wawancara. Berdasarkan jumlah populasi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, maka dapat ditentukan sampel sebesar 10% dari 477 Kepala Keluarga yaitu berjumlah 48 Kepala Keluarga. Sampel yang berjumlah 48 Kepala Keluarga dan Kepala Lurah ini lah yang menjadi responden. Penelitian ini diambil secara

random sampling (acak sederhana).

Setelah data diperoleh dari hasil pengujian maka dapat diketahui jawaban responden bahwa persentase jawaban responden yang mendukung adalah 60%, sedangkan persentase jawaban responden yang tidak mendukung adalah 40%. Dengan demikian kesadaran hukum masyarakat dalam pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup di Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan adalah tergolong sedang. Ini dipengaruhi tingkat pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim untuk ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup dalam hal bergotong royong dan membersihkan lingkungan sekitar. Adanya kecemburuan sosial juga sangat mempengaruhi tingkat kepedulian terhadap lingkungan hidup, hal ini dapat di lihat dari kesadaran masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya yang dapat menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kurang baik dan sedikit tercemar.


(5)

ii

KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana ”Pelaksanaan Undang-undang No.32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan”.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik ditinjau dari segi isi maupun teknik penulisanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Selanjutnya penulisan banyak mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan yakni kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial. 4. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan PP-Kn dan selaku


(6)

iii

5. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, SH, M.Hum, selaku sekretaris jurusan dan sekaligus sebagai dosen penguji skripsi penulis

6. Ibu Sri Hadiningrum. SH, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi penulis

7. Bapak Drs. Buha Simamora, SH.MH selaku dosen penguji skripsi penulis. 8. Bapak Joni selaku bagian tata usaha Jurusan PP-Kn yang banyak

membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

9. Bapak/ibu Dosen di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial UNIMED yang banyak membantu dan membimbimg penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak Ujud Sitompul, S.STP sebagai kepala lurah Namo Gajah yang telah membantu penyelesaian penelitian penulis di Kelurahan Namo Gajah mulai dari membantu pengisian angket dan menemani penulis dalam penyebaran angket, terimakasih atas bantuan dan kerjasama yang penulis dapatkan dengan baik.

11. Bapak/ ibu Kelurahan Namo Gajah yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan penelitian penulis yang meluangkan waktunya untuk mengisi angket yang telah dibagikan

12. Teristimewa buat kedua orang tua saya tercinta Ayah M.Yakub Lubis dan mamak Suparlina yang selalu memberikan Doa dan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil dalam perkuliahan maupun pada saat menyelesaikan skripsi.


(7)

iv

13. Buat kedua abangku yakni Mahmud Lubis dan Ali Hanafi lubis yang memberikan motivasi selama perkuliahan

14. Buat kedua adikku tersayang yakni Agus Arifin Lubis dan Nur Lia Lubis yang selalu mendukung penulis dan memberikan motivasi selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi.

15. Buat sahabat-sahabat terdekatku Rooshy Fatmasari, Atika Kholilah NST, Roza Febrina, Devi Sri Mahyuni Siahaan, Alfian Syahbanamterima kasih dukungannya.

16. Buat teman-teman dekat penulis (Afriani Adila Fitri, Lenni Hartati Manurung, Rohana br.Rambe, Nurhabibah Sembiring, Irmarianty Sembiring) yang selalu memberi semangat dan doa kepada penulis.

17. Buat rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Stambuk 2010 Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Terimakasih atas dukungannya.

18. Buat rekan-rekan seperjuangan PPL-T’13 SMPN 1 Pagar Merbau terutama buat Tya, Sarah dan Ayu yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada Penulis

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas dukungannya dan perhatiannya.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

Juliani Lubis NIM.3103311029


(8)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitia ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. Arti Lingkungan Hidup ... 7

2. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup ... 9

3. Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 11

4. Penegakan Hukum Lingkungan ... 13

5. Upaya Masyarakat Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup ... 15

B. Kerangka Berfikir ... 16


(9)

vi

A. Lokasi Penelitian ... 18

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 20

D. Teknik Pengumpulan Data ... 21

E. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

A. Hasil Penelitian ... 24

B. Hasil Wawancara... 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian………... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Analisis Mengenai Kerja Bakti ... 25

Tabel 2 : Hasil Analisis Mengenai Ikut Kegiatan Untuk Melestarikan Lingkungan Hidup ... 26

Tabel 3 : Hasil Analisis Mengenai Bentuk-Bentuk Kegiatan Untuk Melestarikan Lingkungan Hidup ... 28

Tabel 4 : Hasil Analisis Mengenai Mengkuti Kegiatan Kerja Bakti .... 29

Tabel 5 : Analisis Mengenai Peran Aktif ... 30

Tabel 6 : Hasil Analisis Mengenai Tanggapan Tidak Dapat Mengikuti Kegiatan Kerja Bakti ... 31

Tabel 7 : Hasil Analisis Mengenai Melakukan Secara Bersama-sama . 33 Tabel 8 : Hasil Analisis Mengenai Unsur Paksaan ... 34

Tabel 9 : Hasil Analisis Mengenai Manfaat Kerja Bakti ... 36

Tabel 10 : Hasil Analisis Mengenai Tindakan Jika Keadaan Kotor ... 37

Tabel 11 : Hasil Analisis Mengenai Kebijakan Kepala Desa ... 38

Tabel 12 : Hasil Analisis Mengenai Sikap Kepala Lurah ... 40

Tabel 13 : Hasil Analisis Mengenai Tanggung Jawab Kepala Lurah ... 41

Tabel 14 : Hasil Analisis Mengenai Adanya Kendala ... 42

Tabel 15 : Hasil Analisis Mengenai Contoh Kendala ... 44


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket 2. Daftar Wawancara 3. Nota Tugas

4. Kartu Bimingan Skripsi

5. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Jurusan 6. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas 7. Surat Keterangan penelitian dari Tempat Penelitian 8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan 9. Surat Keterangan Telah Menyumbang Buku

10. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Perpustakaan Unimed 11. Daftar Peserta Seminar Proposal Mahasiswa Jurusan PPKn 12. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang di mana manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya.

Menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Selain mempunyai hak, setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Orang yang melakukan usaha dan kegiatan berkewajban memberikan informasi yang besar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Undang-undang nomor 32 tahun 2009 dalam pasal 13 tercantum bahwa pengedalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang


(13)

2

ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

Kerusakan lingkungan hidup terjadi akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya yang terkandung di alam. Jika kerusakan lingkungan hidup tersebut terus menerus dibiarkan berlangsung, kualitas lingkungan hidup akan semakin parah. Oleh karena itu, manusialah yang paling berperan dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup perlu melakukan upaya yang dapat mengembalikan keseimbangan lingkungan agar kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya dapat ber kelanjutan.

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Perubahan-perubahan kecil pada lingkungan dapat menimbulkan akibat yang besar pada pola-pola system lingkungan di dunia.

Oleh sebab itu, setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

Sugandhy (2007: 63), menyatakan bahwa pencemaran dan kerusakan lingkungan pada umumnya diakibatkan oleh berbagai kegiatan, seperti pertumbangan, pemanfaatan sumber daya hutan, pemanfaatan rawa, perindustrian,


(14)

3

permukiman, pertanian, pengeringan lahan basah untuk kepentingan pembangunan dan kegiatan lain.

Untuk melestarikan lingkungan hidup yang seimbang, setiap manusia harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselarasan dalam pemanfaatan fungsi lingkungan hidup yang meliputi penataan dan pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Penataan tersebut didasari oleh etika dan norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan lingkungan global yang berkaitan dengan lingkungan hidup, contohnya adalah pemanasan global yang menuntut manusia untuk menghijaukan kembali hutan-hutan yang sudah gundul. Kewajiban setiap orang ini tidak terlepas dari kedudukannya sebagai anggota masyarakat yang mencerminkan harkat manusia sebagai individu dan makhluk sosial.

Dengan demikian, lingkungan hidup tidak saja mengimbangi hak dan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi juga mengatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan, agar tetap berada dalam batas kepentingan lingkungan hidup.

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan penelitian dalam bidang apa saja. Sesuai dengan latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:


(15)

4

1. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan hidup di sekitarnya

2. Kurangnya upaya masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup 3. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penebangan hutan secara liar 4. Terjadinya pencemaran polusi di berbagai tempat

5. Penggunaan sumber daya alam yang berlebihan

C.Pembatasan Masalah

Setiawan (2013:23) menyatakan bahwa “pembatasan masalah berisi batasan masalah sehingga dari beberapa masalah yang diidentifikasi hanya sebagian saja yang akan di teliti.”

Dari beberapa identifikasi masalah diatas, untuk mengatasi agar masalah tidak terlalu luas, maka penelitian ini membatasi masalah:

1. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan hidup di sekitarnya

2. Kurangnya upaya masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup

D.Perumusan Masalah

Dalam buku Arikunto (2010:63) menyatakan bahwa “apabila telah di peroleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi eksplaratoris, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat di laksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalah sehingga dari mana harus mulai, kemana harus pergi dn dengan apa.”


(16)

5

Untuk menghindari timbulnya salah pengertian yang terlalu jauh terhadap masalah yang di teliti, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memelihara lingkungan hidup?

2. Bagaimana upaya masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup?

E.Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan atau sasaran tertentu yang ingin dicapai oleh peneliti. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memelihara lingkungan hidup

2. Untuk mengetahui upaya masyarakat masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup


(17)

6

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi pemerintah untuk menghimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup sekitar agar terciptanya lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

2. Bagi warga Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagai masukan untuk mengetahui pentingnya memelihara lingkungan hidup dan cara menjaga lingkungan di Kelurahan Namo Gajah.

3. Bagi masyarakat agar masyarakat sadar akan bahayanya membuang sampah sembarangan

4. Bagi mahasiswa UNIMED, agar dapat menambah wawasan dalam memahami dan menerapkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

5. Bagi penulis untuk menambah wawasan berpikir betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.


(18)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dan hasil pengolahan data, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Partisipasi masyarakat dalam upaya melestarikan lingkungan hidup di Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan Tuntungan sebagian besar dapat dikatakan ikut berpartisipasi, dimana lebih banyak masyarakat yang mau ikut aktif dalam kegiatan melestarikan lingkungan hidup yang diadakan di Kelurahan Namo Gajah. Pemerintah setempat juga ikut berpartisipasi dan ikut campur tangan mengambil bagian dalam melestarikan lingkungan hidup. Dan juga pemerintah menunjukkan kepada masyarakat bahwa kerja sama adalah hal yang sangat bagus dibangun dalam jiwa setiap masyarakat, agar tidak adanya sifat egois, serta iri dan dengki,

2. Semua masyarakat menyatakan pernah mengikuti kegiatan kerja bakti untuk melestarikan lingkungan hidup. Dalam melakukan kegiatan kerja bakti tersebut masyarakat Kelurahan Namo Gajah melakukannya dengan bersama-sama tanpa adanya unsur paksaan dari pihak lain.

3. Dalam melakukan kegiatan kerja bakti tersebut bagi masyarakat sangat besar manfaatnya. Dimana masyarakat dapat merasakan hasil dari kerjanya masing-masing. Adapun manfaat yang dirasakan masyarakat Keluraha Namo Gajah yaitu:


(19)

56

a. Lingkungan menjadi bersih dan asri

b. Semua selokan sekitar rumah dan jalan raya menjadi bersih dan bebas dari sampah

c. Tidak adanya pencemaran di air, tanah, dan udara

d. Serta terjalinnya rasa kekeluargaan yang sangat erat dan terjadi kekompakan dalam segala kegiatan yang ada.

e. Masyarakat juga merasa bangga dan puas karena mendapat penghargaan dari pemerintah. Penghargaan tersebut bermacam-macam seperti, alat-alat kebersihan, bibit tanaman atau sebuah baju yang bertuliskan tentang pelestarian lingkungan hidup.

4. Msyarakat di Kelurahan Namo Gajah merasa sangat beruntung, karena kepala lurah ikut ambil bagian dalam kegiatan kerja bakti. Dimana kepala lurah mengambil kebijakan untuk mewujudkan pelestarian lingkungan hidup. Kepala lurah juga ikut membantu dalam kegiatan kerja bakti tersebut dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan kegiatan kerja bakti tersebut. Sehingga kegiatan tersebut berjalan lebih lancar.

5. Walaupun begitu terdapat juga beberapa kendala pada masyarakat, kendalanya adalah sebagai berikut:

a. Tidak adanya kerja sama yang baik, kendala ini termasuk membuat segala sesuatu yang sudah direncanakan tidak akan berjalan dengan baik. Ada juga masyarakat yang tidak mau bekerja sama dengan masyarakat lainnya.


(20)

57

b. Adanya kecemburuan sosial antara warga, kendala tersebut dapat timbul jika masyarakat merasakan hal tidak adil terhadap diri masyarakat tersebut.

c. Adanya sifat egois, kendala tersebut terjadi karena adanya masyarakat yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan kepentingan umum.

d. Adanya cuaca yang tidak mendukung, sehingga waktunya diundur.

Diantara keempat kendala tersebut yang paling banyak terdapat di Kelurahan Namo Gajah adalah tidak adanya kerja sama yang baik dan adanya sifat egois pada diri masyarakat tersebut.

Untuk mengatasi kendala tersebut, masyarakat Kelurahan Namo Gajah mengupayakan keadilan kepada seluruh masyarakat dan bekerja sama dengan baik, demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri. Jika kegiatan kerja bakti tidak dapat dilakukan sesuai sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan karena cuaca yang tidak mendukung maka kepala lurah juga harus mengambil kebijakan dalam hal seperti ini, maka diadakan musyawarah kepada beberapa masyarakat untuk menggantikan waktu yang sudah terbuang atau mengarahkan masyarakat untuk mengadakan kerja bakti di sekitar rumah masing-masing.Berdasar

6. Berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, maka hasil keja bakti yang masyarakat lakukan belum sepenuhnya sesuai dengan UU tersebut. Walaupun masyarat sering mengikuti kegiatan kerja bakti tersebut dan bekerja sama dan


(21)

58

bergotong royong, masih terdapat juga masyarakat yang tidak peduli, sehingga dapat menjadi kendala dalam melakukan kegiatan tersebut.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang di tujukan kepada pemerintah dan masyarakat daerah Kelurahan Namo Gajah yaitu:

1. Pemerintah hendaknya memberikan informasi ataupun penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat seputar tentang pelestarian lingkungan hidup, agar masyarakat dapat mengerti bagaimana pelaksanaan kerja bakti. Pemerintah bukan hanya sekedar memberikan informasi dan penyuluhan tetapi juga memberikan pendidikan tentang pelestarian lingkungan hidup agar masyarakat mengerti bagaimana pentingnya melestarikan lingkungan hidup.

2. Dalam membuat sebuah kebijakan dalam melestarikan lingkungan hidup, hendaknya memiliki keyakinan dan mempertimbangkan apa yang akan dilaksanakan dan dilakukan oleh masyarakat. Dengan adanya pertimbangan terlebih dahulu dalam melaksanakan kerja bakti masyarakat tidak bingung dan tidak kewalahan dan dapat membuat hasil yang bagus.

3. Masyarakat hendaknya menyadari bahwa ikut dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti tersebut merupakan suatu kewajiban dalam pelestarian lingkungan hidup yang harus dilaksanakan secara bersama-sama.


(22)

59

4. untuk mengerjakan suatu hal kita, seluruh masyarakat, dan pemerintah harus bekerja sama dan bergotong-royong demi pelestarian lingkungan hidup, Juga hendaknya menghilangkan rasa dengki dan egois, agar hasilnya dapat semaksimal yang diharapkan.


(23)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Hamdan. 2000. Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup. Bandung : Mandar Maju

Husin, Suadi. 2010. Etika dan Hukum Lingkungan. Medan : UNIMED

Rahmadi, Takdir. 2011. Hukum Lingkungan si Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers

Setiawan, Ade Iwan. 2000. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Depok : Penebar Swadaya

Setiawan, Deni. 2013. Metodologi Penelitian. Medan : UNIMED

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta : Erlangga

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2009. Metode Penelitian Sosial. Medan : Bina Media Perintis

Soemarwoto, Otto. 2003. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadah Mada University Press

Soemarwoto, Otto. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan


(24)

61

Sugandhy, Aca. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Supriadi. 2005. Hukum Lingkungan Indonesia. Palu : Sinar Grafika

Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Ginting, Desi Natalia. 2011. Upaya Masyarakat dalam Melestarikan Lingkungan hidup di Desa Rumah Bersatagi - ujung Aji Dusun IX Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1997. Medan : Skripsi Unimed

http://abudimanta.wordpress.com/2008/10/20/pengelolaan-lingkungan-hidup-%E2%80%9Csuatu-langkah-menuju-sinergitas%E2%80%9D/. (diakses 13 Februari 2014 pukul 10.00 WIB) online

http://sasongkosigid.blogspot.com/2008/02/fungsi-lingkungan.html. (diakses 13 Februari 2014 Pukul 10.00 WIB) online


(1)

a. Lingkungan menjadi bersih dan asri

b. Semua selokan sekitar rumah dan jalan raya menjadi bersih dan bebas dari sampah

c. Tidak adanya pencemaran di air, tanah, dan udara

d. Serta terjalinnya rasa kekeluargaan yang sangat erat dan terjadi kekompakan dalam segala kegiatan yang ada.

e. Masyarakat juga merasa bangga dan puas karena mendapat penghargaan dari pemerintah. Penghargaan tersebut bermacam-macam seperti, alat-alat kebersihan, bibit tanaman atau sebuah baju yang bertuliskan tentang pelestarian lingkungan hidup.

4. Msyarakat di Kelurahan Namo Gajah merasa sangat beruntung, karena kepala lurah ikut ambil bagian dalam kegiatan kerja bakti. Dimana kepala lurah mengambil kebijakan untuk mewujudkan pelestarian lingkungan hidup. Kepala lurah juga ikut membantu dalam kegiatan kerja bakti tersebut dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan kegiatan kerja bakti tersebut. Sehingga kegiatan tersebut berjalan lebih lancar.

5. Walaupun begitu terdapat juga beberapa kendala pada masyarakat, kendalanya adalah sebagai berikut:

a. Tidak adanya kerja sama yang baik, kendala ini termasuk membuat segala sesuatu yang sudah direncanakan tidak akan berjalan dengan baik. Ada juga masyarakat yang tidak mau bekerja sama dengan masyarakat lainnya.


(2)

57

b. Adanya kecemburuan sosial antara warga, kendala tersebut dapat timbul jika masyarakat merasakan hal tidak adil terhadap diri masyarakat tersebut.

c. Adanya sifat egois, kendala tersebut terjadi karena adanya masyarakat yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan kepentingan umum.

d. Adanya cuaca yang tidak mendukung, sehingga waktunya diundur.

Diantara keempat kendala tersebut yang paling banyak terdapat di Kelurahan Namo Gajah adalah tidak adanya kerja sama yang baik dan adanya sifat egois pada diri masyarakat tersebut.

Untuk mengatasi kendala tersebut, masyarakat Kelurahan Namo Gajah mengupayakan keadilan kepada seluruh masyarakat dan bekerja sama dengan baik, demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri. Jika kegiatan kerja bakti tidak dapat dilakukan sesuai sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan karena cuaca yang tidak mendukung maka kepala lurah juga harus mengambil kebijakan dalam hal seperti ini, maka diadakan musyawarah kepada beberapa masyarakat untuk menggantikan waktu yang sudah terbuang atau mengarahkan masyarakat untuk mengadakan kerja bakti di sekitar rumah masing-masing.Berdasar

6. Berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, maka hasil keja bakti yang masyarakat lakukan belum sepenuhnya sesuai dengan UU tersebut. Walaupun masyarat sering mengikuti kegiatan kerja bakti tersebut dan bekerja sama dan


(3)

bergotong royong, masih terdapat juga masyarakat yang tidak peduli, sehingga dapat menjadi kendala dalam melakukan kegiatan tersebut.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang di tujukan kepada pemerintah dan masyarakat daerah Kelurahan Namo Gajah yaitu:

1. Pemerintah hendaknya memberikan informasi ataupun penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat seputar tentang pelestarian lingkungan hidup, agar masyarakat dapat mengerti bagaimana pelaksanaan kerja bakti. Pemerintah bukan hanya sekedar memberikan informasi dan penyuluhan tetapi juga memberikan pendidikan tentang pelestarian lingkungan hidup agar masyarakat mengerti bagaimana pentingnya melestarikan lingkungan hidup.

2. Dalam membuat sebuah kebijakan dalam melestarikan lingkungan hidup, hendaknya memiliki keyakinan dan mempertimbangkan apa yang akan dilaksanakan dan dilakukan oleh masyarakat. Dengan adanya pertimbangan terlebih dahulu dalam melaksanakan kerja bakti masyarakat tidak bingung dan tidak kewalahan dan dapat membuat hasil yang bagus.

3. Masyarakat hendaknya menyadari bahwa ikut dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti tersebut merupakan suatu kewajiban dalam pelestarian lingkungan hidup yang harus dilaksanakan secara bersama-sama.


(4)

59

4. untuk mengerjakan suatu hal kita, seluruh masyarakat, dan pemerintah harus bekerja sama dan bergotong-royong demi pelestarian lingkungan hidup, Juga hendaknya menghilangkan rasa dengki dan egois, agar hasilnya dapat semaksimal yang diharapkan.


(5)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Hamdan. 2000. Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup. Bandung : Mandar Maju

Husin, Suadi. 2010. Etika dan Hukum Lingkungan. Medan : UNIMED

Rahmadi, Takdir. 2011. Hukum Lingkungan si Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers

Setiawan, Ade Iwan. 2000. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Depok : Penebar Swadaya

Setiawan, Deni. 2013. Metodologi Penelitian. Medan : UNIMED

Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta : Erlangga

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2009. Metode Penelitian Sosial. Medan : Bina Media Perintis

Soemarwoto, Otto. 2003. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta : Gadah Mada University Press

Soemarwoto, Otto. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan


(6)

61

Sugandhy, Aca. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Supriadi. 2005. Hukum Lingkungan Indonesia. Palu : Sinar Grafika

Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Ginting, Desi Natalia. 2011. Upaya Masyarakat dalam Melestarikan Lingkungan hidup di Desa Rumah Bersatagi - ujung Aji Dusun IX Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1997. Medan : Skripsi Unimed

http://abudimanta.wordpress.com/2008/10/20/pengelolaan-lingkungan-hidup-%E2%80%9Csuatu-langkah-menuju-sinergitas%E2%80%9D/. (diakses 13 Februari 2014 pukul 10.00 WIB) online

http://sasongkosigid.blogspot.com/2008/02/fungsi-lingkungan.html. (diakses 13 Februari 2014 Pukul 10.00 WIB) online