PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENCEGAH KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI I HINAI T.A 2015/2016.

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
UNTUK MENCEGAH KENAKALAN REMAJA
PADA SISWA SMA NEGERI I HINAI
T.A 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :
PUTRI KHARISMA SYUMANJA
NIM. 1113351026

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

ABSTRAK

PUTRI KHARISMA SYUMANJA : 1113351026. Pengaruh Bimbingan
Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Mencegah Kenakalan Remaja Pada
Siswa SMA Negeri I Hinai Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan
Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Masalah kenakalan remaja yang dialami siswa berkaitan erat dengan
perilaku yang menyimpang. Pada kenyataan yang ditemui di lapangan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan, ada siswa
yang memiliki kenakalan remaja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mencegah kenakalan remaja siswa melalui bimbingan kelompok teknik
sosiodrama. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh
bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk mencegah kenakalan remaja siswa
SMA Negeri I Hinai Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik
sosiodrama untuk mencegah kenakalan remaja siswa SMA Negeri I Hinai Tahun
Ajaran 2015/2016.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Hinai tahun ajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post test.
Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan metode random dari siswa
kelas XI IPS-2 yang berjumlah 27 orang siswa sehingga diketahui 10 orang siswa

yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok. Data penelitian dikumpulkan
dengan menggunakan angket yaitu angket mencegah kenakalan remaja sebanyak
40 butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk
mendapatkan angket yang valid dan reliable.
Dilihat dari hasil perhitungan telah diketahui bahwa sebelum diberi
layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama (pre-test) mencegah kenakalan
remaja siswa rata-rata = 88,8 termasuk kategori tinggi, dan setelah diberikan
layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama (post-test) mencegah kenakalan
remaja siswa rata-rata = 74,2 termasuk kategori rendah. Tampak bahwa
kenakalan remaja siswa lebih rendah setelah diberikan layanan bimbingan
kelompok, dengan selisih 14,6. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (t)
yang memperoleh hasil thitung = 3,566, sedangkan harga ttabel = 1,833.
Berdasarkan hasil temuan penelitian disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan
yaitu ada pengaruh yang signifikan pelaksaan bimbingan kelompok teknik
sosiodrama untuk mencegah kenakalan remaja siswa SMA Negeri I Hinai Tahun
Ajaran 2015/2016 dapat diterima. Hal ini terlihat dari t hitung > ttabel (3,566 >
1,833).
i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan kerendahan hati,
rasa syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Segala puji hanya milik
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, melimpahkan rahmat karunianya.
Atas berkat, rahmat dan anugrah yang diberikan Allah SWT peneliti dapat
menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Kelompok
Melalui Teknik Sosiodrama Untuk Mencegah Kenakalan Remaja Pada
Siswa SMA Negeri I Hinai Tahun Ajaran 2015/2016”.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mengadakan penelitian. Sebagai tugas mendapatkan data di lapangan, untuk
menyusun skripsi dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program
Studi Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.Selama penyusunan skripsi ini, tentunya saya tidak lepas dari bantuan
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.


Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.

3.

Almh Ibu Kemali Syarif M.Pd selaku Keetua Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, serta Sekretaris Jurusan Ibu Dra.
Nurarjani, M.Pd

4.

Ibu Nani Barorah Nst, S.Psi, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

ii

5.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi
kepada peneliti selama di dalam maupun diluar perkuliahan.

6.

Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerja sama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat.

7.

Bapak Drs. Arya Darma, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Hinai dan Ibu
Rahma, S.Pd sebagai Guru BK di SMA Negeri I Hinai.

8.

Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Norman Alex dan
Ibunda Siti Khadijah Nst yang telah mengasuh dan membesarkan ananda
dengan kasih sayang serta memberikan jalan yang terbaik sehingga penulis
dapat menyelesaikan bangku perkuliahan. Ayah dan Ibu adalah inspirasi,

motivasi dan penopang semanagat ananda dalam mengarungi samudra
kehidupan ini. Tak lupa pula buat kakak ku tersayang Citra Ayu Syumanja,
Mitra Coriena Syumanja, keponakan tersayangku Adit Abiyan Ramadhan dan
adik sepupu tersayang Dafa Alfareza. Terima kasih atas doa dan
dukungannya selama ini.

9.

Keluarga besar Bapak Saharudin dan Ibu Rumiah terima kasih atas motivasi
dan doannya selama ini.

10. Teman-teman ku Nurhasanah, S.Pd., Sri Melati Harahap, S.Pd., Aulia
Ramadani S.Pd terima kasih atas waktu dan support kalian selama ini,
semoga persahabatan kita tetap abadi selamanya.

iii

11. Sahabat-sahabat di Psikologi Pendidikan dan Bimbingan 2011 terkhusus buat
kelas ekstensi B 2011 dan teman-teman Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan 2011 seluruhnya yang tidak dapat disebut satu persatu.

12. Juga untuk teman PPLT 2014 SMA Negeri I Hinai (Yulzalia Aptika Sari)
terima kasih atas waktu dan support selama ini.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua., saya ucapkan terima kasih,

Medan, November 2015
Penulis,

Putri Kharisma Syumanja
NIM.1113351026

iv

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... ix

BAB I

: PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifkasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
BAB II

: KAJIAN TEORITIS ............................................................................. 8


A. Kerangka Teoritis .......................................................................................... 8
1.

Kenakalan Remaja ............................................................................... 8

1.1 Pengertian Remaja .............................................................................. 8
1.2 Pengertian Kenakalan Remaja ............................................................ 9
1.3 Jenis Kenakalan Remaja .....................................................................10
1.4 Faktor Penyebab Kenakalan Remaja ..................................................12
1.5 Penanganan Kenakalan Remaja ..........................................................15
2.

Bimbingan Kelompok ................................................................... ..... 18

2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok .......................................................18

v

2.2 Tujuan dan Manfaat Bimbingan Kelompok .......................................20
2.3 Asas-Asas dalam Bimbingan Kelompok ............................................22

2.4 Tahap-Tahap dalam Bimbingan Kelompok ........................................24
2.5 Teknik-Teknik dalam Bimbingan Kelompok .....................................27
3.

Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama .........................................30

3.1

Definisi Sosiodrama ...........................................................................30

3.2

Tujuan Sosiodrama ............................................................................31

3.3

Tahap Pelaksaan Sosiodrama .............................................................32

3.4


Kelebihan Metode Sosiodrama ..........................................................34

3.5

Kelemahan Metode Sosiodrama ........................................................35

3.6

Peran Layanan Bimbingan Kelompok Teknik
Sosiodrama Terhadap Mencegah Kenakalan Remaja ......................36

3.7

Kerangka Konseptual .......................................................................37

4.

Hipotesis ............................................................................................40

BAB III : METODE PENELITIAN ....................................................................41
1.1

Jenis Penelitian ..................................................................................41

1.2

Desain Penelitian ...............................................................................41

1.3

Langkah-Langkah Penelitian .............................................................41

1.4

Subjek Penelitian ...............................................................................42

1.5

Operasi Variabel Penelitian ...............................................................43

1.6

Teknik Pengumpulan Data ................................................................43

1.7

Teknik Analisis Data .........................................................................46

1.8

Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................48

vi

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 49
A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................................ 49
B. Pengujian Persyarataan Analisis .................................................................... 50
a. Uji Validitas Angket Mencegah Kenakalan Remaja ............................... 50
b. Uji Reliabilitas Angket Mencegah Kenakalan Remaja ............................ 52
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................................... 52
1. Data Pre-Test Angket Mencegah Kenakalan Remaja .............................. 52
2. Data Post-Test Angket Mencegah Kenakalan Remaja ............................ 53
D. Uji Hipotesis................................................................................................... 54
E. Pembahasan Penelitian ................................................................................... 55
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 58
A. Kesimpulan .................................................................................................... 58
B. Saran ............................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ` ............................................................................................. 60

vii

DAFTAR TABEL
Tabel :
1.

Tabel Kerangka Konseptual .........................................................................39

2. Pemberian Skor Angket ................................................................................. 44
3. Kisi-kisi Angket Mencegah Kenakalan Remaja ............................................ 44
4. Kisi-kisi Angket Mencegah Kenakalan Remaja Setelah Validitas ................ 51
5. Hasil Pre-test (Sebelum diberi Layanan Bimbingan Kelompok.................... 53
6. Hasil Post-Test (Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ................. 53
7. Deskripsi Perbandingan Pre-Test dan Post-Test ............................................54
8. Ringkasan Perhitungan Angket Mencegah Kenakalan Remaja .....................67
9. Varian Butir Item Angket Mencegah Kenakalan Remaja..............................70
10. Perhitungan Kategori Mencegah Kenakalan Remaja Pre-Test......................74
11. Perhitungan Kategori Mencegah Kenakalan Remaja Post-Tes .....................79
12. Tabulasi Data Penelitian ................................................................................83
13. Pre-Test dan Post-Test Mencegah Kenakalan Remaja ..................................84

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
1. Angket Mencegah Kenakalan Remaja ..........................................................64
2. Uji Coba Angket ...........................................................................................67
3. Perhitungan Validitas Angket Mencegah Kenakalan Remaja .......................68
4. Perhtungan Reliablitas Angket Mencegah Kenakalan Remaja ......................71
5. Angket Mencegah Kenakalan Remaja Setelah Validitas ...............................73
6. Skor Data Pre-Test Mencegah Kenakalan Remaja ........................................75
7. Skor Data Post-Test Mencegah Kenakalan Remaja.......................................76
8. Tabulasi Data Penelitian ................................................................................77
9. Perhitungan Kategori Mencegah Kenakalan Remaja Pre-Test......................78
10. Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test ................................80
11. Perhitungan Kategori Mencegah Kenakalan Remaja Post-Test ....................82
12. Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ..............................84
13. Pengujian Hipotesis ........................................................................................86
14. Perhitungan Peningkatan Mencegah Kenakalan Remaja ...............................88
15. Jadwal Pelaksaan ...........................................................................................90
16. Rencana Pelaksaan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK) .....................89
17. Dokumentasi Penelitian ................................................................................122

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Masalah remaja adalah suatu masalah yang sebenarnya sangat menarik

untuk dibicarakan, dapat dilihat pada akhir – akhir ini telah timbul akibat negatif
yang sangat mencemaskan yang akan membawa kehancuran bagi remaja itu
sendiri dan masyarakat pada umumnya.
Menurut Kartono (2013:6) kenakalan remaja atau sering disebut Juvenile
delinquency “ialah perilaku jahat (dursila), atau kejahatan / kenakalan anak – anak
muda; merupakan gejala sakit (patologis) secara social pada anak – anak dan
remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu
mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang”.
Sudarsono (2004:12) menarik kesimpulan sebagai berikut :
Paradigma kenakalan remaja lebih luas cangkupannya.
Kenakalan remaja tersebut meliputi perbuatan-perbuatan
yang sering menimbulkan keresahan di lingkungan
masyarakat, sekolah, maupun keluarga. Contoh yang
sangat sederhana dalam hal ini antara lain pencurian oleh
remaja, perkelahian di kalangan anak didik yang kerap
kali berkembang menjadi perkelahian antar sekolah,
mengganggu wanita dijalan yang pelakunya anak remaja.
Demikian juga sikap anak yang memusuhi orang tuanya
atau perbuatan-perbuatan lain yag tercela seperti
menghisap ganja, mengedarkan pornografi, dan mencoretcoret tembok pagar yang tidak pada tempatnya.
Kartono (2013:9) Anak-anak remaja yang melakukan kejahatan itu pada
umumnya kurang memiliki kontrol diri, atau justru menyalahgunakan kontrol diri
tersebut, dan suka menegakkan standar

tingkah lau sendiri, disamping

merendahkan keberadaan orang lain. Kejahatan yang mereka lakukan itu pada

2

umumnya disertai unsur-unsur mental dengan motif-motif subyektif, yaitu untuk
mencapai satu objek tertentu dengan disertaikekerasan dan agresi. Pada umumnya
anak-anak muda tersebut sangat egoistis, dan suka sekali menyalahgunakan atau
melebih-lebihkan harga dirinya.
Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan bahwa kenakalan remaja
merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk
perilaku penyimpang. Kenakalan remaja tersebut meliputi perbuatan-perbuatan
yang sering menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat, sekolah maupun
keluarga.
Berdasarkan

Internet

(www.beritasatu.com/megapolitan/89874-polda-

metro-kenakalan-remaja-meningkat-pesat-perkosaan-menurun.html) di jelaskan
bahwa
“Di Indonesia kenakalan remaja mengalami peningkatan
yang cukup tinggi. Pada tahun 2011 tercatat ada 30 kasus,
sementara tahun 2014 terjadi 41 kasus. Artinya, naik
sebanyak 11 kasus atau meningkat 36,66%. Salah satu
contohnya adalah maraknya pengguna narkoba. Badan
Narkotika Nasional (BNN) menemukan bahwa 50-60%
pengguna narkoba di Indonesia adalah kalangan pelajar
dan mahasiswa. Perilaku seks bebas juga menjadi masalah
yang menyumbang angka terbesar dalam kasus kenakalan
remaja. Banyak survey yang menunjukan bahwa lebih dari
40% remaja Indonesia pernah melakukan hubungan
seks”.
Berdasarkan interenet (m.kompasiana.com/post/read/643516/2/dampakdari-kenakalan-remaja.html diakses pada tanggal 31 Mei 2015) Menyebutkan
bahwa dampak kenakalan remaja pasti akan berdampak pada remaja itu sendiri.
Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian
buruk. Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan

3

dihindari atau di kucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya dianggap
pengganggu dan orang yang tidak berguna. Akibat di kucilkannya ia dari
pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Gangguan
kejiwaan yang dimaksud bukan berarti gila, tetapi ia akan merasa terkucilkan
dalam hal sosialisasi, merasa sangat sedih atau akan membenci orang sekitarnya.
Dampak kenakalan remaja yang terjadi tidak sedikit keluarga yang harus malu.
Hal ini tentu sangat merugikan dan biasanya anak remaja sudah terjebak
kenakalan remaja akan menyadari tentang beban keluarganya
Berdasarkan observasi di SMA Negeri I Hinai terdapat siswa yang tidak
mengikuti peraturan sekolah yang berlaku, lompat pagar pada saat jam belajar,
merokok, melawan guru, berpakaian yang tidak sopan, berbicara tidak sopan
kepada guru, mengganggu temannya sehingga menimbulkan perkelahian.
Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, terdapat siswa
yang mengatakan bahwa sering mengalami pertengkaran sehingga menimbulkan
perkelahian, saling mencaci maki, saling mengejek, saling mengganggu teman
sehingga menimbulkan keributan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan konseling di
SMA Negeri I Hinai permasalahan dalam perilaku yang menyimpang yaitu saling
mengejek, mencaci maki teman, berbicara yang tidak sopan dengan guru, lompat
pagar pada saat jam belajar/bolos, berpakaian yang tidak sopan, kebut-kebutan
dijalan, mengganggu teman sehingga menimbulkan perkelahian. Sedangkan
berdasarkan wawancara penulis dengan seorang siswa di SMA Negeri I Hinai
permasalahan dalam perilaku menyimpang yaitu sering dicaci maki dengan

4

teman, berkelahi, lompat pagar pada saat jam belajar, mengejek, melawan dan
datang ke sekolah terlambat.
Pengaruh

sekolah

tentunya

diharapkan

yang

positif

terhadap

perkembangan jiwa remaja karena sekolah adalah lembaga pendidikan. Sebagai
lembaga pendidikan, sebagaimana halnya dengan keluarga, sekolah juga
mengajarkan nilai–nilai dan norma–norma yang berlaku dalam masyarakat di
samping mengajarkan berbagai keterampilan dan kepandaian kepada para
siswanya. Akan tetapi seperti halnya juga dengan keluarga, fungsi sekolah sebagai
pembentuk nilai dalam anak sekarang ini banyak menghadapi tantangan. Guna
menghadapi tantangan tersebut salah satu teknik dalam bimbingan konseling
untuk memberikan bantuan kepada siswa yang dilakukan oleh seorang
pembimbing/konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk
mencegah berkembangnya masalah-masalah yang dihadapi siswa.
Gadza (Prayitno, 2008:309) mengatakan bahwa “bimbingan kelompok di
sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk
membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat”. Gadza juga
menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan
informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial.
Tohirin (2013:273) menyatakan bahwa beberapa jenis teknik bimbingan
kelompok yang bisa diterapkan dalam pelayanan bimbingan kelompok adalah
program home room, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok,
organisasi siswa, sosiodrama, psikodrama, dan pengajaran remedi. Dari beberapa
teknik tersebut yang digunakan dalam penelitan ini adalah Sosiodrama.

5

Menurut Winkel (1991:470) sosiodrama merupakan “dramatisasi dari
persoalan-persoalan yang timbul dalam pergaulan dengan orang lain, termasuk
konflik-konflik yang dialami dalam pegaulan sosial”.
Menurut Winkel (1991:471) “dengan menggunakan teknik sosiodrama
dalam bimbingan kelompok siswa-siswi dituntut untuk memerankan suatu peran
yang dilakukan oleh pemeran. Sehingga membantu para pembawa peran dan
penyaksi untuk lebih menyadari seluk-beluk tentang kenakalan remaja dan
membantu untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja”.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis menganggap
penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Bimbingan Kelompok
Teknik Sosiodrama Terhadap Mencegah Kenakalan Remaja Siswa SMA Negeri I
Hinai Tahun Ajaran 2015/2016”.

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Adanya siswa yang lompat pagar pada saat jam belajar

2.

Siswa merokok dilingkungan sekolah

3.

Melawan guru

4.

Cara berpakaian siswa yang tidak sopan

5.

Mengganggu teman sehingga menimbulkan perkelahian

6.

Adanya siswa yang saling mencaci maki

7.

Terdapat siswa saling mengejek

6

C.

Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya

permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan tentang
pengaruh bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk mencegah kenakalan
remaja siswa SMA Negeri I Hinai Tahun Ajaran 2015/2016.

D.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah

yang akan di teliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang
dicapai, yaitu : “Apakah ada pengaruh bimbingan kelompok teknik sosiodrama
untuk mencegah kenakalan remaja siswa SMA Negeri I Hinai Tahun Ajaran
2015/2016”.

E.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian “untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok

teknik sosiodrama untuk mencegah kenakalan remaja siswa SMA Negeri I Hinai
Tahun Ajaran 2015/2016”.

F.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.

Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan

keilmuan bimbingan dan konseling serta dapat dijadikan sebagai bahan masukan

7

dan informasi yang berguna dalam mencegah kenakalan remaja dengan
menggunakan layanan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama.
2.

Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan siswa dapat mencegah kenakalan remaja melalui

bimbingan kelompok teknik sosiodrama.
b. Bagi Konselor
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran tentang jenis kenakalan
yang sering dilakukan oleh siswa di sekolah.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan agar dijadikan masukan bagi lembaga pendidikan atau sekolah
untuk memakai layanan bimbingan kelompok dan menyediakan fasilitas yang
mendukung untuk kegiatan bimbingan kelompok di sekolah.

58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama terhadap mencegah kenakalan remaja
pada siswa SMA Negeri I Hinai Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini diketahui dari
hasil perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel = 3,566 > 1,833. Maka hipotesa
yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan
kelompok teknik sosiodrama untuk mencegah kenakalan remaja siswa SMA
Negeri I Hinai Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima.

B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu :
1. Untuk pihak sekolah, diharapkan agar dapat memfasilitasi konselor/guru
BK sehingga dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam layanan
bimbingan dan konseling terutama layanan bimbingan kelompok untuk
mencegah kenakalan remaja.
2. Kepada kepala sekolah diharapkan mendukung kegiatan layanan
bimbingan konseling, seperti pengadaan ruang bimbingan dan konseling
(BK) yang lebih luas sehingga memungkinkan adanya ruang bimbingan
dan konseling secara individu maupun berkelompok.
3. Diharapkan guru BK dapat memberikan layanan yang ada dalam

bimbingan kelompok dengan teknik-teknik lain, seperti program home

59

rome, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi
siswa, psikodrama, pengajaran remedial dalam upaya mencegah kenakalan
remaja pada siswa.
4. Kepada siswa disarankan agar lebih bisa mengendalikan emosinya disaat
siswa sedang marah. Siswa juga harus lebih bisa membedakan mana
pergaulan yang baik dan pergaulan yang tidak baik. Selain itu juga
disarankan kepada siswa untuk lebih memikirkan masa depannya dengan
berusaha untuk belajar lebih giat dan mencari teman yang bisa diajak
belajar bersama.
5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup
penelitian, dapat mencakup seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta
dan dapat mengambil siswa di semua tingkatan kelas.
6. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat mencegah
kenakalan remaja siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok
secara kontiniu tetap dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:
Rineka cipta.
Bakar, Abu & M. Ludin.2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan
Praktek.Bandung:Citapustaka Media Perintis.
Bahri,Syaiful Djamarah & Aswan
Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Zain.2010.Strategi

Belajar

dan

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Dan Konseling.
Yogyakarta : Araska
Hurlock, B Elizabeth.2003.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan.Jakarta:Erlangga.
Geldard,Kathryn & David Geldard.2011.Konseling Remaja.Yogyakarta:Pustaka
belajar.
Istarani.2012.Kumpulan 39 Metode Pembelajaran.Medan:Iscom
Kartono, Kartini.2013.Patologi Sosial II (Kenakalan Remaja).Jakarta:Raja
Grafinfo Persada.
M.Kompasiana.com/Post/Read/643516/2/Dampak-dari-Kenakalan-Remaja.html.
Diakses pada Tanggal 31 Mei 2015.
Prayitno dan Erman Amti.2008.Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:
Rineka Cipta.
Sarwono,W.,Sarlito.2012.Psikologi Remaja.Jakarta.RajaGrafindo persada.
Sudarsono.2004.Kenakalan Remaja.Jakarta.Asdi Mahasatya.
Sukardi,Dewa Ketut.2010.Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah.Jakarta:Rineka cipta.
Sudjana.2009.Metode Statistika.Bandung:Tarsito.
Tohirin. 2013. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Willis, S Sofyan.2010.Konseling Individual Teori dan Praktek.Bandung:AlfaBeta
Winkel.W.S.1991.Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan.Jakarta:
Grasindo.

www.beritasatu.com/megapolitan/89874-polda-metro-kenakalan-remajameningkat-pesat-perkosaan-menurun.html diakses pada tanggal 24 mei
2015).

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

0 29 28

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 27 73

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 87 64

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI MANGGUNGAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015 2016

0 16 290

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA SMP NEGERI KOTA SEMARANG

0 7 32

PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA SMA

0 0 11

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 21 PONTIANAK

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26