Atasi Krisis Ekonomi Sistemik Lewat Perbankan Syariah.

.

123
17
OJan

Pikiran
o Selasa

Senin
4

18

OPeb

5
20

19


8

0
6

21

Mar OApr

Rakyat

Rabu
7
22
OMei

0


23


0

Kamis
9

OJun

10
24

Jumat

12

11
25

OJul


o Sabtu 0 Minggu

26

13
27

0 Ags OSep

14
28

OOkt

15
29
ONov

16
30


31

ODes

Atasi Krisis Ekonomi Sistemik

Lewat Perb~an
K

ASUS penuntasan penyelidikan DPR melalui panitia khusus
(pansus) angket Bank Century
belum lama ini telah selesai.
Kontroversi kasus Bank Century itu menyangkut bisa berdampak sistemik atau tidak sistemik telah inenyeret-nama
Wapres Boediono sebagai mantan Gubernur BI dan Menteri
Keuangan Sri Mulyani, sebagai
pengambil keputusan saat itu.
Hingga akhir pengambilan
keputusan di DPR, kontroversi
kasus Bank Century ini telah

membuat hiruk-pikuk politik
dan menghabiskan energi
bangsa Indonesia selama lebih
kurang empat bulan.
Meskipun penilaian DPR terbadap penyelamatan Bank
Century itu terbagi menjadi dua
kutub yang berbeda, tetapi para
anggota wakil rakyat itu sepakat bahwa pihak pemilik dan
manajemen Bank Centurytelah
melakukan "perampokan" uang
nasabah dan melakukan 00dakan kejahatan perbankan.
Praktik-praktik perbankan
yang tidak sehat yang dilakukan oleh pemegang saham, pengurus, dan pihak terkait lainnya diduga melanggar pasal8
ayat 1,pasal49 ayat 1, dan pasalso, serta pasalso a UUNo
10 tahun 1998 tentang perubaban atas UUNo. 7tahun 1992
tentang Perbankan dan telah
merugikan Bank Century sekurang-kurangnya sebesar Rp
6,32 triliun.
Mengapa bisa teIjadi praktikpraktik perbankan yang tidak


sehat?
Ketua Pusat Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi Unpad Prof. Nen Amran mengatakan perilaku ekonomi
khususnya tidak mempunyai
iktikad baik dan tidak mempunyai fundamental moral
tinggi yang menyebabkan terjadinya praktik-praktik kejahatan perbankan tersebut.
Kejahatan perbankan bisa
rnenyebabkan krisis ekonomi
global yang sistemik dan mengancam ekonomi negara.
Contohnya, krisis ekonomi
dunia saat ini mengakibatkan
dampak yang signifikan terbadap lembaga-lembaga
keuangan di antaranya bank,
asuransi, dana pensiun, multifinance dan lembaga keuangan
lainnya. Banyak lembaga
keuangan kelas duma seperti
Lehman Brothers, AIG terpukul oleh krisis ini. Salah satu
penyebab krisis karena aset .
tanpa ada pertukaran barang
dan jasa.

Terlepas dari itu semua
ekonomi syariah bisa menjadi
solusi dari krisis ekonomi
dunia. Bahkan saat ini tren
global telah mulai melirik dan
menganut sistem ekonomi
sy-c:Uiah
tersebut, seperti lembaga keuangan di Tokyo maupun
negara-negara Eropa.
Nen Amran mengatakan, sistern ekonomi syariah sudah terbukti mampu membuat situasi
moneter stabil dan iklim perdagangan menjadi lebih baik.
Ekonomi berbasis syariah bisa
membuat ekonomi lebih stabil

Syariah
daripada ekonomi konvensional yang selama ini dipakai.
Ekonomi rakyat
Nen mengatakan, ekonomi
syariah Il}erupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Penerapan perbankan

syariah khususnya, mempunyai
rasa keadllan dari risiko inVes.7
tasi, tidak ada pihak-pihak yang
diI;ugikan karena bersifat
transparan. Perbankan syariah
pun tidak akan menyebabkan
kedua belah pihak punya niat
akal-akalan atau spekulasi
karena wujud usaha itu ada.
"Usaha itu riil tidak banya di
atas kertas. Artinya, jika sektor
riil terbangun, sektor barang
danjasa akan bertambah yang
berimbas pada kesempatan
keIja sehingga ekonomi pun
bergerak. Jadi perbankan syariah mewujudkan sebuah
tatanan ekonomi yang baik.
Karena jika uang saja yang
beredaran (tidak disertai dengan pergerakan barang dan
jasa), itu hanya menaikkan

cadangan," kata Nen.
Salah satu yang menyebabkan perbedaan sistem
ekonomi syariah, khususnya
perbankan syariah jika dibandingkan dengan perbankan
konvensional antara lain istilah
bagi basil yang tentunya sangat
menguntungkan.
Prin'sip bagi basil atau aImudharabah (profit-sharing)
adalah akad keIja sama usaha
antara dua pihak.
Pendekatan
~
-

Kliping Humas Unpad 2010

Wawancara Guru Besar Fakultas Ekonomi Unpad H. Nen Amran

Ekonomi
AGAlMANAprospek

ekonomi syariah di Indonesia?
Jika dilihat dari segi keuangan
dan perbankan, ekonomi syariah di
Indonesia sudah mulai tumbuh pesat. Namun, market sharing
(pangsa pasar) perbankan dan
keuangan ~ah
itu barn lima
persen jika dibandingkan dengan
perbankan konvensional. Kalau kita
teliti, jika diambil seribu bank konvensional dan senou bank syariah,
pertumbuhannya lebih cepat pertumbuhan bank syariah. ltu barn
pertumbuhan. Akan tetapi, kalau
pangsa pasamya kecil sekali, padahal umat Islam kita kan banyak
sekali.

B

Bagaimana potensi syariah di
Jawa Barat?
Masih jauh. Masih belum bila

w"bandingkan dengao Jawa Timor.
Artinya, kita masih perlu keIja
keraslah. ltu bukan kesalahan apaapa, tetapi masyarakatnyalah. Kebetulan itu tadi kita tidak bisa salahkan masyarakat kalau institusinya
sendiri belum kita kembangkan.
Sekarangjual beli sistem masih
banyak. Jual beli sistem itu menampong efektif demand (pennintaan)
padahal dia sendiri bukan be~asis

Syariah

Tumbuh Pesat

syariah. Yang syariah itu kan yang
betu1-betu1seperti Bank Muamalat.
Kalau jual beli sistem, itu buka pintu
buka pintu saja. Va, itu boleh-boleh
saja, tetapi jangan lupa sumber daya
manusianya (SDM) perlu disiapkan: Saat ini, potensi SDM yang
tersedia cukup besar, tetapi bukan
pada perbankan berbasis syariah.
Perguruan tinggi berkewajiban
menyiapkan SDM yang benar-benar
siap diteIjunkan mengelola ekonomi
syariah. Penyiapan SDM dari perguroan tinggi itu, selain dimaksudkan
mengisi di dalam negeri,juga mengantisipasi pennintaan perbankan
syariah dari luar negeri.

karena adanya aturan syariah. ltu
pajak tidak mau mengerti. Sekarang
asosiasi bank syariah minta disam, paikan kepada DPR, supaya turun
tangan memperbaiki undang-undang perpajakan. Kalau tidak, ini
sarna saja dengan pajak negara
asing, di negerinya dia dipajak, di
negara lain juga pajak. ltu tidak
boleh karena antarnegara itu sudah
ada persatuan.
Pajak ganda itu menjadi keberatan
dari pihak perbankan syariah. Jadi
sepantasnya, perbankan dan keuangan syairah diperhatikan mengingat
aset yang dimilikinya kini diperkirakan mencapai Rp 60,3 triliun.

Apa yang menjadi penghambat
perbankan syariah di Indonesia?
Kendalanya pajak. Ada double
counting. Misalnya, saya beli barang
dari toko'dan oleh bank syariah ini
su